Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196719 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prasetyaningtyas Agustrianti
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi perawat-pasien di ruang rawat inap RS Harapan Mulia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan crossectional yang dilakukan pada periode rawat Maret-Mei 2015 pada 60 pasien dan 30 perawat sebagai responden.
Hasil penelitian menggambarkan 53,3% responden pasien menilai komunikasi perawat efektif, analisis lebih lanjut dengan regresi logistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakter perawat, kelelahan fisik dan mental, bahasa, dukungan pimpinan dan manajemen rumah sakit, fasilitas dan penghargaan dengan efektivitas komunikasi perawat dan pasien.

The study aims to determine the factors associated with the effectiveness of nurse and patient communication at inpatient unit in Harapan Mulia Hospital located in Bekasi Regency. It is a quantitative study with cross-sectional design. Samples are the total population amounted up to 30 nurses with 60 patients as respondents conducted in March - May 2015.
The results showed that 53.3% of patients perceived that nurses?s communication was effective, further analysis with logistic regression showed no significant relationship between the characters nurses, physical and mental fatigue, language, leadership and management support for hospitals, facilities and reward with the nurses and patients communication effectiveness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Jackqualina
"Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal yang dilakukan perawat saat berinteraksi demi kesembuhan pasien. Tujuan penelitian mengetahui gambaran persepsi pasien dan faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap RS MMC Jakarta. Menggunakan disain penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan kuesioner, observasi dan wawancara mendalam. Besar sampel 90 pasien. Hasil penelitian gambaran persepsi pasien untuk komunikasi terapeutik diterapkan baik 65,6% dan kurang diterapkan 34,4%.
Hasil observasi dan wawancara mendalam rata-rata perawat telah menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik, walaupun masih perlu perbaikan. Analisis bivariat variabel yang berhubungan signifikan adalah usia, pendidikan, kondisi fisik dan kelas kamar. Analisis multivariat variabel yang memiliki hubungan paling kuat adalah usia.

Therapeutic Communication is an interpersonal communication done by the nurse when she interacts and for curing the patient.The purpose of this study is to identify the perception of the patient and the factors that influenced the nurse therapeutic communication in the inpatient ward at MMC Hospital. Using the quantitative and qualitative method, data collected by questionnaire, observation and in-depth interview. Amount of sample is 90 patients.
The result showed that 65,6% of respondent had a good perception. Observation and in-depth interview showed good result in general. Bivariate analysis showed the variable which has significant relationship with the perception are age, education, physical condition and Room Class as well. Multivariate analyses showed that age has the strongest relationship with the perception.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purwatika Soekardjo
"Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dapat diberi oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien.
Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen pemberi pelayanan. Banyak hal yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain faktor sosiodemografi, pengalaman masa lalu, cerita dari teman dan lain-lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari gambaran maupun tingkat kepuasan pasien rawat inap yang dihubungkan dengan faktor-faktor karakteristik pasien, kelas perawatan, jenis pelayanan di unit rawat inap sebuah rumah sakit.
Penelitian dilakukan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta pada bulan September 2001. Cara pengambilan sampel dengan cara pusposive sample size. Populasi pada penelitian ini adalah pasien penunggu pasien rawat Inap yang akan pulang/keluar dari RSAB Harapan Kita.
Terpilih sampel sebanyak 108 pasien/penunggu pasien rawat Inap. Jenis penelitian yang digunakan cross sectional. Analisis yang digunakan analisis Unvariat dan Bivariat dengan menggunakan uji Chi - square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 75%, dan pasien yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 25%. Secara statistik dengan analisis uji Chi - square pada level of significant α 5% diperoleh variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor-faktor pendidikan, pekerjaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan petugas front line, pelayanan petugas keuangan, fasilitas ruangan, tarif. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor umur, cara bayar dan kelas perawatan.

The Factors which were related to Patient Satisfaction at Inpatient Department of "Harapan Kita" Children and Maternity Hospital, Jakarta, 2001Patient satisfactions are the need, demand and expectation of any patient which can be fulfilled by any health service provider. Patients were satisfied if they got and felt everything exceed their needs, demand and expectation everything exceed their needs, demand and expectation everything.
Patient satisfaction is one of many indicators that measure health service quality and can be used to give feed back to health provider management.
Patients satisfaction is depended by many factors, such as social demography factors, old time experiences, hear say stories and etc.
The objective of this study is to find factors which might be related to patient satisfaction such as patient characteristic, inpatient room classification, inpatient services rendered.
This study was conducted in "Harapan Kita" Children and Maternality Hospital Jakarta in September 2001. Sampling is done by purposive sample size. The population sample are all in patient who soon will discharge from hospital. There were 108 samples chosen for this study, the method used was the cross sectional approach: analyses used are univariate and bivariate, using the Chi - square Test.
The patient distribution by satisfaction level showed that 81 patients (75%) are satisfied and 27 patients are less satisfied.
The study revered that factors which related to Patient Satisfaction were education, occupation, doctor's services, nurse services, front line officers, treasury officers, room facilities, tariffs. The factors which were not related to patient satisfaction including: age, payment systems and room classification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Johan Sastradijaya
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon. Masalah ini timbul dilatarbelakangi dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon yang belum optimal dimana tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat pelaksana hanya 57,50 % (2003) dan perawat pelaksana yang membuat dokumentasi asuhan keperawatan dengan Iengkap dan benar hanya 53,67% (2003).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja perawat dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kinerja perawat ditinjau dari karakteristik individu yang meliputi umur, tingkat pendidikan dan lama bertugas, karakteristik organisasi yang meliputi sumber daya, kepemimpinan dan imbalan serta karakteristik psikologis yang meliputi motivasi dan pembelajaran.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan seksional silang (Cross Sectional). Sampel penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon sejumlah 48 orang sebagai total sampel. Data yang diperoleh adalah data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur terhadap responden perawat pelaksana dan data sekunder didapat dari dokumentasi asuhan keperawatan di pencatatan medis (medical record).
Hasil analisis bivariat dengan uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kinerja, kepemimpinan dengan kinerja dan pembelajaran dengan kinerja. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kinerja, lama bertugas dengan kinerja, sumber daya dengan kinerja, imbalan dengan kinerja dan motivasi dengan kinerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk melaksanakan proses pembelajaran yang benar kepada setiap perawat pelaksana melalui pelatihan formal yang diadakan. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, sehingga diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan menggunakan desain yang lebih baik validitasnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
T13176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wulandary
"Skripsi ini membahas tentang hubungan pengetahuan, sikap, pengawasan, pelatihan dan fasilitas dengan pelaksanaan hand hygiene oleh perawat pada ruang Gambir Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional serta observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner dan lembar observasi, analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat uji spearman. Hasil penelitian ini menggambarkan hasil kepatuhan pelaksanaan hand hygiene sebesar 70,13 dan menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan,sikap dan pengawasan dengan pelaksanaan hand hygiene.

This present study explains about the relationship of knowledge, attitude, supervision, training, and facilities with the hand hygiene implementation among nurses in ruang Gambir Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita Tahun 2017. This study uses a quantitative method and cross sectional design. Data were collected through questionnaires and observation form. Data analysis done by using univariate and bivariate Spearman test analyzes. Result indicated that 70,13 of participants compliance with hand hygiene implementation and shows the relationship between knowledge, attitude, and supevision related to hand hygiene implementation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umboh, Vonny
"Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam menyelenggarakan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Salah satu ukuran mutu proses dalam keperawatan adalah baiknya catatan keperawatan. Catatan keperawatan merupakan dokumen yang penting bagi asuhan keperawatan pasien di rumah sakit. Dalam hal ini perawat mempunyai peranan panting dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang pada akhirnya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara keseluruhan. Untuk itu perlu terus menerus meningkatkan kemampuan perawat dalam asuhan keperawatan sebagai ukuran kinerja perawat. Kinerja sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja perawat rawat imp dalam melaksanakan kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Palembang dari tanggal 1 April sampai dengan 31 Mei 2001. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 60 perawat di ruang rawat inap.
Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat; dengan menggunakan uji statistik deskriptif, regresi linier, t-test dan analisa varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat rata-rata adalah 294,71 dan nilai median 303,30. Setelah dikelompokkan dengan pengkategorian baik dan kurang didapatkan hasil 50 % kinerja baik dan 50 % kinerja kurang. Dari analisis bivariat didapatkan bahwa faktor tingkat pendidikan, motivasi, persepsi peran, disain pekerjaan, imbalan. dan sumberdaya mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja. Dan hasil analisis multivariat didapat bahwa faktor-faktor tingkat pendidikan, persepsi peran, imbalan dan merupakan faktor-faktor yang dominan secara bersama-sama berhubungan dengan kinerja perawat.
Perlu bagi pihak mamajemen RS Jiwa Palembang untuk memperhatikan peningkatan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dengan meningkatkan pendidikan, balk pendidikan formal maupun non formal yang terprogram. Variabel imbalan perlu diperhatikan dalam meningkatkan kinerja perawat, dengan mengadakan program pelatihan yang dapat meningkatkan motivasi kerja dan kebanggaan peran sebagai perawat.

Factors Related to Performance of Inpatient Nurses in Palembang Mental Hospital, Year 2001Nursing is one the profession that plays important role in organizing efforts of assuring quality of care in hospital. Nursing documentation is an important document for patients nursing activities in the hospital.
Human resource, especially nurses play an important role in increasing the nursing activities service quality that in turn will increase the service quality. Therefore, productivity increase is needed to improve performance. The performance is highly affected by various factors, both internally and externally.
This research is intended to obtain description regarding the performance of inpatients nurses and to implement nursing activities documentation and to identify factors related the performance of the nurses. The research was done in Palembang Mental Hospital from April 1 to May 31, 2001. The research design used is cross sectional on 60 nurses in the inpatients room.
The analysis used was univariate, bivariate and multivariate analysis; by using descriptive statistics test; linear regression , independent sample t-test and analysis of variance. The result of the research indicates that average performance of the nurses is 294,71 and median value is 303,30. After it is group according to good and poor category, it is found out that 50 % is good and 50 % is poor. From bivariate analysis it is obtained that education, motivation, role perception , job design and resources factors have significant relationship with performance ( p < 0,05 ). From the multivariate analysis, it is obtained that education, role perception and incentive factors are dominant factors collectively with relationship to the performance of the nurses.
It is necessary that management of Palembang Mental Hospital to consider the nurses performance in documentation of the nursing activities by increasing the education, both formal and informal programmed education. The role perception and .incentive variable needs to be considered in increasing the performance of the nurses, by organizing training program that will increased the work motivation and self-respect as nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T9563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Rohani
"Infeksi nosokomiaJ penting mendapatkan perhatian, karena infeksi nosokomial menjadi salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas. Menurut Thamrin (1993) penularan melalui tenaga perawat ditempatkan sebagai penyebab utama infek:si nosokomial. Karena itu kepatuban perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial sangat penting sebagai upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit. Salah satu upaya pencegahan tersebut dilakukan dengan memutus malaran!al infeksi nosokomial melalui perllaku perawat yang lebih ascptik dan menerapkan tindakan keperawatan berdasarkan prinsip standard precaution.
Hasil penelitian infeksi nosokomial infeksi luka infus di RSUD Kota Bekasi tahun 2007 didapatkan angka kejadian infeksi nosokomial sangat tinggi yaitu rata-rata 15,2% sedangkan Depkes (2007) menetapkan angka infeksi nosokomial harus <1,5%. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana gambaran perilaku kepatuhan perawat dalam tindakan pencegahan INOK pada saat melak-ukan tindakan keperawatan di ruang rawat inap serta faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut.
Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan desain cross sections dengan tujnan memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuban perawat dalam pencegahan INOK di ruang rawat inap. Populasi meliputi semua perswat yang uktif beke!ja di 8 ruangan rawat inap kecuali kepala ruangan yang beijumiah 148 orang Sampel penelitian 80 orang.
Pengumpulan data diJakukan dengan wawancara melalui kuesioner untuk variabel independen dan untuk variabel dependen berupa observasi dengan mengunakan dalblr tilik. Variabel dependen adalah kepetuban perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial sedangkan variabel independen adalah fuktor predispesisi (pendidikan perawat, pengetahuan, siknp), fuktor pemungkin (ketersediaan sarana, ketersediaan pedaman/SOP INOK, lama kruja perawat), dan faktor penguat (pelatiban, supervisi dan sanksi).
Hasil penelitian menunjukkan proporsi perawat yang patuh terbndap upaya pencegaban INOK sebesar 52,5% dan yang tidak patuh 47,5%. Dari sembilan variabel yang dianalisis bivariat ada 4 {empat) variabel yang terbnkti secara statistik berhubungan dengan kepatuhan perawat yaitu pengetahan, ketersediaan sarana, ketersediaan pedoman/SOP INOK, dan supervisi. Sedangkan pada basil akhir analisis multivariat (mu!tivariat tahap II) dari 4 (empat) variabel didapstksn keempat variabel terbukti secara statistik berhubungan dengan kepatuhan perawat yaitu pengetahuan, ketersediaan sarana, ketersediaan pedoman/SOP INOK dan lama kerja. V ariabel lama keg a memiliki hubungan kearab negatif yaitu semakin lama bekerja semakin tidak patuh, sedangkan yang lainnya mcmiliki hubungan kearah positif. Dari keernpat variabel tersebut kerersediaan sarana terbukti sebagai faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku kepatuban perawat ruang rawat inap dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial di RSUD Kota Bekasi dengan p value= 0,008 dan nilal odd ratio 4,350 (CI 1,478 sd 12,804).
Hasil penelitian ini menunjukkan perlunya kornitmen dari Direksi RSUD Kota Bekasi terhadap pentingnya pengendalian dan pencegahan INOK dalam bentuk duknngan nyata berupa perbaikan sarana, kemudaban dalam mendapatkan instrumen dan baban habis paka1 dalam jumlah sesuai kebutuban, serta menyediakan alokasi anggaran program PPIN dengan prioritas program peningkatan pengetahuan perawat secara terns menerus dan berkesinambungan balk melalui pembuatan baku saku pencegaban INOK. pelatihan, seminar serta penyampaian informasi terbaru,dimana pengetahuan menjadi dasar dari berkelanjutannya suatu perilaku yang baik.

Nosocomial infection need to be noticed as the one of mortality and morbidity causes. According to Thamrin (1993}, the infection spreading via nurses is the main cause of Nosocomial infection. Therefore. adherence of the nurses in efforts to prevent nosocomial infection is very important to maintain the quality of hospital service. One of the efforts is to cut·off chain of nosocomial infection through improving aseptic behavior to the nurses and implementing actions based on the principle of standard precaution.
Research of the nosocomial infection (Nl) by intravenous feeding injury at Bekasi Hospital in 2007 have resulted that a number of nosocomial infection incidence was very high that the average was about 15.2% while the Ministry of Health (MOH-2007) set the number of nosocomial infection must be
This research included survey with cross sectional design and the purpose was to obtain information about factors related the adherence of the nurse in efforts to prevent NI at inpatient's room, Population including all active nurses who work in 8 Inpatient's rooms except the head of the room was 148 people nad 80 of them were used for sample.
Collecting data through interviews was conducted with the questionnaire and the independent and dependent variable through observations were conducted with list glance. Dependent variable was the adherence of the nurse in efforts to prevent nosocomial infection while independent variables are predisposition factors (education, knowledge, attitudes}, enabling factors (availability of theilities nad guidelines/ NI-SOP, long wurk), and lasing thetors (training. supervision and punishment).
The results have indicated that the proportion of dutiful nurses in efforts to prevent NI was 52.5% and 47.5% did not obey. From the nine variables, analyzed bivariate, have 4 (four) variables related statistically associated with compliance of the nlll'SCS; Knowledge, the availability of facilities and guidelines I NI-SOP and supervise. Meanwhile, the end result of Multivariate analysis (Multivariate phase II) from 4 (four) variables obtained that the four variables related statistically associated with tlte compliance of nu..-scs; Knowledge, availability of facilities and guidelines I Nl-SOP nad long work. Long working variable had a negative relation that longer work became less obey, while the other have positive relations. From the fourth variable, the availability of facilities became the dominant factor associated with the compliance of nurse behavior at Inpatient's room in efforts to prevent nosocomial infection at Bekasi Town Hospital with p value= 0.008 and the value of odd ratio 4.350 (CI 1.478 -12.804).
Results of this research showed the need of commitment from the Bekasi Town Hospitals government that the importance of prevention and controlling Nl are by improving facilities, the ease in getting the instruments and consumable materials as needed, and providing a budget a!location to the PPIN pregram with priority for increasing knowledge of nurses continuously through making pocket book of Nl prevention, training, seminars and the delivery of up to date information, while knowledge sustained a good behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32498
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sukamto
"Penelitian ini berjudul "Analisis Beban Kerja dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Disiplin Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Samarinda dengan menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan untuk menganalisis beban kerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan disiplin kerja perawat pelaksana di ruang rawat amp Rumah Sakit Islam Samarinda (RSIS). Populasi penelitian FIdalih 129 orang perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan D-3 Keperawatan dan SPK/SPR/Bidan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 97 orang, yang diperoleh melalui kombinasi random sampling dan proporsional yang terdistribusi di 9 ruang rawat inap RSIS. Untuk menguji hubungan beban kerja, teladan pimpinan, balas jasa, sanksi hukuman dan tujuan (variabel independen) dengan disiplin kerja (variabel dependen), digunakan analisis univariat, yang salah satunya distribusi frekuensi, bivariat yaitu chi square dan uji T Berta uji multivariat regresi logistik, dengan menggunakan kombinasi antara model prediksi dan model faktor risiko. Dengan tingkat kepercayaan a = 0,05, hasil uji bivariat diperoleh hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan disiplin kerja (p 0,033), teladan pimpinan dengan disiplin kerja (p=0,020), tujuan dengan disiplin kerja (p),002) dan status menikah (variable confounding) dengan disiplin kerja (0,005). Semua variable Confounding (Usia, jenis kelamin, Pendidikan, lama kerja dan Status Pernikahan), tidak ada yang masuk sebagai confounder ke dalam pemodelan regresi logistik karena memiliki nilai delta (perubahan) Odd Ratio kurang dari 10 persen. Dari analisis multivariat diketahui bahwa variabel tujuan (p=0,001) merupakan variabel yang paling berhubungan dengan disiplin kerja. Implikasi dari temuan ini adalah dengan memahami dan memiliki komitmen tinggi untuk mencapai tujuan dalam bekerja menyebabkan perawat pelaksana akan berdisiplin kerja yang tinggi. Untuk itu perlu diciptakan program yang dapat menumbuhkan kesadaran perawat pelaksana dalam memahami dan berkomitmen tinggi, untuk mencapai tujuan dari pekerjaannya, seperti pengembangan pedoman standar kinerja atau uraian tugas, standar disiplin kerja dan sistem penghargaan bagi yang berprestasi dan hukuman bagi yang melanggar disiplin kerja. Dengan dilaksanakannya program ini, pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja, sebagai tujuan akhir dari persoalan manajemen, terrnasuk di dalamnya manajemen keperawatan.

This research tittle is Workload Analysis and Factors Correlated to Work Discipline on Staff Nurse at Samarinda Islamic Hospital. Descriptive of correlation design was used, with objective to analysis of workload and factors correlated to work discipline on staff nurse at Samarinda Islamic Hospital. The number of sample size were 97 of 129 total population, obtained by through combination of random and proportional sampling. Univariate, bivariate and multivariate analysis were utilized to identify the correlation between variable of independent and variable of dependent Using the significant level (a = 0,05), bivariate analysis obtained a relationship between work load and work discipline (p),033), Leadership model and work discipline (p =[},020), Purpose and work discipline (Pli,002) and marital status (variable of confounding) and work discipline (0,005). Multivariate analysis was found that variable of purpose (p:1,001) represent most related to work discipline. Implication of the results the staff nurse who highest work purpose will has highest work disciplin. In order to sustain this condition, program design to improve self awareness and commitment on staff nurse, to establish the highest performing and work product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wowor, Yuliana Helena Elisabeth
"Latar belakang: Praktik peresepan yang baik merupakan bagian penting dari penggunaan obat yang rasional. Persentase resep dengan injeksi merupakan salah satu indikator penggunaan obat WHO. Persentase resep dengan injeksi di RS St. Carolus pada tahun 2016 mencapai 56%. Hasil ini lebih tinggi dari yang direkomendasikan. Hal ini menimbulkan pertanyaan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan peresepan obat injeksi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran penggunaan obat injeksi dan pengendalian penggunaannya, serta penerapan kebijakan tentang obat injeksi di Unit Rawat Inap RS St. Carolus. Metode: Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan metode cross-sectional dan studi kualitatif deskriptif. Penggalian informasi lebih lanjut dilakukan dengan melakukan penelitian kualitatif untuk melengkapi penelitian kuantitatif. Hasil: Faktor-faktor yang berhubungan dengan peresepan injeksi secara statistik adalah diagnosis serta panduan praktik klinis (PPK) dan clinical pathway (CP). Kebijakan Pelayanan Farmasi RS St. Carolus tidak membahas secara khusus mengenai pengendalian obat injeksi. Sosialisasi kebijakan ini pun belum optimal, begitu pula dengan sosialisasi PPK dan CP. Tenaga apoteker klinis yang ada belum mencukupi kebutuhan. Peran Panitia Farmasi dan Terapi di RSSC saat ini lebih kepada sistem formularium. Kesimpulan: Persentase pasien rawat inap RS St. Carolus periode Januari-Maret 2019 yang diresepkan obat dengan sediaan injeksi sebesar 85.7%. Kebijakan penggunaan obat injeksi yang ada saat ini tercantum dalam Kebijakan Pelayanan Farmasi, dimana didalamnya hanya terdapat prosedur peresepan. Tidak ada kebijakan khusus penggunaan obat injeksi. Prosedur pengendalian obat yang tertuang dalam kebijakan atau pedoman belum dimiliki oleh RS St. Carolus. Oleh karena itu diperlukan kombinasi intervensi dalam bentuk kebijakan dan edukasi untuk mengendalikan penggunaan obat injeksi di Unit Rawat Inap RS. St. Carolus.

Background: Good prescribing practices are an important part of rational drug use. The percentage of encounters with an injection prescribed is one of The WHO drug use indicators. The percentage of encounters with an injection prescribed at St. Hospital Carolus in 2016 reached 56%. This result is higher than recommended. This provokes the question of the factors related to injection prescribing. Objective: The purpose of this study was to reflect the injection drugs use and the control of their use, as well as the implementation of the drug policy in the St. Carolus Hospital. Method: This researches were a quantitative study with a cross-sectional method and a qualitative descriptive study. Further information is extracted by conducting qualitative research to complement quantitative research. Results: Factors related to injection prescribing statistically were diagnosis and clinical practice guidelines and clinical pathways. The Pharmacy Policy of St. Carolus Hospital does not specifically discuss the control of injection drugs. The socialization of this policy is not yet optimal, as the socialization of clinical practice guidelines and clinical pathways. Existing clinical pharmacists are not enough. The role of the Drug and Therapy Committee in the St. Carolus Hospital is currently more in the formulary system. Conclusion: The percentage of St. Carolus Hospitals inpatient for the period January-March 2019 with an injection prescribed was 85.7%. The injection drug use policy is listed in the Pharmacy Policy, wherein there are only prescription procedures. There is no policy specifically on the use of injection drugs. St. Carolus Hospital does not have policies or guidelines which regulate drug control procedures. Therefore a combination of interventions in the form of policy and education are needed to control the use of injection in the Inpatient Unit of St. Carolus Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armansyah Jaya Putra ZA
"Dalam implementasi masih ditemukan Kejadian-Kejadian Keselamatan Pasien, yaitu KTD, KTC, KPC dan KNC. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2012, serta untuk mengetahui tindakan apakah yang harus dilakukan untuk menurunkan Angka Kejadian Keselamatan Pasien, untuk mengetahui perawat yang sudah mengikuti pelatihan Patient Safety serta Gambaran Pemahaman Karyawan Tentang Dimensi Pelatihan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Analisis Data Univariat dan Bivariat. Variabel yang diduga berhubungan dengan kejadian keselamatan pasien adalah jenis kelamin, umur dan pendidikan. Perekrutan tenaga baru untuk ruang perawatan harus segera diberikan pelatihan Patient Safety, masih banyak perawat yang belum mengikut pelatihan Patient Safety dan masih terdapat tenaga di ruang perawatan yang belum paham terhadap materi pelatihan Patient Safety dan tidak melaporkan terhadap Kejadian Keselamatan Pasien.

In the implementation of the Patient Safety Program in Hospital Haji Jakarta still found incidents Patient Safety, namely KTD, KTC, KPC and KNC. The research was conducted to determine factors associated with the incidence of Patient Safety in the Jakarta Hajj Hospital in 2012, and to know what action should be taken to lower the incidence rate for Patient Safety, to know nurses who have training Understanding Patient Safety, and Employee Preview About Dimension Training Patient Safety in Jakarta Hajj Hospital. The research was conducted using qualitative and quantitative research design using cross sectional. Univariat and Bivariate Data Analysis. Variables that were related to patient safety incident is the sex, age and education. Recruitment of new personnel to inpatient unit should be given training Patient Safety, there are still many who have not followed the training nurses Patient Safety and there are personnel inpatient unit who do not understand the training material and Patient Safety Patient Safety to report the incident."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>