Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159078 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Komunikasi yang effektif adalah kunci keberhasilan layanan unggulan. Pemanfaatan media sosial saat ini sangat membantu pustakawan memberikan layanan kepada pemustaka. Akun twitter Perpustakaan UI (@UI_library) dibentuk sebagai respon kepada kebutuhan digital native. Akun ini cukup aktif sebagai media komunikasi pustakawan dengan pemustaka. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis informasi apa saja yang paling sering diajukan di akun @UI_library selama tahun 2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis informasi yang paling sering diajukan di twiter selama tahun 2014 adalah: layanan sirkulasi, fasilitas dan terkait dengan pengadaan koleksi, layanan sirkulasi, layanan rujukan, layanan fasilitas dan TI, layanan UI-ana, dan pengembangan koleksi. Pustakawan UI perlu mengembangkan strategi pengelolaan akun @ UI_library sebagai media komunikasi dengan pemustaka. Pustakawandapat merencanakan kuliah twitter (kultwit) tentang topik-topik tertentu secara rutin sehingga pemustaka tetap mendapatkan informasi terbaru. Hasil dari penelitian dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan terkait penenggungjawab layananonline."
LIBRARIA 4:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurintan Cynthia Tyasmara
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Wahyu Nurlita
"Pandemi COVID-19 membuat banyak negara menyatakan wabah itu sebagai darurat nasional, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah negara Indonesia menerapkan PPKM hingga penularan COVID-19 mereda. Hal ini berlaku bagi semua tempat di Indonesia, termasuk perpustakaan. Banyak perpustakaan yang tutup sementara, namun tetap menjalankan segala kegiatannya secara online, salah satunya Perpustakaan Universitas Indonesia. Dalam penelitian ini, dibahas mengenai pemanfaatan media sosial Twitter di Perpustakaan Universitas Indonesia saat pandemi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pemanfaatan Twitter sebagai media promosi perpustakaan di Perpustakaan Universitas Indonesia, serta mengidentifikasi kendala dan cara penyelesaian saat melakukan promosi perpustakaan menggunakan Twitter di masa pandemi COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan Twitter terhadap kegiatan promosi perpustakaan di Perpustakaan Universitas Indonesia saat Pandemi COVID-19 masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis peneliti bahwa promosi perpustakaan lebih banyak dilakukan di media sosial lain daripada Twitter karena banyak kendala jika harus mempromosikan melalui Twitter. Meskipun dengan adanya kendala tersebut, tidak menyurutkan semangat Humas Perpustakaan Universitas Indonesia untuk tetap mempromosikan perpustakaan melalui Twitter.

COVID-19 pandemic has made many countries declare the outbreak a national emergency, including Indonesia. The Indonesian government decided to implement PPKM until COVID-19 subsided. This applies to all places in Indonesia, including libraries. Libraries are temporarily closed, but still doing all their activities online, like the University of Indonesia Library. In this study, we discuss the use of Twitter in the University of Indonesia Library during the COVID-19. The purpose is to describe how to use Twitter for library promotion, identify obstacles, and how to solve them when promoting a library using Twitter at the University of Indonesia Library during the COVID-19. The type of research used is qualitative research with data collection techniques in interviews and observations. The results is the use of Twitter for library promotion at the University of Indonesia Library during the COVID-19 are still not fully utilized. The statement of the informant who said that library promotion was mostly done on other social media rather than Twitter because there were many obstacles when promoting through Twitter. Even with these obstacles, it did not dampen the enthusiasm of the PR of the University of Indonesia Library to continue promote the library through Twitter."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faiz
"Perpustakaan merupakan institusi yang berperan memberikan informasi yang dikemas dalam berbagai bentuk media. Informasi yang disajikan oleh perpustakaan sangat dibutuhkan pemustaka untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Maka dari itu, dibutuhkan layanan prima perpustakaan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Namun di tengah era pandemi, kegiatan fisik menjadi suatu hambatan karena adanya protokol kesehatan yang menyebabkan layanan beralih ke bentuk digital. Perpustakaan harus melakukan inovasi layanan, salah satunya adalah pemanfaatan konten media sosial untuk menjangkau pemustaka. Perpustakaan FK UI memanfaatkan konten media sosial ini sebagai bagian inovasi layanan. Untuk melakukan promosi dan memastikan informasi tersampaikan kepada pemustaka melalui media sosial baik di twitter maupun instagram, dibutuhkan manajemen konten yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Perpustakaan FK UI mengelola konten di media sosial untuk promosi dan memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Hal tersebut dikarenakan konten yang disajikan melalui media sosial merupakan gambaran sebuah perpustakaan. Metode penelitian adalah metode kualitatif dengan bentuk deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui zoom dan observasi dengan memantau media sosial. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa manajemen konten media sosial yang dilakukan oleh Perpustakaan FK UI lebih diterapkan di media sosial twitter dan instagram. Pustakawan mengelola konten dari tahun sebelumnya kemudian konten sudah dikerjakan dengan matang pada satu bulan sebelum konten tersebut dibagikan pada pemustaka. Manfaat yang diberikan oleh media sosial terhadap Perpustakaan FK UI seperti memudahkan pengguna dan pemustaka menjadikan media sosial sebagai komponen penting.

Libraries are institutions that play a role in providing information packaged in various forms of media. The information presented by the library is needed by users to meet their information needs. Therefore, it takes excellent library services that are useful to meet the needs of users. However, in the midst of the pandemic era, physical activity has become an obstacle due to health protocols that have caused services to switch to digital form. Libraries must innovate services, one of which is the use of social media content to reach users. The FK UI library utilizes this social media content as part of service innovation. To promote and ensure that information is conveyed to users through social media, both on Twitter and Instagram, proper content management is needed. The purpose of this study was to find out how the FK UI Library manages content on social media for promotion and meeting the information needs of users. This is because the content presented through social media is a picture of a library. The research method is a qualitative method with a descriptive form. Data collection is done by interviewing through zoom and observation by monitoring social media. The results showed that the management of social media content carried out by the FK UI Library was more applied to Twitter and Instagram social media. Librarians manage content from the previous year and then the content has been done carefully one month before the content is shared with users. The benefits provided by social media to the FK UI Library such as making it easier for users and users to make social media an important component."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ayunindia Putri
"Perpustakaan sebagai organisasi nonprofit perlu memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan media sosial yang dilakukan di Perpustakaan Universitas Indonesia sebagai sarana promosi. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan pemanfaatan media sosial Twitter dan Instagram Perpustakaan Universitas Indonesia, yang dilihat dari Nduka 2015 dan Garofalo 2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Informan penelitian ini adalah mereka yang terlibat secara langsung dengan sarana promosi melalui media sosial di Perpustakaan Universitas Indonesia yang berjumlah tiga orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Universitas Indonesia sudah memanfaatkan media sosial untuk sarana promosi. Terlihat bahwa media sosial yang paling aktif digunakan yaitu Twitter. Peneliti menyarankan Perpustakaan Universitas Indonesia untuk membuat kebijakan tertulis pengelolaan media sosial.

As a non profit organization, Library need to used social media as a promotion tool. This study is discussing about the utilization of social media in University of Indonesia Library as a media for promotion. The purpose of this study is to described the utilization of social media such as Twitter and Instagram for University of Indonesia Library, which can be seen from Nduka 2015 and Garofalo 2013.
This research was using case study method and data was obtained using qualitative research. Three people were get involved directly as informant for media of the library campaign in social media.
The result showed that library in University of Indonesia has been utilized social media to promote the library. It also showed that most of people used Twitter as social media to promote the library. The Researcher suggest that University of Indonesia Library need to create a policy which related to social media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqru Mafar
"Sejak diluncurkan pada tahun 2006, Twitter telah berkembang dengan pesat sebagai jaringan sosial di dunia. Twitter jugatelah tumbuh sebagai jejaring social popular untuk perpustakaan. Makalah ini bertujuan untuk menyajikan gambaran pertumbuhan akun twitter Perpustakaan. Sebanyak 89 account Twitter dari berbagai jenis perpustakaan di Indonesiatelah dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa tahun 2012 merupakan tahun di mana sebagian besar perpustakaan diakun Twitter diciptakan. Sebagian besar dari mereka adalah perpustakaan universitas. Analisa ini juga menunjukkan bahwa tidak semuaperpustakaandikomunikasikansecara aktif melalui Twitter. Kami menyarankan bahwa perpustakaan dapat menunjuk seorang staf khusus untuk membuat dan mengelola akun Twitter."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2013
020 VIS 15:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Afansyah Wijaya
"Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan Instagram Perpustakaan Umum Jakarta Pusat selama lockdown COVID-19 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan Instagram oleh Perpustakaan Umum Jakarta Pusat sebagai bentuk baru layanan informasi daring selama PSBB COVID-19 di Jakarta dan mendeskripsikan kendala yang dialami oleh Perpustakaan Umum Jakarta Pusat dalam memberikan layanan informasi daring melalui Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi daring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum Jakarta Pusat secara konsisten menghasilkan konten bermanfaat dan telah menggunakan sebagian besar tools Instagram yang direkomendasikan oleh pakar media sosial untuk diterapkan ke akun Instagram mereka. Kendala yang dihadapi Perpustakaan Umum Jakarta Pusat adalah belum adanya pedoman resmi mengenai pengelolaan konten di Instagram, rendahnya respon audiens, belum adanya pelatihan resmi bagi pustakawan dalam mengelola akun Instagram, belum dilakukan evaluasi untuk menjadi acuan mengenai kebutuhan dan preferensi informasi publik, dan pekerjaan tambahan untuk admin Instagram diluar jam kerja mereka.

This research discusses the utilization of the Central Jakarta Public Library’s Instagram during Jakarta's COVID-19 lockdown. This study aims to describe the utilization of Instagram by the Central Jakarta Public Library as a new form of online information service during Jakarta's COVID-19 lockdown and describe the obstacles experienced by the Central Jakarta Public Library in giving online information service through Instagram. This research uses a qualitative approach and is presented in a descriptive form. Data collection was done through in-depth interviews and online observation. The result of this study indicates that the Central Jakarta Public Library has consistently produced insightful contents and has used most of the Instagram tools recommended by social media experts to be applied to their Instagram accounts. The obstacles faced by the Central Jakarta Public Library were the absence of official guidelines regarding content management on Instagram, low audience responses, no official training for librarians in managing Instagram, no evaluation was done to be a reference regarding the public’s information needs and preferences, and additional work for the Instagram admins outside their working hours."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Satyari Irawan
"Perkembangan informasi dan teknologi yang semakin canggih ternyata juga berpengaruh dalam bidang pendidikan. Salah satu implementasi perkembangan informasi dan teknologi dalam bidang pendidikan tersebut adalah e-learning atau elektonik learning. E-learning merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet sehingga memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada peserta ajar tanpa adanya tatap muka. Media pembelajaran ini saat ini juga telah diterapkan pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, yang dinamakan dengan SCeLE (Student Centered E-Learning Environtment). Pada penelitian ini akan dibahas mengenai bagaimana pemanfaatan e-learning SCeLE itu sendiri sebagai media pembelajaran oleh mahasiswa Fasilkom UI. Objek penelitian ini adalah e-learning SCeLE yang ada di Fasilkom UI. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa e-learning SCeLE di Fasilkom UI sudah dimanfaatkan dengan baik, hanya saja pemanfaatannya belum optiamal. Terbukti dari masih adanya fasilitas-fasilitas pada SCeLE yang kurang dimanfaatkan seperti fasilitas untuk berdiskusi. Sehingga saat ini pemanfaatan SCeLE di Fasilkom UI cenderung lebih sering digunakan untuk penyampaian bahan ajar atau materimateri kepada mahasiswa yang bersifat untuk mereview atau mengulang kembali materi yang telah dijelaskan oleh dosen pada saat di kelas.

Abstract
The Development of information and technology that increasingly sophisticated is also influential in the field of education. One application of information and technology developments in the field of education is e-learning or electronic learning. E-learning is a learning media that uses the internet network to enable delivery teaching materials to the teach participants without face to face. This learning media now been applied to the Faculty of Computer Science University of Indonesia, called SCeLE (Student Centered E-Learning Environtment). In this reseach will be discussed on how is the use of e-learning SCeLE itself as a media for learning by students of Faculty of Computer Science University of Indonesia. Object of this research is SCeLE as e-learning in Faculty of Computer Science University of Indonesia. This research is a quantitative study with descriptive research design. The results of this study indicate that SCeLE or e-learning in Faculty of Computer Science University of Indonesia has been used well, just do not use optimal. Proven that there is still facilities in SCeLE are underutilized, such as discuss facility. So that, in the present time the use of e-learning (SCeLE) in Faculty of Computer Science University of Indonesia tend more often used for delivery of materials or teaching materials for students to review or repeat material that has been described by the lecturer in class."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15041
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremi Kevin
"Twitter merupakan salah satu media sosial yang sangat populer dan banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, salah satunya adalah sebagai media promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan Twitter sebagai media promosi Perpustakaan Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah temuan interaksi antara pustakawan dan pemustaka di Perpustakaan Universitas Indonesia terkait adanya aliran informasi dan komunikasi dua arah melalui Twitter. Perpustakaan Universitas Indonesia belum maksimal dalam memanfaatkan Twitter karena adanya kendala pada pustakawan dalam mempublikasikan hasil pekerjaannya.

Twitter is one of the social media. It is very popular and widely used for various purposes, one of which was as a media promotion. The purpose of this research is to know the empowerment of Twitter as a promotional media Universitas Indonesia Library. This research is qualitative research using the case study method. The results of this research are findings of the interaction between user and librarian at the Universitas Indonesia Library related to the flow of information and two-way communication via Twitter. University Indonesia Library have not been fullest in utilizing Twitter due to constraints on librarians in publicizing the results of its work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Rizal Dzikrillah
"Qlue adalah aplikasi berbasis media sosial yang digunakan sebagai media interaksi warga Jakarta dengan Pemda DKI semenjak Desember 2014. Qlue mengalami permasalahan dalam aspek ketertarik warga, karena berdasarkan hasil penelitian dari lembaga Public Opinion and Policy Research yang dilakukan pada Agustus 2016, Qlue termasuk dalam program kerja dengan tingkat penyikapan positif warga yang terendah jika dibandingkan program kerja DKI yang lain. Terkait dengan permasalahan ketertarikan warga, penelitian yang dilakukan para peneliti dari German Research Institute for Public Administration pada tahun 2013, menyimpulkan bahwa ketertarikan masyarakat terhadap situs interaksi user-to-institutional berbasis media sosial disebabkan tiga faktor, yaitu keberadaan kontribusi pengguna dalam menghasilkan nilai tambah 3 aspek, karakteristik orientasi interaksi 4 aspek, dan kualitas jejaring sosial 4 aspek. Dengan merujuk pada hasil penelitian tersebut, penelitian ini hendak melakukan peninjauan terkait faktor-faktor daya tarik dari situs interaksi berbasis media sosial yang telah atau belum dipenuhi oleh Qlue.
Penelitian ini akan melakukan analisis perbandingan terhadap tingkat pemenuhan faktor-faktor daya tarik antara Qlue dengan aplikasi sejenis yang berbasis media sosial. Faktor daya tarik yang lebih dipenuhi oleh aplikasi lain yang sejenis menjadi rujukan dalam merumuskan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan ketertarikan warga. Peninjauan terhadap Qlue dan aplikasi sejenis dilakukan dengan menggunakan metode observasi terhadap karakteristik aplikasi. Khusus untuk Qlue, peninjauan juga dilakukan melalui interview dengan stakeholder terkait dan survey persepsi pengguna terhadap penggunaan Qlue. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Hasil peninjauan menunjukkan bahwa Qlue belum memenuhi ketiga faktor daya tarik situs interaksi berbasis media sosial secara menyeluruh. Qlue telah memenuhi untuk aspek kontribusi pengguna dalam menghasilkan konten, kontribusi pengguna dalam perluasan jangkauan pelayanan, konfigurasi interaksi, respon terhadap pengguna, perolehan identitas sosial, pembentukan kepercayaan sosial, dan peningkatan kekuatan warga. Qlue masih memerlukan perbaikan pada aspek kontribusi pengguna dalam menghasilkan inovasi, aktivitas kerjasama yang menghasilkan nilai tambah, kedudukan warga sebagai titik sentral aktivitas pemerintahan, serta word of mouth. Untuk aspek yang belum dipenuhi, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah langkah pemberdayaan pengguna dalam perencanaan dan pemetaan pembangunan infrastruktur pelayanan publik, langkah pemfungsian Qlue sebagai sarana konsultasi pemerintah daerah kepada warganya, dan langkah pemberdayaan warga dalam peninjauan kondisi tempat pelayanan publik milik pemerintah.

Qlue is citizen to government communication platform apps that based on social media characteristics and has been launched in Jakarta City since December 2014. Until two years of its usage as communication platform, Qlue has some problems on citizen attractiveness toward Qlue. Based on summary research that has been conducted by Public Opinion and Policy Research, Qlue was one of government program that has lowest attractiveness among other government program. Related to citizen attractiveness problem, a research that has been done by a group of researcher from German Research Institute for Public Administration in 2013, summarize that citizen attractiveness toward social media websites was influenced by three factors. The factors are user added value 3 aspects, interaction configuration 4 aspects, and social networking 4 aspects. Based on previous research, this research will review the social media website attractiveness factor that has been fullfiled or not yet fullfiled by Qlue.
This research will also compare the fulfillment level of social media website attractiveness factors between Qlue and other similar sites from other countries. Attractiveness factors that has more fulfilled by other similar apps will be used to summarize a strategy that must be done to increase citizen attractiveness toward Qlue. The review process of Qlue and other sites use observation method toward apps characteristics. Interview method with related stakeholder and survey method to review the user perception are also used to review Qlue. This research use qualitative and quantitative approach to analyze the data.
The result of the review shows that Qlue not yet complete fulfilled three social media website attractiveness factors. Qlue has fullfiled on user generated content aspect, user generated contact aspect, user response aspect, social identity aspect, social trust aspect, and increasing of user power aspect. Qlue has not fullfiled on user generated innovation, interaction configuration aspect, cooperative value generation aspect, citizen centricity aspect, and word of mouth aspect. For aspect that has not been fullfiled by Qlue, Qlue must do some ideas. The ideas are the empowerment of user on planning and mapping of public service development infrastructure, the use of Qlue as consultation tools for government to their citizens, the empowerment of user on the evaluation of public place that has been owned by government.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>