Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Artikel ini berupaya mengulas urgensi dimensi resiliensi bagi pemuda di Indonesia dalam keseharian hidup. Secara sederhana resiliensi dapat diterjemahkan sebagai kemampuan individu untuk bertahan, beradaptasi berikut bangkit dari berbagai bentuk penderitaan hidup yang menderanya. Persoalan ini menjadi penting mengingat masa muda merupakan periode-periode transisi yang begitu berat bagi setiap individu, dimana ketidakstabilan emosi dan psikologis besar mempengaruhi di dalamnya. Lebih jauh artikel ini mendiskusikan karakteristik pemuda dan alasan diperlukannya dimensi resiliensi, maraknya aksi bunuh diri yang dilakukan pemuda dewasa ini sebagai implikasi lemahnya dimensi resiliensi serta berbagai upaya yang dapat ditempuh dalam rangka memperkuat dimensi resilensi pada diri pemuda guna mengatasi persoalan tersebut. Artikel diawali dengan uraian ihwal perkembangan studi resiliensi, baik menyangkut aspek konseptual maupun kemanfaatannya."
JSP 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"
Artikel ini berupaya mengulas urgensi dimensi resiliensi bagi para pemuda di Indonesia dalam keseharian hidup. Secara sederhana, resiliensi dapat diterjemahkan sabgai kemampuan individu untuk bertahan, beradaptasi berikut bangkit dari berbagai bentuk penderitaan hidup yang menderanya. Persoalan ni menjadi penting mengingat masa muda merupakan periode-periode transisi yang begitu berat bagi setiap individu, di mana ketidakstabilan emosi dan psikologis besar mempengaruhi di dalamnya. Lebih jauh, artikel ini mendiskusikan karakteristik pemuda da alas an diperlukannya dimensi resiliensi, maraknya aksi bunuh diri yang dilakukan pemuda dewasa ini sebagai implikasi lemahnya dimensi resiliensi, serta berbagai upaya yang dapat ditempuh dalam rngka memperkuat dimensi resiliensi pada diri pemuda guna mengatasi persoalan tersebut, Artikel diawali dengan uraia ihwal perkembangan studi resiliensi, baik menyangkut aspek konseptual maupun kemanfaatannya."
JSPA 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meulu Primananda
"ABSTRAK
Ide bunuh diri dan psikosis dini prodromal merupakan masalah kesehatan jiwa yang cukup sering ditemukan pada remaja SMA dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor risiko yang ditemukan adalah keputusasaan, depresi, kecemasan, dan stres. Sedangkan untuk faktor perlindungan meliputi koping, dukungan sosial, dan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dan faktor protektif terhadap ide bunuh diri dan psikosis dini prodromal pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional cross sectional dan dilakukan pada 207 responden dengan mengisi kuesioner terkait ide bunuh diri, psikosis dini prodromal, faktor risiko, dan faktor proteksi. Ada hubungan antara semua faktor risiko dan faktor pelindung dipelajari dengan ide bunuh diri. Ada juga hubungan antara faktor risiko dan faktor protektif dipelajari dengan prodromal kecuali keputusasaan dan dukungan sosial. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan intervensi promotif dan preventif bagi remaja yang tidak bermasalah, serta memberikan intervensi kuratif dan rehabilitatif bagi remaja yang bermasalah dengan ide bunuh diri dan psikosis dini prodromal.
ABSTRACT
Suicidal ideation and early prodromal psychosis are mental health problems that are quite often found in high school adolescents and are influenced by various factors. The risk factors found were hopelessness, depression, anxiety, and stress. As for the protection factors include coping, social support, and self-esteem. This study aims to determine the relationship between risk factors and protective factors against suicidal ideation and early prodromal psychosis in adolescents. This study is a cross-sectional correlational descriptive study and was conducted on 207 respondents by filling out a questionnaire related to suicidal ideation, early prodromal psychosis, risk factors, and protection factors. There was an association between all the risk factors and protective factors studied with suicidal ideation. There is also an association between risk factors and protective factors studied with prodromal except hopelessness and social support. The results of this study can be used as consideration for providing promotive and preventive interventions for adolescents who do not have problems, as well as providing curative and rehabilitative interventions for adolescents who have problems with suicidal ideation and early prodromal psychosis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Dewi Kurniawati
"ABSTRAK
Bunuh diri merupakan kegawatdaruratan psikiatri yang bila tidak cegah dapat menyebabkan kematian. Bunuh diri menjadi pilihan karena kondisi stress yang berlebihan dan mekanisme koping maladaptif. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas latihan berpikir positif dan afirmasi positif pada Nn. M (18 tahun) dengan risiko bunuh diri melalui pendampingan secara daring. Intervensi standar asuhan keperawatan untuk pasien risiko bunuh diri yaitu dengan melatih klien untuk mengendalikan dorongan bunuh diri melalui latihan berpikir positif dan afirmasi positif aspek diri, keluarga, lingkungan, serta melatih harapan di masa depan. Hasil dari karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan skor untuk risiko ide bunuh diri dari skor 52 menjadi 28. Hal tersebut menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan tanda dan gejala dari risiko bunuh diri yang dialaminya dengan menerapkan latihan berpikir positif dan afirmasi positif. Latihan berpikir positif dan afirmasi positif dapat terus diterapkan dalam pemberian intervensi keperawatan jiwa pada klien risiko bunuh diri dengan harapan dapat mengendalikan dorongan bunuh diri.

ABSTRACT
Suicide is a psychiatric emergency that will cause death if not prevented. Suicide is an option because of excessive stress and maladaptive coping mechanisms. This paper aims to analyze the effectivity of positive thinking and positive affirmation exercise on Ms. M (18 years old) with risk for suicide using online-based practice. Nursing care interventions for patient with risk for suicide are promoting patient to control suicidal impulses through positive thinking and positive affirmation exercise in which aspects are her true self, family, environment, and hope in the future. The results of this paper shows that the score of suicide ideation in patient has been decreased from 52 to 28. It shows that the patient has decreased signs and symptoms of the risk of suicide experienced by implementing positive thinking exercises and positive affirmations. Positive thinking and positive affirmation exercise can continue to be applied in providing mental health nursing interventions for patient with risk of suicide in the hope of controlling suicidal impulses.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Barzam Fathan
"Tingginya kasus bunuh diri baik secara nasional atau global membutuhkan perhatian khusus. Setidaknya ada satu kasus bunuh diri terjadi setiap 40 detik. Perawat memiliki peran dalam membantu upaya pencegahan bunuh diri pada klien. Salah satu intervensi yang bisa digunakan yaitu dengan menggunakan latihan afirmasi positif. Hambatan yang dialami oleh masyarakat di Indonesia adalah kesulitan untuk mendapatkan akses bantuan profesional. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan hasil pemberian asuhan keperawatan pada klien Nn. T (25 tahun) dengan risiko bunuh diri melalui latihan teknik afirmasi positif secara daring (dalam jaringan. Hasil yang didapatkan tingkat risiko bunuh diri klien mengalami penurunan tinggi ke rendah. Latihan afirmasi positif melalui pendampingan secara daring dapat menjadi solusi untuk mencegah klien dalam melakukan tindakan bunuh diri.

The high number of suicides nationally or globally requires special attention. At least one case of suicide occurs every 40 seconds. Nurses have a role in preventing suicide attempts on clients. One intervention that can be used is to use positive affirmation exercises. The obstacle experienced by most people in Indonesia is the difficulty in getting access to professional assistance. This paper will report the results of the nursing care to clients Ms. T (25 years-old) with the risk of suicide by practicing online positive affirmation techniques. The results obtained the clients risk of suicide decreased from high to low. Positive affirmation exercises through online mentoring can be a solution to prevent clients from committing suicide."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ranti Sukma
"Mahasiswa sebagai individu mengalami masa peralihan dari remaja menuju dewasa awal dikenal dengan tahapan emerging adulthood ditandai dengan lebih banyak bereksperimen dan bereksplorasi. Masa peralihan ini dapat menyebabkan stres dan tekanan pada mahasiswa yang bersumber dari faktor internal dan eksternal sehingga menyebabkan mahasiswa kesulitan. Berbagai kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dapat mempengaruhi kesejahteraan dirinya termasuk menjadi pemicu munculnya ide bunuh diri. Maka dari itu, pentingnya memiliki dasar emosional yang baik yang dapat dibentuk oleh kelekatan dengan orang tua. Meskipun mahasiswa cenderung banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan memiliki interaksi dengan teman sebaya serta media sosial semakin dominan, namun kelekatan orang tua merupakan dasar utama yang dapat memberikan rasa aman pada seseorang. Seseorang dengan kelekatan aman dengan orang tua cenderung memiliki mekanisme koping dan mampu beradaptasi dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas mengenai hubungan kelekatan orang tua dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada 306 mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023 dengan menggunakan accidental sampling. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui tingkat ide bunuh diri pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023; (2) mengetahui tingkat kelekatan orang tua pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023; dan (3) mengetahui hubungan antara kedua variabel yaitu kelekatan orang tua dan ide bunuh diri. Penelitian ini menggunakan instrumen IPPA (Inventory Parent and Peer Attachment) pada variabel kelekatan orang tua dan DSI-SS (Depressive Symptom Index-Suicidality Scale) pada variabel ide bunuh diri. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, digunakan uji korelasi menggunakan Kendall’s tau-b. Setelah melakukan analisis data, ide bunuh diri pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023 berada pada kategori ide bunuh diri rendah sebesar 80,4% (n=246). Sedangkan, pada variabel kelekatan orang tua, responden memiliki tingkat kelekatan orang tua sebagian besar berada pada kelekatan orang tua pada kategori sedang sebesar 69% (n=211). Berdasarkan uji bivariat yang dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima artinya bahwa terdapat hubungan antara kelekatan orang tua dengan ide bunuh diri pada mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023. Kedua variabel menunjukkan korelasi cukup dengan arah korelasi negatif (-0,328) artinya bahwa semakin meningkatnya kelekatan orang tua maka risiko ide bunuh diri pada mahasiswa akan menurun, begitupun sebaliknya ketika kelekatan orang tua menurun maka risiko ide bunuh diri akan meningkat.

College students as individuals experience a transition period from adolescence to early adulthood, known as the emerging adulthood stage, characterized by more experimentation and exploration. This transition period can cause stress and pressure on college students which originates from internal and external factors, causing college students to have difficulties. Various difficulties faced by college students can affect their well-being, including triggering suicidal ideation. Therefore, it is important to have a good emotional foundation that can be formed by attachment to parents. Even though college students tend to spend a lot of time outside the home and have increasingly dominant interactions with peers and social media, parental attachment is the main basis that can provide a person with a sense of security. Someone with a secure attachment to their parents tends to have coping mechanisms and can adapt well. Based on this, this research discusses the relationship between parental attachment and suicidal ideation in students. This quantitative research was conducted on 306 FISIP students at the University of Indonesia class 2020–2023 using accidental sampling. The aims of this research are (1) to determine the level of suicidal ideation among FISIP University of Indonesia students class 2020–2023; (2) to determine the level of parental attachment to the University of Indonesia FISIP students, class 2020–2023; and (3) knowing the relationship between the two variables, namely parental attachment and suicidal ideation. This study used the IPPA (Parent and Peer Attachment Inventory) instrument on the parental attachment variable and the DSI-SS (Depressive Symptom Index-Suicidality Scale) on the suicidal ideation variable. To determine the relationship between the two variables, a correlation test using Kendall's tau-b was used. After analyzing the data, suicidal ideation among FISIP University of Indonesia students in the class of 2020–2023 was in the low suicidal ideation category at 80.4% (n=246). Meanwhile, in the parental attachment variable, respondents whose level of parental attachment was mostly in the medium category were 69% (n=211). Based on the bivariate test carried out in this study, it can be concluded that H0 is rejected and Ha is accepted, meaning that there is a relationship between parental attachment and suicidal ideation among FISIP University of Indonesia students class of 2020–2023. The two variables show a sufficient correlation with a negative correlation direction (-0.328), meaning that as parental attachment increases, the risk of suicidal ideation in college students will decrease, and vice versa, when parental attachment decreases, the risk of suicidal ideation will increase."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Restu Agung, 2005
613.287 BUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Semiun
Yogyakarta: Kanisius, 2006
616.890 092 YUS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Florensa Florensa
"Sekitar 71% dari 229 remaja SMA di kota Depok, Jawa Barat mengalami depresi. Depresi terjadi karena berbagai faktor diantaranya efikasi diri yang rendah. Cognitive Behavior Therapy (CBT) merupakan terapi yang dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri dan mengatasi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan efikasi diri dan depresi setelah mendapat CBT. Metode penelitian: quasi eksperimen dengan pre-post test with control group pada penerapan CBT yang dilakukan secara berkelompok. Uji analisis yang digunakan adalah dependen dan independent sample t-Test, chi-square dan pearson product moment. Responden penelitian ini adalah remaja kelas VIII SMPN Kota Bogor. Sampel penelitian sebesar 72 remaja.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan efikasi diri remaja yang mendapat CBT lebih tinggi dibanding remaja yang tidak mendapat CBT, depresi remaja yang mendapat CBT lebih rendah dibandingkan penurunan depresi pada remaja yang tidak mendapat CBT. Peningkatan efikasi diri mempunyai hubungan yang kuat dalam menurunkan depresi pada remaja dengan arah hubungan negatif. CBT direkomendasikan pada remaja dengan efikasi diri rendah dan depresi."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im Idries
Jakarta : Lembaga Kriminologi UI, 1978
364 ABD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>