Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136899 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rachmawati
"Penelitian membahas mekanisme koping terhadap stres mahasiswa reguler Fakultas Ilmu Komputer UI berdasarkan tipe kepribadian selama masa perkulialltm. Desain penelitian kuantitatif ini adalah deskriptif korelasi terhadap 67 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Hasil analisa rnenunjukkan bahwa tidak ada hublmgan tipe kepribadian dengan mekanisme koping terhadap stres pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kornputer UI (Pvalue 0,l27>a 0,10). Tipe kepribadian yang kurang merata merupakan Salah satu keterbatasan, sehingga perlu dilakukan penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih banyak Serta instrumen yang lebih spesiiik. Peneliti selanjumya diharapkan dapat mengidentifikasi terlebih dahulu falctor-faktor lain yang mempengaruhi mekanisme koping terhadap stres.

This research is about the coping mechanism to stress of student in Computer Science Faculty UI based on personality types during a period to lecturing. Design of this quantitative research is correlative descrnztion to 67 respondent. Random sampling is used for this research. Result of this analyzes is indicate that no relation between personality types with the coping mechanism to stress at student of Computer Science Faculty UI with Pvalue 0,127>or 0,1 0. Limitedness about personality type of respondent need more specyic instrument. For fixture, the researcher is being expected to identify the other factor which is influence coping mechanism to stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5776
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Alvonciani
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara religious coping dan resiliensi pada remaja yang mengalami stres. Resiliensi adalah kualitas-kualitas dalam diri individu yang memampukannya untuk melalui situasi sulit. Keterlibatan religi dalam coping disebut dengan religious coping yang dapat berpola positive religious coping PRC dan negative religious coping NRC. Peneliti menyusun alat ukur resiliensi secara khusus untuk penelitian ini dengan menggunakan karakteristik resiliensi dari Earvolino-Ramirez 2007 ditambah dua karakteristik resiliensi dari Wagnild dan Young 1993. Religious coping diukur menggunakan Brief RCOPE yang dikembangkan oleh Pargament, Smith, Koenig, dan Perez 1998. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan melibatkan 128 remaja berusia 18-24 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara PRC dan resiliensi, namun tidak ditemukan hubungan antara NRC dan resiliensi. Ditemukan pula perbedaan yang signifikan antara skor PRC dan NRC laki-laki dan perempuan. Implikasi dari penelitian ini penting untuk didiskusikan dan dapat dimanfaatkan untuk ranah konseling remaja.

This study aims to understand the relationship between religious coping and resilience in adolescents with stress. Resilience is qualities within individual that enable them to go through difficult situation. Religious involvement in coping is called religious coping, which have two patterns, positive religious coping PRC and negative religous coping NRC. Researcher specifically constructed resilience measurement for this study using resilience characteristics from Earvolino Ramirez 2007 added with two characteristics from Wagnild and Young 1993. Religious coping is measured using Brief RCOPE which is developed by Pargament, Smith, Koenig, and Perez 1998. This study use quantitave method and involve 128 adolescent from 18 to 24 years. Results show that PRC and resilience relate significantly positive but no relationship between NRC and resilience. In addition, there is significant difference in PRC and NRC scores between male and female. This study has important implication to be discussed and can be used in adolescent counseling.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"Pendidikan jenjang profesi dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang benar untuk menjadi perawat yang profesional. Namun ditemukan banyak faktor yang dapat memicu stres selama proses pembelajaran praktik klinik, karena mahasiswa dituntut untuk dapat memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan akuntabel. Spiritualitas sebagai salah satu sumber koping yang memiliki aspek makna dan tujuan hidup serta keyakinan spiritual yang dikemukakan mampu mengurangi stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan tingkat stres mahasiswa reguler program profesi ners FIK UI tahun akademik 2018/2019. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dan pendekatan secara cross-sectional, Penelitian ini memiliki 99 responden mahasiswa reguler program profesi ners FIK UI dengan menggunakan metode total sampling. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa Spirituality Attitude and Involvement List (SAIL) dan Perceived Stress Scale (PSS). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat spiritualitas dan tingkat stres dengan arah korelasi negatif dan memiliki kekuatan sedang (p = 0,031; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar mahasiswa keperawatan dapat meningkatkan spiritualitasnya dengan menjalin hubungan baik dengan orang lain, lingkungan sekitar, dan dengan Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi.

Professional level education is needed to improve the knowledge, skills and attitudes to become professional nurses. However, there are many factors that can overcome stress during the clinical practice learning process, because students are required to be able to provide nursing care directly and accountably. Spirituality as a source of coping that has aspects of the meaning and purpose of life and the beliefs expressed can help deal with stress. This study aims to determine the relationship between the level of spirituality and the stress level of regular student profession programs FIK UI academic year 2018/2019. The design of this study used a descriptive correlative and cross-sectional design. This study had 99 respondents of regular student profession programs FIK UI using the total sampling method. The questionnaires used in this study included a List of Attitudes and Engagement Spirituality (SAIL) and Perception Stress Scale (PSS). The results of this study indicate the relationship between spirituality level and stress level with negative direction and have moderate strength (p = 0.031; α = 0.05). This research increases so that nursing students can improve their spirituality by establishing good relations with other people, the environment, and with God or a higher power."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
James Marcus Wiguna Wahjudi
"
ABSTRAK
Empati adalah kemampuan yang perlu dimiliki seorang dokter untuk dapat memberikan pelayanan yang berpusat pada pasien dengan baik. Mahasiswa kedokteran diharapkan untuk dapat mempelajari empati kedokteran dalam masa pendidikannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah tingkat empati pada mahasiswa kedokteran dipengaruhi oleh tingkat stres. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat tingkat stres dan empati pada berbagai tingkat pendidikan. Desain penelitian ini adalah potong lintang. Kuesioner Perceived Stress Scale-10 digunakan untuk mengukur tingkat stres sementara kuesioner Jefferson Scale of Physician Empathy digunakan untuk mengukur tingkat empati. Keduanya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan divalidasi, kemudian disebarkan kepada 504 mahasiswa program studi pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tingkat stres pada mahasiswa kedokteran mencapai tingkat tertinggi pada tahun pertama dan terus turun di tahun berikutnya. Perbedaan tingkat stres yang signifikan ditemukan antara mahasiswa preklinik tahun 1 hingga 3 dengan mahasiswa tahun akhir profesi tahun kedua . Rerata tingkat empati meningkat pada 3 tahun pertama, lalu turun secara signifikan pada profesi tahun pertama p=0,001 dengan uji mann-whitney dan kembali meningkat pada profesi tahun kedua p=0,014 dengan uji mann-whitney . Akan tetapi, tidak ditemukan korelasi antara tingkat pendidikan dengan tingkat empati r= 0,008 dan p=0,861 dengan uji spearman . Tidak ditemukan korelasi pula antara tingkat stres dengan tingkat empati r=-0,031 dan p=0,246 dengan uji spearman . Penelitian ini menunjukkan kemungkinan terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi pola penurunan tingkat empati pada saat memasuki tahap profesi. Penelitian lebih lanjut untuk meneliti variabel lain diperlukan untuk menentukan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat empati mahasiswa kedokteran.

ABSTRAK
Empathy has been known as critical ability for medical doctors to be able to conduct good patient centered care. Medical students are expected to learn this in the medical school. This study is conducted to identify whether medical students rsquo empathy level is affected by their stress level. Also, this study aims to examine the empathy and stress level of medical students across education years. The study design is cross sectional. The translated version of Perceived Stress Scale 10 Questionnaire is used to measure stress level while Jefferson Scale of Physician Empathy Questionnaire is used to measure empathy level. The questionnaires were validated and administered to a total of 504 students of the undergraduate medical education program in Faculty of Medicine Universitas Indonesia. We found that stress level among medical students peaks on the first year and continues to decline over years. Significant stress level difference are found between preclinical year students year 1 to 3 compared to final year students second clinical year . Empathy level increases over the first 3 years, then declines significantly upon entering first clinical year p 0,001 and increases again the next year p 0,014 . However, no correlation was found between the ldquo education year rdquo variable and ldquo empathy level rdquo variable r 0,008 and p 0,861 on spearman test . Also, no correlation was found between ldquo stress level rdquo and ldquo empathy level rdquo variable r 0,031 and p 0,246 on spearman test . This finding suggests that there may be other underlying factors that contributes to empathy decline in medical students upon entering clinical year. Further research exploring other variables should be conducted to identify those factors."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Permata Eleana
"ABSTRAK
Remaja merupakan kelompok usia yang cenderung melakukan perilaku berisiko. Hal tersebut dapat memengaruhi perkembangan dan pencapaian pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh dan tipe kepribadian dengan mekanisme koping remaja di SMK N 34 Jakarta. Desain penelitian menggunakan cross-sectional. Jumlah responden pada penelitian ini 89 yang diambil dari proportionate stratified. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara pola asuh dengan mekanisme koping p=0,008 . Namun, tidak ada hubungan antara tipe kepribadian dengan mekanisme koping p=0,845 . Penelitian ini merekomendasikan institusi sekolah dapat mengoptimalkan program pembinaan bagi para peserta didik, sehingga peserta didik dapat menggunakan koping yang konstruktif.

ABSTRAK
Development and outcomes on adolescent. This study is aimed to determine the correlation between parenting styles and personality types to the coping mechanism of adolescent in SMK N 34 Jakarta. Its design was cross sectional with 89 samples and selected through proportionate stratified sampling technique. The results showed there were a correlation between parenting styles and coping mechanism p 0.008 . However, there was no correlation between personality types and coping mechanism p 0.845 . This study recommends that institutions can optimize coaching programs for adolescent, so they can use constructive coping."
2017
S69655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Alifta Nurul Rezky Chairany
"Stres yang dialami seorang mahasiswa dapat berasal dari stresor eksternal dan internal seperti tuntutan akademik, dan tidak tercapainya salah satu tugas perkembangan dengan baik. Stresor akan bertambah ketitka mahasiswa memutuskan untuk berpartisipasi dalam kegiatan organisasi di kampus, karena tanggung jawab dan tuntutan yang diemban oleh mahasiswa bertambah. Bertambahnya tuntutan dan tanggung jawab yang diemban dapat membuat peningkatan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres yang terjadi pada mahasiswa FIK UI yang aktif berorganisasi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 163 mahasiswa FIK UI yang tergabung dalam organisasi BPM, BEM, dan FPPI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53,4% mahasiswa memiliki tingkat keaktifan berorganisasi yang rendah dan 46,6% mahasiswa memiliki tingkat keaktifan berorganisasi yang tinggi. Selain itu ditemukan bahwa sebanyak 9,2% mahasiswa berada pada tingkat stres yang ringan, 83,4% mahasiswa berada pada tingkat stres sedang, dan 7,4% mahasiswa berada pada tingkat stres yang berat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun strategi koping dalam mengelola stres yang dialami oleh mahasiswa yang aktif berorganisasi.

The stress that students receive can come from external and internal stressors such as academic approval, and not achieving one of the development tasks properly. Stressors will increase when students are determined to be approved in organizational activities on campus, because their responsibilities and responsibilities are carried out by students. Increased responsibilities and responsibilities that can increase stress. The study was conducted with the aim to determine the description of stress levels that occur in students of the Faculty of Nursing, University of Indonesia who are active in organizations. The research design used was descriptive with a cross sectional study on 163 students in the Faculty of Nursing, University of Indonesia who are members of the BPM, BEM, and FPPI organizations. The results showed that as many as 53.4% ​​of students had a low level of organizational activity and 46.6% of students had a high level of organizational activity. Besides that it was found that 9.2% of students were at a mild stress level, 83.4% of students were at moderate stress levels, and 7.4% of students were at a severe stress level. The results of this study can be made as a reference in developing coping strategies in managing stress carried out by students who are actively organizing."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspitasari
"Mahasiswa rentan mengalami stres akademik karena banyaknya tuntutan akademik dan adanya transisi kondisi karena Pandemi COVID-19. Stres akademik yang dialami mahasiswa dapat memengaruhi kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, dan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan. Penelitian dengan metode kuantitatif jenis deskriptif-korelasi dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 234 mahasiswa program sarjana reguler FIK UI yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Instrumen Student-Life Stress Inventory (SLSI) digunakan untuk mengukur tingkat stres akademik dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Hasil analisis univariat yaitu sebanyak 49,1% mahasiswa mengalami stres akademik tingkat berat dan 90,6% mahasiswa memiliki kualitas tidur kurang baik. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Somers’d Gamma menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres akademik dengan kualitas tidur (p value: 0.003). Badan Konseling Mahasiswa tingkat fakultas sampai universitas disarankan untuk melakukan promosi kesehatan sebagai upaya mengatasi stres akademik dan kualitas tidur yang kurang baik pada mahasiswa. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel agar terlihat gambaran kejadian secara keseluruhan dalam suatu populasi.

Students are prone to experiencing academic stress due to the many academic demands and transitional conditions due to the COVID-19 Pandemic. Academic stress that experienced by students can affect physical health, psychological well-being, and sleep quality. This study aims to describe the relationship between academic stress and sleep quality in nursing students. This research used descriptive-correlation quantitative method with a cross-sectional approach involving 234 students of the regular undergraduate program of FIK UI who were selected by simple random sampling technique. The Student-Life Stress Inventory (SLSI) was used to measuring academic stress level and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) was used to measuring sleep quality. The results of univariate analysis were 49,1% of students experienced severe academic stress and 90.6% of students had poor sleep quality. The results of bivariate analysis using the Somers’d Gamma test revealed that there were a significant relationship between academic stress and sleep quality (p value: 0.003). Student Counseling Boards from faculty to university levels are advised to carry out health promotion as an effort to overcome academic stress and poor sleep quality in students. The next researcher can add the number of samples so that the overall picture of events in a population can be seen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatresia Irna
"Mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi seringkali mengalami stres hingga burnout sehingga diperlukan mekanisme koping. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dengan stres dan burnout pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi di Universitas. Desain penelitian ini adalah cross sectional kepada 109 responden mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi. Didapatkan hasil bahwa mahasiswa tingkat akhir mengalami stres berat 97,2, burnout ringan 72,5, memiliki orangtua dengan pola asuh otoritatif 62,4, menggunakan mekanisme koping emotion focused engagement 44, dan koping spiritual positif 96,3. Terdapat hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dan pola asuh dengan stres dan burnout. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi bidang pendidikan, penelitian, pelayanan keperawatan, dan mahasiswa agar mahasiswa dapat memiliki kesiapan dalam menghadapi skripsi.

Final year student who are taking thesis subject often experience stress until burnout so that required coping mechanism. The purpose of this research is to know the correlation of coping mechanism with stress and burnout at the final students of University. The design of this research is cross sectional to 109 final year student respondents who are taking thesis course. The result was that the final year students had severe stress 97.2 , light burnout 72.5 , parents with authoritative parenting 62.4 , using emotion focused engagement 44 coping mechanism, and positive spiritual coping 96.3 . There is a significant relationship between coping mechanisms and parenting with stress and burnout. These results will be beneficial to education, research, nursing service, and students so that students can have readiness in facing thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Sintiawati
"Mahasiswa merupakan populasi yang rentan mengalami stres, terutama yang berhubungan dengan bidang akademik. Mahasiswa cenderung lebih memilih menggunakan gaya koping yang bersifat entertainment untuk mengatasi stres akademik, salah satunya adalah penggunaan Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres akademik dan adiksi Instagram pada mahasiswa FIK UI serta untuk mengetahui hubungan keduanya menggunakan angket Academic Stress Scale (ASS) dan Test for Instagram Addiction (TIA). Desain penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling dengan melibatkan 229 siswa. Hasil analisis uji statistik chi-square menunjukkan p = 0,000 dan p value

Students are a population that is vulnerable to stress, especially those related to the academic field. Students tend to prefer to use coping styles that are entertainment in nature to deal with academic stress, one of which is the use of Instagram. This study aims to describe the level of academic stress and Instagram addiction in FIK UI students and to determine the relationship between the two using the Academic Stress Scale (ASS) questionnaire and the Test for Instagram Addiction (TIA). The design of this study was cross sectional, the sampling technique used was proportional stratified random sampling involving 229 students. The results of the chi-square statistical test analysis showed p = 0.000 and p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Puti Zahra
"Latar Belakang: Mahasiswa tahun pertama cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi karena adanya kebutuhan untuk beradaptasi ke dalam lingkungan baru. Untuk mengatasi stres yang dapat terjadi, dibutuhkan mekanisme koping yang sehat. Teori dan penelitian sebelumnya menyiratkan adanya hubungan antara kepribadian dengan mekanisme koping, namun masih sedikit penelitian mengenai kepribadian dan mekanisme koping pada mahasiswa kedokteran dan belum ada penelitian yang terfokus pada mahasiswa tahun pertama di Indonesia.Tujuan: Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dan mekanisme koping pada mahasiswa kedokteran tahun pertama.
Hasil: Secara umum, kepribadian dan mekanisme koping memiliki korelasi yang rendah. Openness tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan klasifikasi koping manapun. Conscientiousness memiliki korelasi positif moderat dengan koping adaptive (r = 0,412, p < 0,001), korelasi positif rendah dengan koping problem-focused (r = 0,382, p < 0,001) dan emotion-focused (r = 0,354, p < 0,001), serta korelasi negatif rendah dengan koping maladaptive (r = -0,247, p = 0,001). Extraversion memiliki korelasi positif rendah dengan koping adaptive (r = 0,280, p < 0,001), problem-focused (rs = 0,279, p < 0,001) dan emotion-focused (rs = 0,218, p = 0,004). Agreeableness juga memiliki korelasi positif rendah dengan koping adaptive (r = 0,399, p < 0,001), problem-focused (rs = 0,300, p < 0,001) dan emotion-focused (rs = 0,349, p < 0,001). Neuroticism memiliki korelasi positif moderat dengan koping maladaptive (r = 0,475, p < 0,001).Kesimpulan: Korelasi rendah antara kepribadian dan mekanisme koping yang ditemukan pada penelitian ini sesuai dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, diketahuinya kepribadian dan mekanisme koping mahasiswa tahun pertama dapat menjadi landasan untuk membuat support system yang sesuai.

Background: First year university students are more likely to experience higher level of stress due to their need to adapt to a new environment. Healthy coping mechanisms are needed to overcome that possibility of stress. Theory and previous researches found that there is a correlation between personality and coping mechanism. Currently studies about personality and coping mechanism of medical students are still limited. Moreover, there hasn’t been any study yet about personality and coping mechanism of first year medical students in Indonesia.

Aim: This study is conducted to assess the relationship between personality and coping mechanism of first year medical students.

Methods: This is a cross-sectional study with 173 first year medical students of FMUI as respondents chosen by total sampling. Personality is measured with Big Five Inventory which consists of five subscales; openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness and neuroticism. Coping mechanism is measured with Brief COPE instrument which consists of 14 subscales that can be classified into adaptive coping (includes problem-focused coping and emotion-focused coping), and maladaptive/dysfunctional coping. The significant p value for this study is p < 0,05.

Results: Generally, personality and coping mechanism has a low correlation. Openness is not related to any coping mechanism classification. Conscientiousness has moderate positive correlation with adaptive coping (r = 0,412, p < 0,001), low positive correlation with problem-focused coping (r = 0,382, p < 0,001) and emotion-focused coping (r = 0,354, p < 0,001), and low negative correlation with maladaptive coping (r = -0,247, p = 0,001). Extraversion has low positive correlation with adaptive coping (r = 0,280, p < 0,001), problem-focused coping (rs = 0,279, p < 0,001) and emotion-focused coping (rs = 0,218, p = 0,004). Agreeableness also has low positive correlation with adaptive coping (r = 0,399, p < 0,001), problem-focused coping (rs = 0,300, p < 0,001) and emotion-focused coping (rs = 0,349, p < 0,001). Neuroticism has moderate positive correlation with maladaptive coping (r = 0,475, p < 0,001).

Conclusion: Low correlation between personality and coping mechanism is in accordance with the theory and previous researches. For that reason, knowledge about personality and coping of first year medical students can be a foundation to create an appropriate support system.

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>