Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukma Indar Kurniawan
"STMIK Indonesia menyadari akan kebutuhan terhadap implementasi e-learning, namun pengalaman akan kegagalan implementasi e-learning menjadi pertimbangan perlunya suatu strategi manajemen perubahan dalam implementasi e-learning. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja system thinking dalam menyusun strategi manajemen perubahan.Langkah selanjutnya strategi manajemen perubahan tersebut dipetakan ke dalam 8 (delapan) langkah Kotter, kemudian dilakukan prioritasi dengan menggunakan analytic hierarchy process.
Penelitian ini dilakukan untuk menyusun strategi manajemen perubahan dengan studi kasus STMIK Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah strategi manajemen perubahan yang sudah diprioritaskan, yang dapat dijadikan dasar untuk memastikan implementasi e-learning di STMIK Indonesia berjalan sesuai dengan keinginan.

STMIK Indonesia realized the need for the implementation of e-learning, but the experience of the failure of the implementation of e-learning into consideration the need for a change management strategy in the implementation of e-learning. This research uses the framework of system thinking to createthe change management strategy. In the next step, the change management strategy that have been created will be mapped into 8 (eight) steps Kotter, and then will be prioritized by analytic hierarchy process.
The purpose of this research is create change management strategy in STMIK Indonesia. The result of this research is change management strategy that have been prioritized, which is it can be reference to make sure implementation of e-learning in STMIK Indonesia work smoothly as the hope.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elvina Sugito
"Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat di Indonesia. Penerapan Sistem Informasi Teknologi Informasi SI TI telah menjadi hal yang umum dan banyak diterapkan di berbagai sektor termasuk dunia pendidikan. Universitas Tarumanagara Untar adalah salah satu universitas yang melakukan implementasi SI TI dalam kegiatan belajar mengajarnya. Fakultas Teknologi Informasi FTI Untar merupakan salah satu fakultas yang melakukan implementasi SI TI yang berupa "E Learning System" Namun dalam pemanfaatannya tidak semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah tingkat penerimaan pengguna terhadap sistem sehingga pemanfaatannya dirasakan belum optimal dan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa FTI Untar. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi kuesioner dan wawancara Kuesioner dibuat berdasarkan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT yang telah dimodifikasi. Peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik Partial Least Square PLS dan menggunakan aplikasi bernama SmartPLS. Data diolah berdasarkan tiga kategori pengguna yaitu pengguna secara umum pengguna laki laki dan pengguna perempuna.
Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi pengguna secara umum adalah e learning motivation facilitating conditions dan behavioral intention. Pada pengguna laki laki faktor faktor yang memengaruhi penggunaan E Learning System adalah content quality facilitating conditions dan behavioral intention. Pada pengguna perempuan faktor faktor yang memengaruhi adalah e learning motivation dan behavioral intention. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa memang terdapat perbedaan antara pengguna berjenis kelamin laki laki dan perempuan dalam mengimplementasikan suatu teknologi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ria Nugraha
"Dalam rangka transformasi digital untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi pegawai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, perusahaan terus berupaya untuk menciptakan inovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi saat ini. Implementasi Learning Management System pada perusahaan merupakan salah satu terobosan baru dalam memudahkan pegawai untuk mengakses materi pembelajaran dimana pun dan kapan pun dengan harapan bisa meningkatkan pengetahuan dan kompetensi pegawai untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan yang sudah ditetapkan. Namun implementasi Learning Management System ini belum berhasil sesuai target yang sudah ditetapkan dengan permasalahan jumlah user yang mengakses setiap tahun terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan implementasi learning management system di perusahaan dan diharapkan dapat memberikan rekomendasi perbaikan yang bisa diterapkan oleh PT Jasa Raharja supaya pengguna learning management system pada tahun berikutnya bisa meningkat dan tercapai sesuai target yang sudah ditetapkan. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, analisis dokumen dan kuesioner. Identifikasi faktor-faktor dilakukan dengan melakukan tinjauan pustaka untuk selanjutnya dilakukan validasi oleh subject matter expert dan pengguna system aktif. Faktor penyebab kegagalan yang diperoleh dari hasil validasi wawancara dengan pakar selanjutnya diolah menggunakan open coding analysis untuk diproses secara kuantitatif dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini didapatkan empat faktor antara lain Functional and Interface (UI/UX), Organizational, Project Management dan User/Costumer serta empat belas sub faktor yang menyebabkan kegagalan implementasi learning management system di PT Jasa Raharja.

In the context of digital transformation to develop and improve the competence of employees spread throughout Indonesia, the company continues to strive to create innovations by utilizing current information technology developments. The implementation of the Learning Management System in companies is one of the new breakthroughs in making it easier for employees to access learning materials anywhere and anytime with the hope of increasing employee knowledge and competence to realize the company's vision and mission that have been set. However, the implementation of the learning management system has not met the set target, with the result that the number of users accessing it each year continues to decline significantly. This study aims to identify the factors that cause the failure of the implementation of the learning management system in the company and is expected to provide recommendations for improvements that can be implemented by PT Jasa Raharja so that the use of the learning management system in the following year can increase and achieve the targets set. The research approach uses quantitative and qualitative methods, data collection is done through interviews, document analysis, and questionnaires. A literature review is conducted to identify factors for further validation by subject matter experts and active system users. Factors causing failure obtained from the validation results of interviews with experts are then processed using open coding analysis to be processed quantitatively using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method. The results of this study found four factors, including functional and interface (UI/UX), organizational, project management, and user/customer, as well as fourteen sub-factors, that caused the failure of the implementation of the learning management system at PT Jasa Raharja."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Sonya Rapinta
"Pengelolaan kinerja secara efektif merupakan salah satu faktor kunci untuk meningkatkan kinerja bisnis organisasi. Pengukuran kinerja yang efektif mencakup proses pengukuran hasil kerja secara objektif melalui serangkaian indikator kinerja yang tepat. Indikator ini disebut dengan Key Performance Indicator (KPI) yang diselaraskan dengan strategi organisasi yang disusun melalui BSC. BCS organisasi dapat diturunkan atau cascade menjadi BSC departemen, sehingga masing-masing bagian dalam organisasi memahami apa peran yang harus diberikan guna mencapai tujuan organisasi.
Dengan menggunakan studi literatur dan studi kasus pada karya ilmiah ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana menurunkan BSC organisasi menjadi BSC departemen dengan menggunakan framework strategy map atau peta strategi hingga dapat ditetapkan sasaran strategi, KPI, target dan inisiatif dari departemen. Studi kasus karya ilmiah ini adalah yayasan XZY, dimana akan dilakukan cascading BSC yayasan XYZ menjadi BSC direktorat TI hingga memperoleh sasaran strategi, KPI, target dan inisiatif direktorat TI.

Effective performance management is one of the key factors to improve the organization's business performance. Effective performance measurement includes measurement of result objectively through a series of appropriate performance indicators. This indicator is called as Key Performance Indicator (KPI) that is aligned with the organizational strategy developed through the BSC. BCS organization can be cascaded into BSC departments, so each part of the organization understands what role should be given to achieve organizational goals.
By literature and case studies, this research will explain more about how to cascade organization BSC become department BSC to obtain strategic objectives, KPIs, targets and initiatives strategy of the department. Case study of this research is XZY IT directorate, which will cascade XYZ BSC become BSC IT directorate to obtain strategic objectives, KPIs, targets and initiatives strategy IT directorate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Brahmadi
"Pada masa sekarang, salah satu moda penjualan yang cukup banyak digunakan oleh pelaku bisnis adalah jalur penjualan langsung atau yang lebih dikenal dengan direct selling. Dimana moda penjualan ini memungkinkan penjual berinteraksi langsung dengan pelanggannya untuk menjelaskan produk-produknya secara lebih personal.
Saat ini penulis mengadakan penelitian di PT Blue Gas Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan alat rumah tangga serta distribusi gas yang cakupannya tersebar di Jawa sampai dengan Bali, serta perwakilan cabang di 5 propinsi serta sub cabang di 25 kota. Jenis penjualan yang dilakukan oleh PT Blue Gas Indonesia adalalah direct selling dimana penjualannya dilakukan oleh para wirausaha yang menjadi rekan usaha PT Blue Gas Indonesia.
Di dalam menjalankan aktifitas PT Blue Gas Indonesia, peran Sistem Informasi/ Teknologi Informasi atau yang disebut juga SI/TI seharusnya memegang peran yang penting bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis prosesnya. Agar peran tersebut bisa menghasilkan dampak yang diharapkan, maka perlu adanya peningkatan peran SI/TI untuk membuat setiap bisnis proses yang berjalan di perusahaan berjalan dengan baik terutama dari sisi penyediaan informasi. Peningkatan peran SI/TI tersebut dapat dibantu dengan strategi perubahan peran SI/TI untuk mengubah mode SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis di perusahaan tersebut.
Penelitian untuk perancangan strategi perubahan peran SI/TI dilakukan dengan menggunakan metodologi system thinking sebagai kerangka untuk merancang strategi perubahan peran SI/TI. Penelitian ini menghasilkan informasi atas karakteristik atas peran SI/TI di dalam perusahaan serta strategi perubahan peran SI/TI yang dapat mengubah mode SI/TI di dalam perusahaan.

At the present time, one of the sales mode that is widely used by business people is the direct sales channel or better known as direct selling. Where this sale mode allows sellers to interact directly with customers to explain products are more personal.
Currently, authors conducted research at PT Blue Gas Indonesia is engaged in manufacturing, selling household items as well as gas distribution coverage in Java to Bali, as well as representatives of branches in 5 provinces and subbranches in 25 cities. Types of sales made by PT Blue Gas Indonesia is direct selling where the sales made by the entrepreneur who became a partner of PT Blue Gas Indonesia.
In carrying out the activities of PT Blue Gas Indonesia, the role of Information Systems / Information Technology or also called IS / IT should be an important role for the company to run the business process. So that the role can produce the expected impact, it is necessary to increase the role of IS / IT to make every business process that runs in the company is doing well, especially in terms of providing information. Increasing the role of IS / IT strategy can be aided by the changing role of the IS / IT to change the mode of IS / IT is aligned with the business strategy of the company.
Research in designing strategies to the changing role of the IS / IT is done using system thinking methodology as a framework for designing strategies changing role of IS / IT. This research is expected to yield information on the characteristics of the mode of IS / IT in the enterprise and strategy changes the role of IS / IT to change the mode of IS / IT in the enterprise.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Agusli
"Strategi harga jual bagi setiap perusahaan merupakan komponen penting dalam proses mendapatkan keuntungan yang maksimal termasuk di dalamnya pada harga jual jasa profesional SI/TI. Di zaman customer-centric saat ini perlu adanya pendekatan baru dalam merancang strategi harga jual yaitu outside-in yang berdasarkan kepada berapa nilai jasa yang mendekati perspektif manfaat yang akan diterima pelanggan serta keselarasan nilai tersebut dengan keinginan pelanggan untuk membayarnya. Dalam keterkaitan dengan harga jual, customer-based value didefinisikan sebagai harga maksimal yang ingin dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan layanan jasa yang diinginkan. Dengan mengetahui besarnya WTP (Willingness To Pay) yang diharapkan konsumen, maka potensi manfaat dapat dibangun melalui kemampuan perusahaan untuk memberikan harga jual yang sesuai dengan keinginan konsumen, walaupun transaksi jual beli belum terjadi dan manfaat nyata produk dan jasa belum dapat dirasakan secara langsung.
Proses perancangan strategi harga jual jasa profesional SI/TI berdasarkan customer-based value menggunakan teori WTP (Willingness To Pay) untuk mengetahui keinginan konsumen dalam membeli sebagai value yang mereka harapkan, tabel manfaat bisnis SI/TI generik untuk mengidentifikasi manfaat layanan jasa, dan teori price-led costing untuk mengetahui target biaya dan membandingkannya dengan estimasi biaya sesungguhnya.
Dalam penelitian berhasil diidentifikasi 12 (dua belas) manfaat jasa sebagai produk ekonomi yang memiliki daya jual yang tinggi menggunakan tabel manfaat bisnis SI/TI generik yang diperoleh dari pemetaan faktor-faktor yang mempengaruhi WTP konsumen. Manfaat jasa ini dijadikan sebagai daftar manfaat secara umum (default value) yang akan diterima oleh konsumen karena membeli layanan jasa profesional SI/TI dari perusahaan walaupun belum diketahui secara rinci jenis layanannya. Proses perancangan harga jual jasa profesional SI/TI berdasarkan customer-based value akan dirangkum ke dalam flow chart yang menunjukkan 8 (delapan) langkah yang memudahkan perusahaan dalam mengimplementasikannya secara nyata.

Pricing Strategy is an important element for company in the process of getting the maximum profit, price includes IS/IT professional service. In current customer-centric era, a new approach is needed in pricing strategy design, which is outside-in, refers to how close perceive of value that the customer will receive and how conformity of the value to the customer’s willingness to pay. Related with pricing, customer-based value is defined as the maximum price paid by customers who want to get the desired services. By knowing the amount of customer willingness to pay, then the sense of the benefits can be built through the company's ability to provide the pricing in accordance with the wishes of consumers, although the transaction has not yet occurred and the real benefits of products and services can not be perceived directly.
The process of pricing strategy for IS/IT professional services with customer-based value is using WTP (Willingness To Pay) theory to determine the costomer's desire to buy as their expected value, table’s generic IS/IT business value to identify the benefits of services, and price-led costing theory for knowing the target cost and comparing with estimated actual cost.
In this study, successfully identified 12 (twelve) economic benefits of professional services that has a high selling power from the mapping WTP’s factors to the table’s generic IS/IT business value. This value of professional services will be served as a default value which will be recieved by costumer for buying IS/IT professional services from the company although not known in detail of the service. The process of pricing strategy for IS/IT professional services with customer-based value will be summarized into a flow chart that shows the eight (8) steps that facilitate the company in implementing practically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Cipta Pratama
"Pada era sekarang ini, sebagian besar organisasi baik di bidang industri, perdagangan dan pemerintahan pada dasarnya tergantung pada peran sistem informasi yang mereka miliki untuk mendukung perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi nya. Berdasarkan dokumen strategi bisnis perusahaan, masih terdapat banyak kelemahan pada sisi teknogi informasi di PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, salah satunya adalah tidak terpenuhinya kompetensi personil di bidang teknologi informasi.
Karya akhir ini mencoba untuk merancang standar kompetensi jabatan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Proses pembuatan rancangan standar kompetensi jabatan dilakukan melalui studi literatur terhadap strategi bisnis perusahaan, kebijakan perusahaan dan uraian tugas untuk mendapatkan fungsi / jabatan yang dibutuhkan, kemudian dilakukan penyusunan isi standar kompetensi berdasarkan kamus kompetensi, SKKNI danvalidasi dari salah satu atau beberapa pakar di bidang kompetensi. Penelitian ini menghasilan rancangan standar kompetensi jabatan dengan 8 (delapan) kompetensi inti, 10 (sepuluh) kompetensi keterampilan dan kompetensi peran (jumlahnya bervariasi untuk setiap jabatan) dengan tingkatan / level yang terangkum dalam kamus kompetensi.

In the current era, most organizations in industry, commerce and government essentially dependon the role of the information systems to support the company in achieving its vision and mission. According to business strategy document, there are still many weaknesses in information technology aspect at Bumiputera Muda 1967 Insurance, one of them is lack of competence of personnel in information technology.
This paper try to design a competency standard as a solution to overcome the problem. Process designing the competency standard is study of literature of company's business strategy, company policies, and job descriptions to define the job and function is needed, then build competency standard base on competency dictionary, SKKNI, and validation from one or some expert of this field. Outcome of this research is 8 (eight) core competencies, 10 (ten) hard competencies and role competencies (total competencies base on the position) withlevelare summarized in thecompetency dictionary.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Zainir Putra
"Saat ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) sedang mengembangkan sistem pemerintahan elektronisnya. Hal ini ditandai dengan adanya penerapan beberapa sistem aplikasi dan jaringan untuk mendukung strategi organisasi yang dimiliki. Pembangunan infrastruktur TI di BkkbN telah berdasarkan Dokumen Cetak Biru STIK BkkbN 2012-2014. Namun disayangkan, ada indikasi bahwa investasi TI yang telah dilakukan BkkbN tidak optimal dikarenakan adanya sistem aplikasi yang tidak dipakai setelah selesai dibangun. Oleh karena itu, penelitian ini membantu BkkbN untuk menilai apakah strategi TI yang ada telah selaras dengan strategi organisasi dan seberapa jauh tingkat kemapanannya. Strategic Alignment Model (SAM) Venkatraman dan Strategic Alignment Maturity Model (SAMM) Luftman digunakan sebagai dasar teori untuk penelitian ini. Berdasarkan SAM Venkatraman didapatkan bahwa perspektif keselarasan di BkkbN adalah Strategy Execution dimana strategi TI muncul untuk mendukung strategi organisasi. Berdasarkan SAMM Luftman didapatkan bahwa BkkbN telah berada di tingkat kemapanan 3 (Established Focused Process), namun tidak semua atribut yang dinilai telah mencapai tingkat kemapanan 3. Analisis terhadap kedua teori tersebut terhadap kondisi BkkbN saat ini dilakukan sehingga didapatkan rekomendasi peningkatan tingkat kemapanan keselarasan untuk atribut-atribut yang nilainya masih berada di bawah tingkat kemapanan keselarasan strategi TI dan strategi organisasi.

Nowadays, National Population and Family Planning Board (BkkbN) is developing their e-government system. Implementation of application system and network infrastructure are the indicator to support their organization's strategies. Based on IT Blueprint, they build IT Infrastructure. However, there are an indication that IT Investation in BkkbN is not optimal because of unused application system. This research helps BkkbN to assess how the alignment is and how far the alignment maturity level of IT Strategies and Organizational Strategies that they have. Strategic Alignment Model (SAM) Venkatraman anda Strategic Alignment Maturity Model (SAMM) Luftman used as base theory for this research. Based on SAM Venkatraman, BkkbN have Strategy Execution as their perspective. Based on SAMM Luftman, BkkbN in general already on the 3rd level (Established Focoused Process) but not in all attribute. Based on those theories, this research gives recommendation for those attribute which are still below the 3rd strategic alignment maturity level."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alby Akhsanajaya
"Perkembangan bisnis otomotif di Indonesia semakin tahun semakin meningkat, tumbuh dan berkembang baik. PT Toyota-Astra Motor adalah salah satu perusahaan otomotif distributor pemegang merek Toyota di Indonesia. Untuk membantu dalam menjalankan bisnisnya PT Toyota-Astra Motor memiliki satu organisasi departemen dalam bidang teknologi informasi yang bernama system support. Departemen ini bertugas membantu menjalankan dan mengembangkan bisnis perusahaan di bidang teknologi informasi. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan dan memetakan kompetensi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) departemen system support dalam menyediakan layanan teknologi informasi untuk dapat mendukung bisnis perusahaan saat ini. Perumusan dan pemetaan kompetensi tersebut dilakukan dengan menggunakan gabungan antara Ward & Peppard, SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), NICS (National ICT Competency Standard) dan melakukan wawancara dengan perwakilan manajemen, dalam hal ini adalah Kepala seksi STP (System Technology Planning). Hasil penelitian ini adalah standar kompetensi SI/TI dan peta kompetensi teknologi informasi departemen system support untuk mendukung bisnis perusahaan. Selain itu, penelitian juga berhasil memetakan kondisi aktual kompetensi pegawai dengan mengacu pada standar kompetensi SI/TI yang sudah dirumuskan. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi pengembangan SDM di masa yang akan datang.

The development of the automotive business in Indonesia is increasing, growing and developing well. PT Toyota-Astra Motor is one of the company's automotive brands holder Toyota distributor in Indonesia. To assist in running the business of PT Toyota-Astra Motor has a department in order to handle information technology matter called system support. This research was conducted to define and map the competencies of Information Systems and Information Technology (IS/IT) in system support department to support the company's business. Formulation and competency mapping is done by using a combination of Ward & Peppard, SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), NICS (National ICT Competency Standard) and conducted interviews with management representatives, in this case is section head of STP (System Technology Planning). The result is a standard of competence IS/IT and information technology competence map in system support departments. In addition, this research have also managed to map the actual competence of the employees with reference to the competency standard IS/IT. The result is expected to be a reference for the development of human resources in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Kurnia Andrianto
"Sistem Informasi Biological Diversity Universitas Indonesia adalah suatu sistem untuk mensurvei seluruh tanaman/tumbuhan yang berada di Kampus Baru Universitas Indonesia di Depok. Proses pencatatan informasi dapat dilakukan dengan melibatkan mahasiswa baru Universitas Indonesia untuk membuat daftar tanaman yang ada diseluruh kawasan kampus yang luanya mencapai 320 hektar. Setiap mahasiswa mendapatkan tugas untuk mensurvei tanaman dengan luas 100 m2. Pembagian letak koleksi untuk survei yang dilakukan oleh mahasiswa dapat dimasukkan ke sistem dan dilihat dari peta tanaman. Sistem dapat digunakan untuk menentukan koordinat X dan Y untuk posisi survei setiap mahasiswa. Dalam sistem informasi biological diversity ini menggunakan Google Earth untuk memvisualisasikan peta. Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan sistem informasi ini adalah Proses Model Waterfall dan menggunakan Unified Modeling System (UML) untuk pemodelannya. Untuk implementasi dilakukan dengan menggunakan script language PHP versi 5.2.9 + PEAR dan basis datanya menggunakan MySQL-phpMyAdmin versi 3.1.3.1. Sistem informasi biological diversity ini berjalan dengan baik (rata-rata skala 3 dari skala 4). Untuk mahasiswa berpendapat bahwa tampilan untuk koleksi, family, genus, nama tanaman, detail koleksi, peta tanaman menilai menilai sistem informasi baik (rata-rata skala 3 dari skala 4).

Biological Diversity Information system of University of Indonesia is a system for surveying the whole plants in the New Campus of University of Indonesia in Depok. The process of information record can be done by involving the new students of University of Indonesia to create a list of plants in a particular area. For example, every student got a duty to survey the plant with an area of 100 m2. The distribution of location assign to students can be seen done use the system and can be inputted the system and can be viewed using the map of plant. This system determines X and Y coordinates for each student. In this Biodiversity Information System we use Google Earth to visualize the map. The methodology used in the implementation of information system is the waterfall process model and use Unified Modeling Language (UML) for modeling. The system is implemented using the scripting language PHP version 5.2.9 + PEAR and MySQL-database using phpMyAdmin version 3.1.3.1. The testing of the system by the users record the data collections of the plant based on the coordinates in the campus area generate some response. Of the common visitor response to the biological diversity of information systems that the avarage user rate is good enough (the average scale of 3 on the scale 4). For students argued that the display for the collection, family, genus, plants name, details of collections, maps crop information system to assess rate is good enough (the average scale of 3 on the scale 4)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30803
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>