Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173742 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Nurlaela
"Metode kontrasepsi merupakan suatu cara merencanakan kehamilan pada primipara. Sehingga penting bagi primipara untuk mengetahui dan bersikap positif sebelum memilih salah satu metode kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan sikap tentang metode kontrasepsi pada primipara. Desain penelitian ini deskriptif sederhana dengan convenience sampling dengan jumlah responden 48 primipara di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta. Penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan sedang (85,4%) tentang metode kontrasepsi, namun sebagian besar bersikap negatif (58,3%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahaun dan sikap yang lebih baik tentang metode kontrasepsi pada primipara.

Contraception is one of methods for pregnancy planning among primipara women. Therefore, they need to have sufficient understanding about contraception before choosing one of the methods for themselves. The purpose of this research was to identify primipara women?s knowledge and attitude about contraception. This research was a simple description design with total sample of 48 primipara women in Gatot Soebroto Ditkesad Hospital Jakarta. The sample was collected with convenience sampling technique. The result showed that 85,4% respondents about contraception methods. It also found that 58,3% of the respondents had negative attitude on contraception methods. It is recommended to provide health education to improve primipara women level of knowledge and attitude about contraception."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kana Fajar
"Debridement merupakan salah satu cara perawatan pada luka kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran tingkat pengetahuan perawat Indonesia tentang metode debridement luka kronik. Desain penelitian ini mengunakan deskriptif analitik dengan pendekatan potongan lintang (cross-sectional) menggunakan sample perawat yang mengikuti pelatihan perawatan luka selama 4 hari denga jumlah sampel sebanyak 110 responden yang dipilih dengan tehnik purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis unvariat. Ratarata hasil penelitian gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang metode debridement pada luka kronik dengan pengetahuan kurang sebanyak 79.1%. Penelitian ini dapat menjadi bahan pengembangan penelitian selanjutnya mengenai metode debridement pada luka kronik dimasa yang akan datang.

The debridement is one of treatment in chronic wounds. This study aims to determine the level of knowledge about the Indonesian nurses in chronic wound debridement methods. This study design using descriptive analytical approach cross section (crosssectional) using a sample of nurses who trained wound care premises for 4 days total sample of 110 respondents were selected by purposive sampling technique. The results of the study were analyzed using univarite analysis. The average level overview of the research about nurse knowledge in chronic wound debridement methods with lack of knowledge are 79.1%. This research can be use as material development for future research in methods of debridement chronic wounds.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kana Fajar
"Debridement merupakan salah satu cara perawatan pada luka kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran tingkat pengetahuan perawat Indonesia tentang metode debridement luka kronik. Desain penelitian ini mengunakan deskriptif analitik dengan pendekatan potongan lintang (cross-sectional) menggunakan sample perawat  yang mengikuti pelatihan perawatan luka selama 4 hari denga jumlah sampel sebanyak  110 responden yang dipilih dengan tehnik purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis unvariat. Rata-rata hasil penelitian gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang metode debridement pada luka kronik dengan pengetahuan kurang sebanyak 79.1%. Penelitian ini dapat menjadi bahan pengembangan penelitian selanjutnya mengenai metode debridement pada luka kronik dimasa yang akan datang. 

The debridement is one of treatment in chronic wounds. This study aims to determine the level of knowledge about the Indonesian nurses in chronic wound debridement methods. This study design using descriptive analytical approach cross section (cross-sectional) using a sample of nurses who trained wound care premises for 4 days total sample of 110 respondents were selected by purposive sampling technique. The results of the study were analyzed using univarite analysis. The average level overview of the research about nurse knowledge in chronic wound debridement methods  with lack of knowledge are 79.1%. This research can be use as material  development for future research in methods of  debridement chronic wounds."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ragil Yuli Atmoko
"Jumlah penderita gangguan mental di negara berkembang seperti Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pada tahun 2006, dari 222 juta penduduk Indonesia, sebanyak 0.7% atau berkisar 2,8 juta merupakan penyandang cacat. Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa orang tua yang memiliki anak dengan penyandang cacat seperti retardasi mental, menelantarkannya atau menempatkannya di Panti Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap pengasuh terkait retardasi mental. Disain penelitian ini adalah deskriptif menggunakan sampel semua pengasuh di wisma tuna ganda Palsigunung dengan menggunakan teknik total sampling.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan pengasuh dan sikap pengasuh terkait retardasi mental tergolong tinggi. Penelitian ini memberikan gambaran kepada FIK UI untuk terkait mata kuliah keperawatan jiwa serta terhadap yayasan Palsigunung terkait pengetahuan pengasuh dan sikap pengasuh dalam memberikan pelayanan kepada anak asuh.

The number of people with mental disorders in developing countries such as Indonesia is increasing year after year. The survey of Badan Pusat Statistik (BPS) showed that in 2006, of Indonesia?s population of 222 million, 0,7% or approximately 2,8 million of them are categorized as mentally disabled. Some studies and research showed that patents who have children with disabilities such as mental retardation abandon or put them in Social Institution. This study aims to describe the level of knowledge and attitudes of the caregivers relating to mental retardation in Wisma Tuna Ganda Palsigunung. The design of this study is descriptive research with samples of all caregivers in Wisma Tuna Ganda Palsigunung (N = 32) by using total sampling technique.
The result of this study indicates that the levels of caregiver?s knowledge and attitude related to the mental retardation are high. This study gives an overview to FIK UI for the course of Psychiatric Nursing, and as well to the Palsigunung Foundation in the matter of caregiver?s knowledge and attitude in providing care to the children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Perwita Intansari
"Intervensi posisi prone penting bagi pasien yang mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sehingga perawat ICU yang menangani pasien ini harus memiliki pengetahuan dan motivasi untuk menerapkan posisi prone dengan benar. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Responden berjumlah 101 perawat ICU di Jakarta yang dipilih dengan teknik random sampling menggunakan rumus Lemeshow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perawat memiliki pengetahuan yang baik tentang posisi prone (97%) dan motivasi yang baik dalam memberikan posisi prone (86,1%). Sebagian besar dari mereka berusia antara 21 hingga 35 tahun, memiliki pendidikan Vokasi (D3), dan memiliki pengalaman kerja selama 1 hingga 10 tahun. Namun, penelitian juga mengungkapkan adanya kendala dalam memberikan posisi prone, seperti kurangnya tenaga perawat dan beberapa prosedur yang tidak berjalan secara maksimal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar gambaran perawat ICU dalam upaya memberikan pelayanan keperawatan yang efektif dengan memberikan posisi prone kepada pasien ARDS di unit ICU.

Prone positioning intervention is important for patients suffering from Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), ICU nurses should have the knowledge and motivation to apply prone positioning correctly. The research design used was a descriptive method. Respondents totaled 101 ICU nurses in Jakarta who were selected by random sampling technique using the Lemeshow formula. The results showed that the majority of nurses had good knowledge about prone position (97%) and good motivation in providing prone position (86.1%). Most of them were between 21 to 35 years old, had a vocational education (D3), and had work experience for 1 to 10 years. However, the study also revealed obstacles in providing the prone position, such as nursing shortage and some procedures that did not run optimally. The results of this study are expected to serve as basic data for ICU nurses in an effort to provide effective nursing services by giving prone positions to ARDS patients in the ICU unit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Andini
"ABSTRAK
Mahasiswa keperawatan memiliki tanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan dengan berlandaskan kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan berfungsi sebagai pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan yang kompeten, etis, dan dapat dinilai. Namun masih terdapat banyak fenomena mahasiswa keperawatan melalaikan peran serta tanggung jawab profesinya dengan bersikap tidak etis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden dan hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kode etik dengan sikap etis sebagai perawat pada mahasiswa FIK UI. Penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan rancangan deskriptif korelatif dan pendekatan secara stratified random sampling terhadap 147 mahasiswa keperawatan FIK UI. Analisis data menggunakan uji chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan kode etik dengan sikap etis responden (p value=0,731). Mengetahui bahwa pendidikan secara formal saja tidak cukup untuk membentuk sikap etis sebagai perawat maka perlu ditindaklanjuti lebih serius khususnya bagi institusi pendidikan keperawatan dengan mengintegrasikan program pengembangan sikap etis terhadap seluruh kurikulum mata ajar.

ABSTRACT
Nursing students have a responsibility to provide nursing care based on the ethic code of nursing. The ethical code of nursing is used as a guideline to provide the competent, ethical, and valuable nursing care. Nonetheless, nursing students face unique challenges in applying ethical care for their patient.The purpose of this study was to determine the characteristics of respondents and the relationship between level of knowledge about the ethical code of nursing with the nursing ethical attitude of students at FIK UI. The study used cross-sectional methods with correlative descriptive design, and stratified random sampling of 147 nursing students at FIK UI. Data analysis using a chi-square test showed no significant relationship between level of knowledge about the ethical code of nursing with the nursing ethical attitude of the respondents (p value = 0.731). Knowing that formal education is not enough to establish the ethical attitudes of nurses, this study recommended the integration for the ethical attitude development program entire the course curriculum for nursing institutions."
2016
S62793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindini Winda Amalia
"Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang profesional sudah selayaknya memiliki pengetahuan yang baik tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif pada 86 perawat di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA mencapai 61,34 % (kategori cukup baik). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan pengetahuan perawat. Namun ada kecendrungan dalam penelitian ini bahwa pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan perawat. Oleh karenanya penelitian ini menyarankan peningkatan pengetahuan tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA dengan peningkatan pendidikan perawat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengupayakan pemberikan pelatihan secara berkala.

Nurse as a professional care giver must have good knowledge about nursing process and NANDA diagnosis. The purpose of this research was to identify the relationship between nurses’ characteristics and nurses’ knowledge about nursing process and NANDA diagnosis at IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. The research used descriptive correlation method with 86 nurse at care unit.
The result showed that the level of nurses knowledge in nursing process and NANDA diagnosis reached 61,34% (adequate category). The result of this research showed that nurse characteristics (age, gender, working period, level of education, and training) did not have any significantly relation with nurses knowledge. However, there was a tendency that the level of education and training could increase nurses’ knowledge. Therefor, this research suggested that there should have been increase for nurses’ level of education and periodical training to improve the nurses knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Sri Wahyuni
"Status gizi kurang yang dialami pasien selama rawat inap di rumah sakit akan berdampak pada rendahnya penyembuhan pasien dari penyakit yang diderita dan berujung pada hari rawat yang lebih lama, angka kesakitan dan biaya rawat meningkat. Perawat berada di salah satu posisi terbaik untuk memastikan nutrisi yang cukup karena peran caring yang dimiliki oleh perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik perawat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien rawat inap. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survey deskriptif dengan rancangan penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 63% memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi. Sikap responden bertentangan dengan praktik mereka. Responden tidak tahu peran utama mereka dalam perawatan gizi. 5,6% menyatakan sangat setuju bahwa menilai status gizi pasien adalah tanggung jawab perawat dibandingkan dengan 75,7% Sangat Setuju bahwa itu adalah tanggung jawab ahli gizi dan 24,3% sangat setuju tanggung jawab dokter. Penelitian ini merekomendasikan adanya peningkatan pengetahuan tentang manajemen nutrisi bagi staf perawat dengan cara mengikuti seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien secara berkesinambungan. Perlu diadakannya evaluasi dan monitoring penerapan manajemen nutrisi terhadap perawat yang telah dilatih tentang nutrisi.

Malnutrition status experienced by patients during hospitalization at the hospital will result in low patient recovery from illness and lead to a longer hospitalization days, morbidity and cost of care increases. Nurses are in one of the best position to ensure adequate nutrition because of their holistic caring role. The aim of the study was to determine the level of knowledge, attitudes, and practices of nurses in meeting the nutritional needs of inpatients. The method used in this study was a descriptive survey with a descriptive research design. The results showed that as many as 63% have sufficient knowledge about the level of fulfillment of nutritional needs. They contradicted themselves on their beliefs in relation to their practices. They did not know their primary role in nutrition care. 5.6% strongly agreed that is the nurse’s responsibility to assess the nutritional status of the patient compared to 75.7% who strongly agreed it was the dietitians responsibility and 24.3% who strongly agreed it was the doctors’ responsibility. The study recommends an increase in knowledge of nutrition management for the nursing staff by following the seminar or training related to the fulfillment of the patient's nutritional needs on an ongoing basis. Need holding of evaluation and monitoring of the implementation of nutrient management on nurses who have been trained in nutrition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sari Andayani
"Anak yang dirawat di rumah sakit sering mengalami ketakutan, kecemasan dan stress karena adanya perubahan aktifitas dari yang biasa dilakukan dan merasa tidak nyaman pada saat dirawat di rumah sakit. Sikap regresi merupakan fenomena pada anak yang sedang mengalami rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan atraumatik pada anak. Desain penelitian deskriptif korelatif ini melibatkan 66 perawat dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang perawatan atraumatik pada anak.
Analisis univariat menyimpulkan mayoritas responden memeliki pengetahuan baik (95%) tentang perawatan atraumatik pada anak. Analisis bivariat menjelaskan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia,jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai p berturut-turut (p=0,41, p=0,3, p=0,35, dan p=0,89). Pengetahuan perawat tentang perawatan atraumatik perlu ditingkatkan melalui perilaku caring kepada anak, sehingga anak tidak merasa terbebani secara psikologis ketika berhadapan dengan tim kesehatan khususnya perawat.

Children admitted to hospital often experience fear, anxiety and stress due changed from the usual activities, uncomfortable when hospitalized or called with atraumatic care . Attitude was a phenomenon or regression in children who were experiencing inpatient in the hospital. Descriptif correlation study design involving 66 respondents had a good knowledge 95% about atraumatic care in children . Bivariat analysis expalined that there was no relationship between age, sex, education, and years of service with the level of knowledge (p=0,8, p=0,3, p=0,89, p= 0,9). Knowledge of atraumatic care nurses need to be enhanced through child caring behavior to the patient, so that the child does not feel overwhelmed when dealing with psychological health team particularly nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desyanti Eka Ernawati
"ABSTRAK
Perawatan diri pada masa postpartum penting dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi nifas yang menyebabkan kematian ibu di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perawatan diri yang dilakukan ibu postpartum primipara normal di rumah dengan desain deskriptif sederhana. Hasil riset menunjukkan perawatan diri yang banyak dilakukan antara lain; personal hygiene, perawatan perineum, perawatan payudara, mobilisasi dini, BAK teratur, dan cukup cairan setiap hari. Perawatan diri yang sedikit dilakukan adalah senam nifas, istirahat dan tidur, asupan energi dan protein, dan memiliki pantangan makan. Dukungan sosial pada ibu postpartum terbanyak diperoleh dari ibu kandung. Pelayanan keperawatan hendaknya meningkatkan edukasi tentang perawatan diri selama nifas di rumah.

ABSTRACT
Postpartum self-care is necessarily performed to prevent complications during postpartum that causes maternal mortality in Indonesia. This study aims to describe self-care performance of normal primiparous postpartum mothers at home with simple descriptive design. The result indicated that the mostly done self-care were personal hygiene, perineal care, breast care, early mobilization, regular urination, and plenty of fluids intake every day. Meanwhile, the less performed self care were puerperal gymnastic, rest and sleep, adequate intake of energy and protein, and having abstinence. Most social support obtained from mother. Nursing care providers should increase education about self-care during childbirth.
"
2012
S44076
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>