Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22353 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sriyanto
"Tesis ini bermaksud untuk menganalisis budaya organisasi yang saat ini terjadi/aktual dan mcnganalisis bagaimana budaya organisasi yang diharapkan atau sesuai untuk dikembangkan pada Badan Narkotika Nasional, dengan menggunakan kerangka berpikir Competing Values Framework (Cameron & Robert Quin, 1999) yang bertujuan untuk mengidentifikasi budaya yang saat ini terjadi/aktual dan berusaha menemukan budaya yang diharapkan.
Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner diperoleh temuan bahwa budaya yang paling dominan dan yang saat ini terjadi pada Badan Narkotika Nasional adalah budaya hirarki (Hierarchy), demikian pula terjadi pada satuan kerja di lingkungan Badan Narkotika Nasional. Tujuan dari budaya Hierarchy adalah untuk menjaga stabilitas dan bersifat formal, sedangkan budaya yang memiliki nilai fleksibilitas yaitu budaya Clan dan Adhocracy belum banyak dimiliki oleh Badan Narkotika Nasional.
Temuan lainnya adalah bahwa nilai-nilai flesibilitas dalam budaya Clan dan Adhacracy sangat dibutuhkan oleh organisasi Badan Narkotika Nasional, sehingga diperlukan peningkatan dan pengembangan. Nilai budaya Adhocracy diperlukan oleh seluruh satuan kerja kecuali Inspektorat utama, sedang Deputi Bidang Pencegahan dan UPT/Balai Diklat mengharapkan budaya Adhocracy tetap. Budaya Marker dominan pada satuan kerja Sekretariat Utama, Deputi Bidang Pencegahan, Deputi Bidang Pemberantasan, Deputi Bidang Rehabilitasi; dan UPT/Balai Diklat sehingga perlu dikurangi, sedangkan satuan kerja Deputi Bidang Pemberdayaan masyarakat dan Puslitdatin kurang memiliki budaya Market sehingga perlu ditingkatkan.

This thesis intends to analyze the organizational culture that is currently happening or actual and analyze how the organizational culture that is expected or appropriate to be developed at the National Narcotics Boards, using the tramework of thinking Competing Values Framework (cameron & Robert Quin, 1999) which aims to identify the current culture and and trying to find a culture that expected / ideal.
Based on questionnaire data processing results obtained findings that the most dominant culture and which is currently happening at the National Narcotics Boards is the culture of hierarchy, as occurs in the environment unit at the National Narcotics Boards. The purpose of the cultural hierarchy is to maintain stability and formally, while the culture that has a flexibility value is Clan culture and Adhocracy culture has not been commonly owned by the National Narcotics Boards.
Other findings arc that the values flexibility of the Clan and Adhocracy culture is needed by the organization of the National Narcotics Boards, so that needed improvement and development. Adhocracy culture values required by the entire unit except the main Inspectorate, than Deputy Prevention Unit and Training Center keep expect Adhocracy culture. Market dominant culture in the work unit Main Secretariat, Deputy of Prevention, Eradication Deputy, Deputy Head of Rehabilitation and UPT I Training Center so that needs to be reduced, while the work unit and community empowerment Deputy and Puslitdatin have lacked market culture, so it needs to be improved.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2011
T33064
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yayang Abdul Rakhman Nurdjaja
"Penelitian ini difokuskan untuk mengukur kinerja Direktorat Paten. Dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard oleh Kaplan & Norton untuk menggambarkan penggunaan perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan serta perspektif keuangan untuk mengukur kinerja Direktorat Paten. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, terdapat 89 responden yang terdiri atas 58 responden dari Direktorat Paten dan 31 responden dari pelanggan Direktorat Paten yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Hasil dari penelitian menggambarkan bahwa kierja dari Direktorat Paten adalah cukup baik, ini terlihat dari nilai hasil analisis yang bervariasi dan cukup baik. Aspek keuangan yang mendapatkan nilai paling kecil, sehingga memerlukan langkah stratejik dan inovasi pada perencanaan pelaksanaan serta prosedur di Direktorat Paten.

This research is focused for measures the performance of the directorate patent. Using the Balanced Scorecard Approach by Kaplan & Norton to describe the use of customer perspective, internal business perspective, learning and growth perspective and financial perspective can measure how the organization performance. Data collect with questioner, there are 89 respondent consist of 58 respondent from Directorate Paten and 31 respondent from customer Directorate Paten which selected by specific criteria.
The result of the research describe that the performance of Directorate Paten is quite good, it can be seen from variable value. Financial aspect get the smallest score so that needs strategic improvement and innovation in planning, implementing and the procedure in Directorate Patent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30606
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
F. A. Purwoko
"Kompleksitas tugas Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional yaitu Pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) membutuhkan pengelolaan organisasi yang efektif. Salah satu unsur penting dalam pengelolaan organisasi yang efektif adalah budaya organisasi. Oleh karena itu diperlukan pengembangan budaya organisasi yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional.
Tesis ini berupaya untuk menganalisis bagaimana budaya organisasi yang sesuai untuk dikembangkan pada Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional menggunakan kerangka berpikir Competing Values Framework. (Cameron & Quint, 1999) yang bertujuan untuk mengidentitikasi budaya aktual serta menemukan budaya yang ideal. Berdasarkan hasil identifikasi budaya aktual dan ideal dilakukan analisis kesenjangan dan kemudian merumuskan langkah-langkah intervensi terhadap perubahan budaya.
Berdasarkan pengolahan data kuesioner dan informasi dan kegiatan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion), diperoleh temuan bahwa budaya yang dominan berkembang di kelima unit kerja Pelaksana Harian BNN adalah budaya Hierarki yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan bersifat formal, sedangkan budaya yang memiliki nilai fleksibilitas yaitu budaya Clan dan Adhocracy belum banyak dimiliki. Temuan Iainnya adalah bahwa nilai-nilai budaya fleksibilitas dibutuhkan oleh organisasi Pelaksana Harian BNN, sehingga dibutuhkan pengembangan nilai-nitat budaya yang mengandung nilai fleksibititas. Nilai budaya Clan perlu ditingkatkan oleh unit kerja Sekretariatn, Pusat Dukungan Pencegahan, Pusat Dukungan Penegakan Hukum dan Pusat Penelitian, Pengembangan dan Informatika. Pengembangan budaya Adhocracy dibutuhkan oleh kelima unit kerja Lakhar BNN. Pengembangan nilai-nilai budaya Market hanya dibutuhkan oleh unit kerja Pusat Penelitian, Pengembangan dan informatika.
Berdasarkan kesimpulan diperlukannya pengembangan ketiga nilai budaya yaitu nilai budaya Clan, Adhocracy dan Market, maka dibutuhkan Iangkah-langkah intervensi perubahan terhadap budaya yang ada saat ini.

Prevention and demolition of the mis-use and dark distribution of Narcotics ((P4GN) have been the main duty of Organization Culture Of Daily Executor Of National Narcotics Board (Lakhar BNN). Realized that this duty is complex, effective organization management is needed. One of the essential component is organizational culture, therefore needs organizational culture development to support duty execution and function.
The objective of this theses is to analyze how the culture of the organization which is expected to support the organization effectiveness using Competing Values Framework (Cameron & Quinn, 1999) which aim to identify actual culture and find expected culture. Based on the identification of the actual culture and expected culture, and then try to formulate intervention steps to conduct changes.
The research found that the dominant culture which is developed ln the five units is Hierarchy culture, which is aimed to develop stability and formality values. The cultures those have flexibility values such as Clan Culture and Adhocracy Culture have not rooted at Lakhar BNN Culture. Research also found that the flexibility value is needed and expected to be developed at Lakhar BNN, there for there is a need to develop this value. The Clan culture needs to be developed by Secretary unit, Center for Prevention Support, Center for Law Enforcement Support, and Center for Research, Development and lnfomtation. The improvement for the Adhocracy culture is needed by all the five unit. The improvement of the Market Culture is needed only by the Center for Research, Development and Infomation.
Based on the conclusion, Lakhar BNN needs to develop the three culture value, those are Clan, Adhocracy, and Market Culture, therefore intervention steps is needed for the changes of the current culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiek Sufahriani
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai variabel perubahan organisasi Biro Perencanaan dengan menggunakan teori Kreitner dan Kinicki yang mengemukakan elemen target perubahan organisasional yang terdiri dari pengaturan organisasi, pengaturan tujuan, faktor sosial, metode, dan aspek manusia. Selain itu juga akan menilai variabel efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan menggunakan teori efektivitas organisasi yang dikemukakan oleh Gibson et. al (1994:31) untuk indikator jangka pendek. Lokus penelitian dilakukan pada Biro Perencanaan di lingkungan Sekretariat Utama (Sestama) Badan Narkotika Nasional. Data primer didapat melalui penyebaran kuesioner kepada personil Biro Perencanaan dan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Sekretariat Utama BNN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden perubahan organisasi Biro Perencanaan sehubungan dengan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan belum berjalan baik, dan masih perlu banyak perbaikan yaitu dengan rincian untuk pelaksanaan perubahan organisasi Biro Perencanaan menurut persepsi 56 responden telah mencapai 64% dari kriteria yang ditetapkan yaitu secara kontinum berada pada kategori interval "kurang - baik". Sedangkan untuk efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan, menunjukkan bahwa efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan menurut persepsi 56 responden telah mencapai 63% dari kriteria yang ditetapkan yaitu secara kontinum berada pada kategori interval "kurang - baik".

This study aims to assess the variables of organizational change by using Kreitner and Kinicki theory that suggests five target elements consisting of organizational settings, goal setting, social factors, methods, and human aspects. Dispite of organizational change will be assess effectiveness of the implementation of the duties and function variables by using Gibson et. al (1994:31) theory for the short term indicator. Locus of research conducted at the Secretariat of Planning Bureau at National Narcotics Board. Primary data obtained through questionnaires to all personnel in Planning Bureau and personnel echelon III and IV in the Main Secretariat BNN.
The results showed that the respondents' perceptions of organizational change Planning Bureau in connection with the effectiveness of the basic tasks and functions of the Bureau of Planning has not been going well, and still needs a lot of improvement is the details for the implementation of organizational changes in the perception of Planning 56 respondents had reached 64% of the criteria set that the continuum is the category of interval "less - well". As for the effectiveness of the implementation of the duties and functions of the Planning Bureau, shows that the effectiveness of the implementation of the duties and functions of the Bureau of Planning as perceived by 56 respondents had reached 63% of the criteria set out in the continuum is the category of interval "less - well".
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alenia Dwi Pangestu
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perubahan budaya organisasi pada PT Angkasa Pura II (Persero) (Studi dari Budaya “PEDULI” menjadi Budaya “THE BEST”). Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses perubahan budaya organisasi pada PT Angkasa Pura II (Persero). Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan tujuan penelitian ini bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, proses perubahan budaya organisasi ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain adalah melakukan tinjauan ulang terhadap visi dan misi perusahaan, melakukan tinjauan ulang terhadap strategi perusahaan, merumuskan nilai-nilai budaya baru, melakukan workshop kepada Dewan Direksi dan jajarannya, serta melakukan sosialisasi awal kepada karyawan PT Angkasa Pura II (Persero).

This study aims to analyze the process of organizational cultural change in PT Angkasa Pura II (Persero) (Study of culture “PEDULI” becomes culture "THE BEST". Question in this research is how the process of cultural change in the organization of PT Angkasa Pura II (Persero). The approach used for the research is qualitative research and the purpose of this research is descriptive. Based on the result of this research, organizational culture change process is carried out in several stages, among others, is to conduct a review of the vision and mission of the company, conducts a review of the company's strategy, formulating value-new cultural values, conduct workshops to the Board and staff, and the last is the socialization to employees of PT Angkasa Pura II (Persero). "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Paramita
"ABSTRAK
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa budaya organisasi dan reputasi organisasi memiliki hubungan yang signifikan. Selanjutnya ditemukan pula bahwa keduanya berhubungan dengan proses relasi organisasi dengan publiknya. Obyek penelitian mengenai hal tersebut didominasi oleh perusahaan privat yang mengejar keuntungan. Sementara penelitian ini dilakukan pada pemangku kepentingan dari satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal di Indonesia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya organisasi dan reputasi organisasi terhadap relasi organisasi dengan publik. Populasi penelitian dengan metode survei ini adalah pemangku kepentingan eksternal BPK yang terdiri dari mahasiswa, wartawan, auditor pada Kantor Akuntan Publik KAP serta pegawai yang bekerja pada asosiasi profesi dan lembaga internasional, yang memiliki eksposur terhadap BPK dengan banyaknya sampel 88 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis path.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa budaya organisasi berpengaruh kuat terhadap pembentukan reputasi organisasi. Selain itu, budaya organisasi juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap relasi organisasi dengan publik baik langsung maupun tidak langsung melalui reputasi organisasi. Oleh karena itu, peningkatan reputasi organisasi dan relasi organisasi dengan publik, khususnya BPK, dapat diupayakan melalui pembentukan budaya organisasi yang baik terlebih dahulu.

ABSTRACT
Prior research has shown that organizational culture and organizational reputation have significant relationships. Furthermore, it is found that both are related to the process of organizational relations with the public. The object of research on this subject is dominated by private companies that pursue profits. While this research was conducted on the stakeholders of the only external auditor in Indonesia.The purpose of this study is to examine the influence of organizational culture and organizational reputation on organizational relations with the public. The survey population is the external stakeholders of BPK consisting of students, journalists, auditors at Public Accounting Firm KAP and employees working in professional associations and international institutions, which have exposure to BPK with a sample of 88 respondents. The analysis technique used in this research is path analysis. The results show that organizational culture has a strong influence on the organization 39 s reputation. In addition, organizational culture also has a strong influence on the organization 39 s relationship with the public, directly or indirectly through the reputation of the organization. Therefore, improving the reputation of organization and organization relation with the public, especially BPK, can be initiated by the establishment of a good organizational culture."
2017
T47606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lara Alexandra Syahrial
"ABSTRAK
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perubahan budaya organisasi"
"pada RSUD Cengkareng setelah berstatus BLUD. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses perubahan budaya organisasi tersebut terjadi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tujuan bersifat deslaiptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, proses perubahan budaya organisasi pada RSUD Cengkareng melewati beberapa tahapan. Mulai dari rapat manajemen bersama konsultan, merumuskan nilai-nilai yang dirasa sesuai dengan perusahaan, kemudian menetapkan tata nilai, melakukan sosialisasi budaya organisasi yang baru kepada seluruh pegawai dan yang terakhir adalah penerapan dan internalisasi terhadap seluruh pegawai RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

ABSTRACT
"This study aims to analyze the process of organizational cultural change in"
"Cengkareng Regional Public Hospital, West Jakarta. Question of this research is how the process of cultural change in the organization of Cengkareng Regional Public Hospital, West Jakarta. The approachment .for the research is qualitative esearch and the purpose of this research is desctiptive. Based on the result of this esearch, organizational culture change process is consisted of several stages, initially the management team held a meeting with special consultant, formulating new cultural value that fit with the organization, deciding the new culture, and the last is the socialization to all employees of Cengkareng Regional ublic Hospital, West Jakaria.""
2015
S61042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah
"Perpustakaan Nasional RI merupakan suatu organisasi yang memiliki sistem kerja yang dilakukan untuk memenuhi kepuasan pelayanan kepada pemustaka khususnya anak-anak. Pemustaka anak yang berkunjung seringkali ingin memperoleh rasa senang dalam menghabiskan waktunya di perpustakaan dengan keinginan sendiri. Budaya organisasi membantu penerapan layanan anak di Perpustakaan Nasional RI dengan berfokus pada indikator inisiatif perseorangan, toleransi terhadap risiko, pengendalian, dukungan manajemen, dan pola komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengindikasi penerapan indikator budaya organisasi terhadap layanan anak di Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penerapan layanan anak di Perpustakaan Nasional RI tidak terlepas dari peran pustakawan dalam mengimplementasi indikator budaya organisasi. Indikator budaya organisasi mengarahkan pustakawan dalam membangun strategi dalam berinteraksi dengan pemustaka anak agar membuat anak dapat merasa senang dan ingin kembali lagi dengan kemauan sendiri.

The National Library of the Republic of Indonesia is an organization that has a work system that is carried out to fulfill service satisfaction to users, especially children. Librarians who visit often want to feel happy in spending time in the library at their own will. Organizational culture helps the implementation of children's services at the National Library of Indonesia by focusing on indicators of individual initiative, risk tolerance, control, management support, and communication patterns. This study aims to indicate the application of organizational culture indicators to children's services at the National Library of Indonesia. This study uses a qualitative approach with data collection techniques through interviews, observations, and documentations. The implementation of children's services at the National Library of Indonesia is inseparable from the role of librarians in implementing organizational culture indicators. Organizational culture indicators direct librarians in developing strategies for interacting with children's librarians so that children can feel happy and want to come back at their own will."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dodi Hudaya
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement PNS Non Manajerial di lingkungan Badan Kepegawaian Negara Pusat. Jenis penelitian ini adalah eksplanatory dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen pengumpul data berupa kuesioner yang diberikan kepada responden. Teknik Simple Linear Regression digunakan dalam menganalisis data.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian mengenai budaya organisasi dan employee engagement khususnya di sektor publik. Untuk penelitian employee engagement selanjutnya disarankan berkaitan dengan variabel lainnya, guna mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi employee engagement di sektor publik atau pemerintahan.

This thesis discusses the influence of organizational culture on employee engagement non managerial civil cervant at the Head Office of National Civil Services Agency. This type of research is explanatory with quantitative approach. Data collection instrument was a questionnaire given to respondents. Simple linear Regression method used in analyzing data. The result of this study indicated that organizational culture positive and significant impact on employee engagement. This research is expected to enrich the results of research on organizational culture and employee engagement, especially in the public sector. For further recommended employee engagement research related to other variables, in order to determine the factors that influence employee engagement in the public sector or government."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Firdauzie
"Tesis ini membahas konten, konteks dan proses pembangunan kesiapan untuk berubah pada pegawai PT Askes (Persero), yang berubah akibat penetapan Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Penelitian ini adalah studi kuantitatif pada 483 orang karyawan PT Askes (Persero) dalam kurun waktu November s.d Desember tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat spiritualitas individu, budaya keterlibatan, dan konsistensi memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat kesiapan untuk berubah. Selanjutnya, studi ini juga menemukan bahwa tingkat kesiapan untuk berubah memiliki pengaruh yang negatif terhadap penyimpangan perilaku organisasi.
Penelitian ini menyarankan agar PT Askes (Persero) harus membangun keterlibatan dan konsistensi karyawan melalui nilai-nilai immaterial serta posisi yang spiritual dalam meningkatkan kesiapan untuk berubah individu. Peningkatan kesiapan untuk berubah penting dalam mencegah penyimpangan perilaku organisasi baik selama periode transformasi maupun dalam operasionalisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mendatang.

The study discusses the content, context, and process development readiness for change on employees of PT Askes (Persero), which changed as a result of the establishment of Act No. 40 of 2004 on National Social Security System and Law No. 24 of 2011 of the Social Security Agency. This research is a quantitative study on 483 employees of PT Askes (Persero) in the period of November to December 2013.
Results showed that the level of individual spirituality, involvement culture, and consistency culture has a positive effect on the level of readiness for change. Furthermore, the study also found that the level of readiness for change has a negative effect on organizational misbehavior.
This study suggested that PT Askes (Persero) has to build employee involvement and consistency culture through immaterial values and spiritual position in increasing individuals? readiness for change. Increasing readiness for change is important in preventing the organizational misbehavior during the period of transformation as well as the operationalization of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan to come.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>