Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Hasyim Wibisono
"Diabetes mellitus (DM) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang diakibatkan dari kurangnya sekresi insulin, gangguan metabolisme insulin, atau keduanya. Tingginya prevalensi DM memerlukan perhatian khusus dari perawat, terutama pada aspek manajemen glukosa darah secara mandiri oleh klien. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi.
Hasil analisa data teridentifikasi lima tema, yaitu: perubahan yang terjadi setelah menderita DM, faktor penghambat kontrol glukosa darah, faktor pendorong kontrol glukosa darah, pelayanan keperawatan yang pernah diterima, dan bentuk dukungan yang diharapkan dari perawat. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dalam membantu klien memperbaiki gaya hidupnya.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterised by hyperglycemia, as a result of insulin secretion deficit, altered insulin utilization, or both. The high prevalence of DM needs intense attention from nurses, especially on client's experience in self blood glucose management. This research employs qualitative methodology, with phenomenology approach.
The data analysis revealed five themes as follows: changes after being diagnosed DM, factors inhibiting glucose control, factors facilitating glucose control, received nursing care, and expectations towards nursing care. The results of this research are expected to contribute postively in improving nursing care quality, especially in modifying client?s lifestyle.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31564
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hasyim Wibisono
"ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia yang diakibatkan dari kurangnya sekresi insulin, gangguan
metabolisme insulin, atau keduanya. Tingginya prevalensi DM memerlukan
perhatian khusus dari perawat, terutama pada aspek manajemen glukosa darah
secara mandiri oleh klien. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
metode fenomenologi. Hasil analisa data teridentifikasi lima tema, yaitu:
perubahan yang terjadi setelah menderita DM, faktor penghambat kontrol
glukosa darah, faktor pendorong kontrol glukosa darah, pelayanan keperawatan
yang pernah diterima, dan bentuk dukungan yang diharapkan dari perawat. Hasil
penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan dalam membantu klien memperbaiki gaya hidupnya.

ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterised by hyperglycemia,
as a result of insulin secretion deficit, altered insulin utilization, or both. The high
prevalence of DM needs intense attention from nurses, especially on client’s
experience in self blood glucose management. This research employs qualitative
methodology, with phenomenology approach. The data analysis revealed five
themes as follows: changes after being diagnosed DM, factors inhibiting glucose
control, factors facilitating glucose control, received nursing care, and
expectations towards nursing care. The results of this research are expected to
contribute postively in improving nursing care quality, especially in modifying
client’s lifestyle."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdianingseh
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arti dan makna pengalaman klien dalam pengendalian DM tipe 2 di Sukatani Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap tujuh partisipan. Partisipan dalam penelitian ini adalah klien DM tipe 2 yang tinggal dengan keluarganya. Data yang dikumpulkan berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan. Hasil transkrip verbatim dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Penelitian mengidentifikasi 8 tema yaitu pemahaman, respon fisik, respon psikososial, penyesuaian pola hidup sehat, pemahaman terapi, kesulitan dalam pengendalian, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan terhadap DM tipe 2.

The aim of research was to explore the experience of client in controlling type 2 DM in Sukatani Depok. This research used descriptive phenomenology method. The data collected by in-depth interview with seven partisipants. Participants were client with type 2 DM selected by criterion sampling technique. The data gathered were in form of the results from the recording of indepth interview and field note. Data were transcribed and analyzed by using the Collaizi?s method. This study identified into eight themes, consist of knowing, physical responds, phycosocial responds, healthy lifestyle adaptation, understanding therapy, difficulty of controlling, family support and health care support of type 2 DM."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Budianto
"Senam diabetes merupakan jenis latihan aerobik yang bermanfaat mengontrol kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan senam diabetes. Pada penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pengamatan pada serangkaian waktu (Time Series Design) dengan tehnik pengambilan sampel concecutive sampling. Besarnya sampel pada penelitian ini 87 orang, setiap responden mengikuti senam selama 60 menit, 3 kali seminggu, selama 1 minggu.
Hasil penelitian didapatkan ada perubahan yang signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan senam diabetes (p value <0.05). Penelitian ini merekomendasikan bahwa senam diabetes dapat menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 serta perlu dikembangkan penelitan lebih lanjut.

Diabetes exercise is an aerobic exercise that help Diabetes Mellitus (DM) type 2 patient in maintaining normal blood sugar level. The purpose of this study is to examine the changes in DM type 2 patient’s blood sugar level when they are having diabetes exercise. This is descriptive quantitative study using time series observation design. Sample of 87 patients were recruited using consecutive sampling. Each participant had 60 minutes exercise and 3 times in a week.
The result shows significant changes in decreasing blood sugar level of DM type 2 patient after diabetes exercise (p value <0.05). This study recommends that diabetes exercise can decrease blood sugar level of DM type 2 significantly, and can be continue to further studies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T38699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himmatul Khaira
"Edukasi pada pasien DM merupakan salah satu bagian dari pilar DM, namun pada beberapa kondisi meskipun tenaga kesehatan telah memberikan edukasi, masih terdapat perilaku yang belum sesuai dengan manajemen diri pada diabetes. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara lebih mendalam mengenai pengalaman penyandang DM dalam penerapan manajemen diri diabetes melitus untuk menjaga kestabilan kadar glukosa darah. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan model purposive sampling dan metode wawancara semi-terstruktur pada 10 penyandang DM tipe 2. Hasil penelitian ini terangkum dalam lima tema yaitu gejala klinis menentukan penerapan manajemen diri diabetes, kurangnya motivasi dalam pelaksanaan manajemen diet dan aktivitas, peran keluarga dalam manajemen diet diabetes, capaian dari manajemen diri diabetes belum sesuai harapan, dan kondisi psikologis yang menghambat manajemen diri diabetes. Penerapan manajemen diri diabetes yang ada pada diri pasien perlu untuk diidentifikasi dan dievaluasi lebih lanjut dari segi fisik, psikologis, kesadaran, motivasi, dan peran keluarga, agar dapat membantu penyandang DM tipe 2 dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi terbaik untuk mencapai kestabilan kadar glukosa darah

Education in DM patients is one part of the pillars of DM, but in some conditions even though health workers have provided education, there are still behaviors that are not in accordance with self-management in diabetes. Therefore, this study aims to explore the application of self-management in patients with diabetes mellitus to maintain stable blood glucose levels. This study uses a descriptive phenomenological approach with a purposive sampling model and semi-structured interview method on 10 people with type 2 diabetes. The results of this study are summarized in five themes, including clinical symptoms of diabetes management implementation, lack of motivation in implementing diet and activity management, family role in management diabetes diet, the achievement of diabetes self-management has not been as expected, and psychological conditions that hinder diabetes management. The application of patient diabetes self-management needs to be identified and evaluated in aspect of physical, psychological, awareness, motivation, and family roles in order to help people with type 2 to diabetes identify problems and find the best solution to achieve stable of blood glucose levels."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusdiah Eny Subekti
"Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan perawatan berkesinambungan dan membutuhkan waktu cukup lama serta merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat, dan berkontribusi terhadap peningkatan angka kematian. Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan perilaku pemenuhan nutrisi pada dewasa DM tipe 2 dengan kadar gula darah sewaktu di kota Depok. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross- sectional. Populasi dewasa DM tipe 2, Maret 2014 berjumlah 1042 orang dengan sampel yang diambil 92. Tehnik sampling menggunakan teknik Cluster Sampling (Area Sampling).
Hasil analisis menunjukan pengetahuan, keterampilan dan sikap berhubungan dengan kadar gula darah sewaktu dengan variabel perancunya adalah status gizi dan dukungan kelurga. Pengetahuan merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kadar gula darah sewaktu (OR 7.018) setelah dikontrol dengan variabel perancu. Bagi pelayanan kesehatan diperlukan sosialisasi upaya pencegahan dan perawatan DM tipe 2 secara rutin di puskesmas dan posbindu.

Diabetes mellitus is a chronic disease that requires continous care for long time. It is not contagious disease which the prevalence increases and contributes with death rate. This research aimed to identify the relation of adult people with type 2 diabetes' diet behaviour with the blood sugar levels in Depok. Quantitative research designuses the cross sectionalapproach. The data obtained from 28 health centers that located in the Depok,on March 2014, the population of adult with DM is I 042 people with 92 samples taken. The sampling technique is using Cluster Sampling (Sampling Area).
The results shows the main Variables that include knowledge, skill and attitude are all related to blood sugar levels in type 2 DM respondents in Depok and the confoundingvariable is nutrition status and support from family member. The knowledge is the most related with the sugar level. Its recomended to provide the information about diabetes, diet and lifestyle in the prevention of type 2 diabetes from health centers in Depok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Perdana Kesuma
"Kontrol glikemik yang baik berhubungan dengan menurunnya komplikasi diabetes. Penyandang DM yang teratur mengontrol gula darah menunjukkan presentase hasil penurunan risiko komplikasi sebesar 35% dengan kata lain kontrol gula darah rutin menurunkan resiko komplikasi. Data penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepatuhan penyandang DM dalam mengontrol gula darah masih sangat rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi penyandang DM tipe 2 melakukan pemeriksaan gula darah. Penelitian ini menggunaan desain deskriptif analitik dengan pendekatancross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 100 penyandang DM Tipe 2 yang diambil dengan cara purposivesampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara faktor psikososial (persepsi (p=0.001), efikasi diri (0.027) dan social incentive (p= 0.014)) dengan keaptuhan monitoring gula darah. Semakin positif persepsi dan social incentive maka akan meningkatkan keaptuhan monitoring gula darah pada penyandang DM tipe 2. Semakin baik efikasi diri maka akan semakn meningkatkan keaptuhan monitoring gula darah pada penyandang DM tipe 2

Good glycemic control is associated with reduced diabetes complications. People with DM regularly control blood glucose showed a good percentage reduce the risk of complications by 35%. Result of previous research data showed that adherence of DM in controlling blood glucose is still very low. The purpose of this study is to know the factors that affect people with type 2 diabetes to check blood glucose. This research uses descriptive analytic design with cross sectional approach. The sample of this study amounted to 100 people with Type 2 DM taken by purposivesampling. The results showed there was a correlation between psychosocial factor (perception (p = 0.001), self efficacy (0.027) and social incentive (p = 0.014)) with compliance monitoring of blood sugar and HbA1c. The more positive the perception and social incentive will improve compliance monitoring of blood glucose in type 2 diabetes mellitus. The better self efficacy will be to improve compliance monitoring blood glucose in people with type 2 diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihda Fakhriyana Istikarini
"ABSTRAK
Seseorang dengan riwayat keluarga diabetes berisiko 2-6 kali lebih besar dibanding yang tidak memiliki riwayat keluarga. Penelitian cross-sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara adanya riwayat keluarga diabetes dan asupan makanan 24 jam dengan kadar glukosa darah sewaktu. Sejumlah 101 orang masyarakat Depok berusia 20-50 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Sampel dibagi dalam dua kelompok; 51 orang dengan riwayat keluarga diabetes dan 50 orang tanpa riwayat keluarga. Pengambilan sampel glukosa darah dan food recall 24 jam dilakukan pada seluruh partisipan kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan adanya riwayat keluarga diabetes berhubungan dengan glukosa darah responden (p<0,001), namun tidak ditemukan hubungan jumlah asupan kalori (p=0,686), asupan karbohidrat (p=0,763), dan persentase asupan karbohidrat dalam sehari (p=0,589). Penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat keluarga secara independen dapat meningkatkan risiko diabetes, apalagi jika ditambah dengan konsumsi karbohidrat berlebihan akan semakin meningkatkan risiko diabetes. Rekomendasi penelitian ini adalah pemberian edukasi tentang pola diet pada masyarakat yang berisiko diabetes harus lebih spesifik.

ABSTRACT
People with family history of diabetes have higher risk for diabetes 2-6 times compared to people without family history. This cross-sectional study determined the association between family history of diabetes and 24-hour food intake with random blood glucose levels. A total of 101 Depok community aged between 20-50 years participated in this study. The samples were divided into two groups, 51 people with family history of diabetes and 50 people without family history. The sample of blood glucose and 24-hour food recall were examined to all the participants in both groups. The results showed that risk factor of family history of diabetes was associated with the blood glucose (p<0.001), but there was no association between the amount of caloric intake (p=0.686), carbohydrate intake (p=0.763), and the percentage of carbohydrates within 24 hours (p=0.589). This study showed that family history can independently increase the risk of diabetes, especially when coupled with excessive carbohydrates intake will further increase diabetes risk factors. Recommendations of this study is the education about dietary patterns in people at risk of diabetes should be more specific.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laode Saltar
"Latar Belakang: Kontrol glikemik yang buruk merupakan kontributor utama terjadinya neuropati perifer diabetes (NPD), dan berkaitan dengan efikasi diri klien DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model intervensi holistik terintegrasi cempaka terhadap efikasi diri, kontrol glikemik dan perbaikan NPD klien DM tipe 2. Metode: Disain penelitian ini menggunakan mix method dengan strategi pendekatan eksploratoris sekuensial yang dilakukan dalam dua tahap. Penelitian tahap satu menguraikan pengembangan model dan modul intervensi keperawatan. Penelitian tahap dua adalah uji efektivitas model dengan menggunakan desain quasi-experimental dengan pendekatan pretest-posttest kontrol group design melibatkan 92 responden. Uji efektivitas menggunakan Generalized Estimating Equations (GEE). Hasil: Hasil penelitian tahap satu menghasilkan model intervensi yang holistik terintegrasi dengan intervensi coching kesehatan, latihan mindfulness dan partisipasi keluarga. Hasil uji efektivitas menunjukan model intervensi cempaka efektif meningkatkan efikasi diri pada bulan ke-3 sebesar 9,89 dan bulan ke-6 sebesar 11,52; menurunkan nilai HbA1c pada bulan ke-6 sebesar 0,9%; dan meningkatkan perbaikan neuropati perifer pada bulan ke-3 sebesar 23,98 dan bulan ke-6 sebesar 24,25. Kesimpulan: Model intervensi Cempaka terbukti meningkatkan efikasi diri, kontrol glikemik, dan perbaikan neuropati perifer, sehingga model ini layak direkomendasikan untuk diterapkan secara luas pada populasi klien DM tipe 2 dengan NPD usia dewasa di Indonesia.

Background: Poor glycemic control is a major contributor to diabetic peripheral neuropathy (NPD) and is related to the self-efficacy of type 2 DM clients. This study aims to determine the effectiveness of the Cempaka integrated holistic intervention model in improving self-efficacy, glycemic control, and peripheral neuropathy conditions in clients with type 2 diabetes mellitus. Methods: The design of this study used a mixed method with a sequential exploratory approach strategy carried out in two stages. Phase one study describes the development of nursing intervention models and modules, literature studies, preliminary studies, expert tests, and readability tests. The second phase of the study was to test the effectiveness of the model using a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design approach involving 92 respondents. Test effectiveness using Generalized Estimating Equations (GEE). Results: The first phase of the study resulted in a holistic intervention model integrated with health coaching interventions, mindfulness exercises and family participation. The results of the effectiveness test showed that the Cempaka intervention model was effective in increasing self-efficacy in the 3rd month by 9.89 and 11.52 in the 6th month; lowered the HbA1c value in the 6th month by 0.9%; and increased the improvement of peripheral neuropathy at the 3rd month of 23.98 and the 6th month of 24.25. Conclusion: The Cempaka intervention model has been proven to increase self-efficacy, and glycemic control, and improve peripheral neuropathy, so this model is worthy of being recommended for wide application in the adult population of type 2 DM clients with NPD in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Juwita E.N.
"Penanganan diabetes melitus yang tidak baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Monitoring keberhasilan terapi dan tingkat keparahan pada pasien diabetes melitus dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan HbA1c secara rutin. Pemeriksaan HbA1c jarang dilakukan karena terkait biaya yang relatif mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kadar glukosa darah puasa dengan HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang dilanjutkan dengan analisis korelasi. Data diperoleh dari rekam medis pasien diabetes melitus rawat jalan yang berkunjung pada bulan November di RSUD Depok. Data yang dianalisis sebanyak 111 pasien dengan 38 laki-laki dan 73 perempuan, 27,3 pasien murni DM dan selebihnya memiliki penyakit penyerta yang bervariasi. Terapi DM yang paling banyak digunakan adalah kombinasi obat golongan biguanida dan sulfonilurea. Hasil analisis dengan korelasi spearman menunjukkan adanya hubungan kadar glukosa darah puasa dengan HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 r = 0,480, p = 0,020 dengan arah hubungan positif yang berarti bahwa kadar glukosa darah puasa linear dengan kadar HbA1c. Usia dan jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi hubungan glukosa darah puasa dengan HbA1c.

The bad management of diabetes mellitus can cause various complications. Monitoring the success of therapy and severity of diabetes mellitus patients is done by examination the level of fasting blood glucose and HbA1c on a regular basis. HbA1c examination is rarely done because of the relatively high cost. This study aims to analyze the correlation of fasting blood glucose levels and HbA1c in type 2 diabetes mellitus patients. This study used a cross sectional design followed by correlation analysis. Data were obtained from medical records of diabetes mellitus outpatient visited in November at Depok Regional Public Hospital. Data were analyzed on 111 patients consisted of 38 men and 73 women, 27.3 were pure DM patients and the rest had various comorbidities. The most widely used DM therapy is a combination of Biguanida and sulfonylurea. The results of spearman correlation analysis showed a correlation of fasting blood glucose level and HbA1c in type 2 diabetes mellitus patient r 0,480, p 0,020 in positive association which means that fasting blood glucose level linear with HbA1c level. Age and sex are the factors that affect the association of fasting blood glucose and HbA1c."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>