Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika Putri S.
"Pada masa lalu, perawatan di rumah sakit dianggap sebagai bentuk isolasi terhadap para pesakitan. Sekarang, justru berkembang pemikiran dalam masyarakat bahwa perawatan di rumah sakit hanya diperuntukan bagi golongan tertentu. Selain pola pikir, desain ruang rawat pun telah mengalami perubahan. Desain yang tengah berkembang berusaha mengakomodir bukan hanya pasien, melainkan juga pihak kerabat yang terlibat dalam proses pengobatan. Pihak pengelola berusaha mensimulasikan desain kamar hotel berbintang di dalam sebuah ruang rawat inap yang bahkan menampilkan ciri dan layanan lebih ramah pelanggan dari hotel sebenarnya. Proses pengobatan dikemas dengan sangat menarik dan dipasarkan melalui media. Konsumen tergiur untuk memakainya tanpa sadar bahwa sebenarnya mereka tengah terjebak dalam bentuk isolasi baru dalam ruangan individual yang sarat polesan dan dekorasi.

Long time ago, people thought that inpatient treatment at a hospital was a kind of isolation towards the patients. Instead of that opinion, people nowadays think that inpatient treatment only belongs to upper class society. It's not only the ideology that has changed; but also the design of the inpatient room that has improved from time to time. The design development is trying to accommodate both patients and their relatives. It simulates the equal quality of a four stars hotel room, even more. The medication was packed in a very attractive way then promoted trough various mass media. The consumer was tempted to spend their money without realizing that actually they were trapped in a modern kind of isolation, the one that is so individual and full of excessive decoration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43015
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setiorini
"Skripsi ini menganalisa utilisasi dan biaya klaim rawat inap PT BGS dan PT XYZ periode polis 2011-2012 di PT Asuransi Allianz Life Indonesia menurut usia,jenis kelamin, diagnosa, status peserta, LOS (lenght of stay), dan tipe provider. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan design study crossectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa utilisasi dan biaya klaim pada PT BGS didominasi oleh peserta dengan usia dewasa produktif, berstatus employee, berjenis kelamin laki-laki, dengan diagnosa certain infectious and parasitic disease, biaya klaim tertinggi terdapat pada usia dewasa produktif. Sedangkan untuk PT XYZ, utilisasi dan biaya klaim didominasi oleh peseta dengan usia dewasa produktif, berjenis kelamin perempuan, berstatus peserta child, dan biaya klaim tertinggi pada usia dewasa produktif.

This study aims to analyze utilization and inpatient claim cost of PT BGS and PT XYZ in PT Asuransi Allianz Life Indonesia 2011-2012 Policy Periode based on age, gender, diagnose, member status, LOS (lenght of stay), and tipe of provider. This study is a cross sectional study with descriptive design through a quantitative approach.
The result of this study showed that PT BGS is dominated by productive age , in men gender, with certain infectious and parasitic disease, the highest of claim is in productive age. Thus, PT XYZ is dominated by productive age , in female gender, with certain infectious and parasitic disease, the highest of claim is in productive age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanwar Hadiyanto
"Telah dilakukan penelitian riset operasional, kualitatif untuk pembuatan desain cetak biru layanan bedah elektif di rumah sakit Pondok Indah – Pondok Indah. Tujuan penelitian ini adalah memetakan pengalaman pasien bedah elektif di RSPI Pondok Indah saat ini, mendesain cetak biru layanan pasien bedah elektif yang dapat menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan perbaikkan mutu layanan, khususnya bedah elektif di RS Pondok Indah - Pondok Indah dan memberikan saran agar cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan dapat diimplementasikan.
Hasil penelitian ini adalah peta pengalaman pasien bedah elektif dan cetak biru layanan bedah elektif yang masing-masing terbagi dalam 4 tahap yaitu rawat jalan, rawat inap pre-operasi, kamar operasi dan rawat inap paska-operasi. Peta pengalaman pasien bedah elektif di RS Pondok Indah- Pondok Indah memperlihatkan banyak potensi untuk perbaikkan proses khususnya dalam memperbaiki pengalaman pasien saat ini.
Cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan merupakan masukkan untuk memperbaiki pengalaman pasien di rumah sakit di mana penelitian ini dilakukan dan langkah-langkah pembuatan cetak biru ini dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain untuk mengelola pengalaman pasien dan pelengkap yang bermanfaat dalam pembuatan standar pelayanan kesehatan dalam pelayanan pasien yang berfokus pada pasien sesuai amanat dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tentang Rumah Rumah Sakit karena cetak biru ini memperhatikan semua aspek layanan dari sisi pasien maupun dari sisi semua pemberi layanan termasuk yang bukan dokter dan perawat.

This research is an qualitative, operational research to design service blueprint for elective surgery at the Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah. The purpose of this study was to map the current experience of elective surgery patients in Pondok Indah RSPI, to design service blueprint for elective surgery patients which would be a guide in the preparation for the hospital in the planning process of service quality improvement, particularly in elective surgery in Pondok Indah Hospital and provide suggestions to the management for this service blueprint of elective surgery produced can be implemented.
The results of this study are elective surgical patients experience maps and service blueprint for elective surgery which both are divided into 4 stages outpatient, inpatient pre - surgery, operating room and post -operative hospitalization. Surgical patients experience maps in Pondok Indah Hospital - Pondok Indah shows a lot of potential for improvement in process especially in improving the current patient experience.
Service blueprint for elective surgery has provided an input to improve the patient experience at the hospital where the study was conducted and the steps to create this blueprint can be an example for other hospitals to manage patient experience and a useful complement to standard-setting in patient care according to the mandate of the Indonesia Law Number 44 of 2009 regarding Hospital, because this blueprint considers both aspects of the service, patient and providers perspective, including those who are not physicians and nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surdjadiredja, Catharina Butet
"Seiring dengan dikeluarkannya deregulasi yang baru oleh pemerintah, yang mengizinkan pemodal asing untuk ikut berpartisipasi didalam bidang kesehatan, maka banyak didirikan rumah sakit baru oleh swasta nasional maupun dengan modal asing, yang berdampak makin ketatnya persaingan antar rumah sakit di Indonesia. Untuk dapat unggul dalam persaingan yang demikian ketat, rumah sakit perlu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan dan tetap berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap oleh perusahaan pelanggan. Dipilihnya Rumah Sakit Sint Carolus sebagai tempat penelitian, adalah agar peneliti dapat menyumbangkan hasil penelitian ini kepada instansi dimana peneliti bertugas dan berharap hasil dan penelitian ini dapat dipergunakan oleh pihak manajemen Rumah Sakit Sint Carolus.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, dan variabel-variabel yang hendak diteliti dan diduga berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap adalah promosi, mutu pelayanan kesehatan dari para medis, perawat, tenaga administrasi dan customer service, persepsi tarif, persepsi terhadap kebersihan ruang perawatan, jarak perusahaan, pengambil keputusan. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-kuadrat.
Dari hasil penelitian ternyata hanya ada 1 faktor yang terbukti berhubungan secara bermakna dengan pemanfaatan layanan rawat inap, yaitu faktor persepsi mutu layanan perawat, sedangkan variabel-variabel yang lain tidak terbukti berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap. Melihat banyaknya perusahaan yang mengikat kerja sama dengan Rumah Sakit Sint Carolus, maka pemanfaatan layanan rawat inap oleh perusahaan pelanggan saat ini belum optimal sehingga perlu usaha pemasaran yang lebih baik yang mencakup seluruh kegiatan pemasaran. Khususnya untuk promosi, kiranya perlu tindakan yang lebih proaktif terhadap konsumen antara lain kepada perusahaan pelanggan. Selain itu juga perlu pemberdayaan sumber daya yang ada sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan, dan akhirnya dapat meningkatkan pemanfaatan layanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Sint Carolus.

In line with the new deregulations stipulated by the government which enable the foreign investor to participate in the health sector, and so many new hospitals have been established by foreign as well as private national investor that has caused strong competitions among hospitals in Indonesia. In order to become a winner in such a strong competition, the hospital should improve its medical treatment quality and should always conformed to the customer satisfaction.
The purpose of this survey is to learn the related factors in regards with the utilization of inpatient service by the company at Sint Carolus Hospital. The reason why Sint Carolus is chosen as the place for research, is to enable the researcher to contribute the result of this research to Sint Carolus Hospital dan hopefully it can also be applied by the management.
This research is based on the quantitative research and cross sectional design, and variables to be researched and is assumed has relations with the benefit of hospital service such as the promotion, medical service quality given by the doctors, nurses, administration staff and customer service, tariff perception, perception toward the housekeeping aspect of patient's room, distance of company, decision maker. Univariat as well as bivariat data analysis based on chi square statistic test.
Based on the research result, there is only one factor that is prove to have relations with the utilization of inpatient service, i.e. perception factor of nurse service quality, whereas the other variables are not prove to have relations with the utilization of inpatient service. In view with the high number of companies which has partnership with Sint Carolus Hospital, it is realized that the service of inpatient still do not fiilly satisfy the company, therefore the marketing activities should be developed in better ways to cover all aspects of marketing. Especially in the sector of promotion, proactive action should be carried out toward the customer such as to the company. Aside fiom that, empowennent of the available resources should be promoted in order to increase the medical treatment quality, and finally improve the medical treatment benetits provided by Sint Carolus Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriansyah Budi Pratama
"Skripsi ini membahas tentang kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta tahun 2010. Digunakan pendekatan cross-sectional dengan metode kuantitatif untuk penilaian kelengkapan rekam medis berdasarkan standar yang berlaku. Metode kualitatif digunakan untuk mencari informasi mengenai pelaksanaan rekam medis. Diperoleh hasil bahwa 64% dari rekam medis rawat inap tidak lengkap pengisiannya. Hal ini akan berdampak pada pelayanan kesehatan dan administrasi pasien. Hal ini disebabkan perubahan format rekam medis yang tidak disertai standar pengisian atau peraturan penyelenggaraan rekam medis, sehingga pengisian rekam medis menjadi tidak seragam. Selain itu, sosialisasi yang tidak menyeluruh kepada tenaga pengisi rekam medis juga menjadi faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan pengisian rekam medis. Diajukan saran untuk sosialisasi ulang dan pembuatan pengisian dan penyelenggaraan rekam medis yang tepat.
This research aimed to describe the completeness of inpatient's medical record in Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, using cross sectional design. Quantitative study was used to measure the completeness of medical record according to standard and qualitative study used to analyze challenges in implementing of medical record. It was found that 64% medical record were not compeletely filled out by nurses and physicians. This may cause problems in delivering services to the patient as well as administration. Introduction of new medical record form has not been followed by information on how to complete the forms. It is recomended to disseminate information of new forms and develop appropriate procedure."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kepatuhan para petugas di kamar operasi dalam menerapkan program keselamatan pasien, khususnya kepatuhan dalam menerapkan verifikasi perioperative di Instalasi Kamar Operasi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, dengan sampel 93 orang responden yang terdiri dari para dokter dan perawat . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kapatuhan dengan pendidikan ( p = 0,030 ) , semakin tinggi tingkat pendidikan akan menaikkan nilai kepatuhan sangat baik sebesar 1,545 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan lebih rendah. Ternyata tidak terdapat hubungan antara kepatuhan dengan berbagai karakteristik lainnya ( usia, jenis kelamin, status perkawinan, lama bekerja, pengalaman pelatihan, pengetahuan, sikap dan peran kepemimpinan ). Kepatuhan petugas di Rumah Sakit Tentara kemungkinan memiliki budaya tersendiri dibandingkan dengan kepatuhan petugas di Rumah Sakit pemerintah lain maupun Rumah Sakit swasta, oleh karena kepatuhan merupakan hal yang mutlak dilaksanakan di Instansi tersebut. Disarankan agar faktor pendidikan dijadikan sebagai salah satu acuan dalam menempatkan personil di Instalasi Kamar Operasi.

ABSTRACT
This thesis discusses the compliance officers of the operating room in implementing patient safety programs, especially in the compliance verification in the operating room perioperative Installation RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. This research is quantitative research with cross sectional design, with a sample of 93 people respondents consisting of doctors and nurses. The results showed that there is a relationship between compliance with education ( p = 0.030 ). The higher the level of education will raise the value of the excellent compliance of 1,545 times compared to the lower educated. It turns out there was no relationship between compliance with a variety of other characteristics ( age, sex, marital status, number of years work experience, training, knowledge, attitude and leadership roles ). Compliance officers at Army Hospital likely has its own culture compared with compliance officers at government hospitals and private hospitals by the due obedience is an absolute must be carried out in the establishments."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Puspita
"RSUD Palembang BARI sebagai satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah Kota Palembang perlu mengetahui .kinerjanya, terutama didalam era otonomi daerah, agar dapat eksis menghadapi situasi dan kondisi yang penuh persaingan. Unit rawat jalan yang merupakan pelayanan khusus dokter spesialis sebagai salah satu cerminan layanan di RSUD Palembang BARI, sebagai langkah awal untuk melakukan perbaikan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap pelanggan, perlu dilakukan penilaian kinerjanya secara komprehensif melalui pendekatan kansep balanced scorecard.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan survei terhadap responden (25 orang SDM di Unit Rawat Jalan, 100 orang pasien yang datang berobat di Poliklinik Spesialis Unit Rawat Jalan pads minggu ke 2 Februari sampai dengan minggu ke 2 Maret 2003, yang dipilih secara random). Alat penelitian yang digunakan yaitu kuesianer dan panduan observasi. Selanjutnya data yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Kinerja Keuangan : Rasia tingkat pertumbuhan pendapatan adalah 2,45, saldo tahun 2001 dibandingkan dengan tahun 2002 terjadi peningkatan 276 %. 2) Kinerja Pelanggan : tingkat kepuasan pelanggan 80 % (puas 63 %) dan terdapat beberapa hal yang menjadi prioritas untuk diperhatikan yaitu masalah WC yang tidak bersih, pelayanan yang tidak sesuai jadwal dan sikap petugas yang tidak ramah. 3) Kinerja proses bisnis internal ; proses pelayanan pasien secara keseluruhan (meliputi waktu tunggu pasien mendapat pelayanan, waktu layanan oleh dokter dan asisten dakter, komunikasi pasca layanan) hanya 44 % proses pelayanannya baik 4) Kinerja pertumbuhan dan pembelajaran komitmen terhadap waktu layanan dan tingkat kepuasan SDM, SDM terutama dokter spesialis tidak komitmen terhadap waktu pelayanan pasien yang dimulai pukul 09.00. Tingkat kepuasan SDM, puas (52 %), dimana yang menjadi skala prioritas untuk diperhatikan adalah masalah insentif.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui kinerja keuangan dinyatakan tidak baik, walaupun rasio tingkat pertumbuhan pendapatan nilainya 2,45 (tetapi tidak dapat memuaskan kerja SDM) dimana insentif yang mereka terima jauh dibawah UMR dan saldo yang meningkat sampai 276%, sumber pendapatannya sebagian besar masih merupakan subsidi dari Pemerintah Kota Palembang. Kinerja pelanggan (kepuasan pasien), kinerja proses bisnis internal (proses pelayanan terhadap pasien), kinerja pertumbuhan dan pembelajaran (komitmen dan kepuasan pasien) masih kurang. Unit Rawat Jalan untuk meningkatkan kinerja keuangannya perlu membuka Poliklinik sore hari, melakukan penghematan biaya operasional (biaya bahan obat dan alkes) dan mengusulkan revisi polatarif. Kemudian melakukan pembenahan fisik (WC bersih, tersedianya papan informasi) dan mengadakan pelatihan/kursus kepribadian untuk petugas, mengadakan survei kepuasan periodik kepada pelanggan. Agar supaya pelayanan menjadi baik, dilakukan penyempurnaan/revisi SOP/ PROTAP. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja selanjutnya dan sebagai langkah awal untuk menuju kearah perbaikan yang dilakukan secara berkesinambungan.

The General Hospital of Palembang BARI, as one of the hospitals controlled by the local government of Palembang, must evaluate its performance, especially in this area of provincial autonomy, in order to confront its competition. The outpatient unit which is comprised of specialists provides one reflection of the service offered at RSUD Palembang BARI. As a beginning step for improving the quality and quantity of service for the customers, it is necessary to do a performance evaluation in a comprehensive manner following the concept of Balanced Scorecard.
This study was designed as a descriptive study. The data used was primary and secondary data. The primary data came from the responses to several surveys (25 employees of the outpatient unit, 100 patients who received treatment in the specialist unit of the hospital from the second week of February 2003 through the second week of March 2003, using a random sample). The research instruments used included questionnaires and observation. Furthermore, the data was analyzed in a descriptive manner.
This research shows the following: 1) Financial Performance: The ratio of revenue growth is 2.45. The balance when comparing 2002 with 2001, the increase is 276%. 2) Customer Performance: The level of customer satisfaction is 80% (63%). Some matters, which need attention, include problems with the restrooms, which are not clean, the employees' failure to follow the work schedule and their lack of friendliness. 3) Internal Business Process: The process of caring for patients including all parts of their visit (including the service received during their time in the waiting room, the service received from the doctor and assistant doctor, and the communication after the service) is good only 44% of the time. 4) Learning and Growth Process: This includes the commitment of the employer towards the service time of the patient and the employer satisfaction. It is apparent that the specialists are not considerate of the patients' time, which is supposed to begin at 9:00 AM. The level of employee satisfaction is only 52%, which indicates that attention needs to be given to the present lack of incentive.
Based on this research, it is apparent that the financial performance is not good; although, the ratio of revenue growth is 2.45 (but does not create employer work satisfaction), the incentive that they receive is far below the standard. Also, although the balance increased 276%, a large part of it comes from local government subsidies. Therefore, customer performance (customer satisfaction), internal business process (the process of caring for the patient), and the learning and growth process (commitment and employer satisfaction) are still lacking. The outpatient unit, in order to increase its financial performance, must open its clinic in the afternoons. economize on its operational costs (costs of medicines and instruments), and propose a revised receipt for treatment. Also, improvements of the facility must be made (including cleaning the restrooms and adding an information board). Character building training for employees and periodic satisfaction surveys for the customers should also be added. So that service is improved, revisions must be made to the SOP. The results of this research serve as a foundational performance evaluation and provide beginning steps for continued improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Prita Vaudika
"Penilaian pelayanan rawat jalan secara menyeluruh dibutuhkan oleh pihak manajemen rumah sakit untuk mengetahui posisi layanan saat ini sebagai langkah awal untuk menentukan strategi peningkatan kualitas pelayanan rawat jalan di sebuah rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pelayanan rawat jalan di RS Karya Bhakti Bogor tahun 2013, bersifat kualitatif dengan menggunakan standar Matriks Penilaian Pelayanan Rawat Jalan. Kebijakan rawat jalan RS Karya Bhakti telah memperhatikan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan kebutuhan internal rumah sakit. Pelayanan rawat jalan RS Karya Bhakti termasuk ke dalam kategori transisi untuk indikator penjadwalan dokter, rencana strategis, struktur organisasi dan manajemen, kepuasan pasien, dokter, dan perawat rawat jalan serta tradisional-sangat berkembang untuk indikator pemanfaatan teknologi informasi. Evaluasi komitmen dokter terhadap jadwal praktik, pemanfaatan dan perincian aktivitas di rencana strategis, pengukuran kepuasan pasien, kepuasan kerja dokter dan perawat rawat jalan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan rumah sakit.

An assessment of ambulatory care services is needed to determine current service position in order to improve the quality of ambulatory care in a hospital setting. This study was aimed to assess ambulatory care services in Karya Bhakti hospital on 2013. This is a qualitative study using Ambulatory Care Assessment Matrix as a standard. Ambulatory care policies in Karya Bhakti hospital have considered the Government and the internal needs of the hospital. Karya Bhakti hospital outpatient services assessed as trantition category for physician scheduling, strategic plans, organizational structure and management, patient-physician-nurses satisfaction and traditional-highly evolved category for information technology utilization. Evaluation of physician commitment to the practice schedule, utilization and activity details in the strategic plan, measuring patient, physicians and nurses satisfaction are needed to improve the quality of hospital ambulatory care services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapti Sri Wuryani
"Unit pelayanan rawat jalan merupakan bagian strategis dari suatu rumah sakit. Penampilan rumah sakit juga mencerminkan citra rumah sakit, sehingga keberhasilan pelayanan yang memenuhi tuntutan pasien sangat menentukan. Beberapa faktor penting yang menentukan adalah kelancaran alur pasien pada pelayanan rawat jalan. Hal ini dapat dicapai dengan memperhatikan penatalaksanaan baik bangunan fisik rawat jalan, maupun tenaga pelaksananya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas dan benar mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan, dengan mengetahui analisa situasi, tatalaksana, serta mengidentifikasi permasalahan akhirnya mengembangkan usulan peningkatan efektifitas alur pasien rawat jalan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan pemecahan selain dikarenakan tataletak bangunannya, juga karena kapasitas ruang yang tersedia kurang memadai.
Dengan melakukan wawancara pada petugas pelayanan rawat jalan, maka diketahui permasalahan yang ada di masing-masing unit, serta usulan pemecahan masalahnya. Dihubungkan dengan kepustakaan yang ada serta keinginan para pelaksana rawat jalan, maka dikembangkan usulan tataletak bangunan fasilitas rawat jalan dan diharapkan alur pasien yang terjadi menjadi lebih efektif.

Outpatient Department is one of the strategic units in a hospital, because its performance become one indicator of hospital performances and also acts a show window of the hospital. Several factors affecting Outpatient Department's effectiveness i.e. flow of outpatient services, design of outpatient facilities, and knowledge and skill of their personnel's.
The objective of this study is to develop a framework to improve the outpatient department services in Sumedang General Hospital. To achieve this objective, the researcher did three activities, i.e. mapping the design of outpatient facilities, charting the flow of outpatient services from the time of patient's arrival to their departure in all clinics; and finally interviewing personals at the outpatient department. Design of this study is a case study in one hospital utilizing a problem solving approach activities.
Result of the situational analysis showed that the design of outpatient facilities in Sumedang Hospital had an impact on the effectiveness of patent services. Using a hypothetical flow of services from patient from intemaland surgery units, the study shown a crisscrossing pattern and the accumulation of crowd In the waiting area. Interview of the outpatient personnel's shown that many problems had not been treated properly in the past, and several solutions was proposed by the outpatient personnel's.
A new design of the outpatient facilities is proposed to reduce the crowding of patients in the waiting area, and improved the effectiveness of patent services in the outpatient department.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Engelbert, Suzette Evelien
"ABSTRAK
Perkembangan di bidang perumah sakitan di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan iklim persaingan yang semakin ketat. Kondisi ini membawa dampak, bahwa aspek pemasaran semakin banyak diperhatikan oleh para pengelola rumah sakit.
Sejak dua tahun terakhir Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia diberi kemandirian dalam mengelola keuangan dan ketenagaan. Agar dapat mempertahankan kemandirian itu, fasilitas ruang rawat inapnya ditambah dengan Kelas VIP, dan Kelas I Utama. Pemanfaatan ruangan tersebut masih perlu ditingkatkan, agar dapat memenuhi harapan para pengelola.
Melalui Analisis Peluang Pasar Ruang Rawat Inap RSU UKI, diharapkan agar kedua masalah tersebut dapat diselesaikan.
Tiga langkah ditempuh untuk mencapai tujuan ini. Pada langkah pertama, dilakukan analisis terhadap pasien rawat inap Rumah Sakit Umum UKI untuk mengetahui karakteristik daripada konsumen yang dilayani. Juga diadakan penelusuran terhadap tanggapan pasien atas berbagai aspek layanan yang telah dialami selama. perawatan.
Pada langkah berikutnya, dilakukan analisis terhadap konsumen dan pelanggan rumah sakit, untuk menelusuri berbagai aspek layanan rawat inap yang dinilai penting. Penilaian khusus terhadap Rumah Sakit Umum UKI dilakukan dengan jalan membandingkan aspek-aspek layanan rawat inap dengan rumah sakit lain. Dengan jalan ini juga diperoleh kesimpulan mengenai rumah sakit yang menjadi pesaing. Penerapan langkah ini dilakukan pada masyarakat penghuni Perumahan Real Estate Cipinang Indah, perusahaan pelanggan, dan para dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum UKI.
Langkah terakhir merupakan suatu analisis terhadap para pesaing. Tujuan langkah ini, adalah untuk memperkirakan.besarnya pasar yang selama ini berhasil ditembus oleh Rumah Sakit Umum UKI, dibandingkan dengan para pesaing.
Analisis SWOT dan pengamatan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dijalankan oleh RSU UKI, juga digunakan untuk mendukung analisis peluang pasar ini.
Dari hasil penelitian disimpulkan, bahwa konsumen sasaran RSU UKI berasal dari kelas masyarakat menengah dan atas lapisan bawah. Dalam mengembangkan fasilitas rawat inap, aspek "dokter ahli" dan "mutu perawatan" perlu mendapat perhatian utama. Disamping itu sarana fisik dan medis juga perlu ditingkatkan.
Rumah Sakit Umum UKI belum banyak dikenal oleh masyarakat dalam pasar sasarannya. Upaya pemasaran yang lebih intensif dan penetratif perlu dilaksanakan untuk memperluas pasar yang ditembus. Untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan pemasaran, disarankan agar ditetapkan seorang staf khusus sebagai koordinator.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>