Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iswati
"Kepala ruang bertanggung jawab untuk menghentikan tindakan yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penjaminan mutu oleh kepala ruang terhadap tindakan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Bhakti Yudha Depok.
Metode penelitian menggunakan quasi experiment design: Non equivalent control group, sampel yang digunakan 120 perawat, 60 pada kelompok intervensi dan 60 kelompok kontrol.
Hasil menunjukkan terdapat pengaruh penjaminan mutu terhadap tindakan identifikasi pasien, komunikasi efektif, keamanan obat, pengurangan risiko infeksi dan pengurangan risiko jatuh (p= 0.01, α= 0.05), tidak terdapat pengaruh pada ketepatan lokasi, prosedur, pasien operasi (p= 0.99, α= 0.05).
Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar kepala ruang sebagai front line manager di rumah sakit untuk meningkatkan peran dan fungsinya dalam menjamin mutu keselamatan pasien.

Head nurse has the accountability to challenge any act that appears unsafe. The research was aimed to explore the influence of patient safety quality assurance by head nurse to the implementing of clinical nurses on patient safety at Bhakti Yudha Depok Hospital.
The method used in this study was quasi experiment design: Non equivalent control group with 120 clinical nurse as the sample divided into the intervention and control group, 60 participants respectively.
The results revealed that there was a significant influence to the the clinical nurse who got patient safety quality assurance by head nurse which were: Patient identification, efective communication, the correct drug administration, preventing the risk of patient falls, and hand hygiene (p= 0.01, α= 0.05), while there was no significant influence in marking the correct side of the body (p= 0.99, α= 0.05).
Based on the results it is recommended that the head nurse as the front line of managers in the hospital to improve they role and function in quality assurance of patient safety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30735
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikram Ade Saputra
"Kepuasan pasien adalah jawaban atau tanggapan diberikan pasien setelah membandingkan harapannya dengan apa yang telah dialami atau diterima pasien mengenai mutu asuhan keperawatan. Kepuasan merupakan suatu perasaan senang atau perasaan kecewa individu atau sekelompok orang yang timbul karena membandingkan persepsi atau kesan dari kinerja atau hasil dari sesuatu yang harapan. Kepuasan pasien erat hubungannya dengan kualitas pelayanan rumah sakit, dengan mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien maka pihak manajemen rumah sakit bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana kepuasan pasien pada dimensi layanan keperawatan, tangible, responsivness, reliability, assurance, emphaty. Desain penelitian menggunakan Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena alam dan buatan manusia yang ada terhadap 110 responden yang datang dan berobat ke poli rawat jalan RSU Bunda Margonda. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pada beberapa dimensi layanan keperawatan terdapat tingkat ketidakpuasan pasien teringgi terdapat pada dimensi assurance pada point pertanyaan perhatian perawat terhadap kondisi dan keluhan pasien selama menunggu di poli rawat jalan sehingga pasien merasa tidak di perhatikan dan tidak terjamin kondisinya selama di poli dengan total 66 ( 60.0 %). Perawat perlu meningkatkan kepekaan terhadap kondisi pasien yang sedang menunggu di poli rawat jalan dan menjamin pasien menerima perhatian atas kondisinya sesuai dengan standar rumah sakit.

Kepuasan pasien adalah jawaban atau tanggapan diberikan pasien setelah membandingkan harapannya dengan apa yang telah dialami atau diterima pasien mengenai mutu asuhan keperawatan. Kepuasan merupakan suatu perasaan senang atau perasaan kecewa individu atau sekelompok orang yang timbul karena membandingkan persepsi atau kesan dari kinerja atau hasil dari sesuatu yang harapan. Kepuasan pasien erat hubungannya dengan kualitas pelayanan rumah sakit, dengan mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien maka pihak manajemen rumah sakit bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana kepuasan pasien pada dimensi layanan keperawatan, tangible, responsivness, reliability, assurance, emphaty. Desain penelitian menggunakan Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena alam dan buatan manusia yang ada terhadap 110 responden yang datang dan berobat ke poli rawat jalan RSU Bunda Margonda. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pada beberapa dimensi layanan keperawatan terdapat tingkat ketidakpuasan pasien teringgi terdapat pada dimensi assurance pada point pertanyaan perhatian perawat terhadap kondisi dan keluhan pasien selama menunggu di poli rawat jalan sehingga pasien merasa tidak di perhatikan dan tidak terjamin kondisinya selama di poli dengan total 66 ( 60.0 %). Perawat perlu meningkatkan kepekaan terhadap kondisi pasien yang
Universitas Indonesia
vii
sedang menunggu di poli rawat jalan dan menjamin pasien menerima perhatian atas kondisinya sesuai dengan standar rumah sakit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Herawati
"Beban kerja perawat mempunyai pengaruh terhadap mutu pelayanan keperawatan dan berdampak pada kepuasan klien. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan tingkat kepuasan klien akan pelayanan keperawatan di IRNA B RSUP Fatmawati. Populasi adalah seluruh perawat RSUP Fatmawati dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksan IRNA B yang berjumlah 147 perawat dengan tehnjk pengambilan sampel sfratified random sampling berdasarkan strata pendidikan sebanyak 15 perawat. Populasi klien diambil berdasarkan BOR rata-rata di IRNA B, diperkirakan jumlah populasi sebanyak 177 klien, sedangkan jumlah sampel yang diambil beljumlah 123 dengan cara random sampling proparsional yang terdistribusi pada 6 ruang rawat inap B RSUP Fatmawati. Untuk menguji hubungan beban kerja dengan kepuasan klien menggunakan chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik sederhana dengan tingkat kepercayaan a = 0,05 Hasil penelitian didapatkan variabel tindakan keperawatan langsung yang mempunyai hubungan adalah aspek keandalan ( p= 0,031) dan aspek keyakinan (p = 0020), Tindakan keperawatan tidak langsung yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek ketanggapan ( p= 0,097 ) dan keyakinan (p = 0,004) sedangkan Tindakan non keperawatan yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,005), aspck keyakinan (p= 0,001) dan aspelc empati (p= 0,000) Bebau kerja yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,01), keyakinan ( p= 0,0006), dan empati (P=0,048) Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji logistik sederhana diperoleh hasil bahwa jenis tindakan keperawatan langsung merupakan yang dominan pengaruhnya terhadap kepuasan Klien, Rekomendasi dan temuan ini adalah perlunya kebijakan untuk memperlakukan standar praktek yang telah ada dan membuat uraian tugas perawat yang jelas, menghitung kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan beberapa formula yang dapat dipakai di RSUP Fatmawati, mengembangkan sistem jenjang karir perawat, meningkatkan pengetahuan perawat baik melalui jalur formal maupun informal.

This is a descriptive correlation research which is aimed at testing the duty burden of acting nurses with the extent of satisfaction received by the client for the nursing care services at IRNA B RSUP Fatmawati. The population is all nurses employed at "RSUP Fatmawati" Hospital and the population of this research is all acting nurses at IRNA B totaling 147 nurses with the sampling technique of stratified random sampling, In this resarch, the strata is taken according to the level of education of the nurses with the criteria of sample as follows: acting nurse, minimum education is SPK/SPR (School of Nursing Care), Akper (Academy of Nursing Care and Sl of Nursing Care, still attending the education/training. Population of clients is determined based on the average BOR at IRNA B, it is expected that total population is 177 client, while total samples is 123 clients which were obtained through random sampling proportional which is distributed at 6 Overnight Care Room B RSUP Fatrnawati. In order to measure chi square test and multivariate with simple logistic regression test with the confidence level of ac = 0,05. Result ofthe research reveal. The direct nursing actions having the correlation is the sensitivity aspect (p=0,097) and confidence (p = 0,004), while the non-nursing measures having the correlation with the client satisfaction aspect is the reliability aspect (p = 0,005), confidence aspect (p = 0,001) and empathy aspect (p = 0,000). The duty burden having the correlation with the client satisfaction aspect is reliability aspect (p=001), confidence (p = 0,0006), and empathy (p = 0,048. For frequency variable, there is no any significant correlation with the client satisfaction. Based on the results of multivariate analysis with the simple logistic testing, it is obtained the result that the type of direct nursing measures have the dominant impact on the client's satisfaction. Recommendation of this findings that by establishing the policy of treating the existing standard of practice and providing the clear outline for nursing care activities, calculating the need for nurses by using some formula which may be used at RSUP Fatmawati, to develop the nurse career path system, to improve the knowledge of the nurses, either through formal path and informal path."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermansyah
"Terdapat banyak faktor yang berhubungan dengan keputusan pasien dalam memantaalkan pelayanan rawat inap rumah sakit. Dimensi mutu dan pemasaran pelayanan keperawatan diprediksi berhubungan dengan rencana pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan rencana pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, dengan jenis deskriptif korelasional rancangan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 171 pasien yang diambil dengan teknik acak proporsional. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Untuk menguji hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan uji r Independen, selanjutnya digunakan analisis diskriminan dan analisis regresi logistik berganda pada analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien (83,6%) merencanakan pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
Hasil analisis Uji I Independen pada α 5% one tail didapatkan hubungan yang bermakna antara reliability, responsiveness, confidence, emphary dan tangible dengan rencana pemanfataan kembali pelayanan rawat inap rumah sakit. Hasil analisis diskriminan menunjukkan bahwa variabel confidence merupakan variabel yang paling membedakan rencana pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Hasil Analisis regresi Iogistik berganda menunjukkan bahwa variabel confounding yang mempengaruhi hubungan dimensi mutu dengan rencana pemanfataan kembali pelayanan rawat inap rumah sakit adalah umur, sumber pembiayaan, domisili, dan tingkat ketergantungan. Untuk meningkatkan pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, maka disarankan adanya pelatihan pelayanan keperawatan profesional, pelatihan terikait bidang tugas perawat., peningkatan pendidikan perawat, dan melakukan uji kompetensi secara berkala.

There are several factors related to patient's decision in utilization of inpatient facility of a hospital. Quality and marketing dimensions of nursing care predicted related to rcutilization of inpatient facility of a hospital. The aim of this study is to know the relationship between dimensions of quality nursing care with reutilization of inpatient facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. This Study is a descriptive correlational with cross-sectional design. The population of this study is all of inpatient facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. The sums of samples are 171 patients. This study used a randomized proportional sampling method technique. Data collected using questioner which was filled by thc patient him/herself In order to test the relationship between independent variable with dependent variable were used independent t-test, afler that were used discriminant analysis and multiple logistic regression analysis in a multivariate analysis.
The result of the study showed that the majority of patients (83, 6%) plan to utilize again Inpatient Facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. The independent t-test in 5% one tail ot showed that there is a relationship between reliability, responsiveness, confidence, empathy, and tangible with the reutilization of inpatient facility of a hospital. Discriminant analysis showed that confidence the most cletemiinant variable. Multiple logistic regression analysis was showed the confounding variable which interfere the relationship between dimensions of nursing care quality with utilization of inpatient facility of a hospital is age, source of found, domicile, and level of dependency. To increase the utilization of inpatient facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu researcher recommended professional nursing care training, a nurse specific job training, increase of nursing education level, and scheduled competency examination.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinthia Eksanti
"Perilaku peduli merupakan posisi sentral dalam praktik keperawatan, karena kepedulian memiliki sikap dinamis, dimana para perawat bekerja dan berusaha untuk meningkatkan rasa pedulinya kepada pasien. Di Indonesia, kepedulian menjadi salah satu penilaian bagi para pengguna pelayanan kesehatan, khususnya Rumah Sakit. Berdasarkan hasil survei kepuasan pasien pada beberapa Rumah Sakit di DKI Jakarta menunjukan hasil bahwa 14% klien merasa tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, disebabkan karena perilaku peduli yang kurang baik. Berdasarkan data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Menteri Kesehatan (2008), standar pelayanan rawat inap untuk kepuasan pelanggan adalah ≥90%, namun diketahui bahwa tingkat kepuasan pelanggan rumah sakit Syarif Hidayatullah secara general masih berkisar 80%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran kepuasan pasien rawat inap terkait kepedulian perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2020. Subjek yang dinilai dalam penelitian ini adalah perawat rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Data yang dibutuhkan berasal dari penyebaran kuesioner kepada pasien rawat inap Rumah Sakit Syarif Hidayatullah. Dari hasil uji univariat dan hasil Importance Performance Analysis diketahui masih ada 5 atribut yang sangat penting untuk di prioritaskan agar diilakukan perbaikan. Akan tetapi 8 atribut lainnya sudah sangat baik di implementasikan dan patut di apresiasi pencapaianya. Penelitian ini didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya (literature review) guna menambah informasi terhadap penelitian yang dilakukan dengan topik dan kriteria yang sama. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar rumah sakit mengadakan pelatihan Customer Service Excellent dan pemberian edukasi secara rutin untuk para perawat yang berada di garda terdepan dalam melayani pasien."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maryam
"ABSTRAK
Penelitian ini dengan jenis deskriptif korelatif dengan pendekatan cross seksional ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran “Hubungan penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana dengan kepuasan pasien di Irna Bedah dan Medik RSU Dr. Soetomo Surabaya”. Populasi penelitian ini adalah pasien yang dirawat di Irna Bedah dan Medik RSU Dr. Soetomo Surabaya berjumlah 112
responden berdasarkan rumus uji beda proporsi. Analisis data menggunakan langkah-langkah univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perhatian pada rupa dan nama obat (p=0,633), pengendalian cairan elektrolit pekat (p=0,803), kebersihan tangan (p=0,298), pencegahan salah sambung slang (0,153), dan kepastian tindakan yang benar pada sisi yang benar (p=0,056) dengan
kepuasan pasien. Terdapat hubungan yang bermakna antara identifikasi pasien (p=0,001), komunikasi saat operan (p=0,024), injeksi (p=0,030), dan akurasi ketepatan pemberian obat (p=0,000) dengan kepuasan pasien. Faktor yang paling berhubungan pada penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat dengan
kepuasan pasien adalah akurasi ketepatan pemberian obat (p=0,000 O R=34,818 CI 95% 4,819-224,870). Usulan penelitian selanjutnya diantaranya merekomendasikan untuk penelitian lanjutan yang bertujuan menggali lebih dalam penerapan program keselamatan pasien di rumah sakit.

ABSTRACT
This research is merely a descriptive correlative design with a cross sectional approach which has purposed to identify “The relationship between Patient Safety Implementation conducted by Nurses and Patient’s Satisfaction at Irna Medical and Surgical at RSU Dr.Soetomo Surabaya”. The population of this research was patient, who stayed at Irna Surgical and Medical ward at RSU Dr.Soetomo Surabaya. A hundred and twelve respondents were involved in the study. The
univariat, bivariat and multivariat were used to analyze the data. The results revealed that there are no significant correlation between color and names of the drugs, control of concentrated electrolyte solution, hand hygiene, prevention of catheter and tubing mis-connections, and ensuring the correct procedure on correct body location site with patient’s satisfaction. There is a significant
correlation between patient identification, communication during patient hand overs, single use of injection devices, and drug accuracy and patient’s satisfaction. The most correlating factor in applying patient safety intervention conducted by nurses toward patient’s satisfaction is drug accuracy. Further, recommendation is directed to have further research in order to explore deeper on the implementation of patient safety program.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sidarta Sagita
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien oleh dokter dan Komite Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko KMKPMR di RS Permata Depok tahun2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien di RS Permata Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan case study dengan metode wawancara mendalam, telaah data sekunder dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja, pengetahuan tentang pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien, kerja rangkap, komunikasi,pengambilan keputusan dan penghargaan berhubungan dengan faktor pencatatan insiden keselamatan pasien oleh dokter, sedangkan pengalaman kerja, komunikasidan penghargaan berhubungan dengan faktor pelaporan insiden keselamatan pasienoleh KMKPMR.

The aim of this research is to identify the supporting and inhibiting factors relating to the recording and reporting the incidence of patients safety at Permata Depok Hospital in 2017. Type of research is qualitative using case studies with in depthinterview, secondary data review and document review.
The results of this studyare work experience, knowledge, work load, communication, decision making andreward related to the factors of recording the incidence of patients safety by the doctors, while work experience, communication and reward are related the factorsof reporting the incidence of patient rsquo s safety by The Hospital Committee of Patient Safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Susanti
"ABSTRAK
Perbandingan Validitas Dua Kuesioner Kepuasan Pasien TerhadapPelayanan di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun2017xvii 72 halaman, 7 tabel, 6 gambar, 10 lampiranKuesioner yang sahih merupakan persyaratan untuk menghasilkan data pengukuranyang akurat. Kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang relevan dengankeadaan yang diukur didapatkan data pengukuran yang valid dan sesuai sasaran. Datayang berasal dari hasil pengukuran digunakan sebagai alat evaluasi untukmelakukanperbaikan dalam menentukan keputusan sesuai dengan masalah yangspesifik dan prioritas.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan validitas pada dua kuesioner kepuasanpasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta.Pengukuran kepuasan pasien di instalasi hemodialisis dengan menggunakanInstrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan KeperawatanHemodialisa dan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasihemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta dengan model servqual.Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan analisis data kuantitatif yangmeliputi analisis univariat untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasienberdasarkan dua kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasihemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta, dan analisis bivariat untuk mengukurvaliditas Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu AsuhanKeperawatan Hemodialisa yang dibandingkan dengan kuesioner kepuasan pasienterhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji model servqual.Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa pada uji validitas sewaktu danprediktif Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu AsuhanKeperawatan Hemodialisa menunjukkan nilai sensitivitas 81,3 , spesifisitas35,7 , NPP 59,1 dan NPN 62,5 . Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwaInstrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan KeperawatanHemodialisa kurang valid dalam mengukur kepuasan pasien setelah dibandingkandengan instrumen kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisismodel servqual.Kata kunci:Validitas, kuesioner, kepuasan pasien, hemodialisis, servqual.

ABSTRACT
A Comparison of Validity of Two Patient SatisfactionQuestionnaires to Service at Hemodialysis Installation of HajiHospital Jakarta in 2017xvii 72 pages, 7 tables, 6 pictures, 10 attachmentsA valid questionnaire is a requirement to produce accurate measurement data.Questionnaires consisting of several questions relevant to the measured conditionobtained valid measurement data and targeted. The data derived from themeasurement results are used as an evaluation tool to make improvements indetermining decisions according to specific problems and priorities.This study aims to compare the validity of two patient satisfaction questionnaires toservices at hemodialysis installation of Haji Jakarta Hospital. Measuring patientsatisfaction at hemodialysis installation by using Patient Family PerceptionEvaluation Instrument on Hemodialisa Nursing Care Quality and patient satisfactionquestionnaire on service at hemodialysis installation of Haji Hospital Jakarta withservqual model.The study used cross sectional design with quantitative data analysis which includedunivariate analysis to get description of patient satisfaction level based on two patientsatisfaction questionnaires to service at hemodialysis installation of Haji JakartaHospital, and bivariate analysis to measure validity of Patient Family PerceptionEvaluation Instrument on Nursing Care Quality Hemodialysis compared with patientsatisfaction questionnaire to service in hemodialysis installation Haji Hospitalservqual model.The results and discussion of the research indicate that in the validity test at the timeand predictive of Patient Family Perception Evaluation Instrument on HemodialisaNursing Quality showed 81,3 sensitivity value, 35,7 specificity, 59,1 NPP andNPN 62,5 . The results of this study indicate that Patient Family PerceptionEvaluation Instrument on Hemodialysis Nursing Quality is less valid in measuringpatient satisfaction after compared with patient satisfaction instrument to service inservqual hemodialysis model installation.Keywords Validity, questionnaires, patient satisfaction, hemodialysis, servqual
"
2018
T51531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Yustisiana
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26509
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Beginta
"Pelaporan kesalahan pelayanan merupakan usaha untuk memperbaiki sistem pelayanan dalam mencapai pelayanan yang aman. RSUD Kab Bekasi dalam mengembangkan program keselamatan pasien sejak tahun 2009, yang terlihat dari laporan tahunan program keselamatan pasien, terdapat indikasi perlunya peningkatan kesadaran setiap personil dalam melaporkan kesalahan pelayanan, termasuk perawat pelaksana di unit rawat inap rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi perawat pelaksana dalam melaporkan kesalahan pelayanan serta mencari hubungannya dengan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim.
Penelitian dirancang dengan disain cross sectional dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2011.Responden merupakan keseluruhan perawat pelaksana di unit rawat inap RSUD Kab. Bekasi dan didapatkan 77 kuesioner yang dapat dianalisa. Data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan multivariat dengan menggunakan metode component based structural equation modeling dengan aplikasi komputer SmartPLS.
Hasil penelitian menunjukkan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, kerja tim dan persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat dalam penilaian sedang. Didapatkan pula adanya pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim terhadap persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat. Total pengaruh sebesar 89%. Persamaan linier yang didapat dari penelitian ini adalah persepsi pelaporan kesalahan = 0,12.budaya keselamatan pasien + 0,30.kepemimpinan transaksional ? 0,22.kepemimpinan transformasional + 0,37.kerja tim + 0,26.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan perlunya peningkatan faktor-faktor yang terbukti memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pelaporan dapat menjadi dasar usaha perbaikan. Terdapat pula faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini yang mempengaruhi perawat dalam melaporkan kesalahan pelayanan yang masih perlu digali agar pelaporan kesalahan pelayanan di masa depan dapat meningkat.

Reporting errors is an attempt to improve the system in achieving a safe service. From a report in 2010 in RSUD Kab. Bekasi seen that the number of cases or incidents reported has increased, but still needs to improve awareness of any personnel, including nurse in inpatient units. The aim of this study is to measure the nurse?s perception in the reporting of sevice delivery errors and to find a relationship between the behavior to other factors: patient safety culture, leadership style, and team work.
This study was using cross-sectional design by questionnaire as a measuring tool. Data was collected in November 2011 from the entire nurse at the inpatient unit of the hospital as respondens. There are 77 questionnaires that can be analyzed. The data obtained were analyzed using multivariate methods by component-based structural equation modeling with computer applications SmartPLS.
The results of this study suggest patient safety culture, leadership style, teamwork and the perception of service delivery error reporting by nurses are in intermediate conditions. It was found that there are relationship obtained either directly or indirectly from patient safety culture, leadership style, and teamwork to service delivery error reporting by nurses. This research model can explain the real state of 89%. Linier equation from this model is reporting perception = 0,12.patient safety culture + 0,30.transactional leader ? 0,22.transformational leader + 0,37.team work+ 0,26.
From this study it can be concluded that factors that are proven to provide positive influence of this research can be the basis of improvement efforts. In addition, there are other factors that are not included in this study that should be considered that better reporting of medical errors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T28981
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>