Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Nahsty Raptauli
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status anemia pada remaja putri di Kota Depok. Desain penelitian menggunakan Cross-Sectional dengan menggunakan data sekunder Survei Anemia Remaja Putri Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2011 yang analisisnya dilakukan selama bulan Oktober 2011? Januari 2012. Populasi pada penelitian ini adalah semua remaja putri siswi SMP/MTS dan SMU/MA di Kota Depok sedangkan sampelnya adalah remaja putri yang terpilih dari populasi tersebut berjumlah 367 orang.
Hasil penelitian ini menyatakan prevalensi anemia pada remaja putri di Kota Depok Tahun 2011 sebesar 35,7%. Hasil uji statistik menujukkan hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ayah dengan status anemia pada remaja putri. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan tidak bermakna antara tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan orang tua, asupan protein hewani, asupan sayuran hijau, pola konsumsi, frekuensi makan, pantangan makanan, pola haid, tingkat pengetahuan anemia, tingkat pengetahuan TTD, dan konsumsi TTD dengan status anemia pada remaja putri di Kota Depok.
Namun berdasarkan presentase pada uji statistik dalam penelitian ini, beberapa variabel menunjukkan kecendrungan yang mendukung hipotesa, seperti ada perbedaan cukup tinggi antara ibu bekerja yang mempunyai anak anemia dengan ibu tidak bekerja yang mempunyai anak anemia yaitu sebesar 14,7%; ada perbedaan antara remaja putri yang frekuensi makan < 3 kali sehari menderita anemia dengan remaja putri yang frekuensi makan 3 kali sehari menderita anemia sebesar 12,5%; dan ada perbedaan antara remaja putri dengan pola konsumsi baik (asupan protein hewani dan sayuran hijau) menderita anemia dengan remaja putri dengan pola konsumsi kurang baik (asupan protein hewani dan sayuran hijau) menderita anemia yaitu sebesar 7%.

This study aims to determine the factors relating to the status of anemia in adolescent girls at the Depok city. The design of this study using the Cross-Sectional using secondary data Anemia Survey of pre-adolescents in Depok City in 2011 that his analysis conducted during October 2011 - January 2012. The population in this study were all young women student Junior High School/MTS and Senior High School/MA in Depok city, while sample was selected from young women, the population numbered 367 people.
The results of this study states the results of the prevalence of anemia in adolescent girls in the city of Depok in 2011 amounting to 35.7%. Statistical test results showed significant relationship between parental education level with the status of anemia in adolescents in the city of Depok. Statistical test results showed no significant relationship between parental education level, employment status parents, animal protein intake, intake of green vegetables, patterns of consumption, frequency of meals, food taboos, patterns menstruation, the level of anemia, the level of knowledge TTD, TTD and consumption with the status of anemia in adolescents in the city of Depok.
However, based on the percentage of statistical tests in this study, several variables showed trends support the hypothesis, as there difference is quite high among working mothers anemia have children with mothers who did not work children have anemia that is equal to 14.7%; there difference between the frequency of adolescent girls who ate <3 times a day suffer from anemia in young womem frequency of eating three meals a day of suffer anemia 12.5% and there is a difference between young women with consumption patterns of both (intake of animal protein and vegetable green) anemaia suffered by young women with pattern consumption is less well (intake of animal protein and vegetable green) suffer from anemia that is equal to 7%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitri Nurisfanti
"Anemia defisiensi zat besi, yang merupakan kondisi anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, memiliki dampak jangka pendek dan panjang, di antaranya menurunkan imunitas tubuh, mengganggu konsentrasi dan fokus, memperbesar risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, hingga menyebabkan kematian. Prevalensi anemia remaja putri di Kota Depok tahun 2023 adalah sebesar 36,34%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko anemia dengan status anemia remaja putri pada SMA negeri di wilayah Kota Depok tahun 2024. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan metode pengambilan sampelnya adalah quota sampling. Data-data pada penelitian ini diambil dengan antropometri, pengukuran hemoglobin dengan Hemocue Hb 201+ System, food recall 2x24 jam, serta pengisian kuesioner. Data kemudian dianalisis secara univariat, bivariat, hingga multivariat. Prevalensi anemia pada penelitian ini didapatkan sebesar 53,3% serta analisis bivariatnya menunjukkan terdapat hubungan antara asupan energi, asupan protein, asupan zat besi, asupan seng, asupan kalsium, konsumsi teh/kopi, siklus menstruasi, lama menstruasi, konsumsi TTD, status gizi, pengetahuan gizi, dan pendapatan orang tua remaja putri terhadap status anemia remaja putri di Kota Depok tahun 2024 (p-value < 0,005). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap status anemia adalah asupan protein (OR = 6,18).

Iron deficiency anemia is a condition caused by a lack of iron and has both short-term and long-term impacts, including reduced immunity, impaired concentration and focus, higher risk of delivering low birth weight babies, and can even cause death. The prevalence of anemia among female adolescents in Depok 2023 was 36,34%. The aim of this study was to determine the relationship between risk factors for anemia and anemia status among female adolescents at public high schools in Depok 2024. This study used cross-sectional design with quota sampling for sample collection. Data in this study were collected through anthropometry, hemoglobin level measurement with the Hemocue Hb 201+ System, 2x24 hour food recall, and questionnaires. The data were then analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analysis. The prevalence of anemia found in this study was 53,3%, and bivariate analysis showed a relationship between energy intake, protein intake, iron intake, zinc intake, calcium intake, tea/coffee consumption, menstrual cycle, duration of menstruation, iron supplement consumption, nutritional status, nutritional knowledge, and parents’ income with anemia status among female adolescents in Depok 2024 (p-value < 0.005). Multivariate analysis indicated that the most dominant factor affecting anemia status was protein intake (OR = 6.18)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Anugraheni
"Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia, yaitu 22 pada perempuan tidak hamil. Anemia merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu yang tersering di Indonesia. Dalam rangka membantu upaya pencegahan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada remaja perempuan di Depok. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian analitik menggunakan studi cross-sectional menggunakan data sekunder pemeriksaan kesehatan pada 2112 mahasiswa baru perempuan Universitas X tahun ajaran 2015/2016 di Depok.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia pada remaja perempuan di Depok adalah 10,8 9,4 -12,1. Melalui analisis bivariat, didapatkan asal daerah p=0,038 dan dismenorrhea p=0,001 berhubungan dengan anemia. Pada analisis multivariat, didapatkan variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan anemia adalah dismenorrhea OR, 0,617; IK 95 , 0,467-0,815; p:0,001 , dengan hubungan terbalik bahwa kejadian anemia 1,6 kali lebih banyak pada remaja perempuan yang tidak dismennorhea.

Anemia is one of the health problem with high prevalence in Indonesia. It accounts for 22 proportion in non pregnant women. Anemia is one of the most common indirect cause of maternal death in Indonesia. In order to assist prevention efforts, this study aimed to determine the factors associated with anemia in adolescent girls in Depok. A cross sectional study using secondary data from medical checkup results was performed on 2112 female freshman of University X academic year 2015 2016 in Depok.
The results showed that the prevalence of anemia among adolescent girls in Depok was 10.8 9.4 12.1. Through the bivariate analysis, it was found that the freshman's hometown p 0.038 and dysmenorrhea p 0.001 were associated with anemia. On multivariate analysis, it was found that dysmenorrhea was associated with anemia OR, 0.617 CI 95, from 0.467 to 0.815 p 0.001, with an inverse association that the incidence of anemia 1,6 times greater among gilrs without dysmenorrhea.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masajeng Puspito Palupi
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi kurang pada siswi SMA/SMK usia 14-19 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara asupan makan energi dan zat gizi, kebiasaan makan dan faktor sosial ekonomi dengan satus gizi kurang pada sisiwi di 4 SMA/SMK terpilih di kota depok jawa barat tahun 2011.
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dari Program IPTEKS bagi masyarakat yang berjudul Peningkatan Kemampuan Siswi SMA di Kota Depok dalam Mendeteksi Dini KEK (Kekurangan Energi Kronik) tahun 2011. Jumlah sampel penelitian ini adalah 173 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 13,3% siswi memiliki status gizi kurang. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan bermakna antara asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat dengan status gizi kurang. Namun tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor sosial ekonomi, perilaku makan, dan asupan lemak dengan status gizi kurang pada siswi.

This paper discusses the factors relating to the status of malnutrition among high school student / vocational school aged 14-19 years. The purpose of this study is to know the relationship between the intake of food energy and nutrients, dietary habits and socioeconomic factors to the overall status of malnutrition among sisiwi in 4 high school / vocational school selected in the west Java town of Depok in 2011.
The research conducted is the type of research design crosssectional study using secondary data from science and technology program for the community titled Upgrades Schoolgirl Senior High School in Depok city in Detecting Early KEK (Chronic Energy Deficiency) of 2011. The number of samples of this study was 173 respondents. The results showed that as many as 13.3% of female students have less nutritional status.
The results of statistical tests showed significant relationship between intake of energy, protein, fat and carbohydrates with less nutritional status. But there is no significant relationship between socioeconomic factors, feeding behavior, and fat intake with the status of malnutrition among girls.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida
"Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya proporsi pemberian ASI eksklusif 6 bulan dan faktor-faktor yang berhubungan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok Jawa Barat tahun 2011. Penelitian ini menggunakan disain crossectional dengan responden adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 6 bulan sampai dengan 12 bulan sejumlah 172 responden. Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober 2011.
Hasil penelitian didapatkan persentase pemberian ASI eksklusif 6 bulan masih rendah yaitu hanya 25,6%. Faktor predisposisi yang berhubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan adalah paritas (p=0,043, OR=2,333, 95% CI=1,084-5,022). Faktor pemungkin yang berhubungan bermakna adalah inisiasi menyusu dini (IMD) (p=0,024, OR=2,368, 95% CI=1,174-4,780) dan rawat gabung (p=0,009, OR=3,180, 95% CI=1,369-7,388). Faktor penguat yang berhubungan bermakna adalah dukungan suami (p=0,001, OR=3,737, 95% CI=1,737-8,040), dukungan sarana dan tenaga kesehatan (p=0,000, OR=3,974, 95% CI=1,896-8,329), dukungan teman (p=0,009, OR=3,388, 95% CI=1,402-8,189), dan dukungan keluarga (ibu dan ibu mertua) (p=0,002, OR=4,111, 95% CI=1,705-9,912). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dukungan keluarga (ibu dan ibu mertua) merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan (p=0,001, OR=5,606, 95% CI=2,086-15,068).
Saran untuk Dinas Kesehatan Kota Depok adalah adanya pengawasan dari Dinas Kesehatan agar seluruh sarana kesehatan di Kota Depok untuk menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui. Sedangkan untuk Puskesmas Kemiri Muka adalah disarankan agar membuat klinik menyusui di puskesmas, dan memberikan penjelasan kepada ibu hamil dan menyusui, suami ibu hamil dan menyusui, dan keluarga ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya dan manfaat pemberian ASI eksklusif 6 bulan.

The objectives of this study was to asses the proportion of practice of exclusive breastfeeding for 6 months and their associated factors. This study used a crossectional design study. Respondents are mothers who had babies aged 6 to 12 months a number of 172. The study was conducted in October 2011.
The study found the percentage of practice exclusive breastfeeding for 6 months was still low at only 25.6%. The predisposing factors significantly associated with exclusive practice breastfeeding for 6 months is parity (p=0,043, OR=2,333, 95% CI=1,084-5,022). The enabling factors significantly related are early initiation of breastfeeding (p=0,024, OR=2,368, 95% CI=1,174-4,780) and rooming in (p=0,009, OR=3,180, 95% CI=1,369-7,388). The reinforcing factors significantly associated are support of her husband (p=0,001, OR=3,737, 95% CI=1,737-8,040), support of facilities and health workers (p=0,000, OR=3,974, 95% CI=1,896-8,329), support of friends (p=0,009, OR=3,388, 95% CI=1,402-8,189), and family support (mother and mother-in-law) (p=0,002, OR=4,111, 95% CI=1,705-9,912). The results of multivariate analysis showed that the support of family (mother and mother-inlaw) is the most dominant factor in association with exclusive breastfeeding 6 months (p=0,001, OR=5,606, 95% CI=2,086-15,068).
Suggestions for Depok City Health Office who developed policy of oversight to all health facilities in Depok City to apply the 10 steps to successful breastfeeding. For Kemiri Muka Public Health Center, it is recommended make breastfeeding clinic, and deliver information to pregnant and lactating mothers, her husband and families on the importance and benefits of exclusive breastfeeding 6 months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Pebea Sella
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status anemia remaja putri di SMA Negri 11 Depok. Rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 184 siswi, dipilih secara random sampling dari seluruh siswi kelas X dan XI. Data pengetahuan, pendapatan orang tua, kebiasaan konsumsi enhancer dan inhibitor Fe, aktivitas fisik, pola menstruasi diperoleh dari pengisian kuisioner, zat gizi diperoleh dengan kuisioner food recall, kadar hemoglobin dengan metode Hb hemoque, dan pengukuran BB-TB dengan timbangan injak dan microtoise. Data dianalisis secara univariat dan biavriat dengan chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pengetahuan (p= 0,012) dengan kejadian anemia. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada kecendrungan pendapatan keluarga rendah berisiko 1,6 kali (95%CI=0,75-3,55), aktivitas fisik berat berisiko 1 kali, asupan energi kurang berisiko 1,05 kali (95%CI=0,58-1,91), status gizi tidak normal berisiko 1,05 kali (95%CI=0,24-4,53), dan pola menstruasi tidak normal berisiko 1,732 kali OR 1,732 (95% CI 0,684-4,385) untuk mengalami kejadian anemia remaja.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status anemia remaja putri di SMA Negri 11  Depok. Rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 184 siswi, dipilih secara random sampling dari seluruh siswi kelas X dan XI. Data pengetahuan, pendapatan orang tua, kebiasaan konsumsi enhancer dan inhibitor Fe, aktivitas fisik, pola menstruasi diperoleh dari pengisian kuisioner, zat gizi diperoleh dengan kuisioner food recall, kadar hemoglobin dengan metode Hb hemoque, dan pengukuran BB-TB dengan timbangan injak dan microtoise. Data dianalisis secara univariat dan biavriat dengan chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pengetahuan (p= 0,012) dengan kejadian anemia. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada kecendrungan pendapatan keluarga rendah berisiko 1,6 kali (95%CI=0,75-3,55), aktivitas fisik berat berisiko 1 kali, asupan energi kurang berisiko 1,05 kali (95%CI=0,58-1,91), status gizi tidak normal berisiko 1,05 kali (95%CI=0,24-4,53), dan pola menstruasi tidak normal berisiko 1,732 kali OR 1,732 (95% CI 0,684-4,385) untuk mengalami kejadian anemia remaja.


The purpose of this research is conducted to determine the factors associated with anemia status of young women in high school Negri 11 Depok. Cross sectional study design. Total sample 184 students, selected by random sampling of all students of class X and XI. Data knowledge, parental income, consumption habits enhancers and inhibitors Fe, physical activity, menstrual pattern obtained from filling the questionnaire, nutrients obtained by questionnaire food recall, hemoglobin levels with methods Hb hemoque, and measurement BB-TB with weigher scales and microtoise. Data was analyzed by univariate and biavriat with chi square. The results showed there is correlation between knowledge (p = 0.012) and the incidence of anemia. Results also showed that low family income at risk 1.6 times (95% CI = 0.75 to 3.55), heavy physical activity at risk 1 time, less energy intake risk of 1.05 (95% CI = 0.58 to 1.91), not normal nutritional status risk of 1.05 (95% CI = 0.24 to 4.53), and abnormal menstrual patterns risk 1.732 times OR 1.732 (95% CI 0.684 to 4.385 for experiencing anemia among adolescents.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhisa Zalfa
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan anemia remaja pada siswi SMA Negeri 3 Depok tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional menggunakan data primer yang diselenggarakan di SMA Negeri 3 Depok pada bulan Oktober dan November 2023 dengan sampel berjumlah 110 responden. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku pencegahan anemia dengan variabel independen yaitu pengetahuan, sikap, keterlaksanaan program pencegahan anemia di sekolah, ketersediaan sarana kesehatan sekolah, dan dukungan teman sebaya. Data berupa hasil pengisian kuesioner yang diisi secara langsung oleh responden dan dianlisis dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa sebanyak 69 responden (62,7%) sudah menunjukkan perilaku pencegahan anemia yang baik. Secara statistik, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku pencegahan anemia (p-value = 0,006). Hasil penelitian menyarankan untuk sekolah agar meningkatkan pemantauan terhadap konsumsi TTD oleh siswi, bekerja sama dengan fasilitas kesehatan setempat untuk mengadakan skrining atau deteksi dini anemia yang menyeluruh, serta meningkatkan lagi edukasi melalui anemia dan pencegahannya melalui media informasi dan pelatihan peer education.


The purpose of this study is to explore and confirm the factors related to behaviors in anemia prevention by female students at SMA Negeri 3 Depok in 2023. This is a quantitative study with a cross-sectional method with the usage of primary data, held at SMA Negeri 3 Depok in October and November of 2023 with a sampel size of 110 respondents. The dependent variable is the behaviors in anemia prevention, with knowledge, attitude, implementation of the school’s anemia prevention programs, availability of the school’s health infrastructure and resources, and peer social support as the independent variables. The data includes results from questionnares the respondents answered themselves and analyzed with the chi-square test. Analysis shows that 69 respondents (62,7%) has shown good behaviors in anemia prevention. Statistically, there’s a significant relation between attitude and good behaviors in anemia prevention (p-value = 0,006). Study results suggest that the school escalates their monitoring on the students’ monthly consumption of iron supplements, work together with local health facilities to organize an exhaustive screening for anemia in students, and improve education of anemia and its prevention methods through informative media and peer education training.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isati
"Remaja putri pada masa pubertas cenderung mengalami anemia karena kebiasaan salah, faktor keluarga dan faktor lain. Penelitian dengan desain cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP Negeri 22 Kota Jambi tahun 2013. Pengambilan sampel secara total sampling.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar remaja putri (78,7%) mengalami anemia. Hasil uji statistik menunjukkan beberapa faktor berhubungan signifikan dengan kejadian anemia remaja putri, yaitu pekerjaan ayah/kepala keluarga p=0,000 (OR= 4,788 95% CI= 2,125-10,790), frekuensi makan p=0,024 (OR=2,588 95% CI=1,201-5,575), kebiasaan konsumsi teh/kopi p=0,044 (OR 2,342 CI: 1,079-5,082), dan kebiasaan konsumsi sumber vitamin C p=0,009 (OR=2,749 95% CI =1,342-5,630). Diharapkan untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam mencegah anemia remaja putri dan meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai gizi seimbang.

Adolescent girls in puberty tend to have anemia due to wrong habits, family factors, and other factors. With a cross-sectional study design aimed to determine the relationship between the factors associated with the incidence of anemia in adolescent girls in SMP Negeri 22 Jambi City in 2013. Sampling metode is Total sampling.
Based on the survey results revealed the majority of girls (78.7%) had anemia. Statistical test results showed some significant factors associated with anemia adolescent girls, the work of the father / head of the family p = 0.000 (OR= 4,788 95% CI= 2,125-10,790), frequency of meals p = 0.024 (OR= 2,588 95% CI=1,201-5,575), the consumption habits of tea / coffee p=0.044 (OR 2,342 CI: 1,079-5,082), and a source of vitamin C consumption habits p = 0.009 (OR=2,749 95% CI =1,342-5,630). Expected to increase cross-sector cooperation in preventing anemia female adolescent improve their knowledge about balanced nutrition.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulis Hana Pratiwi
"Permasalahan gizi seperti anemia pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. 40 kematian ibu di dunia berkaitan dengan anemia pada kehamilan. Laporan Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi anemia dalam kehamilan di Indonesia sebesar 37,1.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Tahun 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain potong lintang cross sectional. Sumber data pada penelitian ini adalah kohort ibu dan register ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 195 ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Kota Bogor tahun 2017 sebesar 24,1 . Berdasarkan hasil analisis didapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan adalah umur kehamilan nilai P: 0,048 dan kekurangan energi kronik nilai P: 0,013. Sedangkan faktor umur ibu, paritas dan jarak kelahiran tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan.
Berdasarkan penelitian ini, perlu peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenaik kebutuhan zat gizi terutama zat besi selama kehamilan dan pembentukan program pengawasan minum tablet tambah darah untuk memantau semua ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah sesuai dengan kebutuhan selama kehamilan.

Nutrition problems such as anemia in pregnant women are still the focus of attention in health development in Indonesia. 40 of maternal deaths in the world are associated with anemia in pregnancy. The Riskesdas report of 2013 states that the prevalence of anemia in pregnancy in Indonesia is 37.1.
This study aims to determine the prevalence of anemia and factors affecting the incidence of anemia in pregnant women in the Working Area of Merdeka Healt Centers 2017.
This research is a quantitative research using cross sectional design. Sources of data in this study were maternal cohorts and maternal registers. The sampling technique used was total sampling with the number of 195 pregnant women. The results showed that the prevalence of anemia in pregnant women in the Work Area of Merdeka Health Center Bogor City in 2017 was 24.1.
Based on the analysis results obtained factors associated with the incidence of anemia in pregnancy is the age of pregnancy P value 0.048 and chronic energy deficiency P value 0.013. While the maternal age, parity and birth spacing factors were not associated with the incidence of anemia in pregnancy.
Based on this research, it is necessary to increase the knowledge of pregnant mother about requirement of nutrient especially iron during pregnancy and establishment of supervision program of tablet consumption to all pregnant woman consume tablets added blood as needed during pregnancy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rainy Alus Fienalia
"Penduduk telah meningkat tujuh kali lipat selama dua ratus tahun terakhir, melampaui tujuh miliar pada 2011. Besarnya jumlah penduduk juga tidak tersebar merata, tercatat tujuh negara 'menguasai' setengah populasi dunia. China berada di daftar teratas, disusul India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, Pakistan dan Nigeria.Menurut SDKI (2007) Total Fertility Rate (TFR) di perkotaan sebesar 2,3 sedangkan di pedesaan sebesar 2,8.Penggunaan alat atau cara KB pada kelompok perempuan berstatus kawin usia 10-49 tahun dan pasangannya secara nasional adalah 55,85%.Jenis alat KB yang digunakan secara nasional,di dominasi dengan cara suntik (32,3%) selanjutnya pil (12,8%), AKDR/Spiral (5,1%), sterilisasi wanita (2,1%), susuk (1,4%), kondom (1,1%) dll. Puskesmas Pancoran Mas 2010 jumlah peserta KB aktif yang memakai metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yaitu IUD 1501 akseptor (12,08%), MOP/MOW 553 akseptor (4,45%), dan implant 206 akseptor(1,66 %).
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011. Desain penelitian menggunakan kasus control. Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 195 akseptor KB. Enam puluh lima untuk kelompok kasus yaitu pengguna metode kontrasepsi jangka panjang dan 130 lainnya untuk kelompok kontrol yaitu pengguna non metode kontrasepsi jangka panjang. Uji statistik menggunakan chi square test.
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara umur ibu (p value = 0,007 dan OR 2,5), jumlah anak hidup (p value=0.000 dan OR sebesar 3,9), kelengkapan pelayanan KB (p value = 0,000 dan OR sebesar 5,6), jarak ke tempat pelayanan KB (p value = 0,001 dan OR sebesar 4,3), biaya penggunaan alat kontrasepsi (p value = 0,000 dan OR sebesar 2,6), pengetahuan tentang MKJP (p value= 0,004 dan nilai OR sebesar 2.6) dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas.

The populations has increased seven times over the last two hundred years, exceeded seven billion in 2011. The large of population is not distributed evenly, also recorded seven country 'master' half the world's population. China was in the top list,followed India, The United State, Indonesia, Brazil, Pakistan, and Nigeria. According SDKI (2007) total fertility rate (TFR) in urban areas 2.3 while in rural areas amounted to 2.8. The use of tools or methods in family planning group is marriedwomen aged 10-49 years and their partners was 55.85% nationally. Types of contraceptives that are used nationally, dominated by injecting (32.3%) goes on the pil (12.8%), IUD/Spiral (5.1%), female sterilization (2.1%), implants (1.4%), condoms (1.1%),etc. Health centers Pancoran Mas 2010 the number of active family planning participants who wore a long term contraceptives methods (MKJP) i.e 1501 IUD acceptors (12.08%), 553 (4.45%) MOP/MOW acceptors, 206 (1.66%) implantsacceptors.
The purpose of the study to obtain information about the factor associateda long term contraceptives methods in The Work Area Community Health CentersPancoran Mas Depok 2011. Research using case-control design. Sampling was done randomly or simple random sampling. The number of samples in this study were as many as 195 family planning acceptors. Sixty five for the cases long term contraceptives method users and 130 other for the control group of non users of long term contraceptives methods users. Statistic test using chi square test.
The research results obtained there is a relationship between the mother's age (p value=0.007, OR=2.5), the number of children living (p value=0.000, OR=3.9), the number of living children (p value=0.000, OR=3.9), the completeness of service KB (p value=0.000, OR=5.6), the distance to the place of service KB (p value=0.001, OR=4.3), the cost of the use of birth control (p value=0.004, OR=2.6), long term contraceptives methods in The Work Area Community Health CentersPancoran Mas Depok 2011.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>