Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Chrissanto Dwikurnia Lukito
"Penelitian ini berusaha untuk melihat peran dukungan keluarga terhadap harga diri pada mahasiswa generasi pertama dan mahasiswa non-generasi pertama. Mahasiswa generasi pertama adalah mahasiswa yang memiliki orang tua tanpa gelar sarjana. Sementara mahasiswa non-generasi pertama adalah mahasiswa yang memiliki orang tua bergelar sarjana. Penelitian ini menggunakan alat ukur skala dukungan keluarga digunakan untuk mengukur dukungan keluarga dan Rosenberg Self Esteem adaptasi bahasa Indonesia digunakan untuk mengukur harga diri. Penelitian ini melibatkan 178 mahasiswa sarjana dengan umur rata rata 20 tahun, 49 partisipan pria dan 129 partisipan wanita. 99 partisipan digolongkan sebagai mahasiswa generasi pertama dan 79 partisipan digolongkan sebagai mahasiswa non-generasi pertama. Hasil analisis regresi berganda menunjukan secara keseluruhan dukungan keluarga berperan terhadap harga diri pada mahasiswa di Indonesia (F(4,173) = 17,640, p < .05, R² = 0,29), dengan dimensi dukungan keluarga penghargaan dan emosional lebih dominan dibandingkan instrumental dan informasional. Ketika dibandingkan, perbedaan dukungan instrumental sangat dirasakan antara mahasiswa generasi pertama dan mahasiswa non-generasi pertama t(176) = 2,780, p < .05. Temuan ini menunjukan pentingnya peran dukungan keluarga terhadap harga diri, khususnya dukungan keluarga dimensi emosional dan penghargaan pada mahasiswa generasi pertama dan mahasiswa non-generasi pertama di Indonesia.

This study aims to examine the role of Family Support on Self-Esteem in First Generation Students and Non-first Generation Students. First Generation Students are those whose parents do not have a bachelor's degree. Meanwhile, Non-first Generation Students are those whose parents hold a bachelor's degree. This study uses a family support scale to measure family support and an Indonesian adaptation of the Rosenberg Self-Esteem Scale to measure self-esteem. The study involved 178 undergraduate students with an average age of 20 years, including 49 male participants and 129 female participants. Among them, 99 participants were classified as First Generation Students, and 79 participants were classified as Non-first Generation Students. The results of multiple regression analysis showed that overall family support plays a role in self-esteem among students in Indonesia (F(4,173) = 17.640, p < .05, R² = 0.29), with the dimensions of appreciation and emotional family support being more dominant than instrumental and informational support. When compared, significant differences in instrumental support were felt between First Generation Students and Non-first Generation Students (t(176) = 2.780, p < .05). These findings indicate the importance of the role of family support in self-esteem, especially the emotional and appreciation dimensions of family support, in both First Generation and Non-first Generation Students in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Heri Sujarwo
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan dan searah antara dukungan orangtua dengan harga diri pada mahasiswa generasi pertama. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang dengan jenis kelamin laki-laki (N=29) dan perempuan (N=71) pada mahasiswa aktif program pendidikan S1. Desain penelitian ini merupakan kuantitatif non eksperimental, dengan menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan searah antara dukungan orangtua (M = 52,42, SD = 11,92) dan harga diri (M = 26,51, SD = 5,77) pada mahasiswa generasi pertama kuliah, r (100) = 0,548, p<0,001. Hasil menunjukkan bahwa dukungan orangtua yang tinggi, akan diikuti harga diri diri yang tinggi.

This study aims to see a significant and direct relationship between parental support and self-esteem in the first generation of students. Participants in this study were 100 people with male (N=29) and female (N=71) active students in the undergraduate education program. This research design for this study is quantitative non-experimental, analysed with correlation. The results showed that there was a significant and direct relationship between parental support (M = 52.42, SD = 11.92) and self-esteem (M = 26.51, SD = 5.77) in first-generation college students, r ( 100) = 0.548, p<0.001. The results show that high parental support will be followed by high self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardan Aziz Rahman
"Mahasiswa tahun pertama rentan mengalami masalah adaptasi akibat lingkungan kuliah yang berbeda dengan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan penyesuaian diri mahasiswa baru college adjustment antar tipe identity processing style. Partisipan pada penelitian ini adalah 544 mahasiswa angkatan 2017 Universitas Indonesia. College adjustment diukur menggunakan Student Adaptation of College Questionnaire SACQ oleh Baker dan Siryk 1984 dan identity processing style diukur menggunakan Identity Style Inventory 6th Generation ISI 6G oleh White, Wampler, dan Winn 1998. Penelitian ini menggunakan teknik statistik One Way MANCOVA. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan college adjustment antar tipe identity processing style. F 8,1072 =5.480, P 0,05.

Transtition to college is one of problem first year student in college. The aim of this study is to examine the difference of college adjustment between three types of identity processing style informational processing style, normative processing style, dan diffuse avoidant processing style in first year student. The participants used in this study are 544 first year student in Universitas Indonesia. College adjustment was measured by Student Adaptation of College Questionnaire SACQ by Baker and Siryk 1984 and identity style was measured by Identity Style Inventory 6th Generation ISI 6G by White, Wampler, and Winn 1998 . One way MANCOVA statistic technique was used to process the data. There is a significant difference of college adjustment between identity processing style processing style F 8,1072 5.480, P0.05.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefani Emanuella
"Mahasiswa generasi millennial menghadapi tantangan krisis empati di dalam lingkungan dimana teknologi berkembang pesat, ketersediaan informasi begitu kaya, dan berbagai media digital mengelilingi generasi ini. Hal ini menjadikan generasi ini rentan terhadap berbagai tekanan psikologis yang muncul dari pertarungan eksistensi diri intragenerasi dan prasangka dari generasi sebelumnya. Tekanan tersebut dapat dihindarkan dengan membangun individu yang memiliki empati yang baik. Musik memiliki kapasitas untuk memaparkan pendengarnya dengan berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Individu dengan preferensi musik eklektik mdash; mereka yang tidak memiliki preferensi yang kuat pada jenis musik manapun, melainkan, menunjukkan fleksibilitas dalam mendengarkan musik mdash;merupakan jenis pendengar yang empatik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara preferensi musik eklektik dan empati pada mahasiswa generasi millennial. Penelitian ini dilakukan pada 356 partisipan. Preferensi musik diukur menggunakan Short Test of Music Preferences STOMP oleh Rentfrow dan Gosling 2013 yang dimodifikasi, sedangkan Interpersonal Reactivity Index IRI milik Davis 1980 digunakan untuk mengukur empati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara preferensi musik eklektik dan empati r= 0,164; p= 0.002, signifikan pada L.o.S 0.01 . Penelitian selanjutnya diharapkan memerhatikan karakteristik seperti pengalaman dan kemampuan bermusik responden, metode pengambilan data yang digunakan, serta melakukan elisitasi yang lebih mendalam mengenai budaya musik yang sedang berkembang pada masanya.

College students of millennial generation are challenged with empathy crisis in an environment with vast development of technology, rich availableness of information, and digital medias surrounding this generation. This circumstances make this generation prone to many psychological pressures which emerge from the battle of self existance among millennials themselves and prejudice from the previous generations. This pressure can be escaped by equipping each individual with empathy. Music has a capacity to expose its listeners with diverse pespectives. The ones who has an eclectic music preference mdash whom does not have strong preference to any music cathegory, but showing the flexibility in listening to diverse kind of musics mdash are the empathetic individuals.
This research aims to find the correlation between eclectic music preference and empathy in college students of millennial generation. This research was conducted to 356 participants. Respondents rsquo music preference was measured by a modified version of Short Test of Music Preferences STOMP from Rentfrow and Gosling 2013, and Interpersonal Reactivity Index IRI by Davis 1980 was used to measure respondents rsquo empathy. The result of this research showed that there is a significant correlation between eclectic music preference and empathy r 0,164 p 0.002, significant at L.o.S 0.01. Suggestions for further research is to notice respondents rsquo characteristics, such as respondents rsquo background at music education or performing, consider other measurement method, and carry out deeper elicitation about the developing music culture at the current time.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Setiono
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kemampuan regulasi emosi terhadap masalah mental emosional pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental dan cross-sectional. Partisipan (N = 255) merupakan mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2019 yang berusia 17-21 (M = 18,29, SD = 0,743) dan sebagian besar perempaun (n = 147). Kemampuan regulasi emosi mahasiswa diukur menggunakan alat ukur DERS, sementara masalah mental emosional mahasiswa diukur menggunakan alat ukur SRQ-20. Hasil analisis menggunakan logistic regression menunjukkan bahwa kemampuan regulasi emosi secara signifikan memengaruhi masalah mental emosional mahasiswa berdasarkan kriteria Wald test, χ2 (1, N = 255) = 51,435, OR = 1,098, p < 0,001. Penurunan kemampuan regulasi emosi meningkatkan kemungkinan mengalami masalah mental emosional sebanyak 1,1 kali lebih besar. Sementara itu, jenis kelamin sebagai variabel kontrol juga secara signifikan memengaruhi masalah mental emosional mahasiswa, χ2 (1, N = 255) = 4,665, OR = 1,922, p < 0,05. Perempuan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami masalah mental emosional sebanyak 2 kali lebih besar dari laki-laki.

This study aims to look at the effect of emotion regulation ability on mental-emotional problems in first-year students at University Indonesia. Non-experimental and crosssectional research design were used. Participants (N = 255) were Universitas Indonesia students from class 2019 aged between 17-21 (M = 18.29, SD = 0.743) and mostly women (n = 147). The emotional regulation ability was measured using the Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS), while the students' mental-emotional problems were measured using the SRQ-20. Results of the logistic regression showed that emotion regulation ability significantly influenced students' mental-emotional problems based on the Wald test criterion, χ2 (1, N = 255) = 51.435, OR = 1.098, p <0.001. Decreased emotional regulation ability increases the likelihood of experiencing mentalemotional problems by as much as 1.1 times greater. Moreover, gender as a control variable also significantly influenced students' mental-emotional problems, χ2 (1, N = 255) = 4.665, OR = 1.922, p <0.05. Women had a higher risk of experiencing mentalemotional problems than men."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Ananta Karisma
"ABSTRACT
Generasi Z adalah generasi orang yang lahir pada selang waktu tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 dimana internet sudah ada saat mereka dilahirkan. Mereka mempunyai ciri karakter yang berbeda dari generasi sebelumnya seperti egois, tidak menghargai proses, tidak peduli pada sesama dan kurang bisa berkomunikasi secara verbal. Kemungkinan ciri karakter itu dipengaruhi oleh faktor keluarga seperti pola asuh orang tua, pekerjaan orang tua, apakah dia tinggal bersama orang tuanya atau tidak dan sebagainya. Perubahan ciri karakter dari generasi Z diduga akan membuat cara pengajaran, materi pengajaran, pekerjaan yang diinginkan dan pandangan sosial mereka terhadap korupsi, nepotisme dan persetujuan terhadap LGBT juga berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Untuk melihat faktor keluarga mana yang paling mempengaruhi karakter generasi Z dan melihat ada tidaknya hubungan antara generasi Z dengan faktor-faktor yang diteliti metode analisis data yang digunakan adalah twostep cluster, pohon keputusan, dan tabel kontingensi. Pertama, twostep cluster digunakan untuk mengelompokkan responden ke dalam cluster yang homogen. Hasil yang didapat adalah dua cluster. Kedua, pohon keputusan digunakan untuk melihat faktor orang tua yang paling memengaruhi kdua cluster yang dihasilkan.  Hasil yang didapat adalah faktor yang paling memengaruhi ciri karakter generasi Z adalah pola asuh orang tua. Ketiga, tabel kontingensi digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan faktor-faktor yang diteliti. Hasil yang didapat adalah terdapat hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan pekerjaan yang diinginkan dan materi pengajaran yang disukai. Pekerjaan yang mereka paling inginkan adalah pekerjaan lainnya, seperti ilmuwan, pegawai negeri, wiraswasta, dan sebagainya, materi pengajaran yang paling mereka inginkan ada ilmu terapan, cara pengajaran yang paling mereka inginkan adalah tutorial. Mayoritas mereka tidak setuju dengan adanya korupsi, nepotisme, dan LGBT.

ABSTRACT
Generation Z is the generation of people born between 1995 and 2010 where the internet has been existed when they were born. They have different character from the previous generation such as egoistic, does not value process, does not care for others and cannot communicate verbally. Character may be influenced by family factors such as parenting style, parents` job, whether they live with their parents or not, etc. Changes in the character of generation Z are expected to make their desired teaching methods, teaching materials, job and their views on corruption, nepotism and agreement with LGBT different from the previous generations. To see which family factor influence character of generation Z the most and to see whether there is a relationship between generation Z and the factors studied the data analysis methods used are twostep clusters, decision trees, and contingency tables. First, twostep cluster is used to group respondents into homogeneous groups. The results obtained are two clusters. Second, the decision tree is used to look at the most influential parents of the two clusters produced. The results obtained are the factors that influence character of generation Z the most is parenting. Third, contingency tables are used to see whether there is a relationship between clusters produced with the factors studied. The results obtained are related to the cluster produced with the desired work and the teaching material. The jobs they want the most are other jobs, such as scientists, civil servants, entrepreneurs, etc. The teaching material they want the most is applied science, teaching methods what they want most is a tutorial. The majority of them disagree with the existence of corruption, nepotism and LGBT."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcela Prahastuti Krisnanda
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh family functioning terhadap college adjustment pada mahasiswa tahun pertama. Partisipan penelitian ini adalah 314 mahasiswa tahun pertama di Jakarta dan Jogjakarta. Family functioning diukur menggunakan alat ukur Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale FACES II dan Family Communication Scale FCS, sedangkan college adjustment diukur dengan menggunakan alat ukur Student Adaptation to College Questionnaire SACQ.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh family functioning terhadap college adjusment [R2 312 =0.131, p 0,05. Fungsi keluarga mampu menjelaskan varian 13.1 dari perguruan tinggi. Berdasarkan penelitian ini, fungsi keluarga perlu disosialisasikan oleh lembaga pendidikan tinggi sehingga mahasiswa baru dapat dibantu dalam menyesuaikan diri dengan baik.

This research was conducted to examine the influence of family functioning towards college adjustment among first year college student. Participants in this research were 314 first year student in Jakarta and Jogjakarta, Indonesia. Family functioning was measured by Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale FACES and Family Communication Scale FCS , meanwhile college adjustment was measured by Student Adaptation to College Questionnaire SACQ.
The results showed that family functioning affecting college adjusment R2 312 0.131, p 0.05. Family functioning was able to explain 13.1 variance of college. Based on this research, family functioning needs to be socialized by higher education institutions so that freshmen can be assisted in adjusting well.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Meliza Zubir
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara psychological well-being dan college adjustment pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Tahun pertama di perguruan tinggi memberikan tantangan bagi mahasiswa terutama dalam proses penyesuaian diri. Pada masa ini psychological well-being bermanfaat bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan tersebut. Psychological well-being penting bagi individu yang sedang mengalami masa transisi dalam kehidupan. Pengukuran psychological well-being menggunakan alat ukur Ryff's Scale of Psychological Well-Being dan pengukuran college adjustment menggunakan alat ukur Student Adaptation to College Questionnaire yang disusun oleh Baker dan Siryk. Partisipan penelitian ini berjumlah 226 mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Data penelitian kemudian diolah dengan menggunakan teknik statistik Pearson Product-Moment Correlation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological well-being dan college adjustment pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia (r = 0.595; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01).

This research was conducted to find the correlation between college adjustment and psychological well-being among first-year college students of Universitas Indonesia. Psychological well-being was measured by using Ryff's Scale of Psychological Well-Being and college adjustment was measured by using the Student Adaptation to College Questionnaire by Baker and Siryk. The participants of this research were 226 first-year college students of Universitas Indonesia. Data was processed using Pearson Product-Moment Correlation technique. The main results of this research showed that psychological well-being positively correlated significantly with college adjustment (r = 0.595; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvida Syifa Madita
"Self-efficacy perguruan tinggi penting untuk diperhatikan pada masa-masa awal perkuliahan karena menentukan kegigihan dan keberhasilan akademik siswa kedepannya. Kemanjuran diri perguruan tinggi didefinisikan oleh Solberg et al. (1993) sebagai tingkat kepercayaan siswa memiliki kemampuan untuk melakukan tugas-tugas terkait dengan perkuliahan. Studi ini melihat hubungan antara efikasi diri perguruan tinggi dengan melibatkan welas asih, yaitu wujud kepedulian individu dalam caring dirinya saat dia kurang, membuat kesalahan, gagal, atau mengalami situasi menyakitkan dalam hidup (Neff, 2003). Analisis statistik digunakan adalah korelasi Pearson. Sebanyak 213 siswa berusia 18-21 tahun tahun pertama (perempuan = 157 dan laki-laki = 56) menjadi peserta dalam penelitian ini ini. Belas kasihan diukur menggunakan SCS-26 dan kemanjuran diri perguruan tinggi diukur menggunakan CSEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara belas kasihan dan efikasi diri perguruan tinggi pada siswa tahun pertama (r (213) = .498, p <.001), sehingga dapat dikatakan semakin tinggi rasa kasih sayang yang dimiliki siswa tahun pertama semakin tinggi kemanjuran diri perguruan tinggi yang dimiliki.

Higher education self-efficacy is important to pay attention to in the early days of lectures because it determines the persistence and academic success of students going forward. College self-efficacy defined by Solberg et al. (1993) as the level of confidence students have the ability to do tasks related to lectures. This study looked at the relationship between college self-efficacy and involving compassion, which is a form of individual care in caring for himself when he is lacking, makes mistakes, fails, or experiences painful situations in life (Neff, 2003). The statistical analysis used was Pearson correlation. A total of 213 students aged 18-21 years of the first year (girls = 157 and boys = 56) participated in this study. Compassion was measured using the SCS-26 and college self-efficacy was measured
using CSEI. The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between compassion and college self-efficacy in first-year students (r (213) = .498, p <.001), so it can be said that the higher the feeling of affection that year students have. first, the higher the self-efficacy of the university.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>