Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 228491 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apriyanti
"ABSTRAK
Pelayanan keperawatan Profesional dan bermutu memerlukan koordinasi tim dan dapat
dilakukan melalui kegiatan konferensi, ronde keperawatan dan presentasi kasus.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara motivasi kerja dan supervisi
dengan penerapan konferensi, ronde keperawatan dan presentasi kasus setelah
dipengaruhi oleh faktor confounding pada perawat pelaksana di RSUD, A. Yani Metro
Lampung. Desain penelitian dengan desain deskriptif korelasional dengan rancangan
potong lintang. Populasi penelitian adalah 103 perawat pelaksana yang bekerja di Unit
Rawat Inap yang merupakan total sampling. Untuk menguji hubungan antara motivasi
kerja dan supervisi terhadap penerapan konferensi, ronde keperawatan dan presentasi
kasus digunakan Koefisien Korelasi Partial. Hasil penelitian menunjukkan Penerapan
konferensi, ronde keperawatan dan presentasi kasus yang dilakukan oleh perawat
pelaksana masih kurang optimal. Rata-rata faktor motivasi kerja yang dilakukan masih
kurang baik dan supervisi yang persepsi oleh perawat pelaksana juga masih kurang baik.
Hasil analisa korelasi dengan α =0,05 diperoleh p value : 0,0001 menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan tiga subvariabel (motif, harapan
dan insentif) dan supervisi dengan penerapan konferensi, ronde keperawatan dan
presentasi kasus, dengan hubungan yang sedang dan berpola positif artinya semakin
tinggi motivasi kerja dan supervisi maka penerapan konfrensi, ronde keperawatan dan
presentasi kasus semakin baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa harapan dan supervisi
merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan penerapan konferensi, ronde
keperawatan dan presentasi kasus, tetapi hanya 34,3 % dijelaskan oleh faktor tersebut
sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Hal ini dapat terjadi karena belum optimalnya
motivasi kerja dan supervisi . Untuk itu pelayanan keperawatan khususnya rumah sakit
perlu mengembangkan metode tim secara efektif, penataan sistem jenjang karir,
pemberian insentif secara adil dan pemberian supervisi profesional kepada perawat
pelaksana sehingga penerapan konferensi, ronde keperawatan dan presentasi kasus dapat
lebih optimal

ABSTRACT
A professional and qualified nursing service required a team coordination by means of
the implementation of conferences, nursing rounds and case presentation. This study
aimed to examine the correlation between work motivation and supervision and the
implementation of conferences, nursing rounds and case presentation after having been
influenced by factors confounding of nurses in A. Yani District General Hospital Metro
Lampung. The correlational descriptive design using a cross sectional method was
applied to this study. One hundred and three nurses considered as a total sample,worked
in several inpatient wards participated in this study. Partial correlation coefficient was
used to evaluate the correlation between variables. The result showed that the
implementation of conferences, nursing rounds and case presentation had not been
optimally implemented among nurses. Furthermore, the result of this study suggested that
in average, the work motivation among nurses was considered low, while the supervision
was not perceived good by nurses. Analysis of correlation(α =0,05, p value : 0,0001)
revealed a statistically significant correlation between work motivation and the three sub
variable (motive,expectation,and incentive), and there was a positive correlation between
supervision and the implementation of conferences, nursing rounds and case presentation
meaning that the higher the motivation and better supervision corresponded to the better
implementation of conferences, nursing rounds and case presentation. This study
concluded the expectation and supervision were regarded as a dominant factor(34.3%)
which related to the implementation of conferences, nursing rounds and case
presentation, while the rest was explained by other factor. Finally, this study suggested
that nursing service in the hospital in particular should develop an effective team method,
structure professional career development, afford incentive fairly and provide a
professional supervision to nurses so that conferences, nursing rounds and case
presentation can be optimally implemented."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi perawat (penghargaan, kondisi kerja, supervisi, dan kebijakan) dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSU Ahmad Yani Metro Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi adalah perawat rawat inap. (jumIah populasi 103 perawat) Sampel diambil sebanyak 82 responden dengan cara random sampling dari 7 ruang rawat inap yang ada.
Analisis dilakukan bertahap (1) Analisa Univariat dengan mengunakan distribusi frekuensi (2) Analisa Bivariat melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel Independen dengan tingkat kepercayaan 95% dn a = 0.05, hasil uji chi square Menunjukkan nilai P value > 0. (P value = 0,159) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penghargaan, terhadap pendokumentasian
asuhan keperawatan.
Sehubungan hal tersebut diharapkan kebijakan pimpinan RSU Ahmad Yani Metro Lampung secara konsisten dan terkoordinasi dapat memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk meningkatkan pendidikannya dan memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat meningkatkan motivasi perawat yang akhirnya RSU A.Yani Metro dapat meningkatkan mutu pelayanan dan menjadi RSU Daerah yang menj adi kebanggaan masyarakat Metro sesuai dengan Visi Rumah Sakit."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5457
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Prasojo
"Kualitas sumber daya manusia dapat tercermin pada sikap dan perilaku disiplin. Untuk memelihara dan meningkatkan disiplin kerja banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya motivasi dan karakteristik individu. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross seclionul yang bertujuan untuk menguji hubungan antara karakteristik dan motivasi perawat dengan disiplin kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Populasi penelitian adalah perawat pelaksana dengan kriteria inklusi berlatar belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tidak sedang sakit, cuti yang bekerja di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Satang, Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 38 perawat pelaksana. Untuk menguji hubungan antara karakteristik dan motivasi dengan disiplin kerja perawat pelaksana digunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian ini adalah perawat pelaksana di unit rawat inap belum menunjukkan tingkat disiplin kerja yang baik (50%). Rata-rata tingkat motivasi perawat pelaksana kurang baik dengan pencapaian paling tinggi pada tanggung jawab kerja (63,2%). Karakteristik responden adalah pendidikan Akademi (52,6%), sudah menikah (78,9%), umur responden lebih dan 31 tahun (50%) dengan lama bekerja kurang dari 8 tahun (52,6%). Hasil uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan disiplin kerja (p value < 0,05). Hasil lain yang didapat adalah terdapat hubungan yang signifikan antara sub variabel motivasi yaitu penerimaan gaji, kondisi lingkungan, supervisi, penghargaan, dan tanggung jawab dengan disiplin kerja (p value <0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar pihak manajemen rumah sakit perlu meninjau ulang tentang kebijakan - kebijakan yang menyangkut motivasi kerja terutama tentang penerimaan gaji insentif, kondisi lingkungan, supervisi, penghargaan dan tanggung jawab sehingga disiplin kerja perawat pelaksana dapat meningkat.

The quality of the human resources could reflect from the attitude and behavior to wards discipline. There arc many factors influence in maintaining & improving the working discipline of the staff nurse, for example motivation & characterize of the person. This study used descriptive correlation design with-cross sectional approach. The goal of this study was to know how the correlation between the staff nurse characterize & motivation with the discipline of the staff nurse in the wards at Batang district Hospital. The sample of this study was the total population, which matched with the inclusive criteria (government employee, was not iii, leave nor). The Chi Square test was used to analyze the correlation between the staff nurse characterization & motivation with the discipline.
The result of this study showed that the staff nurse has quite low discipline (50%). The average of the staff nurse motivation was not fairly good enough, where the highest score on their responsibility was 63.2%. The general characterization of the respondent were diploma nursing graduated (52.6%), married (78.9%), more than 31 years old (50%) and working experience less than 8 years (52.6%). The other result of this study showed that there was a significant correlation between educational background with discipline (p value=0.05), there was also a significant correlation between motivation sub variable (salary, working environment, supervision, acknowledgment, responsibility) with the working ethos (p value =0.05). Some recommendations of the study were the hospital management should evaluate the policy that related to the working motivation, especially on the issues of salary, working environment, supervision, acknowledgment and responsibility, where the discipline of the staff nurse could be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Saptari
"Penelitian ini berfokus pada "Hubungan Antara Sikap Terhadap Penilaian Kinerja Dan Motivasi Kerja Pada Perawat Pelaksana di Rumah Sakit X". Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat non-eksperimental dengan disain analisis korelasional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 191 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua alat ukur yaitu skala pengukuran "Sikap Terhadap Penilaian Kinerja" dan alat ukur "Motivasi Kerja". Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dan korelasi Pearson's Product Moment.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar perawat pelaksana di rumah sakit X memiliki sikap yang positif terhadap penilaian kinerja artinya mendukung terhadap penilaian kinerja meskipun berada pada rentang positif yang lemah (59-79). Motivasi kerja sebagian besar perawat pelaksana di rumah sakit X tergolong cukup artinya mempunyai semangat bekerja yang cukup dan bekerja secara efektif. Hubungan antara "Sikap Terhadap Penilaian Kinerja" dan "Motivasi Kerja" pada perawat pelaksana di rumah sakit X menunjukan adanya hubungan yang signifikan.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dimana akan lebih baik lagi apabila dilakukan pada beberapa rumah sakit di Jakarta, sebaiknya penelitian dilihat juga per-unit, sebaiknya alat ukur "Sikap Terhadap Penilaian Kinerja" dan "Motivasi Kerja" diuji kembali terhadap sampel yang lebih besar.

This research focus on "Relationship Between Attitude to Performance Appraisal and Work Motivation of The Nursing Staff at X Hospital". This research belongs to quantitative especially non-experiment with correlation analysis. Sample for this research is 191 person and using purposive sampling. I used two measurement for data collection, there are measurement scale for attitude to performance appraisal and the other one is work motivation. Statistic descriptive technique and correlation Pearson's Product moment there are for data analysis.
Conclusion from this research is majority of nursing staff at the X hospital have a positive attitude to performance appraisal, it means their give support to performance appraisal even though the range is low (59-79). A lot of nurse have enough work motivation for doing an effective job. They have significant relationship between performance appraisal and work motivation.
This research still needed further research where it could be better doing at many hospital in Jakarta, and research will be better if doing at each department. The measurement will be better if the sample bigger."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ria
"Upaya mewujudkan ?mengutamakan mutu dalam pelayanan? sebagai motto RSIA Hermina Podomoro sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas perawat sebagai pemberi pelayanan. Untuk menjawab keluhan perawat mengenai beban kerja yang tinggi, perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga perawat dengan metode Workload Indicator Staffing Needs (WISN) sehingga diketahui kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja yang sesungguhnya. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap bagian anak RSIA Hermina Podomoro menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan observasi terhadap aktivitas perawat menurut metode work sampling pada 02-08 November 2011. Kemudian hasil observasi dianalisis dan dilakukan in-depth interview kepada beberapa informan.
Hasil penelitian membuktikan beban kerja perawat yang tinggi (90% dari total aktivitas perawat) dengan 32% diantaranya merupakan kegiatan administrasi. Rasio WISN 0.86 menunjukkan jumlah perawat saat ini lebih kecil dari pada yang dibutuhkan untuk mengatasi beban kerja yang ada, sehingga masih kekurangan dua tenaga perawat.Diharapkan pihak manajer mengaktifkan tenaga administrasi dan meningkatkan sistem informasi sehingga perawat lebih fokus untuk melakukan asuhan keperawatan langsung, menambah 2-4 perawat serta pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan demi meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

Effort to implement "the majoring quality in service" is the motto of RSIA Hermina Podomoro influenced by amount and quality of nurse as caregiver. To answer the concern of high work load, it is needed to analyse the requirement of nurse energy based on the Workload Indicator Staffing Needs (WISN) in order to know the real work load. This research was held in children ward of RSIA Hermina Podomoro through the observation of nurse activity at November 02 to November 08 2011. This research used the quantitative and qualitative approach. The observation used the form of work sampling and then held in-depth interview to some informan.
The result of the research proved the high nursing load work (90% of all nursing activities) with 32% of its administration activities. The ratio of WISN is 0,86. it means that the real amount of nurse is smaller than the nurse needed to overcome the real activities according to work load, so that to overcome the existing work load still need two nurses more. It is expected that the manager activate the work system of the administration personnel, and improve the information system so the nurses can be more concentrate to do the direct treatment. The manager should add two nurses staff, and inprove nursing documentation training for the service quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T28662
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muthmainnah
"Kinerja perawat dipengaruhi faktor remunerasi dan motivasi kerja. Remunerasi adekuat sebagai upaya retensi perawat dan meningkatkan motivasi kerja. Motivasi kerja membawa kinerja perawat positif. Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan kepuasan remunerasi dengan motivasi dan kinerja perawat. Desain yang digunakan analitik cross sectional study dengan total sampling perawat RSUD Depok yang diukur menggunakan kepuasan remunerasi yang dibuat dan kinerja dari manajemen serta motivasi menggunakan kuesioner Herzberg. Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna kepuasan remunerasi dengan motivasi kerja p=0.019; ?=0.05 . Perawat yang puas dengan remunerasi berpeluang 4 kali menunjukkan motivasi kerja tinggi. Rekomendasi untuk rumah sakit menerapkan sistem remunerasi berdasarkan Kepmenkes 652 Tahun 2010.Kata kunci : Kepuasan remunerasi, motivasi kerja, kinerja, perawat.

Nurse performance has been effected by remuneration and work motivation factor. The adequate remuneration as effort in nurse retention and increase the work motivation. Work motivation bring the positive nurse performance. This study aimed to identify the association between remuneration satisfaction with work motivation and nurse performance. This study used a cross sectional analytical study involving nurses in Depok hospital selected using total sampling method. The result showed remuneration satisfaction was shown to be significantly correlated with the work motivation nurses p 0.019 0.05 . Nurses who had remuneration satisfactions chance 4 times to show a high work motivation. Recommendations from this finding are need to design the remuneration system based on Health Ministry Policy 652 Year 2010.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuritna Haryono
"Skripsi ini membahas hubungan komponen kualitas kehidupan kerja dengan motivasi kerja perawat pelaksana dan bidan di RS Hermina Depok. Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen kualitas kehidupan kerja yang terdiri dari keterlibatan karyawan- perawat dan bidan, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah, dan komunikasi memiliki hubungan yang bermakna dengan motivasi kerja.
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan untuk mewujudkan keterlibatan karyawan dalam bentuk ide, saran, dan pendapat, mengkaji ulang dan mengambil langkah tindak lanjut terhadap sistem reward & punisment, memberikan jaminan keamanan jangka panjang seperti pesangon dan dana pensiun, mengefektifkan K3 RS, memperhatikan aspek lama kerja terhadap pengembangan karir, membuat program rekreasi untuk menghindari kejenuhan kerja, dan kegiatan gathering seluruh sdm RS Hermina Depok secara rutin.

The focus of this study is relationship between component of work life with work motivation of nurse and midwife at Hermina Depok Hospital. This research is quantitative study using cross sectional research design. The result showed that the components of quality of working life consist of : employee involvement, equitable compensation, job security, save environment, pride, career development, facilities, conflict resolutions, and communication have a meaningful relationship with work motivation.
Based on the result of research, it is advisable to realize the involvement of employees in the form of ideas, suggenstions, and opinions, review and take the next steps toward a system of rewards and punishment, guarantees long-term safety such as severance and retirement funds, streamline K3 on hospital, create recreational programs to avoid job burnout, and create an gathering program routinely.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrani Iskandar
"Intervensi keperawatan mandiri dalam pemberian asuhan keperawatan memainkan peran penting dalam menentukan kualitas layanan rumah sakit. Motivasi kerja diperlukan untuk melakukan intervensi keperawatan secara maksimal. Perawat dengan motivasi tinggi akan meningkatkan kinerjanya dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja perawat dan implementasi tindakan mandiri keperawatan. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. 92 perawat ruang rawat inap di rumah sakit umum dipilih melalui teknik total sampling. Hasil analisis dengan chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan implementasi intervensi keperawatan mandiri p = 0,039 . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi organisasi untuk memotivasi perawat guna meningkatkan kinerja mereka dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien.

Independent nursing intervention in delivery of nursing care plays pivotal role in determining quality of service of a hospital. Work motivation is required to perform nursing interventions at utmost. Nurse with high motivation will improve his own performance in delivering nursing care which may affect patient satisfaction. This study aimed to identify relationship between nurse work motivation and implementation of independent nursing intervention. The study design was analytic with cross sectional approach. 92 nurses of inpatient ward in a general hospital were selected through total sampling technique. Analysis result by chi square suggested that there was significant correlation between work motivation and implementation of independent nursing intervention p 0,039 . The study is expected to provide information for organizations to motivate nurses in order to improve their performances in providing nursing care for patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lannasari
"Rumah Sakit Islam Jakarta sebagai institusi pelayanan kesehatan yang selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan, perlu didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai motivasi tinggi dalam bekerja. Salah satunya dengan pengaturan reward system yang baik dan adil yang disesuaikan dengan kinerja perawat.
Desain penelitian ini merupakan deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dan persepsi perawat tentang reward system dengan motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Jakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bertugas di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta yang berjumlah 464 perawat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 211 perawat ditentukan dengan metode simple random sampling. Analisis data dilakukan secara bertahap yaitu: data demografi dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan dua variabel independen dan dependen serta analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik ganda untuk melihat variabel yang paling mempengaruhi motivasi kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel karakteristik demografi yang mempengaruhi motivasi kerja adalah pendidikan, sedangkan variabel reward system yang mempengaruhi motivasi kerja adalah: insentif, pengakuan dalam bekerja, pemberian tanggung jawab, pengembangan diri, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja adalah pemberian tanggung jawab dalam bekerja dan adanya pengakuan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan agar pihak manajemen rumah sakit dapat meninjau kembali kebijakan yang terkait dengan reward system seperti: pemberian insentif disesuaikan dengan kinerja, meningkatkan pengakuan dalam bekerja, pemberian tanggung jawab yang lebih luas bagi perawat dalam bekerja dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan din. Dalam hal ini akan lebih efektif apabila reward finansial dan non finansial dapat diintegrasikan secara terpadu.

Jakarta Islamic Hospital is health care institution, maintaining and improving health care services, which are still needs qualified and capable human resources. Ones of all are by given reward system program which are adjusting with good and fair nurses motivation. This research design is co relational description using cross sectional approach.
The purpose of this research is to see the correlation between Demographic Characterize and Nurse Perceptions to Reward System in Nursing Staff Motivations. The populations are 464 nurses on in-patient unit in Jakarta Islamic Hospital. The sample takes 211 nurses selected by simple random sampling. The analyze process is divided by two fazes; first, demographic data analyzed by unvaried with frequency distribution. Second, the bivariate analysis, by using technique chi square test to analyze the correlation between two independent and dependent variable, and the multivariate analyzing, using double logistic regression analyzing to see the variable of the highest influenced to the staff nurse motivation.
The result of this study shows the demographic characterize variable that shown the highest influenced to the staff nurse motivations are educational background, and for the reward system variable which is influencing the motivation are incentive, job guarantee, and an opportunity in responsibility and self- characteristic development. And dominantly factor influence the job encouragements.
Based on survey in field the management hospital should evaluate and reform the system for hospital decision for example, such as incentive awarding, based on the staff nurse clinical applier performance, job encouragement, and most of all give them an opportunity in increasing their field. And because of this, it becomes more effective if the rewards for nursing staff are integrated.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gresty Natalia Maria Masi
"ABSTRAK
Kontrol glukosa darah dapat dipertahankan melalui perawatan mandiri. Motivasi melakukan self monitoring blood glucose (SMBG) yang baik dapat meningkatkan diabetes self management pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi melakukan SMBG dengan diabetes self management pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan crossectional, melibatkan 96 pasien. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner karakteristik responden, Treatment Self Regulation Questionare, Diabetes Self Management Questionare, Diabetes Knowledge Scale.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi melakukan SMBG dengan diabetes self management (p = 0,001). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan motivasi melakukan SMBG berhubungan dengan didabetes self management setelah dikontrol variabel pengetahuan.
Kesimpulan diperlukan perhatian khusus dari perawat untuk meningkatkan motivasi melakukan SMBG pada pasien diabetes melitus tipe 2 dalam self care management.

ABSTRACT
Glycemic control could be maintained through diabetes self-management. Motivation to perform self-monitoring blood glucose (SMBG) could improve diabetes self-management in type 2 diabetes mellitus patients.
The purpose of this study was to explore the relationship between motivation to perform SMBG and diabetes self-management in patients with type 2 diabetes mellitus.
This study applied quantitative method with a cross sectional approach, involving 96 patients. The Instruments used were questionnaires for respondent characteristics, Treatment Self-Regulation Questionnaires, Diabetes Self Management Questionnaire and Diabetes Knowledge Scale.
The results show that there was a significant relationship between motivation to perform SMBG and diabetes selfmanagement (p = 0,001). Results of logistic regression analysis showes that motivation to perform SMBG is associated with diabetes self-management after controlled by knowledge variable.
In conclusion it is a necessarily for nurses to provide attention to increase motivation to perform SMBG in patients with type 2 diabetes mellitus as part of self care management.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T44873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>