Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185736 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parulyian, Benny Ashary
"Penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini adalah pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja sahamnya yang ditunjukkan oleh abnormal return yang diperoleh perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perusahaan yang sudah listing di pasar modal sejak tahun 1991 sampai 1996.
Berdasarkan teori signaling yang dipilih, penulis mengajukan hipotesis yang menyatakan bahwa merger dan akuisisi akan menimbulkan abnormal return positif bagi perusahaan yang melakukannya. Hasil yang diperoleh untuk rata-rata dari total keseluruhan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi adalah abnormal return yang negatif dan signifikan.
Hasil yang diperoleh tersebut tidak sepenuhnya benar karena apabila merger tersebut dibagi dalam bentuk yang lebih spesifik maka hasil yang diperoleh akan berbeda. Abnormal return positif terjadi pada merger horisontal walau nilainya memang tidak signifikan sedangkan merger yang dilakukan kelompok perusahaan dengan ukuran (size) terbesar memberikan nilai positif yang signifikan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa merger dan akuisisi tetap dapat memberikan kinerja yang positif bila dilakukan dengan strategi yang tepat."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Landung Cahyono
"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dampak atau pengaruh tindakan merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi terhadap abnormal return saham. Konsep yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metodologi event study dan efficient market hypothesis.
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan publik yang sahainnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang melakukan kegiatan merger dan akuisisi dalam periode waktu tahun 2001 hingga 2005. Berdasarkan rnetodologi event study, data-data yang diperlukan meliputi: tanggal kejadian, data IHSI masing-masing saham sampel, dan data IHSG.
Tanggal kejadian yang diamati sebagai titik acuan dalam penelitian ini adalah (1) tanggal pengumuman pertama atas rencana merger dan akuisisi yang akan dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi dan (2) tanggal efektifnya merger dan akuisisi. Untuk menguji dampak dua kejadian tersebut terhadap imbal hall (return) saham perusahaan pengakuisisi, dilakukan beberapa uji signifikansi. Pengujian tersebut didasarkan pada tiga hipotesis. Pertama, pengumuman dan efektifnya tindakan merger dan akuisisi memberikan abnormal return bagi pemegang saham. Kedua, pengumuman serta efektifnya tindakan merger dan akuisisi memberikan cummulative abnormal return bagi pemegang saham. Ketiga, terdapat abnormal return sesudah pengumuman ataupun efektifnya. tindakan merger dan akuisisi lebih besar daripada abnormal return sebelum pengumuman ataupun efektifnya merger dan akuisisi.
Dengan menggunakan level signifikansi 5%, hasil uji menunjukkan bahwa di sekitar tanggal pengumuman dalam periode [-10, 10] tidak terdapat abnormal return yang signifikan bagi pemegang saham perusahaan pengakuisisi. Hal ini berarti bahwa hipotesis bahwa pengumuman dan efektifnya tindakan merger dan akuisisi memberikan abnormal return bagi pemegang saham tidak dapat ditolak.
Hasil serupa juga terjadi pada hipotesis kedua. Hipotesis bahwa pengumuman tindakan merger dan akuisisi memberikan cummulative abnormal return di sekitar tanggal pengumuman bagi pemegang saham tidak dapat dipenuhi secara statistik. Kesimpulan ini diperoieh dengan level signifikansi 5%.
Hasil pengujian juga memberikan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah pengumuman tindakan merger dan akuisisi pada level signifikansi 5%.
Secara keseluruhan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa tindakan merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi tidak memberikan sinergi dan value bagi pemegang sahamnya. Ini berarti bahwa dalam periode yang pendek, harapan investor untuk memperoleh abnormal return dari suatu kegiatan merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi tidak dapat dipenuhi.
Bagi perusahaan pengakuisisi, disarankan untuk melakukan merger dan akuisisi tidak hanya sekedar dilandasi untuk memberikan peningkatan abnormal return bagi pemegang sahamnya. Sebaiknya, merger dan akuisisi lebih diarahkan pada motif-motif lain.
Perlu dicatat bahwa kesimpulan tersebut diperoleh melalui analisis dengan periode yang pendek, menggunakan sampel saham yang kurang aktif diperdagangkan, dan mengabaikan faktor confounding effect, serta menggunakan data dari bursa dengan efisiensi pasar yang mungkin masih rendah. Oleh karenanya, pada penelitian selanjutnya, hal-hal tersebut perlu menjadi perhatian.

The purpose of this research is to analyze the impact of merger and acquisition activity, which the acquirer firms do, to the abnormal return of their stocks. The concepts, which are applied in this research, are event study methodology and efficient market hypothesis.
This research uses sample, which consists of some public companies listed in Jakarta Stock Exchange (13EI). They have done merger and acquisition activities in the period of 2001 until 2005. Based on event study methodology, the required data consist of event date, IHSI data of individual sample stock, and IHSG data.
Event dates observed in this research are (1) first time-announcement date of merger-and acquisition planning that the acquirer firms will do, and (2) effective date of merger and acquisition. To test the impact of the events to the acquirer firms' abnormal returns, several significance tests will be held. The test is designed based on three hypotheses. First, the announcement and effectiveness of merger and acquisition activity result in abnormal return for shareholders. Second, the announcement and effectiveness of merger and acquisition activity result in cumulative abnormal return for shareholders. Third, abnormal return resulted after the announcement and effectiveness of merger and acquisition, higher than that resulted before.
Using significance level of 5%, the result is that in the period [-10, 10], there are no significance abnormal returns for the acquirer firms' shareholders. It means that the hypothesis, which states that the announcement and effectiveness of merger and acquisition result in abnormal return for shareholders, cannot be rejected.
The similar result is given by the significance test for the second hypothesis. Hypothesis, which states that the announcement and effectiveness of merger and acquisition result in cumulative abnormal return for shareholders, cannot be rejected statistically. This conclusion is come up with significance level of 5%.
The test also results in a conclusion that there is no significant difference between before and after the announcement and effectiveness of merger and acquisition activities at significance level of 5%.
As a whole, this research comes up with conclusion that merger and acquisition activities, which the acquirer firms do, do not give synergy and increase value for shareholders. It means that, in the sort period, the investors' expectation to gain abnormal return from merger and acquisition activities, which the acquirer firms do, cannot be realized.
For acquirer firm, it is suggested that the merger and acquisition had better not be only motivated to raise abnormal return for shareholders. The acquirer firm had better take merger and acquisition actions because of other motives.
It must be noted that this conclusions are resulted from a short period analysis, which uses sample stocks that are not actively traded, ignores confounding effect, and uses data from stock market, which may not be efficient enough. In the next researches, all points above should be a focus of intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi makro terhadap return saham khususnya pada industri otomotif dan komponennya di Bursa Efek Jakarta. Penelitian terdahulu atas pengaruh kondisi makro terhadap return saham telah banyak dilakukan pada sektor industri yang berbeda-beda. Seperti penelitian yang dilakukan Manurung dan Saragih (2004) tentang pengaruh makro terhadap return saham farmasi. Penelitian ini menghasilkan bahwa variabel makro tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham farmasi, tetapi variabel market return berpengaruh signifikan terhadap return. Ati (2004), melakukan penelitian tentang pengaruh market return, Inflasi, SBI, Kurs, Harga emas dan jumlah uang beredar (M2) terhadap return saham industri barang konsumsi. Hasilnya menerangkan bahwa variabel yang paling berpengaruh pada induslri ini adalah variabel market return, sedangkan variabel SBI tidak berpengaruh terhadap mayoritas return saham sektor industri konsumsi.
Peneliti mengambil sampel 12 saham yang tergolong dalam industri otomotif dan komponennya dalam rentang periode tahun 2000-2003. Variabel makro yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, SBI, Inflasi, Kurs dan Uang beredar. Variabel ini adalah variabel makro yang sering digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh variabel terhadap return saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel makro berpengaruh signifikan terhadap return saham otomotif dan komponennya, tetapi secara individu atau uji t diketahui variabel SBI dan Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham otomotif dan kornponennya. Sedangkan variabel IHSG, Kurs dan uang beredar berpengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel IHSG merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap return saham. Hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Manurung dan Saragih (2004).
Pengaruh variabel makro pada industri ini sangat kecil sekitar 5.46%, artinya seluruh variabel independen hanya mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen-nya sebesar 5.46%, sedangkan 94.54% dijelaskan oleh variabel lain. Pengaruh lain diduga dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para investor, calon investor, mahasiswa dan peneliti yang ingin melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna bagi semua pihak.

The goal of this research is to find out about the influences of macro conditions to stock return, especially for listed companies in automotive industry. Previous researches have been done for many kinds of industries. Manurung and Ferdinand (2004), learnt about the influence of macro condition to stock return in Pharmachy industries. The outcome shows that variable macro does not influence the stock return significantly, but market return variable has the strongest influence to stock return. Ati (2004), did the same research about market return, Inflation, SBI, exchange rate, Price of Gold and Money supply to the stock return for consumption industries. The result again shows that market return has the strongest influence to stock return.
Researcher takes 12 companies in automotive industry as sample and the time frame is between 2000-2003. Macro variables used in this research are IHSG, SBI, Inflation rate, exchange rate and money supply. These are the common variables used by many past researchers.
The final result of this research shows that all variables have small influence to the stock return. IHSG, especially has the strongest influence among all. But t-test shows that SBI and inflation rate do not influence stock return significantly. Exchange rate and money supply have small significant influence. IHSG as a market retum is the strongest factor to influences stock return. This result supports the previous research by Manurung and Saragih (2004).
The influence of macro variables in this industry is very small It is about 5.46% and it means that all independent variables only explain the variation of the dependent variable for 5.46%. Meanwhile 94.54% are explained by another variable and It is not explained in this research.
The researcher expects this research to give a big contribution for everyone especially the investor, potential investor, colleges and the fellow researchers who Want to continue the research in other industries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T16977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Adler Haymans, 1961-
"This research is to explore Initial Return Stock on the Jakarta Stock Exchange period 2000,2001 and 2002. This study used two stage method, such as first stage is to analyze initial return using univariate regression, and second stage analyze factors affected initial return using cross section multivariate regression. This research found that there is no different average initial return between gross revenue IPO, percentage floating stocks and PER. But, this study found that there is different between age and debt to equity ratio for 36 months. In second stage, this study found that initial return affected by size company, utilization IPO proceed to working capital, and shareholder sale."
2006
MUIN-XXXV-4-April2006-14
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Munandar
"Telah dilakukan penelitian untuk menguji signifikansi pengaruh Market Beta, Size Perusahaan, Prospek Perusahaan, Tingkat Financial Leverage, Proporsi Kepemilikan Investor Asing, Sektor Industri, dan Periode Tahun, terhadap return saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEd) selama kurun waktu tahun 1997-2001.
Analisis data dengan metoda Ordinary Least Square (OLS), setelah melalui berbagai pengujian dan treatment yang diperlukan untuk mernastikan bahwa model yang disusun telah memenuhi asumsi-asumsi metoda OLS, sampai pada kesimpulan bahwa variabel-variabel Market Beta, Size Perusahaan, Prospek Perusahaan, Tingkat Financial Leverage, Proporsi Kepemilikan Investor Asing, Sektor Industri, dan Periode Tahun secara bersama-sama mampu menjelaskan 98,85% dari variasi return saham-saham yang diperdagangkan di BEJ pada tahun 1997-2001.
Di sisi lain, ditemukan bahwa variabel-variabel yang secara individual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return adalah market beta, variabel dummy untuk sektor-sektor industri Agriculture, Miscellaneous Industry, Consumer Goods, Infrastructure, serta variable dummy untuk seluiuh periode tahun. Namun demikian, pengaruh market beta terhadap return ternyata berbeda dari teori dan hipotesis yang ada, yaitu negatif (seharusnya positif). Adanya hasil ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut untuk mencari dan mengklarifikasikan penyebabnya. Sementara itu, Sektor Agriculture ternyata memberikan return yang relatif lebih rendah dibandingkan sektor-sektor lain. Sedangkan return saham pada tahun 1998 relatif paling rendah jika dibandingkan dengan tahun-tahun lain dalam periode yang diteliti, dan return saham pada tahun 1999 relatif paling tinggi.
Sebaliknya, variabel-variabel size perusahaan, prospek perusahaan, tingkat financial leverage, proporsi kepemilikian investor asing, Berta variabel dummy untuk sektor-sektor industri Mining, Basic Industry, Property, dan Finance, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham-saham yang tercatat di BEJ tahun 1997-2001."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Indrawan Handoko
"The aim of this research is :
a. Knowing the different condition in financial performance and operation of the company before and after right issue
b. Knowing the different condition in financial performance and operation of the company which have right issue or not
c. Knowing the different company issue performance which have right issue or not
The Methodology of this research : first of all, we make a normality test (natural logarithm) for all data. In the iirst hypotheses, we make t- pair test to know the different significancy of ratio mean in the company before and after right issue. Second and third hypotheses, use independent t - test to see the condition in financial performance before they make right issue and after is affected by market condition at the moment (use 5 % and 10 % level signihcancy).
The result from this research is show that for the moment aiier right issue there is only 5 ratio which affect the financial condition of the company and the other side the research in company issue performance show that the financial performance issuer is underperformed and the financial perfomiance non issuer is not. This condition also occur if we compare with the market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T16986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Nazir Ahmad
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat sampai seberapa jauh return saham dipengaruhi oleh komposisi kepemilikan saham serta variable mikro yang mencakup PER (Price Earning Ratio), EPS (Earning per Share), PBV (Price to Book Value), LR (Leverage Ratio) dan GRTH (Tingkat Pertumbuhan Earning ).
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pooled data yang berasal dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dengan rentang waktu penelitian dari tahun 1998-2001. Sedangkan pengolahan data secara statistik dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS (Statistical Program for Social Science).
Penelitian ini menunjukkan bahwa Pengelola (Manager) memiliki kepemilikan saham yang mayoritas dengan tingkat kepemilikan di atas 20%. Sedangkan penelitian untuk menunjukkan pengaruh variabeI bebas yang mencakup komposisi kepemilikan saham serta variabel mikro terhadap return saham, pada model pertama menghasilkan penelitian yang tidak signifikan secara statistik karena hanya LR (Leverage Ratio), MGR (jumlah saham yang dimiliki oleh manajer) dan OTMG (jumlah saham yang dimiliki oleh perorangan atau perusahaan di Iuar manajer) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham, sementara variabel-variabel bebas yang lain secara statistik tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan dengan R square 7%. Sementara untuk model yang kedua PUB (jumlah saham uang dimiliki oleh publik), GRTH (tingkat pertumbuhan earning) dan LR (Leverage Ratio) berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan R square sebesar 59,5%."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Angeline
"Sebelum melakukan investasi di bursa saham, individu atau organisasi harus memastikan bahwa saham yang dipilih akan mendatangkan return positif di waktu yang akan datang dengan tingkat risiko tertentu. Dalam mempertimbangkan saham yang dipilih, investor perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat yang mempengaruhi return saham tersebut Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah likuiditas saham, tingkat leverage dan risiko sistematik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah likuiditas saham dan risiko sistematik memiliki pengaruh yang positif terhadap return saham serta untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara tingkat leverage dengan return saham. Industri consumer goods dipilih sebagai obyek penelitian karena saat ini industri consumer goods merupakan salah satu sektor yang masuk kategori berisiko paling kecil karena perusahaan - perusahaan sektor tersebut memiliki kinerja yang cukup bagus.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil seluruh populasi pada perusahaan consumer goods yang listing di Bursa Efek Jakarta Metade regresi akan digunakan untuk mengetahui hubungan antara dependen variabel return saham dengan independen variabel likuiditas saham yang diukur dengan menggunakan bid ask spread , leverage (debt to equity ratio) dan risiko sistematik. Regresi menggunakan cross-section dengan menggunakan program SPSS pada level of significance 5% (a = 0,05). Setelah model diperoleh, maka model ini harus diuji dengan apakah sudah memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) atau belum.
Hasil penelitian dengan menggunakan analisa regresi ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif serta pengaruh yang signifikan antara likuiditas saham, tingkat leverage (debt to equity ratio) dan risiko sistematik dengan return saham secara parsial. Sedangkan secara bersama-sa-na likuiditas saham, tingkat leverage dan risiko sistematik mempunyai pengaruh terhadap return saham.
Investor yang akan melakukan investasi pada saham di industri consumer goods, hendaknya mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat penting dalarn pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya, yaitu berapa tingkat pengembalian yang diharapkannya, berapa besar risiko yang hams ditanggungnya dan berapa ke-liquid-an investasi tersebut.
Walaupun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara likuiditas saham, tingkat leverage dan risiko sistematik dengan return saham, namun pada penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan sampel dari industri yang berbeda. Variabel yang diteliti juga perlu diperluas seperti iikuiditas saham yang bukan hanya dapat diukur dari bid-ask spread melainkan juga dari volume perdagangan saham atau komisi penjualan.

Before doing investment in stock exchange, an individual or organization must ensure that the stock will give positive return with the certain risk On considering what stock will be choose, investor must know any factors will affect that return. Hat the stock chosen will be the one that can give positive return in the future. Some of the factors are stock liquidity, leverage and systematic risk The aim of this research is to find out whether stock liquidity and systematic risk have positive correlations on the stock return and to know whether leverage has influence to the stock return. Consumer goods industry is chosen for this research object as this industry is one of the business sectors attracting which have low risk because the company in that sector have good performance.
This research has been done by taking sampling on consumer goods companies listed in Jakarta Stock Exchange. Regression method will be used to know the relationship between dependent variable stock return with the independent variable stock liquidity which measured by bid ask spread, leverage (debt to equity ratio) and systematic risk Regression analysis using cross-section with SPSS on level of significance 5% (a = 0,05). After regression model completed that must be tested whether that model has come up into BLUE criterion (Best Linear Unbiased Estimator) or not.
The result of this research using regression analysis indicates that there are positive correlations and significant influences between stock liquidity, leverage (debt to equity ratio) and systematic risk on the stock return partially. In other hand, stock liquidity, leverage and systematic risk have significant influences on the stock return simultaneously.
Investor who will doing investment in stock on consumer goods sector, must consider about some important things in making investment decision, some of that are how much expected return and risk that he want also how liquid that investment.
Although this research showing significant influences between stock liquidity, leverage and systematic risk in accordance with the stock price, but in next research, it's better to use sample from another industry. Beside that, it should utilizing different variables factors like another method to measure liquidity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhini Andriani
"Aspek market microstructure di bursa saham merupakan aspek yang banyak dibicarakan, telah diteliti namun masih banyak yang dapat diteliti Iebih lanjut. Apa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah bagaimana memetakan perilaku investor dalam hal melakukan transaksi jual atau beli dengan sejumlah variabel-variabel informasi yang ada di layar trading BEJ. Hipotesa-hipotesa yang disusun berasal dari penelitian-penelitian market microstructure Lo & MacKiniay (1992) yang menggunakan model ordered probit dan kemudian dimodelkan kembali oleh Purwanto (2001) dengan menggunakan model ordered logit yang menggunakan data intraday. Jika periode penelitian diubah menjadi harian atau adanya efek agregasi maka kekonsistenan hipotesa-hipotesa dari penelitian terakhir kembali diuji.
Dari penelitian didapatkan temuan bahwa informasi di layar trading berupa volume bukan merupakan prediktor yang baik untuk menjelaskan perilaku investor, ini mendukung temuan Juh Lin et al. (1998). Frekuensi digunakan sebagai variabel penjelas bagi model market microstructure dengan menggunakan data harian.
Secara ekonomi, model penelitian ini sederhana karena tidak menggunakan data yang diambil langsung dari layar BEJ, melainkan berupa data harian yang teragregasi. Namun penyederhanaan ini mengandung trade off berupa ketidakakuratan data, seperti tidak terpetakannya transaksi di dalam pasar modal sehingga volume tidak bisa digunakan, dan hasil uji beberapa variabel penjelas menunjukkan hasil yang berbeda tanda dengan hipotesa awal.
Walaupun demikian, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 10 saham unggulan yang diteliti, return indeks saham gabungan atau JSXCR merupakan informasi yang mempengaruhi keputusan jual atau beli investor, sehingga merupakan variabel penting dalam model market microstructure."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Anshary
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh kebijakan infrastruktur pemerintah Jokowi terhadap siginifikansi Cumulative Average Abnormal Return CAAR dan Average Abnormal Return AAR saham di sektor Basic Industry and Chemicals; Property, Real Estate and Building Construction; serta Infrastructure, Utilities, and Transportation pada enam peristiwa tahun 2014 ndash; 2016 dengan metode event study, yaitu Jokowi unggul di quick count pilpres 2014, Sidang Kabinet Paripurna, Penyampaian R-APBN 2016, Paket Kebijakan Ekonomi 5, Paket Kebijakan Ekonomi 9, dan Penyampaian R-APBN 2017; sektor Property, Real Estate and Building Construction memiliki CAAR signifikan paling banyak dengan empat peristiwa. Sedangkan dari semua peristiwa, AAR tidak signifikan di semua sektor.

ABSTRACT
This thesis discusses the impact of Jokowi 39 s government infrastructure policy towards the siginificance of Cumulative Average Abnormal Return CAAR and Average Abnormal Return AAR of shares in sector of Basic Industry and Chemicals Property, Real Estate and Building Construction and Infrastructure, Utilities, and Transportation during six events in 2014 2016 using event study method. The events are Jokowi excel in quick count 2014 president election, Plenary Cabinet Session, R APBN Submission 2016, Economic Policy Packages Number 5, Economic Policy Package Number 9, and Submission R APBN 2017. Therefore, sector Property, Real Estate and Building Construction has significant CAAR at most with four events. As for all events, AAR is not significant in all sectors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>