Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frieda Audryana Prastysia
"Latar belakang: Penyakit ginjal kronis (PGK) menjadi salah satu penyakit yang menjadi perhatian di berbagai negara karena jumlah penderita yang meningkat setiap tahun. Menurut data RISKESDAS, prevalensi pasien PGK di Indonesia sebesar 0,2% pada tahun 2013 dan bertambah menjadi 3,8% pada tahun 2018. Sebagian besar pasien PGK mengalami gejala atau perubahan pada rongga mulut, salah satunya pada lidah. Perubahan kondisi rongga mulut berdampak secara signifikan pada kualitas hidup pasien. Kesadaran dan pengetahuan mengenai temuan klinis rongga mulut pasien PGK sangat penting sebagai edukasi bagi tenaga kesehatan dan pasien. Serta masih sedikit adanya penelitian terkait gambaran lidah pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. Esnawan Antariksa melatarbelakangi penelitian ini. Tujuan: Mengetahui profil gambaran klinis lidah berupa distribusi dan frekuensi atrofi papila, ukuran lidah, coated tongue, dan fissured tongue pada pasien PGK yang sedang menjalani hemodialisis di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Metode: Penelitian deskriptif dengan data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan rongga mulut dan data sekunder dari rekam medis pasien PGK yang sedang menjalani hemodialisis Hasil: Dari 108 pasien PGK, terdapat 19 orang (17,9%) mengalami atrofi papila, 106 pasien (100%) adanya coated tongue, 85 pasien (80,2%) adanya fissured tongue. Pasien paling banyak ditemukan memiliki ukuran lidah dengan kategori 1 berdasarkan klasifikasi House (76,4%), memiliki perluasan coated tongue berdasarkan indeks Winkel sebesar 12 (22,6%), memiliki coated tongue berwarna putih (93,4%), dan memiliki jumlah fissured tongue dengan kategori ringan (31,1%). Kesimpulan: Pada penelitian ini menunjukkan bahwa masalah dan perubahan pada rongga mulut dapat ditemukan pada pasien PGK yang sedang menjalani hemodialisis di RSAU dr. Esnawan Antariksa.

Background: Chronic kidney disease (CKD) is a disease of concern in various countries because the number of cases increases every year. According to RISKESDAS data, the prevalence of CKD patients in Indonesia was 0.2% in 2013 and increased to 3.8% in 2018. Most of CKD patients have symptoms or clinical features in the oral cavity, one of which is the tongue. Changes in the condition of the oral cavity have a significant impact on the patient's quality of life. Awareness and knowledge regarding the clinical findings of the oral cavity of CKD patients is important to be educated for health workers and patients. There has not been any research related to the tongue features in CKD patients undergoing hemodialysis at the Air Force Hospital (RSAU) dr. Esnawan Antariksa. Objective: This study aims to determine the clinical features of the tongue in the form of distribution and frequency of papillary atrophy, tongue size, coated tongue, and fissured tongue in CKD patients undergoing hemodialysis at RSAU dr. Esnawan Antariksa. Methods: Descriptive study is done by examining the patient’s oral cavity and using the secondary data found in patient’s medical record. Results: From 108 CKD patients, 19 patients (17.9%) had papillary atrophy, 106 patients (100%) had coated tongue, 85 patients (80.2%) had fissured tongue. Most patients were found to have a tongue size with category 1 based on House classification (76.4%), had an extended coated tongue based on the Winkel index of 12 (22.6%), had a white coated tongue (93.4%), and had the number of fissured tongue in the mild category (31.1%). Conclusion: This study reveals that problems and changes in the oral cavity could be found in CKD patients undergoing hemodialysis at RSAU dr. Esnawan Antariksa."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roes Lirizky Lufti
"Latar Belakang: Dalam aktivitas sehari-hari, lansia seringkali membutuhkan perhatian dan bantuan dari caregiver, termasuk dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah kerusakan gigi dan penyakit mulut yang dapat menurunkan kualitas hidupnya. Peran caregiver dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut lansia, ditentukan oleh pengetahuan dan praktik kesehatan gigi dan mulut caregiver tersebut, yang dapat dinilai melalui penggunaan instrumen seperti kuesioner. Tujuan: Menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen tentang pengetahuan dan praktik kesehatan gigi dan mulut dari caregiverbagi lansia di Panti Tresna Werdha. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang menguji validitasi dan reliabilitas instrument kuesioner dari Gomes, dkk, yang menjalani proses adaptasi lintas budaya ke bahasa Indonesia. Responden merupakan caregiver yang melakukan perawatan sehari-hari pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 03 Jakarta Selatan. Hasil Penelitian: Hasil dari face validity, menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak menemukan kesulitan dalam mengerjakan kuesioner. Hasil uji Intraclass Correlation Coefficient (ICC) kuesioner Pengetahuan dan Praktik Caregiver Lansia adalah 0,834 yang menunjukkan instrumen memiliki reliabilitas baik dengan nilai 95% Confidence Interval di rentang 0,667-0,917. Kesimpulan: Kuesioner untuk menilai pengetahuan dan praktik kesehatan gigi dan mulut caregiver bagi lansia, dari Gomez dkk, yang telah menjalani proses adaptasi lintas budaya ke versi bahasa Indonesia, valid dan reliabel untuk dapat  digunakan pada penelitian selanjutnya.

Background: Elderly often require attention and assistance in their daily activities from caregivers, including maintaining oral hygiene to prevent tooth decay and oral diseases that can affect their quality of life. The role of caregivers in maintaining the oral hygiene of the elderly is determined by their knowledge and practices related to dental and oral health, which can be assessed using instruments such as questionnaires. Objective: The aim of this study was to test the validity and reliability of an instrument assessing the knowledge and practices of dental and oral health among caregivers for the elderly at Panti Tresna Werdha. Method: This research was a cross-sectional study that tested the validity and reliability of a questionnaire instrument developed by Gomes et al., which underwent cross-cultural adaptation to the Indonesian language. The respondents were caregivers providing daily care for the elderly at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 03 in South Jakarta. Results: The results of face validity indicated that most respondents did not encounter difficulties in completing the questionnaire. The Intraclass Correlation Coefficient (ICC) test for the Knowledge and Practices of Elderly Caregivers Questionnaire yielded a value of 0.834, indicating good reliability with a 95% Confidence Interval ranging from 0.667 to 0.917. Conclusion: The questionnaire assessing the knowledge and practices of dental and oral health among caregivers for the elderly by Gomes et al., that has been adapted cross-culturally to the Indonesian language is valid and reliable. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Andriani Zahra
"Latar Belakang: Merokok telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan selama empat abad terakhir, menyebabkan lebih dari 8 juta kematian dini setiap tahun. Di Indonesia, 28,96% penduduk usia 15 tahun ke atas adalah perokok. Meskipun banyak yang menyadari dampak buruknya, praktik ini masih tinggi. Penelitian di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) FKG UI mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan pasien tentang dampak merokok terhadap kesehatan mulut dengan sikap mereka terhadap berhenti merokok. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien tentang dampak merokok terhadap kesehatan mulut dengan sikap pasien terhadap upaya berhenti merokok. Metode: Studi analitik potong lintang menggunakan kuesioner pada pasien RSKGM FKG UI. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik SPSS. Hasil: Sebanyak 75 pasien RSKGM FKG UI berpartisipasi. Responden (>50%) merokok setiap hari, dengan dominasi responden laki-laki dan kelompok usia remaja akhir. Responden (60%) menyatakan menggunakan rokok filter. Responden (42,7%) menggunakan rokok konvensional kurang dari 12 batang/hari. Jenis kelamin, frekuensi merokok, dan tipe rokok yang diugnakan berhubungan dengan pengetahuan pasien terhadap efek merokok. Berhenti merokok dalam jangka waktu tertentu dan frekuensi merokok berhubungan dengan sikap pasien terhadap berhenti merokok. Terdapat korelasi positif yang lemah antara pengetahuan pasien tentang dampak merokok dan sikap mereka untuk berhenti merokok, yang berarti bahwa semakin baik pengetahuan pasien tentang dampak merokok, semakin besar pengaruhnya terhadap sikap pasien untuk berhenti merokok. Kesimpulan: Sebagian besar responden penelitian sudah menyadari dampak berbahaya dari merokok. Mayoritas responden penelitian berkeinginan untuk berhenti merokok namun tidak ingin berpartisipasi dalam program berhenti merokok.

Background: Smoking poses a significant health threat, causing over 8 million premature deaths annually globally. In Indonesia, where 28.96% of the population aged 15 and above are smokers, the prevalence remains high despite widespread awareness of its detrimental effects. Research at the Dental Hospital of Faculty of Dentistry Universitas Indonesia (FDUIDH) investigated the correlation between patient knowledge regarding smoking's impact on oral health and their willingness to quit. Aim: To know the association between patients’ knowledge on the effects of smoking on oral health with their attitude towards its cessation. Methods: Cross-sectional analytical study using questionnaires on FDUIDH patients. Data were analysed using SPSS statistical software. Results: A total of 75 FDUIDH patients participated. Respondents (>50%) smoke every day, with a predominance of male respondents and the late teens age group. Respondents (60%) stated that they used filter cigarettes. Respondents (42.7%) used conventional cigarettes less than 12 cigarettes/day. Gender, frequency of smoking, and the types of cigarettes are related to patients' knowledge of the effects of smoking. Stopped smoking within a certain period and frequency of smoking are related to patients' attitudes towards smoking cessation. There is a weak positive correlation between patients' knowledge about the effects of smoking and their attitude of smoking cessation, implying that the better the patient's knowledge of the effects of smoking, the greater the influence it has on the patient's attitude towards quitting. Conclusion: Most research participants are already aware of the harmful effects of smoking. The majority of research respondents desire to quit smoking but do not want to participate in a smoking cessation programme."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hania Azzahra Dewanto
"Latar Belakang: Mahasiswa kedokteran gigi tingkat akhir memainkan peran penting dalam pelaksanaan perawatan kedokteran gigi di masa depan, termasuk perawatan yang melalui teledentistry, sehingga penting untuk mengetahui bagaimana minat mahasiswa-mahasiswa ini untuk menggunakan. Minat mahasiswa untuk menggunakan teledentistry dapat diprediksi oleh domain-domain Model UTAUT.
Tujuan: Untuk mengetahui kemampuan Model UTAUT beserta domain-domainnya untuk memprediksi minat mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia untuk menggunakan teledentistry.
Metode: Penelitian deskriptif analitik potong lintang pada 472 mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia menggunakan kuesioner yang telah diadaptasi serta diuji validitas dan reliabilitasnya.
Hasil: Model UTAUT dan dapat memprediksi mahasiswa kedokteran gigi untuk menggunakan teledentistry (R2 = 51,4%). Seluruh domain model UTAUT memiliki pengaruh terhadap BI mahasiswa untuk menggunakan (PE R2 = 0,328, EE R2 = 0,371, SI R2 = 0,382, FC R2 = 0,346). Karakteristik kesukarelaan mahasiswa memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan minat menggunakan teledentistry.
Kesimpulan: Model UTAUT dapat memprediksi minat mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia untuk menggunakan teledentistry dan seluruh domain nya memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan teledentistry. Karakteristik kesukarelaan mahasiswa dapat mempengaruhi minat untuk menggunakan teledentistry.

Background: Final year dental students play an important role in the implementation of future dental care including those through teledentistry, so it is important to know how interested these students are in using teledentistry. Interest (Behavioral Intention (BI)) can be predicted by the UTAUT Model’s construct (PE, EE, SI & FC).
Objective: To determine the ability of the UTAUT model in predicting the interest of dental students to use teledentistry and to determine the relationship between the characteristics of dental students and their interest.
Method: Cross-sectional analytic descriptive study on 472 dentistry students using a questionnaire that has been adapted and tested for its validity and reliability.
Results: The UTAUT model was significant in predicting the behavioral intention of dental students to use teledentistry (R2 = 51,4%). All domains of the UTAUT model have influence on students’ BI to use teledentistry (R2 = 0.328, 0.371, 0.382, 0.346). Voluntariness of use has a significant relationship with interest in using teledentistry.
Conclusion : The UTAUT model can predict dental students in Indonesia’s interest to use teledentistry and all of its domains have influence on the interest in using teledentistry. Student’s voluntariness of use also affected their interest in using teledentistry.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library