Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faranisa
Abstrak :
Minat investor untuk berinvestasi di Indonesia terus meningkat yang ditandai dengan kenaikan rata-rata volume, nilai dan frekuensi transaksi perdagangan saham selama enam tahun terakhir serta penguatan nilai rupiah di pasar uang. Namun begitu, tahun 2020 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pasar investasi Indonesia karena adanya perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi, hambatan perdagangan, ketidakstabilan geopolitik, serta menurunnya produktivitas empat perekonomian sistemik dunia, yaitu perekonomian negara Amerika Serikat, China, Jepang, dan Eropa. Pada kondisi perekonomian yang melambat, investor akan cenderung bertindak spekulatif dan melakukan penarikan investasi dari pasar saham dan pasar uang dan mencari alternatif investasi yang dapat mempertahankan nilainya (safe haven), yaitu salah satunya adalah emas. Untuk menangkap peluang perkembangan pasar investasi di Indonesia sekaligus menanggulangi dampak perlambatan ekonomi global, investor harus melakukan seleksi aset investasinya secara efisien. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara harga saham, harga emas, nilai tukar rupiah-dolar AS, serta suku bunga yang merupakan instrumen kebijakan moneter dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi; yang hasilnya dapat dijadikan informasi tambahan dalam melakukan seleksi portofolio investasi. Penelitian ini menggunakan metode uji kointegrasi, uji kausalitas granger, dan uji impuls response. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan jangka panjang/kointegrasi antara harga saham, harga emas, nilai tukar, dan suku bunga di Indonesia; terdapat hubungan kausalitas granger dari suku bunga terhadap nilai tukar; dan terdapat hubungan dinamis yang beragam antar variabel.
Investors’ interest in investing in Indonesia continues to increase, which is marked by an increase in the average volume, value and frequency of stock trading transactions over the past six years and the strengthening of the rupiah on the money market. However, 2020 will be a year full of challenges for the Indonesian investment market due to the global economic slowdown caused by economic uncertainty, trade barriers, geopolitical instability, and declining productivity of four systemic world economies, namely the economies of the United States, China, Japan, and Europe. In a slowing economy, investors will tend to act speculatively and withdraw investment from the stock market and money market and look for alternative investments that can maintain its value (safe haven), one of which is gold. To seize opportunities for the development of the investment market in Indonesia and at the same time overcome the effects of the global economic slowdown, investors must diversify their investment assets efficiently. Based on this, this study aims to reveal the relationship between stock prices, gold prices, the exchange rate of the rupiah-US dollar, and interest rates which are instruments of monetary policy in the face of economic uncertainty; the results of which can be used as additional information in diversifying investment portfolios. Methods that are used in this study are cointegration test, granger causality test, and impulse response test. The results showed that there was no long-term / cointegration relationship between stock prices, gold prices, exchange rates, and interest rates in Indonesia; there is a granger causality of the interest rate to the exchange rate; and there are various dynamic relationships between variables.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athira Ghassani
Abstrak :
Penelitian ini menguji dampak keragaman gender (direktur perempuan) pada kinerja keuangan perusahaan, yang diukur dengan return on asset dan return on equity, dari perusahaan Indonesia dengan data dari 2014 hingga 2018. Sebanyak 26 perusahaan Indonesia yang terdaftar dipilih dari Indeks IDX LQ45. Dari hasil analisis data panel, penelitian ini menemukan hubungan yang tidak signifikan antara keragaman gender (GENDIV) di tingkat dewan dan kinerja perusahaan (ROA dan ROE), yang berarti bahwa naik atau turunnya persentase direktur perempuan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa keragaman gender memiliki efek positif pada kinerja perusahaan, yang berarti bahwa ketika persentase direktur wanita meningkat, kinerja keuangan perusahaan juga meningkat, namun, dampaknya tidak signifikan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisya Putri Ayudita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh diversifikasi aset dan pendapatan bank terhadap kinerja perbankan melalui peran moderasi/interaksi efisiensi human capital pada 172 bank di 7 negara ASEAN di periode tahun 2015-2019. Pada utamanya, penelitian ini telah menguji lima faktor; pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap kinerja bank, pengaruh diversifikasi aset terhadap kinerja bank, pengaruh efisiensi human capital terhadap kinerja bank, serta pengaruh dari interaksi antara efisiensi human capital dengan diversifikasi aset dan pendapatan terhadap kinerja bank. Penelitian ini menggunakan tujuh ukuran kinerja bank (variabel dependen) yang mewakili tingkat profitabilitas bank (ROAA, ROAE), efisiensi biaya bank (CTIR, CES), serta juga stabilitas keuangan bank (RAROAA, RAROAE, Z-Score). Dengan menggunakan metode regresi panel fixed-effects dan random-effects, terdapat beberapa temuan penting yang dapat diambil dari penelitian ini. Pertama, ditemukan bahwa diversifikasi pendapatan dan efisiensi human capitalmampu berpengaruh positif terhadap kinerja bank secara keseluruhan, terutama terkait dengan peningkatan profitabilitas bank, peningkatan stabilitas keuangan bank (pengurangan risiko), serta juga peningkatan efisiensi biaya pada bank di negara-negara ASEAN. Kedua, ditemukan juga bahwa diversifikasi aset cenderung menurunkan kinerja bank yang dibuktikan oleh pengaruh negatif tipe diversifikasi tersebut terhadap profitabilitas bank, efisiensi biaya bank, serta juga stabilitas keuangan bank (meningkatkan risiko). Terakhir, peningkatan efisiensi human capital terbukti mampu meningkatkan pengaruh positif dari diversifikasi pendapatan terhadap profitabilitas, efisiensi biaya, dan stabilitas keuangan bank serta juga menurunkan pengaruh negatif dari diversifikasi aset terhadap profitabilitas, efisiensi biaya, serta juga stabilitas keuangan perbankan di kawasan ASEAN. Secara keseluruhan, temuan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menandai pentingnya efisiensi human capital sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan kinerja bank. Selain itu, penelitian ini juga memberikan temuan baru mengenai peran penting efisiensi human capital sebagai salah satu indikator kunci yang dapat meningkatkan dampak positif serta juga mengurangi dampak negatif dari aktivitas diversifikasi bank terhadap kinerja bank secara keseluruhan. ......This research aims to analyze the effect of bank asset and income diversification on bank performance through the moderating/interaction role of human capital efficiency in 172 banks within 7 ASEAN countries from 2015-2019. Particularly, it has tested five factors; the main effect of bank income diversification towards bank performance, the main effect of asset diversification towards bank performance, the main effect of human capital efficiency towards bank performance, and the interaction effect between human capital efficiency and both asset and income diversification towards bank performance. This study utilized seven bank performance measures (dependent variables) which represent bank profitability (ROAA, ROAE), bank cost efficiency (CTIR, CES), and bank financial stability (RAROAA, RAROAE, Z-Score). Utilizing fixed-effects and random effects panel regression, there are several main findings of the study. Firstly, it is found that both income diversification and human capital efficiency has a positive effect on overall bank performance, particularly it is associated with the increase of bank profitability, increase in bank financial stability (reducing risk), and also increase in cost-efficiency of ASEAN banks. Secondly, it is found that asset diversification tends to decrease bank performance, in which represented by its negative effect towards bank profitability, bank cost efficiency, and bank financial stability (increasing risk). Lastly, the increase in human capital efficiency has been proven to be able to increase the positive effect of income diversification on bank profitability, cost efficiency, and financial stability and also decrease the performance-reducing effect of asset diversification on profitability, cost efficiency, and financial stability of banks in the ASEAN region. Overall, the findings of this research support previous studies which highlights the importance of human capital efficiency as one of the factors that may lead to the improvement of bank performance. Furthermore, it also provides new findings regarding the role of human capital efficiency as one of the key elements that may enhance the positive effect and also reduce the negative effect of bank diversification activities on overall bank performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia Darmawan
Abstrak :
Studi ini mengkaji perilaku “herding” di tingkat industri menurut IDX JASICA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku “herding” periode wabah pandemi penyakit pra dan pasca-coronavirus 2019 (COVID-19) dengan menggunakan studi dari Dhall & Singh (2020) yang menggunakan modifikasi dari model yang diusulkan oleh E.C. Chang et al. (2000) sebagai referensi utama untuk mendeteksi perilaku “herding”. Dengan menggunakan harga penutupan saham harian dari 76 perusahaan, yang termasuk di dalam 9 sektor industri menurut klasifikasi industri saham Jakarta dari 1 Januari 2015 hingga 1 Juni 2020, hasil menunjukkan indikasi perilaku menggiring pada sektor industri yang berbeda sesuai dengan periode horizon investasi yang diamati dari keseluruhan. periode (1 Januari 2015 hingga 1 Juni 2020), sebelum periode wabah COVID-19 (1 Januari 2015 hingga 29 Januari 2020), dan setelah periode wabah COVID-19 (30 Januari 2020). Lebih lanjut, studi ini mengkaji perilaku “herding” pada kondisi pasar bullish dan bearish, dimana hasilnya menunjukkan bahwa investor lebih rentan terhadap perilaku “herding” dalam kondisi pasar bearish. ......This study examines the herding behavior at the industry level according to the IDX JASICA. The purpose of this study is to examine the herding behavior during the pre-and post-coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic outbreak period. The research from Dhall & Singh (2020) which uses a modification of the model proposed by E.C. Chang et al. (2000) is used as the main reference of this research to detect the herding behavior. Using daily stock closing prices of 76 firms, which constitute 9 industrial sectors according to the Jakarta Stock Industrial Classification from 1 January 2015 to 1 June 2020, the results show indication of herding behavior in differing industry sectors subject to observed investment horizon period of the whole period (1 January 2015 to 1 June 2020), before COVID-19 outbreak period (1 January 2015 to 29 January 2020), and after COVID-19 outbreak period (30 January 2020). Furthermore, this study investigates the herd during bull and bear market conditions, whereby the results show that investors are more prone to the herding behavior under bearish market conditions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library