Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isnah Ariyanti
"Pasien ESRD yang menjalani hemodialisis merupakan kelompok yang rentan terkena infeksi di masa pandemi ini. Ketika pasien terkonfirmasi COVID-19, pasien harus menjalani isolasi dan hemodialisis di unit khusus COVID-19. Akan muncul berbagai respon dan dampak bagi pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam tentang pengalaman pasien yang menjalani hemodialisis dan terkonfrimasi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan metode wawancara mendalam. Partisipan berjumlah 15 orang dari RS Universitas Hasanuddin yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Terdapat 5 tema yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu respon emosi saat terkonfirmasi COVID-19, dampak yang dialami pasien saat terkonfirmasi COVID-19 dan menjalani isolasi, perbedaan yang dialami saat menjalani isolasi dan HD COVID-19, support system dan harapan terhadap ruang perawatan isolasi dan HD COVID-19. Temuan tersebut menunjukkan bahwa pasien yang menjalani hemodialisis dan terkonfirmasi COVID-19 memerlukan bantuan dan dukungan dari penyedia layanan kesehatan di unit hemodialisis khususnya unit hemodialisis khusus COVID-19 untuk mengatasi berbagai masalah dan dampak akibat terkonfirmasi. Perawat perlu berperan aktif untuk melakukan pengkajian secara holistik dan evaluasi secara terus menerus dan berkelanjutan agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dalam memenuhi kebutuhan pasien

Hemodialysis patients were a susceptible group to get infection during pandemic. When a patient was confirmed COVID-19, the patient must undergo isolation and hemodialysis in a special COVID-19 unit. There would be various responses and impacts for the patient. The purpose of this study was to explore in depth the experiences of patients undergoing hemodialysis and confirmed COVID-19. This study used a phenomenological approach with in-depth interviews. There were 15 participants from Hasanuddin University Hospital who were selected through purposive sampling technique. There are 5 themes generated in this study, emotional responses when confirmed COVID-19, the impact experienced by patients when confirmed COVID-19 and undergoing isolation, differences experienced when undergoing isolation and HD COVID-19, support system and expectations for the isolation room.and HD COVID-19. These findings indicate that patients undergoing hemodialysis and confirmed COVID-19 require assistance and support from health care providers in the hemodialysis unit, especially in the COVID-19 hemodialysis unit for to overcome various problems and impacts of being confirmed. Nurses need to play an active role in conducting holistic assessments and evaluations continuously in order to provide comprehensive nursing care in meeting patient needs."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matrahman
"ABSTRAK
Banyaknya permasalahan yang ditimbulkan akibat gangguan muskuloskeletal maka diperlukan peran Ners spesialis keperawatan muskuloskeletal untuk memberikan asuhan
keperawatan profesional dan advance berdasarkan kebutuhan pasien. Tujuan penulisan
Karya Ilmiah Akhir ini adalah menganalisis kegiatan praktik Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah berdasarkan standar kompetensi spesialis keperawatan medikal bedah kekhususan sistem muskuloskeletal. Ners Spesialis dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan muskuloskeletal menggunakan pendekatan teori Model Adaptasi Roy baik pada kasus kelolaan utama maupun resume. Penerapan Evidence Based Nursing (EBN) melalui intervensi latihan isometrik pada pasien pasca operasi fraktur ektremitas bawah, efektif menurunkan nyeri dan meningkatkan kekuatan otot. Proyek inovasi berupa pengembangan Enhanced Recovery after Surgery (ERAS) for orthopaedic untuk mempercepat proses pemulihan pasien operasi hip. Pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan muskuloskeletal menggunakan pendekatan teori Model Adaptasi Roy dapat membantu pasien untuk beradaptasi terhadap penyakitnya. Intervensi latihan isometrik jika dikombinasikan dengan terapi non farmakologis yang lain seperti nafas dalam berpotensi bisa memberikan efek yang lebih baik terhadap penurunan nyeri.

ABSTRACT
The number of problems caused by musculoskeletal disorders requires the role of nurse
specialist musculoskeletal nursing to provide professional and advanced nursing care based on patient needs. The purpose of writing this final scientific paper is to analyze
the practical activities of nurse specialist medical surgical nursing based on the competency standards of medical surgical nursing specialists, specifically the musculoskeletal system. Nurse specialists in conducting nursing care in patients with
musculoskeletal disorders use the Roy Adaptation Model theory approach both in the
case of main and resume managed. The application of Evidence Based Nursing (EBN)
through isometric exercise intervention in patients with lower extremity fracture surgery, effectively reduces pain and increases muscle strength. The innovation project was in the form of developing Enhanced Recovery after Surgery (ERAS) for orthopedics to accelerate the recovery process for hip surgery patients. Giving nursing care to patients with musculoskeletal disorders using the Roy Adaptation Model theory approach can help patients adapt to the disease. An isometric exercise intervention if combined with other non-pharmacological therapies such as deep breathing has the potential to have a better effect on reducing pain."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Purwanto
"Praktik Spesialis Keperawatan Medikal Bedah dengan kekhususan pada sistem muskuloskeletal ini bertujuan untuk mengaplikasikan peran perawat sebagai pemberi asuhan, pengelola, pendidik dan peneliti. Peran sebagai pemberi asuhan dilakukan dengan mengelola satu kasus utama; fraktur tertutup intertrokhanter femur dan 30 pasien yang mengalami masalah pada sistem muskuloskeletal dengan pendekatan teori adaptasi Roy. Peran perawat sebagai peneliti dilakukan dengan penerapan tindakan keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (Evidence-Based Nursing Practice) yaitu dengan menerapakan foot massage untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pada pasien paska pembedahan fraktur ekstremitas bawah. Sedangkan peran sebagai pengelola dilakukan dengan menyusun protokol pengembangan ERAS untuk pasien yang akan menjalani operasi hip. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan asuhan keperawatan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan kualitas pelayananan keperawatan.
Clinical Practice of Medical-Surgical Nursing Spesialialist in specialty of orthopaedic nursing aims to apply the role of nurse as a direct patient care provider, managers, educators and researchers in the clinical setting. Role as a care provider has done by one patient (major managed cases) with closed fracture intertrochanter femur and 30 patients with musculoskeletal problems using adaptation Roy Nursing theory approach. The role of nurses as a researchers has contructed by applying the nursing action based by evidence is foot massage to reduce pain and anxiety in patients after surgery for lower limb fracture. While the role as a nursing manager is done by comliling the ERAS development protocol for patients who undergo hip surgery. All activities aim to realizing the holistic nursing care in order to improve the quality of nursing services."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Destiawan Eko Utomo
"Praktik residensi keperawatan medikal bedah adalah rangkaian program pendidikan
magister keperawatan yang dilaksanakan dalam tatanan pelayanan keperawatan.
Keperawatan medikal bdah berfokus pada konsep dan prinsip dasar medikal dan bedah
dalam penerapan ilmu dan teknologi keperawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien
dewasa yang mengalami perubahan fisik dengan atau tanpa gangguan struktural. Praktik
residensi ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Kegiatan praktik
residensi ini terdiri dari pemberi asuhan keperawatan (care giver) dengan gangguan
muskuloskeletal menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy. Asuhan keperawatan telah
diberikan pada pasien fraktur, MBD, SCI, Spondilitis TB, Skoliosis dan kasus lainnya.
Penerapan evidencebased nursing (EBN) melalui intervensi penerapan pada Brief
Massage pada pasien post operasi THR dan TKR yang membantu dalam menurunkan
nyeri, kecemasan dan meningkatkan kepuasan terhadap manajemen nyeri. Proyek inovasi
yang diterapkan adalah peran perawat sebagai pioneer dalam pengembangan penerapan
ERAS (Enhanced Recovery After Surgery) pada pasien operasi hip. Diharapkan dengan
pengembangan program ini mengurangi lama hari rawat (LOS), mengurangi komplikasi
yang terjadi, mengurangi angka morbiditas.
The practice of medical surgical nursing residency is a series of nursing master education
programs carried out in the nursing service order. Medical nursing has focused on the
concepts and basic medical and surgical principles in applying nursing science and
technology to meet the needs of adult patients who experience physical changes with or
without structural disorders. This residency practice was carried out at Fatmawati Central
General Hospital. This residency practice activity consists of care giver providers with
musculoskeletal disorders using Roy's adaptation theory approach. Nursing care has been
given to patients with fractures, MBD, SCI, Spondylitis TB, Scoliosis and other cases.
Application of evidence-based nursing (EBN) through application intervention in the
Brief Massage in patients with postoperative THR and TKR that help reduce pain,
anxiety and increase satisfaction with pain management. The innovation project applied is
the role of nurses as a pioneer in the development of the application of ERAS (Enhanced
Recovery After Surgery) in patients with hip surgery. It is expected that the development of
this program will reduce the length of day of care (LOS), reduce the complications that
occur, reduce morbidity rates."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Fajarwati
"Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia yang menyebabkan berbagai komplikasi salah satunya gagal ginjal kronik. Hipertensi dapat menjadi penyebab ataupun manifestasi klinis dari gagal ginjal. Tekanan darah yang tidak terkontrol diatas 180/90 mmHg meningkatkan risiko 15 kali seseorang terkena gagal ginjal kronik stadium 5. Target tekanan darah bagi pasien dengan gagal ginjal kronik adalah < 130/80 mmHg. Namun, hal ini sulit dicapai pada pasien yang sudah mengalami resisten hipertensi (tekanan darah masih diatas normal dengan 4 macam obat). Oleh karena itu, dapat dilakukan kombinasi terapi non farmakologi berupa teknik relaksasi napas dalam dan inhalasi aromaterapi ylang-ylang sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada kondisi hipertensi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengarah kombinasi terapi non farmakologi berupa teknik relaksasi napas dalam dan inhalasi aromaterapi ylang-ylang pada pasien hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik dalam mengontrol tekanan darah. Hasil analisis pada kasus kelolaan menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 6,14 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 4,71 mmHg. Sosialisasi mengenai penggunaan teknik relaksasi napas dalam dan inhalasi aromaterapi ylang ylang sebagai terapi non farmakologi diperlukan untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik.

Hypertension become health problem throughout the world that causes various complications, one of which is chronic kidney failure. Hypertension can be a cause or clinical manifestation of kidney failure. Uncontrolled blood pressure increases the risk of 15 times chronic kidney failure. The target of blood pressure for patients with chronic kidney failure is <130/80 mmHg. However, this is difficult to achieve in patients who have experienced hypertensive resistance (blood pressure is still high with 4 types of drugs). Therefore, a combination of non-pharmacological therapy can be carried out in the form of deep breathing relaxation techniques and ylang-ylang aromatherapy inhalation. This case study aims to identify the effect of a combination of non pharmacological therapies deep breathing relaxation techniques and aromatherapy ylang-ylang inhalation in hypertensive patients with chronic renal failure in controlling blood pressure. The results showed a decrease in systolic blood pressure of 6.14 mmHg and a diastolic blood pressure of 4.71 mmHg. The socialization regarding the use of deep breathing relaxation techniques and aromatherapy inhalation ylang-ylang as non pharmacological therapy is needed to help reduce blood pressure in hypertensive patients with complications of chronic renal failure."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vina
"Professionalime ilmu keperawatan adalah bagian disiplin ilmu keperawatan sampai dengan keperawatan sub spesialisasi dimana perawat spesialis sebagai seorang perawat yang dipersiapkan melampaui level seorang perawat generalis yang berwenang untuk praktek sebagai spesialis dengan keahlian dalam cabang bidang keperawatan. Ners spesialis keperawatan medikal bedah dengan peminatan muskuloskletal berperan dalam perawatan kekhususan masalah dan kasus kelolaan yang berkaitan dengan orthopedi atau muskuloskletal. Tujuan utama memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien kasus Spinal Cord Injury dengan trauma melalui pendekatan keperawatan model teori self-care Orem. Asuhan berupa pengelolaan 1 kasus kelolaan uatam dan 30 resume yang terdiri 3 bagian kasus besar yaitu kasus Spine, ekstremitas atas, dan ekstremitas atas dengan menggunakan teori model keperawatan Self-Care Orem yang menekankan tentang kebutuhan perawatan diri. Pencegahan terjadinya luka tekan dengan pemberian Aloe vera gel sebagai bagian dari tindakan mandiri keperawatan berdasarkan bukti penelitian ilmiah. Proyek inovasi berupa pengkajian resiko DVT dengan menggunakan Autar Scale adalah bentuk pengembangan dari intervensi keperawatan untuk pencegahan resiko terjadinya DVT pada pasien dengan kasus muskuloskletal. Tujuan seluruh kegiatan yang dilakukan selama kegiatan residensi adalah mewujudkan asuhan keperawatan yang komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terkini.

Professional expertise is part of the discipline of expertise up to sub-specialization where specialist nurses as nurses who are prepared go beyond the level of a generalist nurse who is classified to practice as a specialist with expertise in their field of expertise. Medical surgeon specialist nurses with specialization in musculoskeletal play a role in treating specific problems and managing cases related to orthopedics or musculoskeletal issues. The main goal is to provide comprehensive care assistance to patients with spinal cord injury cases with trauma through the Orem self-care model of therapy. The care is in the form of managing 1 main case and 30 resumes consisting of 3 major case sections namely the Spine, upper extremity and upper extremity cases using a theoretical model including Orem's Self Care who is depressed about the need for self-care. Prevention of pressure sores by administering Aloe Vera Gel as part of an independent act of kindness based on scientific research evidence. The innovation project in the form of DVT risk assessment using the Autar Scale is a form of developing interventions to prevent the risk of DVT in patients with musculoskeletal cases. The aim of all activities carried out during the residency activities is to realize comprehensive group care based on the latest scientific evidence."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Purwanty
"Pembedahan Open Reduction and Internal Fixation menimbulkan pembengkakan jaringan dan nyeri hebat pada area pembedahan. Salah satu upaya nonfarmakologis mengurangi pembengkakan dan nyeri adalah melakukan elevasi bagian distal yang dilakukan pembedahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh elevasi 20 derajat terhadap pembengkakan dan tingkat nyeri pada pasien pascabedah Open Reduction and Internal Fixation ekstremitas bawah. Penelitian dilakukan dengan desain quasi eksperimental rancangan two group pretest-posttest with control group dengan subyek penelitian sebanyak 34 responden yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pengukuran circumference pembengkakan menggunakan pita meter dan tingkat nyeri dengan skala Numeric Rating Scale. Penggunaan uji statistik dengan uji T dependen, uji T independent dan korelasi Pearson. Hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan selisih rerata penurunan circumference pembengkakan sebesar 1,93 cm dan tingkat nyeri sebesar 1,29 antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Elevasi 20 derajat ekstremitas bawah dapat menjadi alternatif tindakan keperawatan mandiri dalam menurunkan pembengkakan dan nyeri.

Surgery for Open Reduction and Internal Fixation causes tissue swelling and severe pain in the surgical area. One nonpharmacological effort to reduce swelling and pain is to perform distal elevation in the area of surgical. The purpose of this study was to determine the effect of a 20 degrees elevation on swelling and the level of pain in patients after surgery for Open Reduction and Internal Fixation of the lower extremities. The study with a quasi-experimental design of two group pre-test and post-test with control group with 34 subjects was divided into intervention and control groups. Swelling circumference measurements using tape meters and the level of pain with the scale of the Numeric Rating Scale. This study used dependent T test, independent T test and Pearson correlation. The results of the study showed that there were significant differences in the mean difference in the swelling circumference of 1.93 cm and the pain level of 1.29 between the intervention group and the control group. Elevation of 20 degrees of lower extremity can be an alternative for nursing intervention in reducing swelling and pain.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Wibowo
"ABSTRAK
Pembangkit ORC (Organic Rankine Cycle) merupakan teknologi yang secara ekonomis sangat menarik, yakni dengan mengkombinasikan sistem surya dan pembangkit listrik yang ada saat ini. ORC adalah teknologi yang mengacu pada tahapan-tahapan yang ada pada siklus rankine, hanya saja menggunakan fluida kerja organic sebagai pengganti air. Teknologi tersebut dikembangkan untuk pembangkit listrik dengan kapasitas nominal 6,6 kW.
Melalui konversi dan penggabungan antara sistem fotovoltaik(pembangkit listrik tenaga surya) dengan pembangkit listrik Organic Rankine Cycle ditargetkan agar energi listrik yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan oleh para pemakai didaerah terpencil.
Mengetahui karakteristik pancaran/radiasi sumber matahari di beberapa titik lokasi diwilayah Indonesia pada cuaca cerah selama 13 jam antara jam 05.50 sampai dengan jam 18.20 dan memperoleh parameter dari masing-masing komponen pembangkit.
Penelitian diproyeksikan wilayah Kupang, rumusan masing-masing parameter (korelasi antara besarnya radius dengan tingginya temperatur yang dihasilkan) termasuk terhadap posisi surya, konsep termal storage diaplikasikan untuk mengantisipasi efisiensi temperatur.
Mengintegrasikan setiap komponen pembangkit sesuai spesifikasi produk yang tersedia dipasaran, selanjutnya mensimulasikan keseluruhan sistem pembangkit pada berbagai kondisi operasi dan mendapatkan kinerja optimum yang mungkin dapat dicapai. Menghitung beban daya maksimum yang dapat dilayani oleh pembangkit dengan memvariasikan beberapa parameter masukan pada komponen, yang dapat menunjang terwujudnya kinerja pembangkit yang optimum.

ABSTRACT
The (ORC) Organic Rankine Cycle powerplant represents economically interesting technology for combining solar system and the existing powerplant. The ORC technology is based on the Rankine process with the difference that instead of water an organic working medium is used. A newly developed ORC technology with a nominal electric capacity of 6.6 kW was implemented in the solar energy.
Determined sun irradiation characteristic on some spots of Indonesian regions during 13 hours from 05.50 am to 06.20 pm and getting parameter of each powerplant component.
The research was projected at Kupang area, formulate each parameter (corelation between radius and temperature production) including sun position and storage thermal concept will be applied to enhance high temperature efficiency Each component of powerplant being integrated as the industrial product specification, then simulating the whole system on some operation condition and getting the optimum performance possible.
In order to achive the optimum performance of powerplant system, the maximum power load that could be served by powerplant determined by varying several input parameter on powerplant component.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29587
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiqurrohman Syahuri
"Disertasi ini mengkaji mengenai prosedur perubahan UUD 1945 sesuai dengan Pasal 37, yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Perwakilan pada tahun 1999-2002. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi prosedur atau cara perubahan pertama sampai keempat UUD 1945 yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat pada tahun 1999-2002; mengetahui dan menganalisis apakah cara perubahan UUD 1945 tersebut sudah merefleksikan prinsip-prinsip umum cara perubahan konstitusi; memperoleh data mengenail cara perubahan konstitusi yang diatur dalam konstitusi di berbagai negara; mengetahui dan menganalisis perbandingan cara perubahan UUD 1945 dengan cara perubahan konstitusi di berbagai negara, untuk diketahui lebih jauh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaannya."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2003
D1119
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Andayani Budisetyowati
"Dalam upaya menangani masalah aktual dan konseptual otonomi daerah era reformasi, penelitian disertasi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai (a) keberadaan dan hakikat otonomi daerah, (b) hubungan antara daerah otonom dan pemerintah, dan (c) hubungan antar daerah otonom di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tinjauan dari perspektif Ilmu Hukum Tata Negara. Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Areal Division of Powers (ADP) dari Arthur Maass yang berakar pada Teori Kedaulatan Rakyat. Teori tersebut dapat diaplikasikan pada negara kesatuan ataupun negara federal dengan instrumen utama desentralisasi.
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan analisis kualitatif berdasarkan data sekunder berupa bahan hukum pimer, sekunder, dan tersier. Untuk memperkuat analisis, dilakukan kajian pustaka mengenai otonomi di berbagai bentuk negara. Dengan berbagai pertimbangan metodologis secara purposif negara-negara penelitian tersebut adalah Belanda, Inggris, Perancis, Filipina, dan Jepang sebagai negara kesatuan, serta Amerika Serikat dan Jerman sebagai negara federal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otonomi daerah beserta daerah otonom dan/atau pemerintahan daerahnya di negara kesatuan merupakan ciptaan Pemerintah melalui pembagian kekuasaan menurut wilayah (ADP). keberadaan, status dan lingkup kekuasaan otonomi daerah sepenuhnya bergantung pada ketentuan konstitusi dan berbagai produk hukum penjabarannya. Kekuasaan yang tercakup dalam otonomi daerag, di luar kekuasaan yudikatif. Pembagian kekuasaan diatur dalam undang-undang. Dengan diberikannya kekuasaan yudikatif dalam otonomi khusus merupakan pertanda dilakukannya desentralisasi asimetrik yang lambat laun dapat mengarah kepada terjadinya metamorphose dari negara kesatuan ke negara federasi.
Dalam negara kesatuan, kekuasaan yang diserahkan (didesentralisasikan) kepada daerah otonom tidak bersifat eksklusif. Namun otonomi daerah dapat diperbesar ataupun diperkecil bergantung pada kerangka hukum sebagai hasil konstitusi ketatanegaraan. Hubungan antara daerah otonom dan pemerintah serta antar daerah otonom tidak hierarkis tetapi merupakan hubungan antar organisasi. Namun produk hukum daerah otonom berada di bawah produk hukum pusat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
D1770
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>