Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safuwan
Abstrak :
Penelitian ini berawal dari pengamatan penulis terhadap keseriusan pekerjaan yang digeluti oleh sebagian orang sebagai pengendara angkutan umum bajaj. Di tinjau secara factual kondisi riil kota Jakarta dipenuhi oleh pelbagai situasi seperti kepadatan, keramaian, keberagaman sarana transportasi, kesumpekan, polusi udara, dsb. Kondisi yang demikian itu jelas mengandung stress psikososial yang tinggi bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Ekses yang timbul dari situasi tersebut akan terasimilasi pada pelbagai segmen kehidupan, di antaranya; persaingan kerja yang tajam dalam pelbagai sector, tanggung jawab terhadap pekerjaan yang meningkat dan tuntutan pemenuhan kebutuhan yang mendesak dan stress kehidupan yang menggejala.

Tapi, para supir bajaj sebagai pengendara jenis angkutan umum yang kecil masih mampu bersaing dan kerja sama dalam aktivitasnya, mereka masih mampu eksis dalam kondisi lingkungan fisik kerja sekitar yang buruk, dan mereka juga masih mampu memnuhi tuntutan kebutuhan hidupnya. Inilah persoalan utamanya. Karenanya penulis terdorong untuk menelusuri secara ilmiah dan mendalam tentang fenomena tersebut.dari itu, penulis mengajukan judul dalam penelitian ini adalah perilaku coping kelompok supir bajaj. Melihat keadaaan yang demikian, mereka berupaya menampilkan pelbagai strategi periaku coping yang mereka yakini bias megatsi stress. Strategi itu ada yang terfokus pada masalah da nada juga yang berpusat pada emosi. Dalam upaya penggunaan strategi coping itu, kelompok supir bajaj tek perduli apakah yang mereka tampilkan itu positif atau negative, yang penting bagi mereka terbebas dari stress.

Menurut literature-literatur psikologi, dapat diidentifikasikan dan dipahami bahwa apabila seseorang atau kelompok berekasi terhadap suatu situasi, dimana situasi tersebut tidak menyenangkan dan menuntut mereka untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan obyek, maka proses yang terjadi dinamakan coping behavior. Secara umum dapat dikatakan bahwa inti dari perilaku coping adalah (1) respons tingkah laku dan pikiran terhadap stress, (2) penggunaan sumber daya yang ada pada diri individu atau lingkungannya (3) pelaksanaannya dilakukan secara sadar oleh individu (4) bertujuan untuk mengatasi atau mengurangi konflik-konflik dan meningkatkan dinamika kehidupan individu.

Pembahasan studi ini disesuaikan dengan skema proses coping dari Richard Lazarus dan strategi perilaku coping dari Taylor. Model analisis ini diambil karena kedua teori tersebut saling terkait satu sama lain pada respon coping individu. Lazarus mencoba menggambarkan [elbagai aspek yang memicu proses stress individu, hingga melakukan coping. Sedangkan Taylor berusaha menjelaskan pelbagai strategi coping yang dilakukan oleh individu dalam rangka mengahdapi situai stress. Selain itu penelitian ini juga menggambarkan individu dan kelompoknya yakni kelompok supir bajaj. Untuk itu, analisisnya akan disesuaikan dengan perspektif psikologi social tentang kelompok. Pada gilirannya secara umum perilaku coping yang ditampilkan pun menjadi perilaku coping kelompok.

Penelitian ini lebih bersifat pendeskripsian secara mendalam secara menyeluruh tentang perilaku coping yang dilakukan oleh kelompok supir bajaj. Karenanya metode penelitian kualitatif menjadi andalan utama analisisnya. Pendekatan kualitatif akan menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah 20 orang (10 orang sudah kawin dan 10 orang belum kawin) dengan kriteria informan, masing-masing individu telah berkeluarga dan belum berkeluaraga, serta sudah mengendarai bajaj sekitar 2 tahun keatas. Sementara metode pengambilan data dilakukan dalam tiga bentuk, observasu terlibat pasif, wawancara konversasional dan focus group discussion (FGD).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, proses perilaku cooping yang ditampilkan dalam 3 situasi yang dikaji (1) situasi keberagaman sarana transportasi umum (2) situasi lingkungan fisik kerja sekitar (3) situasi tuntutan kebutuhan hidup adalah sesuai dengan skema proses coping yang digambarkan oleh Lazarus. Kedua: penerapan strategi perilaku coping yang dijelaskan oleh Taylor, juga berlaku pada kelompok supir bajaj. Strategi perilaku coping dilakukan kelompok supir bajaj dalam ketiga situasi tersebut, tak terpisahkan dari 8 strategi coping, 3 strategi yang berpusat pada masalah, dalam bentuk; 8konfrontasi (9 cara coping), mencari dukungan social (8cara coping), dan dalam merencanakan pemecahan masalah (20 cara coping), sedangkan 5 strategi lainnya yang terfokus pada emosi dalam bentuk; control diri (14 cara coping), membuat jarak (11 cara coping), penilaian kembali secara positif (12 coping), menerima tanggung jawab (6 cara coping) dan dalam bentuk menghindar (4 cara coping). Ketiga, supir bajaj jug adapat disebut sebgai sebuah kelompok social yang maasih eksis dalam lingkungan heterogen kelompok. Kesesuaian pemahaman tentang kelompok yang diajukan para ahli dengan kelompok supir bajaj ternyata dapat digambarkan. Selain itu, mereka juga memiliki pelbagai karakteristik umum kelompok. Kesemua ciri merek aitu akan menjadi suatu variable pembeda dan variable yang menyamakan kelompok supir bajaj dengan pelbagai kelompok yang ditemui sehari-hari.

Dalam pada itu, kesimpulan yang disimpulkan dalam studi ini adalah penerapan skema proses (Lazarus) dan strategi perilaku coping (Taylor) berlaku juga perilaku coping pada kelompok supir bajaj, sebagai salah satu kelompok marjinal yang menerima beban stress yang besar. Upaya perilaku coping yang ditempuh kelompok supir bajaj itu merupakan suatu mekanisme dan strategi mereka dalam rangka mempertahankan pekerjaan demi kelangsungan hidup di DKI Jakarta. Sementara saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar dan pemda DKI Jakarta sudah selayaknya memberikan semacam dukungan social pada kelompok supir bajaj dan pada kelompok marjinal lainnya. Selanjutnya untuk perbaikan arena pertransportasian sebaiknya pemda DKI mengadakan semacam pelatihan agar para supir bajaj mengerti akan tata cara mengendara yang benar, berdisiplin dan sebagainya.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
T37828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrian Hanif
Abstrak :
Kelelahan merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan yang melibatkan pengemudi kendaaraan bermotor, salah satunya supir truk. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan menganalisis adanya hubungan antara kelelahan dengan usia dan indeks massa tubuh sehingga dapat ditemukan langkah penanganan yang tepat. Variabel yang diteliti adalah usia dan indeks massa tubuh. Penelitian ini bersifat cross sectional dan kuantitatif. Identifikasi dilakukan melalui observasi langsung menggunakan kuesioner International Fatigue Research Committee (IFRC) dan analisis dengan metode chi square untuk melihat ada tidaknya hubungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia dan indeks massa tubuh tidak memiliki hubungan dengan kelelahan. ......Fatigue is one of the main cause of accident that involves vehicles, on of them are truck drivers. Thus, the purpose of this research is to analyze the relationship between age and body mass index (BMI) with work fatigue so that the appropriate control can be determined. Variables studied are age and body mass index. This research uses cross sectional method and quantitative approach. Identification of variables are done through observation using International Fatigue Research Committee (IFRC) questionnaire and the analysis of the relationship uses chi square method. Result of the analysis showed that there are no relations between age and BMI with work fatigue on truck drivers.

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romauli
Abstrak :
Infeksi Menular Seksual (IMS) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Sifilis merupakan salah satu IMS yang beberapa tahun terakhir meningkat termasuk Indonesia khususnya pada kelompok berisiko. Sifilis juga merupakan faktor risiko infeksi HIV, demikian pula sebaliknya. Supir truk antar kota merupakan populasi jembatan tansmisi sifilis dari resiko tinggi ke populasi umum. Penyakit ini sering tanpa gejala sehingga tidak disadari penderita padahal dapat menyebabkan penyakit yang serius seperti kerusakan jantung, otak bahkan kematian. Selain itu dapat ditularkan dari ibu kepada bayi yang kemudian dapat menyebabkan prematur, kecacatan dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan infeksi sifilis pada supir truk antar kota di 4 kabupaten/kota yaitu Deli Serdang, Lampung Selatan, Batang dan Denpasar. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini menggunakan data STBP 2011 dengan jumlah responden 1492 orang. Pada penelitian ini diperoleh prevalensi sifilis 5,8%. Hasil multivariat menunjukkan umur ≥ 35 tahun dan usia pertama kali berhubungan seks < 18 tahun berhubungan bermakna dengan infeksi sifilis dengan POR secara berurutan 2,63 dan 1,79. Setelah dilakukan pemodelan dengan regresi logistik, variabel yang menjadi prediktor infeksi sifilis pada supir truk antar kota adalah variabel umur ≥ 35 tahun, usia pertama kali melakukan hubungan seks (< 18 tahun) dan status HIV. ......Sexually transmitted infections (STIs) are very common and still a public health problem worldwide. Syphilis is an STI caused by Treponema pallidum, which can be transmitted through sexual contact or from mother to child during pregnancy. Many studies have been revealed that syphilis promotes the transmission of HIV and both infections can stimulate and interact with each other. Recently there have been epidemics of syphilis in certain countries of the world especially in high risk groups. Long-distance truck drivers is a bridge transmission of syphilis from high risk to general population. Often the infected person does not realize that he has been infected and only can be detected by serological tests. If left untreated, may caused complications such cardiovascular and neurological. During pregnancy, syphilis may contribute to stillbirth, preterm delivery, and early fetal death. The objective of this study was to indentify factors associated with syphilis infection among long-distance truck drivers in 4 municipalities (Deli Serdang, Lampung Selatan, Batang and Denpasar). This study disign is a cross sectional study using IBBS 2011 data with 1492 participants. The prevalence of syphilis was 5,8%. In multivariate analysis, syphilis infection was associated with older age (≥ 35 years old) and age at first sex (< 18 years old) with POR respectively 2,63 and 1,79. After modelling with logistic regression, fit model of syphilis predictors include older age (≥ 35 years old), age at first sex (< 18 years old) dan HIV infection.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Zuvil Arganata
Abstrak :
Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan dan keselamatan yang utama di dunia. Sistem transportasi terbagi menjadi darat, laut, dan udara. Diantara tiga sistem tersebut, transportasi darat merupakan yang paling kompleks dan rawan terhadap kecelakaan. Pekerja yang bekerja pada bidang Transportasi dan Pekerjaan Pemindahan Bahan (khususnya pengemudi truk) memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada pekerja dalam kelompok pekerjaan lainnya. Menurut William Haddon kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu, faktor manusia, kendaraan, dan lingkungan yang dibagi dalam 3 fase, yaitu: pre-crash, crash, dan postcrash. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor risiko kecelakaan pada truk car carrier di PT. XYZ pada tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan studi kuantitatif yang menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Sampel penelitian ini adalah total populasi yaitu sebanyak 11 driver PT. XYZ yang bertugas untuk car carrier projcet rute Sunter-Indonesia Kendaraan Terminal (Pelabuhan Tanjung Priok). Hasil dari penelitian didapatkan bahwa mayoritas driver memiliki pengetahuan dan kondisi kesehatan yang baik. Driver dengan tingkat pendidikan SD semuanya mengalami kecelakaan. Usia dan masa kerja driver memiliki nilai OR masing-masing 1,5 dan 2 kali. Kecelakaan paling banyak dialami oleh driver dengan perilaku mengemudi kurang yaitu sebanyak 36,4% Hampir semua driver (72,7%) melakukan hal yang dapat mengganggu konsentrasi pada saat mengemudi. Tidak ada driver yang mengalami kelelahan tinggi dan sangat tinggi. PT. XYZ melakukan pengecekan kendaraan setiap hari. Hampir semua driver (81,8%) mengemudi dengan kecepatan diatas 60 km/jam. PT. XYZ telah membuat RHM untuk rute sunter-IKT. Kondisi jalan yang dilalui sepanjang rute dalam keadaan bagus. 3 dari 5 kecelakaan yang dialami oleh driver terjadi pada saat macet Kesimpulan penelitian ini adalah faktor risiko manusia terkait kecelakaan di PT. XYZ adalah usia, masa kerja, perilaku mengemudi, dan gangguan saat mengemudi. Kemudian faktor risiko kendaraan terkait kecelakaan adalah kecepatan saat mengemudi dan untuk faktor risiko lingkungan adalah kemacetan.
Traffic accidents are a major health and safety problem in the world. The transportation system is divided into land, sea and air. Among the three systems, land transportation is the most complex and prone to accidents. Workers working in the Transport and Material Transfer Works (especially truck drivers) have a much higher mortality rate than workers in other occupational groups. According to William Haddon, traffic accidents can be caused by three main factors, namely, human factors, vehicles, and the environment which are divided into 3 phases, namely: pre-crash, crash, and post-crash. The purpose of this study was to describe the risk factors for accidents in car carrier trucks at PT. XYZ in 2019. This research is an observational study with quantitative studies using a descriptive analysis approach. The sample of this study is the total population, which is 11 drivers PT. XYZ is in charge of the project carrier car for the Sunter-Indonesia Vehicle Terminal (Tanjung Priok Port) route. The results of the study found that the majority of drivers have good knowledge and health conditions. Drivers with elementary education all have accidents. Drivers age and working period have OR values of 1.5 and 2 times, respectively. The most accidents experienced by drivers with less driving behavior were as much as 36.4%. Almost all drivers (72.7%) did things that could interfere with concentration while driving. No driver experiences high and very high fatigue. PT. XYZ checks vehicles every day. Almost all drivers (81.8%) drive at speeds above 60 km/hour. PT. XYZ has made RHM for the sunter - IKT route. The road conditions along the route are in good condition. 3 out of 5 accidents experienced by drivers occurred during traffic jams Conclusions of this study are human risk factors related to accidents at PT. XYZ is age, years of service, driving behavior, and disruption while driving. Then the vehicle risk factors related to accidents are speed while driving and for environmental risk factors is congestion.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S7710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Herdiana Christanty
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai hipertensi pada supir bus AKAP di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian hipertensi, faktor-faktor yang berhubungan, serta dan faktor dominan darikejadian hipertensi dikalangan supir bus AKAP. Faktorfaktor tersebut mencakup faktor yang tidak dapat dimodifikasi maupun yang dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur dan riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga. Sementara, faktor yang dapat dimodifikasi yaitu kegemukan, olahraga, merokok, profil lipid, konsumsi alkohol, dan pola makan. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Penelitan dilakukan secara kuantitatif dengan desain potong lintang (cross sectional) . Penelitian ini selama bulan April-Juli 2014. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 310 orang. Hasil penelitian menunjukkan 31,9% supir bus AKAP mengalami hipertensi. Maka terdapat hubungan antara umur, kadar kolesterol total, kadar trigliserida, IMT, persen lemak perut, persen lemak tubuh, konsumsi alkohol, dan konsumsi buah. Hasil analisis multivariat, umur, kolesterol total, trigliserida, konsumsi alkohol masuk dalam model akhir multivariat, dimana konsumsi alkohol sebagai faktor dominan protektif terhadap hipertensi. Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat meningkatkan HDL yang mengurangi resiko hipertensi.
This thesis discusses the hypertension in AKAP bus drivers in West Java, Jakarta and Banten in 2013. Purpose of this study is to describe the incidence of hypertension, associated factors, and the dominant factors of hypertension among AKAP bus drivers. These factors include factors that are not modifiable and modifiable. Factors that can not be modified are age and family history of hypertension. Meanwhile, factors that can be modified, namely obesity, exercise, smoking, lipid profile, alcohol consumption, and diet. Hypertension or high blood pressure is a blood vessel disorder that results in the supply of oxygen and nutrients carried by the blood to the inhibited tissues that need it. Research conducted by the quantitative cross-sectional design (cross-sectional). This research during the month of April to July 2014. Samples in this study amounted to 310 people. The results showed 31.9% had hypertension AKAP bus driver. So there is a relationship between age, total cholesterol, triglycerides, BMI, percent abdominal fat, percent body fat, alcohol consumption, and the consumption of fruit. Results of multivariate analysis, age, total cholesterol, triglycerides, alcohol consumption included in the final multivariate models, where the consumption of alcohol as a dominant protective factor against hypertension. Moderate alcohol consumption may increase HDL reduces the risk of hypertension.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christa Adistya
Abstrak :
Angkot merupakan sarana transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Jakarta. Namun terkadang perilaku mengemudi supir angkot ini tidak sesuai dengan peraturan dan membahayakan dirinya dan orang lain, seperti mengebut Salah satu faktor yang mendorong munculnya perilaku mengebut adalah jenis musik dan jumlah penumpang. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh dari jenis musik dan penumpang terhadap perilaku mengebut supir angkot usia muda serta apakah ada interaksi antara keduanya terhadap perilaku mengebut. Penelitian dilakukan pada 60 orang supir angkot di Depok dengan metode field experiment. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa jenis musik tidak berpengaruh secara signifikan dengan mengebut (F=2,564, p>0,05). Jumlah penumpang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mengebut dengan F= 31,878, p<0,05, dan tidak ada interaksi antara jenis musik dan jumlah penumpang terhadap mengebut (F=2,963, p>0,05). "Angkot" is one of many public transportation that most people use in daily activity. Unfortunately, angkot 's driver tends to disobey the rules such as speeding. Some factors contribute to this behavior are the type of music they listen to and the number of passenger. This research was design to see if there is an influence of type of music dan number ofpassenger to speeding behavior, and if there is an interaction between type of music and number ofpassenger to speeding behavior on young angkot 's driver. This research was conducted using field experiment methode to 60 angkot driver in Depok. The result show that there is no significant affect of music type to speeding behavior (F = 2,564, p>0,05), there a significant affect of number ofpassenger to speeding behavior (F = 31,878, p<0,05), and there is no significant interaction between music type and number of passenger to speeding behavior (F = 2,963, p>0,05).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Suryani
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai fenomena perilaku 'ugal-ugalan' yang dilakukan oleh supir-supir bus Metromini sehari-hari. Perilaku 'ugal-ugalan' terjadi karena faktor yang melatarbelakanginya adalah masalah ekonomi, sehingga sistem-sistem transportasi informal lebih menjadi ukuran yang mereka gunakan dalam kegiatan transportasinya sehari-hari. Selain itu bagaimana hubungan yang terjadi antara supir-supir ini dengan penumpang, Provider Jasa, 'timer-timer', dan negara secara umumnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain eksplanatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam keseharian supir-supir pasti 'ugal-ugalan' atau melakukan penyimpangan selama perjalanan, hal ini mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu kebutuhan ekonomi, masalah politik, dan sosial yang berdampak terjadinya keresahan masyarakat, kemacetan, dll. Tetapi selain supir, ada pihak lain yang harus mempertanggungjawabkan mengapa supir-supir ini bertindak 'ugal-ugalan' yaitu, penumpangnya sendiri, PT Metromini sendiri, dan kebijakan-kebijakan dari negara yang dilihat tidak ada kontribusinya untuk memperbaiki sistem transportasi menjadi layak dan manusiawi. ......This thesis discusses the phenomenon of "reckless" behavior performed by the Metromini bus driver everyday. The factors behind this behavior is caused by a matter of economics, which later turns the informal transport systems as a system more often referred to be used in daily transportation. Furthermore, this study would look into the relationship that occurs between the driver with a passenger, Service Provider, timers, and the state generally. This study counts as a qualitative research designed to focus on explanative. The conclusion of this study is that a daily driver must be "reckless" and defy the road rules when they drive, in order to meet their basic needs such as the needs of economic, political, and social. Their 'recklessness' give impacts on public anxiety, traffic jams, etc.. Of course, other than the drivers themselves, there are other parties who contributes their own roles on this matter. The passengers themselves, PT Metromini, and the policies of the state does nothing to improve the transportation system in order to make it more feasible and humane.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Susanti
Abstrak :
ABSTRAK
Benzo(a)pireria (BaP) merupakan senyawa polisiklik aromatic hidrokarbon (PAH) yang bersifat karsinogenik menurut IARC (International Agency for Research on Cancel}. Senyawa ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna seperti pada rokok, makanan yang dibakar, dan emisi kendaraan bermotor. Human Biomonitoring merupakan metode yang sering digunakan untuk mengetahui adanya paparan (kontak) suatu zat asing, seperti senyawa golongan PAH, terhadap tubuh'm~musiarmelalui specimen biologik yang salah satunya urin.

B(a)P akan termetabolisme menjadi 1-hidroksipirena yang berikatan .. dengan glukuronat dan menjadi bentuk yang lebih pola"r sehingga lebih mudah diekskresikan melalui urin. Sampel urin dipakai untuk mengukur .kadar 1-hidroksipirena glukuronida yang dihidrolisis menggunakan enzim fJ Glukuronidase menjadi 1-hidroksipirena. 1-hidroksipirena diukur menggunakan instrumen HPLC derigan.detektor fluoresense pada 'A eksitasi 238 nm dan I~ emisi 400 nm.

Hasil penelitian menunjukkan adanya paparan'Pf\H pada penjaga tol dan supir kendaraan umum di DKI jakarta. Data hasil dianalisis dengan menggunakan uji non paramet~k yang membandingkan nilai rerata 1- hidroksipirena, dengan confidence interval 90 %, perbedaan rerata signifikan pad a level 0, 1. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh rerata kadar 1-hidroksipirena pada penja9a tel sebesar 13,0851-19/9 kreatinin dan untuk supir sebesar 19,234 1-19/9 kreatinin dan kontrol 3, 551 1-19/9 kreatinin. Analisis - hubungan antara rerata 1-hidroksipirena p~da supir kendaraan umum den9an kontrol signifikan berbeda sedangkan untuk penja9a tal tidak si9nifikan sehin99a diperkirakan tidak adanya akibat dari paparan PAH di lin9kun9an kerja pada penja9a tol. Untuk hubun9an kebiasaan merokak, kedua sampel tidak signifikan reratanya antara men9konsumsi dan tidak men9konsumsi rokok sehin99a pada peneliti.an diperkirakan tidak adanya pen9aruh paparan PAH dari rokok. Untuk hubun9an kebiasaan konsumsi makanan dibakar, sam pel supir tidak si9nifikan berbeda kadar 1-hidroksipirenanya, sedan9kan penja9a tal si9nifikan bedanya antara men9konsumsi dan tidak men9konsumsi bakaran. Konsentrasi 1-hidroksipiren.fi. pada penja9a tol akibat makanan dibakar meman9 memberikan pen9aruh dengan bertambahnya paparan PAH selain dilin9kun9an kerja.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library