Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destin Kurniawati
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara urutan ke 7 dari 10 negara di dunia dan merupakan negara urutan ke 1 di Asia Tenggara dengan jumlah penderita DM terbanyak yaitu sekitar 10 juta penduduk. Kelompok terbesar yang menderita diabetes melitus adalah kelompok lansia. Dampak dari diabetes tidak berdampak secara fisik saja tetapi berdampak juga secara ekonomi. Sehingga manajemen diabetes melitus menjadi hal penting yang peru dilakukan. Namun, belum banyak masyarakat Indonesia yang melakukan manajemen secara optimal khususnya manajemen non farmakologis seperti latihan fisik. Padahal latihan fisik dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Ibu S usia 63 tahun berasal dari Jawa telah menderita diabetes melitus sejak 6 tahun yang lalu dan post stroke 2 tahun yang lalu. Kondisi ibu S sekarang mata buram, kedua kaki sering kesemutan, bagian tubuh sebelah kanan sulit digerakkan sehingga ibu S kurang gerak, dan GDS 363 mg/dl. Manajemen yang telah dilakukan ibu S adalah minum obat dan menghindari makanan manis. Senam kaki dan rentang pergerakan sendi menjadi intervensi unggulan yang diberikan kepada ibu S selama 3 minggu dengan 8 kali pertemuan selama 30 menit. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa gula darah ibu S menurun dari 363 mg/dl menjadi 239 mg/dl.

ABSTRACT
Indonesia is the 7th country out of 10 countries in the world and is the 1st country in Southeast Asia with the highest number of people with DM, which is around 10 million people. The largest group suffering from diabetes mellitus is the elderly group. The impact of diabetes does not only have a physical impact but also an economic impact. So that diabetes mellitus management becomes an important thing to do. However, there are not many Indonesians who carry out optimal management especially non-pharmacological management such as physical training. Though physical exercise can help reduce blood sugar levels. Mrs. S, 63 years old from Java, has been suffering from diabetes mellitus since 6 years ago and post stroke 2 years ago. Mother's condition is now blurry eyes, her legs often tingling, the right side of the body is difficult to move so that S's mother is less mobile, and GDS 363 mg / dl. The management that has been done by Mrs. S is taking medicine and avoiding sweet foods. Foot exercises and range of joint movements are the superior interventions given to S mothers for 3 weeks with 8 meetings for 30 minutes. The evaluation results showed that the mother's blood sugar decreased from 363 mg / dl to 239 mg / dl."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Priyanto
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki
dan kadar gula darah pada aggregate lansia diabetes melitus di Magelang.
Penelitian eksperimen semu desain pre and post test group design with control
group. Sampel secara aksidental atau convenience sampling, 125 responden (62
lansia kelompok intervensi dan 63 kelompok kontrol). Instrumen penilaian
menggunakan skala sensitivitas dan nilai kadar gula darah. Senam kaki dilakukan
3 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil penelitian kadar gula darah lebih baik
pada lansia sesudah diberikan senam kaki (p value 0,000). Sensitivitas kaki lebih
baik pada lansia sesudah diberikan latihan senam kaki (p value 0,000).

Abstract
The study aimed to determine the effect of leg exercise on the feet sensitivity and
blood sugar levels in elderly with diabetes melitus at Magelang. It applied quasiexperimental
design with accidental sampling to 62 elderly in intervention group
and 63 elderly in control group. Assessment instruments used the scale sensitivity
of blood sugar levels. Leg exercises activities performed 3 times a week for 4
weeks. The results showed better blood sugar levels after a given leg exercises as
well as leg sensitivity). A series of leg exercise is recommended to be done by
community nurses to the elders."
2012
T30470
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Warini
"[Gaya hidup yang tidak sehat meningkatkan prevalensi DM di masyarakat perkotaan.
Lansia termasuk angregat yang rentan mengalami DM, dikarenakan terjadinya
penurunan fungsi tubuh. Salah satugejala DM yang timbul akibat peningkatan kadar
gula darah adalah penurunan sensitivitas kaki yang ditandai dengan rasa kebas dan
kesemutan.Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran latihan
senam kaki sebagai intervensi keperawatan pada risiko cedera lansia dengan DM.
Hasil asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan selama 6 minggu menunjukkan
perbaikan sensitivitas kaki yang dibuktikan dengan pengukuran Ankle Brachial Index
(ABI) meningkat dari 0,7 menjadi 1,2. Dukungan keluarga dibutuhkan untuk
mempertahankan kepatuhan melakukan senam kaki secara rutin.;Unhealthy life style increase DM prevalence in urban society. Elderly at risk to
develop DM caused by decreasing body function. One of DM symptom caused by
high blood glucose level was decreased foot sensitivity.This paper purposes to give
an illustration of foot exercise as nursing intervention for the risk of injury in elderly
with DM. The result after six weeks intervention show the improvement of foot
sensitivity which is analyzed based on Ancle Brachial Index measurement increase
from 0,7 to 1,2.The family?s support is needed in order to increase adherence toward
foot exercise implementation, Unhealthy life style increase DM prevalence in urban society. Elderly at risk to
develop DM caused by decreasing body function. One of DM symptom caused by
high blood glucose level was decreased foot sensitivity.This paper purposes to give
an illustration of foot exercise as nursing intervention for the risk of injury in elderly
with DM. The result after six weeks intervention show the improvement of foot
sensitivity which is analyzed based on Ancle Brachial Index measurement increase
from 0,7 to 1,2.The family’s support is needed in order to increase adherence toward
foot exercise implementation]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Aryanti
"Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan gejala hiperglikemia akibat defisiensi insulin maupun resitensi insulin. Kejadinnya terus meningkat terutama di perkotaan yang disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas, merokok, konsumsi alkohol, dan stress. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Salah satu intervensi yang diberikan yaitu senam kaki diabetes. Intervensi senam kaki diabetes dilakukan selama lima hari, pasien menunjukkan merasa lebih nyaman dan sensitivitas kaki meningkat. Dengan demikian, senam kaki diabetes perlu dilakukan pada pasien diabetes melitus baik di rumah sakit maupun di rumah untuk mengurangi risiko komplikasi ulkus kaki diabetik.

Diabetes mellitus is a degenerative disease characterized by hyperglycemia due to insulin deficiency or insulin resistant. The incidence of diabetes mellitus rapidly increase through years, especially in urban areas due to the change in lifestyle such as unhealthy diet, less activity, smoking, alcohol consumption, and stress. This paper aimed to analyze the result of foot exercise intervention in diabetes mellitus patient. Foot exercise was given for five days. The result showed an increase foot sensitivity and patient felt more comfortable. Therefore, diabetic foot exercise must be done by diabetic patients either in the hospital or at home to reduce the risk of ulcus diabetic foot.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyati
"Diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di perkotaan. Tahun 2012 didapatkan data sebesar 80% kematian terjadi akibat diabetes. kondisi ini berhubungan dengan terjadinya komplikasi serius pada pasien diabetes yaitu adanya hipoglikemi, ketoasidosis, gangguan sirkulasi (makrovaskuler dan mikrovaskuler), neuropati. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian terapi prilaku aktivitas (senam kaki) dapat mengurangi gangguan sirkulasi pada pasien diabetes.Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai terapi prilaku aktivitas (senam kaki) pada pasien diabetes untuk memperbaiki gangguan sirkulasi dan dapat mengurangi komplikasi serius tersebut. Hasilnya pada pasien ini adalah tidak terjadi penurunan dalam nilai ABI (achiles brachial index), dan tidak terjadi penurunan sensasi rasa (panas dan nyeri) pada kaki. Rekomendasi penulisan ini adalah agar perawat melakukan pemantauan terhadap perubahan sensasi dan dapat melakukan pemeriksaan ABI.

Diabetics is one of the health problems occurs in urban areas. In 2012, Diabetics is 80% cause of deaths in urban area This condition relates to the occurrence of serious complications in patients with diabetes such as hypoglycemia, ketoacidosis, circulatory disorders (macrovascular and microvascular), and neuropathy. Previous research suggests that behavioral therapy activities (gymnastics feet) can reduce circulation disorders in patients diabetes. The purpose of this paper is to analyze evidence based practice on behavioral therapy activities (gymnastics feet) in diabetic patients to improve impaired circulation and reduce the serious complications. The result of this study indicates there is no increasing in the patient's ABI (Achiles brachial index), and no declining in the patient's feet sensation (hot and Pain). It is highly recommend that nurses can perform Achiles brachial Index (ABI) monitoring and feeth sensation monitoring periodically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Angraini
"ABSTRAK
DM Diabetes Melitus merupakan masalah kesehatan yang
mayoritas dialami masyarakat di perkotaan dan termasuk 12 penyakit tidak menular PTM di Indonesia. Populasi yang rentan mengalami DM adalah lansia. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah manajemen kesehatan tidak efektif terkait DM. Intervensi keperawatan dilakukan selama 5 minggu. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan adalah melakukan latihan senam kaki. Latihan senam kaki ini bertujuan untuk mencegah ulkus diabetikum dan menstabilkan kadar glukosa darah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa grafik kadar glukosa darah cenderung turun dan stabil, kehitaman di kuku kaki mulai hilang, dan keluhan kebas dan kesemutan berkurang.

ABSTRACT
DM Diabetes Melitus is a health problem that occurs in urban society and one of the 12 non-communicable diseases. One of the vulnerable population of DM is elderly. The purpose of this paper was give an overview of nursing care to families with ineffective health management concern to DM. Family nursing care was given within 5 weeks. The main nursing intervention rsquo;s given foot exercises. The purpose of foot exercises is to prevent diabetic ulcers and stabilize blood glucose. The results of the intervention showed that the graphic of blood glucose are stabilized and reduced to black toenails, numb, and tingling. "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Muhamad Rizaldi
"ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit yang paling sering ditemukan pada populasi lansia di perkotaan. Lansia merupakan populasi yang rentan mengalami DM. Faktor risiko penyakit DM pada lansia di perkotaan adalah kurangnya aktivitas fisik. Gejala DM yang umum ditemui di perkotaan adalah penurunan sensitivitas kaki yang berdampak rasa kebas dan kesemutan pada kaki. Salah satu intervensi yang tepat diberikan untuk menangani gejala tersebut adalah peningkatan sensitivitas kaki melalui senam kaki dan terapi SPA kaki. Senam kaki dan terapi SPA bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan sensitivitas kaki. Praktik profesi ini bertujuan untuk menguji intervensi senam kaki dan terapi SPA kaki untuk meningkatkan sensitivitas kaki pada lansia dengan DM. Hasil asuhan keperawatan yang dilakukan selama 12 kali pertemuan menunjukkan peningkatan nilai sensitifitas kaki kanan dari 5 menjadi 8 dan kaki kiri dari 5 menjadi 7. Intervensi keperawatan ini perlu dilakukan secara rutin untuk mendapatkan efek yang lebih baik.

ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is one of the most common diseases in the elderly population in urban areas. Elderly is a population that is vulnerable to DM. The risk factors in the elderly in urban areas is lack of physical activity. The symptoms of diabetes mellitus that is commonly found in urban areas is a decrease in foot sensitivity that affects numbness and tingling in the legs. The interventions given to treat these symptoms is an increasing in foot sensitivity which is foot exercises and foot SPA therapy. Foot exercises and SPA therapy are useful for blood circulation and increasing foot sensitivity. The study aims to examine foot exercises intervention and foot SPA therapy to improve foot sensitivity in elderly with DM. The results of nursing care carried out for 12 meeting showed an increasing in the sensitivity of the right foot from 5 to 8 and the left foot from 5 to 7. This nursing intervention needs to be done routinely to get a better effect."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Najwa Harlika Chandra
"Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan global yang memiliki persentase kasus yang semakin meningkat setiap tahunnya. Diabetes merupakan ancaman serius terhadap masalah kesehatan yang sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup seperti pola makan tidak sehat dan kurang aktivitas fisik. Aktivitas fisik dilakukan dengan teratur dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Aktivitas fisik merupakan salah satu intervensi pilihan untuk mencegah dan mengontrol diabetes. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan diabetes melalui intervensi keperawatan edukasi pengetahuan diabetes, peningkatan aktivitas fisik dengan senam kaki, dan diet 3J (jumlah, jenis, jadwal) pada keluarga di Kota Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Intervensi keperawatan unggulan yang dilakukan selama 3 minggu adalah latihan fisik senam kaki. Aktivitas fisik senam kaki dilakukan setiap hari dengan waktu 30 menit. Hasil menunjukkan terjadi penurunan dari pertama kali pertemuan dibandingkan dengan akhir setelah diberikan intervensi senam kaki selama 3 minggu dengan diet 3J dari kadar gula darah 343 mg/dL menjadi 121 mg/dL. Dapat disimpulkan bahwa latihan fisik senam kaki dapat menjadi alternatif intervensi untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Type 2 diabetes mellitus is a global health problem which has an increasing percentage of cases every year. Diabetes is a serious threat to health problems which are mostly caused by lifestyle such as unhealthy eating patterns and lack of physical activity. Regular physical activity can provide health benefits for the body. Physical activity is one of the interventions of choice to prevent and control diabetes. The aim of writing this scientific paper is to provide an overview of nursing care for families with diabetes through nursing interventions, education on diabetes knowledge, increasing physical activity with foot exercises, and the 3J diet (amount, type, schedule) for families in Depok City. The research method used is a case study. The leading nursing intervention carried out for 3 weeks was physical foot exercise. The physical activity of foot exercise is carried out every day for 30 minutes. The results showed that there was a decrease from the first meeting compared to the end after being given foot exercise intervention for 3 weeks with the 3J diet from blood sugar levels from 343 mg/dL to 121 mg/dL. It can be concluded that physical exercise with leg exercises can be an alternative intervention to reduce blood sugar levels in diabetes sufferers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Kurniasari
"ABSTRAK
Kaki diabetik merupakan komplikasi yang sangat menakutkan bagi pasien DM karena
resiko amputasi yang sangat tinggi. Tujuan Penelitian: menganalisis faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap kejadian kaki diabetik. Peuelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analitik dengan pengumpulan data secara cross sectional. Sampel sebanyak
136 pasien DM yang mempunyai kelainan benluk kaki dan Iuka kaki. Pada penelitian ini
pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara observasi dan kuesioner. Hasil
penelitian analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan senam kaki, perawatan
kaki, kepatuhan dalam pencegahan Iuka, kontrol gula darah, pengetahuan, dan diet
dengan kejadian kaki diabetik. Scdangkan secara analisis multivariat hanya ada 3
variabel yang merupakan faktor paling berkontribusi yaitu senam kaki, kepatuhan dalam pencegahan luka dan pengetahuan. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah melakukan konseling secara rutin, klub diabetes, dan rutinitas melakukan senam diabetes.
"
2007
T22882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
"[ABSTRAK
Penderita neuropati perifer diabetik yang mengalami penurunan sensasi kaki dapat
berakibat terjadinya luka diabetik. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas
kombinasi senam kaki diabetik dan terapi SPA terhadap peningkatan sensasi kaki
pada pasien dengan neuropati perifer diabetik. Penelitian ini menggunakan kuasi
experimental pretest-posttest design with control group dengan jumlah sample 35
orang yang didapat dengan tehnik purposive sampling. Pengukuran sensasi kaki
dilakukan pada hari pertama minggu ke-1 dan hari terakhir minggu ke-4 perlakuan.
Sampel penelitian yaitu pasien neuropati perifer diabetik dengan skor sensasi kaki
maksimal 8. Hasil uji mann whitney menunjukkan ada perbedaan rerata
peningkatan sensasi kaki yang diberikan kombinasi senam kaki diabetik dan terapi
SPA dibandingkan hanya diberikan tindakan senam kaki diabetik (p value < 0.05).
Tindakan kombinasi senam kaki diabetik dan terapi SPA lebih efektif dalam
meningkatkan sensasi kaki yang akan berpengaruh terhadap menurunnya resiko
luka pada pasien DM.

ABSTRACT
Diabetic peripheral neuropathy patients with decreasing in foot sensation will
impact on diabetic ulcers. This study aims to explore the effect of combination
between diabetic legs exercise and SPA therapy on foot sensitivity escalation
among patients with diabetic peripheral neuropathy. This study used quasiexperimental
pretest-posttest design with control group with 35 respondents and
recruited by purposive sampling methode. Data were collected from patients with
peripheral diabetic neuropathy and had 8 maximum score of foot sensitivity.. Foot
sensitivity was measured on the 1st day of intervention and end day of intervention.
Mann whitney test analysis showed significant differences on foot sensitivity with
combination of diabetic legs exercise and SPA therapy compare to diabetic legs
exercise only (p value < 0.05). It can be inferred that combination of diabetic legs
exercise and SPA therapy are more effective to increase legs sensitivity. Therefore,
combined effect of those therapies may eventually decrease diabetic ulcers risk., Diabetic peripheral neuropathy patients with decreasing in foot sensation will
impact on diabetic ulcers. This study aims to explore the effect of combination
between diabetic legs exercise and SPA therapy on foot sensitivity escalation
among patients with diabetic peripheral neuropathy. This study used quasiexperimental
pretest-posttest design with control group with 35 respondents and
recruited by purposive sampling methode. Data were collected from patients with
peripheral diabetic neuropathy and had 8 maximum score of foot sensitivity.. Foot
sensitivity was measured on the 1st day of intervention and end day of intervention.
Mann whitney test analysis showed significant differences on foot sensitivity with
combination of diabetic legs exercise and SPA therapy compare to diabetic legs
exercise only (p value < 0.05). It can be inferred that combination of diabetic legs
exercise and SPA therapy are more effective to increase legs sensitivity. Therefore,
combined effect of those therapies may eventually decrease diabetic ulcers risk.]"
2015
T43551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>