Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjutak, HS Hasudungan
Abstrak :
ABSTRAK
Industri properti khususnya bidang perumahan pada dekade sekarang ini mengalami kelebihan pasokan, hal ini disebabkan supply yang berlebihan pada beberapa tahun yang lalu.Pasokan unit rumah dalam jumlah besar dan tidak disertai peningkatan permintaan menyebabkan banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang perumahan mengalami permasalahan, seperti kredit macet. U saha untuk meningkatkan pendapatan dengan menaikkan harga jual adalah suatu hal yang sangat bahaya dalam kondisi pasar saat ini, disatu sisi perusahaan melakukan perang harga yang sangat fantastis sehingga jika ada perusahaan yang menaikkan hargajual akan menyebabkan perusahaan tersebut gulung tikar.

Disamping menaikkan harga jual maka mengurangi biaya investasi dengan melakukan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dapat menaikkan margin pendapatan.Efisiensi dalam proses bisnis yaitu mempercepat waktu proses dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan meminimalkan adanya waktu tunggu dan proses yang tidak mengandung nilai tambah.Efektivitas perusahaan dicapai dengan mengoptimalkan sumber daya manusia.

PT.XWZ adalah salah satu perusahaan perumahan yang mencoba bersaing ditengah persaingan yang sangat ketat.Perusahaan ini bertumbuh dengan sistem yang tidak efisien, yaitu banyaknya proses bisnis yang tidak mengandung nilai tambah ( efisiensi sekitar 3 5 %) dan tidak efektif dalam mengoptimalkan sumber daya manusia. Keadaan ini akan menjadi suatu permasalahan besar bila persaingan beralih kepada faktor internal perusahaan, dimana perusahaan tidak dapat lagi menaikkan harga jual akan tetapi mengharapkan margin dari pengurangan biaya operasi perusahaan.

Rekayasa proses bisnis pada PT.XWZ merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak, disamping untuk menghadapi persaingan pasar juga untuk mencari bentuk sistem yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.Rekayasa ini akan melakukan perombakan secara fundamental dan radikal untuk mencapai suatu peningkatan yang dramatik dari proses bisnisnya.Diukur dengan peningkatan kecepatan, kualitas, pelayanan dan pengurangan biaya operasi perusahaan.

Dalam melakukan rekayasa ini lebih difokuskan kepada aktivitas utama yaitu aktivitas yang berkaitan langsung dengan produk dan pelanggan, yaitu aktivitas logistik dan inventori, aktivitas produksi, pemasaran dan arsitek.Keempat aktivitas ini yang menyerap komponen biaya produksi yang terbesar sehingga bila aktivitas ini dapat menjadi efisien dan efektif maka kontribusinya akan sangat terasa dalam mengurangi biaya produksi.

Rekayasa proses bisnis PT.XWZ memberikan perubahan yang sangat mendasar yaitu merubah operasi proses dari manual menjadi otomatisasi dan pengaplikasian teknologi komputer dan telekomunikasi pada pelaksanaan proses bisnis sehari-hari.Perubahan 1m memberikan dampak terjadinya efisiensi waktu sebesar 84 7 % dan percepatan ini memungkinkan sumber daya manusia dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus sehingga mereka menjadi lebih optimal.Optimalisasi ini mencapai 166,75 % yaitu dari 18 orang operator proses bisnis menjadi hanya 9 orang saja.Biaya operasi perusahaan juga mengalami penurunan yang sangat baik, yaitu sekitar 36% dari biaya sebelumnya.Penurunan ini disebabkan efisiensi dan efektivitas sumber daya yang telah dicapai oleh perusahaan.

Kemampuan perusahaan menekan biaya operasi menyebabkan PT. XWZ dapat memberikan kepuasan tersendiri kepada pelanggannya terutama dalam hal pelayanan yang semakin cepat dalam hal memenuhi permintaan akan perubahan desain, renovasi ataupun informasi.Pelanggan akan memperoleh side effect dari rekayasa proses bisnis, satu sisi perusahaan ingin mengurangi biaya produksi dengan maksud meningkatkan margin pendapatan pada sisi lain pelanggan akan memperoleh pelayanan yang cepat , akurat dan mutu bangunan yang baik sebagai akibat kontrol dan pengawasan yang terstandarisasi.

Manfaat yang diperoleh dari rekayasa ini adalah sangat besar terutama dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.Jika ditinjau dari segi biaya yang diperlukan untuk mengaplikasikan sistem sebagai hasil rekayasa proses bisnis maka analisa ROI menunjukkan bahwa ROI sistem ini adalah 1,09 %, ini berarti sistem ini akan memberikan keuntungan jika diaplikasikan.

Rekayasa proses bisnis memberikan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan bila sukses dalam mengimplementasikan. Sukses tidaknya implementasi sistem ini dipengaruhi kesiapan dan kesediaan dari semua lapisan dalam perusahaan untuk melaksanakannya.Budaya dan sikap puncak pimpinan sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi hasil rekayasa proses bisnis ini.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Ayu Salsabila
Abstrak :
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien di rumah sakit, waktu memegang peranan penting begitupula pada pelayanan di unit radiologi. Dorongan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan berkualitas menjadi permintaan pasien saat ini. Kendala sumber daya infrastruktur maupun manusia masih menjadi tantangan bagi pihak rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan pelayanan radiologi sehingga meningkatkan kinerja dan kualitas pada pelayanan radiologi di rumah sakit. Dengan menggunakan business process re-engineering (BPR) dan sistem informasi yaitu relational database, penelitian ini menghasilkan enam pilihan kombinasi strategi perbaikan untuk sistem pelayanan radiologi dengan hasil yang berbeda. Penelitian ini menghasilkan perbaikan pada pelayanan radiologi dengan waktu terbaik pada perbaikan menggunakan digital radiography (DR), radiology information system (RIS), dan picture archiving and communication system (PACS). Rata-rata waktu keseluruhan proses bisnis berkurang dari 8,79 jam menjadi 1,59 jam dengan peningkatan efisiensi sebesar 82%. ......In providing health services to patients in hospitals as well as in the radiology unit, time plays an important role. The urge to provide fast and quality health services becomes the demand of patients. Infrastructure and human resource constraints are still a challenge for the hospital. The purpose of this study is to design improvements in radiology services. Thus improve the performance and quality of radiology services in hospitals. By using business process re-engineering (BPR) and information systems, namely the relational database, this study produced six choices of combinations of improvement strategies for radiology service systems with different results. This study resulted in an improvement in radiology services with the best time using the improvement of digital radiography (DR), radiology information system (RIS), and picture archiving and communication system (PACS). The average time of the entire business process was reduced from 8.79 hours to 1.59 hours, with an increase in efficiency of 82%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Setiawan
Abstrak :
Untuk dapat bertahan di era persaingan yang makin ketat, dibutuhkan proses bisnis yang sederhana dan terstruktur sehingga memudahkan dalam evaluasi dan perbaikan. eTOM (enhance Telecom Operation Map) adalah salah satu kerangka kerja yang memenuhi syarat tersebut. eTOM merupakan suatu model framework proses bisnis yang menyediakan proses enterprise yang dibutuhkan oleh service provider. eTOM bisa diadopsi pada berbagai level sehingga memudahkan dalam evaluasi dan perbaikan proses bisnis yang ada. Penelitian ini memetakan proses bisnis kedalam kerangka kerja eTOM mulai dari level 0 sampai dengan level 4 dekomposisi proses. Pada pemetaan Business Process Level 0 (The Conceptual View) didapatkan proses bisnis menempati area Strategy, Infrastructure & Product. Untuk Business Process Level 1 (The CEO View) yaitu justifikasi secara functional, masuk ke dalam area Marketing & Offer Management. Selanjutnya justifikasi pada Level 2 didapatkan area Product & offer development & retirement dan Product marketing communications & promotion. Dari level 2 dilakukan dekomposisi proses sampai dengan level yang lebih detail lagi. Dilakukan perbaikan waktu proses dengan menggunakan metode streamlining sehingga didapatkan perbaikan sebesar 59.7 %, dari yang semula waktu prosesnya sebesar 10,941.1 jam menjadi 4,408.6 jam. ...... To be able to survive in an era of tight competition, it takes a simple and structured business processes to facilitate the evaluation and improvement. eTOM (Enhance Telecom Operations Map) is a framework that meets these requirements. eTOM is a model of a business process framework that provides enterprise processes required by a service provider. eTOM can be adopted at various levels to facilitate the evaluation and improvement of existing business processes. This study mapped the business process into eTOM framework ranging from level 0 to level 4 decomposition process. On mapping Business Process Level 0 (The Conceptual View) found that business process occupies an area of Strategy, Infrastructure & Product. For the Business Process Level 1 (The CEO View) that is the functional justification, it is mapped into the area of Marketing & Offer Management. Further justification for the Level 2 area the business process mapped into area Product & offer retirement and Product development & marketing communications & promotion. From level 2, the business process will be decomposited to a more detailed level. By using the method of streamlining the process has an improvement of 59.7% in term of time of process, from the existing process time of 10,941.1 hours reduce into 4,408.6 hours.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mansur Yafi
Abstrak :
ABSTRAK
Beban pelayanan rumah sakit umum di kota-kota besar saat ini menjadi semakin tinggi. Begitu banyak pasien yang harus dilayani, tetapi pelayanan dibatasi oleh jumlah dokter yang tersedia. Pelayanan rumah sakit umum sangat penting untuk terus ditingkatkan karena adanya keterbatasan sumber daya perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan, rumah sakit umum harus mengurangi antrian pasien. Penelitian ini menerapkan metodologi Business Process Reengineering BPR untuk meningkatkan efisiensi pelayanan rumah sakit umum. Perangkat lunak Igrafx digunakan untuk memvisualisasikan desain perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usulan perbaikan dapat digunakan untuk mempercepat pelayanan rawat jalan pada rumah sakit umum di Jakarta.
ABSTRACT
Public hospital services burden in large cities have become larger in recent years. Many patients need to be served, but it is restricted by the number of doctors. As the resource is limited, it is important to improve the efficiency of public hospital services. In order to enhance the outpatient service quality, public hospital should reduce patient rsquo s queue. This study applied Business Process Reengineering BPR method to improve the efficiency of public hospital services. Igrafx software is used to visualize the improvement design. The result show that the suggested solution can be used to accelerate the outpatient health service of a public hospital in Jakarta.
2017
T48403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyah Nisa Azzahra
Abstrak :
Penanganan kontainer berpendingin atau refrigerated container memiliki tantangan yang lebih besar karena membutuhkan efisiensi yang tinggi. Penanganan melalui pemantauan manual di lapangan penumpukan menimbulkan risiko terhadap kerusakan muatan akibat ketidakmampuan dalam memberikan respons dengan cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan proses penanganan refrigerated container melalui penggunaan teknologi internet of things (IoT) dengan pendekatan business process re-engineering (BPR) untuk mendapatkan informasi secara real-time dalam menjaga muatan dari kerusakan dan mempercepat waktu proses penanganan di terminal kontainer. Penelitian ini memiliki tiga skenario perbaikan proses yang terdiri dari kombinasi perbaikan BPR best practice melalui integrasi teknologi, yaitu dengan pengimplementasian automatic container damage detection system (ACDD) dan IoT based reefer real-time monitoring system (RRMS). Hasil simulasi terhadap ketiga skenario tersebut menghasilkan waktu proses penanganan yang berbeda untuk setiap skenario. Model sistem informasi juga dirancang untuk mendukung hasil proses perbaikan bisnis dengan mengadopsi model To-Be skenario ketiga yang merupakan skenario terlengkap dari penelitian dengan penurunan waktu siklus keseluruhan proses sebesar 61,7%. ......Handling refrigerated containers poses more significant challenges because they require high efficiency. Handling through manual monitoring in the stacking yard poses the risk of cargo damage due to the inability to respond quickly. The purpose of this research is to design improvements of the refrigerated container handling process through the implementation of internet of things (IoT) technology with a business process re-engineering (BPR) approach to obtain real-time information in keeping cargo from damage and increase the processing time at container terminals. This study has three process improvement scenarios consisting of a combination of best practice BPR improvement through technology integration by implementing the automatic container damage detection system (ACDD) and IoT based reefer real-time monitoring system (RRMS). The simulation results for the three scenarios resulted in different handling processing times for each scenario. The information system model is also designed to support the business improvement process's results by adopting the third scenario To-Be model, which is the most comprehensive scenario from the study, with a reduction in the cycle time of the entire process by 61.7%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defananda Arya Fadaldala
Abstrak :
Skripsi ini membahas kematangan digital dari gudang perusahaan PT SA dalam proses bisnisnya. Perancangan rekayasa proses bisnis dilakukan untuk memaksimalkan digitalisasi dan mengisi kesenjangan kematangan digital yang dimiliki oleh gudang perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa gudang perlu memakai teknologi baru dalam rangka digitalisasi proses gudang untuk menerapkan otomasi dan integrasi dalam proses bisnisnya. Apabila otomasi dan integrasi dimaksimalkan, maka proses yang dilakukan dalam gudang dapat dilakukan dengan lebih cepat, mengurangi pemborosan dan mendorong digitalisasi dalam proses bisnis, serta meningkatkan kematangan digital yang dimiliki oleh gudang perusahaan. ......This study discusses the digital maturity of the PT SA company warehouse in its business processes. Business engineering process design is carried out to maximize digitalization and fill the digital maturity gap in the company's warehouse. This research is qualitative research with a descriptive design. The research results suggest that warehouses need to use new technology in order to digitize warehouse processes to implement automation and integration in their business processes. If automation and integration are maximized, processes carried out in the warehouse can be carried out more quickly, reducing waste and encouraging digitalization in business processes, as well as increasing the digital maturity of the company's warehouse.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Semakin ketatnya persaingan industri transportasi logistik di Indonesia memerlukan para penyedia jasa logistik perlu mengefisienkan prosesnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dan bertahan dalam kompetisi di industri logistik. Riset ini bertujuan untuk memperbaiki rancangan proses penyediaan jasa transportasi logistik yang lebih efisien, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap kinerja pelayanan. Business Process Re-engineering (BPR) digunakan untuk mempersingkat waktu pelayanan transportasi logistik. Hasilnya saran perbaikan yang diusulkan dapat menurunkan waktu proses respon order sebesar 78% dari 35.79 menit menjadi 7.90 menit dan waktu rata-rata siklus kerja turun sebesar 54% dari 668.22 menit menjadi 309.19 menit.
ABSTRACT
The tight competition of logistics transportation industry in Indonesia requires the local logistic service providers need to streamline their processes so they can fulfill their customer needs and survive in the competition. This research aims to improve design of process for providing logistics transportation services to become more efficiently. Business Process Reengineering (BPR) is used to shorten the logistics transportation service time. The result suggested proposed improvement could decrease order response time process by 78% from 35.79 minutes to 7.90 minutes and average cycle time decreased by 54% from 668.22 minutes to 309.19 minutes.
2017
T48395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Camryna Hanna Pertiwi
Abstrak :
Layanan medis gawat darurat memiliki peran penting dalam menyelamatkan nyawa pasien dan mengurangi kematian atau kecacatan. Implementasi Internet of Things (IoT) pada layanan medis gawat darurat diharapkan dapat membantu dokter dan perawat untuk memberikan perawatan yang segera dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan pada proses operasional layanan medis gawat darurat yang mengimplementasikan IoT dengan menggunakan metode Rekayasa Proses Bisnis (BPR). Metode Failure Mode dan Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk memprioritaskan modus kegagalan dari setiap proses yang akan direkomendasikan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapan IoT. Penelitian ini menemukan 2 modus kegagalan pada proses pra-rumah sakit dan 10 modus kegagalan pada proses rumah sakit yang direkomendasikan untuk dilakukan perbaikan dengan menggunakan IoT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbaikan dengan pengurangan waktu sebesar 19% pada proses pra-rumah sakit dan 22% pada proses rumah sakit. ...... Emergency medical services (EMS) play an important role in saving patients life and reducing death or disability. IoT implementation in EMS is expected to help emergency physicians handle emergency patients to get prompt and accurate treatment. This study aims to design improvements in EMS operational process that implement IoT using Business Process Reengineering (BPR) approach. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method is used to prioritize failure modes in the process that will be recommended for corrective actions using IoT implementation. This study found 2 failure modes in the pre-hospital process and 10 failure modes in the hospital process that are recommended for improvement using IoT. The results of this study show improvement by reducing process time by 19% in the pre-hospital process and 22% in the hospital process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Regina
Abstrak :
Untuk menunjang biaya operasional, rumah sakit memerlukan pembayaran yang cepat dari pihak asuransi. Namun, proses pembayaran dari pihak asuransi ke rumah sakit seringkali mengalami beberapa permasalahan yang menyebabkan waktu pembayaran menjadi lama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses pembayaran asuransi kesehatan di rumah sakit dengan pendekatan Rekayasa Proses Bisnis dan Manajemen Sistem Informasi sehingga didapatkan perbaikan waktu proses pembayaran asuransi kesehatan dan meminimalisir kasus claim pending. Rekayasa proses bisnis dilakukan dalam dua tahap, yaitu pembuatan model dan simulasi dari proses bisnis saat ini, dan proses bisnis yang diperbaiki. Penelitian ini menghasilkan empat skenario perbaikan dengan hasil waktu proses yang berbeda untuk tiap skenario. Skenario dengan perubahan waktu terbesar merupakan skenario yang mengombinasikan solusi peningkatan Claim Management System (CMS), pengimplementasian Document Management System (DMS), dan pengembangan aplikasi web yang mengurangi rata-rata waktu keseluruhan proses bisnis dari 53,3 hari menjadi 24,16 hari atau sebesar 54,67%. Pengurangan waktu yang signifikan dicapai melalui pengintegrasian seluruh proses pembayaran asuransi kesehatan dalam satu sistem, peningkatan keakuratan data melalui otomasi input data, serta penyajian dan pelacakan data antar pihak secara real-time. Pada tahap selanjutnya, skenario terbaik dirancang dengan pendekatan manajemen sistem informasi yang terdiri dari empat tahap, yaitu Entity Relationship Diagram (ERD), Relational Database, Use Case Diagram, dan Data Flow Diagram (DFD). ......To support operational costs, hospitals require fast payment from insurance. However, the payment process from the insurer to the hospital often experiences several problems which causes long payment time. This study aims to design improvements to the health insurance payment process using Business Process Engineering and Management Information Systems Management approach to improve process time for health insurance payment and minimize cases of pending claims. Business Process Engineering is carried out in two stages, namely modeling and simulating the current business process and the improved business processes. This study resulted in four improvement scenarios with different time results for each scenario. The scenario with the most significant time change is the combination of Claim Management System (CMS) improvements, Document Management System (DMS) implementation, and web application development which reduces the average time of the entire business process from 53.3 days to 24.16 days or 54.67%. Significant time reduction is achieved through integrating the entire health insurance payment process in one system, increasing data accuracy through data input automation, as well as presenting and tracking real-time data between parties. In the next stage, the best scenario is designed with Management Information System approach, namely Entity Relationship Diagram (ERD), Relational Database, Use Case Diagram, and Data Flow Diagram (DFD).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Yolanda
Abstrak :
Tingginya persediaan produk farmasi di rumah sakit di Indonesia sering mengalami kadaluwarsa. Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu standar pelayanan kesehatan rumah sakit yang harus diikuti. Proses manajemen persediaan farmasi yang diadopsi rumah sakit saat ini mengalami masalah persediaan dan kesulitan komunikasi data. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan aliran informasi dan proses manajemen persediaan produk farmasi melalui implementasi konsep Vendor Managed Inventory (VMI) berbasis Internet of Things (IoT). Business Process Reengineering (BPR) dan Structured System Development (SSD) digunakan dalam penelitian ini. SSD terdiri dari tahapan pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD), Tabel Relational, use case diagram, dan Data Flow Diagram (DFD) untuk proses perbaikan. Terdapat lima rancangan skenario perbaikan yang kemudian disimulasikan menggunakan software iGrafx. Skenario terbaik yang dapat dipertimbangkan rumah sakit dalam melakukan perbaikan adalah skenario kelima dengan tingkat efisiensi waktu terbesar yaitu 95.64% melalui penerapan kombinasi antara konsep VMI, Teknologi IoT dalam bentuk QR Code atau RFID Tag, dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Waktu siklus manajemen persediaan farmasi yang sebelumnya memakan waktu 177 jam mengalami perubahan menjadi 8 jam. ......High number of pharmaceutical product in Indonesian hospital are prone to expiration problem. Pharmaceutical service is one of the hospital health service standards that must be followed. Medicines inventory management process adopted by the hospital is currently have difficulties in inventory and data communication. The purpose of this study is to design an improvement of information flow and process for medicines inventory management through Vendor Managed Inventory (VMI) supported with Internet of Things (IoT). Business Process Reengineering (BPR) and Structured System Development SSD used in this study. Four stages of SSD consist of structuring Entity Relationship Diagram ERD, tabel relational, use case diagram, and Data Flow Diagram DFD for improvement process. This study proposed five improvement scenarios simulated using iGrafx. The best scenario for hospital to consider in conducting improvement is the intervention of VMI, IoT technology in the form of QR Code or RFID Tag, and Hospital Management Information System SIMRS development. The proposed model resulted on medicines inventory management time efficiency to 95.64%, which previously took 177 hours to 8 hours
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>