Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Surya Adi Pramono
Abstrak :
Pendahuluan : Gangguan menstruasi berhubungan dengan banyak faktor determinan diantaranya adalah faktor antropometri, aktivitas fisik, gaya hidup dan makanan. Saat pandemi COVID 19 terdapat perubahan pola hidup dan pola makan akibat pergerakan masyarakat yang terbatas sebagai upaya untuk memutus rantai penularan dan proses belajar yang hanya dapat diakses dari rumah masing masing. Belum diketahui apakah perubahan pola aktivitas dari siswi yang berkaitan dengan belajar dari rumah dapat mengakibatkan gangguan menstruasi. Sehingga kami melakukan penelitian untuk melihat apakah terdapat hubungan antara perubahan pola hidup tersebut dan gangguan menstruasi pada populasi remaja SMA di Jakarta selama pandemi. Metode Penelitian : Studi survey deskriptif terhadap remaja SMA yang dilanjutkan dengan analisis perbandingan internal Hasil : Penelitian dilakukan dari November 2020 – Januari 2021 di 6 SMA di Jakarta, total sebanyak 923 remaja wanita berusia 14 – 19 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan gangguan menstruasi mereka. Gangguan menstruasi 591 (64%) dan tanpa gangguan menstruasi 332 (36%). Dibandingkan dengan kelompok remaja wanita tanpa ganguan menstruasi maka kelompok remaja wanita dengan gangguan menstruasi menunjukkan aktivitas fisik yang kurang (<600 MET) (OR = 0,79, 95% IK = 0,129 – 1,069) lingkar pinggang > 73,25 cm (OR = 8,87, 95% IK = 5,61 – 14,01), asupan kalori > 1665 cal (OR = 4,94, 95% IK = 3,04 – 8,01) dan asupan lemak > 38,5 gram (OR = 54,18, 95% IK = 32,74 – 89,68). Sedangkan skor akne tinggi ( p = 0,327), kualitas tidur kurang (p=0,211), indeks massa tubuh tinggi (p=0,459), asupan vitamin B1 dan B6 rendah (p=0,291), asupan serat rendah (p=0,093), asupan besi rendah (p=0,249) dan kurangnya waktu tidur (p=0,962) tidak berhubungan dengan gangguan menstruasi. Kesimpulan : Penurunan aktivitas fisik, pola makan yang kurang baik, besarnya lingkar pinggang mempengaruhi gangguan menstruasi dan asupan lemak yang tinggi merupakan faktor penentu utama terjadinya gangguan menstruasi siswi SMA di Jakarta selama pandemi COVID 19 ......Background: Menstrual disorders are associated with many determinant factors including anthropometry, physical activity, lifestyle and food intake. During the COVID 19 pandemic there were changes in lifestyle and eating habit due to limited movement of people in an effort to break the chain of transmission and learning process that can only be accessed from their homes. It is not yet known whether changes in activity patterns of students related to learning from home can result in menstrual disorders. So we conducted a study to see if there is a link between these lifestyle changes and menstrual disorders in the high school youth population in Jakarta during the pandemic. Research Method : Descriptive survey study of high school adolescents followed by internal comparison analysis Results: The study was conducted from November 2020 – January 2021 at 6 high schools in Jakarta, a total of 923 teenage girls aged 14 - 19 years participated in this study which was then divided into 2 groups based on their menstrual disorders. Menstrual disorders 591 (64%) and without menstrual disorders 332 (36%). Compared to the group of adolescent women without menstruation, the group of adolescent women with menstrual disorders showed less physical activity (<600 MET) (OR = 0.79, 95% IK = 0.129 – 1.069) waist circumference > 73.25 cm (OR = 8.87, 95% IK = 5.61 – 14.01), caloric intake > 1665 cal (OR = 4.94, 95% IK = 3.04 – 8.01) and fat intake > 38.5 grams (OR = 54.18, 95% IK = 32.74 – 89.68). While the high acne score ( p = 0.327), low sleep quality (p= 0.211), high body mass index (p=0.459), low intake of vitamin B1 and B6 (p = 0.291), low fiber intake (p = 0.093), low iron intake (p = 0.249) and low sleep duration (p = 0.962) are not related to menstrual disorders. Conclusion: Decreased physical activity, poor diet, large waist circumference affect menstrual disorders and high fat intake is the main determining factor of the occurrence of menstrual disorders of high school students in Jakarta during the COVID 19 pandemic
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Prakoso
Abstrak :
Dunia sedang dilanda pandemi virus COVID-19. Pemerintah di berbagai negara menetapkan protokol pembatasan untuk menghambat penyebaran virus COVID-19. Protokol tersebut membatasi akses ke pelayanan kesehatan, sistem pelayanan tatap muka di minimalisir. Hal tersebut memberikan dampak pada anak dengan autisme. Menurut Kaplan, pada anak dengan autisme gejala inti tidak bisa diobati dengan obat medis, akan tetapi dengan edukasi dan intervensi perilaku. Akan tetapi, sebelum pandemi, edukasi dan intervensi umumnya dilaksanakan dengan sistem tatap muka. Solusi dari masalah tersebut adalah penggunaan layanan kesehatan jarak jauh atau telehealth. Penelitian ini adalah penelitian yang membahas bagaimana penggunaan telehealth-telemedicine untuk intervensi pada kasus anak dengan autisme di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan menggunakan database Pubmed, Proquest, Sage Journal, dan Portal Garuda yang menghasilkan 9 artikel terinklusi. Penelitian terinklusi dilaksanakan pada rentang waktu dinyatakannya COVID-19 sebagai pandemi, yaitu tanggal 11 Maret 2020 hingga 1 Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi menghasilkan dampak pada anak dengan autisme berupa pengurangan perilaku yang ditargetkan, dan meningkatnya keterampilan. Selain itu pada cargeiver dijumpai peningkatan kepuasan dan persepsi mengenai pelayanan telehealth. Bagi penyedia layanan telehealth, dijumpai artikel yang menjelaskan tentang persepsi mengenai layanan telehealth tersebut. Berdasarkan temuan yang didapat, pelayanan telehealth di rekomendasikan bagi anak dengan autisme, para caregiver baik orang tua ataupun  bukan, penyedia jasa layanan juga di rekomendasikan jika ingin menyelenggarakan layanan telehealth berdasarkan temuan berupa tingkat kepuasan dan perkembangan yang muncul setelah intervensi. Sedangkan bagi pemerintah diharapkan mengembangkan kebijakan dan program terkait dengan telehealth terutama di masa pandemi, sehingga masyarakat yang membutuhkan tetap mendapat pelayanan yang dibutuhkan. ......The world is being hit by the COVID-19 pandemic. Governments in various countries set protocols for the spread of the COVID-19 virus. The protocol limits access to health services, the face-to-face service system is minimized. This has an impact on children with autism. According to Kaplan, children with autism symptoms cannot be treated with medical drugs, but with education and behavioral interventions. However, before the pandemic, education and intervention were generally carried out face-to-face. The solution to this problem is the use of remote health services or telehealth. This study is a study that discusses how telehealth is used for intervention in cases of children with autism during the COVID-19 pandemic. This study uses a literature review method using the Pubmed, Proquest, Sage Journal, and Garuda Portal databases which produces 9 included articles. Inclusive research was carried out during the time period that COVID-19 was declared a pandemic, namely March 11, 2020 to May 1, 2022. The results showed that the intervention had an impact on children with autism in the form of a reduction in targeted behavior and skills. In addition to the carrier, increased satisfaction and perception of telehealth services. For telehealth service providers, article explain the perception of the telehealth service. Based on the findings obtained, telehealth services are recommended for children with autism, caregivers, whether parents or not. Service providers are also recommended if they want to provide telehealth services based on the findings about the level of satisfaction and development that appears after the intervention. Meanwhile, the government is expected to develop policies and programs related to telehealth, especially during the pandemic, so that people in need can still receive the services they need.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Febriansari
Abstrak :
Pandemi Covid 19 memaksa pembelajaran atau pelatihan dilakukan secara jarak jauh (daring) agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai target. Pembelajaran daring dituntut untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mudah diakses, salah satunya dengan menerapkan sistem manajemen pembelajaran (learning management system). Salah satu aplikasi manajemen pembelajaran yang banyak digunakan adalah Moodle, khususnya Moodle versi 3.8.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui skema implementasi sistem pelatihan jarak jauh berbasis Moodle di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Badiklat Kemhan). Pengumpulan data dilakukan dengan model waterfall, sementara pengujian aplikasi dilakukan dengan teknik blackbox. Adapun analisis dilakukan dengan menggunakan SCORM dan teori Haughey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan jarak jauh berbasis Moodle dapat dikatakan baik berdasarkan uji blackbox. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek seperti tampilan dan isi website, pelaksanaannya, kesiapan kelembagaan, serta sarana dan prasarana.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2022
355 JIPHAN 8:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Karel Budiman
Abstrak :
Pemberlakuan asas No Work No Pay pada masa pandemi Covid-19 bagi pekerja terjadi ketika pekerja dirumahkan karna alasan internal (pengaruh penurunan bisnis) maupun eksternal (kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat). Sebagaimana diketahui, asas No Work No Pay tidak dapat serta-merta diberlakukan dalam situasi tersebut, karna tidak bekerja dalam periode tertentu bukan merupakan keinginan dari pekerja maupun bukan kesalahan pekerja. Dalam praktiknya penerapan asas No Work No Pay dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, namun di sisi lain menimbulkan kerugian bagi pekerja, karna dengan tidak mendapatkan upah, maka pekerja tidak dapat menerima pendapatan bagi kehidupannya. Sehingga penerapan asas No Work No Pay pengupahan secara sepihak ini dapat menimbulkan perselisihan ketika pekerja dirumahkan dalam situasi pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis praktek pengupahan saat pandemi Covid-19 yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk perlindungan hukum terhadap tenaga kerja. Pemerintah dalam masa pendemi Covid-19 mengeluarkan beberapa aturan terkait pelaksanaan hubungan kerja selama masa pandemi Covid-19 termasuk bagaimana pengupahannya melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 dan Peraturan Mentri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan teknik analisa data yang bersifat kualitatif deskriptif, dengan data sekunder yang bersumber dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, tulisan ini akan menganalisis mengenai bagaimana pentingnya pemerintah mengeluarkan peraturan yang efektif untuk menjamin kepastian hukum, sehingga jelas bagaimana perlindungan hukum mengenai pengupahan pada masa pandemi Covid-19 bagi pekerja yang dirumahkan, serta penyelesaian perselisihan mengenai pengupahan, dan bagaimana selharulsnya pelngatulran pelngulpahan pada saat pandelmi Covid-19 ketika pelkelrja dirulmahkan melalui kesepakatan Bipartite. ......The implementation of the No Work No Pay principle during the Covid-19 pandemic for workers occurred when workers are standing down due to internal reasons (effect of a decline in business) or external (policy of imposing restrictions on community activities). As known, the principle of No Work No Pay cannot be automatically applied in this situation because not working for a certain period is not the urge of the worker or the worker's fault. In practice, the application of the No Work No Pay principle can provide benefits for companies, but on the other hand it causes losses for workers, because by not getting wages, workers cannot receive income for their lives. Therefore, the unilateral application of the No Work No Pay wages principle can lead to disputes when workers are standing down during the Covid-19 pandemic situation. This research was conducted to analyze wage practices during the Covid-19 pandemic issued by the Government for legal protection for workers. The government during the Covid-19 pandemic issued several regulations regarding the implementation of work relations during the Covid-19 pandemic including how remuneration was through the Decree of the Minister of Manpower of the Republic of Indonesia Number 104 of 2021 and Regulation of the Minister of Labor Number 2 of 2021. This research uses data analysis techniques that are descriptive qualitative, with secondary data sourced from primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials. By using normative juridical research methods, this paper will analyze how important it is for the government to issue effective regulations to guarantee legal certainty, so that it is clear how the legal protection regarding wages during the Covid-19 pandemic for workers who were standing down, as well as the settlement of disputes regarding wages, and how the ideal of wage regulations should be carried out during the Covid-19 pandemic when workers were standing down through a bipartite agreement.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Maulana Mugiraharjo
Abstrak :
Provinsi DKI Jakarta atau kota Jakarta menjadi pusat aktifitas atau kegiatan di berbagai skala: internasional, dan nasional, yang secara struktural ruang dibagi menjadi tiga: primer, sekunder, dan tersier. Ekonomi Jakarta digerakkan oleh sektor formal dan sektor informal. Salah satu sektor informal yang ada di Jakarta adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). Pedagang Kaki Lima menjadi salah satu aktor informal yang mengalami dampak pada masa pandemic COVID 19, salah satunya mengenai kondisi pendapatan bulanan. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. bagaimana analisis perubahan pendapatan PKL pada masa pandemic COVID 19; 2. bagaimana pengaruh faktor sosio demografi terhadap perubahan pendapatan PKL? 3. bagaimana pengaruh faktor profil usaha terhadap perubahan pendapatan PKL? Dalam menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan metode regresi logistik biner dan multinomial logistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 52,9% responden mengalami perubahan pendapatan berupa penurunan, sedangkan pada faktor sosio demografi dan profil usaha tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap perubahan pendapatan PKL ......DKI Jakarta Province or so called Jakarta has become the center of activities at various scales: international and national, which structurally divided into three: primary; secondary; and tertiary. Jakarta’s economy is driven by the formal and informal sectors. One of the informal sectors in Jakarta is street vendors or Pedagang Kaki Lima. Pedagang Kaki Lima ara one of the informal actors who have experienced an impact during the COVID-19 pandemic, especially to their monthly income. The questions of this research are: 1. How is the street vendors monthly income change during COVID-19 pandemic; 2. How is the influence of socio-demographic factors on monthly inome change of street vendors?; 3. How is the influence of socio-demographic factors on monthly inome change of street vendors? To answer these questions, the author uses binary logistic regression and multinomial logistic regression methods. The results of this study indicate that 52,9% of respondents experienced a decreased income; while soci-demographic factors and business profiles did’nt find a significant effect on change of street vendors monthly income.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firman Piko Prayogo
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan pengamanan kawasan destinasi pariwisata Taman Impian Jaya Ancol dengan mengacu pada prinsip dan teori manajemen sekuriti serta peraturan perundang-undangan terkait. Selain itu diamati pula peran pengelola dan petugas keamanan kawasan dalam penegakan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid 19 dan timbulnya klaster baru. Hal ini dilakukan guna menganalisis model ideal manajemen sekuriti destinasi pariwisata Taman Impian Jaya Ancol di masa pandemi Covid 19. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, FGD, dan telaah dokumen. Sementara teknik analisis data dilakukan melalui tahap uji validitas data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelola kawasan telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen sekuriti dalam proses pengamanan di objek penelitian. Desain lingkungan destinasi pariwisata Taman Impian Jaya Ancol juga telah menerapkan konsep CPTED guna meminimalisir terjadinya tindak kejahatan. Mengenai model ideal manajemen sekuriti yang dapat diterapkan pada destinasi pariwisata Taman Impian Jaya Ancol menurut penulis adalah dengan menerapkan proses manajemen sekuriti berbasis pencegahan kejahatan situasional dengan didukung desain lingkungan. Terkait masa pandemi Covid-19 proses manajemen sekuriti pada destinasi pariwisata Taman Impian Jaya Ancol juga harus menyesuaikan diri menjadi tidak hanya berorientasi pada pencegahan kejahatan, harkamtibmas, dan pengaturan lalu lintas orang serta barang, namun juga menjadikan pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 sebagai sasaran pelaksanaan tugas. Dengan diterapkannya hal di atas disertai inovasi-inovasi oleh pengelola diharapkan pengunjung dapat berwisata dengan aman dan nyaman, sehingga mendongkrak gairah pariwisata dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. ......This research is conducted to examine the implementation of the security system of tourism destination in Taman Impian Jaya Ancol, referring to the principles, theories of the security management and prevailing law and regulations. Furthermore, this research also examines the role of the Taman Impian Jaya Ancol Manager and Security Officers to enforce the health protocols, in order to prevent the spread of Covid 19 virus and the emergence of Covid 19 clusters. The purpose of those examinations is to analyse an ideal model of security management within the scope of tourism destinations for Taman Impian Jaya Ancol during the pandemic Covid 19. This research is using the qualitative approach method with case study design, whereas the data collecting techniques are carried out through observations, interviews, FGDs and document reviews. The data analysis technique is using the stages of data validity, data reduction, data presentation and conclusion drawing. This research concludes that the company management along with the security service partner and security sector stake holders have implemented the principle and the theories of the security management within their works in Taman Impian Jaya Ancol. The environmental design of the Taman Impian Jaya Ancol tourism destination has also applied the CPTED concept to minimize the occurrence of crime. Regarding the ideal model of security management that can be applied to the Taman Impian Jaya Ancol, according to the author, is to apply a management security theory based on situational crime prevention supported by environmental design. Regarding the Covid-19 pandemic, the security management process at the Taman Impian Jaya Ancol tourism destination must also adjust to being not only oriented towards preventing crime, maintain physical security, and regulating the traffic of people and goods, but also making the prevention of transmission and spread of Covid-19 as daily task. With the implementation of the advice above accompanied by innovations by the manager, it is hoped that visitors can travel safely and comfortably, thereby boosting tourism passion and supporting the acceleration of national economic recovery
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Adani
Abstrak :
ABSTRAK Pandemi COVID 19 telah mengakibatkan penutupan sekolah di seluruh dunia. Untuk memastikan kelangsungan pengajaran dan pembelajaran, sekolah, perguruan tinggi dan universitas telah memindahkan kelas dan kuliah mereka secara online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi stres kerja pada mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Indonesia yang sedang menyusun skripsi selama pandemi COVID 19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survei cross sectional dan interpretasi deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner online yang terdiri dari; karakteristik individu, Perceived Stress Scale 10 items, Perceived Social Support Scale dan kuesioner yang dibuat dengan mempertimbangkan situasi pandemi, pengalaman dan persepsi mahasiswa dan hubungan efek dosis. Sampel dalam penelitian ini adalah 167 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja dirasakan tinggi sebesar 21%, stres sedang 66,5% sedangkan untuk stres rendah 12,6%.Temuan lain yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan pola belajar dari tatap muka menjadi pendidikan jarak jauh dengan tingkat stres mahasiswa (OR=16,65). Peneliti memberikan rekomendasi beberapa hal terkait dengan tindakan dalam mengelola stres kerja pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi yaitu dengan berdiskusi dengan pembimbing akademis terkait beban tugas, mengerjakan skripsi di ruangan yang nyaman, membuat jadwal belajar agar cukup untuk beristirahat atau melakukan hal positif yang menyenangkan.
ABSTRACT The Pandemic COVID 19 has resulted in the closure of schools around the world. To ensure the continuity of teaching and learning, schools, colleges and universities have moved their classes and lectures online. The purpose of this study is to get an overview of perceptions of work stress in public health students University of Indonesia who are preparing their undergraduate thesis during the COVID 19 pandemic. This research is a quantitative study with cross sectional survey design and descriptive interpretation. Data were collected using an online questionnaire consisting of; individual characteristics, Perceived Stress Scale 10 items, Perceived Social Support Scale and a questionnaire has made by considering on these pandemic situation, the experience and perception of students and the relationship of dose effects The sample in this study was 167 students. The results showed that work stress was felt high (21%), moderate (66.5%) and mild (12.6%). Another finding is a significant relationship between the impact of changes in learning patterns from face to face to online learning during the COVID-19 pandemic with students' stress levels (OR=16.65). Researcher gives several things to manage work stress among public health students who are preparing their thesis, by discussing with academic counsellor related to the academic load, making an undergraduate thesis in a comfortable environment, making a study schedule in order to get enough break or do what they like to do in a positive ways.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabian Dwi Nugroho
Abstrak :
Pelayanan publik pada masa pandemi Covid-19 di Unit Pengelola Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Ciracas belum memanfaatkan secara maksimal digitalisasi pelayanan. Walaupun sudah mendigitalisasi permohonan layanan perizinan, fakta di lapangan belum 100% layanan dilakukan secara digital. Dilatarbelakangi permasalahan tersebut kemudian dirumuskan pertanyaan penelitian bagaimana kualitas pelayanan pengurusan perizinan dan non perizinan pada masa pandemi COVID-19 di UPMPTSP Kecamatan Ciracas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas pelayanan pengurusan perizinan dan non perizinan pada masa pandemi COVID-19 di UP PMPTSP Kecamatan Ciracas. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Servqual dari Parasuraman dengan 10 aspek dimensi antara lain Reliability, Responsiveness, Competence, Access, Courtesy, Communication, Credibility, Security, Understanding, Tangibles. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa survei kuesioner, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan di UP PMPTSP Kecamatan Ciracas, termasuk dalam kategori baik. Saran yang dapat diberikan antara lain: pada Dimensi Reliability yaitu menyederhanakan alur pelayanan perizinan dan non perizinan, sehingga pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan dan dapat dihandalkan, Dimensi Responsiveness yaitu menyederhanakan alur pelayanan perizinan dan non perizinan, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat, Dimensi Competence yaitu UP PMPTSP Kecamatan Ciracas agar memberikan pelatihan, sosialisasi dan motivasi kepada pegawainya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, Dimensi Security yaitu UP PMPTSP Kecamatan Ciracas dapat menyediakan tempat penyimpanan atau pengarsipan yang lebih rapih agar terjamin keamanan dan kerahasiaannya. ......Public services during the Covid-19 pandemic at the Investment Management Unit and One- Stop Integrated Services, Ciracas District, have not taken full advantage of the digitization of services. Even though the application for licensing services has been digitized, the facts on the ground are that not 100% of the services are done digitally. Against this background, a research question was formulated on how the quality of licensing and non-licensing services during the COVID-19 pandemic was formulated at UPMPTSP, Ciracas District. The purpose of this study was to analyze the quality of licensing and non-licensing services during the COVID-19 pandemic at UP PMPTSP, Ciracas District. The theory used in this study is the Servqual theory from Parasuraman with 10 dimensions including Reliability, Responsiveness, Competence, Access, Courtesy, Communication, Credibility, Security, Understanding, Tangibles. The approach in this study uses a quantitative approach with data collection techniques in the form of questionnaire surveys, interviews, and observations. The results showed that the quality of licensing and non-licensing services in UP PMPTSP, Ciracas District, was included in the good category. Suggestions that can be given include: the Reliability Dimension, which simplifies the flow of licensing and non-licensing services, so that services are as promised and reliable, the Responsiveness Dimension, which simplifies the flow of licensing and non-licensing services, so that services become faster, Competence Dimensions, namely UP PMPTSP Ciracas District in order to provide training, socialization and motivation to its employees to improve the skills and knowledge needed, the Security Dimension, namely UP PMPTSP Ciracas District can provide a neater storage or archiving place to ensure security and confidentiality.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library