Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Marice
Abstrak :
Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh bagaimana pegawainya dalam bekerja, sehingga rendah dan tingginya kinerja pegawai akan sangat menentukan bagi perusahaan akan maju atau tidak. Oleh karena itu setiap perusahaan akan berusaha mengajak karyawannya untuk dapat bekerja dengan baik, dengan demikian visi dan misi perusahaan dapat tercapai dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai BNI LBE Kramat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan populasi penelitian adalah pegawai BNI LBE Kramat dan pengambilan data dilakukan atas dasar populasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner atau angket. Metode analisis korelasi statistik parametris yang dipakai adalah : (1) Korelasi Bivariat, seperti korelasi sederhana (Product Moment), (2) Korelasi Multivariat, seperti korelasi parsial dan korelasi berganda. Hasil analisis terhadap penelitian ini mengindikasikan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi terhadap motivasi kerja, persepsi terhadap iklim organisasi, persepsi terhadap kemampuan kerja dan persepsi terhadap kompensasi dengan kinerja pegawai, dengan skor koefisien korelasi bervariasi dari 0,564 sampai dengan 0,916. Interpretasi yang dapat diambil terhadap interval koefisien korelasi tersebut di atas adalah bahwa hubungan antara variabel-variabel penelitian berada pada tingkat hubungan yang sedang sampai dengan tingkat hubungan yang sangat kuat/tinggi. Dimana faktor kompensasi merupakan faktor yang paling erat hubungannya dengan kinerja pegawai.
2000
T11467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ali Subhan
Abstrak :
Unjuk kerja GSM Cluster dapat diketalui i dengan pengukurun parameter unjuk kerja meialui OMC (Operation Maintenance Centre). Pada penulisan skripsi ini penulis melakukan pengukuran unjuk kerja jaringan GSM di area Cluster 98 meialui titik pandang pelanggan. yaitu metode drive test. Pengukuran hanya dibatasi pada pelayanan voice atau CS64. Hasil penaukuran dengan drive test dianalisis parameter-parameter unjuk kerjanya dan dibandingkan dengan data statistik OSS. Penurunan perforinansi dan kelemahan yang timbul pada jaringan GSM cluster ini dapat diketaluii dari hasil analisa pengukuran sehingga dapat dioptimasi agar unjuk kerjanya tetap terpelihara dengan baik. Hasil pengukuran unjuk kerja GSM cluster 98 digunakan sebagai masukan bagi operator mengantisipasi pertumbuhan pelanggan dan menentukan kebijakan-kebijakan dalam operasional, perencanaan, dan peningkatkan kualitas pelayanan. ......GSM cluster performance can be determined with measuremeni of pei rornumee parameters through OMC (Operation Maintenance Centre). On this final project the authors performed measurements of the performance of the GSM network in the area of Cluster 98 through the customer's point of view; the method of drive test. Measurement is only limited to voice services or CS64. results of measurements with drive test parameters were analyzed and compared their performance statistics OSS. Decrease in performance and the resulting weakness in the GSM network can be known from this cluster analysis so that measurements can be optimized so that their performance is maintained properly. The results of performancc ineasurement GSM cluster 98 is used as insert for GSM operators to subscriber growth anticipated performance and determine the operational policies, planninu. and improvement quality of service.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S68722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
Abstrak :
Pengukuran kinerja terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk PT Balai Pustaka (Persero) yang dilakukan selama ini dianggap belum mampu menggambarkan kinerja perusahaan yang sebenarnya. Metode pengukuran kinerja yang dilakukan masih mengikuti rational goal model yang terukur secara kuantitatif. Kaplan dan Norton memperkenalkan sistem pengukuran yang mencoba menyeimbangkan alat ukur yang lama, yang tidak menekankan hanya pada aspek profitabilitas (finansial), tetapi juga kepada aspek-aspek yang lain, seperti aspek belajar dan bertumbuh, aspek proses bisnis internal, dan aspek pelanggan. Didasarkan atas alasan tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja PT Balai Pustaka (Persero) dengan memakai pendekatan Balanced Scorecard. Permasalahan utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja PT Balai Pustaka (Persero) apabila diukur dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard ? Sedangkan tipe penelitian ini adalah bersifat deskriptif. Analisis data dilakukan dengan dua cara, yakni data keuangan dengan analisis rasio, sedangkan data primer yang bersumber dari jawaban responden diukur berdasarkan skala Liken. Setelah nilai rasio dan nilai rata-rata tersebut diperoleh, selanjutnya dicari nilai relatif dan keseluruhan indikator untuk mendapatkan nilai kumulatif berupa tingkat kesehatan atau kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja PT Balai Pustaka (Persero) tahun 1998 dari aspek belajar dan bertumbuh adalah cukup baik, aspek proses bisnis internal adalah baik, aspek pelanggan adalah kurang baik, dan aspek keuangan kurang baik. Sementara itu skor kinerja PT Balai Pustaka (Persero) untuk tahun 1998 adalah sebesar 63,60 %. Dengan demikian dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki tingkat kinerja yang kurang baik dan masuk dalam kategori perusahan kurang sehat BBB (50 < TS < = 65). Untuk lebih meningkatkan kinerja PT Balai Pustaka (Persero) di masa yang akan datang, maka beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian atau ditingkatkan adalah aspek belajar dan bertumbuh yang berkaitan dengan karyawan dengan berbagai indikatornya, aspek proses bisnis internal terutama yang berkaitan dengan aspek pelayanannya kepada pelanggan, aspek pelanggan terutama yang berkaitan dengan pihak yang terlibat dalam aktivitas perusahaan, dan aspek finansialnya terutama yang berkaitan dengan proses operasi internalnya.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T2909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Previta Sari
Abstrak :
Anggaran berbasis kinerja dapat dikaitkan sebagai salah satu landasan pentingnya suatu kinerja yang berbasis outcome, sejalan dengan itu maka indikator kinerja juga harus mengacu pada kaidah pencapaian sasaran outcome. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi informasi kinerja dan indikator kinerja berdasarkan model logika. Objek studi penelitian ini adalah DLLAKA yang merupakan unit kerja pada tingkat Eselon II. Metode penelitian yang digunakan studi kasus, dengan data yang diperoleh melalui dokumen dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan pada tingkat unit kerja masih terdapat aktivitas yang belum memiliki hubungan logis untuk pencapaian outcome dan dampak. Perbaikan indikator kinerja dapat dilakukan agar selaras dengan sasaran organisasi yang terkait peningkatan konektivitas nasional dan kinerja pelayanan transportasi. Sementara itu, kualitas output masih bersifat kuantitas upaya sehingga outcome masih berorientasi penyampaian layanan, mengingat pendekatan NPM menghendaki adanya pemerintahan yang berorientasi pada hasil dan memberikan manfaat pada masyarakat. Penelitian diharapkan memberikan implikasi terkait sejauh mana kerangka hubungan logis pada tingkatan unit kerja. ......Performance-based budgeting can be linked as one of the cornerstones of the importance of an outcome-based performance, in line with that, performance indicators must also refer to the rules for achieving outcome targets. This study aims to evaluate performance information and performance indicators based on a logical model as an evaluation framework. The object of this research study is DLLAKA which is a work unit at the Echelon II level. The research method used is a case study, with data obtained through documents and interviews. The results of the study show that at the work unit level there are still activities that do not have a logical relationship to the achievement of outcomes and impacts. Improvements in performance indicators can be made to align with organizational goals related to improving the national connectivity and performance of transportation services. Meanwhile, the quality of output is still a quantity of effort so that the outcome is still service delivery oriented, considering that the NPM approach requires results-oriented governance and provides benefits to the community. The research is expected to provide implications regarding the extent of the logical relationship framework at the work unit level.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya P.
Abstrak :
Penerapan sebuah sistem penilaian dan perencanaan kinerja merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang dimilikinya saat ini beserta potensinya di masa mendatang. Selama ini, penerapannya masih didominasi oleh tolak ukur finansial. Dalam iklim persaingan yang kini kian ketat, tolak ukur tersebut tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya acuan. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem penilaian kinerja yang meliputi tolak ukur finansial maupun non finansial. Sistem penilaian kinerja tersebut adalah sistem penilaian kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard. Model Balanced Scorecard dipakai sebagai kerangka dalam penilaian kinerja sedangkan dalam penentuan skor kinerja menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dan Objective Matrix. Dengan Adanya Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard, proses penilaian dan perencanaan kinerja dapat menyeimbangkan ukuran finansial dan non finansial yang sejalan dengan visi, misi dan strategi perusahaan. ......Applying of an performance measurement and planning of performance is one of way of for company to know condition and achievement until now and its potency in the future. Until now, the implementation still dominated by Finance aspect. In competition climate increasingly tight, that measurement cannot be the other one reference. For the purpose, needed measurement system of performance consisted of financial measurement and nonfinancial measurement. That measurement system of performance is measurement system of performance using method of Balanced Scorecard. Model of Balanced Scorecard is used as measurement framework of performance while in determining performance score using method of Analytical Hierarchy Process and Objective Matrix. Existence of measurement and planning system of performance in company using method of balanced scorecard, process of performance measurement and planning can balances financial measurement and non financial measurement based on vision, mission, and company strategy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48431
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oryza Sativa
Abstrak :
ABSTRACT
This paper investigates how Anti-Corruption Authorities (ACA) make use of performance measurement in order to improve performance management. The research framework has been developed from Ferreira and Otley (2009). The authors used a qualitative method with multiple case study in order to perform comparative research. Indonesia's Komisi Pemberantasan Korupsi and Swedish National Anti-Corruption Unit were chosen as the sample of the study. The research found that both of the authorities has a greatly different performance management system and performance measurement. It can be seen from the use of key performance indicators and its role in the management control system, as well as the target setting, performance evaluation, and rewards.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2018
364 INTG 4:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Brahmantyo
Abstrak :
ABSTRACT
Olahraga Sepak Bola merupakan olahraga nomor satu di dunia dalam hal popularitas maupun dalam hal pengembangan teknologi. Popularitas dan perkembangan pesatnya mengubah sepak bola menjadi sebuah industri besar, di mana kemenangan merupakan tujuan paling penting dalam olahraga tersebut. Persaingan yang ketat membuat semua tim ingin meraih kemenangan. Kompetisi sepak bola kini telah menyentuh tingkat amatir yang bertujuan untuk mencari bakat-bakat terpendam dalam permainan sepak bola. Oleh karena itu, investasi untuk penelitian di bidang sains dan teknologi di perdalam dalam mendukung kebutuhan untuk mencari strategi dalam meningkatkan performa atlet sepak bola amatir demi meraih hasil tersebut. Beberapa adaptasi perubahan pada sepak bola terjadi seiring berkembangnya teknologi, perubahan jenis lapangan, jenis pelatihan hingga jenis peralatan. Perubahan-perubahan ini digunakan para pelatih dan analis dalam dunia persepakbolaan untuk mencari celah pengembangan performa dari pemain sepak bola yang ada. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah banyaknya sepatu sepak bola dengan jenis desain yang berbeda, dari jenis desain permukaan hingga jenis desain pul sepatu. Sepatu sepak bola dianggap alat yang paling berperan penting dalam kinerja atlet selama pelatihan dan pertandingan. Dengan meningkatnya jumlah desain model yang tersedia di pasar, peninjauan pengaruh interaksi sepatu sepak bola berjenis pul yang berbeda pada kinerja atlet menjadi hal yang penting. Peninjauan ini ditujukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi jenis sepatu bola yang paling baik menanggapi kebutuhan tim yang didasari oleh posisi yang berbeda-beda dalam peningkatan kinerja atlet sepak bola amatir. Dalam penelitian kali ini digunakan analisis performa dengan tahapan yang didasari oleh ergonomi dalam berolahraga dan penilaian performa oleh pelatih, hasil yang didapatkan adalah bentuk rekomendasi jenis sepatu yang paling sesuai digunakan di lapangan sintetis Stadion Universitas Indonesia bagi pemain sepak bola amatir, lalu rekomendasi jenis sepatu sepak bola yang paling sesuai per posisi dan analisis lanjutan mengenai Key Performance Index yang diberikan oleh pelatih.
ABSTRACT
Football is the world 39 s number one sport in terms of popularity and technology development. Football Culture and rapid development are making Football to be global industry in the world. Football competition is encouraging to make all the teams want to win. The football competition has now produced an amateur level that aims to find the hidden talents in the game of football. Therefore, investing for research in technology and environment in support of need to find the best performance in amateur football for the results of the test. Some adjustments have been made with emerging technologies, both for the type of work, the type of training to the type of equipment. These changes will be use by coaches and analysts in the world of football to look for loopholes from the existing soccer performance. One of the most visible change is the shoes with different design types. Football shoes are the most useful tool for training athletes during training and matches. By the increasing design models available on the market, this research becomes one of urgent research that people needs. The invention is used to identify and evaluate what different teams need in different positions. In the present study, the performance principles undertaken by ergonomics in sports and performance by trainers, the results obtained are the most appropriate forms of shoes that used well in the field of synthetic grass. The research will be given the analysis of shoes per level and position, and will be check by the Key Performance Index provided by the trainer.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutgardis Dianika Winanda
Abstrak :
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, diiringi dengan berkembangnya teknologi, tantangan yang dihadapi oleh masyarakat juga kian meningkat. UMKM adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Di Indonesia usaha ini memiliki banyak bidang dan memiliki ciri khasnya masing-masing,salah satunya yaitu UMKM bidang fashion, batik Solo. Meningkatnya jumlah UMKM menyebabkan persaingan yang ketat dalam industri tersebut. Oleh karena itu, perlunya suatu pengukuran kinerja sebagai alat ukur perusahaan dalam mengevaluasi dan menyusun strategi yang tepat dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Dari ketiga model yang paling sering digunakan perusahaan besar, performance prism merupakan sebuah pendekatan yang tepat untuk mengukur kinerja perusahaan ini karena tujuan utama UMKM tersebut berorientasi pada aspek eksternal. Metode yang digunakan dalam performance prism terdiri dari Analytical Hierarchy Process (AHP), dan Objective Matrix (OMAX), dimana dalam prosesnya perlu diidentifikasi KPI perusahaan yang nantinya akan di hitung bobot dan diukur nilai indeks perusahaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari total 48 KPI sebagai indikator kinerja UMKM batik Solo, sebanyak 22 KPI masuk dalam kategori hijau, 18 KPI masuk dalam kategori kuning, dan 8 KPI masuk dalam kategori merah. Setelah dilakukan pengukuran dengan scoring system OMAX, perusahaan ini memiliki nilai total indeks sebesar 6,509 yang artinya telah mencapai performa yang diharapkan. ......Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia are experiencing very rapid development, accompanied by the development of technology, the challenges faced by the community are also increasing. MSMEs is a business carried out by individuals, groups, small business entities, and households. In Indonesia, this business has many fields and each has its own characteristics, one of them is Solo batik MSMEs. The increasing number of MSMEs causes intense competition in the industry. Therefore, performance measurement is needed as a company measuring tool in evaluating and developing the right strategy in order to improve company performance. Of the three models that are most often used by large companies, performance prism is the right approach to measure the performance of this company because the main goal of MSMEs is externally oriented. The method used in the performance prism consists of the Analytical Hierarchy Process (AHP), and the Objective Matrix (OMAX), where in the process it is necessary to identify the company's KPIs which will later be weighted and measured. The results of this study indicate that from a total of 48 KPIs as performance indicators for Solo batik SMEs, 22 KPIs are in the green category, 18 KPIs are in the yellow category, and 8 KPIs are in the red category. After measuring with the OMAX scoring system, this company has a total index value of 6,509, which means that it has achieved the expected performance. The results of this study indicate that from a total of 48 KPIs as performance indicators for Solo batik SMEs, 22 KPIs are in the green category, 18 KPIs are in the yellow category, and 8 KPIs are in the red category. After measuring with the OMAX scoring system, this company has a total index value of 6,509, which means that it has achieved the expected performance. The results of this study indicate that from a total of 48 KPIs as performance indicators for Solo batik SMEs, 22 KPIs are in the green category, 18 KPIs are in the yellow category, and 8 KPIs are in the red category. After measuring with the OMAX scoring system, this company has a total index value of 6,509, which means that it has achieved the expected performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library