Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adis Aura Maharani
Abstrak :
Karyawan Generasi Z seringkali dianggap tidak memiliki komitmen organisasi yang tinggi. Meskipun begitu, adanya perilaku job crafting diketahui dapat meningkatkan komitmen afektif karyawan terhadap organisasi. Dengan menggunakan kerangka job characteristic model, penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan peran dari job crafting sebagai mediator dalam hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan komitmen afektif pada karyawan Generasi Z. Partisipan penelitian merupakan karyawan di perusahaan swasta dan BUMN di Indonesia dengan minimal 1 tahun bekerja di bawah kepemimpinan atasan langsung (N = 133). Pengambilan data menggunakan teknik convenience dan snowball sampling melalui survei daring. Data dianalisis menggunakan teknik Hayes’ simple mediation model menggunakan PROCESS versi 4.2 pada SPSS v20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tidak langsung yang signifikan antara kepemimpinan yang memberdayakan dengan komitmen afektif melalui job crafting. Namun, kepemimpinan yang memberdayakan masih dapat memprediksi komitmen afektif secara signifikan ketika job crafting dikontrol. Dengan demikian, job crafting secara parsial memediasi hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan komitmen afektif. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk mengadopsi gaya kepemimpinan yang memberdayakan yang sesuai dengan karakteristik Generasi Z untuk dapat meningkatkan perilaku job crafting dan komitmen afektif mereka. ......Generation Z employees are often seen as not having high organizational commitment. However, job crafting behavior has been shown to increase employee affective commitment to the organization. Using the framework of job characteristic model, this study aims to examine and prove the role of job crafting as a mediator in the relationship between empowering leadership and affective commitment to the organization. Research participants are employees in private and state-owned companies in Indonesia with a minimum of 1 year working under their direct leader (N = 133). Data collection was done using convenience techniques and snowball sampling through online surveys. Data were analyzed using Hayes' simple mediation model technique using PROCESS version 4.2 on SPSS v20. The results showed that there is a significant indirect relationship between empowering leadership and affective commitment through job crafting. However, empowering leadership still significantly predicts affective commitment when job crafting is controlled. Thus, job crafting partially mediates the relationship between empowering leadership and affective commitment. The results of this study can be a reference for companies to adopt an empowering leadership style that is compatible with the characteristics of Generation Z in order to improve their job crafting behavior and affective commitment.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Fainaya Rahma
Abstrak :
Self-leadership pada karyawan mulai banyak diteliti sejak tahun 1986. Penelitian terdahulu telah banyak meneliti tentang pengaruh faktor eksternal terutama gaya kepemimpinan atasan pada self-leadership karyawan, tetapi belum banyak yang melihat kontribusi relatif dari faktor eksternal dan faktor internal secara bersama-sama pada self-leadership karyawan. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti kontribusi relatif dari persepsi karyawan pada kepemimpinan yang memberdayakan pada atasannya dan kepribadian proaktif karyawan secara bersama-sama pada self-leadership. Partisipan penelitian ini merupakan karyawan di perusahaan swasta, BUMN, pemerintahan, dan NGO di Indonesia dengan minimal pendidikan D-3 dan masa kerja 1 tahun (N = 177). Pengambilan data dilakukan dengan teknik convenience dan snowball sampling melalui survei daring. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi berganda menggunakan SPSS v20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memberdayakan dapat memprediksi self-leadership secara positif dan signifikan. Penelitian juga menunjukkan kepribadian proaktif memprediksi self-leadership secara positif dan signifikan, bahkan setelah mengontrol kepemimpinan yang memberdayakan. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada para manajer agar mereka menampilkan perilaku kepemimpinan yang memberdayakan kepada karyawannya. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan pada departemen SDM untuk menerapkan kebijakan seleksi yang menekankan kepribadian proaktif pada calon karyawannya. ...... The construct of self-leadership among employees has received significant attention since 1986. Prior studies have investigated how external elements, particularly the leadership style of supervisors, affect employee self-leadership. However, only some studies have explored the combined impact of external and internal factors on employee self-leadership. Hence, this research examines the collective influence of employees' perceptions of empowering leadership from their superiors and their proactive personality on self-leadership. The participants in this study are employees in private companies, BUMN, government, and NGOs in Indonesia with a minimum D-3 education and one year of working experience (N = 177). Data was collected using convenience techniques and snowball sampling through online surveys. Data were analyzed using multiple regression techniques using SPSS v20. The study results showed that empowering leadership can positively and significantly predict self-leadership. Secondly, this study also showed that a proactive personality predicts self-leadership significantly and positively, even after controlling the effect of empowering leadership. These results can be a reference for companies to provide training to managers so that they display empowering leadership behaviors to their employees. This research can also be an input for the HR department to implement a selection policy that emphasizes a proactive personality in prospective employees.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Angela Senvinia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan prediktif dari beberapa tipe kepemimpinan relational leadership (yaitu, leader-member exchange (LMX), kepemimpinan inklusif, dan kepemimpinan yang memberdayakan) pada efektivitas pemimpin yang dipersepsikan oleh karyawan. Ketiga tipe kepemimpinan ini berbeda satu dengan yang lainnya, misalnya LMX memperlakukan karyawan secara tidak setara tergantung kedekatan dengan atasan, sementara pemimpin yang inklusif memperlakukan semua karyawan setara meskipun latar belakang mereka berbeda. Kepemimpinan yang memberdayakan berbeda dengan LMX dan kepemimpinan inklusif karena secara eksplisit menyertakan pemberian otonomi pada karyawan. Penelitian ini menggunakan self-determination theory untuk menjelaskan kontribusi relatif dari ketiga teori kepemimpinan tersebut pada efektivitas pemimpin yang dipersepsikan oleh karyawan. Penelitian berupa survei daring dilakukan pada berbagai jenis organisasi di Indonesia (N = 171). Hasil penelitian menunjukkan bahwa LMX memprediksi efektivitas pemimpin secara positif dan signifikan. Kemudian, kepemimpinan inklusif masih dapat memprediksi efektivitas pemimpin secara positif dan signifikan setelah mengontrol LMX. Terakhir, kepemimpinan yang memberdayakan masih dapat memprediksi efektivitas pemimpin secara positif dan signifikan setelah mengontrol LMX dan kepemimpinan inklusif. Sebagai implikasi praktis dari hasil penelitian ini, organisasi dapat memberikan pelatihan kepemimpinan inklusif dan kepemimpinan pemberdayaan kepada para manajer. ......This research aims to examine the relative predictive ability several types of relational leadership (leader-member exchange (LMX), inclusive leadership, and empowering leadership) on the perceived leadership effectiveness by employees. These three types of leadership are different, for example LMX treats employees unequally, while inclusive leaders treat all employees equally despite their different backgrounds. Empowering leadership differs from LMX and inclusive leadership in that it explicitly includes giving employees autonomy. Research in the form of an online survey was conducted on various types of organizations in Indonesia (N = 171). The results showed that LMX predicts leader effectiveness positively and significantly. Then, inclusive leadership can still predict leader effectiveness positively and significantly after controlling for LMX. Finally, empowering leadership can still predict leader effectiveness positively and significantly after controlling for LMX and inclusive leadership. As a practical implication of the results of this study, organizations can provide inclusive leadership training and empowering leadership to managers.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenny William
Abstrak :
Skripsi ini menelaah peran mediasi kepercayaan kepada pemimpin pada hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan kreativitas karyawan generasi Z. Teori pertukaran sosial menjadi kerangka pikir dasar untuk menjelaskan hubungan teoretis ketiga variabel tersebut. Partisipan diperoleh dengan teknik convenience sampling menggunakan Google Form. Data kuantiatif dianalisis dengan teknik mediasi sederhana Hayes dengan program PROCESS Procedure for SPSS versi 4.2 beta. Hasil menemukan bahwa tidak terdapat indirect effect yang signifikan antara kepemimpinan yang memberdayakan dengan kreativitas karyawan melalui kepercayaan kepada pemimpin. Implikasi teoretis studi ini adalah diperlukannya studi pada masa mendatang untuk mengeksplorasi variabel lain yang berpotensi memediasi hubungan kepemimpinan yang memberdayakan dan kreativitas karyawan generasi Z. Selain itu, implikasi praktis studi ini adalah berkembangnya pemahaman praktisi mengenai kreativitas karyawan generasi Z dan pengaruh seorang atasan. ......This paper examines the mediating role of trust in leader in the relationship between empowering leadership and the creativity of generation Z employees. Social exchange theory was utilized to explain the theoretical relationship between these three variables. Participants were obtained by convenience sampling technique using Google Form. Quantitative data were analyzed using Hayes' simple mediation technique using the PROCESS Procedure for SPSS version 4.2 beta program. The results found no significant indirect effect between leadership and employee creativity through trust in leader. The theoretical implication of this study is that future studies are needed to explore other variables that potentially mediate the relationship between empowering leadership and the creativity of Generation Z employees. In addition, the practical implication of this study is the development of practitioners' understanding of the creativity of Generation Z employees and the influence of their leaders.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library