Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniana
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang perkembangan pola dan gaya kepemimpinan politik di Iran yang cukup fluktuatif dimulai dari pra dan pasca revolusi Iran 1979. Hal itu berkaitan dengan gagasan Imam Khomenei tentang Wilayah Al-Faqih yang menggantikan sistem monarki menjadi teo-demokrasi. Penelitian ini berfokus pada dua variabel penelitian yakni pola kepemimpinan politik dan gaya kepemimpinan politiknya pada pemimpin tertinggi di negara Iran yakni Imam Khomenei dan Sayyid Ali Khamenei. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dan metode pengumpulan data studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Imam Khomenei dan Ali Khamenei cenderung menggunakan gaya kepemimpinan transformasional diukur dari kriteria kepribadian keterbukaan, kesadaran, ekstraversi dan kesesuaian. Keduanya juga ditopang oleh modal spiritual (Spiritual Capital) yang cukup sehingga mempengaruhi kinerjanya dalam mengarahkan pengikut. Namun, Khomenei memiliki kelebihan pada sifat ekstraversi, keterbukaan dan kesesuaian disebabkan oleh kondisi natural krisis. Meski demikian, mereka juga menerapkan gaya kepemimpinan transaksional dalam situasi tertentu namun dengan intensitas yang rendah.
This research discussed the development of patterns and styles of political leadership in Iran which are quite fluctuating starting from the pre and post-1979 Iranian revolution. That was related to Imam Khomenei's idea of ​​the Wilayah Al-Faqih which replaced the monarchy system into a theo-democracy. This study focused on two research variables, the pattern of political leadership and the style of political leadership on the highest leaders in Iran, namely Imam Khomenei and Sayyid Ali Khamenei. The research used descriptive analysis method and literature study data collection method. The results of this study indicated that Imam Khomenei and Ali Khamenei tend to use transformational leadership styles measured by the personality criteria of openness, awareness, extraversion and agreebleness. Both are also supported by sufficient spiritual capital (Spiritual Capital), which affects their performance in directing followers. However, Khomenei has the advantage of extraversion, openness and agreebleness due to the natural conditions of the crisis. However, they also applied transactional leadership styles in certain situations but with low intensity.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. A. Justisia Riman Dhita
Abstrak :
ABSTRAK
Kebutuhan mengembangkan gaya kepemimpinan yang lebih baik menjadi semakin penting di setiap organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan pimpinan transaksional dan transformasional terhadap kinerja karyawan PT. Formitra Multi Prakarsa Jakarta yang termasuk dalam perusahaan bisnis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas, penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional secara bersamaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
ABSTRACT
The need to develop better leadership style is becoming increasingly important in every organization. The purpose of this study was to ascertain whether there is influence the leadership style of transactional and transformational leadership on the performance of employees of PT. Multi Formitra Jakarta Initiative is included in the company's business. This study uses quantitative methods that are explanative. To find out how big the influence of independent variables, this study used a multiple linear regression analysis. Transactional and transformational leadership styles at the same time have a significant influence on employee performance.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawaty
Abstrak :
Dalam mengembangkan suatu perusahaan, kepemimpinan selalu menjadi hal yang menuntut perhatian khusus. Suatu gaya kepemimpinan yang efektif harus dapat memfasilitasi para karyawannya untuk berkembang semaksimal mungkin. Untuk mencapai keberhasilan, perusahaan membutuhkan manajer yang dapat memimpin dengan baik, orang-orang yang memiliki kemampuan, tanggap pada bisnis dan memiliki visi ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara gaya kepemimpinan (tranformasional dan transaksional) dengan aspek yang dihasilkan oleh suatu kepemimpinan pada PT XYZ. Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dengan kuesioner sesuai rancangan Bass tahun 1995 yaitu Multifactor Leadership Questionnaire. Data yang terkumpul dari 80 orang responden kemudian diolah dengan analisa deskriptif dan analisa regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para manajer di perusahaan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh positif, sedangkan kepemimpinan laissez-faire memiliki pengaruh negatif terhadap efektivitas, kepemimpinan transformasional (terutama motivasi inspirasional dan pertimbangan individual) memiliki pengaruh positif terhadap usaha ekstra, dan kepemimpinan transformasional (terutama motivasi inspirasional) memiliki pendaruh positif dan kepemimpinan transaksional (terutama manajemen dengan pengecualian-aktif) memiliki pengaruh negatif dengan kepuasan pada PT XYZ.
Leadership becomes the issue when it came to the agency development. The effective leadership has to maximize and extend the possible resources to the best performs in the agency. A successful company required successful managers to be the leaders, people with knowledge, business savvy, and a forward-thinking people. This study observed the relationship between the leadership style (transformational and transactional) and the leadership outcome in PT XYZ. The data were collected using questionnaires, taken from Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ - Form 5X) designed by Avolio and Bass in 1995. The data were further analyzed using descriptive based analysis and regression analysis. The results were the managers in the company implemented transformational leadership, the transactional leadership had positive influence and laissez-faire leadership had negative significant influence with effectiveness, the transformational leadership (especially inspirational motivation and individualized consideration) had positive significant influence with extra effort, and the transformational leadership (especially inspirational motivation) had positive significant influence and the transactional leadership (especially management by exception-active) had negative significant influence with satisfaction in PT XYZ.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29502
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Budhi Murnianita
Abstrak :
Peran kepemimpinan merupakan salah satu faktor pembentuk keterikatan pegawaidi dalam organisasi. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara kepemimpinan dengan keterikatan pegawai. Dalam penelitian ini dilakukan analisis tentang pengaruh kepemimpinan terhadap keterikatan pegawai pada PLN Pusdiklat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, adanya keterikatan pegawai di lingkungan PLN Pusdiklat, serta gaya kepemimpinan transformasional dan laissez-faire secara signifikan berpengaruh terhadap employee engagement. Sedangkan kepemimpinan transaksional secara signifikan berpengaruh negatif hanya pada dimensi vigor dan dedication pada variabel employee engagement. ......Leadership role is one of the factors in forming of employee engagement within the organization. Results from several studies showed a significant correlation between leadership and employee engagement. This study conducted an analysis of the influence of leadership on employee engagement in PLN Pusdiklat. Results obtained from this study, there is employee engagement in PLN Pusdiklat, as well as transformational leadership style and laissez-faire significantly affect to employee engagement. Whereas transactional leadership is significantly has negative effect only on the dimensions of vigor and dedication on employee engagement variable
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30258
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Bram Widi Kusuma
Abstrak :
Penelidan ini ingin melihat pengaruh kepemimpinan transformasional dan transaksional yang bersumber pada penelitian dan konsep Bass dan Avolio ( 1994) terhadap employee engagement. Responden adalah 75 karyawan PT Kustodian Sentra! Efek Indonesia (KSEI). Dalam penelitian ini, kepemimpinan berpengaruh pada terciptanya EE di suatu perusabean. Secara signifikan juga didapatl bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh lebih dibandingkan kepernimpirum transaksional. Kepemimpinan transaksional masih diperlukan da!am beberapa situasi sebagai pelengkap kepemimpinan transformasional sehingga kepemimpinan menjadi utuh dan lebih fleksibel.
This study wanted to see the influence of transformational_ and transactional leadership which used the concept of Bass and Avolio ( 1994) on employee engagement Respondents were 75 employees of PT Indonesian Central Securities Depository (KSEI), In this study, leadership gave significant influence on the creation of BE in the company, It was also found that transformational leadership had more impact than transactional leadership. Transactional leadership was still needed in some situations as a complement to transformational leadership to be more flexible.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33715
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wutun, Rufus Patty
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini dilakukan untuk menelaah hubungan antara kepemimpinan transformasional dan transaksional dengan struktur keorganisasian, tata nilai keorganisasian, dan praktik-praktik keorganisasian pada sejumlah organisasi di Jakarta dan Surabaya. Sampel berasal dari 22 organisasi yang terdiri dari 7 organisasi di Jakarta dan 15 di Surabaya. Responden berjumlah 557 orang manajer madia. Mereka diminta untuk menilai kepemimpinan bermodalitas ganda tersebut.

Penilaian mereka terhadap kapemimpinan yang bermodalitas ganda tersebut didasarkan pada struktur keorganisasian, tata nilai keorganisasian, dan praktik-praktik keorganisasian. Penilaian para responden terhadap kepemimpinan yang berkualitas ganda merujuk pada MLQ 5X-R dari Bass dan Avolio (1994). Penilaian terhadap struktur keorganisasian merujuk pada KSO dan Paramita (1985). Sedangkan terhadap tata nilai keorganisasian dan praktik-praktik keorganisasian, penilaian mereka merujuk pada VSM?94 dan WIWQ dari Hofstede (1994;1998).

Data dikumpulkan dengan kuesioner. Setelah terkumpul, data tersebut dianalisis secara statistika dengan teknik analisis persamaan struktural dengan menggunakan program LISREL versi 8.50 dari Joreskog dan Sorbom (2001).

Hasil yang diperoleh dari analisispersamaan struktural sebagai berikut: Nllai chi-square (X2) sebesar 175.34; db 147; p. 0.055. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa besaran nilai X2 =175.34 dan harga p yang diperoleh (p = 0.055) lebih besar dari batas penerimaan (p = 0.05). Hasil tersebut mengndikasikan bahwa ada perbedaan yang signitikan antara matriks kovarian yang diharapkan oleh model teoretik dengan matriks kovarian data. Dengan demikian, modalnya ftt dengan data.

Ada kontribusi yang signifikan dari struktur keorganisasian terhadap kualitas kepemimpinan transaksional (Y11= 0.42, t= 3.9O,) dan transformasional (y21 = -0.39, t = -2.90). Nlial tldak berkontrtbusl sacara signifikan terhadap kepemimpinan transformasional (y22 = 0.14, t = 1.87) dan transaksional (Y12 = -0.15, t = -1.89. ' Ada kontribusi yang tidak signitikan dari praktik-praktik keorganisasian terhadap kepemimpinan transformasional (Y23 =-0.02, t= -0.29). Besaran nilai sumbangan praktik-praktik keorganisasian terhadap _kualitas kepemimpinan transformasional = -0.02, t= -0.29 kecil dan negatif. Dan signifikan untuk transaksional (Y13 = 0.45, t = 8.12). Korelasi antara struktur keorganisasian dan tara nilai sebesar 0.43, t= 2.28. Hasil ini menunjukkan bahwa struktur keorganisasian berkorelasi secara signifkan dengan tata nilai. Korelasi antara struktur keorganisasian dan praktik-praktik keorganisasian sebesar 0.28, t = 6.04. dan korelasl antara tata nilai dengan praktik-praktik keorganisasian sebesar 0.27, t = 2.13. Hasil ini menyatakan bahwa struktur keorganisasian berkorelasl secara signifikan dengan tata nilai dan demikian pula antara tata nilai dengan praktik-praktik keorganisasian.

Kontribusi kepemimpinan transaksional terhadap kualitas kepemimpinan transfonnasional sebesar1.15; t= 8.32. Hasil ini mengindikasikan signifikansi kontribusi kualitas transaksional terhadap kepemimpinan berkualitas transformasional. Hasil studi tersebut menjelaskan bahwa kualitas transaksional dapat menjadi dasar untuk mengembangkan kepamimpinan berkualiias transformasional.

Signifikansi hasil pangujian dampak tidak langsung terhadap kepemimpinan transformasional yang telah dihipotesiskan berhasil didukung. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional secara tidak Iangsung dapat dijelaskan oleh struktur keorganisasian, tala nilai, praktik-praktik keorganisasian melalui kualitas kepemimpinan transaksional. Dengan demikian, kepemimpinan transformasional bisa Iebih berhasil diterapkan jika pemimpin mempraktikkan juga kepemimpinan berkualitas transaksional. Muatan faktor untuk dimensi formalisasi (1.05) dan kompleksitas (0.83) tinggi. Besaran muatan faktor tersebut mengindikasikan organisasi yang mekanistik. Hal itu mencerminkan hierarkhi dalam organisasi dan tugas-tugas yang rutin dan terinci dalam batas tanggung jawab yang ketat (Mead, 1994). Konfigurasi ini disebut autoritas hierarkhi 'mekanistik" atau orientasi vertikal (Koentjaraningrat, 2000; Munandar, 2001).

Muatan faktor ntuk dimensi orientasi proses (0.81), tugas (078), parokial (0.72), dan sistem tertutup (0.71) dari variabel praktik-praktik keorganisasian, tinggi. Keempat dimensi tersebut menyatakan struktur aktivitas keorganisasian bersifat rutin, selanjutnya dilabel sebagai konsentrasi tugas.

Autoritas hierarkhi dan konsentrasi tugas dapat membangun satu konfigurasi karena keduanya mencerminkan organisasi mekanistik. Autoritas hierarkhi dan tugas dapat diasosiasikan dengan kebutuhan individu akan security. Kebutuhan individu akan security didasari oleh nilai uncertainly avoidance (Hofstede, 1997).

Dimensi LTO, IDV, MAS, mencerminkan mental orang-orang di dalam organisasi (Hofstede, 2002). Hasll pengujian menunjukkan bahwa muatan faktor untuk LTO (0.69), IDV (0.61), dan MAS (059), tinggi. Dimonsi nilai-nilai tersebut mengindikasikan collective mental programming of the mind dan anggota organisasi. Konfigurasi dimensi-dimensi nilai tersebut dilabel sebagai mentalitas egosentris. Mentalitas orang-orang yang dikuasai pemikiran akan imbalan masa depan, individu listik, dan maskulin. Mentalitas mereka dikuasai oleh kebutuhan akan ?kepemilikkan? untuk diri sendiri dalam menghadapi situasi masa depan yang sarat dengan ketidakpastian.

Kontigurasi mentalitas egosentris, autoritas hierarkhi, dan autoritas tugas mempengaruhi persepsi mereka terhadap kepemimplnan yang lebih berkualitas transaksional daripada transformasional. Untuk itu perlu dilakukan perubahan pengelolaan organisasi dari mekanistik ke arah organik, dari aktivitas yang berorientasitugas ke arah pemberdayaan (manusia) untuk mencapai tujuan dan hasil bersama. Perubahan kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap persepsi mereka dan mentalitas egosentris ke arah mentalitas altruistik yakni ?orientasi ke-kita-an'. Dengan demikian persepsi subyektivitas mereka terhadap kualitas kepemimpinan yang transaksional akan bergeser ke arah yang Iebih transformasional. Dengan cara demikian, mereka akan mempersepsi pola pengelolaan dan kepemimpinan organisasi yang Iebih transformasional daripada pola transaksional.
2004
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Emyliana Manurun
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan di perusahaan tambang batu bara yang memiliki konsep penambangan terbuka. Fluktuasi angka kecelakaan dari tahun 2011-2017 menyebabkan PT XYZ memiliki potensi resiko kecelakaan yang tinggi. Hasil investigasi kecelakaan menyebutkan bahwa faktor utama yang menyebabkan kejadian kecelakaan yaitu faktor pengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara safety leadership dengan safety performance di PT XYZ. Metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini adalah analisis komperatif dan analisis korelasi. Gaya kepemimpinan yang akan diidentifikasi melalui pendekatan persepsi dari manajemen (top dan middle management) serta dari karyawan (staff atau front line) dengan menggunakan kuesioner yang akan diberikan kepada 240 karyawan sehingga dapat diketahui gambaran gaya kepemimpianan yang saat ini menjadi budaya di PT XYZ. Gaya kepemimpinan akan dihubungkan dengan safety performance (safety inspection, safety motivation dan incident investigation). Berdasarkan hasil analisa data diperoleh bahwa kepemimpinan transformasional yang saat ini menjadi budaya di PT XYZ memiliki pengaruh positif yang siginifikan terhadap safety performance (safety inspection, safety motivation dan incident investigation).
PT XYZ as a mining industry has the fluctuations number of accidents in 2011-2017. The accident investigation state that the main factor caused the accident was a lack of supervision. This study examines the relationship between safety leadership and safety performance at PT XYZ. The methods used in this quantitative research are analytic correlation and analytic comparison. The leadership style that will be identified through the perception approach from management (top and middle management) as well as from employees (staff or front line) using a questionnaire that will be given to 240 employees to see the leadership style that is currently a culture at PT XYZ. The leadership style will analyze the correlation with safety performance (safety inspection, safety motivation, and incident investigation). The description of the research results has a positive impact between safety leadership and safety performance. These results indicated that safety leadership has a significant impact on three aspects on safety performance. Based on data analysis it was found that transformational leadership, which is currently a culture at PT XYZ, has a significant positive effected on safety performance (safety inspection, safety motivation and incident investigation).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Natalius
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang bergerak sebagai developer yang memiliki proyek-proyek di DKI Jakarta pada tahap konstruksi dengan karakteristik proyek berskala besar, kompleksitas yang tinggi, schedule proyek yang pendek dan ukuran tim yang besar. Manajer proyek dituntut memiliki kepemimpinan yang mampu menciptakan kerjasama tim yang efektif dalam mencapai kesuksesan waktu proyek. Model kepemimpinan diwakili oleh kepemimpinan transaksional dan transformasional yang mempengaruhi komunikasi, kolaborasi dan keutuhan tim (kerjasama tim) dan kinerja waktu proyek.
Abstract
This research was conducted in a company engaged as developers who have projects in Jakarta during the construction phase with the characteristics of large scale projects, high complexity, short project schedule and large team size. The project manager has to have leadership that is able to create effective teamwork in achieving project success. Leadership model represented by transactional and transformational leadership that affects communication, collaboration and cohesiveness of the team (teamwork) and project time performance.
2011
T29931
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>