Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistia Hardianti
Abstrak :
Skripsi ini membahas evaluasi penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di Area Kantin Asrama Mahasiswa, Kantin MUI, dan Wisma M Universitas Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian semi kuantitatif dengan desain deskriptif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi penerapan K3L berdasarkan kedua aspek sesuai dengan standar penerapan K3L Kantin UI yaitu higiene sanitasi makanan, dan aspek K3 kantin. Hasil penelitian didapatkan persentase penerapan K3L di Kantin Asrama Mahasiswa (53%), Kantin MUI (41,8%), dan Wisma M (59,1%). Diharapkan agar setiap pengelola/karyawan Kantin Asrama Mahasiswa, Kantin MUI, dan Wisma M dapat mempertimbangkan saran yang diberikan untuk K3L kantin.
Scope of this study is to evaluate the implementation of occupational safety, health and environment (SHE) in canteen/kitchen at various public area of University of Indonesia i.e. at Student dormitory, Masjid Ukhuwah Islamiyah (MUI), and Wisma M. This research is semi-quantitative descriptive interpretive. The objectives are to evaluate the implementation of occupational safety, health and environment (SHE) based on two category i.e. Occupational Safety and Health aspect, and food hygiene sanitation. The implementation of SHE shows the following result: 53% at student dormitory canteen, 41,8% at MUI canteen and 59,1% at Wisma M. It?s recommended that this study can be implemented by the organizer of canteen activities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Hadi
Abstrak :
Makanan yang sehat dan aman merupakan faktor penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia saat ini masih sering diketemukan kasus-kasus penyakit yang disebabkan oleh makanan yang tidak hygienis. Tempat penjualan makanan merupakan salah satu tempat dimana makanan diolah dan disajikan yang diperuntukkan bagi masyarakat dan perlu mendapat perhatian, karena masih banyak ditemukan tempat-tempat yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Disamping itu pengetahuan penjamah makanan sangat berpengaruh terhadap perlakuan makanan, sehingga makanan tersebut hygienis serta aman untuk dikonsumsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran sejauh mama tingkat pengetahuan penjamah makanan pada kantin di lingkungan Kampus Universitas Indonesia Depok tentang praktek hygiene dan sanitasi makanan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tenaga penjamah makanan pada kantin di lingkungan Kampus Universitas Indonesia Depok, sudah cukup baik. Tingkat pengetahuan tenaga penjamah makanan yaitu 91 sangat baik, 38,2 % cukup baik, 18,2 % kurang baik dan 4,5 % sangat kurang. Walaupun masih ada 10 orang yang mempunyai pengetahuan kurang baik. Untuk itu dirasa perlu untuk meningkatkan pengetahuan dari yang kurang baik tersebut dengan cara mengadakan pelatihan tentang praktek hygiene dan sanitasi makanan. Kualitas makanan yang dijual oleh pedagang makanan, berkualitas baik. Berdasarkan hasil penelitian, perlu ditingkatkan upaya pembinaan dan pengawasan terhadap tempat penjualan makanan agar makanan yang dihasilkan memenuhi syarat kesehatan.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Purwanisari
Abstrak :
ABSTRAK
Keamanan pangan saat ini telah menjadi isu penting dalam kesehatan masyarakat.Sekitar 10-20 kejadian luar biasa pada penyakit akibat makanan disebabkan oleh terkontaminasinya makanan dan minuman oleh mikroorganisme pathogen melalui penjamah makanan.Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai bakteri patogen pada penjamah makanan di kantin ini.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kejadian infeksi bakteri patogen pada penjamah makanan di kantin sebuah kampus di Depok. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Mei-Juni 2017 di kantin sebuah kampus di Depok.Populasi penelitian ini seluruh penjamah makanan yang berada di kantin sebuah kampus di Depok.Jumlah sampel 60 orang penjamah makanan.Data yang dikumpulkan merupakan data primer yaitu hasil wawancara dan observasi data karakteristik dan perilaku penjamah, serta data infeksi bakteri patogen melalui pemeriksaan feses di laboratorium.Hasil penelitian diketahui bahwa 60 penjamah makanan termasuk dalam kelompok umur tidak berisiko 30-50 tahun , proporsi penjamah makanan berjenis kelamin laki-laki sedikit lebih banyak dari perempuan 53,3 , mayoritas berpendidikan rendah 58,3 , setengahnya pernah mengikuti pelatihan kesehatan 50 , dan seluruhnya belum pernah melakukan imunisasi tifoid. Hasil pemeriksaan feses diketahui bahwa ada 3 penjamah makanan yang teridentifikasi mengandung bakteri E.coli O157 dalam fesesnya. Selain itu perilaku dan personal hygiene sebagian besar penjamah termasuk dalam kategori kurang baik, faktor lingkungan seperti fasilitas sanitasi kantin sebagian besar sudah memenuhi syarat, dan 83,3 penjamah tidak ada riwayat kontak dengan binatang. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik, perilaku, personal hygiene, fasilitas sanitasi dan riwayat kontak dengan binatang terhadap infeksi bakteri patogen.Dengan melihat hasil penelitian ini, disarankan agar pihak kampus terus melakukan edukasi terhadap penjamah makanan terkait perilaku dalam pengelolaan makanan dan pengawasan secara rutin terhadap kualitas kesehatan penjamah, kualitas makanan dan kondisi sanitasi agar kantin dan penjamah tidak menjadi sarana penyebaran penyakit.
ABSTRACT
Current food security has become an important issue in public health. Approximately 10 20 of the extraordinary incidence of foodborne illness is caused by food and drink contamination by pathogenic microorganisms through food handlers. Until now there has been no research on pathogenic bacteria at food handlers in this canteen.The purpose of this study is to know the incidence of pathogenic bacterial infections in food handlers in the cafeteria of a campus in Depok. The research design used was cross sectional. The study was conducted in May June 2017 in the canteen of a campus in Depok. The population of this study is all food handlers located in the cafeteria of a campus in Depok. The sample size is 60 food handlers. The data collected are primary data that is the result of interview and observation of characteristic and behavioral data of the handler, and data of bacterial pathogen infection through stool examination in the laboratory.The results of the study revealed that 60 of food handlers were included in the non risk age group 30 50 years , the proportion of male sex food handlers was slightly higher than women 53.3 , the majority of them were low educated 58.3 , Half have attended health training 50 , and all have never done tifoid immunization. The results of faecal examination revealed that there are 3 food handlers identified contain bacteria E. coli O157 in fesesnya. In addition, the behavior and personal hygiene of most of the handlers are in poor category, environmental factors such as canteen sanitation facilities are largely eligible, and 83.3 of the handlers have no history of contact with animals. There was no statistically significant relationship between characteristics, behavior, personal hygiene, sanitation facilities and contact history with animals against pathogenic bacterial infections.By looking at the results of this study, it is suggested that the campus continue to educate food handlers related to behavior in food management and regular supervision on the quality of health of the handlers, food quality and sanitary conditions for canteen and handlers not be a means of spreading the disease.
2017
T47827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatul Laili
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keamanan pangan pada makanan di kantin Sekolah Dasar Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data sekunder, yang terdiri dari hasil uji laboratorium 63 sampel makanan dan hasil wawancara 63 penjamah makanan menggunakan kuesioner oleh peneliti utama. Hasil penelitian menunjukkan 9,5% sampel makanan tidak memenuhi syarat keamanan pangan karena terkontaminasi oleh Escherichia coli. Analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keamanan pangan dengan pencegahan kontaminasi silang (p=0,044). Sedangkan faktor karakteristik, tingkat pendidikan penjamah makanan, keikutsertaan pelatihan, pengetahuan, sikap, peilaku, kebersihan pangan, kebersihan pribadi penjamah makanan, kebersihan peralatan, dan sanitasi tempat pengolahan makanan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, penjamah makanan di kantin Sekolah Dasar wilayah kecamatan Pancoran Mas perlu diberikan pembinaan terkait pengolahan makanan sesuai dengan prinsip higiene dan sanitasi yang baik, selain itu pihak sekolah harus selalu terlibat dalam pengawasan terhadap higiene dan sanitasi bangunan konter kantin, serta penerapan prinsipnya oleh penjamah makanan di konter kantin. Kata kunci: Konter kantin, sanitasi, keamanan pangan, sekolah dasar.
ABSTRACT
The purpose of this research is to identify the safetiness of foods in Pancoran Mas Elementary School canteen, Depok. This research accomplished by using a cross sectional method such as examining 63 food samples in laboratorium and interviewing 63 cafetaria food sellers by questionaires.The result of this research shows that 9,5% of food samples has not qualified the standard of food safetiness by containing Escherichia Coli. The Bivariate analysis with chi-square shows that there is a significant relation between the level of food safetiness and a cross-contamination preventing (p=0,044), while the other variables such as characteristic factors, education level of cafetaria food sellers, cafetaria food sellers participation in training program, knowledge, attitude, behaviour, food hygiene, self hygiene of cafetaria food sellers, utensils hygiene and sanitation system of cooking environment were not significant. According to the result of this research it is necessary to give a training program for food sellers in Pancoran Mas elementary school cafetaria about how to properly cook and produce food based on good sanitation and food hygiene standard. The Pancoran Mas Elementary School engagement in monitoring about the hygiene of it's cafetaria, the construction program of good sanitation infrastucture, and food producing hygiene principal application among the cafetaria food sellers also necessarilly needed.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Fadlilah Firdausi
Abstrak :
Higiene dan sanitasi makanan penting dilaksanakan untuk meminimalisir adanya kontaminasi makanan yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan agar diketahuinya hubungan higiene dan sanitasi dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan di kantin asrama mahasiswa Kampus X. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dua kali menggunakan kuesioner serta uji laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan 37,5% makanan yang diuji terkontaminasi E. coli, perilaku cuci tangan baik dan kebersihan kuku baik (79,2%), air bersih tidak memenuhi syarat (100%), toilet kurang baik (58,3%), tempat sampah baik (54,2%), penyajian makanan kurang baik (50%), tempat cuci tangan baik dan sanitasi peralatan baik (100%). Dari seluruh variabel, tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara higiene penjamah dan sanitasi dengan kontaminasi E. coli pada makanan. Meskipun tidak ada yang berhubungan, higiene dan sanitasi yang telah baik perlu dipertahankan dan yang kurang baik perlu diperbaiki.
Food hygiene and sanitation are important to minimize food contamination that can affect human health. This study aims to know the relationship of hygiene and sanitation with Escherichia coli contamination in food in canteen of student dormitories at Campus X by using cross sectional design. Data were collected twice using questionnaires and laboratory tests. The results showed that 37.5% of food was contaminated by E. coli, handwashing and nail hygiene were good (79.2%), water was not eligible (100%), toilet was not good (58.3%), trash bin was good (54.2%), presentation of the food was not good (50%), and hand washing and sanitary equipment were good (100%). Of all the variables, there are no statistically significant relationship between hygiene and sanitation with E. coli contamination in food. Despite the result, hygiene and sanitation that already good need to be preserved and the unfavorables need to be fixed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Aliamuliati
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengidentifikasi gambaran umum pelaksanaan sanitasi makanan higienis dan Analisis Bahaya Critical Control Point (HACCP) di Kantin Asrama Universitas X, tahun 2019. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara berdasarkan kuesioner dan analisis laboratorium untuk parameter Salmonella. Unit analisis dalam penelitian ini adalah penghitung makanan yang terdiri dari penjamah makanan, makanan atau minuman, dan peralatan makan sebagai sampel. Hasil penelitian tidak menemukan keberadaan Salmonella dalam sampel. Pengetahuan penjamah makanan tentang sanitasi makanan higienis cukup baik, namun perlu ditingkatkan penerapannya. Hasil pengamatan sanitasi lingkungan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 942 tahun 2003 dan Peraturan Menteri Kesehatan 1096 tahun 2011, beberapa variabel cukup berkualitas dan variabel lain perlu ditingkatkan seperti pasokan air bersih karena berdasarkan hasil laboratorium, itu adalah terkontaminasi oleh Salmonella. Aplikasi HACCP belum dilakukan oleh kantin karena masih kurangnya pengetahuan dan sosialisasi kepada manajer dan penjamah makanan kantin asrama. Secara keseluruhan, perlu untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, meningkatkan penerapan kebersihan pribadi dan sanitasi makanan kebersihan, juga aplikasi HACCP di kantin asrama Universitas X
This research is a descriptive study to identify general description of the implementation of hygienic food sanitation and Critical Control Point (HACCP) Hazard Analysis at University Dormitory X, 2019. Data collection by observation, interview based on questionnaire and laboratory analysis for Salmonella parameters. The unit of analysis in this study is a food counter consisting of food handlers, food or drink, and tableware as samples. The results of the study did not find the presence of Salmonella in the sample. Food handlers knowledge about hygiene of food hygiene is quite good, but its application needs to be improved. Based on the observation of environmental sanitation based on Minister of Health Decree No. 942 of 2003 and Minister of Health Regulation 1096 of 2011, several variables of sufficient quality and other variables need to be improved such as clean water supply because based on laboratory results, it is contaminated by Salmonella. HACCP application has not been done by the canteen because there is still a lack of knowledge and socialization to the manager and the food handlers of the dormitory canteen. Overall, it is necessary to improve environmental sanitation, improve the application of personal hygiene and food hygiene sanitation, also the application of HACCP in the University X dormitory canteen.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Fitria
Abstrak :
Kontaminan yang paling sering dijumpai pada makanan adalah bakteri. Bakteri dapat berasal dari berbagai sumber di lingkungan, termasuk dari tinja manusia dan hewan yang tertular ke dalam makanan karena perilaku penjamah makanan, pencucian peralatan yang tidak bersih, dan penggunaan air pencuci yang berulang kali. Salah satu tempat pengolahan makanan yang mendapat perhatian adalah Kantin FKM UI, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa air bilasan dan piring makan yang tersedia di kantin tersebut telah terkontaminasi bakteri Coliform dan Faecal Coliform. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menurunkan jumlah bakteri kontaminan pada air bilasan dan piring makan dari kantin tersebut dengan cara penambahan asam cuka dengan volume tertentu ke dalam air bilasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asam cuka sebanyak 9 ml pada 2 liter air bilasan hingga mencapai pH 4 berhasil menurunkan jumlah bakteri selain E. coli pada air bilasan dan pada piring makan. Sedangkan penurunan jumlah bakteri E. coli baru tampak setelah penambahan asam cuka sebanyak 90 ml pada 2 liter air bilasan hingga mencapai pH 3. Namun hal tersebut dianggap bias, karena keterbatasan teknik pemeriksaan bakteri dengan Total Plate Count yang sangat mengandalkan kemampuan penaamatan visual. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengamati efek penambahan asam cuka dalam air bilasan terhadap penurunan E. coli dengan menggunakan metode pemeriksaan laboratorium yang lebih khusus (menggunakan media selektif untuk pertumbuhan E. coli).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Neyfa, Bella
Abstrak :
Perkembangan teknologi pada saat ini telah berkembang pesat, beberapa aplikasi berbasis android pun telah banyak diciptakan dan digunakan dalam berbagai bidang. Salah satu penggunaannya adalah dalam bidang pemesanan makanan. Aplikasi android untuk pemesanan makanan pada umumnya digunakan untuk lingkup besar, seperti pada sebuah restoran. Sementara itu, pada lingkup yang lebih kecil seperti kantin, aplikasi pemesanan makanan jarang sekali ditemukan padahal hal tersebut dapat memudahkan proses yang ada pada kantin tersebut. Aplikasi e-Canteen merupakan inovasi yang dapat mempermudah layanan pada sebuah kantin dimana aplikasi ini mengambil uji lokasi di area kantin Politeknik Negeri Jakarta. Layanan utama yang ditawarkan oleh aplikasi e-Canteen adalah pengaksesan menu yang terdapat pada kantin serta pemesanan menu. Melalui aplikasi e-Canteen, pelanggan dapat memiliki akses terhadap menu yang ditawarkan dalam sebuah area kantin. Pelanggan dapat melihat seluruh menu yang ditawarkan tiap penjual dalam kantin lengkap dengan harga serta hitungan sisa porsi yang tersedia, Selanjutnya, pelanggan dapat menikmati kemudahan pemesanan menu dengan mengikuti prosedur yang telah diatur oleh sistem dalam aplikasi. Pelanggan dapat memilih menu pesanan serta jumlah pesanan yang diinginkan. Proses pun berlanjut ke tahap pembayaran, dimana pelanggan melakukan pembayaran sesuai dengan total harga pembelian dengan menggunakan sistem saldo. Sistem kerja aplikasi ini akan digambarkan mengggunakan diagram UML dan desain sistem aplikasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2016
384 JPKOP 20:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Keumala Banaget
Abstrak :
Sampah sisa makanan yang dihasilkan di kantin Fakultas Teknik UI memiliki persentase sebesar 73% dari total timbulan sampah. Jumlah sampah yang besar serta sifatnya yang mudah membusuk dan memicu kehadiran hewan pembawa penyakit seperti tikus, membuat pengolahan sampah sisa makanan perlu menjadi prioritas. Salah satu teknik pengolahannya adalah pengomposan, yaitu proses degradasi sampah organik oleh mikroorganisme menjadi material sejenis humus yang dapat dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor (meliputi parameter fisik-kimia) yang mempengaruhi proses pengomposan, serta menganalisis hubungan dan pengaruh faktor tersebut terhadap aktivitas mikroorganisme selama proses pengomposan berlangsung. Analisis statistik dalam penelitian ini meliputi analisis faktor, korelasi, dan multivariabel. Berdasarkan analisis faktor yang dilakukan, terbentuk 2 faktor baru yang mempengaruhi proses pengomposan, yaitu faktor 1 dinamakan parameter yang menunjukkan hasil dari proses pengomposan, terdiri dari konduktivitas, salinitas, dan kadar air; dan faktor 2 dinamakan parameter yang mendukung proses pengomposan, terdiri dari rasio C/N, kadar karbon, pH, dan kadar nitrogen. Hasil analisis korelasi menunjukkan kadar air, rasio C/N, kadar karbon, pH, kadar nitrogen memiliki pengaruh terhadap aktivitas mikroorganisme. Berdasarkan analisis multivariabel, komposter 2 diperkirakan memiliki model regresi pengaruh faktor pengomposan terhadap aktivitas mikroorganisme yang terbaik. Sedangkan dilihat dari penurunan kadar karbonnya, komposter 1 memiliki konstanta laju pengomposan dan laju dekomposisi terbesar dibandingkan dua komposter lainnya, yaitu sebesar 0,0006 dan 0,0224%/hari.
Food waste is likely to degrade quickly and smell, become a breeding ground for bacteria and attract rodents. Food waste from canteen at Faculty of Engineering has a percentage of 73% of the total waste generation. Enormous amount of food waste and its nature made food waste processing needs to be a priority. One of food waste treatment is composting, which is a process of organic waste degradation by microorganisms into humus-like material. This study aimed to analyze the factors (including physico-chemical parameters) that affect the composting process, and analyze the relationship and the influence of factors on microorganisms activities during the composting process. Statistical analysis in this study include factor analysis, correlation and multivariable analysis. Based on factor analysis, there are two new factors that affect composting, factor 1 consist of conductivity, salinity, and water content, then named parameter that indicates the result of the composting process, and factor 2 consist of C/N ratio, carbon content, pH, and nitrogen content, then named parameters that support the composting process. Results of correlation analysis showed that moisture, C/N ratio, carbon content, pH, and nitrogen content has correlation to microorganisms activities. Based on multivariable analysis, composter 2 were estimated to have the best regression models. While based on carbon reduction, composter 1 has the largest composting rate constant and decomposition rate than the two largest composter at 0,0006 and 0,0224 %/day
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>