Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Cahya Rahmadiyah
"Balita merupakan kelompok resiko yang mudah terkena masalah kesehatan diantaranya masalah pertumbuhan yaitu gizi kurang. Pemberian nutrisi pada balita usia 6-24 bulan yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan. Pemberian MPASI pada balita usia 6-24 bulan dapat dilakukan dengan cara pemberian makan aktif/responsif yang dikombinasikan dengan metode bermain sesuai dengan tahap usia balita. Karya Ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan intervensi Resfeed-Play sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada balita usia 6-24 bulan dengan gizi kurang Di Kelurahan Srengseng Sawah. Pelaksanaan intervensi Resfeed-Play dilakukan di keluarga dan di masyarakat dalam kegiatan pos gizi.
Hasil evaluasi kegiatan Resfeed-Play adalah terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 24,2%, sikap 30.3% dan keterampilan sebesar 42.4% Ibu balita. Setelah dilakukan intervensi selama 6 bulan, rerata kenaikan berat badan balita sebesar 0.95Kg. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut kenaikan berat badan tersebut signifikan dengan nilai P 0.000 (P< 0.05). Intervensi Resfeed-Play dapat meningkatkan berat badan balita dan menangani masalah gizi kurang pada balita. Berdasarkan hasil kegiatan ini maka direkomendasikan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang positif seperti pos gizi agar dapat mencegah dan mangatasi masalah gizi kurang pada balita.

Toddlers are an at risk group prone to health problems including growth problems, one of which is malnutrition. Adequate nutrition in infants aged 6-24 months can promote the growth. Giving solid foods in infants aged 6-24 months can be done by feeding the active / responsive combined with the method according to the stage of playing toddlers. This paper aimed to provide an overview of the intervention of Resfeed-Play as a form of community nursing intervention on children aged 6-24 months with malnutrition In Srengseng Sawah village. Implementation of the intervention Resfeed-Play performed in families and in society in nutrition post activities.
The results of evaluation of Resfeed-Play is shown an increase in knowledge 24.2%, attitude and skills by 30.3% and 42.4% respectively. After intervention of 6 months, the mean of weight gain toddler was 0.95Kg. After further analysis the weight gain is significant with a P value of 0.000 (P <0.05). Resfeed intervention-Play can increase body weight toddlers and can address the problems of malnutrition in children under five. Based on the results of this activity it is recommended to increase community empowerment through positive activities such as nutrition post in order to prevent and mitigate the problem of malnutrition in children under five.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Roswita
"Penyakit yang ditularkan melalui makanan foodborne disease masih menjadi tantangan pada sebagian besar negara di dunia. Anak usia sekolah berisiko tinggi untuk menderita Penyakit yang ditularkan melalui makanan foodborne disease yang disebakan ketidakamanan makanan. Intervensi yang efektif untuk meningkatkan keamanan makanan pada anak usia sekolah adalah pendidikan kesehatan menggunakan teknik bermain. Studi ini merupakan penelitian kuasi eksperimen tanpa kelompok kontrol yang dilakukan selama satu tahun di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengaruh penerapan permainan kartu keamanan makan dan bermain peran Kakema Berperan sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada anak usia sekolah. Hasil evaluasi intervensi Kakema Berperan menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai keamanan makanan. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan p value < 0.001 dan sikap p value < 0.001 saat sebelum dan sesudah intervensi. Intervensi Kakema Berperan efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai keamanan makanan pada anak usia sekolah. Intervensi ini sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan keamanan makanan.

Foodborne disease is still a challenge in most countries in the world. School aged children are at high risk for foodborne diseases caused by unsafety food. An effective intervention to improve food safety in school aged children is health education using play techniques. This study is a quasi-experimental study without a control group which was conducted for one year in Curug village Subdistrict Cimanggis Depok city. This study aimed to provide an overview and influence of the application of food safety card game and roleplay Kakema Berperan as a form of community nursing intervention in school aged children. The evaluation of Kakema Berperan intervention shows an increase in average of knowledge, attitude and practices regarding food safety. After further analysis showed that there were significant differences in the knowledge p value < 0.001 and attitude p value < 0.001 before and after intervention. Kakema Intervention effectively increased knowledge, attitudes and practices on food safety in school aged children. This intervention should be sustainable in order to improve food safety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Hanggit Lestari
"Perilaku seksual berisiko pada remaja dapat berdampak negatif pada kondisi fisik, psikologis, ekonomi dan sosial remaja. Intervensi yang efektif diperlukan agar remaja dapat mencegah perilaku seksual berisiko. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengaruh Pelaksanaan Intervensi Cakupan Informasiku Kecakapan Hidup, Informasi, Motivasi Dan Perilaku sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada remaja. Pelaksanaan intervensi Cakupan Informasiku dilakukan di komunitas khususnya di seting sekolah dan di keluarga selama 9 bulan melibatkan 188 siswa. Hasil evaluasi intervensi Cakupan Informasiku terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja saat sebelum dan sesudah intervensi p value = 0.000. Intervensi Cakupan Informasiku efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai pencegahan perilaku seksual berisiko pada remaja. Intervensi ini sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk mengurangi aktivitas perilaku seksual remaja.

Risky sexual behavior in adolescent may cause negative impact on physical, psychological, economic and social conditions of adolescents. Effective interventions are needed for adolescents to prevent risky sexual behavior. This final paper aims to provide description and impact of the Implementation of Intervention Cakupan Informasiku Life Skills, Information, Motivation And Behavior as a community nursing intervention. Implementation of the Cakupan Informasiku intervention was carried out in the community especially at school and family settings for 9 months involving 188 students. The evaluation of interventions Cakupan Informasiku showed that there were significant differences in the knowledge, attitude and skills of adolescents before and after intervention p value = 0.001. Cakupan Informasiku Intervention was effective for improving knowledge, attitudes and skills regarding prevention of risky sexual behavior in adolescents. This intervention should be sustainable in order to reduce adolescent sexual behavior. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meria Woro Listyorini
"'INDAH dengan latihan REPROTASI' merupakan bentuk intervensi keperawatan komunitasuntuk menurunkan tingkat depresi pada lansia. Tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaranpelaksanaan intervensi 'INDAH dengan latihan REPROTASI' dalam pelayanan dan asuhankeperawatan komunitas terhadap penurunan tingkat depresi lansia.
Disain pelaksanaan intervensidilakukan dengan studi kasus pada lansia dengan masalah psikosoial: depresi sebagai sampel. Data dikumpulkan menggunakan instrumen untuk menilai tingkat pengetahuan, sikap, danketerampilan, serta tingkat depresi dengan menggunakan instrumen Geriatri Depression Scale GDS depresi pada lansia.
Hasil menunjukkan terjadi penurunan tingkat depresi pada lansiasebesar 31,58 dengan peningkatan pengetahuan 25,01 ; sikap 35 ; keterampilan lansiamelakukan intervensi 'INDAH dengan REPROTASI' dengan presentasi paling besar yaitumeningkatkan harga diri positif sebesar 52,9.
Kesimpulan: Peningkatan harga diri lansia dapatmenurunkan tingkat depresi.
Rekomendasi: Pengambil keputusan program kesehatan lansiadiharapkan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan yang melibatkan lansia, kader kesehatan, dan keluarga sebagai bentuk penghargaan, agar lansia tetap sehat dan bahagia.

'INDAH with REPROTASI' excercise or know as happy life with progressive muscle relaxationand meditation, Reprotasi is intervention given in community nursing to decrease the level ofdepression on elder people. The objectives of this study is to explain comprehensively about 'INDAH with REPROTASI exercise' intervention and its contribution in decreasing depresionlevel on elder.
The design of this intervension is established through case study on elder withpsycosocial problem: namely depression as the sample of the study. Data were collected withcertain instruments to assess the quality of knowledge, attitude, skill, and depression as wellthrough Geriatric Depression Scale GDS instrument.
The result shows the depression level onelder is decreassing to 31,58 in line with the increasing of knowledge level to 25.01. attitude35 , and skill of performing 'INDAH with REPROTASI exercise' intervention in which itincludes the level of positive self-esteem up to 52.9.
Conclution: The increasing elders selfesteemcan decrease the level of depression within elder.
Recomendation: The authority whoresponsibles for elder healthcare program is expected to empower other people within society tohelp actively participate in every which involves elder, for elder can live a good life and can keep their health at its prime.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruri Virdiyanti
"Stroke merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan penyakit kedua penyebab kematian di Indonesia yang berpengaruh terhadap meningkatnya beban biaya kesehatan negara termasuk rehabilitasi paska stroke serta meningkatnya beban dan stress pelaku rawat. Fenomena ini semakin kompleks karena disebabkan multifaktor. Pencegahan stoke dapat dilakukan dengan mengontrol faktor resiko, peningkatan koping dan efikasi melalui peran dan dukungan keluarga dan komunitas. Tujuan   penulisan   ini   adalah   untuk   memberikan   gambaran penerapan program GPS Lansia dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Sampel sebanyak 32 pelaku rawat dan 10 keluarga binaan di Kelurahan Curug Kota Depok. Inovasi program GPS Lansia merupakan integrasi dari intervensi keperawatan pendidikan kesehatan mengenai stroke, pemantauan nilai tekanan darah, gula darah dan kolesterol sebagai kontrol faktor resiko; latihan rentang gerak dan aktivitas berorientasi pada tugas yang pelaksanaan oleh lansia pasca stroke diawasi oleh pelaku rawat, pembentukan self help group dan support group bersama kader. Program GPS Lansia terdiri dari 12 sesi (1 sesi setiap minggu) dengan kunjungan rumah sebagai evaluasi program pada lansia paska stroke. Hasil penerapan program menunjukan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai stroke, faktor resiko (TD, GDS dan kolesterol) terkontrol, peningkatan tingkat kemandiran keluarga merawat lansia dan kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas serta peningkatan koping dan efikasi pelaku rawat. Hasil tersebut merekomendasikan agar perawat komunitas dapat melakukan pengembangan program yang inovatif dengan menggunakan strategi intervensi GPS Lansia sebagai intervensi yang komprehensif dalam mencegah stroke berulang pada tatatan komunitas dan keluarga.

Stroke is the leading cause of death worldwide and the second leading cause of death in Indonesia which affects the increasing burden of state health costs, including post-stroke rehabilitation and the increasing burden and stress of caregivers. This phenomenon is increasingly complex because it is caused by multiple factors. Stroke prevention can be done by controlling risk factors, increasing coping and efficacy through the role and support of families and communities. The purpose of this paper is to provide an overview of the application of the GPS Lansia program in family and community nursing care. The sample consisted of 32 caregivers and 10 assisted families in Curug Village, Depok City. The innovation of the GPS Lansia program is an integration of nursing interventions for health education regarding stroke, monitoring blood pressure, blood sugar and cholesterol values ​​as risk factor controls; range of motion exercises and task-oriented activities carried out by the elderly after stroke supervised by caregivers, the formation of self-help groups and support groups with cadres. The GPS Lansia program consists of 12 sessions (1 session per week) with home visits as a program evaluation for the elderly after stroke. The results of the program implementation showed an increase in knowledge and skills regarding stroke, controlled risk factors (BP, GDS and cholesterol), an increase in the level of family independence in caring for the elderly and the independence of the elderly in carrying out activities as well as an increase in the coping and efficacy of caregivers. These results recommend that community nurses can develop innovative programs using the GPS Lansia intervention strategy as a comprehensive intervention in preventing recurrent stroke in community and family settings."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Rachmawati
"ABSTRAK
Penyakit tidak menular menjadi beban ganda bersama dengan penyakit menular di Indonesia. Diabetes sebagai penyakit kronik yang banyak dialami oleh lansia membawa berbagai akibat bila tidak ditangani dengan serius. Perubahan akibat regimen terapi jangka panjang yakni perubahan efikasi diri dan munculnya distres diabetes. Intervensi keperawatan dengan pendekatan psikoedukasi mengkombinasikan edukasi kesehatan dengan latihan keterampilan untuk mengatasi tidak hanya keluhan fisiologis, namun juga mental. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengaruh penerapan Lansia Sehat Jiwa dan Jasmani lewat Psikoedukasi LANSIA SEJATI sebagai bentuk Evidence Based Nursing Practice pada lansia DM. Pelaksanaan intervensi LANSIA SEJATI dilakukan di komunitas dan di keluarga selama satu tahun. Hasil evaluasi intervensi LANSIA SEJATI menunjukkan terjadi peningkatan rerata efikasi diri dan penurunan rerata distres diabetes. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada efikasi diri dan distres diabetes sebelumdan sesudah intervensi p = 0.000 p = 0.001 . Intervensi LANSIA SEJATI efektif untuk meningkatkan efikasi diri dan distres diabetes pada lansia DM. Intervensi ini sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup lansia dengan masalah penyakit kronik.ABSTRACT
ABSTRACT Non-communicable diseases create a double-burden along with the communicable diseases in Indonesia. Diabetes as contributor health problem in elderly caused severals impact if not being treated seriously. A constant changing due to the strict and prolonged therapy regimes will lead to altered in self-efficacy and diabetes distress. An effective intervention through psychoeducation approach integrating health education and combined stress management training to address the changing in physiological but also psychological aspect. This paper aimed to provide an overview and influence of the application of health education and combined diabetes and stress management training LANSIA SEJATI as an evidence based nursing practice on elderly with diabetes. Implementation of LANSIA SEJATI 39;s intervention was conducted in the community especially in community and family settings for one year. The evaluation of LANSIA SEJATI intervention shows an increase in average self efficay and decrease of diabetes distress. Further analysis showed that there were significant differences in the self efficacy and diabetes distress of the elderly with diabetes before and after intervention p = 0.000 p = 0.001 . LANSIA SEJATI effectively increased self-efficacy and reduce diabetes distress. This intervention should be rigorously sustained for a better health status and quality of life of elderly dealing with chronic disease."
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library