Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syelvia Moulita
"HIV merupakan penyakit yang sering terjadi bersamaan dengan penyakit lain. Keberadaan penyakit penyerta memerlukan terapi bersama dengan obat ARV. Hal ini memungkinkan terjadinya interaksi antar obat yang berpotensi menyebabkan penurunan atau peningkatan kadar obat dalam darah, yang bisa menimbulkan kegagalan terapi atau efek samping berupa toksisitas. Penelitian ini bertujuan melihat potensi interaksi yang penting secara klinis dari terapi ARV dengan obat komorbidnya. Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental, pengambilan data dilakukan secara potong lintang pada pasien HIV dengan komorbid yang dirawat di rumah sakit Cipto Mangunkusumo dalam periode Januari 2016 sampai dengan Juli 2017. Data diambil dari electronic health record dan pusat rekam medis RSCM. Dari 224 pasien HIV yang masuk kedalam kriteria inklusi, terdapat 121 pasien yang memenuhi persyaratan dan diambil menjadi subjek penelitian. Potensi interaksi yang penting secara klinis didefinisikan sama dengan potensi interaksi mayor memerlukan modifikasi dosis, jangan diberikan bersamaan, kontraindikasi atau hindari . Hasil penelitian menunjukkan dari 121 pasien, potensi interaksi mayor terjadi pada 18 pasien 14,99 dengan potensi interaksi yang menurunkan kadar ARV pada 14 pasien 11,57 . Kejadian potensi interaksi mayor yang paling banyak terjadi yaitu antara nevirapin dan rifampisin 3,53 . Komorbid terbanyak adalah Tuberkulosis Paru 12,92 . Diperlukan penelitian prospektif pengukuran kadar obat dan efek terapi akibat interaksi obat ARV dengan obat komorbidnya.

HIV is a disease commonly presents with other comorbidities which need concomitant treatments with ARV. Drug-drug interaction is an unavoidable consequence which may potentially lead to an increase or a decrease of affected drug and ultimately resulted in therapeutic failure or otherwise, toxicity.This study was aimed to look at the potential of clinically significant drug-drug interactions between ARV and other treatments. This was a non experimental cross sectional study conducted on HIV patients with comorbids treated at the Cipto Mangunkusumo hospital from January 2016 to Juli 2017. Data were taken from the electronic health record and Cipto Mangunkusumo hospital medical record. From 224 HIV patients who meet the criteria of inclusion, there are 121 patients that rsquo;s fulfilled the conditions and was taken to be the subjects of research. The potential of clinically significant drug-drug interactions are definitioned as potential for major interaction requiring dose modification, do not coadminister, contraindicated or avoid . The results showed that potential for mayor interactions occurred in 18 out of 121 patients 14.99 . Potential decrease of blood ARV level was found in 14 patients 11.57 . The occurance of potential for major interaction mostly happened between nevirapin and rifampisin 3,35 . The most comorbid is pneumonia tuberculosis 12.92 . Prospective study is required to measure drugs level and the effect of therapy consequence ARV drugs interaction with comorbid drugs"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T57607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Purna Sari
"Obat antidiabetik oral telah digunakan selama 40 tahun terakhir untuk mengontrol kadar glukosa darah. Pada pasien diabetes melitus tipe 2 umumnya disertai dengan beberapa penyakit menahun, sehingga dalam terapi diabetes biasanya dikombinasikan dengan obat-obat lain. Hal ini meningkatkan terjadinya interaksi obat yang merugikan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peresepan dan masalah interaksi obat di Rumah Sakit X Depok. Data diambil dari 307 resep obat antidiabetik oral selama bulan Januari 2005-Mei 2006. Obat golongan sulfonilurea yang paling banyak diresepkan adalah glimepirid (45,89%). Sebanyak 41,69% resep obat antidiabetik oral memiliki interaksi. Dengan menggunakan uji stastistik Kai Kuadrat diketahui adanya hubungan yang bermakna antara jumlah obat dalam satu resep yang mengandung obat antidiabetik oral dengan jumlah interaksi obat yang teridentifikasi.
Oral antidiabetic medications has been used over 40 years to control blood glucosa level. Type 2 diabetes mellitus usually complicate with several chronic disease that cause diabetic therapy usually combined with other medications. This increase the possibility of drug interaction. The present research was done to reveal the prescribing pattern and drug interaction problem in a hospital (Hospital X) at Depok. Data was collected from 307 prescriptions contain oral antidiabetic which were prescribe during January 2005-May 2006. Result showed that the most prescribe oral antidiabetic medication was glimepiride (45,89%). Drug interaction occurred in 41,69% prescriptions. Using statistical analysis Chi square it was revealed that there is significant correlation between the number of medication in one prescription with the number of drug interaction found."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2008
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Permana Sari
"Obat antidiabetik oral telah digunakan selama 40 tahun terakhir untuk mengontrol kadar glukosa darah. Pada pasien diabetes melitus tipe 2 umumnya disertai dengan beberapa penyakit menahun, sehingga dalam terapi diabetes biasanya dikombinasikan dengan obat-obat lain. Hal ini meningkatkan terjadinya interaksi obat yang merugikan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peresepan dan masalah interaksi obat di Rumah Sakit X Depok. Data diambil dari 307 resep obat antidiabetik oral selama bulan Januari 2005-Mei 2006. Obat golongan sulfonilurea yang paling banyak diresepkan adalah glimepirid (45,89%). Sebanyak 41,69% resep obat antidiabetik oral memiliki interaksi. Dengan menggunakan uji stastistik Kai Kuadrat diketahui adanya hubungan yang bermakna antara jumlah obat dalam satu resep yang mengandung obat antidiabetik oral dengan jumlah interaksi obat yang teridentifikasi.
Oral antidiabetic agents are used for 40 years ago to controlled blood glucose level. Commonly in type II diabetic patients followed with a lot of chronic disease, so that in diabetes therapy typically combined with other medications. The combined with other medications and interaction between drugs, may result in having possible detrimental effect on the patient. This study was conducted to described prescription and the drug interaction problem of oral antidiabetic agents. Data were collected form 307 recipes of oral antidiabetic agents admitted during the study period of Desember 2005- Mei 2006. A sulfonilurea, glimepiride was found to be mostly prescribed (45.89%). In this study, 41.69% recipes proofed to have drug interactions. The analysis by using Chi Square statistic analysis there were a significant relationship between the number of drugs on the recipes content oral antidiabetic agents and the number of interactions were identified."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S33056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanifa Dianmurdedi
"PRB (Program Rujuk Balik) merupakan salah satu program pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang menderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan tingkat pertama atas rujukan atau rekomendasi dari dokter spesialis. Pasien PRB adalah pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung, asma, PPOK dan sebagainya yang umumnya mendapatkan lebih dari satu obat dalam satu resep yang disebut dengan polifarmasi. Pasien dengan resep polifarmasi memiliki risiko untuk mengalami interaksi obat lebih tinggi dibanding pasien yang menggunakan satu jenis obat. Potensi interaksi obat meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah obat yang diresepkan dalam satu resep. Pasien yang menerima resep polifarmasi berpotensi mengalami interaksi antar obat sebanyak 40% sehingga dibutuhkan pemantauan terapi obat dan interaksi obat dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas terapi dan menghindari terjadinya efek samping obat yang tidak diinginkan. Tugas khusus praktik kerja di Apotek Kimia Farma 562 Sunter periode Oktober 2023 ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat yang dapat terjadi pada resep polifarmasi pasien PRB di Apotek Kimia Farma 562 Sunter periode Oktober 2023. Pengidentifikasian potensi interaksi obat dilakukan dengan mengumpulkan resep pasien PRB yang ditebus di apotek sejumlah 446 resep. Resep diseleksi berdasarkan jumlah obat di dalam resep dan didapatkan 82 resep polifarmasi. Potensi interaksi obat pada masing-masing resep diidentifikasi melalui situs www.drugs.com dan didapatkan 82 resep memiliki potensi interaksi dan 2 resep tidak memiliki potensi interaksi, didapatkan total 542 interaksi obat yang dikelompokkan menjadi 58 interaksi mayor, 403 interaksi moderat, dan 81 interaksi minor. Pengumpulan data interaksi obat diperlukan oleh apoteker sebagai bentuk pemantauan terapi obat sehingga tujuan pengobatan tetap dapat tercapai secara maksimal dan meminimalisir kemungkinan terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.

PRB (Program Rujuk Balik) is one of the health service programs provided to JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) participants who suffer from chronic diseases but currently in a stable condition and still require treatment or long-term nursing care which is carried out at first level health facilities based on referrals or recommendations from medical specialist. PRB patients are patients with chronic diseases such as diabetes mellitus, hypertension, heart disease, asthma, COPD and so on who generally receive more than one drug in one prescription, which is called polypharmacy. Patients with polypharmacy prescriptions have a higher risk of experiencing drug interactions than patients who use one type of drug. The potential for drug interactions increases as the number of drugs prescribed in one prescription increases. Patients who receive polypharmacy prescriptions have the potential to experience interactions between drugs as much as 40%, so monitoring of drug therapy and drug interactions is needed as an effort to increase the effectiveness of therapy and avoid the occurrence of unwanted side effects. This internship assignment at Kimia Farma 562 Sunter Pharmacy for the October 2023 period aims to identify potential drug interactions that could occur in polypharmacy prescriptions for PRB patients at Kimia Farma 562 Sunter Pharmacy for the October 2023 period. Identifying potential drug interactions is carried out by collecting PRB patient prescriptions that are redeemed in pharmacy with a total of 446 prescriptions. Prescriptions were selected based on the number of drugs in the prescription and 82 polypharmacy prescriptions were obtained. Potential drug interactions in each prescription were identified using www.drugs.com and it was found that 82 prescriptions had potential interactions and 2 prescriptions did not have potential interactions. A total of 542 drug interactions were obtained which were grouped into 58 major interactions, 403 moderate interactions, and 81 minor interactions. Pharmacists need to collect drug interaction data as a form of monitoring drug therapy so that treatment goals can still be achieved optimally and minimize the possibility of unwanted drug interactions occurring.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Khimatus Sholihah
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya; memiliki wawasan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di rumah sakit.
Sedangkan tugas khusus yang berjudul "Evaluasi Interaksi Obat Batuk Racikan pada Resep di Depo Farmasi 1 (Rawat Jalan) Instalasi Farmasi Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Bulan Maret 2016: bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi obat batuk racikan yang berpotensi terjadi pada pasien di depo farmasi 1 (rawat jalan) Instalasi Farmasi Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita pada bulan Maret 2016.

Apotechary Professional Internship at Harapan Kita Children and Mother Hospital aims to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in hospitals especially accordance with the provisions and pharmacy services ethics and healthcare generally, and to application pharmacy services in appropriate with the rules and ethics; to have knowledge, skills and experience to carry out the practice of pharmacy in hospitals; and can describe problems of pharmacy practice and to learn the strategies and activities that can be done in order to pharmacy practical development in hospitals.
Meanwhile the special assignment entitled "Drug Interactions Evaluation of Cough Medicine Prescription in Pharmacy Depot1 (Outpatient) Pharmacy Installation at Harapan Kita Children and Mother Hospital March 2016" aims to know the description of cough medicine interaction that could potentially occur in patients in pharmacy depot 1 (outpatient) Pharmacy Installation at Harapan Kita Children and Mother Hospital March 2016.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jauza Nurrianti
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker PKPA di Apotek Rini bertujuan untuk memahami tugas dan tangung jawab apoteker di apotek dan memiliki pengalaman praktik pelayanan kefarmasi di apotek. Tugas khusus yang diberikan yaitu Pengkajian Interaksi Obat pada Resep yang Mengandung Clopidogrel di Apotek Rini Bulan Januari Tahun 2017. Tujuannya yaitu untuk mengetahui jumlah total dan persentase resep yang mengandung interaksi clopidogrel dengan obat lain pada tahun 2017 dan mengetahui manjemen klinis yang perlu dilakukan. Berdasarkan data yang diperoleh total resep yang mengandung interaksi adalah 61 lembar dengan persentase sebesar 0,363 .

ABSTRACT
Pharmacist Profession Internship Program PKPA at Apotek Rini aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacies and to have pharmaceutical care practice experience in pharmacies. The specific task given is the Drug Interaction Assessmen on Clopidogrel Prescription at Rini Pharmacy January of 2017. The purpose of this particular task is to determine the total number and percentage of prescriptions containing clopidogrel interactions with other drugs and to determine which clinical management needs to be done. Based on data obtained, total recipe containing interaction is 61 sheets with percentage of 0.363 ."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Effita Rachmaniswati
"Obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS) digunakan secara luas sebagai analgesik dan anti-inflamasi. Obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS) sangat umum diresepkan, terutama pada penduduk usia lanjut. Risiko mengalami efek yang tidak diinginkan dari penggunaan AINS umumnya terjadi pada penduduk usia lanjut. Secara teori toksisitas AINS kemungkinan dapat meningkat dengan adanya pemakaian bersama sehingga menimbulkan interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peresepan dan masalah interaksi obat AINS di Apotek "X" Jakarta Timur. Data penggunaan resep dari 180 resep yang mendapatkan 2 obat atau lebih selama bulan Maret-Mei 2005 dikumpulkan untuk mengidentifikasi terjadinya interaksi obat. Dokter meresepkan secara rata-rata 3 obat secara bersamaan. Ditemukan adanya 96 resep yang mengalami interaksi obat. Diperoleh rata-rata 2 interaksi obat per resep. Melalui uji statistik Kai Kuadrat diketahui adanya hubungan yang bermakna antara jumlah obat dalam satu resep yang mengandung AINS dengan jumlah interaksi obat yang teridentifikasi.

Nonsteroidal anti-inflammatory drugs ( NSAIDs ) are widely used for their analgesic and anti-inflammatory effects. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs ( NSAIDs ) are very commonly prescribed, especially in the elderly population. Advanced age has emerged as one of the most striking risk factors for all of these factors for all of these adverse effects commonly associated with NSAID therapy . From a theoretical point of view the toxicity of NSAIDs may be increased by coadministration of interacting drugs. This study was conducted to identify prescription and the prevelance of drug interaction of NSAIDs at the Apotek "X" in East Jakarta . Data were collected from 180 recipes., receiving at least 2 concomitant drugs, admitted during the study period of Maret - Mei 2005. Doctor prescribed an average 3 drugs per recipes. 96 recipes of the total recipes were identified as having at least 1 interaction. On average, there were 2 interaction per recipes. Using Chi Square test it was concluded that were a significant correlation between the number of drugs on the recipes contents NSAIDs and the number of interaction were identified."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milla Yustika
"Penggunaan kombinasi dua atau lebih antihipertensi dapat memungkinkan terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai interaksi obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Instalasi Paviliun Cendrawasih RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian dilakukan dengan metode survei yang bersifat deskriptif analitis. Pengambilan data diperoleh secara retrospektif dari rekam medik pasien periode bulan Januari-Juni 2006 yang menggunakan dua atau lebih obat antihipertensi secara bersamaan. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 102 pasien yang terdiri dari 52 pasien laki-laki dan 50 pasien perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi obat yang teridentifikasi dan berpotensi terjadi pada 46 pasien (45,10%) dengan jumlah 109 kasus interaksi obat. Persentase jumlah obat yang digunakan bersamaan pada pasien yang teridentifikasi mengalami interaksi obat tertinggi adalah pada kategori banyak. Tidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah obat yang digunakan setiap pasien secara bersamaan dengan jumlah interaksi obat yang teridentifikasi.
The combination of two or more antihypertension drugs potentially caused drug interaction. The aim of this study was to identify antihypertensive drug interaction problems which potentially occurred in patients at Cendrawasih Ward of RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. The method used was analitical-descriptive. Data were taken retrospectively from medical record of patient treated with greater than or equals 2 drugs. The medical record reviewed were from January until June 2007. There were 102 samples reviewed, consist of 52 men and 50 women.
The result showed that antihypertensive drug interaction was identified in 46 patients (45,10%) with 109 cases of interaction. The number of drugs used in cases with interaction mostly was in category 6 or more drugs. There was no significant correlation between the number of drugs used concurrently with the number of interactions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Kusmawati
"ABSTRAK
Nama : Ratna Kusmawati, S.Farm.NPM : 1506815421Program Studi : Profesi ApotekerJudul : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Kanker Dharmais Periode Bulan Juli-Agustus Tahun 2016 Seiring dengan perkembangan zaman, orientasi praktik kefarmasian telah mengalami perubahan yang awalnya berorientasi pada produk menjadi berorientasi pada pasien. Apoteker sebagai tenaga profesi di rumah sakit memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di bidang kefarmasian. Untuk dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang baik di rumah sakit, seorang Apoteker harus memiliki kemampuan profesional dan pengetahuan yang memadai serta berorientasi kepada kepentingan pasien. Kemampuan profesional apoteker tidak terbatas pada sisi teknis kefarmasian saja, tapi juga dalam fungsi manajemen kefarmasian di rumah sakit. Oleh sebab itu, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia bekerjasama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk menyelenggarakan program Praktek Kerja Profesi Apoteker pada bulan Juli-Agustus tahun 2016. Tugas khusus berjudul Pengkajian Resep Aspek Farmasetik dan Klinik di Satelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Kanker Dharmais bertujuan untuk menganalisa kelengkapan resep aspek farmasetik dan klinik, mengetahui angka kejadian interaksi obat pada resep, dan mengetahui jenis obat-obatan yang berinteraksi di Satelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Kanker Dharmais Kata Kunci : Interaksi Obat; Pengkajian Resep; Praktek Kerja Profesi Apoteker; Rumah Sakit Kanker DharmaisTugas Umum : xiii 52 halaman; 1 gambar, 1 tabel, 12 lampiranTugas Khusus : iii 17 halaman; 1 gambar, 2 tabelDaftar Acuan Tugas Umum : 8 2004-2014 Daftar Acuan Tugas Khusus : 15 1998-2015

ABSTRACT
Name Ratna Kusmawati, S.Farm.NPM 1506815421Program Study Apothecary professionTitle Report of Pharmacist Internship Program at Dharmais Cancer Hospital Period of July August 2016 Along with the times, the orientation of pharmacy practice has changed which was originally product oriented turned into patient oriented. Pharmacist as professional workers in hospitals has a very important role in implementing health care in the field of pharmacy. To be able to give a good pharmacy services in hospitals, a pharmacist must have professional skills, adequate knowledge, and oriented to patient . The ability of professional pharmacists are not limited to the technical side of pharmacy, but also in pharmacy management functions in the hospital. Therefore, Faculty of Pharmacy, University of Indonesia coorporating with Dharmais Cancer Hospital organized Pharmacist Internship Program in July August 2016. Specific Assignment titled Pharmaceutical and Clinical Aspect Examination on Outpatient Prescription Pharmacy in Dharmais Cancer Hospital aims to analyze pharmaceutical and clinical aspect prescription completeness, determine the incident of drug interaction, and determine the drugs that interact in Outpatient Prescription Pharmacy in Dharmais Cancer Hospital. Keywords Dharmais Cancer Hospital Drug Interaction Practice Pharmacist Prescription ExaminationGeneral Assignment xiii 52 pages 1 picture, 1 table, 12 appendicesSpecific Assignment iii 17 pages 1 picture, 2 tablesBibliography of General Assignment 8 2004 2014 Bibliography of Specific Assignment 15 1998 2015 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dwi Sukmawati
"Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dengan statin sebagai lini pertama pengobatannya. Keadaan dislipidemia biasanya diikuti oleh penyakit lain sehingga untuk terapinya diperlukan kombinasi obat. Penggunaan kombinasi obat akan meningkatkan risiko dari interaksi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis interaksi obat golongan statin pada resep pasien rawat inap di RSPAD Gatot Soebroto periode Februari-April 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pengambilan data secara prospektif. Penapisan interaksi menggunakan Micromedex dan Medscape Drug Interaction Checker. Hasil analisis didapatkan 558 kasus interaksi dari 490 jumlah resep yang memenuhi kriteria inklusi. Interaksi obat terbanyak memiliki tingkat keparahan moderat 88 diikuti dengan tingkat keparahan mayor 11 , dan minor 1 . Kombinasi statin dan klopidogrel merupakan kombinasi obat yang paling banyak mengalami interaksi. Mekanisme interaksi yang paling banyak terjadi pada penelitian ini adalah interaksi farmakokinetik. Hasil analisis bivariat menggunakan SPSS dengan uji Chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah obat tiap resep dan interaksi p= 0,000.

Dyslipidemia is a risk factor for cardiovascular disease with statins as the first line treatment. Dyslipidemia is usually followed by other diseases that lead to the need of drugs combination therapy. Drugs combination will increase the risk of drug interactions. The purpose of this study was to analyze statin drug interactions in prescription of hospitalized patients at Gatot Soebroto Army Center Hospital in period of February April 2017. This study was analytical descriptive with prospective data collection. Drug interaction screening used Micromedex and Medscape Drug Interaction Checker. The analysis results obtained 558 cases of interactions of 490 prescriptions that complied the inclusion criteria. The most common drug interaction contained moderate severity of 88 followed by major severity of 11 , and minor 1 . Statin and clopidogrel were the most frequent combination that lead to interactions. The most frequent interaction mechanism in this study was pharmacokinetic interactions. The result of bivariate analysis which used SPSS with Chi square test showed that there was a significant correlation between the number of drug each prescription and the interaction p 0,000."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>