Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septi Kurnia Aryani
"ABSTRAK
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang terjadi saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau bila tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya, ditandai dengan terjadi peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemi dengan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu > 200 mg/dl dan gula darah puasa >126 mg/dl. Diabetes mellitus menyebabkan 1,5 juta kematian, 2,2 juta resiko kematian, risiko penyakit kardiovaskular dan lainnya. Tujuan Penelitian ini mengetahui gambaran pola makan dan kepatuhan minum obat antidiabetik dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus, jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu penderita diabetes melitus yang berkunjung ke Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara yang sudah dilakukan pemeriksaan kadar gula, sampel penelitian sebanyak 160 pasien dengan metode systematic random sampling. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisa data menggunakan uji chi square. Hasil analisis umur tidak berhubungan dengan kadar gula darah nilai p=0,270, Jenis kelamin tidak berhubungan dengan kadar gula darah nilai p=0,293, Pendidikan tidak berhubungan dengan kadar gula darah nilai p=0,202, Pola makan berhubungan dengan kadar gula darah nilai p=0,002, Kepatuhan Minum obat berhubngan dengan Kadar gula darah nilai p=0,003. Kesimpulan pola makan dengan kepatuhan minum obat berhubungan dengan kadar gula darah sedangakan karakteristik individu meliputi umur, jenis kelamin dan pendidikan tidak berhubungan dengan kadar gula darah.

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a chronic disease that occurs when the pancreas does not produce enough insulin or when the body can not effectively, using the insulin it produces, is characterized by an increase in blood sugar or hyperglycemia with a blood glucose test result 200 mg dl and fasting blood sugar 126 mg dl. Diabetes mellitus causes 1.5 million deaths, 2.2 million death risks, cardiovascular disease and other risks. The purpose of this study to know the pattern of eating patterns and adherence to taking antidiabetic drugs with blood sugar levels of people with diabetes mellitus, This study type is analytic with cross sectional study design. Population in this research that is patient of diabetes mellitus who visited to Puskesmas of Cipinang Besar Utara Subdistrict which have been checked blood sugar level, research sample counted 160 patients with systematic random sampling technique. Data collection using documentation and questionnaires. Data analysis technique using chi square test. Age analysis was not related to blood glucose level p value 0.270, sex was not related to blood sugar level p value 0.293, education was not related to blood sugar level p value 0.202, diet was associated with blood sugar p value 0,002, Drug Compliance drug related to blood sugar level p value 0,003. Conclusions of diet with medication adherence are associated with blood sugar levels while individual characteristics including age, sex and education are not related to blood sugar levels."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumaniah Hasnah
"Titik berat pembahasan skripsi ini adalah pada perilaku ibu dalam pemberian makan anak balita, di Rw kelurahan Bendungan Hilir. Dalam hal ini, penulis ingin menjelaskan bagaimana pengetahuan ibu mengenai masalah makanan dan kesehatan, serta bagaimana perilaku ibu tersebut sehari-hari dalam hal pemberian makan anak balita, sesuai dengan pengetahuan-pengetahuan yang mereka miliki. Hasil dari penelitian di Rw 07 Kelurahan Bendungan Hilir ini menunjukkan bahwa, ternyata perilaku pemberian makan anak balita oleh para ibu tersebut kurang sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki mengenai makanan dan kesehetan ana.k balita. Para ibu sebenarnya sudah me-ngetahui tentang jenis-jenis makanan untuk anak balita yang sesuai dengan ilmu kesehatan, serta cukup mengerti mengenai hubungan makan dengan kesehatan anak balita. Tetapi, dimilikinya pengetahuan-pengetahuan tersebut tidak menjadi jaminan bahwa perilaku merekapun akan sesuai dengan pengetahuan yang telah mereka itu.
Dalam kenyataannya, para ibu lebih bersikap acuh tak acuh, baik terhadap jenis-jenis makanan yang dima-
kan oleh anak mereka, maupun terhadap keadaan gizi anak-anak mereka. Akibatnya, pemberian rnakan anak balita pun kurang mereka perhatikan deggan baik. Sikap acuh tak acuh ini terlihat juga dari keengganan para ibu untuk aktif dalam banyak kegiatan, yang sebenarnya daoat memperluas pengetahuan mereka, khususnya yang berkenaan dengan anak balita. Perilaku pemberian makan yang kurang baik ini sebenarnya tidak saja disebabkan oleh 2 hal di atas, Ada beberapa hal lain yang juga mempengaruhi, yaitu tingkat pendidikan ibu yang rendah serta penghasilan keluarga yang kecil. Satu hal lagi yang ternyata berpengaruh terhadap Pemberian makan anak balita mereka adalah, pendekatan ya.ng masih belum mengena dari pihak petugas kesehatan terhadap para ibu tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulita Aida Rahmasari
"Unhealthy dietary habit may lead into critical disease, meanwhile poor dietary habits are still common among Indonesians. It can be altered by the psychological condition, especially in the COVID-19 pandemic situation due to working from home scheme in Indonesia. In order to form effective dietary intervention, the role of food choice motives in the relation of stress and dietary habit are needed to be explored. This study aimed to assess the mediation role of the food choice motives between perceived stress and dietary habit among workers in Jakarta during COVID-19 pandemic. An online cross-sectional study with 290 respondents aged 25-54 years old was conducted in Jakarta. Perceived stress, food choice motives, and dietary habit were measured by validated perceived stress scale, food choice value, and WELL dietary questionnaire, respectively. The mediation role of food choice motives on the relationship of perceived stress and dietary habit was analyzed using Sobel-first order test. It only be performed towards the food choice motives which were having significant relationship with both perceived stress and dietary habit after being included in the linear regression analysis. The average of total dietary habit score was slightly half of the maximum score of good dietary habit (63.07 of 120), meanwhile the majority of the respondents categorized into moderate perceived stress level with the median score of 18. The most important food choice motive reported by the respondents was safety concern. It then followed by sensory appeal, access, comfort, organic, convenience, weight/health, and tradition as the least concern. Organic and weight/health motives were found to be significant with both perceived stress and dietary habit. Among all motives, the significant mediation effect on perceived stress and dietary habit was only found in organic motive with p-value <0.01 and Z-score of -2.628. It means that organic motive is significantly mediated the relationship of perceived stress and dietary habit. Indirect effect of perceived stress towards dietary habit was also calculated by multiplying the α as coefficient of perceived stress and organic motive relationship and β as coefficient of organic motive and dietary habit relationship, resulting in value of -0.163. Meanwhile, the direct effect of perceived stress on dietary habit after controlled by the organic motive was -0.375 and also found to be statistically significant. Comparing the indirect and direct effect value, it can be concluded that organic motive partially mediated the relationship of perceived stress and dietary habit.

Kebiasaan makan yang kurang sehat dapat menyebabkan penyakit kritis. Kebiasaan makan yang buruk masih banyak ditemukan di Indonesia. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis, terutama saat pandemic COVID-19 akibat penerapan kebijakan work from home di Indonesia. Untuk membentuk strategi intervensi diet yang efektif, peran motif pemilihan makanan dalam hubungan antara stress dan kebiasaan makan perlu untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi dari motif pemilihan makan pada hubungan antara stress dan kebiasaan makan pada pekerja di Jakarta selama pandemic COVID-19. Studi crosssectional dengan metode online dilaksanakan pada 290 pekerja berusia 25-54 tahun di Jakarta. Stress, motif pemilihan makanan, dan kebiasaan makan diukur menggunakan kuesioner perceived stress, food choice value, dan WELL dietary yang telah tervalidasi. Peran mediasi dari motif pemilihan makanan dianalisa menggunakan uji Sobel-first order. Uji ini hanya dilakukan terhadap motif pemilihan makanan yang berhubungan dengan stress dan kebiasaan makan secara bersamaan setelah pengujian melalui regresi linier. Rata-rata skor kebiasaan makan responden adalah 63.07, yang berarti mencapai lebih dari separuh skor maksimal untuk kebiasaan makan yang baik (120), sedangkan mayoritas responden dikategorikan memiliki level stress sedang dengan skor median 18. Motif pemilihan yang paling penting adalah keamanan, kemudian diikuti oleh motif sensoris, akses, kenyamanan, organik, berat badan/kesehatan, dan tradisi. Motif organik dan berat badan/kesehatan berhubungan dengan stress maupun kebiasaan makan. Di antara keseluruhan motif, efek mediasi yang signifikan hanya ditemukan pada motif organik dengan nilai p <0.01 dan Z-score -2.628. Efek tidak langsung dari stress terhadap kebiasaan makan dihitung dengan mengalikan koefisien hubungan stress dan motif organik serta koefisien hubunngan motif organic dan kebiasaan makan dengan hasil -0.163. Efek langsung dari stress terhadap kebiasaan makan setelah dikontrol oleh motif organik adalah -0.375. Keduanya memiliki hubungan yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa motif organik memediasi hubungan antara stress dan motif pemilihan makanan.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adriel Ghifary
"Penyakit sistem sirkulasi berkontribusi kepada hampir tiga perempat kasus kematian yang berhubungan dengan pekerjaan. Hipertensi merupakan salah satu penyakit sistem sirkulasi yang memiliki prevalensi yang tinggi pada kelompok pekerja di Indonesia. Pola makan natrium, kalium, dan lemak memengaruhi perubahan nilai tekanan darah yang berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan pola makan (konsumsi natrium, kalium, dan lemak) terhadap tekanan darah pada pengemudi ojek online di Jakarta Pusat. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik sampling accidental sampling. Penelitian ini melibatkan 107 pengemudi ojek online di Jakarta Pusat sebagai sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Food Frequency Questionnaire (FFQ) untuk mengukur pola makan natrium, kalium, dan lemak pengemudi ojek online. Pengumpulan data tekanan darah dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah di tempat. Hasil penelitian menunjukkan pengemudi ojek online di Jakarta Pusat memiliki nilai tengah tekanan darah sistolik 118 mmHg dan tekanan darah diastolik 81 mmHg. Selanjutnya, untuk pola makan menunjukkan nilai tengah skor konsumsi natrium 16,00, konsumsi kalium 14,00, dan konsumsi lemak 18,00. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan nilai p (signifikansi) konsumsi natrium dan tekanan darah sistolik p = 0,321 dan diastolik p = 0,703, konsumsi kalium dan tekanan darah sistolik p = 0,206 dan diastolik p = 0,234, serta konsumsi lemak dan tekanan sistolik p = 0,379 dan diastolik p = 0,617. Kesimpulan yang didapat adalah tidak terdapat hubungan antara pola makan (konsumsi natrium, kalium, dan lemak) terhadap tekanan darah. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan tekanan darah pada pekerja sebagai pengemudi ojek online.

Circulatory system diseases contribute to almost three-quarters of the total work-related mortality. Hypertension, one of circulatory system diseases, has a high prevalence in the group of workers in indonesia. Sodium, Potassium and Fat dietary habit have an impact on the change of blood pressure that can cause the incidence of hypertension. This study aims to look at the relation between dietary habit (sodium, potassium, and fat consumption) and blood pressure on online taxi bike drivers in Central Jakarta. The method of this study using a cross sectional design with accidental sampling technique. This study involved 107 online taxi bike drivers in Central Jakarta as samples. Instrument for this study using Food Frequency Questionnaire (FFQ) to measure online taxi bike drivers sodium, potassium, and fat dietary habit. Blood pressure data collection using blood pressure on-site measurement. This study showed the median score of online taxi bike drivers in Central Jakarta sistole blood pressure value is 118 mmHg and diastole blood pressure value is 81 mmHg. Furthermore, for dietary habit the study showed the median score of online taxi bike drivers sodium dietary is 16,00, potassium dietary is 14,00 and fat dietary is 18,00. The result from Spearman correlation test revealed the p value (significance) of sodium dietary with sistole blood pressure p = 0,321 and then with diastole blood pressure p = 0,703, potassium dietary with sistole blood pressure p = 0,206 and then with diastole blood pressure p = 0,234, and next fat dietary with sistole blood pressure p = 0,379 and then with diastole blood pressure p = 0,617. In conclusion, the study revealed that there is no relation between dietary habit (sodium, potassium, and fat consumption) and blood pressure. The result of this study recommend to improve healthcare service for blood pressure on workers as online taxi bike drivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library