Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindyasari Adhikaputri
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah dalam sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT Maicih Inti Sinergi terdapat blue ocean strategy di dalamnya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan melakukan indepth interview kepada 10 responden yang merupakan jendral (agen) dari PT Maicih Inti Sinergi, dimana jendral tersebut berlokasi di Jakarta dan Bandung. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis hasil indepth interview, analisis data sekunder, survei pengalaman, serta studi kepustakaan. Hasil dari penelitian kualitatif ini menunjukkan bahwa terdapat blue ocean strategy dalam sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT Maicih Inti Sinergi, serta terdapat pula dalam inovasi bauran pemasaran yang dilakukannya. ......The purpose of this research is to analyze whether the marketing system undertaken by PT Maicih Inti Sinergi, whether there is blue ocean strategy in it. The approach in this study used a qualitative approach. The qualitative approach is done by doing indepth interview to 10 respondents who were the agents from PT Maicih Inti Sinergi, where the agents located in Jakarta and Bandung. This research uses the analysis results of indepth interviews, secondary data analysis, experience surveys, and also theory studies. The results of this research shows that there were blue ocean strategy in the marketing system conducted by PT Maicih Inti Sinergi, and there are in the innovation of the marketing mix.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airlangga Hanif Sucahyo
Abstrak :
Isu mengenai flu burung (avian influenza) yang disebabkan oleh virus H5N1, yang telah mewabahi Indonesia sejak akhir tahun 2003 hingga saat ini, tidak pelak membuat pihak-pihak yang bergerak dalam usaha peternakan khususnya peternakan ayam terkena imbas langsung. Imbas tersebut seperti menurunnya omset secara drastis akibat penghentian ataupun pengurangan konsumsi ayam secara agregat oleh masyarakat. KBTM (Kelompok Bina usaha Tani Muslim), salah satu perusahaan ternak ayam tradisional di kawasan Depok, menerapkan blue ocean strategy (strategi samudra biru) guna menanggulangi dampak isu flu burung terhadap kondisi usaha peternakan ayam. Blue ocean strategy yang dilaksanakan oleh KBTM menitik-beratkan terhadap penghilangan nuansa persaingan antar sesama pengusaha ternak ayam, yaitu dengan adanya penyeragaman strategi misalkan dalam pemberlakuan harga yang seragam (dengan istilah "harga posko"), Saling melakukan "titip-jual" (dengan istilah DO, delivery order) antar pengusaha apabila ayam hasil ternak salah satu pengusaha mengalami kesulitan dalam penjualan di pasar. Penyeragaman strategi bisnis yang diprakarsai oleh KBTM terhadap beberapa pengusaha ternak di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) merupakan salah satu cara agar suatu perusahaan keluar dari apa yang dinamakan red ocean (samudera merah), Red ocean merupakan "kontra" istilah dari blue ocean, di mana usaha dalam suatu industri saling bersaing dan berebut pangsa pasar dengan berbagai strategi hingga tercipta "pertempuran berdarah" antar perusahaan. Penelitian karya akhir di KBTM dilakukan dengan sistem kualitatif , berikut analisis data secara deskriptif dan konseptual. Adapun yang menjadi framework utama adalah konsep blue ocean strategy, hasil publikasi Prof. Kim dan Prof. Mauborgne. Konsep penunjang lainnya (yang mempunyai "semangat" blue ocean) turut disertakan dalam karya akhir ini, guna memperkaya analisis. Permasalahan yang disorot pada penulisan karya akhir ini adalah apakah aplikasi blue ocean strategy yang dipublikasikan Prof Kim dan Prof. Mauborgne dapat memberikan pengaruh terhadap bidang usaha ternak ayam di KBTM. Setelah melakukan penelitian dan penganalisisan, maka dapat diketahui bahwa: 1. KBTM terbukti mengaplikasikan konsep resmi blue ocean strategy, hasil publikasi Prof W. Chan Kim dan Prof Renee Mauborgne, sesuai dengan langkah-langkah sistematis, yang oleh Kim dan Mauborgne anjurkan dalam buku Blue Ocean Strategy. 2. Blue ocean strategy terbukti sebagai solusi strategi bisnis yang baik, khususnya dalam mengatasi dampak isu penyebaran flu burung, Solusi strategi bisnis yang balk ini tidak hanya untuk KBTM saja, melainkan para partner perusahaan ternak tradisional se-Jabodetabek, yang oleh KBTM diajak untuk melakukan penyeragaman strategi. 3. Kendala yang menghambat pengaplikasian blue ocean strategy dalam KBTM adalah mengenai status quo (resistant to change - sikap stakeholders yang tidak ingin melakukan perubahan). Kendala tersebut dapat diatasi, melalui langkah pendekatan persuasif oleh Direktur Utama KBTM terhadap stakeholders, agar menyetujui pengaplikasian blue ocean strategy. Faktor kritis yang sangat mempengaruhi key success factor (KSF) dan sustainable competitive advantage (SCA) penerapan blue ocean strategy dalam KBTM, adalah menyangkut mental stakeholders untuk senantiasa bersedia menerima berbagai perubahan kearah yang lebih baik. Terkadang perubahan tersebut menuntut suatu keadaan awal, dimana stakeholders harus meninggalkan zona "kenyamanan" sementara, untuk kembali bekerja keras guna meraih zona "kenyamanan" tersebut. Ada suatu insight (makna terdalam atau sesungguhnya) yang harus digali guna merubah mental stakeholders KBTM. Untuk menemukan insight ini, maka haruslah ada kedekatan emosional yang dibangun secara interpersonal, Setelah kedekatan emosional interpersonal ini berhasil dibangun, maka akan memudahkan sosialisasi blue ocean strategy dan dapat memudahkan melakukan ajakan untuk mengaplikasikannya, sebagai solusi dalam mengatasi kerugian akibat penyebaran isu flu burung dan juga sebagai solusi bisnis dalam jangka panjang dalam berbagai keadaan. Penelitian karya akhir ini memiliki keterbatasan berupa data-data yang kurang lengkap, baik internal maupun eksternal yang dapat berbentuk laporan tertulis laporan keuangan perusahaan) ataupun hasil wawancara pihak stakeholders KBTM (misalkan wawancara untuk mengetahui sikapnya terhadap eksekusi strategi yang dijalani perusahaan). Mengingat bahwa KBTM memang bare dalam mengaplikasikan konsep blue ocean strategy (kurang dari satu tahun). Disarankan lebih lanjut oleh penulis untuk melakukan penelitian blue ocean strategy dengan objek perusahaan yang bergerak di bidang perayaman ataupun bidang ternak lainnya (baik itu KBTM ataupun perusahaan lain) dalam kurun waktu lebih panjang, agar dapat menemukan suatu indikasi-indikasi baru yang dapat menyempumakan konsep bisnis blue ocean.
Bird flu issue (avian influenza) which caused with H5N1 virus, which has already become epidemic in Indonesia since latest 2003 until now, make animal husbandry entrepreneur especially chicken husbandry entrepreneur hit the direct negative effect. Declining turnover or descending chicken consumption in society aggregate, it is two negative effect because bird flu epidemic issue. KBTM (Kelompok Bina usaha Tani Muslim), one of traditional chicken husbandry enterprise in Depok, apply blue ocean strategy for solving the bird flu negative effect toward chicken husbandry business condition. In applying blue ocean strategy, KBTM emphasize to eliminate the competition nuance inter the others chicken husbandry enterprise. Uniformity of price (the community called "harga posko" as a termination) and delivery order (DO) system inter husbandry if one of them get the sales problem in the market, as the ways of business strategy uniformity which has the blue ocean spirit. Business strategy uniformity, which pioneered by KBTM toward with some husbandry partners in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) as one of the ways in order to divergence from red ocean. Red ocean is contrary termination of Blue Ocean, when the industry players compete head-to-head. This final work research in KBTM did with qualitative system, with descriptive and conceptual analysis. The primary framework is blue ocean strategy concept, which published by Prof. Kim and Prof. Mauborgne. The others secondary concept (which contains blue ocean strategy spirit) is used to enrich analysis. To identify the problem, writer stresses one big question: is blue ocean strategy which published by Prof. Kim and Prof. Mauborgne could give the impact for chicken husbandry enterprise in KBTM. After did the research and analyzing, then can knew that: 1. KBTM use the licensed blue ocean strategy concept systematically. 2. Blue ocean strategy proven as an excellent business solution, especially for reducing the negative effect of bird flu issue. This strategy is also good for KBTM partner (the other chicken husbandry enterprise). 3. The primary problem in executing blue ocean strategy is stakeholder status quo (resistant to change) attitude. This problem has already solved by persuasive approach, which KBTM CEO applied toward stakeholder, in order for agreeing blue ocean strategy application. Critical factor which leverage key success factor (KSF) and sustainable competitive advantage (SCA) blue ocean strategy application in KBTM, is about stakeholder attitude to be ready accept the good changing. It sue stakeholder to leave the comfort zone temporary, for work hard to get it again. There is insight to find for changing the KBTM stakeholders attitude. To find the insight, emotional nearness should build in interpersonal. Interpersonal emotional nearness made blue ocean strategy socialization and application easier. As solution for reduce bird flu issue negative effect, nor as long term business solution in every condition. This final research had limitation that is insufficient internal or external data (e.g.: financial statement and interview report with KBTM stakeholders to get the information about their attitude toward corporate strategy), because the novelty application of blue ocean strategy in KBTM (less than one year). The advance suggestion for blue ocean strategy research in chicken husbandry enterprise or any animal husbandry enterprise (in KBTM or in
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suratman
Abstrak :
Tingkat belanja SI/TI di perusahaan cenderung meningkat dewasa ini. Untuk itu perusahaan perlu memfokuskan belanja SI/TI-nya pada hal-hal yang memiliki nilai strategis. Nilai strategis bagi perusahaan, dapat berupa competitive advantage dalam persaingan (samudra merah), atau dengan menciptakan samudra biru, yaitu mengajak perusahaan untuk keluar dari persaingan dengan menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya. Studi ini menganalisa pemanfaatan SI/TI dalam memberikan competitive advantage dan mendukung strategi samudra biru yang diterapkan dalam studi kasus di industri distributor farmasi. Analisa pemanfaatan SI/TI untuk memberikan competitive advantage dilakukan dengan memaksimalkan peran SI/TI dalam value chain perusahaan: membuat linkage baru, menurunkan biaya dari aktifitas-aktifitas yang paling berpengaruh terhadap biaya total, membuat aktifitas yang dapat menciptakan differensiasi, memberikan layanan segmen baru customer, memberikan layanan bagi customer segmen global, dan menambah content informasi produk. Analisa Pemanfaatan SI/TI untuk mendukung strategi samudra biru dilakukan melalui kerangka enam jalan: memberikan layanan alternatif dalam industri, menciptakan kelompok strategis baru, mengubah rantai pembeli, menciptakan produk dan jasa pelengkap, mengubah daya tarik emosional menjadi daya tarik fungsional, dan memanfaatkan tren. Untuk mendukung itu, dilakukan analisa terhadap produk atau layanan berbasis SI/TI yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan di industri media massa, telekomunikasi, perbankan dan toko online. Dari hasil studi kasus didapatkan, SI/TI dapat dimanfaatkan untuk mendukung strategi competitive advantage dan strategi samudra biru melalui layanan berbasis SI/TI. Dalam industri distributor farmasi, dukungan untuk strategi competitive advantage berupa layanan untuk suplier seperti Demand Forecast Integration, dan layanan berbasis SI/TI untuk customer seperti Mobile order, Online order dan Customer integration. SI/TI juga dimanfaatkan untuk mendukung efisiensi proses internal melalui warehouse management dan delivery routing management. Dukungan terhadap strategi samudra biru didapatkan melalui pengembangan layanan berupa Online Order, Sistem yang mengintegrasikan AAM dan Prinsipal, Sistem Customer Relationship Management , Sistem Mobile Order. Dari hasil studi kasus dalam tesis ini, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan sistem dan aplikasi baru yang diusulkan untuk mendukung kedua strategi tersebut. Persamaannya, layanan SI/TI pada kedua strategi digunakan untuk memberikan layanan kepada suplier dan customer, faktor yang berada di luar perusahaan. Perbedaannya, pada pemanfaatan SI/TI untuk mendukung strategi competitive advantage terdapat aplikasi yang difokuskan untuk mendukung efisiensi internal perusahaan.
The trend of IS/IT spending on any company is increasing. The company need to focus its IS/IT spending to get strategic values. Strategic values of the company consist of competitive advantage on competitive environment or create blue ocean strategy, creating uncontested market space. This study analyzes the use of IS/IT to support competitive advantage and blue ocean strategy on pharmaceutical distributor industry as case study. The use of IS/IT to support competitive advantage is analyzed by maximizing IS/IT role on company value chain: create new linkage, reduce the cost on the activity that most influence the total cost, create differentiation, create the new segment, service for global customer and enrich content of product. The use of IS/IT to support the blue ocean strategy is analyzed by using the six ways principals: provide the alternate services on industry, create the new strategic groups, change the buyer chain, create complemented product and services, change emotional interest become functional interest, and analyze trend. To supporting this, IS/IT services on news media, telecomunication, banks, and online store industry which categorized as blue ocean strategy, are analyzed. The study reveals that IS/IT services could be used to support competitive advantage and blue ocean strategy. On pharmaceuticals company, IS/IT services supporting competitive advantage strategy are services for supplier like demand forecast integrations and services for customer like mobile order, online order, and customer integration. IS/IT services also supporting for internal efficiency like warehaouse management and delivery routing management. IS/IT services supporting blue ocean strategy are online order, principal integration system, customer relationship management and mobile order system. There are similiarity and difference of how IS/IT services supporting competitive advantage and blue ocean strategy. The similiarity is IS/IT services on both strategies focus on supporting principals and customer, which are external factor to company. The difference is on competitive advantage strategy, some IS/IT services focus on increasing internal efficiency.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Asima Oktavia
Abstrak :
Pertumbuhan pertelevisian Indonesia telah membentuk suatu persaingan pasar penyiaran televisi yang bersaing dari waktu ke waktu. Televisi sebagai media yang menghubungkan keinginan penonton dengan kebutuhan pengiklan menjalankan fungsi sebagai instansi sosial yang menyalurkan informasi dan hiburan dan instansi ekonomi atau pelaku industri yang mencari keuntungan. Penelitian ini mengevaluasi penerapan strategi blue ocean yang digunakan stasiun televisi dalam sebuah program baru untuk merespon pasar terkait dengan market structure, market conduct dan performance. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh dari studi data, wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini ditemukan pemetaan struktur pasar industri penyiaran televisi yang berbentuk oligopoli dan adanya keterkaitan antara strategi blue ocean yang diterapkan oleh objek penelitian dengan market structure, market conduct dan performance. Peneliti menyarankan agar pelaku industri televisi melakukan four action framework untuk meningkatkan kekhasan program yang menjadi komoditas televisi guna memperkuat daya tarik program bagi audience yaitu penonton pada umumnya dan pengiklan pada khususnya. Peneliti juga menyarankan penelitian lanjutan mengenai pola persaingan antar pemain dalam pasar pertelevisian Indonesia. ......Television growth in Indonesia has set up a television broadcasting market competition to compete from time to time. Television as a medium that connects the viewer desires to the needs of advertisers as a function of social institutions that deliver information and entertainment and economic institutions or for-profit industry. This study evaluates the application of blue ocean strategy is to use television in a new program to respond to the market related to market structure, market conduct and performance. The method used is a qualitative descriptive approach. Data obtained from the study data, interviews and observation. In the present study found mapping the structure of the television broadcasting industry market in the form of oligopolistic and there is a correlation between blue ocean strategy applied by the object of research by market structure, market conduct and performance. Researchers suggested that the television industry to four action framework to enhance the uniqueness of the commodity programs to strengthen the appeal of television programs for the audience in general audience and advertisers in particular. Researchers also suggest further research on patterns of competition between players in the television market of Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30795
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Cahyo
Abstrak :
ABSTRACT
Since early 2000s, Indonesian mortgages business continued to record a significant growth, outpaced the growth of overall Indonesian banking system loans. This growth was supported by strong growth property sector in line with strong demand in housing as one of the society basic needs. After post financial crisis in 1998, the role of banking systems has shifted from initially focus on developer financing to consumer financing. The Bank has focused in developing the mortgage business since 2007 by launching several product programs with relatively competitive interest rates and longer tenor compared to the other product programs from competitors. Since 2007, the growth of the Bank‟s mortgage portfolio has outpaced the industry and approaching the end of 2012 the Bank‟s was the market leader for non-subsidized mortgage market. The results of this research show that during 2007 ? 2012 the Bank has been able to avoid head-to-head competition. However, the Bank has continuously explored other blue oceans in order to stay in less competitive zone in mortgage business.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agrita Widiasari
Abstrak :
ABSTRAK
Musik elektronik sebagai bagian dari industri musik di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dan berkembang pesat.Potensi pasar yang besar ini dimanfaatkan oleh para penyelenggara acara musik festival sehingga muncul banyak festival musik elektronik di Indonesia. Para penyelenggara acara musik melakukan perebutan pangsa pasar yang kurang lebih beririsan dan mengekploitasi pasar yang sudah lama terbentuk. Pon Your Tone muncul sebagai produk niche yang keluar dari pasar yang sudah ada dan keluar dari persaingan perebutan pasar festival musik elektronik. Penelitian ilmiah ini menjelaskan proses komunikasi pemasaran dalam pembentukan nilai konsumsi pada produk niche di skena musik elektronik menggunakan teori Relationship Marketing. Penelitian ini menggunakan studi kasus dalam pendekatan kualitatif yang menghasilkan proses penggunaan relationship marketing sebagai upaya komunikasi pemasaran yang strategis dalam membentuk persepsi konsumen tentang nilai manfaat pada produk niche di dalam skena musik elektronik. Penelitian ini menjelaskan bagaimana produk dengan segmentasi kecil dapat membentuk pasar baru di dalam industri musik elektronik, unggul dalam mempertahankan loyalitas konsumen, serta membentuk nilai konsumsi produk yang kuat. Dapat disimpulkan, praktik relationship marketing memiliki unsure komunikasi interaktif yang dapat membangun persepsi konsumen tentang nilai-nilai produk yang menguntungkan aktivitas ekonomi bagi produsen.
ABSTRACT
Electronic music as part of the music industry in Indonesia has considerable potential and growing rapidly. This large potential market untapped by the event organizers of the music festival so it appears a lot of electronic music festivals in Indonesia. The music event organizer do a scramble for market share is more or less similar and exploit a market that had long been established. Pon Your Tone appears as a niche product that comes out of existing markets and out of competition market scramble electronic music festival. Scientific research, describes the process of marketing communication in the formation of value of consumption on a niche product in the electronic music scene using theories of Relationship Marketing. This research used a qualitative approach of case studies in the process of generating the use of relationship marketing as a strategic marketing communications efforts in shaping consumer perceptions about the value of the benefits on a niche product in the electronic music scene. This research explains how the products with small segmentation can shape new markets in the electronic music industry excels in maintaining consumer loyalty, as well as forming a strong product consumption value. It can be inferred, the practice of relationship marketing has elements of interactive communication which can build the perception of consumers about the value of profitable economic activity products for manufacturers.
2017
T48016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Bukhari Pahlevi
Abstrak :
Fixed Mobile Convergence (FMC) adalah layanan yang menghadirkan konvergensi antara jaringan tetap dan jaringan bergerak. FMC dapat menjadi suatu inovasi layanan yang dianggap dapat meningkatkan penetrasi pelanggan, menurunkan churn rate, dan dapat menjadi solusi dari beban trafik jaringan mobile yang semakin tinggi ke depan. Namun saat ini FMC belum dapat dirasakan di Indonesia. PT Telkom sebagai operator jaringan tetap terbesar di Indonesia dapat memanfaatkan layanan FMC untuk membantu meningkatkan penetrasi pelanggan dan mempertahankan posisi pasar mereka dengan menawarkan layanan yang memiliki value dibanding kompetitor. Penelitian ini melakukan pengembangan strategi layanan FMC, diawali dengan mengetahui preferensi pelanggan terhadap layanan FMC menggunakan teknik conjoint analysis. Hasil dari conjoint analysis digunakan sebagai data preferensi untuk melakukan pengembangan strategi layanan FMC oleh PT Telkom. Hasil dari conjoint analysis adalah sinyal yang stabil di semua ruangan, harga tetap, satu tagihan, seamless handover, layanan HD IPTV yang bisa diakses secara fixed dan mobile, serta bonus menelepon ke semua operator merupakan fitur yang memiliki nilai utilitas yang positif. Nilai utilitas yang positif mengindikasikan atribut tersebut menjadi preferensi yang diminati pelanggan dalam layanan FMC. Strategi yang dapat dilakukan PT Telkom adalah melakukan kerjasama dengan operator mobile untuk menawarkan layanan FMC yang seamless, memiliki sinyal yang dapat menjangkau semua ruangan, memiliki harga yang tetap, layanan tersebut terdiri menjadi satu tagihan, dan menawarkan bundling produk yang terdiri dari layanan fixed dan mobile. Kemudian hal yang harus dikurangi adalah layanan tambahan (add on) yang bukan menjadi preferensi yang diminati pelanggan. terdapat juga hal-hal yang perlu ditingkatkan adalah promosi layanan tambahan berupa antivirus dan aplikasi Movin dan myIndihome, SLA untuk gangguan, kerjasama penjualan dengan pengembang dan building management.
Fixed Mobile Convergence (FMC) is a service that brings convergence between fixed networks and mobile networks. FMC can be a service innovation that is considered to increase customer penetration, reduce churn rate, and can be a solution of the mobile network overload traffic in the future. FMC has not presented in Indonesia. PT Telkom as the largest fixed network operator in Indonesia can utilize FMC services to help increase customer penetration and maintain their market position by offering services that have value compared to competitors. This research develops FMC service strategy, beginning with knowing customer preference to FMC service using conjoint analysis technique. The results of conjoint analysis are used as preference data to develop FMC service strategy by PT Telkom. The results of conjoint analysis, stable signals in all rooms, fixed price, one bill, seamless handover, IPTV HD services that can be accessed on a fixed and mobile network, and free call to all operators are features that have a positive utility value. A positive utility value indicates that attribute is a customer's preferred in the FMC service. PT Telkom's strategy is to work with mobile operators to offer seamless FMC services, have signals that can reach all rooms, have a fixed price, the service comprises one bill, and offers a bundling of products consisting of fixed and mobile services. Then the thing that should be reduced is an additional service (add on) that is not a customer preference. There are also things that need to be improved, it is the promotion of additional services such as antivirus and Movin and myIndihome applications, SLAs for disruptions, sales cooperation with developers and building management.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Suhendra
Abstrak :
Tesis ini membahas kajian model bisnis jual beli listrik on-grid yang sejalan dengan regulasi dan kondisi di Indonesia untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diharapkan bisa membangkitkan minat masyarakat atau swasta untuk membangun dan meringankan beban PLN yang memiliki keterbatasan dalam penyediaan listrik untuk seluruh rakyat Indonesia. Tesis ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan berbagai batasan untuk memberikan kejelasan atas cakupannya. Beberapa kajian dilakukan atas model bisnis PLTS dan perubahannya yang mungkin dilakukan untuk model bisnis yang lebih prospek. Dengan memakai Perangkat Evaluasi Model Bisnis (PEMB) dan menerapkan Strategi Samudera Biru, diajukan perubahan model bisnis yang bisa dikembangkan di Indonesia, meliputi penghapusan power wheeling, regulasi atas TKDN dalam tahap rantai suplai, infrastruktur menjadi tanggung jawab PLN, tingkat inflasi (inflation rate) perlu dihitung dalam model finansial, asuransi untuk menggantikan extra account yang harus disetor pengembang, FiT yang perlu berlaku untuk semua kementerian dengan acuan tarif plafon, atribut pasar seperti kredit energi terbarukan surya (S-REC/solar renewable energy credits) yang perlu diregulasikan dan pembebasan lahan yang diharapkan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Perubahan model bisnis harus terus dilakukan sejalan dengan perubahan kondisi, baik itu kondisi ekonomi, teknis dan infrastruktur maupun regulasi. ......This tesis is discussing about the power purchase business model review on which in line with regulations and conditions in Indonesia for distributed PV Solar Power Generation and is expected to generate public or private interest to build and ease the burden of PLN that have limitations in providing electricity to the entire people in Indonesia. This tesis is a qualitative descriptive study with a variety of constraints to provide clarity on the scope. Some review is conducted on the solar PV model business and its changes that may be applied for more prospective business model. Using the Business Model Evaluation Tools (BMET) and applying Blue Ocean Strategy, it is proposed that business model change can be thrived in Indonesia include the elimination of power wheeling, regulation of local content in the stage of the supply chain, infrastucture become the responsibility of PLN, inflation rate should be calculated in financial model, insurance to replace the extra accounts that must be paid by the developer, feed-in tariff need for all ministries with ceiling tariff as reference, regulations for market atributes like solar renewable energy credits (SREC) and land acquisition become the responsibility of local government. Business model change shall be done in line with the conditions change, by the economic condition, technical concerns, infrastructure and regulation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hamdani Gunawan
Abstrak :
Blue Ocean Strategy is the prominent strategy nowadays in Indonesia, especially when many businesses are facing market as well as resource similarity. These condition is forming to the bloody competition in the red ocean. Blue ocean strategy is very demanding, it has been publicly introduced in several years ago, so leaders or managers should pay more attention on the detail analysis for the implementation. This paper discussed the point of view from strategies for diversification; champion - sponsor; and priority scale in order to present the risk that appeared in Blue Ocean implementation. In the last part, this paper presented some solutions in order to minimize the involved risk in implementing Blue Ocean Strategy.
2006
MUIN-XXXV-8-Agust2006-39
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library