Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahmi Fadlillah Aspoor
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik dokter, pelatihan
dokter, ketersediaan obat-obatan, ketersediaan fasilitas alat kesehatan, pemahaman dokter
dalam menangani 155 diagnosis non spesialitik, hubungan pemahaman dokter mengenai
reward dan punishment terhadap angka rujukan. Penelitian ini menunjukkan bahwa
Puskesmas Johar Baru memiliki angka rujukan di atas standar BPJS Kesehatan 15%
sedangkan di Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan di bawah 15%. Hasil dari penelitian ini
menunjukan karakteristik dokter, pelatihan dokter, ketersediaan obatan-obatan,
pemahaman dokter dalam menangani 155 diagnosis non spesialitik, memiliki hubungan
dengan angka rujukan. ......This study aims to analyze the correlation of the physician’s characteristics, the
training they receive, availability of drugs, health facilities, the understanding of
physicians about how to handle 155 non specialist diagnosis, the understanding of
reward and punishment towards the referral number. The study revealed that Johar
Baru health center had high referral numbers and Petojo Selatan health center had
less than 15% referral ratio according to the standard that BPJS Kesehatan had
assign. The study concludes that the physician’s characteristics, the training they
receive, availability of drugs, the understanding of physicians about how to handle
155 non specialist diagnosis influence referral ratio.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weaty Mega
Abstrak :
Penelitian ini membahas perbandingan angka rujukan berdasarkan karakteristik peserta rujukan RJTP BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Bogor di Puskesmas Cimandala dan Puskesmas Bojong Gede. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data primer dari hasil wawancara mendalam dan data sekunder dari primary care puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka rujukan Puskesmas Cimandala sebesar 27,9% lebih tinggi dari Puskesmas Bojong Gede sebesar 14,9%. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan di puskesmas dapat mempengaruhi peningkatan pasien untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.
This research discusses the comparative reference number based on the characteristics of the RJTP participants of BPJS Kesehatan Main Branch Office Bogor in Cimandala Health Center and Bojong Gede Health Center. This research written by using quantitative and qualitative method, primary data for this research taken from in-depth interviews and secondary data are based on the primary care of Health Centers data. The result of this research, shows that the referral number of Cimandala Health Center reached 27,9% higher from Bojong Gede Health Center reach 14,9%. It is the because of the availability of health care support facilities and the availability of medicines in health centers can influence the increase of patients to be referred to the health care in advanced level.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Wira Dharmayanti
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang gambaran utilisasi kunjungan rawat jalan tingkat pertama dan rujukan berdasarkan karakteristik peserta JKN di Puskesmas Tabanan III dan Puskesmas Pupuan I Periode Januari-Maret tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa angka kunjungan (9,32%) dan angka rujukan (9,67%) di Puskesmas Tabanan III (perkotaan) lebih tinggi dibandingkan angka kunjungan (5,04%) dan angka rujukan (3,81%) di Puskesmas Pupuan I (perdesaan). Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh akses ke pelayanan kesehatan yang lebih mudah di wilayah kerja Puskesmas Tabanan III dibandingkan Puskesmas Pupuan I.
This study discusses the overview of outpatient utilization and referrals based on the characteristics of National Health Insurance (JKN) participants in Puskesmas Tabanan III and Puskesmas Pupuan I from January until March 2016. This is a quantitative research with cross sectional study design. Based on this research, it is known that the number of outpatient visits (9,32%) and referral rates (9,67%) in Tabanan III PHC (urban area) was higher than the number of visits (5,04%) and referral rates (3,81%) in Pupuan I PHC (rural area). It can be caused by the Puskesmas Tabanan III is more accessible than Puskesmas Pupuan I.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Yudha Abdi Negara
Abstrak :
ABSTRAK
Kasus rujukan non spesialistik di PKM Kramat Jati Tahun 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kesesuaian diagnosis nonspesialis di Puskesmas Kramat Jati tahun 2016 berdasarkan jenis kelamin, diagnosis non-spesialis, kategori peserta dan kesesuaian alasan rujukan pada TACC (Time, Age, Complication, dan Comorbidity). Hasil dari penelitian ini adalah angka rujukan di Puskesmas Kramat Jati adalah sebesar 21,4% dengan didominasi oleh peserta perempuan, bukan peserta pekerja, dan Biomechanical lesion unspectified sebagai diagnosis rujukan paling tinggi dari diagnosis non-spesialistik. Kesesuaian alasan rujukan berdasarkan TACC di Puskesmas Kramat Jati adalah 46,3% dengan didominasi oleh Umur. Selain itu, ketidaksesuaian diagnosis non-spesialis di Puskesmas Kramat Jati adalah 53,7%. BPJS Kesehatan Jakarta Timur harus meningkatkan pendekatan dan berkordinasi dengan Puskesmas Kramat Jati untuk mengendalikan tingkat rujukan diagnosis non-spesialis.
ABSTRACT
The research aims to determine the factors of suitability on non specialistic diagnosis at Kramat Jati Community Health Center in 2016 based on sex, non specialistic diagnosis, categories of participant and suitability of referal reasons on TACC (Time, Age, Complication, and Comorbidity). The result are referal rate at Kramat Jati Community Health Center is 21.4% with dominated by female participant, not worker participant, and Biomechanical lesion unspectified as the higest referal diagnosis of non specialistic diagnosis. The suitability of referal reason based on TACC at Kramat Jati Community Health Center is 46.3% with dominated by Age. In addition, The unsuitability of non specialistic diagnosis at Kramat Jati Community Health Center is 53,7%. BPJS Kesehatan Jakarta Timur should improve the approachment and cordination with Kramat Jati Community Health Center to control the referal rate of non specialistic diagnosis.
2017
S68483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Solihin
Abstrak :
Program JKN yang telah berjalan sejak tanggal 1 Januari 2014 diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan akses pelayanan kesehatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar pelayanan kesehatan masyarakat. Peningkatan akses pelayanan kesehatan bisa diukur dari tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan (utilization rate). Selama 5 (lima) bulan pertama penyelenggaraan Program JKN di Puskesmas Cijeruk belum diketahui bagaimana pemanfaatannya oleh peserta JKN. Penelitian ini menggunakan disain studi kasus dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN di Puskesmas Cijeruk Kabupaten Bogor Bulan Januari - Mei 2014. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data kunjungan peserta JKN di Puskesmas Cijeruk periode Januari-Mei 2014. Variabel yang diteliti meliputi angka utilisasi (utilization rate) pelayanan kesehatan, angka utilisasi berdasarkan jenis kelamin, umur, jenis pelayanan, diagnosa dan angka rujukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka utilisasi pelayanan kesehatan sebesar 4,81%. Angka utilisasi oleh peserta perempuan lebih tinggi daripada laki-laki yaitu 6,62%. Berdasarkan kelompok umur, angka utilisasi tertinggi pada kelompok umur 60 - 64 tahun yaitu sebesar 7,29%. Angka utilisasi poli umum sebesar 4,24% dan poli gigi sebesar 0,014%. Diagnosa yang paling tinggi yaitu ISPA (3,92%). Sedangkan angka rujukan sebesar 2,26%. Angka utilisasi ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan target dan rata-rata realisasi angka utilisasi jamkesmas tahun 2012 sebesar 15% dan 7,45% serta data riskesdas 2013 sebesar 10,4%. Sedangkan angka rujukan tergolong bagus karena tidak melampaui target 15% dan menunjukkan kinerja pelayanan kesehatan puskesmas yang cukup bagus. Untuk meningkatkan utilisasi disarankan untuk melakukan peningkatan upaya sosialisasi program JKN kepada peserta/masyarakat sehingga peserta mengetahui bagaimana memanfaatkannya. Selain itu perlu mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan pelayanan puskesmas keliling.
JKN program has been operating since January 1, 2014 was organized to improving access to health services in order to satisfy the basic needs of public health services. access Improvement to health services can be measured by of health care utilization (utilization rate). During the five (5) months of the implementation of programs JKN in puskesmas Cijeruk not known utilization of JKN by participants. This study uses a case study design with a quantitative approach that aims to describe the utilization of health services by the participants JKN in PHC Cijeruk Bogor District In January-May 2014. Data used are secondary data from visits JKN participants in puskesmas Cijeruk the period January-May 2014 . the variables studied include utilization rate (utilization rate) of health care, utilization rate by sex, age, type of service, diagnosis and referral rates. The results showed that the rate of utilization of health services by 4.81%. Figures utilization by female participants was higher than males is 6.62%. By age group, the highest utilization rate in the age group 60-64 years is equal to 7.29%. Figures poli umum utilization of 4.24% and 0.014% dental poly. Diagnosis is the highest of ARI (3.92%). While the referral rates of 2.26%. The utilization figure is relatively low compared to the target and the average utilization rate jamkesmas realization in 2012 of 15% and 7.45%, and the data Riskesdas 2013 by 10.4%. While the referral rate is quite good because it does not exceed the target of 15% and demonstrate the performance of the health care community health centers are quite good. To improve the utilization recommended to make improvements efforts to socialize JKN program participants / communities so that participants know to use it. Besides putting health services with pusling.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Pertiwi
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang perbandingan angka rujukan berdasarkan karakteristik peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Kelurahan Paseban dan Puskesmas Kelurahan Kwitang Periode Januari-Maret 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa angka rujukan di Puskesmas Paseban lebih tinggi 8,6% dibandingkan angka rujukan di Puskesmas Kwitang yaitu 8,5%. Kondisi tersebut dapat dikarenakan masyarakat ketika memanfaatkan pelayanan Puskesmas sudah dalam kondisi yang tidak dapat ditangani oleh Puskesmas serta fasilitas dan SDM yang kurang memadai.
This research discusses the comparison of references number based on the characteristics of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) in Paseban Primary Health Care and Kwitang Primary Health Care from January until March 2015. This is a quantitative research with cross-sectional study design. Based on this research, it is known that the number of referral in in Paseban Primary Health Care is 8.6 % that is higher than the number of referral in in Paseban Primary Health Care which is 8.5%. It is because the patient is already under conditions that is unable to be handled when she/he will utilize the services of Primary Health Care. This is also due to the shortage of facilities and human resources in Primary Health Care.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Amelia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran angka kunjungan dan angka rujukan di Puskesmas Kelurahan Gelora Jakarta Pusat bulan Oktober-Desember Tahun 2014 berdasarkan umur peserta, jenis kelamin, jenis kepesertaan, dan diagnosa penyakit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Puskesmas Kelurahan Gelora memiliki angka kunjungan 17,1% dan angka rujukan 3,1%. Angka kunjungan berdasarkan umur paling banyak adalah kelompok umur 15-57 tahun sebesar 17,4%, jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki sebesar 21,8%, jenis kepesertaan Bukan PPU paling banyak sebesar 33,7%, diagnosis penyakit terbanyak adalah faringitis akut sebanyak 197 kasus. Angka rujukan berdasarkan umur terbanyak kelompok umur ≥58 tahun sebesar 9,4%, jenis kelamin laki-laki paling banyak dirujuk sebesar 3,2%, jenis kepesertaan Bukan Pekerja paling banyak sebesar 14,3%, diagnosa penyakit paling banyak dirujuk adalah Diabetes Melitus Tipe 2. Diharapkan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Pusat meningkatkan monitoring dan evaluasi penatalaksanaan dan pengendalian ke Puskesmas masing-masing. ...... This research aims to know about the description of visit rate and referral rate in Puskesmas Kelurahan Gelora Jakarta Pusat, October-December 2014 based on age, sex, type of membership, and disease diagnosis. The results shows that Puskesmas Kelurahan Gelora has 17,1% visit rate and 3,1% referral rate. Visit rate based on age 15-57 is the most 17,1%, female more than male 21,8%, type of membership Bukan PPU is the most 33,7%, disease diagnosis accute pharyngitis is the most case about 197. Referral rate based on age ≥58 is the most 9,4%, male is the most widely referenced 3,2%, type of membership Bukan Pekerja is the most 14,3%, disease diagnosis Diabetes Mellitus Type 2 is the most widely referenced. Expected BPJS Kesehatan Jakarta Pusat Branch Office increase monitoring and evaluation management and control to every Puskesmas.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Santi
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis tentang perbandingan angka rujukan berdasarkan karakteristik peserta JKN di Puskesmas Kebayoran Lama Utara dan Puskesmas Petogogan periode Januari-Maret 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam, telaah dokumen dan telaah literatur. Hasil penelitian menunjukkan angka rujukan di Puskesmas Kebayoran Lama Utara lebih tinggi sebesar 21,49% dibandingkan dengan angka rujukan di Puskesmas Petogogan sebesar 9,1%. Hal tersebut terkait dengan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang terbatas, minimnya pemahaman tenaga kesehatan mengenai gatekeeper dan masih terdapat pasien yang meminta rujukan Atas Permintaan Sendiri sehingga dapat meningkatkan rujukan pasien ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut.
This study analyzes the comparation of number of patients referred based on the characteristics of JKN users in Puskesmas North Kebayoran Lama and Puskesmas Petogongan in the period of January to March 2020. This study uses qualitative methods such as indepth interview, document review and literature review. The result of this study is that the number of patients referred in Puskesmas North Kebayoran Lama is 21,49% higher than in Puskesmas Petogongan. It caused by the limited health facilities, the lack of knowledge about gatekeeper among health providers and there are plenty of patients who submits the referral process by their own requests so it may increases the number of patients referred in the advanced medical facility.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cyntia Yuliana Anggraeni
Abstrak :
Di era JKN, FKTP berperan sebagai penjaga gerbang yang salah satunya bertujuan untuk menyaring rujukan. Berdasarkan data PMP BPJS Kesehatan KC Jakarta Selatan tahun 2018, jumlah kunjungan peserta sebanyak 22,14% dari kasus yang dirujuk, melebihi batas maksimum rasio rujukan yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan, yaitu 15%. Selain itu, terdapat 3 dari 130 FKTP yang masih memiliki rasio rujukan non spesialis lebih dari 5%, dengan rata-rata 6,32%. Hal ini menunjukkan FKTP belum berfungsi secara maksimal sebagai penjaga gerbang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan angka rujukan FKTP di wilayah kerja BPJS Kesehatan KC Jakarta Selatan tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan metode Independent Samples T. tes dari data sekunder yang diperoleh dari aplikasi BI BPJS Kesehatan dan formulir kredensial / rekredensialing self assessment FKTP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi jenis kelamin peserta perempuan yang berkunjung dan aspek sarana dan prasarana memiliki hubungan yang signifikan dengan angka rujukan di FKTP. Berdasarkan penelitian ini juga diketahui bahwa lima diagnosis medis yang paling banyak dirujuk adalah penyakit kronis seperti hipertensi baik yang disertai maupun tidak disertai gagal jantung, diabetes melitus tipe II, gagal jantung kongestif, dan stroke. Sehingga perlu optimalisasi program BPJS Kesehatan yang fokus melayani peserta dengan penyakit kronis seperti PRB dan Prolanis. Selain itu, perlu adanya perbaikan dan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan. ...... In the JKN era, FKTP has a role as a gate keeper, one of which aims to filter referrals. Based on data from the PMP BPJS Kesehatan KC South Jakarta in 2018, the total number of participant visits was 22.14% of cases referred, which had exceeded the maximum limit of the referral ratio set by BPJS Kesehatan, which was 15%. In addition, there are 3 out of 130 FKTPs that still have a non-specialist referral ratio of more than 5%, with an average of 6.32%. This shows that FKTP has not functioned optimally as a gate keeper. The purpose of this study was to determine what factors are related to the FKTP referral rate in the work area of ​​BPJS Kesehatan KC South Jakarta in 2018. This study used a cross sectional study design with univariate and bivariate analysis using the Independent Samples T test from secondary data obtained from BI BPJS Health application and FKTP self-assessment credentialing / rekredensialing form. The results of this study indicate that the gender proportion of female participants who visit and aspects of facilities and infrastructure has a significant relationship with the referral rate of FKTPs. Based on this study, it is also known that five medical diagnoses that are mostly referred to are chronic diseases such as hypertension, either accompanied or not accompanied by heart failure, type II diabetes mellitus, congestive heart failure, and stroke. So it is necessary to optimize BPJS Health programs that have a focus on serving participants with chronic diseases such as DRR and Prolanis. In addition, it is necessary to repair and complete adequate facilities and infrastructure to provide health services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library