Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allan Dimas Additya
"ABSTRAK
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang bisnis dan menyusun perencanaan strategi dalam mendirikan green factory cafe di Jakarta. penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif berdasarkan study pustaka dan observasi lapangan. hasil penelitian ini memberikan pengetahuan mengenai prospek bisnis yang akan dijalankan dari segi perencanaan strategis.

ABSTRACT
This study aims to analyze business opportunities and develop strategic planning in establishing a green factory cafe in Jakarta. this research is a qualitative research with descriptive design based on literature study and field observation. the results of this study provide knowledge about the business prospects that will be run in terms of strategic planning.
"
2010
T38836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggar Budhi Nuraini
"Pengetahuan mempunyai peran yang penting dalam mencapai keunggulan persaingan. Beberapa perusahaan yang sukses selalu mempunyai keunggulan berupa penguasaan pengetahuan yang diaktualisasikan dalam bentuk produk dan pelayanan yang semakin berkualitas atau pelaksanaan pekerjaan yang semakin efektif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nonaka dan Takeuchi disimpulkan bahwa kesuksesan perusahaan-perusahaan Jepang disebabkan oleh kemampuan dan keahliannya dalam menciptakan pengetahuan organisasi. Penciptaan pengetahuan yang dimaksud adalah kemampuan organisasi secara keseluruhan untuk menciptakan pengetahuan baru yang merupakan hasil konversi antara pengetahuan tacit dan pengetahuan explicit yang diwujudkan melalui proses sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi (model SECI).
Dalam era globalisasi telah terjadi perubahan yang cepat, ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, perubahan lingkungan yang sulit dipastikan dan persaingan yang semakin tajam. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk membangun daya saing melalui penciptaan pengetahuan karena keunggulan daya saing perusahaan sangat ditentukan oleh pengetahuan yang dimiliki organisasi melalui para pekerja pengetahuannya. Namun demikian, pengetahuan tacit yang dimiliki oleh individu tersebut sulit diformulasikan karena bersifat subyektif serta melekat sebagai keahlian dan pengalaman setiap individu sehingga harus dieksplisitkan agar menjadi pengetahuan milik organisasi untuk menghasilkan kreativitas dan inovasi. Meskipun diakui bahwa penciptaan pengetahuan organisasi memiliki posisi kunci dalam mempertahankan keunggulan persaingan dan kesuksesan bagi organisasi masa depan, namun belum banyak perusahaan yang memberikan perhatian terkait dengan proses penciptaan pengetahuan tersebut. Dalam hal ini, sering terjadi perusahaan kehilangan keunggulannya karena pengetahuan yang berharga yang melekat sebagai keahlian individu pegawai terbawa keluar bersamaan dengan keluarnya pegawai tersebut dari perusahaan. Sehingga diperlukan perubahan budaya untuk selalu menciptakan pengetahuan baru melalui belajar dan berbagi pengetahuan di antara anggota organisasi. Selain itu, pengetahuan juga akan semakin meningkat apabila dibagi terus menerus, karena akan menimbulkan pengetahuan baru.
Oleh karena itu, melihat pentingnya penciptaan pengetahuan bagi keunggulan persaingan perusahaan dan masih terbatasnya penelitian sejenis, maka dilakukan penelitian terhadap Direktorat Pengawasan Bank 3, Bank Indonesia yang membutuhkan pengelolaan pengetahuan yang up to date agar mampu menjalankan tugasnya dalam memelihara kestabilan sistem keuangan melalui pengawasan bank yang efektif dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Selain itu, juga didasarkan pada kondisi-kondisi yang dihadapi seperti adanya gap kompetensi, rencana pengalihan tugas pengawasan kepada Lembaga Pengawasan Sektor Jasa Keuangan dan sasaran strategis Bank Indonesia untuk menjadi Organisasi Berbasis Pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penciptaan pengetahuan melalui aplikasi model SECI dan bentuk konversi pengetahuan yang dominan dalam aplikasi model SECI pada Direktorat Pengawasan Bank 3, Bank Indonesia.
Pemilihan model SECI dalam penelitian ini karena ingin mengukur penciptaan pengetahuan yang terjalin melalui interaksi sosial antar individu dalam organisasi berbentuk Tim yang ada pada Direktorat Pengawasan Bank 3. Menurut Nonaka dan Takeuchi, proses inti dalam penciptaan pengetahuan organisasi mengambil tempat secara intensif pada level group. Selain itu, organisasi tidak dapat menciptakan pengetahuan tanpa inisiatif anggota organisasi dan interaksi yang terjadi dapat diperkuat pada level group melalui dialog, diskusi dan berbagi pengalaman sehingga suatu tim atau group memegang peran yang penting dalam proses penciptaan pengetahuan. Penelitian dilakukan terhadap 103 responden sebagai sampel yang mewakili 141 populasi di Direktorat Pengawasan Bank 3, Bank Indonesia. Data diperoleh melalui survei dengan menggunakan kuesioner. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif distribusi frekuensi, analisis faktor dan analisis korelasi yang diolah dengan Program SPSS for windows versi 15.0. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2008.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pegawai mempunyai persepsi bahwa penciptaan pengetahuan di Direktorat Pengawasan Bank 3, Bank Indonesia telah sering dan sering sekali diaplikasikan, artinya secara umum hal itu telah diterapkan dengan baik sekali oleh sebagian besar pegawai di tempat kerjanya.Selain itu, berdasarkan analisis faktor dan analisis korelasi, diperoleh gambaran bahwa ke empat indikator model SECI dalam variabel penciptaan pengetahuan telah diaplikasikan dan memiliki hubungan yang positif sedang sampai dengan kuat. Selanjutnya berdasarkan analisis korelasi, diperoleh hasil bahwa indikator yang mempunyai hubungan paling dominan dengan variabel penciptaan pengetahuan adalah internalisasi, yang berarti apabila bentuk internalisasi ditingkatkan secara efektif maka akan berakibat positif terhadap peningkatkan penciptaan pengetahuan organisasi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses penciptaan pengetahuan melalui model SECI dapat diterapkan pada Direktorat Pengawasan Bank 3, Bank Indonesia yang berfungsi sebagai pendukung dari organisasi publik yang berbentuk tim kerja. Penciptaan pengetahuan tersebut dapat dikembangkan melalui konversi pengetahuan tacit dan pengetahuan explicit sehingga menjadi budaya bagi pegawai untuk selalu belajar dan berbagi pengetahuan diantara anggota organisasi. Dalam jangka panjang penciptaan pengetahuan ini diharapkan akan menghasilkan modal intelektual yang akan mendukung tercapainya Organisasi Bank Indonesia yang berbasis pengetahuan.

The knowledge has a very important role in the achievement of competitive advantage. Some of successful companies always have the advantages in form of knowledge mastering which is actualized into a higher and more quality products and services or more effective working process.
From the study done by Nonaka and Takeuchi it has been concluded that the success of manufacturers in Japan mostly supported by their ability and expertise in creating the organizational knowledge. The addressed knowledge creation is the overall ability of the organization to create a new knowledge as a conversion and compilation of tacit knowledge and explicit knowledge that reflected through the process of socialization, externalization, combination and internalization (SECI Model).
During the era of globalization there are some changes has extremely accelerated, reflected by the fast development of science and technology, undeterminable change of environment and very high competition. Due to that, it is very important for the organization to build its competitiveness through knowledge creation since the competitive advantage of the company is highly determined by the knowledge of its knowledge workers. In spite of that, the tacit knowledge of certain individual is so hard to be formulated because of the subjectivity and embedded as the expertise and experience of each individual, so it has to be altered into explicit knowledge to become an organizational knowledge that eventually produce creativity and innovation. Although it is agreed that organizational knowledge creation act as a key position in maintaining competitive advantage and future success, yet, there are only few of organization paying full attention on the knowledge creation itself. In this case, it is often to happen that a company lost its competitiveness due to the lost of embedded knowledge of the knowledge workers moved as the workers moved out from the company. For that reason, there is a need of cultural changes to always create the knowledge through studying and sharing knowledge between the organization members. It is not neglected as well, that knowledge could also be enhanced whenever there is a continuation of sharing that will create new knowledge.
Departing from that, realizing of the importance of knowledge creation for the competitive advantage of the organization and limitation of such studies, a study was conducted in the Directorate of Bank Supervision 3, Bank of Indonesia, that has a need of up to date knowledge management in order to assist the task of maintaining financial system stability through effective bank supervision and preserve public trust on banking institutional. Aside that, it is also based on the conditions occurs such as competency gap, the plan of transferring supervisory function to Financial Services Supervisory Institution and strategic goal of Bank of Indonesia to become a Knowledge Based Organization. The purpose of the study is to have an understanding on the knowledge creation through SECI Model application and a dominant knowledge conversion form of the SECI Model application in the Directorate of Bank Supervision 3, Bank of Indonesia.
The SECI Model has been chosen in this study to measure the knowledge creation created through social interaction among individual in smaller sub organization knows as Team in the Directorate of Bank Supervision 3. According to Nonaka and Takeuchi, core process of organization knowledge creation intensively takes place at the group level. In addition to that, organization will not be able to create knowledge without initiatives of organization member and the interaction that occurs at the group level strengthened with dialogue, discussion and sharing experiences that bring the team or group to have important role in knowledge creation process. The study was done with 103 respondents as sample represents population of 141 in the Directorate of Bank Supervision 3, Bank of Indonesia. Data collected from survey through questionnaire, then processed and analyzed by using frequency distribution descriptive statistics, factor analysis and analysis of correlation processed by SPSS for Windows Program version 15.0. The study was done on April up to May 2008.
The study shows most of employees have perception that the knowledge creation level at the Directorate of Bank Supervision 3, Bank of Indonesia has been done often and very often, which is in general the knowledge creation has beeb applied in a very good way by them. In addition to that, based on factor analysis and correlation analysis, it was clearly depicted that the four SECI Model indicators of knowledge creation have been applied and have positive and medium up to strong relationship. Furthermore based on correlation analysis concluded that the indicator having a very dominant relationship with knowledge creation variable is internalization, which means if the internalization increased effectively it will bring positive impact on the organization knowledge creation.
The study conclude that knowledge creation process through SECI Model can be applied at the Directorate of Bank Supervision 3, Bank of Indonesia as a supporting function of public organization or known as working team. The knowledge creation itself can be developed through conversion of tacit and explicit knowledge into the culture that support employee to have a continuity in studying and sharing the knowledge between the member of organization. For long run, the knowledge creation expected to create an intellectual resource supporting the Bank of Indonesia as knowledge based organization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24472
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Nanta Kemala
"Dalam banyak cara, banyak perusahaan international sudah menganut penggunaan tim virtual pada beberapa waktu lalu. Adad beberapa perbedaan dalam hal pelaksanaan tim virtual, dengan perbandingan terhadap tim tradisional. Contohnya, tim virtual tidak mempunyai lingkungan kerja pada kantor fisik. Perluasan fasilitas geografis dan pekerja membawa beberapa perbedaan, secara kultur dan sebaliknya, contohnya seperti perbedaan pendapat, tujuan, cara menyelesaikan projek, bahasa, gaya manajemen, sumber daya alam dan rantai pasokannya, alur dalam praktek bisnis yang efektif, perilaku, dan juga perpektif politik di negara asing (Mankin & Cohen, 2004).

In many ways, several international companies have embraced virtual teams in the past decades. There are numbers of differences in managing virtual teams, in comparison to traditional teams. For example, virtual teams do not experience the work environment in the physical office. The geographical expansion of facilities and people brings enormous diversity, cultural and otherwise, such as different perspective, goals, means of doing projects, language, management style, natural resources and its supply chain, channels in effective business practice, attitudes, and also political perspective in host countries (Mankin & Cohen, 2004)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Pratama
"Banyak karya ilmiah yang membahas mengenai kontributsi eco-investment terhadap keunggulan kompetitif perusahaan namun hanya segelintir yang membahas mengenai kontribusinya terhadap keunggulan kompetitif usaha rintisan. Karya ilmiah kualitatif ini ditulis untuk mengetahui lebih rinci mengenai proses usaha rintisan mendapatkan keunggulan kompetitif keberlanjutan melalui eco-investments nya. Studi kasus Tunggal terhadap sebuah perusahaan rintisan bersertifikasi B corporation ini menerapkan teori konsep strategi keberlanjutan yang diusulkan oleh Orsato (2009). Studi ini menemukan bahwa eco-investment berkontribusi dalam pencapaian keunggulan kompetitif kerberlanjutan dengan berbagai aspek. Proses kontribusinya dapat di kategorikan dalam tiga tahap. Pertama, eco-investment meningkatkan daya tarik perushaan dimata para investor dan meningkatkan kemungkinan pendapatan pendanaan dari berbagai macam sumber dana. Kedua, eco-investment meningkatkan kepuasan kerja, motivasi dan rasa kepemilikan. Ketiga, eco-investment dan eco-innovation dapat diterapakan dalam strategi eco-branding dan beyond compliance leadership. Namun penerapan tersebut tidak berarti bahwa perusahaan telah meraih keunggulan kompetitif keberlanjutan. Penerapan kedua strategi hanya memberikan perusahaan keunggulan kompetitif sementara namun jika ditambahkan dengan penerapan sustainable value innovation, perushaan baru dapat mencapai keunggulan kompetitif keberlanjutan. Penemuan ini diharapkan dapat membantu para pengusaha rintisan dan praktisi bisnis lainnya dalam melakukan evaluasi terhadap keputusan eco-investment berdasarkan sumber dan kapabilitas perushaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif keberlanjutan.

Many studies have been conducted to understand eco-investment contribution on firms’ competitive advantages but there are still limited studies about its effects on eco-oriented startups’ competitive advantages. This qualitative study is written to explore more in detail on eco-oriented startups process in gaining sustained competitive advantages from their eco-investments. Using an existing conceptual framework for sustainability strategies, this single case study probes into a B corporation certified startup and found that eco-investments contribute to support the eco-oriented startup in gaining sustainable competitive advantages in multiple ways. The process can be categorized in to three stages. First, eco-investments improve attractiveness of the company in eyes of investors and improve the likelihood to get funding from multiple funding sources. Second, eco-investments improve job satisfaction, motivation and employees’ sense of belonging. Lastly, eco-investments and eco-innovation support the company in executing eco-branding and beyond compliance leadership strategies but without sustainable value innovation, the startup can only achieve temporary competitive advantages not sustainable competitive advantages. The findings presented here may help startup founders and other business practitioners, especially those who are responsible in creating business strategy, to evaluate their eco-investment decisions based on the company's resources and capability in order to obtain sustainable competitive advantages"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yul Ari Pramuraharjo
"Pramuraharjo Tahun 2001 adalah tahun penuh tantangan bagi PT. Pembangunan Perumahan (persero). Serangkaian perubahan yang didorong oleh semangat reformasi, serta dampak krisis yang berkepanjangan telah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan dan usaha jasa konstruksi pun tidak luput dari pengaruh tersebut. Dengan kondisi yang demikian PT. Pembangunan Perumahan (persero) berupaya menempuh upaya strategis guna memperkuat daya saingnya.
Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mendesak bagi PT. Pembangunan Perumahan (persero) untuk terus menerus menyesuaikan kegiatan bisnisnya dan mempunyai strategi bisnis yang efektif untuk merebut target pasar bahkan ceruk pasar di industri ini. Untuk mencapai hal ini, perlu menganalisis lingkungan industri dan persaingannya (lingkungan eksternal) serta kinerjanya (lingkungan internal) sebagai dasar untuk membuat strategi bisnis yang jelas dan tepat.
Dalam rangka mencari formulasi strategi bisnis yang sesuai maka diperlukan upaya identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Untuk itu maka diadakanlah penelitian ini yang memfokuskan pada upaya penentuan strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi perusahaan di tengah persaingan.
Penelitian yang dilakukan di PT. Pembangunan Perumahan (persero) ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan responden para karyawan pada tingkat supervisor dan manager yang berjumlah 15 orang. Alat pengumpulan data yang dipergunakan adalah kuesioner terstruktur dengan jenis pertanyaan tertutup.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi strategi yang disarankan bagi PT. Pembangunan Perumahan (persero) adalah strategi investasi dengan menekankan pada strategi penetrasi pasar dan harga sehingga dapat menonjolkan competitive advantage-nya dibandingkan pesaing lain yang sejenis.
Daftar Pustaka : 39 Buku Literatur+ 3 Buletin/Artikel + 1 Evaluasi Kinerja"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Integrated health post (Posyandu) implemented 4 princips of Primary Health Care (PHC) which is universal coverage, community participation, multi - sectoral collaboration and the use of appropriate technology. Basic health research (Riskkesdas) 2007 data shows that 23% of household in Indonesia use the services of Posyandu and the most usable services were weighing and immunization children under five. The objective of this study is to get the potrait of the nutrition and morbidity status of children under five on household which children under five and use the services of Posyandu."
BUPESIK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noval Aditya Indra Negara
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai dominasi
Mitsubishi pada tahun 1973-1985 di Indonesia. Pembahasan ini akan dijelaskan melalui
dinamika perusahaan dan studi kasus atas keunggulan Mitsubishi di Indonesia pada
tahun-tahun ini. Skripsi ini memulai pembahasan kepada bagaimana Jepang yang tengah
mengalami kebangkitan industri otomotif melakukan investasi besar ke Indonesia, dan
dalam waktu singkat menjadi pemain utama dalam industri otomotif nasional. Penulis
menggunakan studi kasus perusahaan Mitsubishi, yang menjadi produsen terbesar
kendaraan roda empat di Indonesia pada periode ini. Mitsubishi sendiri adalah perusahaan
asal Jepang yang pada tahun 1970-an melakukan ekspansi ke pasar otomotif internasional
termasuk Indonesia. Mitsubishi bersama dengan PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors
menerapkan berbagai kebijakan seperti mendirikan setidaknya lima anak perusahaan
yang membantu Mitsubishi mendominasi penjualan kendaraan roda empat dengan lebih
optimal. Selanjutnya, skripsi ini juga memberikan penjelasan mengenai keunggulankeunggulan
yang dimiliki oleh Mitsubishi di Indonesia. Mulai dari produk kendaraan
sebagai bentuk keunggulan teknologi, strategi pemasaran, strategi produksi, dan strategi
distribusi yang memberikan dorongan signifikan dalam persaingannya dengan berbagai
merk dagang asal Jepang sehingga dapat menjadi pemain utama dalam industri otomotif
nasional tahun 1973-1985.

ABSTRACT
This study aims to provide an explanation of Mitsubishis dominance in 1973-
1985 in Indonesia. This discussion will be explained through the companys dynamics
and case studies of Mitsubishis excellence in Indonesia in recent years. This thesis begins
a discussion on how Japan, which is experiencing a revival of the automotive industry,
made a major investment in Indonesia, and in a short time became a major player in the
national automotive industry. The author uses a case study of the Mitsubishi company,
which became the largest producer of four-wheeled vehicles in Indonesia in this period.
Mitsubishi itself is a Japanese company which in the 1970s expanded into the
international automotive market including Indonesia. Mitsubishi together with PT. Krama
Yudha Tiga Berlian Motors implemented various policies such as establishing at least
five subsidiaries that helped Mitsubishi dominate the sale of four-wheeled vehicles more
optimally. Furthermore, this paper also provides an explanation of the advantages
possessed by Mitsubishi in Indonesia. Starting from vehicle products as a form of
technological excellence, marketing strategies, production strategies, and distribution
strategies that provide a significant boost in competition with various Japanese
trademarks so that they can become major players in the national automotive industry
from 1973-1985.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryastianto Seno Prakoso
"Sebagai suatu elemen pemenuh kebutuhan manusia, komunikasi memiliki peran penting didalamnya. Mulai dari tahap individual, sampai pada tingkatan organisasional, komunikasi diibaratkan sebagai tanah dalam suatu ladang persawahan. Pentingnya keberadaan elemen tersebut juga dibutuhkan pada suatu proses pembelajaran (dalam organisasi), dimana hal tersebut merupakan fokus kajian dari penelitian ini. United Army, adalah organisasi yang menjadi subjek penelitian ini, dimana organisasi tersebut merupakan organisasi penggemar klub Manchester United yang resmi, karena keberadaannya diakui oleh pihak terkait (Manchester United Football Club).
Pada dasarnya, tumbuh kembangnya organisasi erat kaitannya dengan bagaimana organisasi belajar untuk mendapatkan pengetahuannya. Pembelajaran ini disebut dengan organizational learning, dimana maksud dari proses ini adalah untuk mendapatkan apa yang disebut dengan organizational knowledge. Pada proses tersebut, terdapat suatu perpindahan pengetahuan dari satu titik ke titik lain, proses ini disebut dengan knowledge transfer. Mulai dari pertemuan seorang penggemar dengan benda-benda bersejarah yang terdapat di sekretariat United Army, sampai dengan menghadiri ?prosesi nonton bareng?, proses perpindahan (knowledge) terjadi. Pada kegiatan itu, termuat suatu proses perpindahan pengetahuan dari ?source-to-recipient?. Proses pembelajaran itu sendiri dapat terjadi secara individual, ataupun secara bersama-sama (Collaborative Learning).
Menyadari pentingnya keberadaan para penggemar, pihak United Army menyediakan dua jalur sebagai saranya bagi mereka untuk bertukar pikiran. Jalur Online dan Offline adalah jalur bagi para pihak terkait untuk dapat melakukan proses Collaborative Learning. Knowledge yang didapat melalui proses ini, kemudian melahirkan suatu tahap lanjut dari pembelajaran yang terjadi didalam organisasi. Suatu tahap dimana, Collaborative Advantages hadir sebagai ganjaran bagi siapapun yang mampu melakukan komunikasi dengan baik dan benar, serta proporsional.

Communication takes a very important place in completing human?s basic needs. It starts in the individual stage, throughout the organizational stage in human?s everyday life. This thesis focuses on how communication, as an important element in human?s life, is also needed in organizational learning process. United army, as a subject of this research is an official (supporters) organization of Manchester United in Indonesia.
The development of an organization is related on how it gains their knowledge; this process is called as organizational learning. In this process, knowledge transfer starts from the very first time fans visit the secretariat of United Army. Furthermore, organizational learning occurs when the ritual (nonton bareng) is being held. In this event, there is a process when knowledge is transferred from a person to another. This learning process might occur between individuals or collaboratively. It is called by collaborative learning.
United Army provides two ways to operate their learning process. The knowledge gained from this process initiate a step further from the learning process that occurs in an organization. In that next step, collaborative advantages became the result of anyone who manage to communicate properly and proportionally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amindana Chinika
"Makalah ini menguraikan strategi rantai pasokan sukses Toyota, menekankan JIT, kaizen, dan hubungan yang kuat dengan pemasok. Investasi Toyota dalam teknologi baru, keberlanjutan, dan kemitraan dengan pemasok adalah keunggulan kompetitif utama. Perusahaan memprioritaskan tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan berkolaborasi dengan pemasok dan mempromosikan hubungan jangka panjang. Secara khusus, kemitraan strategis dengan pemasok utama seperti Denso dan Panasonic telah berkontribusi besar pada kesuksesan Toyota. Dengan menjaga rantai pasokan yang efisien, Toyota dengan cepat beradaptasi dengan perubahan permintaan sambil memastikan kepuasan pelanggan. Pada akhirnya, manajemen rantai pasokan Toyota telah menjadi faktor penting dalam kesuksesannya di industri otomotif.
This paper outlines Toyota's successful supply chain strategy, emphasising JIT, kaizen, and strong supplier relationships. Toyota's investment in new technologies, sustainability, and supplier partnerships are key competitive advantages. The company prioritises environmental and social responsibility by collaborating with suppliers and promoting long-term relationships. Notably, strategic partnerships with key suppliers like Denso and Panasonic have greatly contributed to Toyota's triumph. By maintaining an efficient supply chain, Toyota promptly adapts to demand shifts while ensuring customer satisfaction. Ultimately, Toyota's supply chain management has been pivotal in its automotive industry success."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Samsie
"ABSTRAK
Investasi di bidang Teknologi Informasi akan dihubungkan dengan biaya yang akan dikeluarkan dan keuntungan yang akan didapatkan dari investasi Teknologi Informasi itu. Biaya dapat dengan mudah dihitung sebaliknya keuntungan, khususnya yang tidak nampak (intangible) susah untuk dihitung. Dengan memfokuskan perhitungan pada keuntungan yang nampak (tangible) saja dan mengesampingkan keuntungan yang tidak nampak (intangible) tentu akan menurunkan nilai ekonomis investasi Teknologi lnformasi suatu perusahaan.
PT. Oto Multiartha secara bertahap, mengembangkan infrastruktur Wide Area Network (WAN) yang akan menghubungkan semua kantor cabang dengan pusat. Pengembangan WAN tentu akan menghasilkan beberapa manfaat yang dapat diidentifikasikan, tetapi sejalan dengan berkembangnya waktu, dampak sebenamya dari pengembangan WAN itu akan muncul dan ini yang sering tidak dapat diprediksi. (bagaiman kesan orang yang memakai sistem itu dalam organinsasi ?)
Penulis melakukan justifikasi dengan menggunakan pendekatan Information Economis (fokus pada pendekatan finansial dan non-finansial) terhadap investasi infrastruktur WAN pada PT. Oto Multiartha dan mendapatkan hasil perhitungan ROI sederhana sebesar 107, 7 5. Karena proyek ini proyek tunggal, maka hasil tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen terhadap investasi yang telah dilakukan dengan memperhatikan hasil perhitungan masing-masing value dalam metodologi ini. Perhitungan menggunakan metodologi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari investasi tersebut dan pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan bersaing.

ABSTRACT
Cost and revenue will be always considered in all kind of investments, including investment in Information Technology. The cost can be easy to calculated, but not for revenue, especially the intangible revenue. Focusing only on tangible revenue caused the decrease of the economic value of a company investment on Information Technology.
PT. Oto Multiartha develops the infrastructure of WAN that connecting all the branch offices with head office. The development will raise identified advantages, but on the other side, it will give unidentified effects that unpredictable. (what do the people think using the system in their organization ?)
Writer here doing justification using Information Economics methodology (focusing on financial and non-financial affinity) to the infrastructure investment of WAN on PT. Oto Multiartha and get the result of simple ROI about 107.75. This is a single project, so that the result can be useful for the management as a consideration on investment by giving notice on the result of every values.
Using this methodology hopefully could increased the economic value from the investment and raised the competition."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library