Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1982
S2399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Apsari
Abstrak :
Beberapa tahun terakhir ini fenomena indigo di Indonesia mulai banyak diangkat oleh media masa dan mengundang berbagai pandangan positif maupun negatif. Anak indigo memiliki karakteristik kemampuan yang berbeda dengan anak seusianya, yaitu pengalaman ESP (Extra Sensory Perception), spiritualitas tinggi, dan rasional. Adanya kesadaran bahwa terdapat perbedaan karakteristik akan mempengaruhi konsep diri individu indigo. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran perkembangan konsep diri remaja akhir indigo dan faktorfaktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi pada remaja akhir indigo yang berusia 18-22 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja indigo merasa berbeda dari teman sebayanya sejak kecil. Mereka merasa memiliki kelebihan dan cenderung merasa superior sehingga tidak suka diatur dan seringkali mendapatkan pandangan negatif dari lingkungan sosial. Adanya pandangan negatif ini menyebabkan mereka merasa ingin normal dan menolak kemampuan dirinya. Meskipun demikian, mereka tetap mendapatkan positive regard dari lingkungan sosial dan orangtua sehingga mereka dapat kembali menerima dirinya. Perkembangan konsep diri mereka dipengaruhi oleh orang tua, lingkungan sosial dan pengalaman memasuki lingkungan baru. Remaja indigo juga memandang indigo sebagai sebuah label dan merasa karakteristik indigo telah menjadi bagian dari diri mereka sejak kecil.
Nowadays the indigo phenomenon is getting popular in Indonesia's mass media and there are negative and positive opinions about this topic. The indigo children have different characteristics of ability among another children in their age, such as ESP (Extra Sensory Perception) experience, high spirituality, and rational. Awareness of this different characteristics will affect their self concept. The purpose of this study is to get description of the development of self concept in late adolescents indigo and factors that affect it. Qualitative method is used by doing some interviews and observations on 18-22 years old late adolescents. Result on this study describes that adolescents indigo feel different among another children in their age. They feel that they have higher ability and feeling of superiority that makes them disobey rules and get negative judgements from their social environment. This negative judgements make them want to become a normal person and deny their ability. However, they still get positive regard from their parents and social environment that make them finally accept themselves. The development of their self concept is affected by parents, social environment and experience in the new environment. Indigo adolescents see the term indigo as a label and they feel indigo characteristics already a part of themselves since their childhood.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
155.2 IND g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Sulistio,author
Abstrak :
Konsep diri merupakan bagian penting dari kehidupan seorang anak. Anak dengan konsep diri positif akan merasa dirinya kompeten dalam menghadapi tugas - tugas di sekolah. Anak dengan konsep diri negatif cenderung akan merasa dirinya tidak kompeten atau meragukan kemampuannya untuk meraih prestasi di sekolah. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsep diri seorang anak dapat mempengaruhi bagaimana anak tersebut berpikir dan bertingkah laku. Salah satu penyebab seorang anak mempunyai konsep diri negatif adalah adanya kekeliruan pola berpikir tentang diri sendiri dan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengubah kekeliruan pola berpikir pada individu adalah melalui Cognitive behavior therapy. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh cognitive behavior therapy dalam meningkatkan konsep diri anak menjadi lebih positif. Terapi dilaksanakan dengan menggunakan program - program cognitive behavior therapy yang telah disusun oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metoda studi kasus. Metoda yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan dokumen. Partisipan pada penelitian ini adalah klien Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi UI yaitu; G, anak laki-laki berusia 9 tahun 7 bulan dan memiliki konsep diri negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cognitive behavior therapy mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan konsep diri anak menjadi lebih positif. Namun, peneliti meragukan apakah keberhasilan terapi benarbenar merupakan hasil terapi atau dikarenakan kondisi yang baru terjadi pada G, yaitu penurunan raport dan ia naik kelas. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan terapi dengan jarak yang cukup jauh dengan penerimaan raport kenaikan kelas sehingga anak juga dapat menerapkan langsung coping dan positive self-talk ketika menghadapi ulangan.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetty Rimenda
Abstrak :
ABSTRAK
Disertasi ini bertujuan untuk menguji perbedaan antara kondisi kongruen dan inkongruen ketika konsumen melihat model iklan yang sebaya dan lebih tua. Ketika konsumen mempersepsikan usianya kongruen ketika melihat model iklan, maka dapat lebih mempengaruhi persepsi produk untuk saya, persepsi evaluasi dan persepsi referensi yang akhirnya mempengaruhi sikap terhadap produk.  Untuk menjawab pertanyaan itu, maka pada penelitian ini diadakan dua studi. Setudi satu membuktikan bahwa kondisi kongruen terjadi pada saat konsumen melihat model iklan yang usianya lebih tua, sedangkan kondisi inkongruen terjadi ketika konsumen melihat model yang sebaya. Study 2 menjawab pertanyaan yang mucul pada studi 1, yaitu persepsi inkongruen anak usia tween yang melihat model iklan sebaya dapat dipengaruhi dengan memperlihatkan model iklan sebaya.
ABSTRACT
This dissertation aims to examine the differences between the conditions congruent and incongruent when consumers see the advertising model of the same age and older. When consumers perceive congruent age when seeing the advertising model, it may be affecting the perception of the product for me, perceptual evaluation and perception of reference which ultimately affect attitudes toward the product. To answer that question, so in this study conducted two studies. One of the studies prove that the congruent condition occurs when consumers see the advertising model who is older, while the incongruous condition occurs when consumers see a model of the same age. Study 2 answer the questions that appear on the first study, the perception incongruous tween -age children who saw the ad model peer can be influenced by peer advertising model show

2016
D2732
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kroger, Jane, 1947-
London: Routledge, 2004
155.518 KRO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Hidayah
Abstrak :
Keberhasilan penyesuaian sosial anak berkaitan dengan konsep diri. Untuk meningkatkan konsep diri sangat diperlukan intervensi antara lain melalui terapi seni. Terapi seni akan memudahkan proses sosialisasisehingga meningkatkan konsep diri anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh terapi seni terhadap konsep diri anak. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dan melibatkan 21 anak. Ekperimen, yang berupa perlakuan pemberian terapi seni dengan menggunakan gambar sebagai media, dilaksanakan selama lima sesi, setiap sesi berlangsung selama 90 menit. Lima sesi pelaksanaan terapi seni terdiri atas (1) sesi mengenal diri sendiri, (2) aku di antara teman-teman, (3) aku dan lingkungan sekitarku, (4) aku dan Bangsa Indonesia serta (5) cita-citaku. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan skala konsep diri dan wawancara kemudian dianalisis dengan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi seni berpengaruh terhadap peningkatan konsep diri anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi anak, orang tua, pendidik, lembaga pendidikan serta masyarakat mengenai pentingnya terapi seni untuk peningkatan konsep diri anak. Sehingga, apabila konsep diri anak rendah, sesegera mungkin anak diberikan terapi seni untuk meningkatkan konsep dirinya.

The success of the child's social adjustment related to the concept of self. To improve self concept interventions among others through art therapy. The purpose of this study was to examine the effect of art therapy for children's self-concept. This study was conducted using experiments and involving 21 children. Experiment in the form of art therapy treatment by using images as the media, held for five sessions, each session lasting 90 minutes. Five sessions of art therapy implementation consists of (1) the session to know yourself, (2) I am among friends, (3) I am and my surroundings, (4) I am and the Indonesian people as well as (5) my goal. Method of data collection using self-concept scale and interviews were then analyzed by t-test. The results showed that art therapy is effective to increase in the child's selfconcept. Thus, if the concept of a low child, the child immediately treated the art therapy to improve the concept itself.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Della Lineri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pembentukan personal branding Selebgram melalui media sosial Instagram. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan dalam diri Selebgram sebagai pelaku personal branding. Penelitian berfokus pada pembentukan personal branding dari dua Selebgram di Indonesia, yakni Qonitah Al Jundiah dan Cheryl Raissa. Dari hasil penelitian diketahui bahwa personal branding yang dibentuk dengan pribadi asli yang mewakili keseharian, tampil dengan konten berbeda dan konsisten serta memiliki citra yang baik akan lebih mudah dikenali oleh audiensnya. Personal branding dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi seseorang untuk menjadi populer di media sosial. Dalam interaksinya dengan significant others, tidak ada yang berubah dalam diri Selebgram selama proses pembentukan personal branding. Namun dalam hal kegiatannya, banyak perubahan dan harapan dalam diri mereka yang berusaha dievaluasi secara terus menerus agar dapat lebih profesional. ...... This research aims to find out about the formation of Selebgram rsquo s personal branding through social media. In addition, this research was carried out as well to know about the self of Selebgram as a personal branding performer. This research focuses on the process of the formation of personil branding from two Indonesian names Qonitah Al Jundiah and Cheryl Raissa. Of research results can be noted that personal branding formed with an original personality which representative of everyday life, come into being a content specialist and consistent with it, and have the good image would easy to be known by the audience. The personal branding could give a chance and opportunity for the person to becomes popular on social media. Nothing is changed from the interactions of the significant others and Selebgram during this process of formation of personal branding. However this activities, give transformations and prospects for themself who tried to evaluate continuously, for being more professional.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Syahar Inayah
Abstrak :
Fokus penelitian ini adalah konstruksi nasionalisme masyarakat perbatasan dalam konteks komunikasi sosial. Penelitian ini menggunakan kerangka berpikir interaksionime simbolik yang dikembangkan oleh Mead 1967 mengenai konsep diri dan konstruksi realitas sosial dari Berger-Luckmann 1966 . Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivis dan merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap masyarakat perbatasan yang tinggal di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Penelitian ini menghasilkan identifikasi konsep diri terkait nasionalisme masyarakat perbatasan dalam proses konstruksi nasionalisme pada konteks komunikasi sosial berupa kompromi. Konsep diri kompromi ini terbagi dalam dua 2 kategori yaitu kompromi pada hal-hal tertentu limited compromise dan kompromi pada semua hal unlimited compromise . Konsep diri tersebut cenderung ditunjukkan dalam pengambilan peran sebagai seorang bangsa Indonesia. Konsep diri tersebut juga menuntun mereka dalam berkomunikasi dan mewariskan realitas subjektifnya kepada lingkungannya.
The focus of this research is the construction of nationalism of border community in the context of social communication. This research using symbolic interactionism theoretical framework developed by Mead 1967 regarding self concept and construction of social reality by Berger Luckmann 1966 . The paradigm of this research is constructivist and it is qualitative research. The data were collected by conducting in depth interviews with border community in Aji Kuning Village, Sebatik Tengah District, Nunukan Regency, North Kalimantan. This research yielded identification of self concept in relation to the nationalism of border community in the process of nationalism construction in the context of social communication in the forms of compromise. This self concept in the forms of compromise is devided into two 2 categories, namely compromise in certain things or limited compromise and compromise in all things or unlimited compromise. The concept of self tends to show up in the assumption of a role as a member of Indonesian nation. This self concept also leads them in communicating and passing down the subjective reality to their environment.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2279
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trivita Damayanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Opie Dwi Agustina
Abstrak :
Konsep diri merupakan variabel sentral yang dapat memengaruhi perilaku manusia, terutama pada fase remaja akhir. Menjadi dasar dalam memilih strategi koping fangirling, konsep diri remaja cenderung banyak yang negatif dan dapat berdampak buruk terhadap kepribadiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri mahasiswa yang melakukan fangirling pada mahasiswa reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia FIK UI. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia, angkatan, IPK terakhir, asal daerah, dan perilaku fangirling, sedangkan variabel dependennya adalah konsep diri. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana dengan pendekatan cross sectional. Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 134 orang yang dipilih menggunakan teknik non probability purposive sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebesar 50 mahasiswa yang melakukan fangirling memiliki konsep diri yang positif. Penjabaran dari dimensi konsep diri yaitu dimensi identity, judging, behaviour dan self-critic menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa yang melakukan fangirling memiliki konsep diri yang positif pada keempat dimensi tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat bijak dalam memilih strategi koping yang baik untuk diri sendiri sehingga tidak terpapar dampak yang lebih buruk terhadap konsep dirinya. ......Self concept is a central variable that can affect human behavior, especially in the late adolescent phase. Being the basis in choosing a coping strategy fangirling, adolescent self concept tend will be a lot of negative and can adversely affect the personality. This study aims to find out the self concept of students who do fangirling on the regular students of the Faculty of Nursing University of Indonesia FIK UI. Characteristics of respondents in this study were age, generation, final GPA, local origin, and fangirling behavior, while the dependent variable is self concept. This research is a quantitative research with simple descriptive design with cross sectional approach. The total sample in this study amounted to 134 people selected using non probability purposive sampling technique. The results of this study illustrates that as many as 50 students who do fangirling have a positive self concept. Descriptions of the self concept dimension of the dimensions of identity, judging, behavior and self critic shows that students who do fangirling have a positive self concept on the four dimensions. Students is expect that results of this study will be wise in choosing a good coping strategy for yourself so as not exposed to a worse impact on his self concept.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>