Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riszka Dyani Hedissa
"Mahasiswa tingkat akhir dihadapkan dengan berbagai stresor. Reaksi terhadap stres mendorong individu menggunakan mekanisme koping berorientasi pada masalah dan berfokus pada emosi. Mekanisme koping yang digunakan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah tipe kepribadian. Penelitian deskriptif kolerasi ini bertujuan untuk mempelajari hubungan tipe kepribadian dengan mekanisme koping pada mahasiswa tingkat akhir Fakuitas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. SampeI pada penelitian ini adalah 50 mahasiswa reguler 2005 FIK Ul. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kedua variabel tersebut, dengan nilai p 0,026. Penelitian lebih Ianjut dan komprehensif diperIukan untuk mengetahui pengaruh faktor lain terhadap penggunaan mekanisme koping.

Final degree student confronted with a lot of stressor. That stressor urged them to use problem-oriented and emotion-focused coping mechanism. The used of coping mechanism effected by factors, one of it is personality type. This research determined to study the relationship of personality type with coping mechanism in final degree student at Faculty of Nursing Universitas Indonesia using correlative descriptive design. Sample of this research is 55 final degree bachelor students in FIK UI. The research is using random sampling technique. The result shows that there is relationship between those two variables, with p value 0,026. Further comprehensive research is needed to find the influence of other factor toward coping mechanism."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5669
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Halimsetiono
"ABSTRAK
The coverage of postnatal care program in Surabaya City had declined since 2011 until 2013 and could not reach the target. This analytic observational study used a cross sectional design and was conducted during April until May 2015 to analyze the effect of role stress, personality type, and burnout on midwives performance towards postnatal care program achievement in Surabaya City. A total sample of 45 midwives was collected from eight primary health care centers in Surabaya City with basic emergency obstetric and neonatal care services. Accidental sampling was used for sample selection. This study indicated that most of the midwives were aged 20 until 30 years and had an diploma level of education in midwifery. Majority of them were married and were predominantly contract workers with <5 and 5 to <10 years workers experiences. Most of the midwives did not have role stress and had agreeableness personality type.
However, majority of them had mild burnout and showed medium performance level. There was no influence of demographic characteristics, role stress, and personality type on burnout, whereas the performance was affected by role stress and personality type. The midwives performance was more influenced by personality type than by role stress."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
613 KESMAS 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Adnan
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan hubungan antara tipe kepribadian, tipe circadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Kepribadian adalah suatu yang unik dan khas pada diri setiap individu yang mempengaruhi cara penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Ada dua tipe kepribadian yaitu extravert dan introvert. Circadian adalah suatu ritme perubahan fungsi-fungsi tubuh individu yang terjadi dalam waktu 24 jam. Ada dua tipe circadian yaitu tipe siang dan tipe malam, sedangkan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi adalah perasaan positif atau negatif terhadap sistem kerja shift tersebut.
Selain untuk menemukan hubungan, penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan perbedaan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi antara pekerja dengan kepribadian yang cenderung extravert dan pekerja dengan kepribadian yang cenderung introvert, serta antara pekerja dengan tipe circadian siang dan pekerja dengan tipe circadian malam.
Penelitian dilaksanakan di PT SC yang pekerjaannya menuntut tingkat aletness (kesiagaan) tinggi. Sebanyak 214 pekerja bagian produksi dari perusahaan tersebut dijadikan sampel penelitian.
Data dikumpulkan melalui angket Sikap terhadap sistem kerja shift rotasi, angket Kepribadian dan angket Circadian. Untuk menemukan hubungan antara tipe kepribadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi, dan hubungan antara tipe circadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi, dilakukan perhitungan korelasi bivariate. Analisis dilanjutkan dengan perhitungan regresi berganda untuk mengetahui sumbangan variabel tipe kepribadian dan tipe circadian terhadap sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Kemudian untuk menemukan perbedaan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi antara dua kelompok kepribadian dan dua kelompok circadian dilakukan uji t.
Dari penelitian ditemukan ada hubungan negatif yang signifikan antara tipe kepribadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Semakin extravert kepribadian pekerja, semakin negatif sikapnya terhadap sistem kerja shift rotasi. Ditemukan juga hubungan yang negatif signifikan antara tipe circadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Semakin siang tipe circadian pekerja, semakin negatif sikapnya terhadap kerja shift rotasi.
Selain itu juga ditemukan adanya perbedaan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi antara pekerja dengan kepribadian extravert dan pekerja dengan kepribadian introvert, serta pekerja dengan tipe circadian siang dan pekerja dengan tipe circadian malam.
Saran yang dapat diajukan adalah perusahaan hendaknya memperhatikan faktor usia dan kecenderungan tipe circadian pekerja dalam menempatkan mereka pada kerja shift. Perusahaan juga hendaknya mengkaji kembali sistem kerja shift yang berlaku saat ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T10650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresa Sila Wikaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perilaku Tipe A dengan stres kerja pada karyawan non-manajerial. Delapan puluh orang responden yang beradal dari satu bank BUMN dan satu bank swasta nasional berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Job Stress Survey untuk mengukur stres kerja dan Skala Bortner untuk mengukur perilaku Tipe A. Sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki perilaku Tipe A dan mengalami stres kerja dengan tingkat rendah.
Berdasarkan analisis data, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe perilaku dengan stres kerja. Namun, hasil analisis data tambahan menunjukkan adanya hubungan antara gender dengan tingkat stres kerja yang dialami. Lebih lanjut lagi, ditemukan stresor mana yang dipersepsi paling menyebabkan stres di kalangan karyawan non manajerial. Penelitian ini memperkaya studi tentang stres kerja dan hubungannya dengan faktor perbedaan individu yang dapat mempengaruhi stres kerja. Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain adalah digunakannya responden dengan jumlah yang lebih banyak dan memiliki tingkat stres yang lebih bervariasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yezie Dwi Gumay Putri
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara hasil Evaluasi Pelatihan Service Excellent dan Kepuasan Kerja dengan tipe kepribadian Marston. Responden 111 pegawai pelayanan pelanggan dari PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang Unit Pelayanan Mampang, Serpong dan Bintaro. Evaluasi Pelatihan Service Excellent ini menggunakan evaluasi model Kirkpatrick. pada level pertama yaitu tingkat reaksi terhadap kebutuhan pelatihan, materi pelatihan, metode, trainer dan media.
Sementara kepuasan kerja menggunakan Teori Spector yang mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan seseorang terhadap pekerjaan dan aspek aspek didalam pekerjaannya, yaitu gaji, kesempatan promosi, atasan, tunjangan, penghargaan perusahaan, peraturan dan prosedur keja, rekan kerja, sifat kerja, dan komunikasi.
Peneliti menduga faktor kepribadian berhubungan dengan hasil evaluasi Pelatihan Service Excellent dan kepuasan kerja. Tipe kepribadian Marston menggunakan konsep DISC untuk meihat hubungan tersebut.
Hasil perhitungan menunjukkan hanya Tipe kepribadian Influence memberikan nilai yang tinggi terhadap hasil evaluasi pelatihan (r-0,312, p=0,001) dan kepuasan kerja (r-0,370, p=O,OOO)."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T38344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kurniasih Wahyu Sari
"Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemahiran berbicara siswa melalui metode diskusi kelompok berdasarkan tipe kepribadian dan kemahiran berbicara siswa. Penelitian dilakukan pada salah satu universitas negeri di Jawa Timur dengan melibatkan 35 siswa. Peneliti hanya berfokus pada siswa introver yang memiliki kemampuan berbicara rendah. Jenis penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas (action research) yang dilakukan selama 6 siklus. Data awal tipe kepribadian diambil menggunakan kuesioner tipe kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) sedangkan data awal kemahiran berbicara siswa introver dinilai menggunakan rubrik penilaian berbicara yang diambil saat kegiatan diskusi kelompok berlangsung. Siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok sesuai dengan persamaan tipe kepribadian dan kemahiran berbicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat peningkatan yang signifikan pada kemahiran berbicara siswa introver yang memiliki kemahiran berbicara rendah, 2) siswa introver yang memiliki kemahiran berbicara rendah mengalami peningkatan paling tinggi baik pada fase pertama maupun fase kedua adalah ketika siswa dikelompokkan dengan kelompok yang terdiri 2 siswa ekstrover yang memiliki nilai tinggi dan 1 siswa ekstrover yang memiliki nilai sedang dan 3) siswa menunjukkan persepsi yang positif terhadap penggunaan metode diskusi kelompok berdasarkan tipe kepribadian dan kemahiran berbicara.

This research is an effort to improve students' speaking skill through group discussion method based on personality type and the difference of students speaking skill. The research was conducted at one of the State Universities in East Java involving 35 students. Researcher focuses only on introvert students who have low speaking skill. The type of research used is action research in 6 cycles. Preliminary personality type data were collected using a Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) personality questionnaire whereas preliminary data of introvert students' speaking skill were assessed using the scoring rubric taken during group discussion activities. Students are divided into 3 groups according to the equality of personality type and speaking skills. The results showed that: 1) there was a significant increase in speaking skill of introvert students who had low speaking skill, 2) introvert students who had low speaking skill showed the highest increase in both the first and second phases when students were on a group that consisting of 2 extrovert students with high speaking ability and 1 extrovert student with moderate speaking ability and 3) students showed positive perception of group discussion method using based on personality type and speaking skills."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulta Wenny Astrina
"Tesis ini merupakan usaha untuk menurunkan intensi turnover pada executive trainee di PT.TRI. Tingkat turnover 61,9% disebabkan ketidakpuasan akan gaji, imbalan nonfinansial, atasan, komunikasi, rekan kerja serta ketidakcocokan tipe kepribadian dengan pekerjaan. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh kepuasan kerja dan tipe kepribadian terhadap intensi turnover, dengan menggunakan Withdrawal Cognition (Tang, Kim & Tang, 2000), Job Satisfaction Survey (Spector, 1997), dan Ten Item Personality Inventory (Gosling, Rentfrow & Swann, 2003).
Hasil penelitian pada 60 executive trainee menunjukkan pengaruh signifikan dari kepuasan kerja dan tipe kepribadian secara bersama-sama terhadap intensi turnover sebesar 60.7%. Kepuasan kerja terkait sifat pekerjaan dan komunikasi terbukti signifikan berkontribusi terhadap intensi turnover. Oleh karenanya, intervensi pelatihan komunikasi asertif diberikan kepada executive trainee. Uji perbedaan sebelum dan setelah intervensi menunjukkan peningkatan kepuasan kerja, kepuasan terhadap komunikasi, serta penurunan intensi turnover secara signifikan. Dengan demikian, materi komunikasi asertif perlu dimasukkan dalam program excutive training; seleksi tipe kepribadian calon executive trainee perlu dilakukan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library