Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Badruzzaman
Abstrak :
Perawat adalah salah satu komponen dari unsur pelayanan kesehatan, dimana salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat adalah kompetensi yang pernah didapatkan selama dalam pendidikan. Faktor penentu dalam proses pendidikan adalah dosenltenaga pengajar dengan kinerjanya yang optimal. Oleh karena itu kinerja dosen sangat panting untuk diteliti terutama untuk mengetahui tingkat kinerjanya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tersebut. Disain penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada Poltekkes Jurusan Keperawatan Depkes RI Banda Aceh. Sebagai subyek penelitian adalah semua dosen tetap dan dosen tidak tetap yang mengajar di institusi Poltekkes Jurusan Keperawatan. Jumlah seluruhnya 35 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner pada responden untuk diisi. Penilaian kinerja dosen dilakukan oleh Mahasiswa dari Poltekkes Jurusan Keperawatan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja. Hasil analisis univarian menunjukan bahwa skor kinerja rata-rata dosen sebesar 19,5 (kemungkinan dari maximum 34) dengan standar deviasi 3,34 nilai kinerja terendah 10 dan tertinggi 27 serta proporsi kinerja kurang sebanyak 31,4 % dan proporsi kinerja cukup sebesar 68,6 %. Dan analisis bivariat menunjukan ada hubungan yang bermakna antara umur dan pengalaman mengajar denga kinerja dosen (P<0,05). Sedangkan Jenis kelamain, status perkawinan, status mengajar, latar belakang pendidikan, akta mengajar, ikut pelatihan, persepsi terhadap pendapatan, fasilitas pendidikan, pembinaan dan motivasi tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja dosen (p>0,05). Untuk meningkatkan kinerja dosen maka disarankan kepada ketua jurusan keperawatan supaya dapat mendorong dosen-dosen muda untuk mengembangkan pengetahuannya dan meningkatkan pengelaman mengajarnya dan selanjutnya penelitian ini perlu diteruskan secara lebih mendalam tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja dosen. Daftar bacaan : 39 (1980-2001)
Nurse is one critical human resources in the health care service. Their competencies established during their studies in the Health Polytechnic. In this relation, lecturers' performance is one important factor in the educational process. It is therefore, this study was conducted which is to determine performance level and factors relate to it. This study was cross sectional survey. Respondents were all lecturers' of Nursing Department of Health Polytechnic of Ministry of health at Banda Aceh province; with a total of 35 respondents Data were collected with structured questioners, where the lecturers and selected students were chosen to evaluate the lecturers' performance. Univariat statistics show that average performance score is 19,5 (of 34 as maximum score) and 3,34 standard deviation (minimum 10 and maximum 27) By using 50% normative cut-off, i,e, 17 out of 34, it is found that 31,4% lecturers were low performance and 68,6% adequate performance. Bivariate analysis showed that only two independent variables, i,e; age and years of experience , that related significantly with performance variable. Other variables such as sex, manage status, employment status, education background, Akta training, other training experience, perceived income, educational facilitese, supervision and motivation level did not show significant relationship (p>0,05). This study recommends that the Nursing. Department should provide educational infrastructure that support retivities to expand knowledge and teaching experience of the lecturers. Furthermore, more studies are needed to carefully examine factors related lecturers' performance. Bibliography 39(1984-2001).
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enung Siti Saodah
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan motivasi berprestasi dengan kinerja dosen sebagai pengajar di STEI Jakarta. Ada tiga pokok permasalahan yaitu (a) Apakah terdapat hubungan positif antara tingkat pendidikan dengan kinerja dosen (b) Apakah terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja dosen dan (c) Apakah terdapat hubungan positif antara tingkat pendidikan dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja dosen. Judul penelitian dengan permasalahan tersebut di atas dipilih dengan alasan nantinnya peranan dosen dalam meninakatkan mutu pendidikan tinggi khususnya di STEI Jakarta. Penelitian menggunakan metode survai dengan sampel 50 orang dosen tetap. Tehnik penarikan sampel menggunakan acak sederhana. Data tingkat pendidikan, motivasi berprestasi dan kinerja dosen diungkap melalui kuesioner dalam bentuk skala penilaian. Hasil analisis korelasi dan regresi diperoleh temuan sbb : (1) Terdapat hubungan positif yang berarti antara tingkat pendidikan dengan kinerja dosen di STEI Jakarta. Koefisien korelasi (r) = 0.869. dengan persamaan regresi Y = 34.00 + 1.920X1. (2) Terdapat hubungan positif yang berarti antara motivasi berprestasi dengan kinerja dosen sebagai pengajar di STEI : Jakarta. Koefisien korelasi (r) = 0.645, dengan persamaan regresi Y = 29.355 + 0.564X2. (3) Terdapat hubungan positif yang berarti antara tingkat pendidikan dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja dosen sebagai pengajar di STEI Jakarta. Koefisien determinasi R = 0.784, dengan persamaan regresi Y = 25.762 + 1.652X1 + 0.181X2. Dengan demikian ketiga hipotesis penelitian yang diturunkan berdasarkan kajian teori tentang pendidikan, motivasi berprestasi dan kinerja dosen dapat diterima atau terbukti. Ketiga hipotesis tersebut adalah (1) Terdapat hubungan positif antara tingkat pendidikan dengan kinerja dosen (2) Terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja dosen (3) Terdapat hubungan positif antara tingkat pendidikan, dosen dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja dosen. Atas dasar hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sbb : (1) Variasi yang terjadi pada kinerja dosen sebagai pengajar di STEI Jakarta dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan motivasi berprestasi (2) Besarnya sumbangan tingkat pendidikan dan motivasi berprestasi terhadap kinerja dosen sebagai pengajar di STEI Jakarta masing-masing 75.50 % dari tingkat pendidikan, 41.60 % dart motivasi berprestasi dan 78.40 % dari tingkat pendidikan dan motivasi berprestasi secara bersama-sama.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Rasya Adzhani Pujiasmoro
Abstrak :
Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk semua, Universal Design Learning (UDL) hadir dengan prinsip-prinsip yang mendukung inklusivitas. Penelitian kuantitatif ini melibatkan 254 dosen di Indonesia untuk mengidentifikasi peran self-efficacy dosen dalam memprediksi praktik UDL menggunakan The Inclusive Teaching Strategies Inventory (Lombardi dkk., 2015) untuk mengukur praktik UDL dan Teacher Efficacy for Inclusive Practice (Sharma, 2012) untuk mengukur self-efficacy. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa self-efficacy dosen dalam mengajar kelas inklusif secara positif memprediksi praktik UDL (B = 1,35, p < .05). Selain menambah literatur mengenai UDL di lingkup perguruan tinggi Indonesia, hasil penelitian menawarkan solusi praktis untuk dosen dalam meningkatkan self-efficacy. ......With growing awareness of the importance of education for all, Universal Design for Learning (UDL) promotes principles supporting inclusivity. This quantitative study involved 254 Indonesian college lecturers to identify the role of self-efficacy in predicting UDL practices. Using the Inclusive Teaching Strategies Inventory (Lombardi et al., 2015) to measure UDL practices and the Teacher Efficacy for Inclusive Practice (Sharma, 2012) to measure self-efficacy. Results from simple linear regression analysis showed that college lecturers' self-efficacy in teaching inclusive classes positively predicted UDL practices (B = 1.35, p < .05). The findings contribute to UDL literature in Indonesian higher education and offer practical solutions for enhancing lecturers' self-efficacy.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Rahardjo
Abstrak :
Tujuan tesis ini adalah mengkaji perilaku informasi dosen Universitas Terbuka dan produktivitas karya ilmiahnya, serta keterkaitan antar keduanya. Penelitian survey ekploratif ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data, serta didukung wawancara dan kajian dokumen. Kajian dokumen dilakukan untuk mempersiapkan sampel. Metode sampling yang diterapkan pada penelitian ini adalah sampel acak berstrata di mana sampel yang diperoleh sebesar 61 responden dari populasinya 366 orang dosen. Untuk memperoleh jawaban penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap 4 responden dan 2 orang narasumber yang berkepentingan dengan masalah pelayanan informasi di mana data kualitatif ini digunakan sebagai pendukung dalam proses analisis data. Penelitian ini menggunakan metode analisis CHAID (Chi-Square Automatic Interaction Detection) yaitu suatu metode analisis yang digunakan untuk menelusuri keterkaitan antar peubah respon dan peubah penjelas yang masing-masing bertipe kategorik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (I) tingkat produktivitas karya ilmiah responden per tahun 10,8 angka kredit, sedangkan rasio produktivitas karya ilmiah dan syarat kenaikan jabatan fungsional dosen per tahun diperoleh hasil 0,71. Kurva pada hasil produktivitas tersebut lebih condong ke kiri di mana menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang berada di bawah rata-rata. (2) Terdapat keterkaitan yang nyata antara kebutuhan sumber informasi dengan produktivitas karya ilmiah mereka, di mana responden yang berkategori produktivitasnya tinggi membutuhkan sumber informasi buku dan jurnal ilmiah, sebaliknya yang responden yang berproduktivitas rendah lebih memilih buku referensi dan laporan penelitian. (3) Responden yang kurang produktif memiliki persepsi tentang ketersediaan informasi di lingkungan UT kurang memadai, hal ini merupakan hambatan dalam mendapatkan informasi terutama bagi responden yang memiliki bidang ilmu yang spesifik. (3) Responden yang memiliki rasio kenaikan jabatan fungsional rendah memiliki hambatan kemampuan menelusur informasi di mana beberapa responden beralasan bahwa kesibukan rutin responden cenderung pada masalah-masalah administratif sehingga kekurangan waktu untuk melakukan penelusuran informasi. Namun demikian untuk mengatasi hal-hal tersebut responden memanfaatkan perpustakaan atau sumber lain serta menggunakan layanan jasa kepustakaan yang ada.
The Study of Information Behavior and the Scientific Work Productivity of the Lecturers of the Open Learning University of Indonesia using CHAID Analysis Method "The purpose of the research is to study the information behavior of lecturers of the Open Learning University of Indonesia, their productivity of scholarly papers (sciencetific works), and the relationship between them. Questionnaires and interviews were used to measure the information behavior and the productivity. A number of 61 samples were drawn using stratified random sampling technique. Documentary study was also conducted for the purpose of sample data classification. Data were analyzed using Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID) method by which researchers can explore the relationship between response variable and predictors and both of them are categorical variables. Findings revealed that (1) respondents have generally low in their productivity of scholarly papers per annual and their ratio of lecturer rank promotion. (2) Further, the result showed that respondents' information need was significantly related to scholarly papers productivity, where the higher category of productivity needs monographs and journals, and the lower needs reference books and research reports. (3)The lower category of productivity had a low perception on information availability especially respondents who had specific major, while the lower category in the ratio of lecturer rank promotion had a barrier in seeking information. It can be predicted that it was caused by their job schedule that was more administrative works instead of educative one and also the availability of information sources. So far to resolve the problems, respondents used intermediaries and attended other libraries and sources.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentiftkasi pemenuhan kebutuhan informasi IPTEK oleh pengajar, dihubuugkan dengan masa kerja, jumlah mata kuliah yang diampu, pangkat/golongan dan tingkat pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, selama lebih kurang 2 bulan yaitu pada awal Agustus sampai pertengahan September 1997. Pengambilan sampel dilakukan sacara acak sederhana, yaitu dari populasi sebesar 695 pangajar tetap yang masih aktif melakukan tugas mengajar, meneliti dan pengabdian pada masyarakat. Pengambilan data dilakukan dengan mengirimkan kuesioner sebanyak 235. Kuesioner yang kembali dan diisi dengan lengkap sebanyak 85 ( 12,23% ), yang digunakan untuk menguji hubungan antara jumlah pustaka yang dimanfaatkan dangan masa kerja, mata kuliah yang diampu, pangkat/golongan serta strata pendidikan, dan data diolah dengan Uji Korelasi Rank Spearman. Berikut hasil-hasil penelitian yang diperoleh : Jenis sumber informasi (perpustakaan) yang dimanfaatkan oleh responden untuk memenuhi kebutuhan informasi IPTEK guna mendukung tugas mengajar, meneliti dan melaksanakan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan urutan menurut jumlah responden adalah : 1. Perpustakaan fakultas (91,12 %), 2. Koleksi Sendiri (88,23 %), 3. Perpustakaan Pusat UNSOED (81,17 %), 4. Koleksi Taman (74,12 %) dan 5. Sumber lain di luar UNSOED seperti PDII-L1PI (24,70 %) dan perpustakaan universitas lain (16,47 %). Berdasarkan jumlah sumber informasi yang dimanfaatkan, ternyata hampir 90% responden memanfaatkan 2 - 5 sumber informasi, artinya kebutuhan informasi sebagian besar responden tidak dapat dipenuhi oleh satu sumber informasi. Jumlah pustaka yang dimanfaatkan oleh responden (pengajar) berasal dari Koleksi Sendiri sebesar 62,19 %, dari Perpustakaan Fakultas 13,61 %, Perpustakaan Pusat UNSOED 11,23 %, Koleksi Taman 7,34 % dan dari sumber informasi lain sebesar 5,62 %. Dari beberapa sumber informasi tersebut di atas, ternyata peran perpustakaan di lingkungan UNSOED dalain momberikan informasi IPTEK kepada pengajar sebesar korang dari 25 %, sedangkan dan Koleksi Sendiri lebih dari 62 %. Dengan demikian peran Perpustakaan Pusat UNSOED masih sangat rendah, karena kebutuhan informasi IPTEK pengajar hampir 70 % dipenuhi dari Koleksi Sendiri dan Koleksi Taman, dan 5,62 % dari sumber informasi yang lain. Secara umum Jenis pustaka yang dimanfaatkan oleh responden meliputi buku teks (41,44 %), majalah ilmiah (25,79 %), laporan hasil penelitian (12,21 %), prosid seminar (7,08 %) dan skripsi/tesis (6,27 %). Berdasar bahasa dokumen yang dimanfaatkan, ternyata jumlah buku dan majalah ilmiah yang berbahasa Indonesia lebih banyak ( 66,27% ), dibanding dengan buku dan majalah ilmiah yang berbahasa inggris ( 33,73 % ), artinya responden lebih berminat terhadap buku dan majalah ilmiah yang berbahasa Indonesia, dan kurang berminat terhadap buku dan majalah ilmiah yang berbahasa Inggris. Jenis jasa layanan yang diperlukan oleh pengajar adalah : layanan internet, CD-ROM, majalah ilmiah yang lengkap dan mutakhir serta layanan foto copy. Dari beberapa jenis jasa layanan yang diperlukan tersebut, sebagian besar responden (37,50%) mengharapkan ada jasa layanan internet, dan 26,25 % responden mengharapkan ada layanan foto copy baik di Perpustakaan Pusat maupun di Perpustakaan Fakultas.
Use of Library by Lecturers: a case at Jenderal Soedirman University (UNSOED) PurwokertoThe aim of the study is to identify the need fulfillment of lecturers on information of science and technology and its relationship with their work experiences, number of lectures held, position and education level. This study was conducted at Jenderal Soedirman University for 2 months, from early of August to middle of September 1997. Simple Random Sampling was applied to obtain samples from a population of 695 active permanent lecturers. There were 235 questionnaires distributed among the samples. Completed and returned questionnaires were 85 (12.23%). Data were analyzed by Spearman Rank Correlation for the relationship among variables. The study show that based on the order of preference of respondents, information resources used by lecturers were: 1. Faculty Library (91.12%). 2. Their Own Collection (88.23%). 3. UNSOED Central Library (81.17%). 4. Collection Owned by Friends (74.12%). 5. Resources outside UNSOED such as FM-UPI (24.70%) and other universities (16.47%). Based on number of information resources used, almost 90% of lecturers use 2 - 5 information resources. Number of library materials used by lecturers from Their Own Collection was 62.19%, from Faculty Library was 13.61%, from UNSOED Central Library was 11.23°%°, from Friend's Collection was 7.4%, and from other resources was 5.62%. These data further show that most of the respondents depend on their information from Their Own Collection. Generally, library materials used by lecturers were textbooks (41.44%), scientific journals (25.79%), research reports (12.21%), seminar proceedings (7.08%), and theses (6.27%). From language point of view, number of books and journals written in Indonesian (66.27%) used more than those written in English (33.73%). Services required by lecturers were Internet, CD-ROM, photocopy, and also completed and newest scientific journals. Most lecturers (37.50%) expected that Internet service might be available soon, and the other 26.25% expected photocopy services might be available both in Central and Faculty Libraries.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tio Avi Laksono
Abstrak :
Dalam menjalankan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat , perilaku berbagi pengetahuan knowledge sharing yang meliputi perilaku mengumpulkan pengetahuan collecting dan perilaku menyebarkan pengetahuan donating merupakan kegiatan yang akan selalu dijalankan dosen. Pada banyak studi, perilaku berbagi pengetahuan terjadi karena adanya faktor individu dan faktor organisasi. Kebanyakan penelitian mengenai perilaku berbagi pengetahuan dan faktor yang memengaruhinya dilakukan pada organisasi bisnis. Masih sedikit penelitian mengenai hal tersebut pada institusi pendidikan tinggi. Studi ini bertujuan menganalisis faktor individu yaitu efikasi diri dan perilaku kewargaorganisasian serta faktor organisasi yaitu pemanfaatan komunikasi virtual dalam perguruan tinggi sebagai anteseden perilaku berbagi pengetahuan pada dosen. Partisipan penelitian ini adalah 289 dosen dari beberapa perguruan tinggi dari beberapa kota di Indonesia. Hasil analisis meggunakan teknik analisis regresi dengan model 5 dari Hayes menemukan bahwa efikasi diri berdampak positif terhadap perilaku berbagi pengetahuan, namun perilaku kewargaorganisasian ditemukan tidak menjadi mediator antara efikasi diri dan perilaku berbagi pengetahuan. Adapun penggunaan komunikasi virtual ditemukan memperlemah hubungan efikasi diri dan perilaku berbagi pengetahuan pada dosen perguruan tinggi. ...... In order to implement ldquo The Higher Education Tridharma rdquo vow education and teaching, research and publication, and community service , knowledge sharing that involves collecting and donating knowledge is an activity that will always be run by lecturers in Indonesian. In many studies, knowledge sharing occurs because of individual factors and organizational factors. Most study about knowledge sharing and their antecedents typically done in business or bureaucracy institutions. There is fewer study on the higher education institution. This article analyzes the individual factors self efficacy and OCB and the organizational factor virtual communication as antecedents of knowledge sharing on lecturers. The participants were 289 lectures from several higher education institution from several cities in Indonesia. The results multiple regression from model five of process analysis by Hayes showed that self efficacy affects on knowledge sharing behavior. Furthermore, the relationship between self efficacy and knowledge sharing don rsquo t mediated by OCB. Virtual Communication weaken the relationship between self efficacy and knowledge sharing behavior in the lecture.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
Abstrak :
Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan pendidikan tenaga kesehatan salah satu faktor yang berperan adalah tenaga pengajar. Kualitas tenaga pengajar di institusi pendidikan tenaga kesehatan masih rendah, hal ini dapat dilihat sebanyak 43% tenaga pengajar berpendidikan DM. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kinerja tenaga pengajar dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tenaga pengajar. Yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan dosen dalam melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan proses belajar mengajar. Disain penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada 4 Akademi Keperawatan di Jakarta Utara. Sebagai subyek penelitian adalah semua dosen tetap yang mengajar di institusi pendidikan tersebut. Jumlah seluruhnya 33 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner pada responden untuk diisi. Penilaian kinerja dosen dilakukan oleh Mahasiswa dari Akademi Keperawatan yang bersangkutan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa kinerja rata-rata dosen sebesar 69,45 dengan standar deviasi 14,69, nilai kinerja terendah sebesar 44 dan nilai kinerja tertinggi sebesar 92. Dari hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dosen, pendidikan Akta mengajar, pelatihan, pengalaman mengajar, fasilitas pendidikan, pembinaan dengan kinerja dosen (p<0,05). Sedangkan jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendapatan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja dosen (p>0,05). Untuk meningkatkan kinerja dosen, perlu peningkatan pendidikan bagi para dosen, memberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan Akta mengajar dan pelatihan-pelatihan serta pembinaan kepada dosen-dosen. ......Factors Related with Work Performance of Nursing Academy Lecturers in North Jakarta in 2001In enhancing quality of health personal graduate, one of factors plays significant role in the lecturers, Quality of lecturers / instructors in educational institution of health personal is still low, it can be seen as 43 % of instructors were only graduated of Diploma III/Academy certificate. It is urgent to known their work performance and factors connected with the performance. The work performance itself is defined as lecturer's competency in teaching-learning process. The design of this research was survey with cross sectional approach. The research took place at 4 nursing academies in North Jakarta. The subject of this research was all of 33 permanent lecturers who teach at the institutions. The primer data collecting was conducted by distributing questionnaire to the respondents. Students of nursing academies carried as respondents out grading work performance of their lecturers using work evaluation instrument. The univariat analysis indicated that in average, their performance were 69,45 out of 100 scales, with deviation standard 14,69, the lowest work was 44 and the highest one was 92. The bivariat analysis implied that there was a significant relation between lecturers' educational level, education of teaching diploma, training, teaching experience, educational facility, and guiding with work performance of lecturers (p<0,05). Meanwhile type of sex, age, marital status, and income level did not have significant connection with lecturers' work (p>0,05). To improve lecturers' work performance, it is urgent to increase lectures' education and to grant them an opportunity to attend education of teaching diploma and training as well as to guide them.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasyim
Abstrak :
Yang melatarbelakangi dilakukan penelitian tentang kebutuhan dan pencarian informasi Dosen Politeknik Negeri Jakarta dalam persiapan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), yang paling utama, adalah permasalahan tersebut belum pernah diteliti. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana perjalanan Dosen Politeknik Negeri Jakarta dalam melintasi ruang dan waktu saat mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi berdasarkan persepsi tiap-tiap dosen, apa kebutuhan informasi Dosen Politeknik Negeri Jakarta saat mempersiapkan pelaksanaan Tridarma perguruan Tinggi, bagaimana perilaku pencarian informasi Dosen Poiiteknik Negeri Jakarta untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut? Sense-making adalah teori yang dipakai sebagai landasan penelitian. Sense-making adalah konsep dan metode yang dapat digunakan untuk merancang dan mengevaluasi pelayanan jasa perpustakaan, dokumentasi, dan informasi berdasarkan pendekatan kognitif, sementara situation, gaps, dan uses adalah variabel utama teori sense-making. Sampel penelitian survai ini berjumlah 32 orang Dosen Politeknik Negeri Jakarta. Sampel tersebut ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling dan 189 orang dosen yang merupakan anggota populasi. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara mendalam dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah 1) dalam mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, Dosen Politeknik Negeri Jakarta melakukan langkah langkah tertentu, 2) kebutuhan informasi dosen dalam mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi adalah kebutuhan informasi tentang referensi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (terkini), alat bantu pengajaran, wawasan penelitian, pengaturan waktu, topik makalah, peningkatan minat menulis, informasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, objek pengabdian kepada masyarakat, dan dana pengabdian kepada masyarakat, 3) pencarian informasi dosen untuk memenuhi kebutuhan informasinya dalam mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi sebagi berikut: a) strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi yang berkenaan dengan diri sendiri, b) sumber informasi yang paling banyak digunakan adalah diri sendiri, c) rata-rata jangka waktu pencarian informasinya adalah sekitar 17 hari, d) kendala utama dalam pencarian informasi adalah keterbatasan waktu, dan e) bagi dosen, informasi yang didapatkan dalam pencarian informasi adalah berguna. Untuk lebih memenuhi kebutuhan informasi dosen, Perpustakaan Politeknik Negeri Jakarta perlu meningkatkan kemampuan dalam memberikan layanan informasi, misalnya dengan cara meningkatkan keterampilan dan pendidikan staf, melakukan otomasi perpustakaan, dan memberikan layanan secara pro-aktif Sementara itu, penelitian tentang kebutuhan dan pencarian informasi Dosen Politeknik Negeri Jakarta dalam tahap pelaksanaan dan evaluasi Tridarma perguruan Tinggi dapat dilakukan dalam rangka penelitian lanjutan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman
Abstrak :
Dalam upaya meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan yang handal dan profesional, maka keberadaan dosen yang profesional di institusi pendidikan sangatlah penting. Dosen mempunyai tugas dan tanggung jawab sangat besar dalam menentukan kualitas pendidikan. Oleh karena itu sudah selayaknya bagi institusi untuk memperhatikan kepuasan kerja dosen yang bekerja pada institusinya, karena kepuasan kerja seorang pegawai sering dianggap menggambarkan efektifitas organisasi dalam mencapai tujuan (Siagian, 1997). Setiap individu akan memiliki kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan yang ada pada dirinya, karena pada dasarnya kepuasan bersifat individual (Robbins,1998). Sebagai seorang individu yang unik, dosen mempunyai karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Karakterisatik tersebut diantaranya: umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pangkat/golongan, dan jumlah tanggungan. Kehadiran dosen dalam bekerja merupakan salah satu indikator kedisiplinannya dalam bekerja. Pegawai yang memiliki kepuasan kerja rendah, cenderung memiliki tingkat kehadiran rendah, demikian sebaliknya (Davis, 1996). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran karakteristik individu, kehadiran dan kepuasan kerja dosen, selain itu melihat hubungan antara karakteritik individu dengan kepuasan kerja, kehadiran dengan kepuasan, dan karakteristik individu dengan kehadiran. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain Cross Sectional. Lokasi penelitian di jurusan keperawatan dan kebidanan Poltekkes Bandung. Jumlah responden sebanyak 113 orang. Analisa data terdiri dari analisa univariat, bivariat dan multivariat. Hasil peneltian ini menunjukkan sebagian dosen berumur <40 tahun (53,1%), jenis kelamin paling banyak perempuan (60,2%), tingkat pendidikan paling banyak adalah D4/S1 (62%), masa kerja setengahnya (56,9%) <17 tahun, sebagian besar adalah pangkat/golongan III (80,5%), setengahnya (51,3%) mempunyai tanggungan <4 orang, separuh lagi jumlah tanggungan >4 orang. Kehadiran dosen dalam bekerja berada di bawah rata-rata kehadiran (III jam) atau memenuhi 86% dan jam seharusnya. Karakteristik dosen yang mempunyai hubungan bermakna dengan kepuasan kerja adalah variabel umur (p=0,006) dan jumlah tanggungan (p=-0,040). Variabel yang berhubungan dengan kehadiran yaitu umur (p=0,000), jenis kelamin (p=0,025) dan masa kerja (p-0,015), hubungan kehadiran dengan kepuasan bermakna (p=0,413). Hasil uji multivariat variabel yang paling dominan terhadap kepuasan kerja adalah umur dan jumlah tanggungan. Disarankan institusi keperawatan dan kebidanan untuk memberikan perhatian kepada dosen yang berumur <40 tahun guna mendapatkan kepuasan dalam bekerja, misalnya pemberian tugas dan tanggung jawab sesuai bidang keahliannya, diberikan kebebasan dalam mengembangkan diri sesuai kemampuan yang dimiliki. Dilakukan pengawasan jam kehadiran dosen setiap hari, perlu aturan untuk mernberikan sanksi bagi dosen yang tidak memenuhi jam kerjanya. Daftar Pustaka: 34 (1994-2002).
Relationship between Individual Characteristics and Attendance with Job Satisfactory of Lecturers in Nursery and Midwifery Department of Bandung Polytechnic of Midwifery in 2003In order to increase ability of health worker, and make them skillful and professional, it is very important the existence of professional lectures in educational institution. Lecturer has great responsibility on education quality. Because of it, it is worthwhile for institution to pay attention on job satisfactory of lecturer, because job satisfactory of a staff often considered as a description of organization effectiveness in achieving the goals (Siagian, 1997). Every individual has different satisfaction level, as each one needs, because satisfactory is individually (Robbins, 1998). As a unique individual, lecturer has different characteristics such as; age, sex, education, working experience, rank, and number of burdens. Lecturer's attendance in their jobs is one of indicators of working disciplinary. Employee who has low level in job satisfactory tend to have low in attendance, also in contrast (Davis,1996). The objective of this study is to gain information about description of individual characteristics, attendance, and job satisfactory of lecturer, in addition to view relationship between individual characteristics with job satisfactory, attendance with satisfactory and individual characteristics with attendance. This study carried out in Nursery and Midwifery Department of Poltekkes Bandung and use cross-sectional design. Respondents are 113 lecturers. Data analysis use univariate, bivariate, and multivariate analysis. Result of this study showed that some of lecturer with age ? 40 years old (53,1%), most of them are women (60,2%), most education level is D41SI (62%), half of them have ? 17 year work experience, most of them at rank III (80,5), half of them have burdens ? 4 people (51,3%). Lecture attendance below average attendance (111 jam) or conform 86% of their working hours, Lecturer's characteristics that have significant relationship to satisfactory are age (p=0,006) and number of burdens (p=0,040). Variable which related to attendance are age (p=0,000), sex (p=0,025), and working experience (p=0,015), relationship attendance with satisfactory is significant (p=0,x13). The result of multivariate analysis is the most dominant factors on job satisfactory are age and number of burdens. It is recommended to midwifery and nursery institution to pay more attention to lecturer at age below 40 to satisfy their job, such as; giving their job assignment and responsibility as their specialties, give more flexibility to them to develop their self in their field. To conduct daily attendance monitoring of lecturer, and regulating sanction to those who has not fulfilled their working hours. References: 34 (1994-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi Ardinoto
Abstrak :
Masuknya era pasar bebas khususnya di Asia (AFTA) dan pelaksanaan visi Indonesia Sehat Tahun 2010, maka dapat dirasakan kebijakan-kebijakan pemerintah mulai dijalankan dalam antisipasi situasi ini. Akan tetapi hal tersebut dirasakan belum cukup, masih ada rasa kekhawatiran dari berbagai kalangan di masyarakat sehubungan dengan kualitas SDM khususnya di sektor kesehatan. Hal tersebut tidak lepas dari permasalah laten tenaga pengajar kita seperti rendahnya penghasilan, rendahnya pendidikan dan keterampilan, tidak lengkap dan tidak terpeliharanya sarana pendukung pendidikan dan sebagainya. Akibatnya berdampak pada rendahnya tingkat pemenuhan kepuasan kerja tenaga pengajar yang lambat laun dapat mempengaruhi kualitas dari penampilan pengajaran guru/dosen. Oleh sebab itu, diperlukan suatu penelitian untuk memahami faktor-faktor pemenuhan kebutuhan kepuasan kerja secara spesifik yang berhubungan dengan penampilan pengajaran dosen di suatu wilayah tertentu sehingga intervensi dapat dilakukan lebih efisien dan efektif. Penelitian dengan pendekatan cross sectional dan teknik analisis uji korelasi dilakukan di seluruh Akper swasta Jakarta Barat tahun 2004. Sebagai subjek penelitian adalah dosen tetap berjumlah 56 orang, sumber informasi dari pejabat Akper (3 Direktur dan 2 Pudir) dan 270 mahasiswa senior. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan variabel bebas adalah persepsi pemenuhan kebutuhan kepuasan kerja dan variabel terikat adalah persepsi penampilan pengajaran dosen tetap. Hasil penelitian, menunjukkan tingkat penampilan pengajaran dosen rata-rata cukup baik 75,8% (3,79 skala Likert). Analisis bivariat didapat hasil, adanya hubungan yang bermakna pada derajat kepercayaan 95% (p<0,05) antara penampilan pengajaran dosen dengan pemenuhan kebutuhan kepuasan kerja pada sub variabel prestasi kerja, tanggung jawab kerja, gaji/penghasilan, kondisi fisik kerja dan hubungan rekan kerja. Sebaliknya, tidak terdapat hubungan yang bermakna (p>0,05) antara penampilan pengajaran dosen dengan sub-sub variabel pengakuan kerja, rasa aman bekerja serta pembinaan-supervisi. Melalui analisis multivariat di dapat hasil variabel bebas yang mempunyai hubungan paling kuat dengan penampilan pengajaran dosen adalah sub variabel tanggung jawab (P max,=0,669) dengan persamaan Regresi Linier Berganda yang sesuai : Tingkat Penampilan Pengajaran = 0,412 + 0,715 (tanggung jawab) + 0,299 (gaji) + 0,192 (hubungan kerja) - 0,248 (rasa aman bekerja). Untuk meningkatkan penampilan pengajaran dosen pada institusi Akper daerah penelitian, agar tetap mengupayakan peningkatan keterampilan dan pendidikan pada staf dosennya dan perlu memberikan perhatian yang lebih fokus pada aspek tanggung jawab kerja, gaji/penghasilan, hubungan rekan kerja dan rasa aman dalam bekerja, melalui tindakan intervensi holistik atau parsial. Daftar bacaan : 41 (1984 - 2004)
Analysis on Relationship Between the Fulfillment of Work Satisfaction Need and Teaching Performance of Lecturers in Private Nursing Academies in West Jakarta Year 2004The free market introduction in Asia, particularly AFTA and the implementation of Healthy Indonesia 2010 vision has influenced government policies in all sectors. However, there is still concern in the readiness of Indonesia to face the challenge especially concern on human resources quality in health sector. The above mentioned concern is related to latent problems on health lecturer's situation such as low income, low education and skill, poor maintenance of education facilities and others. These, in turn, influenced the level of work satisfaction among health lecturers and their quality of teaching performance. In this regard, there is a need to conduct research to investigate factors related to teaching performance as to make the intervention more effective and more efficient. This study was a cross-sectional study with correlation analyses covered all private Nursing Academies in West Jakarta year 2004. Subjects of the study were 56 lecturers, 3 Directors/Vice Directors and 270 senior students. Data were collected through questionnaires contained independent variables of perception on the fulfillment of work satisfaction need and dependent variable of perception on teaching performance. The study showed that the average of teaching performance was good, i.e. 75.8% (3.79 on Likert scale). Bivariate analysis showed significant relationship between performance and work achievement, work responsibility, income, work physical condition, and relationship with colleagues. No significant relationship found between performance and work actualization, secure feeling, and supervision. Multivariate analysis showed that the most dominant factor was work responsibility (f3max~.669) with model: Performance = 0.412 + 0.715 responsibility + 0.299 income + 0.192 relationship- 0.248 secure feeling. To improve teaching performance, it is recommended to improve education and skill among lecturers and provide adequate and focused support on work responsibility, income, relationship with colleagues, and secure feeling at work through both holistic and partial interventions. References: 41 (1984-2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>