Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ita Kurniawati
Abstrak :
Sistem kerja di industri tekstil memiliki risiko terjadinya gangguan muskuloskeletal. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pekerja pabrik proses finishing di Departemen PPC PT SCTI Ciracas Jakarta Timur tahun 2009. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 21 orang (10 orang inspeksi kain, 6 orang pembungkusan, dan 5 orang pengepakan). Penilaian tingkat risiko ergonomi digunakan metode REBA, sedangkan gambaran keluhan MSDs digunakan kuesioner nordic body map. Hasilnya adalah tingkat risiko ergonomi tertinggi pada proses pengepakan. Bagian tubuh yang memiliki risiko MSDs terbesar adalah punggung pada proses pengepakan, lengan atas kiri pada proses pemeriksaan kain, serta lengan atas dan punggung pada proses pembungkusan. Seluruh responden (100%) mengalami keluhan gejala MSDs di hampir semua bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah punggung, lengan atas, lengan bawah, pinggang dan kaki. Untuk meminimalkan risiko MSDs, pekerja harus memperbaiki metode kerja, peralatan dan desain tempat kerja. ......Textile industry's work systems has musculoskeletal disorders? risk factors. The objectives of this research are to describe ergonomic risk factors and subjective complaints of MSDs among factory workers at PPC Department PT SCTI, Ciracas, East Jakarta at 2009. This research used cross sectional design study. Total sample in this research is 21 workers consist of 10 workers in material inspection, 6 workers in material covering, and 5 workers in packing . REBA assessment method is used to assess ergonomic risk level and nordic body map questionnaire is used to get description of MSDs? subjective complaints among workers.. Activity which has the highest ergonomic risk level is packing process. The parts of body which have the major MSDs risk are in back area at packing process, left upper arm area at material inspection process, back and upper arm area at material covering process. All respondent (100%) have MSDs subjective complaints in almost all their body. The most parts of body which have MSDs complaints among workers are in back, upper arm, lower arm, wrist and leg area. To reduce MSDs risk, workers should change their work methods, equipment and workstation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Haeny
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kelelahan mata. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan disain cross sectional. Sampel ini berjumlah 60 pekerja radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengambilan data dengan kuesioner, observasi dan pengukuran tingkat pencahayaan dan temperatur. Hasil penelitian didapatkan sebesar 86,7% pekerja mengalami keluhan subjektif kelelahan mata. Dari variabel yang diteliti yaitu umur, masa kerja, gangguan penglihatan, durasi kerja, kekontrasan layar, tingkat pencahayaan dan temperatur ruang yang dihubungkan dengan kelelahan mata, hanya variabel temperature yang memiliki hubungan yang signifikan (p=0,013). Disarankan untuk pihak perusahaan untuk melakukan penyesuaian temperature di ruang kerja sesuai dengan rekomendasi ICAO Circular 241/93 dan peraturan Kepmenkes 1405/2002. Untuk pekerja pada saat break diharapkan melakukan stretching 10 menit atau dimanfaatkan untuk istirahat.
The purpose of this research is to know the risk factor that have related to eye fatigue. The design study of this research was observational with cross-sectional approach. The samples of this research was 60 radar controller workers in PT Angkasa Pura II (Persero) Branch Bandara Soekarno-hatta. And the sample is chosen by simple random sampling. Data were obtained by means of quesioners, observation and measurement illumination level and temperature.From the research result 86,7% workes complained of eye fatigue. From variable influencing this study is age, length of work, eyesight trouble, duration, contras display, illumination and temperature. Only temperature factor is significant risk factors to eye fatigue (p=0.013). It is recommended that the company to appropriated temperature level by recommended ICAO Cir. 241/93 and Kepmenkes 1405/20002. For the employess to decrease the eye fatigue, must do stretching 10 minute or provide rest time they break.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hervita Laraswati
Abstrak :
Penelitian aktivitas laundry bertujuan mengetahui tingkat risiko dan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pekerja laundry usaha informal di Beji, Depok menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan penyebaran kuesioner dengan total responden 26 orang. Tingkat risiko proses penimbangan, pencucian dan pemerasan masuk kategori sedang sehingga dibutuhkan perbaikan, karena berpotensi MSDs. Meletakkan cucian ke keranjang tingkat risikonya tinggi berarti harus segera diperbaiki karena potensi MSDs semakin besar. Mengangkat cucian ke pengering tingkat risikonya rendah artinya perubahan mungkin dibutuhkan untuk mencegah MSDs. Setrika dan pelipatan tingkat risikonya sedang dan tinggi. Keluhan subjektif paling banyak dirasakan adalah bahu kanan. Untuk mengurangi keluhan MSDs, maka diperlukan sosialisasi oleh Dinas Kesehatan Kota Depok kepada masyarakat mengenai risiko ergonomi khususnya pekerja laundry sektor usaha informal. ......This research purposes to detect risk level and musculoskeletal disorder (MSDs) complaint an informal laundry workers in Beji, Depok using REBA and questionaires with 26 total respondent. The risk level on weighting, washing and pressing processes include into medium category so those activities need improvements, because its have MSDs potential. Putting the washing items to hamper has high risk level, it must be improved immediately, because the MSDs potential is higher. Lifting the washing items to the dryer has low risk level so changes may need to prevent MSDs. Ironing and folding have medium risk level and high risk level. The most subjective complaint is in the right shoulder. To decrease MSDs complaint needs Depok?s Health Ministry socialization about laundry workers ergonomic.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Rohjani
Abstrak :
Musculoskeletal disorder (MSD) menjadi sangat penting karena MSD merupakan penyebab terbesar hilangnya hari kerja akibat cidera di hampir setiap jenis industri. Selain itu, musculoskeletal disorders, terutama pada bagian punggung merupakan masalah kesehatan yang paling memakan biaya. Sedangkan masalah musculoskeletal disorders ini belum banyak dipahami oleh perusahaan-perusahaan, terutama di Indonesia. Penelitian terhadap kemungkinan timbulnya musculoskeletal disorders yang disebabkan oleh risiko ergonomi pada pekerjaan di pembuatan televisi dilakukan dengan pengamatan di lapangan secara langsung dan didukung oleh survey gejala untuk mendapatkan data keluhan dari operator. dan data medis yang didapatkan secara sekunder. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pekerjaan di unit Final Assembly, tepatnya pekerjaan packing II (menutup dus) merupakan pekerjaan yang mempunyai risiko yang melibatkan anggota badan terbanyak, meliputi tangan, bahu, leher dan punggung dan sekaligus mempunyai nilai risiko tertinggi. Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa risiko ergonomi di dept. TV terutama disebabkan oleh work station yang tidak sesuai dengan standar kriteria, disamping faktor dari pekerja dan lingkungannya. Faktor lain dari mesin yang mendukung timbulnya musculoskeletal disorders adalah masalah maintenance mesin dan desain dari handtool. Selain work design, faktor lingkungan juga mempengaruhi timbulnya fatigue. Hampir di seluruh area, temperature nyata berada dalam kategori `caution' atau hati-hati, dimana pekerja dapat mengalami fatigue bila terpapar pada waktu yang lama dan terus menerus. Sedangkan di area finished good, temperatur nyata berada dalam kondisi `bahaya', dimana pekerja mempunyai kemungkinan mengalami heatstroke, heat cramp atau heat exhaustion bila terpapar pada waktu yang lama. Daftar bacaan : 25 (1990-2002)
Ergonomic Risk Analysis at Television Department of PT. X on The Possibility of Musculoskeletal Disorders 2003MSD becomes very important recently because MSD is one of the major cause of employee absenteeism due to injury in almost any industry. Other than that, musculoskeletal disorders, especially in the back area is also one of the most costly injury problem. In order to better understand MSD- from the ergonomic point of view, a study was conducted in the television department of an electronic manufacturing company called, PT. X. The study was an observational study hick is conducted through a direct observation from the field to look at the ergonomic risk in each task that is being observed.. The field data is supported with symptom survey to capture the input/complain from the operator, and is also backed-up by secondary medical record. The study revealed that the task in the Final Assembly unit, especially packing task 11 (closing the box) is the work that posses the risk which involved the most body parts, which is hands, shoulder , neck and back. This task also has the highest risk score. Besides work design, the environmental factor is also play a part in generating fatigue. Almost in all area, the real temperature is in the `caution' category which means that the worker might fell fatigue when exposed to this condition continuously for a very long time. While in finished good area, the real temperature is in `danger' condition, which means that the worker might experience heatstroke, heat cramp or heat exhaustion when exposed to this condition for a long time. References : 25 (1990-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Yulianandari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko dan besarnya keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) dan pada karyawan total assembly line 5 combi dan line 9 home theathre PT. X Cibitung tahun 2009 dengan metode Quick Exposure Check (QEC) dan Nordic Body Map yang sudah dimodifikasi. Jumlah sampel yang digunakan adalah 52 karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada aktivitas kerja mengangkat dan memindahkan objek baik pada line 5 combi dan line 9 home theathre memiliki tingkat risiko tinggi dengan skor total 72% pada kelompok 4. Sedangkan untuk aktivitas berdiri statis tanpa kegiatan mengangkat dan memindahkan objek pada line 5 combi dan line 9 home theathre memiliki tingkat risiko 60,49% dan tergolong pada kelompok 3. Nilai risiko Leher untuk semua aktivitas kerja di setiap line tergolong very high. Skor tertinggi punggung terdapat pada aktivitas lifting & moving pada setiap line dengan skor 36. Skor tertinggi bahu/lengan terdapat pada aktivitas lifting & moving pada setiap line dengan skor 36. Sedangkan Skor tertinggi tangan dan pergelangan tangan terdapat pada aktivitas lifting & moving pada setiap line dengan skor 36. Hasil kuisoner keluhan musculoskeletal menunjukkan keluhan terbanyak terdapat pada leher. ......The Purpose of this research is to know level of risk and musculoskeletal complaint of total assembly employees in line 5 combi dan line 9 home theathre PT. X Cibitung 2009 using Quick Exposure Check (QEC) method dan modification of Nordic Body Map. Total samples on this research is 52 employees. The result of this research indicate that lifting and moving activities in line 5 combi and line 9 home theathre have high risk level with total score 72% in group 4. Static activities without lifting and moving object have a moderate risk level with total score 60.49% in group 3. Level of risk for neck in every activities categoried very high. The highest score of back is in lifting and moving activities for every line, and the score is 36. The score of arm and shoulder for lifting & moving in every line is 36. The score of hand and wrist for lifting & moving in every line is 36. The result of questionnaire indicate that most complaint is in neck.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S5619
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karuniasih
Abstrak :
Keluhan MSDs pada pengemudi kendaraan, pada intinya disebabkan oleh mengendarai mobil dalam waktu yang lama dengan postur yang statis. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko dan keluhan subjektif terhadap timbulnya MSDs pada pengemudi, serta menilai gambaran tingkat risiko ergonomi dengan menggunakan metode REBA. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dan menggunakan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 90,4% responden, yaitu 45 dari 52 responden, pernah mengalami keluhan MSDs. Berdasarkan faktor risiko MSDs yang diteliti, didapat bahwa keluhan MSDs banyak dirasakan oleh kelompok responden dengan umur 30-50 tahun, masa kerja 1-2 tahun, pengalaman mengemudi 5-10 tahun, tinggi badan 160-170 cm, IMT >25, tidak memiliki kebiasaan merokok, tidak memiliki kebiasaan olah raga, durasi mengemudi >8 jam, pola kerja 2:1 dan 2:2, dan melakukan aktivitas manual handling dengan beban 1-5 kg. Keluhan MSDs yang banyak dirasakan responden adalah rasa pegal pada bagian punggung bawah dan leher. Hasil tertinggi penilaian REBA yang didapat pada aktivitas mengemudi adalah 4, yang artinya berisiko sedang, yaitu pada aktivitas memutar kemudi dan pada postur dominan mengemudi. Untuk mengurangi keluhan MSDs akibat mengemudi, pengemudi hendaknya memperhatikan postur dalam mengemudi dan melakukan peregangan otot setelah mengemudi. ......Driving activity can cause MSDs. It is likely emerged by long hours driving and staying on static posture. The aims of this research are to describe the risk factors and the subjective complaints of MSDs among drivers. This research also assesses level of ergonomic risk by REBA method. This is a quantitative method with a cross sectional research design. The result of this research shows that 90,4% respondents (45 of 52 respondents) have subjective MSDs complaints. Based on risk factors of MSDs in this research, most respondents who have subjective MSDs complaints are respondents in group of: age 30-50, work-period 1-2 years, work-experince 5-10 years, height 160-170 cm, BMI >25, no smoking habits, no exercise habit, driving duration >8 hours, work-shift 2:1 and 2:2, and manual handling activity with 1-5 kilograms load. Most respondents complaints stiffness on their lower back and neck. Driving activities assessment by REBA method in this research shows score 4 as the highest, they are while turning the wheel steering activity and dominan driving posture activity. This score means medium level of risk. To reduce the MSDs complaints, driver should pay attention on their posture driving and do some stretching after driving.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa Era Kristianti
Abstrak :
Di perkotaan khususnya daerah Jakarta, keberadaan penjual jamu gendong keliling ditemukan. Jamu dijual dengan cara digendong sehingga menimbulkan risiko ergonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat risiko ergonomi pada penjual jamu gendong di daerah Cipinang Besar Selatan pada bulan Mei - Juni 2011. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. penilaian menggunakan metode REBA dengan melakukan pengukuran pada Postur (Postur leher, Postur Punggung, Postur Lengan atas & bawah, Postur Pergelangan tangan serta Postur kaki), Beban , Pegangan, Durasi, Frekuensi. Berdasarkan hasil pengukuran REBA pada saat menurunkan bakul jamu didapatkan skor +9. Pada saat Meracik didapatkan skor +1 (sisi kanan) dan +3 ( sisi kiri). Pada saat menaikkan bakul, lengan kanan didapatkan skor +10 dan lengan kiri skor +11. Serta pada saat berjalan didapatkan skor +5. ......Particularly in urban areas of Jakarta, where herbalist carrying around is not difficult and the seller is selling medicinal herbs in a way that raises the risk of ergonomic sling. The purpose of this study was to determine the level of ergonomic risk picture at herbalist in the area carry the Big South Cipinang in May-June 2011. This study used cross-sectional study design. To determine the risk level on the herbalist ergonomic carrying current work activity, with assessment using REBA method by performing measurements on posture (neck Posture, Posture Back, Posture upper & lower arm, wrist posture and the posture of the foot), Burden, Handle, Length, frequency. Based on the measurement results at the lower basket REBA herbs obtained scores +9. At the time of dispensing obtained score +1 (right side) and +3 (left side). Raise the basket at the time, obtained the right arm and left arm score +10 score +11. As well as running obtained score +5.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Gede Jyotidiwy
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran postur yang berisiko penggunaan mobile phone pada lansia di PSTW Ria Pembangunan Tahun 2019 dengan melihat gambaran faktor individu dan faktor pemakaian terhadap keluhan subjektif gejala gangguan otot rangka dan mata pada lansia pengguna mobile phone. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penilaian postur berisiko dilakukan melalui observasi dan pengukuran pada lansia pengguna mobile phone (n = 20) yang diukur dengan metode REBA. Gambaran faktor individu, faktor pemakaian, keluhan subjektif gejala gangguan otot rangka, dan gejala gangguan mata didapatkan dari pengisian kuesioner dengan responden lansia pengguna mobile phone (n = 20). Hasil penelitian menunjukkan postur paling berisiko saat menggunakan mobile phone adalah duduk dengan penopang (skor REBA 9) dan berbaring (skor REBA 9). Sebesar 55% responden menghabiskan waktu < 30 menit/hari untuk menggunakan mobile phone, 75% menggunakan mobile phone < 5 kali/hari, dan 60% responden telah menggunakan mobile phone > 6 tahun. Keluhan subjektif gangguan otot rangka dialami 80% lansia pada pinggang (30%), jari tangan kanan dan kiri (20%), dan pergelangan tangan kanan dan kiri, serta bahu kanan (15%). Keluhan subjektif gejala gangguan mata dialami 90 % lansia dengan keluhan mata lelah (40%), mata sensitif terhadap cahaya (35%), dan mata berair setelah melihat layar (35%)
ABSTRACT
The aim of this study is to depict a risky posture description of the use of mobile phones in the elderly at Ria Pembangunan PSTW in 2019 by looking at an overview of individual factors and usage factors for subjective complaints of musculoskeletal symptoms and eye symptoms in elderly mobile phone users. This study design is descriptive studies with quantitative approach. Assessment of risky postures is done through observation and measurement of elderly mobile phone users (n = 20) as measured by the REBA method. The description of individual factors, factors of use, subjective complaints of musculoskeletal symptoms, and eye symptoms were obtained from filling out questionnaires by elderly mobile phone user respondents (n = 20). The results showed that the riskiest postures when using a mobile phone were sitting with a crutch (REBA score 9) and lying down (REBA score 9). 55% of respondents spend <30 minutes / day using mobile phones, 75% use mobile phones <5 times / day, and 60% of respondents have been using mobile phones> 6 years. Subjective complaints of musculoskeletal symptoms are experienced by 80% of the elderly at waist (30%), right and left hands fingers (20%), right wrist, left wrist and right shoulder (15%). Subjective complaints of eye symptoms experienced by 90% of the elderly with complaints of tired eyes (40%), light sensitive eyes (35%), and watery eyes after seeing the screen (35%).
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ailisia Wongso
Abstrak :
Ergonomi menjembatani berbagai lapangan ilmu seperti Antropologi, Biomekanik, Faal, Higiene perusahaan dan keselamatan kerja dan perencanaan kerja. Namun kekhususan utamanya adalah perencanaan dari cara bekerja yang lebih baik meliputi tata kerja dan peralatannya. Sejalan dengan bertambahnya jumlah orang yang banyak menghabiskan waktu diruang kerja dengan duduk, maupun diatas kendaraan maka makin menambah insiden keluhan nyeri pada punggung bagian bawah ( Low Back Pain ). Begitu juga dengan kegiatan manual handling menempati menempati porsi yang cukup besar yaitu sebesar 30 % ( Straker, 2000 ). Dan cidera yang dialami biasanya mengenai bagian punggung yaitu sekitar 60 % dari seluruh cidera akibat manual handling. Secara umum bentuk cidera akibat pekerjaan material manual handling sebagian besar berupa gangguan otot rangka ( musculoskeletal disorder) , sprain dan strain yaitu sebesar 93.7 % ( Straker, 2000 ). Dan kasus cidera yang sering terjadi adalah pada industri manufaktur. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko pada pekerjaan manual handling terhadap gejala Low Back Pain pada pekerja dibagian produksi dan warehouse PT. PENI tahun 2004. Penelitian ini bersifat studi kasus dengan pendekatan observasional. Pengamatan dilapangan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ergonomi yang dapat menimbulkan keluhan nyeri pada punggung bawah ( Low Back Pain ) diperusahaan tersebut apakah rendah, sedang atau tinggi. Populasinya adalah pekerjaan manual handling yang meliputi area produksi dan warehouse. Hasil identifikasi risiko kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat risiko berdasarkan karakteristik pekerja, karakteristik tugas dan karakteristik beban didua pos kerja tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara umum dikedua pos kerja itu memiliki risiko ergonomi sedang. Hal ini menunjukan bahwa kondisi yang ada maupun aktifitas yang dilakukan masih dapat diterima / acceptable oleh pekerja,namun diperlukan analisa kembali mengenai pekerjaan yang dilakukan. Adapun saran yang dianjurkan adalah memperbaiki prosedur mbngangkat beban, mendisain ulang tempat kerja ( seperti mengurangi jarak ketitiggian kantong pelet diatas pallet ) dan evaluasi administrasi (seperti rotasi kerja, waktu istirahat, pelatihan dan lain - lain ). Daftar bacaan : 15 ( 1980 - 2001 )
Ergonomic is a highly interconnected discipline, part of science such Anthropology, Biomechanics, Physiology, Hygiene and Occupational Health and planning of work place. Ergonomic is designed especially for better work place including how to work safely. The increasing amounts of time that more and more people spend sitting both at the office and in motor vehicles, and the widespread incidence of low back pain among population. So that, many activities such as manual handling in all kind of industries have a high risk to musculoskeletal injuries. Injuries caused by material handling are 30 % of all kind of injuries ( Straker, 2000 ). And usually have impact to trunk it is about 60 % of all kind of injuries. In general, material manual handling's injuries are musculoskeletal disorders (MSDs), sprain and strain has a great portion ( 93.7 %) among men workers mostly in manufacture industries. The purpose of this research is to analyze the risk of material manual handling for low back pain symptoms among workers in the production and warehouse at PT. PENT in 2004. This research is a case study with observation approximation. Direct survey at the plant is purposed for identification ergonomics risk factor to cause low back pain symptoms at this manufacture industries is low, medium or high risk The samples population are all manual handling who worked in production and warehouse department. The result of risk identification is analyzed to determine the risk level of worker characteristic, task characteristic, and object characteristic at two working area. The general summary is medium risk at two working area. So, this condition and activities are acceptable and just need to be reanalyzed with the task There are some suggestions to improve such as working procedure to handle the object, review working space ( minimized distance vertical or height level of sack on pallet) and administrative control evaluation (e.g. rotation, work rest cycle, training, etc). Literatures : 15 (1980 - 2001)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T 12805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwandi Raharjo
Abstrak :
Risiko ergonomi merupakan salah satu bentuk risiko yang disebabkan karena hubungan kexja manusia, mesin (alat) dan lingkungan. Faktor risiko ergonomi terdini dari faktor fisik, faktor psikososial dan faktor individu. Faktor fisik yang terdiri dari repetition, force, poslure, vibralion, compression, dan linglcungan (cahaya, bising, suhu), psikososial misalnya job content, work/time pressure, job control, social support, job dzlssaliwaction, dan falctor individu, misalnya, umur, status sosial- ekonomi, merokok, riwayat kesehatan, jenis keiamin, onthropomerry dan aktifitas fisik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko egonomi pekerjaan pemanenan kelapa sawit secara manual dan hubungannya dengan keluhan MSDs. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah pekerja panen dan muat kelapa sawit di kebun kelapa sawit PT. X Sumatera Selatan tahun 2008. Sampel penelitian adalah selumh pekerja panen dan muat kelapa sawit yang beljumlah 117 orang. Variabel independen adalah postur, beban, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, umur, lembur dan lama kcrja. Variabel dcpenden adalah keluhan MSDs. Data diolah secara kualitatif dengan metode REBA dan analisis kuantitatif dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian, berdasarkan metode REBA tingkat risiko ergonomi panen dan muat rnasuk kategori tinggi (8 - 10), tingkat aksi 3 dan dibutuhkan tindakan scgcra. Deskripsi dari responden adalah jenis pekerjaan (pemanen = 98 dan pemuat = 19), tingakt pendidikan (5 SD = 98 dan > SD = 19), kerja lembur ( lembur = 37 dan tidak lembur = 80), lama kerja (S 2 tahun = 37 dan > 2 tahun = 80), dan umur (< 45 tahun = 112 dan 2 45 tahun = 5). Dari uji bivariat didapat hasil bahwa variabel jenis pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap keluhan MSDS yaitu untuk pckerjaan pemanenan. Sedangkan variabel yang lain, yaitu status pernikahan, tingkat pendidikan, kexja lembur, lama bekerja dan umur pekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap keluhan MSDs. Kesimpulan, hasil score REBA hight, keluhan terbanyak dialami pada bagian leher dan punggung bawah, dan paling sedikit dari responden adalah pada bagian pantat, jenis pekerjaan berpengaruh signifikan tcrhadap jumlah keluhan. Saran kepada manajemen, perlu pengecekan kesehatan terkait keluhan otot rangka, penyuluhan kepada pekezja pzmcn dan muat TBS tentang tata cara kerja yang aman, selamat dan sehat, pengaturan waktugam keqa terkait pemulihan kcscgaran tubuh, termasuk kebijakan lembur dan program mekanisasi pekmjaan pemanenan dan pemuatan TBS. Saran untuk pekcnja, agar mclaporkan kepada Puskesbun jika merasakan/mengalami gangguan otot-rangka, menerapkan perilaku hidup sehat (tidak/kurangi merokok, waktu istirahat cukup, makan makanan bergizi seimbang) dan mcmatuhi prosedur kerja pemsahaan yang telah ditetapkan terkait kexja yang aman, sehat dan selamat. Saran lmtuk peminat K3, perlu penelitian lanjutan mengenai hubungan faktor risiko ergonomi (termasuk fbktor psikososial) dengan keluhan MSDs, aspek K3 pemanenan kelapa sawit. ......Ergonomic risk is a risk fonn due to relation among people task, machine, and environment. Ergonomic risk factor include physical factor, psichosocial factor and individual factor. The physical factor sucah as repetition, force, posture, vibration, compression, and environment (lighting, noise, temperature), psycosocial factor consist of job content, work/time pressure, job control, social support, job dissatisfaction, and individual factor suach as age, social-economic status, smoking, health historical, gender, anthropometry and other physical activities. This research aimed at knowing the ergonomic risk factor and level and MSDs discomfort on harvesters of oil palm plantation in PT. X South Sumatera. This research is classified as an observational research with the plan of cross sectional research. The research population is the workers in harvesting and fresh fruit bunch (FFB) loading to truck in PT. X South Sumatera year 2008. The research sample is total populasi as amount 117 respondences. The independent varibale are posture, force, type of job, educational level, age, over time work, and age of work. The dependent variable is MSDS discomfort. The data is processed qualitatively by REBA method and quantitative analysis with the computere help. The result of this research, ergonomic risk level (REBA) score is 8 to 10, action level 3 and necessary soon, the highest level is loading worker. The description of the respondence, type of job (harvesters = 98, loaders = 19), educational elevel (S elementary = 98 dan > elementary = 19), overtime( yes = 37, no = 80), age of work (5 2 years = 37, > 2 years = 80), and age (< 45 years = 112, 245 years = 5). The result of bivariate analysis shows that type of job has significant relations with MSDS discomfort (p-value = 0.027, OR = 0.29l, 95% CI : 0,106 - 0,799). Others variables, marital status, educational elevel, over time, age of work, and age have no significant relation with MDSs. Conclusion, REBA score is hight, the most discomfort are neck and low back, the lesst is hip/buttock. Type of job (harvesting) has significant correlation with MSDS discomfort. Suggestion for management, need checking the healthly related to MSDs discomfort, socialise to working regarding safe and health harvesting and loading FFB, arrangement of working hour related to recovery and overtime policy, mechanisation program for harvesting, for worker, inform to Puskesbun if feel discomfort of MSDS, healhty life style, and complince with company procedure, and for OIIS concemers, need the next research about ergonomic risk including psicosocial factors and MSDS discomfort of harvesting job, and OHS aspect of oil palm harvesting.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>