Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Lely N. M.
"ABSTRAK
Sesak napas dan fatigue merupakan gejala utama yang dialami oleh pasien penyakit paru obstruktif kronik PPOK . Gejala ini menurunkan kinerja fungsional, fungsi kognitif, fisik dan psikososial hingga akan memperburuk kesehatan dan menurunkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian latihan Active Cycle of Breathing Technique ACBT terhadap penurunan skor sesak napas dan fatigue pada pasien PPOK. Penelitian quasi eksperimen ini melibatkan 30 orang responden yang dipilih dengan menggunakan teknik concecutive sampling yang dibagi menjadi dua kelompok. Hasil uji bivariat dengan independent t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan skor sesak dan fatigue yang bermakna antara kelompok kontrol dan intervensi p value =0,0001 . Latihan ACBT berpengaruh terhadap penurunan skor sesak dan fatigue pada pasien PPOK. Latihan ACBT dapat direkomendasikan untuk menurunkan sesak dan fatigue pada pasien PPOK.

ABSTRACT
Dyspnea and fatigue are the main symptoms experienced by patients with chronic obstructive pulmonary disease COPD . These symptoms affect functional performance, cognitive, physical and psychosocial limitations that affect on patients quality of life. This study aimed to determine the effect of Active Cycle of Breathing Technique ACBT on the decrease of dyspnea and fatigue scale in patients with COPD. This quasi experiment study involved 30 respondents which selected by consecutive sampling technique and divided into two groups. The result of independent t test showed that there is significant mean difference of dyspnea and fatigue scale between two groups p value 0.0001 0,05 . ACBT has an effect on decreasing dyspnoea and fatigue in patients with COPD. ACBT can be recommended as an intervention to reduce the dyspnea and fatigue in patients with COPD."
2018
T50285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Dwi Aribowo
"ABSTRAK
Nama : Seno Dwi AribowoProgram Studi : Profesi Ilmu KeperawatanJudul Karya Ilmiah Akhir : Analisis Praktik Klinik Keperawatan Kesehatan Masalah Perkotaan Pada Anak Dengan Tumor Mediastinum Di Ruang Perawatan Anak Gedung A Lantai 1 Rsupn Dr. Cipto Mangunkusumo Pasien dengan penyakit tumor mediastinum ,memungkinkan terjadi peningkatan produksi sputum yang menyumbat saluran pernapasan. Salah satu tindakan yang aman dan direkomendasikan untuk mengeluarkan sputum yang menyumbat saluran napas pada pasien dengan tumor paru adalah menggunakan teknik Active Cycle of Breathing Technique ACBT . Teknik ini dilakukan terhadap salah satu pasien anak berusia 12 tahun yang mengalami tumor mediastinum dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas akibat penumpukan sputum di ruang rawat anak lantai 1 gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Setelah dilakukan tindakan selama 11 hari didapatkan hasil, pasien dapat mengeluarkan sputum yang menyumbat sehingga produksi sputum berkurang. Berdasarkan hasil tersebut, teknik ACBT terbukti efektif membantu pasien untuk mengeluarkan sputum yang menyumbat pada pasien dengan tumor paru.Kata kunci: ACBT, Penumpukan Sputum, Tumor Mediastinum.

ABSTRACT
Name Seno Dwi AribowoStudy Program Faculty of NursingTittle Analysis of Urban Nursing Practice in Patient With Mediastinal Tumor at Pediatric Ward 1st floor gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Patients with a mediastinal tumor may have an increased sputum production that clogs the respiratory tract. One of the safest and recommended actions to remove sputum that obstructs the airway in patients with lung tumors is using Active Cycle of Breathing Technique ACBT technique. This technique was performed on the 12 year old pediatric patients who had a mediastinal tumor with inefective airway clearence problems due to sputum accumulation in first floor child unit Gedung A of Cipto Mangunkusumo Jakarta Hospital. After an 8 day action, the result showed patient can remove the clogged sputum so that sputum production is reduced. Based on these results, the ACBT technique proved to be effective in helping patients to remove clogged sputum in patients with lung tumors.Keywords ACBT, Sputum Accumulation, Mediastinal Tumor."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Ari Fitriyani
"Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui paparan udara dan mayoritas menyerang paru-paru. Keluhan utama yang kadang muncul pada pasien dengan TB paru di antaranya adalah dispnea. Dispnea merupakan keluhan subjektif berupa kesulitan dalam bernapas yang seringkali diabaikan petugas kesehatan namun dapat berdampak pada morbiditas dan mortalitas. Standar penanganan dispnea di rumah sakit hingga saat ini belum ditetapkan. Manajemen dispnea yang tersedia dapat diterapkan pada pasien namun hasilnya bervariasi dan belum dapat dibuktikan bahwa manajemen standar merupakan langkah yang memberikan manfaat terbaik. ACBT dapat ditambahkan sebagai penanganan dispnea secara nonfarmakologis. Latihan ACBT diterapkan pada pasien TB paru selama 15 sampai dengan 20 menit selama lima hari berturut-turut dengan tujuan untuk menurunkan keluhan dispnea dan mengeluarkan sputum dari jalan napas. Kriteria keberhasilan intervensi dilihat dari adanya penurunan frekuensi napas dan keluaran sputum setelah intervensi. Hasil penerapan latihan ACBT pada pasien menunjukan adanya dampak positif terhadap penurunan keluhan dispnea namun belum memberikan efektifitas berarti pada pengeluaran sputum. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan terhadap ACBT dengan postural drainage untuk meningkatkan pengeluaran sputum.

Pulmonary tuberculosis is an infectious disease that is transmitted through air exposure and the majority attacks the lungs. The main complaint that sometimes arises in patients with pulmonary TB including dyspnea. Dyspnea is a subjective complaint in the form of breathing difficulties that is often overlooked by health workers but can have an impact on morbidity and mortality. The standard for dyspnea intervention in hospitals has not yet been established. Available dyspnea management can be applied to patients but the results vary and it has not been proven that standard management is the step that provides the best benefits. ACBT can be added as a nonpharmacological treatment of dyspnea. ACBT exercise were applied to pulmonary TB patient for 15 to 20 minutes for five consecutive days with the aim of reducing dyspnea and removing sputum from the airway. The outcome criteria for the intervention are seen from a decrease in the frequency of breath and sputum output after intervention. The results showed a positive impact on decreasing dyspnea but did not provide significant effectiveness on sputum clearance. Further research can be done on ACBT with postural drainage to increase sputum clearance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Gunawan
"Pendahuluan : Salah satu masalah yang sering muncul pada penderita TBC adalah sesak nafas yang ditimbulkan karena menurunnya ekspansi paru pada penderita TBC. Pengobatan TBC saat ini masih terpusat pada terapi farmakologis karena penekanan pada kepatuhan terhadap pengobatan TBC. Terapi non-farmakologis masih kurang diterapkan oleh perawat. Penerapan latihan pernapasan Active Cycle of Breathing Techniques (ACBT) dan terapi Spiritual Emotional Freedom Techniques (SEFT) yang di singkat LAPER ASEFT dilakukan pada penderita TBC di Puskesmas Jatijajar sebagai intervensi yang diterapkan untuk membersihkan sekret dari paru-paru, mengembangkan elastisitas paru-paru, serta dapat menjadikan penderita lebih nyaman, tenang, menurunkan cemas dan nyeri. Penerapan LAPER ASET terdiri dari 6 sesi, diantaranya sesi selection of participans, sesi intervensi psikoedukasi, edukasi tentang proses penyakit TBC, edukasi manajemen pencegahan dan penularan TBC, latihan keterampilan perawatan TBC dengan Latihan pernapasan ACBT dan SEFT, penguatan penggunaan Aplikasi berbasis Web juga dikembangkan untuk LAPER ASEFT. Penerapan inovasi ini diterapkan menggunakan pendekatan dukungan kelompok. Tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga dan komunitas pada kelompok dewasa dengan masalah TBC. Metode : penulisan ini studi kasus dengan Quasy eksperimen pre post tes tanpa kontrol, yang membandingkan pre dan post test pada kelompok yang sama sebelum dan setelah intervensi diberikan, dengan jumlah sampel 40 responden. Hasil menunjukkan terdapatnya peningkatan rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam merawat penderita TBC sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p value <0.000 (<0.05), adanya penurunan sesak pada penderita TBC sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p-Value <0.000, adanya peningkatan kualitas hidup penderita TBC sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p-Value <0.000. Penerapan intervensi LAPER ASEFT efektif dalam meningkatkan perilaku kelompok dewasa dengan masalah TBC dalam perawatan, penurunan sesak, dan peningkatan kualitas hidup penderita TBC. Perawat diharapkan dapat menerapkan LAPER ASEFT untuk meningkatkan perilaku perawatan TBC dan meningkatkan kualitas hidup penderita TBC.

Introduction: One of the problems that often arises in TB sufferers is shortness of breath caused by decreased lung expansion in TB sufferers. Current TB treatment still focuses on pharmacological therapy because of the emphasis on compliance with TB treatment. Non-pharmacological therapy is still not implemented by nurses. The application of Active Cycle of Breathing Techniques (ACBT) breathing exercises and Spiritual Emotional Freedom Techniques (SEFT) therapy, abbreviated as LAPER ASEFT, is carried out on TB sufferers at the Jatijajar Community Health Center as an intervention applied to clean secretions from the lungs, develop lung elasticity, and can make sufferers more comfortable, calm, reduce anxiety and pain. The implementation of LAPER ASSET consists of 6 sessions, including a selection of participants session, a psychoeducational intervention session, education about the TB disease process, education on management of TB prevention and transmission, TB care skills training with ACBT and SEFT breathing exercises, strengthening the use of Web-based applications also developed for ASSET LAPER. The implementation of this innovation is implemented using a group support approach. The purpose of this writing is to provide an overview of the implementation of family and community nursing care for groups of adults with TB problems. Method: This writing is a case study using Quasy pre-post test experiments without control, which compares pre- and post-tests in the same group before and after the intervention is given, with a sample size of 40 respondents. The results showed that there was an increase in the average knowledge, attitudes and skills in caring for TB sufferers before and after the intervention with a p-value <0.000 (<0.05), a decrease in shortness of breath in TB sufferers before and after the intervention with a p-value <0.000, an increase in quality life of TB sufferers before and after intervention with a p-Value <0.000. The implementation of the LAPER ASEFT intervention is effective in improving the behavior of groups of adults with TB problems in treatment, reducing shortness of breath, and improving the quality of life of TB sufferers. Nurses are expected to be able to implement LAPER ASEFT to improve TB care behavior and improve the quality of life of TB sufferers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Nafrah Albar
"Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit umum yang menyebabkan keterbatasan aliran udara dan masalah pernapasan. Penderita PPOK biasanya datang dengan keluhan sesak napas, batuk, produksi sputum, dan adanya suara napas wheezing. Perburukan gejala pada pasien seperti saturasi oksigen yang rendah dinamakan PPOK eksaserbasi. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien PPOK eksaserbasi dengan intervensi tripod positioning dan active cycle of breathing exercise (ACBT). Karya ilmiah ini menggunakan metode case study pada satu pasien yang dirawat selama lima hari. Evaluasi dari intervensi didapatkan adanya peningkatan saturasi oksigen setelah diberikan intervensi tripod positioning dan ACBT.
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a common disease that causes airflow limitation and breathing problems. COPD patients usually present with complaints of shortness of breath, cough, sputum production, and wheezing breath sounds. Worsening symptoms in patients such as low oxygen saturation are called COPD exacerbations. This paper aims to analyze nursing care for COPD exacerbation patients with tripod positioning and active cycle of breathing exercise (ACBT) interventions. This scientific paper uses a case study method on one patient who was treated for five days. Evaluation of the intervention found an increase in oxygen saturation after being given tripod positioning and ACBT interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Astuti AW
"Praktik residensi keperawatan medikal bedah adalah bagian dari pendidikan profesi yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan perawat spesialis. Perawat spesialis diharapkan dapat melaksanakan perannya dalam memberikan pelayanan keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem pernapasan. Peran tersebut sejalan dengan kompetensi yang harus dicapai selama praktik residensi berupa pemberian asuhan keperawatan, penerapan praktik keperawatan berbasis bukti dan proyek inovasi. Pemberian asuhan keperawatan diterapkan kepada satu pasien kelolaan utama dengan kasus PPOK dan 30 kasus resume menggunakan pendekatan model adaptasi Roy. Penerapan tindakan keperawatan berbasis bukti ilmiah yang dilakukan yaitu pemberian posisi condong kedepan dan Latihan nafas pursed lips breathing pada pasien dyspnea dengan penyakit paru. Proyek inovasi yang diterapkan yaitu Pengembangan Self Manajemen Dengan Video Latihan Breathing Exercise : ACBT Dalam Meningkatkan Airway Clearance Pada Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa model adaptasi Roy dapat digunakan sebagai pendekatan dalam asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem pernapasan untuk mengembangkan mekanisme adaptif pasien. Pemberian posisi condong kedepan dan Latihan nafas pursed lips breathing dapat menurunkan sesak napas pada pasien dengan penyakit paru. Selain itu, Latihan Breathing Exercise : ACBT Dalam Meningkatkan Airway Clearance Pada Pasien mendapat evaluasi yang positif dan dapat diterapkan di tatanan klinis sebagai inovasi pengkajian dan manajemen keperawatan mandiri pada pasien PPOK selama di rumah.

Medical surgical nursing residency practice is part of professional education that aims to produce specialist nurses. Specialist nurses are expected to carry out their role in providing nursing services in cases with respiratory system disorders. The role is in line with the competencies to be achieved during residency practice in the form of providing nursing care, implementing evidence-based nursing practice and innovation projects. Nursing care was applied to one primarily managed patient with a case of COPD and 30 resume cases using Roy's adaptation model approach. The application of scientific evidence-based nursing actions carried out is the provision of a forward leaning position and pursed lips breathing exercises in dyspnea patients with lung disease. The innovation project applied is the Development of Self Management with Video Breathing Exercise: ACBT in Increasing Airway Clearance in Patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). The results of the practice analysis show that Roy's adaptation model can be used as an approach in nursing care of patients with respiratory system disorders to develop patient adaptive mechanisms. Forward leaning and pursed lips breathing exercises can reduce shortness of breath in patients with lung disease. In addition, Breathing Exercise: ACBT in Increasing Airway Clearance in Patients received a positive evaluation and can be applied in clinical settings as an innovation in self-assessment and nursing management in COPD patients while at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library