Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donny Hidayat
Abstrak :
Perencanaan produksi sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam kegiatan produksi dan operasionalnya dengan memperhatikan sumber daya perusahaan yang terbatas. Sehingga diperlukan peran atau partisipasi organisasi perusahaan dalam proses perencanaan produksi tersebut. Perencanaan produksi agregat merupakan perencanaan yang menghasilkan rencana produksi untuk dapat memenuhi permintaan pasar sesuai dengan kapasitas yang ada dan menggunakan sumber daya perusahaan seefektif mungkin dengan anggaran biaya serendah mungkin. Proses strategi dalam pengerjaan perencanaan produksi agregat ini menggunakan mixed strategy, dimana strategi perencanaannya menggunakan lebih dari satu kapasitas dalam memenuhi permintaan, yaitu :
  1. Exact production, vary workforce.
  2. Constant workforce, vary inventory and stockout.
  3. Constant low workforce, subcontract.
  4. Constant workforce, overtime.
Perencanaan produksi agregat manghasilkan kelompok produk, yang kemudian dibagi lebih detail ke dalam produk individu dengan menggunakan pejadwalan produksi atau jadwal induk produksi. Dalam penelitian dan analisa pada perhitungan dapat dihasilkan :
  1. Alternatif 2 (Constant workforce, vary inventory and stockout) dan alternatif 4 (Constant workforce, overtime) menghasilkan total biaya terendah dibandingkan alternatif lainnya.
  2. Strategi perencanaan produksi menjadi optimal dengan dilakukannya perencanaan produksi agregat sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan menjadi rendah.
Pihak manajemen perusahaan sebaiknya melakukan perencanaan produksi dalam kegiatan produksi dan operasionalnya agar dapat memenuhi permintaan pasar dengan menggunakan sumber daya perusahaan seoptimal mungkin sehingga perusahaan menanggung beban biaya yang rendah. ......Production planning is importantly needed by a company in its process of production and the operational system without neglecting the limited resources of the company itself. Therefore, the role or participation of the company's organization conducts an important part in the production planning process. The aggregate production planning is a plan aiming towards a planning results of fulfilling the market demand equivalent to the present capacity and effectively applying company resources with as low budget out flow as possible. The strategic process in exerting this aggregate production planning is by employing mixed strategy, where the planning strategy is to use more than one capacity in the effort of fulfilling the demand :
  1. Exact production, vary workforce.
  2. Constant workforce, vary inventory and stock out.
  3. Constant low workforce, subcontract.
  4. Constant workforce, overtime.
Aggregate production planning results as group products where later is devided in more detail in individual products using production scheduling or master production schedule. Through research and analysis by calculation, it may conclude :
  1. Alternative 2 (Constant workforce, vary inventory and stock out) and alternative 4 (Constant workforce, overtime) has resulted the lowest total budget compared by other alternatives.
  2. Production planning strategy would result in an optimal outcome with the application of aggregate production planning and reduce the company's budget.
It would be reasonable for company management to conduct production planning in the process of production and its operational system in effort of the fulfillment of market demand and by optimalizing company resources for resulting a low budget cost of the company.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T2840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhadi
Abstrak :
Studi Perencanaan Manajemen Produksi dan Inventori (PIM) pada LOBP Tanjung Perak UPPDN V Surabaya adalah suatu studi evaluasi pelaksanaan yang dilaksanakan saat ini di LOBP Tanjung Perak terhadap prinsip-prinsip PIM MRP II dan kemungkinan penerapan PIM Solusi, sebagai pengembangan PIM saat ini dengan lebih memperkuat penerapan PlM MRP II. Dalam studi ini juga dilakukan perhitungan uji coba penerapan PIM Solusi dan hasilnya dibandingkan dengan PIM saat ini. Pada perhitungan penerapan PIM Solusi dilakukan tahapan standar, yaitu mulai forecasting, production planning, master production scheduling, dan material requirement planning. Hasil perhitungan tersebut dibandingkan PIM saat ini dengan kondisi nyata pada bulan yang sama, yaitu bulan April 2000. Perbandingan tersebut meliputi faktor kelebihan stok, kekurangan stok, dan jumlah akhir material bahan baku. Dari studi ini didapatkan hasil bahwa PIM saat ini telah menerapkan sebagian besar prinsip PIM MRP II dan dengan kondisi saat ini memungkinkan untuk lebih dikembangkan penerapan prinsip MRP II sebagai PIM Solusi. Dan dari perbandingan uji coba PIM Solusi menunjukkan kondisi yang lebih baik dari PIM saat ini apabila safety stock yang diambil adalah 0-75% dari rencana produksi. Selain hasil studi di atas, hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah penentuan besarnya safety stock (SS). Studi ini menjelaskan bahwa besar SS selain untuk menentukan besarnya pelayanan pelanggan, juga menentukan optimalisasi biaya produksi dan inventori dibandingkan biaya kekurangan produk. ......The study of Production and inventory management planning (PIM) at LOBP Tanjung Perak UPPDN V Surabaya is the PIM evaluation study that has done at LOBP Tanjung Perak against PIMMRP II principals, and possibility to apply improvement PIM with more MRP II principals. In this study, Improvement PIM is done as case to compare with existing PIM. The processes of improvement PIM follow the standard of MRP II are forecasting, production planning, master production scheduling, and material requirement planning. And the results will be comparing in over stock, shortage stock and volume of inventory with existing PIM at April 2000 realizations. The results of this study show that the existing PIM have applied almost all of MRP principals, so that is possible to improve become PIM that base on all of MRP principals. And the result of evaluations gives a fact that the improvement PIM with safety stock 0 - 75% production planning is better than existing PIM. The important thing that we can get from this study is that safety stock not only determine customer service level, but also production and inventory cost optimally to shortage product cost.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sambas Sundana
Abstrak :
ABSTRAK Pelaksanaan produksi di PT ?X? sering mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan dari konsumennya dikarenakan kondisi permintaan yang selalu berfluktuatif. Dengan demikian perusahaan perlu membuat suatu srategi proses produksi dalam mengantisipasi permintaan tersebut dengan mempertimbangkan biaya produksi yang paling minimal. Dalam menentukan strategi proses produksi diterapkan metode Chase Strategy, Assigned Workforce Levels dan Level Strategy dengan kriteria minimasi ongkos totalnya. Variabel-variabel ongkosnya meliputi ongkos tenaga kerja langsung, ongkos rekrut, ongkos PH, ongkos jam kerja normal, ongkos lembur, ongkos simpan, ongkos backorder dan ongkos lost sales. Dengan bantuan program Quantitative systems (QS) version 3.0 dipilih metode terbaik dari ketiga metode yang diusulkan. Secara keseluruhan didapat strategi yang terbaik yaitu dengan memakai metode Assigned Workforce Levels yang memberikan ongkos total kumulatif tenaga kerja per tahun sebesar Rp. 9.945.847,- sedangkan ongkos total produksi per tahun untuk Audio part sebesar Rp. 83.723.960,- TV part sebesar Rp. 133.800.216,- Rak Nasional sebesar Rp. 720.194.496,- Rak Sanyo sebesar Rp. 764.004.288,- Rak Mitsubitshi seb.car Rp. 836.290.560,- MDF 2500 sebesar Rp.887.041.472,- dan MDF 3000 sebesar Rp. 1.190.621.440,-
ABSTRACT The carrying out of production at PT. 'X' frequently find it difficult to meet the demand of its consumers, because of the demand's condition which is very fluctuate. The company needs a kind of process production strategy to anticipate the demand by considering the minimum production cost. In determining the process production strategy, method of Chase strategy, Assigned Workforce levels and Level strategy are implemented with the criteria of minimized total cost. The cost variables include regular workforce cost, hiring cost, firing cost, regular man hours cost, overtime cost, inventory cost, backorder cost and lostsales cost. With the help of Quantitative Systems (QS) version 3.0, the best method is chosen of the three ones proposed. As it turn out, the Assigned Workforce Levels method proved to be the most applicable, by giving the total cumulative workforce cost per year is 9,945,847 rupiahs, while the total production cost per year for Audio part is 83,723,960 rupiahs, TV part is 133,800,2I6 rupiahs, Rack National is 720,194,496 rupiahs, Rack Sanyo is 764,004,288 rupiahs Rak Mitsubitshi is 836,290,560 rupiahs, MDF 2500 is 887,041,472 rupiahs and MDF 3000 is 1,190,521,440 rupiahs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Dunan Achiruddin
Abstrak :
ABSTRAK
PT. Kapurindo Sentana Baja (KSB) memiliki beberapa customer yang telah melakukan pembelian secara rutin, diantaranya perusahaan air minum, waste water treatment, pabrik-pabrik peleburan baja, pabrik-pabrik gula rafinasi, concrete dan lain-lain. Konsumen utama dari KSB ini adalah pabrik peleburan baja PT. Krakatau Steel (KS) yang melakukan pembelian berupa Quick Lime. Pada bulan Juli tahun 2006, KS menghentikan pembeliannya dari KSB karena KS sudah memiliki Bisnis Unit (pabrik) yang dapat menghasilkan sendiri produk Quick Lime. Walaupun demikian KS tetap membeli Quick Lime dari pemasok- pemasok kecil lain yaitu industri tradisional yang menggunakan metode pembakaran konvensional. Padahal sebagian besar penjualan KSB ditujukan kepada KS. Akibatnya KSB saat ini mengalami permasalahan yaitu kehilangan pasar utamanya dan kapasitas mesin idle sebesar 68,5% dari seluruh kapasitas produksinya.

KSB berdiri pada tahun 1990 yang merupakan anak perusahaan dari KS. Pada saat terjadi krisis ekonomi tahun 1998, KSB dinyatakan pailit dan vakum selama kurang lebih setahun. Pada tahun 1999 pihak manajemen KSB menjual saham-sahamnya kepada group Wasa Mitra Engineering sebanyak 80% dan kepada Narakita Mitra Sarana sebanyak 20%. Kemudian perusahaan kembali berproduksi pada bulan Mei tahun 2000 sampai dengan sekarang. Di bawah Pengelolaan manajemen baru KSB berkomitmen untuk berupaya menghasilkan produk-produk kapur yang berkualitas tinggi (High Grade Lime Product) dan memberikan service yang Iengkap untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan.

Kehilangan utilisasi kapasitas produksi ini mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan antisipasi yang dapat mengembalikan perusahaan kepada kondisi awal dan menciptakan profit. Manajemen KSB dihadapkan oleh dua inisiatif yang mungkin dapat dijalankan bersamaan yaitu menawarkan produk Slaked Lime secara Iebih agresif dan tetap bersaing dengan perusahaan kapur tradisional dengan tetap menjual Quick Lime.
2007
T21235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. Made Kusumawati A.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addheko Amhak Deccy
Abstrak :
Kebutuhan akan tenaga kerja yang diperlukan bagi kelancaran proses produksi merupakan suatu hal yang sangat penting, karena satal satu kriteria untuk menilai apakah suatu perencanaan produksi baik atau tidak dapat dilihat dari jumlah pekerja yang optimal dan menghasilkan biaya yang sekecil mungkin. Berdasarkan hal tersebut, maka pengambilan keputusan mengenai perencanaan produksi perlu dilakukan peneliiian guna mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitian ini ingin diketahui alternatif penggunaan rencana produksi berdasarkan permintaan produk menggunakan jumlah tenaga kerja dengan kerja lembur atau tanpa Iembur dalam merencanakan jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk periode tahun 1996. Dengan menghitung waktu standar, melakukan peramalan permintaan produk maka dapat dianalisa dan dibuat suatu usulan rencana produksi dan kebutuhan tenaga kerja untuk periode produksi tahun 1996.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Irawaty
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S36605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Victor Kams Agustinus
Abstrak :
Perencanaan produksi yang baik adalah pcrencanaan yang mempcrhatikan efesiensi kenja yang ada, berapa kebutuhan pekerja yang optimal yang dapat menekan sekecil mungkin biaya yang dikeluarkan pihak perusahaan namun tetap dapat memenuhi kebutuhan permintaan yang ada. Dalam penulisan sluipsi ini ingin dikeiahui altematif perencanaan produksi yang baik dengan memperbaiki efesiensi kexja yang ada, guna memenuhi kebutuhan pennintaan yang akan datang periode Juni?97 - Mci '98 ( berdasarkan peramalan ) serta menentukan jumlah tenaga kelja yang dibutuhkan selama periode tersebut berikut penggunaan jam kerja hiasa dan jam lernbur berdasarkan perhjtungan waktu standar. Melalui perhitungan waktu standar akan diketahui jam orang yang dibutuhkan untuk satu unit produk serta kebutuhannya untuk periékfé tertentu, Ialu selanj utnya kita dapat menentukan suatu rencana produksi schingga dapat diperoleh perencanaan yang mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Penekanan biaya seminimal mungkin akan meningkatkan proiit perusahaan dalam pengertian bahwa perusahaan tidak lagi rnengeluarkan biaya untuk hal- hal yang ticlak perlu, dan dapat mengalokasikannya untuk kegiatan lain yang lebih berguna sena pemsahaan dapat meningkatkan kemampuan daya saingnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulie Kartika Sari
Abstrak :

ABSTRAK
PT. X merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur alat berat, memiliki visi untuk menjadi perusahaan menufaktur kelas dunia. Dalam menyongsong era globalisasi PT. X dihadapi oleh persaingan pasar yang semakin kompetitif, karenanya PT.X merasakan perlunya pengembangan segmen produksi yang semula berorientasi pada produk (product orienred) menjadi segmen produksi yang berorientasi pada konsumen (customer oriented) untuk merebut calon pelanggan.

Usaha PT. X dalam pengembangan produksi ini adalah dengan menawarkan produk dalam berbagai pilihan, dimana konsumen diberi keleluasaaan untuk memilih sendiri spesifikasi produk yang akan dibelinya, serta mempercepat waktu pengiriman (delivery time) produk ke tangan konsumen. Di sisi lain pengembangan produksi ini mengakibatkan meningkatnya kompleksitas pada proses perencanaan produksi.

Sejauh ini PT. X telah menyusun suatu konsep perencanaan prduksi untuk dapat memenuhi kondisi-kondisi tersebut. Namun ditemukan adanya kakurangan- kekurangan dalam konsep tersebut yang menyebabkan proses perencanaan produksi menjadi kurangan efisien. Hal inilah yang menjadi alasan diterapkannya teknologi informasi SAP R/3 dalam proses perencanaan produksi pada PT. X.

Sistem SAP R/3 adalah suatu sistem infomasi yang bersifat terbuka (open system) dan terintegrasi penuh dengan seluruh baian perusahaan, serta memiliki kemampuan otomatisasi yang sangat tinggi. Melihat besarnya peran perencanaan produksi terhadap pelaksanaan proses produksi, maka skripsi ini berusaha memberikan suatu alternatif penerapan sistem SAP R/3 dalam proses perencanaan produksi untuk menghapus segala kekurangan yang ada dan memberikan kelebihan lain agar didapatkan kemudahan, kelancaran, serta keakuratan dalam proses perencanaaan produksi, demi tercapainya perencanaan produksi dengan tingkat efisiensi yang lebih maksimal.
1997
S36638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>