Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuditia Nurimaniar
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengembangan kapasitas pegawai dalam menyusun bahan rumusan kebijakan pada Badan Litbang HAM. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptis analisis. Adapun informan yang dilibatkan sebanyak 15 orang, yang berasal dari Balitbang HAM, Ditjen PP, Akademisi, dan Stakeholder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas pegawai dilihat dari kemampuan dan jumlah pegawai dalam menyusun bahan rumusan kebijakaan masih minim, sehingga membutuhkan pengembangan kapasitas yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Balitbang HAM yaitu dengan diberikannya Diklat, Bimtek, dan magang pada lembaga yang lebih mapan dan berkompeten, serta rekruitmen pegawai yang ideal.
ABSTRACT
This thesis attempts to analyze employer capacity development in drafting policy paper materials at the Human Rights Research and Development Agency. This qualitative research uses analytic-descriptive approach. This research involves fifteen informants from the Human Rights Research and Development Agency, the Directorate General for Legislations, academics, and other stakeholders. The research findings indicates that from capability and quantity point of view, the employer’s capacity in drafting policy paper materials is still lacking, therefore there is a need for a capacity development in conformity with the needs and condition at the Agency. This capacity development could be conducted through education and training, technical assistance, and internship at a more competent institution, along with a good staff recruitment.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Puspita Sari
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 yang telah mengamanatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meninjau kembali struktur kelembagaan atau organisasi perangkat daerahnya. Penerbitan Peraturan Pemerintah ini disebabkan karena telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang berimplikasi pada perubahan urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintahan pusat dan daerah. Peraturan ini bertujuan meningkatkan efisiensi dalam mengurangi belanja pegawai untuk dialokasikan kepada belanja publik dan mengurangi jabatan struktural. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia memiliki otonomi khusus, sehingga pelaksanaan restrukturisasi perangkat daerah di Provinsi DKI Jakarta memiliki pendekatan yang berbeda dengan daerah lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan restrukturisasi organisasi melalui strategi strategi dynamic conservatism yaitu tidak terlalu melibatkan pihak luar. Kemudian, terdapat perubahan yang terjadi setelah dilakukannya restrukturisasi dilihat dari adanya pengurangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada belanja pegawai dan pengurangan jabatan struktural, namun perubahan tersebut sangat tidak signifikan.
ABSTRACT
This thesis discusses Government Regulation Number 18 of 2016 which mandates the DKI Jakarta to review the institutional structure or local apparatu organization. The issuance of this Government Regulation is due to the enactment of Law Number 23 of 2014 concerning Local Government which has implications for changes in mandatory affairs and elective functions which are the authority of the central and regional governments. This regulation aims to improve efficiency in reducing personnel expenditure to be allocated to public expenditure and reduce structural positions. DKI Jakarta as the National Capital of Indonesia has special autonomy, so that the implementation of regional restructuring in DKI Jakarta has a different approach to other regions. This study uses a qualitative approach and data collection through in-depth interviews and literature studies. The results showed that DKI Jakartas restructured the organization through a strategy of dynamic conservatism strategy that is not too involving outside parties. Then, there were changes that occurred after the restructuring was seen from the reduction in the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) on personnel expenditure and the reduction of structural positions, but the change was very insignificant.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Yessi Emma Ninta
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai analisis efektivitas Bagian Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri terhadap tindak lanjut temuan maturitas SPIP di lingkungan Kementerian Dalam Negeri.Teori yang digunakan Pengukuran efektivitas pada penelitian ini adalah teori efektivitas organisasi melalui pendekatan sasaran atau output. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas Bagian Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan di Inspektorat Jenderal terhadap hasil tindak lanjut penilaian maturitas SPIP di lingkungan kementerian dalam negeri. Metode Penelitian pada skripsi ini menggunakan pendekatan post-positivist menggunakan desain deskriptif, teknik pengumpulan data adalah wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan Bagian Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan belum sepenuhnya efektif melaksanakan tindak lanjut rekomendasi temuan penilaian maturitas SPIP, dikarenakan untuk kelengkapan dokumen masih terdapat kekurangan, sehingga perlu diperbaiki. Bagian Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan disarankan untuk memperbaiki kelengkapan dokumen melalui rekap dalam bentuk softcopy dan meringkas penilian risiko dari setiap komponen kementerian dalam negeri untuk mempermudah analisis penilaian risiko.
This thesis discusses the effectiveness analysis of the Ministry of Home Affairs Inspectorate Generals Analysis and Evaluation Section on the follow-up of SPIP maturity findings within the Ministry of Internal Affairs. The theory used Measurement of effectiveness in this study is the theory of organizational effectiveness through the target or output approach. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of the Monitoring Results Evaluation and Analysis Section at the Inspectorate General on the results of follow-up assessments of SPIP maturity within the Ministry of Home Affairs. The research method in this paper uses a post-positivist approach using descriptive design, data collection techniques are interviews and literature. The results of this study show that the Section of Analysis and Evaluation of Supervision Results has not been fully effective in carrying out the follow-up recommendations on the SPIP maturity assessment findings, because the documents are still lacking, so it needs to be corrected. The Supervision Analysis and Evaluation Section is recommended to improve the completeness of documents through recap in the form of softcopy and summarize risk assessment from each component of the Ministry of Home Affairs to facilitate the risk assessment analysis.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Hatta
Abstrak :
Penelitian yang dilakukan ini dilandasi untuk mendapatkan gambaran kondisi awal UI-BHMN pada masa transisi perubahan statusnya. Penilaian ini diharapkan dapat dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dengan perbaikan yang diperlukan Pendekatan yang digunakan adalah Organizational Effectiveness, dengan pendekatan ini dihampkan dapat unluk mengevaluasi slmktur organisasi UI-BHMN. Metode penelitian yang digunakan lebih bersifat kualitatif dan pengumpulan datanya bersifat kualitatif dan kuantilalif Data primer didapat dari kuisioner yang mengacu pada penelitian Perancangan Awal Sistem Penilaian Kesehatan Organisasi UI-BHMN, Dan data sekunder didapal dan wawancara Data primer digunakan untuk mendapalkan perforrna tiap krileria yang lelah ditetapkan sebelumnya dan data sekunder digunakan untuk penentuan target pe-ncapaian untuk scoring. Hasil itu semua kemudian diolah dengan menggunakan Objecfive Matrix, dimana akan didapatkan nilai index pencapaian dari deputifdirektorat tertenlu. Index pencapaian tiap deputif direktorat yang didapat dan pengolahan Objective MOFiI tersebut akan dianalisa dan dibandingkan sehingga dapai diketahui performa deputi/direktorat terhadap keseluruhan struktur organisasi Dari titik tersebut diharapkan UI-BHMN dapat merencanakan dan menentukan Iangkah- langkah yang diperlukan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki termasuk mengevaluasi struktural. ......The purpose of this research is to get the picture of beginning condition of UI-BHMN in their transition of status changing. Hopely, this measurement can be implemented gradually and continue with improvement as needed. This research using Organizational Effectiveness approach, which is expected to get evaluate the UI-BHMN organization structure. The research methode that used, is more qualitative, with data collection methode is qualitative and quantitative. Primary datas are got through questionnaire which is based on "Primary Design of Ul-BHMN Organizational Health Measurement System" research. And secondary datas are got through interview. The primary datm used to get performance of each criterias which decided and secondary datas used to determine achivement target for scoring purpose. The all result would be processed using Objective Matrix, then achivement index value of deputy/directorate will be get. Achivement index of each deputy/directorate that got through from Objective Matrix processing will be analyzed and compared then we got deputy/directorate performance according to the whole organizational structure. From that point, hopely UI-BUMN able to plan and determine the path that needed as well as their condition and capability including structural evaluation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Desy Chaerani
Abstrak :
Penilaian Kinerja yang dilakukan selama ini dapat merubah prinsip - prinsip manajemen yang digunakan, pada masa sekarang pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari perspektif keuangan tetapi juga melihat perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif penumbuhan dan perspektif pembelajaran. Pengukuran kinerja dengan keempat perspektif ini disebut dengan konsep Balanced Scorecard merupakan konsep pengukuran kinerja dari sistem manajemen suatu perusahan yang dilakukan tehadap perspektif keuangan dan non keuangan seperti yang tersebut diatas. Penerapan Balanced Scorecard yang tepat akan sangat berguna bagi Bank Indonesia dalam menilai kinerja organisasi terutama untuk mengetahui serta mendeteksi sejak dini terjadinya inefisiensi dalam perusahaan, terjadinya kerugian serta karyawan yang tidak memiliki kapabilitas ataupun hal - hal lain yang membuat kinerja perusahaan menurun ataupun mengalami kerugian. Selain itu dengan penerapan Balanced Scorecard yang sesuai dengan perusahaan maka penentuan KPI dapat mencakup sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan masukan - masukan kepada Bank Indonesia dalam penerapan Balanced Scorecard, terutama dalam menentukan tolak ukur yang lebih memadai untuk setiap perspektif yang ada pada Balanced Scorecerd disesuaikan dengan kondisi lembaga / instansi serta sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Bank Indonesia (BI) Bank Sentral memiliki culture yang merupakan faktor penentu keberhasilan yang memberikan keunggulan dan nilai tambah. Adapun Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) yaitu Kompetensi, Integritas, Transparansi dan Akuntabilitas (KITA / KOMPAK). Untuk meneaapkan Balanced Scorecard lebih lanjut maka perlu adanya komitmen serta dukungan dari seluruh personel yang ada dalam organisasi. Selain pemahaman dan penerapan Bank Indonesia core value pads setiap personel juga mendukung penerapan Balanced Scorecard supaya berjalan dengan lancar. Untuk itu diperlukan proses interaksi yang lebih intensif antara penyusun konsep SPAMK dengan para pekerja, disaru pihak guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari para pekerja dan dipihak lain untuk mendapatkan feedback bagi penyempurnaan sistem. Untuk Pelaksanaanya diperlukan dukungan dan komitmen manajemen puncak serta integritas yang tinggi dari setiap individu yang terkait dalam penilaian. Menurut konsep BSC strategi organisasi perlu dipetakan, disosialisasikan dan dijabarkan kebawah agar setiap individu dalam bekerja dan beraktivitas berfokus pada strategi yang tepadu. Corporate scorecard memiliki posisi strategis untuk mengkoordinasikan sistem manajemen strategik, yaitu berperan dalam prose manajemen kinerja yang berorientasi jangka pendek dalam mengelola operasi, dan juga berperan dalam jangka panjang dalam proses pengelolaan strategi, yaitu memperbaharui dan menguji strategi, sehingga memberikan landasan pross pengelolaan strategi yang berkelanjutan. Disamping itu Corpoate scorecard juga berfungsi sebagai sarana untuk menjembatani kesenjangan manajerial bagi pengelolaan human capital dan struktural capital yang masing masing merupakan komponen knowledge capital. Corporate scorecad mengkoordinasikan dan menyelaraskan aktifitas struktural capital dalam bentuk proses kerja, cars kerja, budaya kerja, koordinasi, kinerja kelompok, dsb, sehingga akan memberikan kontribusi pada peningkatan knowledge capital dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi lembaga instansi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari El Sandi RDS
Abstrak :
Penelitian dalam studi kasus ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap performance measurement system berbasis balanced scorecard yang diterapkan di PT X. Melalui penelitian ini juga dilakukan penelaahan strategi PT X sebagai bank umum, dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Selanjutnya dilakukan perancangan strategy map dan balanced scorecard berdasarkan visi, misi, values, serta strategi perusahaan, serta bagaimana strategi tersebut disampaikan ke seluruh organisasi dengan pendekatan balanced scorecard. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada PT X, melalui studi literatur terkait pelaksanaan performance management system dan balanced scorecard di PT X. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penilaian kinerja PT X menggunakan unit scorecard pada setiap bagian/unit di perusahaan. Namun demikian perlu dilakukan pemetaan strategi yang jelas serta acuan balanced scorecard yang lengkap, untuk memperoleh pemahaman strategi perusahaan yang menyeluruh. ......Research in this case aims to review the performance measurement system based on balanced scorecard implemented in PT X. This study had also conducted a strategic review of PT X as a commercial bank with a consideration of corporate's internal and external environment. Moreover, it conducted a strategy map and balanced scorecard design based on corporate's vision, mission, values, and strategy as well as the way it had been informed throughout the organization with the balanced scorecard approach. This study uses a study approach of PT X with a study of literature related to the implementation of performance management system and balanced scorecard in PT X. The result of this study concludes that the assesment of the performance of PT X uses the unit scorecard on each section/unit in the company. However, it is needed to make a clear strategy map and complete balance scorecard references to obtain a through understanding of corporate strategy.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31467
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ismadjaja Toengkagie
Abstrak :
Sejak beroperasinya PT. BBJ pada tanggal 15 Desember 2000 sampai dengan tahun 2004 belum ada konsep pengukuran kinerja yang menjadi pengukuran PT. BBJ. Dalam praktek selama ini setiap tahun pihak PT. BBJ menyusun Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT), sebelum dilaksanakan RKAT tersebut disampaikan terlebih dahulu kepada BAPPEPTI untuk dibahas agar BAPPEPTI sebagai Badan Pengawas dapat mengetahui program kerja yang akan dilaksanakan oleh PT. BBJ. Selanjutnya program kegiatan tersebut pada setiap akhir tahun dilaporkan kepada BAPPEPTI dalam bentuk laporan tahunan. Dalam laporan tahunan tersebut yang dilaporkan pelaksanaan kegiatan selama satu tahun termasuk laporan keuangan yang meliputi ; Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas. Sefama ini Iaporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan yang disampaikan oleh PT. BBJ digunakan oleh BAPPEBTI sebagai bahan evaluasi sampai sejauh mana perkembangan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PT. BBJ. Walaupun sampai saat ini belum ada peraturan atau standar pengukuran kinerja terhadap industri perdagangan berjangka, namun pada kesempatan ini penulis mencoba untuk melakukan pengukuran kinerja terhadap PT. BBJ yang bergerak dalam bidang industri perdagangan berjangka dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Adapun tujuannya adalah ingin mengetahui sampai sejauh mana kinerja PT. BBJ sampai saat ini bila diukur dengan pendekatan Balanced Scorecard. Pendekatan pengukuran kinerja Balanced Scorecard ini tidak hanya mengukur kinerja keuangan saja tetapi juga mengukur kinerja dari aspek non keuangan. Aspek non keuangan ini terdiri dari 3 (tiga) aspek yaitu : aspek pertumbuhan dan pembelajaran, aspek bisnis internal dan aspek pelanggan. Khusus untuk pengukuran kinerja keuangan kami menggunakan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. KEP-100/MBU/2002 Tanggal O4 Juli 2002, yang kami sesuaikan dengan lndustri Perdagangan Berjangka. Penelitian mengenai pengukuran kinerja PT. BBJ ini dilakukan secara deskriptif analitis untuk mendeskripsikan bagaimana mengukur kinerja perusahaan dengan mengukuran pendekatan Balanced Scorecard. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kesehatan PT. BBJ dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard, secara keseluruhan selama 4 tahun terakhir ini (tahun 2001 sid 2004) berada dalam kualifikasi kinerja sangat balk dengan skor 81 (delapan puluh satu) dengan perincian sebagai berikut : kinerja pertumbuhan dan pembeiajaran PT. BBJ berada daiam kualifikasi kinerfa baik dengan skor 24 (dua puluh empat), sedangkan kinerja proses bisnis intemal PT. BBJ berada pada kondisi kualltikasl balk dengan skor 12 (dua belas) dan kinerja aspek pelanggan PT. BBJ berada pada kualifikasl balk dengan skor 13 (tiga beias) dan terakhir adalah kinerja keuangan PT. BBJ berada pada kualifikasi sangat baik dengan skor 32 (tiga puluh dua). Diharapkan dimasa yang akan datang PT. BBJ harus dapat Iebih meningkatkan kinerja yang dianggap masih kurang, khususnya aspek tingkat pendapatan perusahaan per pegawai, peningkatan inovasi, dan untuk dibidang keuangan adaiah aspek asset turn over. Sehingga dimasa-masa mendatang kinerja-kinerja tersebut minimal akan sama dengan kinerja-kinerja Iainnya.
There was no draft of company working measurement became the measurement of PT.BBJ since the Operation of PT. BBJ on 15 December 2000 until 2004. Practically, every year PT BBJ arranges Yearly Working Plan Budget (YWPB) and in advance submitted to BAPPEPTI to be considered so that BAPPEPTI, as a controller, could realize the working plan implemented by PT.BBJ. Then, the said activity program at the end the year and in the form of yearly report handed to BAPPEPTI. In the yearly report the things reported would be one year activity implementation along with financial report covering: Balance Sheet, Income Statement, Statement of Changes in Financial Position, and inflow/outtiow of cash. So far, activity implementation and financial report that submitted by PT.BBJ is used by BAPPEBTI as an evaluation of how far the development of activity implementation can be reached by PT.BBJ. Nevertheless, there is still no rules or working measurement standardization over future trading, yet, the writer try to do the working measurement over PTBBJ operated in industrial future trading by using Balanced Scorecard Approach. The purpose would be how to realize how far PT.BBJ managed to do until the present time if measured by using Balanced Scorecard approach. This approach is not only measure financial working but also measure the working derived from non-financial aspect. Non-financial aspect consists of 3 (three) aspects, they are : learning and growth aspect, internal business aspect and customer aspect. To specially measure financial working we apply The Decree of the Ministry of BUMN No KEP-100/MBU/2002 dated 04 July 2002 which we adjust it to lndustry of Future Trading. This examination of the PT.BBJ working measurement is analytically and descriptively done to describe how to measure the working of company by using Balanced Scorecard approach. By using Balanced Scorecard approach, based on the examination, it soon be realized that the healthy level of PT.BBJ for the last 4 years (2001 up to 2004) is in excellent working performance with score 81 (eighty one) and the details, as follow : the performance of PT.BBJ leaming and growth is good performance with score 24 (twenty four), mean while PT. BBJ internal business process is in the condition of good qualification with score 12 (twelve) and the working of PTBBJ customer aspect is in good qualification with score 13 (thirteen) and finally would be PT. BBJ financial working is in excellent qualification with score 32 (thirty two). In the future PT.BBJ must be able to enhance its performance which is regarded still minimal, especially the earning level of company workers, innovation, and as for financial held shall be tum over asset aspect. So that the said working shall be minimally equivalent to the other workings.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Meningkatnya perkembangan industri yang diikuti dengan meningkatnya masalah lingkungan yang disebabkan kapasitas alam dalam mendaur ulang hasil pencemaran yang terbatas, menjadikan pertimbangan bagi pemerintah untuk menggalakkan perubahan arah dalam mengurangi pencemaran lingkungan dari pengolahan pada limbah yang dihasilkan kearah pencegahan pencegahan pencemaran yang bersifat proaktif yaitu dengan program produksi bersih yang lebih ditekankan pada efisiensi proses produksi suatu industri. Penelitian yang dilakukan penulis dalam rangka penerapan program diatas dilakukan pada pabrik kertas PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang yang pada saat ini telah mendapatkan sertirikat ISO 9000 dan ISO 14001. Penelitian diarahkan pada proses produksi kertas terutama terhadap pemakaian bahan baku dan bahan pembantu, serta melakukan pengkajian proses recycle dan re-use pada penggunaan air produksi yang disebut dengan White Water close system. Hasil analisa ditemukan adanya penggunaan bahan baku yang tidak sesuai dengan ketentuan sehingga menimbulkan limbah, dengan prosentase kadar limbah dibandingkan dengan hasil produksi kertas seperti berikut ini : Pada jalur produksi #1, limbah yang dihasilkan sebesar 2,17%. Pada jalur produksi #2, limbah yang dihasilkan sebesar 28,52% (akibat adanya pembuangan bubur sisa selama pergantian jenis produksi kertas. Pada jalur produksi #3, limbah yang dihasilkan sebesar 4,57%. Dalam upaya pelaksanaan produksi bersih untuk mengurangi limbah tersebut, penulis memberikan masukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut : 1. Pembuatan landasan peluncuran pulp yang memasuki pulper yang secara ekonomi memiliki Pay Back Periode (PBP) dalam kurun waktu 48,63 hari produksi. 2. Pembuatan secondary white water untuk mengantisipasi luapan air akibat terhentinya proses produksi. 3. Perbaikan bentuk permukaan lantai pada chest untuk mengurangi limbah akibat penyedotan bubur yang tidak sempurna. 4. Mengadapakan pelatihan bagi para karyawan dalam meningkatkan kemampuan dalam bekerja.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Becker, Brian E.
Boston: Harvard Bussines School Press, 2001
658.3 BEC h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sopiyan
Abstrak :
Untuk dapat bertahan, organisasi bukan hanya membutuhkan karyawan berkinerja, tetapi karyawan yang memiliki sikap Organizational Citizenship Behavior. Banyak faktor yang mempengaruhi dan meningkatkan sikap Organizational Citizenship Behavior diantaranya adalah Appreciative Leadership, Organizational Climate dan Perceived Organizational Support. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh Appreciative Leadership terhadap Organizational Citizenship Behavior, menjelaskan pengaruh Appreciative Leadership terhadap Organizational Climate, menjelaskan pengaruh Appreciative Leadership terhadap Perceived Organizational Support, menjelaskan pengaruh Organization Climate terhadap Organizational Citizenship Behavior dan menjelaskan pengaruh Perceived Organizational Support terhadap Organizational Citizenship Behavior. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Responden penelitian ini adalah pegawai di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Data dikumpulkan melalui kuesioner kepada 245 pegawai di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Analisis pengolahan data menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling SEM , melalui perangkat lunak SmartPLS 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa Appreciative Leadership berpengaruh terhadap Organizational Climate dan Perceived Organizational Support dan Organization Climate berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior. Sedangkan Appreciative Leadership terhadap Organizational Citizenship Behavior tidak memiliki pengaruh dan Perceived Organizational Support juga tidak memiliki pengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior. Apabila melalui mediasi Organizational Climate pengaruh tidak langsung , Appreciative Leadership berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior.
To survive, the organization not only requires employees to perform, but employees who have an attitude Organizational Citizenship Behavior. Many factors that influence and improve the attitude of Organizational Citizenship Behavior include Appreciative Leadership, Organizational Climate and Perceived Organizational Support. The purpose of this study is to explain the effect of Appreciative Leadership on Organizational Citizenship Behavior, to explain the effect of Appreciative Leadership on Organizational Climate, to explain the effect of Appreciative Leadership on Perceived Organizational Support, to explain the effect of Organization Climate on Organizational Citizenship Behavior and to explain the effect of Perceived Organizational Support to Organizational Citizenship Behavior. The approach of this research is quantitative research. Respondents of this research are employees at the Faculty of Medicine, University of Indonesia. Data were collected through questionnaires to 245 employees at the Faculty of Medicine, University of Indonesia. Analysis of data processing using Structural Equation Modeling SEM approach, through SmartPLS 3 software. The results showed that Appreciative Leadership has an effect on Organizational Climate and Perceived Organizational Support and Organization Climate influencing Organizational Citizenship Behavior. While Appreciative Leadership on Organizational Citizenship Behavior has no influence and Perceived Organizational Support also has no effect on Organizational Citizenship Behavior. If through mediation Organizational Climate indirect influence , Appreciative Leadership effect on Organizational Citizenship Behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T50641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>