Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nur Khofifah
Abstrak :
Wilayah Kecamatan Candi memiliki jumlah usia lanjut terbanyak se-Kabupaten Sidoarjo-Jatim. Sebagian besar tinggal bersama keluarga. Belum diketahui bagayma-na kemampuan keluarga merawat usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dan karakteristik usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut. Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan crosssectional study. Populasi penelitian adalah keluarga dengan usia lanjut berjumlah 1020 keluarga. Jumlah sampeI sebanyak 319 keluarga yang ditentukan dengan two stage cluster sampling. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah uji kai kuadrat, sedangkan untuk mengetahui subvaraibel yang paling dominan berhubungan dengan variabel dependen menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan 48,3% keluarga mampu merawat usia lanjut di rumah. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bey atara status ekonomi, pendidikan, pekerjaan istri, pengetahuan, sikap, umur usia lanjut dan status kesehatan usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut di rumah. Hasil analisis multivariat mendapatkan sub variabel yang paling dominan berhubungan dengan kemampuan keluarga yaitu sikap keluarga terhadap perawatan usia lanjut setelah dikontrol dengan subvariabel status ekonomi, pendidikan dan sikap keluarga serta umur usia lanjut. Saran untuk keluarga, hendaknya berpartisipasi aktif terbadap semua kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk perawatan usia lanjut. Bagi pelayanan keperawan komunitas, perlu dilakukan pengembangan Posyandu Usia Lanjut dengan meiibatkan keluarga dan pembentukan paguyuban keluarga dengan usia lanjut. Melalui wadah tersebut perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan dan memberdayakan keluarga secara optimal. Perlu penelitian lanjutan untuk factor reinforcing dan action research terkait dengan model perawatan usia lanjut di rumah yang dapat dipraktikkan keluarga sesuai dengan kapasitas yang dimiliki dengan mengaplikasikan transkultural nursing sebagai kerangka konsep penelitian.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Wijayanti
Abstrak :
Lansia merupakan saiah satu kelompok rawan dipandang dari segi kesehatan. Perubahanperubahan fisik dan psikologis akibat proses menua membutuhkan proses adaptasi. Ketidakmampuan lansia beradaptasi terhadap perubahan ini dan ketidak adekuatan dukungan keluarga dapat menimbulkan gangguan psikososial yaitu kehilangan. Adapun tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara dukungan keluarga dengan respons kehilangan pada lansia di desa Pekaja, Kalibagor Kabupaten Banyumas lama Tengah. Penelitian ini menggunakan disain diskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Total sampel 150 lansia, dengan kriteria inklusinya adalah lansia yang berusia 60 tahun ke atas. sehat, tinggal bersama keluarga, bersedia menjadi responden, dan bertempai tinggal di desa Pekaja, Kalibagor. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data sebelumnya dilakukan uji instrumen dengan metode pearson product moment (r > 0,361) dart tingkat reliabilitas serta validitasnya ditetapkan dengan melihat nilai alpha chronbach, untuk kuesioner B (r = 0,9593) dan kuesioner C (r = 0,9121). Hubungan antara dukungan keluarga dengan respons kehilangan pada lansia digunakan uji Kai kuadrat. Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa tingkat kejadiin lansia yang mengalami respons kehilangan adaptif sebanyak 80 orang (53,3%), sedangkan lansia yang mengalami respons kehilangan maladaptif sebanyak 70 responden (46,7%). Dari tujuh jenis dukungan keluarga yang terbukti secara bermakna mempengaruhi tingkat respons kehilangan pada lansia adalah dukungan keluarga melalui interaksi sosial (p=0,009), dukungan keluarga dalam upaya penyediaan transportasi (p = 0,019), dukungan keluarga dalam menyiapkan makanan (p = 0,017) dan dukungan keluarga melalui finansial (p = 0,04). Sedangkan dukungan keluarga yang paling dominan berpengaruh terhadap respons kehilangan lansia berdasarkan hasiI uji analisis Regresi logistik ganda adalah dukungan keluarga melalui interaksi sosial. Dan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lansia membutuhkan dukungan keluarga khususnya interaksi sosial guna menghadapi perubahan sebagai akibat proes menua. Hasil studi ini dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan terhadap lansia melalui pemberdayaan keluarga dalam memberikan dukungan yang lebih efektif.
The older people are one of healthy susceptible group. The adaptation process needs to prevent physical and psychological changing that effect of aging process. Lack of ability the older people to adapt and inadequacy the family support make psychosocial problems, such as loss. This study was descriptive core/ational with cross-sectional design that aim to examine the relationship between family support and the older people loss responses at Pekaja village Kalibagor, Banyumas Distric, Central of Java. The population were 150 older people whose equal and more than 60 years old and lived at Pekaja village, Kalibagor. The total sampling was used with inclusion criteria lived with their family, healthy and ready to be respondent. The instruments were tested for validity and reliability, the result r>0,361 with chronbach alpha, for quetlonnair B (r = 0,9593 ) and quelionnire C (r = 0,9121 ). To examine the relationship between family support and the older people loss responses Chi-square was used. The result of this study showed that the older people with adaptive responses were 80 peoples (53,3%), more than the older people with mal-adaptive responses 70 06,7%). There were the significant relationship between the family support and loss response of the older people.Tthere were also significantly correlated between interaction social support (p = 0,009), transportation aids support (p = 0, 019), financial support (p = 0,04) and family support for preparing of some food (p = 0,017). The family support dominant relationship with loss response were the interaction social support. The family support for the older people to aging process, is needed, especially interaction social family support. Finally, this study can used to improve the older people services through family empowerment to give support more effectively.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waode Hanifah Istiqomah
Abstrak :
Skripsi ini membahas hubungan antara strukur keluarga tanshin setai dan kerenggangan hubungan manusia dengan fenomena kodokushi pada lansia dalam masyarakat Jepang kontemporer. Melalui enam studi kasus kodokushi yang terjadi pada lansia di 23-ku Tokyo, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana struktur keluarga tanshin setai mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metodologi case study. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur keluarga tanshin setai merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Selanjutnya, kerenggangan hubungan yang dialami oleh lansia dalam struktur keluarga ini turut mempengaruhi terjadinya kodokushi. ......The focus of this study is the relation between one single person household and lack of human relationship with the occurance of kodokushi (dying alone) among the elderly in contemporary Japanese society. Regarding to the six case study of the kodokushi among the elderly in 23-ku of Tokyo, the purpose of this research is to understand how one single person household influence kodokushi (dying alone) among the Japanese elderly. This research's result shows that one single person household is a significant factor influencing the occurance of kodokushi among the Japanese elderly. Moreover, the lack of human relationship also influence the occurence kodokushi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43005
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Subekti
Abstrak :
ABSTRAK
Perpindahan usia lanjut ke panti werda merupakan masa transisi pengalaman hidup, dimana pertimbangan penempatannya adalah karena alasan terbatasnya sumber pendukung dari keluarga dan ketergantungan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang arti dan makna dari pengalaman tiga bulan pertama usia laujut tinggal di panti werda, Penelitian ini menggunakan metode riset kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif terhadap tujuh orang partisipan di panti werda Griya Asih Lawang. Metode pengumpulan data adalah wawancara secara mendalam dan menggunakan catatan lapangan, serta menggunakan metode analisis data studi Fenomenologi Colaizzi (1978). Hasil penelitian: peneliti dapat mengidentifikasi sembilan tema yaitu 2 alasan tinggal di panti werda, perasaan tinggal di panti werda, masalah yang dirasakan di panti werda, perubahan sejak tinggal di panti werda, makna terhadap diri sendiri dan makna terhadap keluarga, sumber dukungan, bentuk dukungan dan harapan terhadap hasil pelayanan. Kesimpulan : arti dan makna pengalaman tiga bulan pertama usia lanjut tinggal di panti werda yang digambarkan dalam tema-tema yang muncul, harus dipahami secara mendalam dan dimaknai secara utuh dan sebagai dasar untuk memberikan pelayanan yang lebih baik pada usia lanjut di panti werda. Hasil penelitian ini mempakan isu penting yang dapat teridentifikasi dan menjadi masukan bagi perawat, petugas panti, pengelola panri untuk melaksanakan program orientasi, tindakan pencegahan primer dan sekunder yang tepat untuk mengurangi dampak merugikan dari masa transisi perpindahan usia lanjut ke panti werda. Perlu mengembangkan hasil penelitian ini agar berguna untuk mengembangkan model asuhan keperawatan komunitas pada agregat usia lanjut khususnya di area panti werda.
2007
T22881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Reni Zulfitri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku lansia hipertensi dalam mengontrol kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas Melur Pekanbaru. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan rnetode probability sampling method dengan teknik secara gugus bertahap (multistage sampling), yang berjumlah 82 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia hipertensi berusia di atas 55 tahun, panca indra berfungsi baik, sehat jiwa, tingga! bersama keluarga, dan anggota keluarganya yang paling dominan bersama dan merawat lansia, yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Melur Pekanbaru. Uji statistik yang digunakan adalah uji Cl1i-Square. Hasil penelitian tentang hubungan dukungan keluarga (komposit dari dukungan emosional, dukungan fenghargaan, dukungan informasi, dukungan instrumental) dengan perilaku lansia hipertensi dalam mengontrol kesehatannya, didapatkan hasil adanya hubungan yang bermakna (p value = 0,042). Jika dilihat dari empat bentuk dukungan keluarga, hanya tiga bentuk dukungan keluarga yang mempunyai hubungan secara bermakna dengan perilaku lansia hipertensi dalam mengontrol kesehatannya, yaitu dukungan emosional (p value = 0,001), dukungan penghargaan (p value = 0,008), dan dukungan informasi (p value = 0,004). Dukungan keluarga yang paling dominan berhubungan dengan perilaku lansia hipertensi adalah dukungan emosional, dengan menggunakan uji regresi logistik Banda. Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lansia dengan penyakit kronis sangat membutuhkan dukungan dari keluarga, khususnya dukungan erosional, yang dapat meningkatkan semangat dan motivasi lansia untuk bersikap dan berperilaku sehat.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susiana
Abstrak :
Cedera terkait jatuh pada lanjut usia diidentifikasi sebagai masalah kesehatan masyarakat yang memiliki konsekuensi besar dalam mempengaruhi kualitas hidup lanjut usia. Identifikasi risiko jatuh penting dilakukan dalam upaya deteksi dini dan pencegahan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat jatuh pada lansia. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan instrumen penilai risiko jatuh pada lansia di masyarakat, dengan memodifiksi instrumen IFRAT (Indonesian Fall Risk Assessment Tool) yang pernah dikembangkan sebelumnya, namun memiliki nilai akurasi yang rendah. Instrumen Modifikasi IFRAT mengidentifikasi risiko jatuh secara multifaktor meliputi status sosiodemografi (umur jenis kelamin, wilayah tempat tinggal), faktor instrinsik (riwayat jatuh seblumnya, riwayat penyakit kronis, depresi, inkontinensia, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran dam gangguan keseimbangan) dan faktor ekstrinsik (lingkuran tempat tinggal dan konsumsi obat). Hasil penelitian ini mengidentifikasi prevalensi jatuh pada lansia dalam satu tahun terakhir sebesar 20% dan prevalensi jatuh selama monitoring ssebesar 12,5%. Instrumen M-FRAT memiliki akurasi yang baik berdasarkan nilai Receiver operating characteristic sebesar 0.76; 95%CI (0,688 – 0,824), dengan sensitifitas 71,15% dan spesifisitas 73,26%. Hasil uji kepraktisan menunjukkan bahwa instrumen M-IFRAT dapat diterima dan digunakan di lapangan. Dapat disimpulkan bahwa instrumen M-IFRAT akurat dan praktis untuk menilai risiko jatuh pada lansia di masyarakat. ......Fall-related injuries in the elderly are identified as a public health problem that has major consequences in affecting the quality of life of the elderly. One in four elderly people fall every year. Early detection of fall risk is useful in primary prevention efforts to reduce morbidity and mortality in the elderly caused by fall. This study is aimed at developing an instrument for assessing the risk of falls in elderly living in the community dwelling, by modifying the former instrument called IFRAT (Indonesian Fall Risk Assessment Tool) that has a low accuracy level. The Modified IFRAT identifies the risk of falling in a multifactorial approach including sociodemographic status (age, gender, region of residence), intrinsic factors (previous fall history, history of chronic disease, depression, incontinence, visual impairment, hearing loss and balance disorders) and extrinsic factors (home environment hazard and medication). The study identified the prevalence of falls in the elderly in the past year by 20% and the prevalence of falls during monitoring of 12.5%. The M-FRAT instrument has good accuracy based on the Receiver operating characteristic score of 0.76; 95%CI (0.688 – 0.824), with a sensitivity of 71.15% and a specificity of 73.26%. The practicality test show that the M-IFRAT is practical and acceptable to be applied in community. It can be concluded that the M-IFRAT is accurate and practical to assess the risk of falls in the elderly in the community.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriyati Amanah Fahmi
Abstrak :
ABSTRAK
Petugas pendamping perawatan lansia di panti sosial yaitu perawat dan pramusosial. Situasi, kondisi dan lingkungan yang dihadapi dalam merawat lansia dapat menjadi penyebab stres sampai dengan kelelahan petugas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres kerja dengan kelelahan pada petugas pendamping perawatan lansia. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 55 petugas pendamping perawatan lansia dari dua Panti Sosial Tresna Wreda di Jakarta. Pengumpulan data menggunakan kuesioner modifikasi dari Fatigue Assessment Scale FAS dan Work Stress Scale WSS untuk petugas perawatan lansia. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan bermakna dengan pola positif r= 0.439, p= 0.001 . Disimpulkan bahwa tingkat kelelahan akan meningkat seiring dengan tingkat stres kerja. Untuk mengurangi tingkat stres dan kelelahan, kepala panti sosial dapat menetapkan jadwal rotasi tempat kerja dan membuat program pelatihan merawat lansia.
ABSTRACT
Elderly care attendants are nurse and pramusosial aka nursing assistants . Situation, condition and environment from caring for the elderly can be a cause of stress until fatigue in care attendants. This study aims to determine the correlation between level of work stress and fatigue in an elderly care attendants. The design of this study was cross sectional with purposive sampling. This study involved 55 care attendants from two Social House Tresna Wreda in Jakarta. The data collection used a modification questionnaire from Fatigue Assessment Scale FAS and Work Stress Scale WSS for elderly care attendants. Pearson rsquo s correlation test results showed significant relationship with positive pattern r 0.439, p 0.001 . It was concluded that the level of fatigue will increase with the level of work stress. To reduce the level of stress and fatigue in care attendants, the head of social house can establish a workplace rotation schedule and create a training program for caring the elderly.
2017
S69777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Annisa
Abstrak :
Lansia berisiko tinggi mengalami kualitas tidur buruk sehingga banyak masalah kesehatan yang mungkin muncul karena penurunan kepuasan tidur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sleep hygiene dengan kualitas tidur pada lansia. Studi cross sectional dilakukan di empat Panti Sosial Tresna Werdha PSTW wilayah DKI Jakarta. Sampel penelitian berjumlah 103 lansia dengan rentang usia 60 sampai 111 tahun dan rerata 71,06 tahun. Instrumen yang digunakan berupa Sleep Hygiene Index SHI untuk menilai sleep hygiene dan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI untuk mengkaji kualitas tidur pada lansia. Hasil penelitian menunjukkan 51,5 lansia memiliki sleep hygiene buruk dan 81,6 mengalami kualitas tidur yang buruk. Ada hubungan yang signifikan antara sleep hygiene dan kualitas tidur p = 0,0001; r 0,321; OR 7,834; 95 CI 2,121 ndash;29,005 . Lansia dengan sleep hygiene baik memiliki peluang 7,8 kali lebih besar mengalami kualitas tidur baik daripada lansia dengan sleep hygiene buruk. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terkait faktor yang paling berpengaruh terhadap gangguan tidur lansia berdasarkan komponen pengkajian kualitas tidur PSQI yang dipengaruhi sleep hygiene. Praktik sleep hygiene memengaruhi baik atau buruknya kualitas tidur lansia di panti. Perawat berperan dalam program promotif terkait sleep hygiene pada lansia sehingga kualitas tidurnya dapat meningkat. ......Older adults have a high risk of poor sleep quality and so many health problems that may occur due to decreased sleep satisfaction. This study purposes to determine the relationship of sleep hygiene and sleep quality in elderly. The cross sectional study was conducted at four Elderly Care Institutions in DKI Jakarta. This research sample consisted of 103 elderly people who ranged from 60 to 111 years and mean age was 71,06. Data were collected with two instruments, Sleep Hygiene Index SHI for measuring sleep hygiene and the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI for assessing sleep quality in the elderly. The results showed 51,1 of elderly had poor sleep hygiene and 81,6 experienced poor sleep quality. It was explored that there was a significant relationship between sleep hygiene and sleep quality p 0,0001 r 0,321 OR 7,834 95 CI 2,121 ndash 29,005. The elderly with good sleep hygiene has a 7,8 times greater chance of experiencing better sleep quality than the elderly with poor sleep hygiene. Further research is expected to conduct for the most influential factors to elderly sleep disorders based on the sleep qualities components PSQI which are influenced by sleep hygiene. Sleep hygiene practice can influence a good or poor sleep quality of elderly in institution. The nurses have a role by promoting sleep hygiene among elderly people and thus the quality of sleep should be increased.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Copenhagen: World Health Organization , 2004
362.61 BET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>