Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gabriela Atalie
Abstrak :
Meskipun pandemi sudah berlalu, namun berbagai perubahan yang diterapkan selama pandemi masih diaplikasikan dalam banyak perusahaan, sebagai contoh jadwal kerja fleksibel. Perubahan terhadap jadwal kerja tersebut telah diteliti oleh berbagai studi dan ditemukan dapat meningkatkan kepuasan kerja. Selain jadwal kerja, perubahan lain yang terjadi adalah pada bentuk dukungan supervisor, dimana dukungan supervisor terhadap peran karyawan dalam keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Meskipun ditemukan memiliki pengaruh, namun inkonsistensi dalam studi masih ditemukan. Penelitian ini menggunakan Experimental Vignette Method (EVM) untuk mengetahui dampak dari kombinasi jadwal kerja dan dukungan supervisor terhadap kepuasan kerja karyawan di masa pandemi. Responden penelitian merupakan karyawan sejumlah 155 orang yang terbagi menjadi empat kelompok. Partisipan diberikan narasi kemudian kepuasan kerja diukur menggunakan Short Index of Job Satisfaction (SIJS) yang berjumlah lima item. Hasil analisis dengan Faktorial Anova menunjukkan bahwa jadwal kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Pada jadwal kerja turut ditemukan pengaruh yang signifikan. Namun, tidak ditemukan efek interaksi yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan jika kelak memasuki era pasca pandemi. ......Even though in the pandemic has passed, However, some changes that were applied during the pandemic are currently still applied. Flexible working schedule was one of them and studies found that it has a significant impact on employee's job satisfaction. Beside flexible schedules, there is also a significant change in the form of supervisor support, which support that related to employees and their role as a family member is found to contribute to a higher job satisfaction. However, inconsistencies are still present. This study aims to determine the impact of the combination of working schedule and supervisor support on work & family context on employee job satisfaction in post pandemic. Experiment Vignette Method (EVM) is used to gain a deep understanding regarding employee’s job satisfaction through manipulations and surveys. There are 155 participants in total and divided into 4 groups. Analysis with Factorial Anova shows that there is a significant effect on work schedule towards job satisfaction and also supervisor support towards job satisfaction, but no interaction effect was found significant. This research is aimed to provide input for companies in implementing a culture that supports employee job satisfaction in post-pandemic era.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derryna Nadhira Putri
Abstrak :
Kepuasan kerja merupakan faktor penting yang dapat berdampak positif bagi karyawan maupun organisasi, seperti meningkatnya produktivitas kerja, menurunnya intensi mengundurkan diri, dan menjaga kesehatan fisik serta mental karyawan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kepuasan kerja adalah keseimbangan kehidupan kerja, yaitu seberapa jauh individu dapat secara bersamaan menyeimbangkan tuntutan emosional, perilaku, dan waktu antara pekerjaan, keluarga, dan tugas pribadinya. Pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja dapat dikuatkan oleh adanya variabel moderator. Penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui peran moderator yaitu persepsi terhadap dukungan organisasi pada pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja. Persepsi terhadap dukungan organisasi adalah persepsi individu mengenai seberapa jauh organisasi menghargai kontribusi karyawan dan peduli terhadap kesejahteraannya. Penelitian ini dilakukan pada karyawan kantor pusat PT Bank Syariah X sebanyak 101 karyawan menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis moderasi melalui kuesioner yang terdiri atas Job Descriptive Index (Closon, dkk., 2015), Work-Life Balance Scale (Bell, dkk., 2012), dan Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger, 1997). Hasil analisis moderasi PROCESS Hayes menunjukkan bahwa persepsi terhadap dukungan organisasi tidak secara signifikan memoderasi pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja R=0.03, t(97)=0.42, p>0.05. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat mengevaluasi dukungan organisasi yang lebih spesifik untuk menguatkan pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja pada karyawan kantor pusat PT Bank Syariah X.
Job satisfaction is an important factor that can have a positive impact on employees and organization, such as increasing work productivity, decreasing turnover intention, and maintaining the physical and mental health of employees. One of the factors that can affect job satisfaction is work-life balance, namely the extent to which individuals can simultaneously balance emotional, behavioral, and time demands between work, family, and personal duties. This research was conducted in order to determine the role of the moderator, namely the perception of organizational support on the effect of work-life balance on job satisfaction. Perception of organizational support is an individual's perception concerning the extent to which the organization values their contribution and cares about their well-being. This research was conducted on 101 employees of PT Sharia Bank X head office using a quantitative approach and moderation analysis through a questionnaire consisting of the Job Descriptive Index (Closon et al., 2015), the Work-Life Balance Scale (Bell et al., 2012), and the Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger, 1997). The results of the PROCESS Hayes moderation analysis showed that that perceived organizational support do not significantly moderate the effect of work-life balance on job satisfaction R=0.03, t(97)=0.42, p>0.05. Therefore, the results of this study can evaluate more specific organizational support to strengthen the effect of work-life balance towards job satisfaction on employees of PT Sharia Bank X head office
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Dean Risa
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran mediasi perilaku kewargaorganisasian pada hubungan antara kepuasan kerja dan intensi meninggalkan organisasi. Berdasarkan data yang diperoleh, rendahnya kepuasan kerja menjadi salah satu prediktor yang ditemukan dapat menyebabkan munculnya perilaku kewargaorganisasian PKO pada guru di sekolah xyz, yang kemudian mengarahkan mereka kepada keinginan untuk meninggalkan organisasi. Responden pada penelitian ini adalah seluruh guru berkewarganegaraan Indonesia yang saat ini aktif bekerja di sekolah xyz dengan jumlah 80 orang. Menggunakan PKO sebagai variabel mediator, hasil penelitian menunjukkan bahwa PKO ditemukan memiliki mediasi penuh pada hubungan antara kepuasan kerja dengan intensi turnover guru di sekolah xyz Indirect effect = -0.2700, Boot SE = 0.1393, 95 CI [-0.569, -0.024] . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti melakukan intervensi yang dapat meningkatkan PKO, yang berupa training mengenai pengenalan PKO di organisasi. Pelatihan ini dilakukan sebagai bentuk usaha untuk membudayakan PKO di area kerja dan menurunkan tingkat turnover guru di sekolah xyz.
ABSTRACT
This research was conducted to see the mediation role of organizational citizenship behavior, on the relationship between job satisfaction and turnover intention. Based on the data obtained, the low job satisfaction being one of the predictors found can lead to the emergence of organizational citizenship PKO behavior in teachers in the xyz school, which then leads them to the desire to leave the organization. Respondents in this study are all Indonesian citizens who are currently active in xyz school with 80 people. Using OCB as a mediator variable, the results showed that OCB was found to have full mediation on the relationship between job satisfaction and turnover intention at school xyz Indirect effect 0.2700, Boot SE 0.1393, 95 CI 0.569, 0.024 . Based on the results of these studies, researchers conducted an interventions that can increase the OCB, that is the introduction of OCB in the organization training. This training was conducted as a form of effort to civilize OCB in the work area and reduce teacher turnover rate in xyz schools
2018
T50658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan Leonardo
Abstrak :
ABSTRAK
Kondisi di unit usaha restoran, PT XYZ membuat karyawan mengalami ketidakpuasan dalam bekerja. Di sisi lain, kepuasan kerja merupakan aspek yang berperan penting dalam menunjang performa karyawan yang bekerja di bidang pariwisata. Dengan meningkatkan orientasi melayani karyawan, perusahaan dapat pula meningkatkan kepuasan kerja. Dua studi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara orientasi melayani dan kepuasan kerja (studi 1); dan efektivitas serta dampak intervensi terhadap orientasi melayani pada kepuasan kerja (studi 2). Pada studi 1, pengumpulan data dilakukan menggunakan Work and Life attitude Survey Scale 5: Job Satisfaction, dan The Service Orientation Scale (N = 153). Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara orientasi melayani dan kepuasan kerja. Lebih lanjut, hasil analisis menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test pada Studi 2 menemukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan karyawan terkait dengan orientasi melayani. Di sisi lain, tidak ada peningkatan nilai yang signifikan, baik pada variabel orientasi melayani, maupun kepuasan kerja saat sebelum dan sesudah intervensi pelatihan Heart of a Servant. Penelitian ini berkontribusi menambah kajian literarur mengenai orientasi melayani dan kepuasan kerja pada sektor industri pariwisata, serta meningkatkan kesadaran manajemen PT XYZ akan pentingnya orientasi melayani sebagai aspek yang meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
ABSTRACT
Conditions in the restaurant business unit, PT XYZ, make employees experience dissatisfaction at work. On the other hand, job satisfaction play an important role in supporting hospitality and tourism employees performance. By increasing employee service orientation, companies can also increase job satisfaction. Two studies were conducted to determine the relationship between service orientation and job satisfaction (study 1); and the effectiveness and impact of interventions on serving orientation towards job satisfaction (study 2). In Study 1, data were collected using the Work and Life Attitude Survey Scale 5: Job Satisfaction and The Service Orientation Scale (N = 153). Correlation results showed there was a significant relationship between service orientation and job satisfaction. Furthermore, the results of the analysis using the Wilcoxon Signed-Rank Test in Study 2 found that there was an increase in employee knowledge related to service orientation. On the other hand, there was no significant score increase in both service orientation and job satisfaction variables before and after the Heart of a Servant training intervention. This study contributed to increase literacy regarding service orientation and job satisfaction in the tourism industry sector, as well as increasing PT XYZs management awareness of the importance of serving orientation as an aspect that could increase job satisfaction.
2020
T55164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Jovita
Abstrak :
Penelitian ini terdiri dari dua studi. Studi 1 merupakan studi korelasional kuantitatif, sedangkan studi 2 merupakan studi intervensi. Penelitian pada studi 1 bertujuan untuk mengetahui hubungan antara modal psikologis dengan kepuasan kerja serta komitmen organisasi afektif. Partisipan studi 1 berjumlah 154 orang Divisi A PT XYZ. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur kepuasan kerja (Warr, Cook, & Wall, 1979; a = 0,71), komitmen organisasi afektif (Meyer & Allen, 2002; a = 0,87), dan PCQ-12 untuk modal psikologis (Luthans dkk, 2007; a = 0,80). Hasil analisis korelasi dengan perhitungan Pearson Correlation menunjukkan modal psikologis berhubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja (r = 0,25, p < 0,01). Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa modal psikologis berkorelasi positif dan signifikan dengan komitmen organisasi afektif (r = 0,39, p < 0,01). Studi 2 bertujuan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi afektif partisipan melalui pelatihan "Be Your OwnHERO! ” dengan partisipan sebanyak 15 orang. Hasil dari uji Wilcoxon SignedRank menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan karyawan mengenai modal psikologis sebelum dan sesudah pelatihan “Be Your Own HERO! Berdasarkan peningkatan pengetahuan mengenai modal psikologis, diharapkan partisipan dapat menerapkannya untuk meningkatkan modal psikologis. Selanjutnya, peningkatan pada modal psikologis diharapkan terjadi pula pada kepuasan kerja dan komitmen organisasi afektif. ......This research consists of two studies. Study 1 is a quantitative correlational study and study 2 is an intervention study. The purpose of study 1 is to determine the relationship between job satisfaction, affective organizational commitment, and psychological Capital. The participants of study 1 is 154 employees of Division A PT XYZ. Variables are measured by job satisfaction scale (Warr, Cook, & Wall, 1979; a = 0.71), affective organizational commitment (Allen & Meyer, 2002; a = 0.87), and PCQ-12 for psychological Capital measurement (Luthans et al, 2007; a — 0.80). The results of Pearson Correlation analysis showed that psychological Capital was positively and significantly related to job satisfaction (r = 0.25, p<0.01). In addition, psychological Capital also related to affective organizational commitment (r = 0.39, p<0.01). Study 2. aims to increase job satisfaction and affective organizational commitment through “Be Your Own HERO!” training, with 15 participants. The results of Wilcoxon Signed Rank show a significant difference on participant’s score of psychological Capital knowledge before and after training. Based on the enhancement of psychological Capital knowledge, we hope that participant can apply itto their job in purpose to increase their psychological Capital. Further more, the increasing on psychological Capital would happen on job satisfaction and affective organizational commitment as well.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Tolla
Abstrak :
ABSTRAK
Kapital sosial yang terbentuk sejalan dengan intensitas interaksi antar pegawai diyakini dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai serta pada akhirnya memperteguh komitmen pegawai secara individu terhadap organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menemukan pertalian hubungan antara kapital sosial, kepuasan organisasi, dan komitmen pegawai di lingkungan organisasi, terutama pada organisasi birokrasi. Hasil analisis data menemukan bahwa kapital sosial memiliki pengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja. Kapital sosial juga memiliki pengaruh terhadap pembentukan komitmen organisasi pegawai, akan tetapi pengaruh yang ditimbulkan cukup lemah. Kapital sosial dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap peningkatan komitmen organisasi apabila dijembatani oleh peningkatan kepuasan kerja sebagai variabel intervening.
ABSTRACT
Social capital that is formed in line with the intensity of interaction among employees is believed to increase employee job satisfaction and ultimately reinforce the commitment of individual employees to the organization. This research aims to examine and find relationships between social capital, organizational satisfaction, and employee commitment within the organization, moreover in bureaucratic organizations. The results of data analysis found that social capital has an influence on increasing job satisfaction. Social capital also has an effect on the formation of organizational commitment of employees, but the impact is quite weak. Social capital can provide a strong influence on the improvement of organizational commitment when bridged by increased job satisfaction as an intervening variables.
2017
T48415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Amelinda Permatasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran kepuasan gaji dan kepuasan karier pada kepuasan hidup Generasi Y. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Job Satisfaction Scale untuk mengukur kepuasan gaji, Career Satisfaction Scale untuk mengukur kepuasan karier, dan Satisfaction with Life Scale untuk mengukur kepuasan hidup. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner online pada 116 karyawan Generasi Y dengan convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan karier lebih dapat berperan dalam memprediksi kepuasan hidup dibandingkan kepuasan gaji pada karyawan Generasi Y. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk memberi perhatian khusus pada kepuasan karier karyawan Generasi Y.
The aim of this study is to examine the impact of pay satisfaction and career satisfaction to life satisfaction in Generation Y. This is a quantitative study using Job Satisfaction Scale to measure pay satisfaction, Career Satisfaction Scale to measure career satisfaction, and Satisfaction with Life Scale to measure life satisfaction. Data collection was done using online questionnaire to 116 Generation Y employees with convenience sampling. Study results shows that career satisfaction can predict life satisfaction more than pay satisfaction. Hence, companies should consider giving close attention to career satisfaction of Generation Y employees.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avhyra Zalfa Cahyani Virgyanne
Abstrak :
Software engineer tengah dibutuhkan karena semakin maraknya transformasi digital. Software engineer menghadapi tuntutan kerja kognitif dan kuantitatif yang tinggi dan hal tersebut dapat menurunkan keterlibatan kerja. Keterlibatan kerja penting bagi software engineer karena diperlukannya produktivitas untuk memenuhi target kerja yang tinggi. Dukungan sosial dapat meningkatkan keterlibatan kerja, tetapi terdapat inkonsistensi mengenai dampak langsung dukungan sosial terhadap keterlibatan kerja. Penelitian ini kemudian mengajukan kerja sebagai mediator. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dukungan sosial dan keterlibatan kerja serta peran mediasi kreasi kerja dalam hubungan antara keduanya. Penelitian ini menggunakan tipe kuantitatif, desain cross-sectional, dan strategi korelasional. Partisipan adalah 113 software engineer yang telah bekerja minimal satu tahun di perusahaan saat ini. Ditemukan hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dan keterlibatan kerja dan kreasi kerja memediasi penuh hubungan antara keduanya. Hasil mengimplikasikan bahwa kreasi kerja berperan penting dalam peningkatan keterlibatan kerja dan kreasi kerja dapat ditingkatkan dengan dukungan sosial. ......Software engineers are pivotal in the era of Indonesia’s digital transformation. They face high quantitative and cognitive demands, which may lower work engagement. Work engagement is essential for software engineers to improve productivity and meet their work targets. Work engagement can be increased with social support. This study presents job crafting as a mediator due to the inconsistency regarding the direct effect of social support on work engagement. This study aims to examine the relationship between social support and work engagement and the mediating role of job crafting. This study is quantitative with a correlational strategy and cross-sectional design. Participants were 113 software engineers with at least one year of experience in their current organization. Social support positively and significantly relates to work engagement, and job crafting fully mediates the relationship. The result implies that job crafting is crucial in increasing work engagement and can be enhanced by social support.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library