Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Suzanna
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penurunan depresi pada lansia harga diri rendah melalui Terapi Aktivitas elompok (TAK) stimulasi persepsi dan Terapi Kognitif Perilaku. Desain penelitian menggunakan quasi experiment with pre post test control group, dengan sampel berjumlah 28 orang pada kelompok intervensi dan 28 orang pada kelompok kontrol. Alat pengumpul yang digunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Data dianalisis menggunakan uji T-Test.
Hasil penelitian menunjukkan ada penuruan bermakna kondisi depresi lansia harga diri rendah pada kedua kelompok dengan penurunan sebesar 67,4% kelompok intervensi dan 31,9% kelompok kontrol (p value < 0,05), dan ada hubungan bermakna antara karakteristik lansia (jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan dan penyakit fisik penyerta) dengan depresi pada lansia harga diri rendah (p value < 0,05). TAK stimulasi persepsi harga diri rendah dan terapi kognitif perilaku direkomendasikan untuk depresi pada lansia harga diri rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Mete, Mario Viligius Primus Hangga
"Gangguan perjudian sendiri adalah kecanduan perilaku yang ditandai dengan pola yang terus menerus dan berulang yang dikaitkan dengan tekanan atau gangguan yang signifikan. Prevalensi penjudi di Indonesia yang mencapai 1% dari populasi penduduk dan telah berdampak buruk pada individu, keluarga dan komunitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Cognitive Behaviour Therapy (CBT) terhadap ansietas dan tanda gejala gangguan perjudian pada penjudi di Kota Kupang. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini mengiuti kriteria inklusi penelitian dengan total jumlah sampel sebanyak 56 responden yang dibagi menjadi 28 responden pada kelompok kontrol dan 28 responden pada kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden terbanyak dengan usia dewasa muda, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan tinggi, mayoritas tidak bekerja, berpendapatan dibawah UMR, rata-rata memulai perjudian sejak usia 12-18 tahun dan memainkan perjudian online dan offline. Ada perubahan ansietas sebelum dan sesudah diberikan tindakan psikoedukasi gangguan perjudian dan ansietas pada kelompok kontrol serta ada perubahan tanda gejala ganguan perjudian pada kelompok intervensi yang diberikan CBT (p value < 0.05). Ada perbedaan ansietas dan tanda gejala gangguan perjudian setelah mendapat intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p value < 0.05). Tidak ada hubungan antara karakteristik responden terhadap ansietas (p value > 0.05), namun ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan jenis perjudian terhadap tanda gejala gangguan perjudian (p value < 0.05). Dengan demikian pemberian Cognitive Behaviour Therapy (CBT) direkomendasikan untuk mengatasi atau mengurangi ansietas dan tanda gejala perjudian pada penjudi.
Gambling disorder itself is a behavioral addiction characterized by a continuous and repetitive pattern that is associated with significant distress or impairment. The prevalence of gamblers in Indonesia which reaches 1% of the population and has a devastating impact on individuals, families and communities. The purpose of the study was to determine the effect of Cognitive Behaviour Therapy (CBT) on anxiety and signs of gambling disorder symptoms in gamblers in Kupang City. Research design quasi experimental pre-post test with control group. Sampling using purposive sampling technique. The sample criteria in this study followed the research inclusion criteria with a total sample size of 56 respondents divided into 28 respondents in the control group and 28 respondents in the intervention group. The results showed that the characteristics of the respondents were mostly young adults, male, highly educated, the majority did not work, had an income below the minimum wage, on average started gambling from the age of 12-18 years and played online and offline gambling. There were changes in anxiety before and after being given psychoeducation measures on gambling disorders and anxiety in the control group and there were changes in signs of gambling disorder symptoms in the intervention group given CBT (p value <0.05). There were differences in anxiety and signs of gambling disorder symptoms after receiving the intervention in the control group and intervention group (p value <0.05). There was no relationship between respondent characteristics and anxiety (p value > 0.05), but there was a significant relationship between gender and type of gambling on signs of gambling disorder symptoms (p value < 0.05). Thus the provision of Cognitive Behaviour Therapy (CBT) is recommended to overcome or reduce anxiety and signs of gambling symptoms in gamblers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Iman Muhamad Firmansyah
"Masalah utama yang muncul pada klien gagal ginjal kronis yaitu kelebihan volume cairan akibat ketidakpatuhan terhadap pembatasan cairan. Ketidakpatuhan pada klien disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan motivasi diri klien dalam melakukan pembatasan asupan minum. Intervensi keperawatan yang dilakukan berfokus pada kegiatan untuk meningkatkan kesadaran diri dan motivasi dalam pembatasan asupan cairan serta monitoring status cairan dalam rangka meningkatkan status kesehatan klien. Cognitive Behavioural Therapy CBT merupakan salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kesadaran klien tentang pentingnya program pembatasan asupan cairan. Namun, metode ini masih jarang dilakukan di lahan praktik. Intervensi CBT dalam studi kasus ini dilakukan dalam waktu satu minggu dengan melibatkan keluarga sebagai social support untuk mengontrol perilaku. Setelah dilakukan intervensi CBT, kesadaran diri dan motivasi klien meningkat ditunjukkan dengan klien berhasil melakukan pembatasan asupan cairan. Namun, secara klinis belum menunjukkan perbaikan dalam masalah kelebihan volume cairannya. Maka dari itu perlu dikaji lebih lanjut terkait faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi kelebihan cairan pada pasien gagal ginjal kronis.
The main problems that appears on clients of chronic renal failure are excess fluid volume due to noncompliance to fluid restriction. Noncompliance in the client due to lack of awareness and self motivation of the client in the limitation of fluid intake. Nursing interventions focused on activities to improve self awareness and motivation fluid restriction as well as monitoring fluid status in order to improve client rsquo s health status. Cognitive Behavioral Therapy CBT is one of the intervention that can be given to increase client awareness about the importance of fluid restriction program. However, this method is still rarely done in practice areas. Intervention CBT in this case study was done within one week by involving the family as a social support to control client rsquo s behavior. After administration of CBT,self awareness and client motivation increased this is indicated by client succeeded to restrict his fluid intake. However, client haven rsquo t shown an improvement of excess fluid volume problem clinically. Therefore it is necessary to do a further study related to other factors that can cause an excess fluid volume in chronic kidney disease patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mardha Raya
"Halusinasi dan harga diri rendah merupakan salah satu gejala positif negatif dari skizofrenia dan memiliki resiko kekambuhan yang tinggi dan merupakan tanda adanya ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan. Tujuan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran penerapan Cognitive Behaviour Therapy dan Family Psychoeducation pada klien dan keluarga yang memiliki tiga diagnosa keperawatan tersebut. Tindakan pada 6 klien dengan metode case series dan pendekatan model sistem Neuman. Hasil menunjukan terdapat penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien dan keluarga penanganan halusinasi, harga diri rendah kronik dan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan masih terdapat secara kognitif seperti tidak bisa memfokuskan pikiran, mudah lupa, konsentrasi yang kurang, sedih, murung, rata-rata afektif masih ada kekhawatiran terhadap resiko kekambuhan berulang, perilaku kontak mata yang kurang dan penurunan aktivitas dan sosial rata-rata klien tidak dapat mempertahankan pembicaraan. Kesimpulan kombinasi terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan sebagai terapi spesialis jiwa yang dapat menurunkan tanda gejala dan meningkatkan kemampuan klien dan keluarga dalam mengatasi halusinasi, harga diri rendah dan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dan terapi secara online merupakan salah satu alternatif terapi yang dapat diberikan kepada klien dan keluarga dimasa pandemic sebagai salah satu bentuk kontinuitas pelayanan keperawatan.
Hallucinations and low self-esteem are one of the positive and negative symptoms of schizophrenia and have a high risk of relapse and are a sign of ineffective health care. The purpose of this scientific work is to provide an overview of the application of cognitive-behavior therapy and family psychoeducation to clients and families who have these three nursing diagnoses. Actions on 6 clients with the case series method and the Neuman system model approach. The results show that there is a decrease in signs and symptoms and an increase in the ability of clients and families to handle hallucinations, chronic low self-esteem and ineffective health care are still present cognitively such as not being able to focus their minds, easy to forget, lack of concentration, sad, moody, affective average is still there. Concerns about the risk of recurrence, lack of eye contact behavior and decreased activity and social average client can’not maintain a conversation. The conclusion is that the combination of cognitive behavioral therapy and family psychoeducation is recommended as a psychiatric specialist therapy that can reduce signs of symptoms and improve the ability of clients and families to overcome hallucinations, low self-esteem and ineffective health care and online therapy is one alternative therapy that can be given to clients and their families. family during a pandemic as a form of continuity of nursing services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library