Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 631 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aksamil Khair
Abstrak :
Produk alas kaki merupakan salah satu komoditi ekspor andalan Indonesia. Industri alas kaki terbukti memasukan devisa yang cukup besar kepada negara, di samping itu industri alas kaki juga menyerap tenaga kerja yang cukup besar (tahun 1998 lebih dari 380 ribu). Dalam beberapa tahun terakhir nilai ekspor alas kaki Indonesia mengalami penurunan, penurunan tersebut semakin tajam pada saat Indonesia dilanda krisis. Salah satu penyebab merosotnya nilai ekspor produk alas kaki disebabkan karena semakin ketatnya persaingan di sektor ini, serta tingginya tingkat ketergantungan terhadap bahan baku dan bahan pendukung impor (70%). Daya saing produk alas kaki Indonesia di pasar AS semakin menurun, akan tetapi pada saat yang bersamaan daya saing produk yang berasal dari negara pesaing semakin menguat, ini ditandai dengan nilai ekspor Indonesia menurun sedangkan nilai ekspor negara pesaing justru sebaliknya. Agar kondisi ini (semakin melemahnya daya saing) tidak terns berlanjut, maka diperlukan suatu strategi dalam rangka meningkatkan keunggulan daya saing produk alas kaki tersebut khususnya untuk pasar AS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi kekuatan daya saing produk alas kaki Indonesia di pasar AS dan mencari solusi alternatif strategi yang akan diterapkan dalam upaya peningkatan daya saing. Keterkaitan antara kebijakan pemerintah, pelaku industri, organisasi non pemerintah, asosiasi dan sektor swasta lainnya adalah hal yang juga menjadi perhatian. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), ternyata bahwa kekutan daya saing produk alas kaki Indonesia semakin melemah, ini ditandai dengan nilai RCA yang semakin menurun. Untuk menentukan alternatif strategi, digunakan teknik proses hirarki analitik yaitu permodelan dengan menggunakan skala prioritas. Dengan mengunakan metode ini diperoleh bahwa Faktor-faktor yang berpengaruh dalam upaya peningkatan daya saing produk alas kaki Indonesia adalah : Kondisi Faktor; Kondisi Permintaan; Industri terkait dan Pendukung; Strategi, Struktur dan Persaingan; Kebijakan Pemerintah; Kesempatan/Peluang. Pelaku yang berpengaruh dalam upaya peningkatan daya saing adalah pemerintah, industri, industri pemasok, asosiasi, lembaga keuangan (perbankan), lembaga standar Amerika Serikat dan negara pesaing. Terdapat tiga alternatif strategi dalam upaya peningkatan daya saing, prioritas pertama adalah penguasaan teknologi, alternatif ini dua kali lebih penting dari pada alternatif yang lain, yaitu penciptaan iklim usaha yang kondusif serta peningkatan pemakaian bahan baku dalam negeri. Dewasa ini penguasaan teknologi adalah sesuatu yang mutlak diperlukan karena produk yang dihasilkan dengan teknologi akan lebih mampu bersaing. Semua ini sangat bergantung pada komitmen dari semua pihak baik pemerintah, dunia industri dan pihak terkait lainnya untuk menyadari sepenuhnya, bahwa agar daya saing produk alas kaki tidak terus melemah, harus dicarikan alternatif strategi untuk dapat mengatasinya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan
Abstrak :
Salah satu industri yang memiliki keunggulan komparatif di Indonesia adalah industri kerajinan rotan, di mana keunggulan dalam industri kerajinan rotan ini terletak pada berlimpahnya bahan mentah rotan di Indonesia. Namun faktor keunggulan komparatif tersebut tidak sepenuhnya dapat mendorong laju pertumbuhan ekspor, mengingat lingkungan persaingan yang kompetitif. Dalam tulisan ini penulis ingin meneliti mengenai salah satu industri kerajinan rotan Indonesia yaitu CV.TIC. Permasalahan yang terjadi adalah kecenderungan untuk kurang memfokuskan diri kepada kompetensi yang dimiliki, aktor yang berperan, skenario yang akan dicapai, persoalan yang menjadi kendala dalam pencapaian tujuan, serta strategi dalam mencapai keunggulan bersaing yang menjadi tujuan utama. Untuk dapat menjawab permasalahan yang ada dalam tujuannya mencapai keunggulan bersaing CV.TIC, analisis dilakukan dengan menggunakan Analytical Hierarchical Process (AHP). Responden penelitian terdiri dari 6 orang dari jajaran manajemen CV.TIC, dengan maksud mencapai kesepakatan melalui suatu konsensus dalam menjawab permasalahan yang ada dalam bentuk suatu hirarki keputusan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian mutu merupakan kompetensi yang paling berpengaruh terhadap keunggulan bersaing CV.TIC dengan bobot nilai 40,73%. Pelaku yang paling berperan dalam meningkatkan daya saing CV.TIC adalah pemilik I pimpinan perusahaan CV.TIC (46,60%). Prioritas skenario yang akan dicapai oleh CV.TIC adalah peningkatan produksi (45,25°%). Persoalan yang paling berpengaruh adalah persoalan kualitas sumber daya manusia (57,71%). Persoalan kualitas sumberdaya manusia yang menjadi sorotan utama adalah kurang tersedianya tenaga-tenaga yang handal dan berkualitas dalam kegiatan pemasaran dan pengembangan desain. Alternatif strategi yang lebih diprioritaskan adalah mengadakan pelatihan pemasaran (46,09%). Pilihan strategi ini didasari kepentingan untuk menutup kelemahan yang ada di CV.TIC, dimana untuk mendukung keunggulan CV.TIC dalam pengendalian mutu perlu ditunjang oleh kegiatan pemasaran yang handal. Sedangkan rekomendasi yang diberikan kepada CV.TIC adalah melakukan pengembangan terhadap desain produknya melalui strategi aliansi dalam upaya membangun kompetensi dalam pengembangan desain.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. P. Sarwono
Abstrak :
Media cetak, khususnya majalah, mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini (meningkat lebih dari 300%). Implikasi dari perkembangan media majalah adalah kompetisi yang ketat diantara majalah-majalah tersebut. Kompetisi yang terjadi semakin ketat untuk memperebutkan "kue" iklan dan khalayak pembaca agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup majalah tersebut. Thesis ini adalah sebuah thesis tentang kompetisi empat majalah otomotif, MOBIL, AUTOCAR, MOBIL MOTOR, dan INTAN MOTOR. Peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian terhadap keempat majalah ini karena keempatnya mengincar pasar yang sama: otomotif. Keempatnya menunjukkan performa yang sama. Perbedaannya hanya pada jumlah halaman dan harga jual majalah. Thesis ini bertujuan untuk mengetahui fenomena kompetisi diantara keempat majalah tersebut, dan kemudian memberikan alternatif "positioning" untuk majalah MOBIL. Untuk mendapatkan data dasar penelitian digunakan tehnik analisis isi sederhana, dengan menghitung frekuensi dan volume isi majalah, periode tahun Juli 2000 sampai dengan Juli 2001. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan mengaplikasi teori Niche dengan rumusan Niche Breadth untuk menentukan apakah posisi keempat majalah tersebut cenderung spesialis atau generalis dan Niche Overlap untuk mengetahui derajat ketumpang tindihan antara keempat majalah tersebut. Setelah mengetahui fenomena kompetisi keempat majalah tersebut, maka dengan konsep-konsep "positioning" dapat diberikan alternatif "positioning" untuk majalah MOBIL. Ternyata kompetisi keempat majalah tersebut sangat tinggi, keempat majalah tersebut cenderung generalis dan terjadi ketumpang tindihan antara satu dengan yang lainnya, dan majalah MOBIL disarankan untuk tetap generalis agar dapat menjaga khalayak pembacanya serta pemasukan iklan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawaroh Hasan
Abstrak :
Dalam menghadapi persaingan global tahun 2003, perdagangan bebas AFTA membuka peluang bagi konsumen untuk memilih produk yang berkualitas tinggi, pelayanan yang memuaskan, dan harga produk yang kompetitif. Produsen dalam industri peralatan dapur di Indonesia merupakan produk rumah tangga untuk kebutuhan konsumen dalam kehidupan sehari-hari. Namun untuk memenangkan persaingan dalam industri peralatan dapur, suatu perusahaan harus memiliki dimensi-dimensi daya saing agar dapat mengungguli para pesaingnya. PT. Batin Eka Perkasa (PT. BEP) yang telah didirikan sejak tahun 1988 telah memperluas jaringan usahanya di berbagai wilayah kota besar di Indonesia. Hingga saat ini PT. BEP menjadi salah satu produsen peralatan dapur yang diperhitungkan oleh produsen lainnya. Namun, di sisi lain, perusahaan ini menghadapi masuknya para pesaing baru dengan jenis dan kualitas produk serta harga yang bersaing di pasar peralatan dapur. Penelitian difokuskan pada analisis strategi dengan meninjau aspek peluang dan ancaman serta analisis internal perusahaan dan analisis industri peralatan dapur yang meliputi tiga alternatif strategi, yaitu strategi fokus, strategi differensiasi dan strategi biaya rendah. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa strategi differensiasi dalam menghadapi persaingan lebih dominan daripada strategi fokus dan strategi biaya rendah. Untuk menerapkan strategi differensiasi perusahaan harus memiliki perbedaan produk dengan pesaing serta pelayanan yang lebih unggul di antaranya meningkatkan kualitas produk, peningkatan teknologi proses, pengembangan produk baru serta peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas dalam rangka peningkatan pelayanan pelanggan. Dari hasil analisis lingkungan industri peralatan dapur memiliki peluang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, sosial budaya, gaya hidup dan teknologi. Meskipun demikian PT. BEP harus tetap memperhatikan perubahan perilaku konsumen dan ancaman pendatang baru di masa yang akan datang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujitno Affandi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan strategi bersaing PT Makindo Tbk dalam industri Pasar Modal. Menurut Michael E. Porter, faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan strategi bersaing suatu perusahaan dalam industri tertentu tergantung pada 5 kekuatan persaingan, yaitu : (1) ancaman kekuatan pendatang baru, (2) ancaman kekuatan tawar menawar pemasok, (3) ancaman kekuatan tawar menawar pembeli, (4) intensitas persaingan antara para pesaing, dan (5) ancaman kekuatan produk pengganti. Dalam menghadapi kelima ancaman kekuatan persaingan tersebut, Porter menawarkan alternatif penggunaan strategi bersaing generik yang terdiri atas 3 elernen yaitu (a) keunggulan biaya, (b) diferensiasi, dan (c) fokus Berta strategi bersaing lainnya, diantaranya adalah meningkatkan pelayanan, meningkatkan mutu produk/jasa, memperluas jaringan atau cabang, meningkatkan reputasi dan meningkatkan permodalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah populasi sebanyak 187 orang dari PT Makindo Tbk. Responden yang diambil sebagai sample sebanyak 100 orang dan ditentukan secara purposive masing-masing untuk direksi 7 orang, manajer menengah 11 orang dan staf profesional 82 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan strategi bersaing PT Makindo Tbk dipengarhi oleh ancaman kekuatan pendatang bare (kuat), ancaman kekuatan tawar menawar pemasok (sangat kuat), ancaman kekuatan tawar menawar pembeli (kuat), intensitas persaingan antara perusahaan efek (kuat), dan ancaman kekuatan produk pengganti (kuat). Berdasarkan kondisi tingkat ancaman kelima kekuatan tersebut, prioritas pengembangan strategi bersaing (generik dan lainnya) yang dilakukan secara berurutan adalah perluasan jaringan atau cabang dan peningkatan mutu pelayanan (skor rata-rata 16,13%), peningkatan reputasi dan fokus (skor rata-rata 15,15%) dan keunggulan biaya (skor rata-rata 14,6%).16,13%), peningkatan reputasi dan fokus (skor rata-rata 15,15%) dan keunggulan biaya (skor rata-rata 14,6%). Berdasarkan analisis rangkai atau jaring nilai (value chain), diketahui bahwa sumber-sumber keuggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage) yang dimiliki oleh PT Makindo Tbk yang dapat meningkatkan nilai dan menciptakan cash generating income adalah kurva belajar (pengalaman), tim analisis keuangan yang handal, jaringan atau cabang yang luas, dan reputasi perusahaan. Disarankan agar pengalaman perusahaan, luasnya jaringan, hubungan antara eksekutif puncak dengan beberapa find manager luar negeri yang sifatnya interpersonal, dan reputasi perusahaan yang selama beberapa tahun menjadi salah satu kunci sukses (key succes factor) dan keunggulan perusahaan tetap dijaga dan ditingkatkan.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurahma Hajat
Abstrak :
Strategi bersaing dengan konsep kompetensi yang bertumpu pada sumberdaya perusahaan, merupakan strategi yang dapat membuat perusahaan tetap unggul. Ini semua disebabkan karena strategi ini sulit ditiru pesaing akibat sumber keunggulannya berasal dari dalam perusahaan yang tidak dimiliki pesaing. Menjamurnya perusahaan pengembang perkotaan dan perumahan, menyebabkan kelompok perusahaan ini sulit bertahan. PT Lippo Karawaci Tbk, Tangerang yang termasuk dalam kelompok usaha ini, harus cepat mengantisipasi keadaan. Atas dasar pertimbangan di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mencari keunggulan bersaing yang mengacu pada sumberdaya perusahaan, yang sulit ditiru pesaing. Penelitian ini merupakan studi kasus karena hanya membahas satu masalah dalam hal penelitian ini, strategi bersaing. Permasalahan yang diajukan : Pertama, sumberdaya apa saja yang dimiliki PT Lippo Karawaci Tbk; Kedua, kompetensi inti apa saja yang dimiliki PT Lippo Karawaci Tbk; Ketiga, bisnis apa saja yang dapat dikembangkan berdasarkan kompetensi inti yang dimiliki PT Lippo Karawaci Tbk. Pengumpulan data penelitian, dilakukan dengan observasi dan mewawancarai para direktur di lingkungan PT Lippo Karawaci Tbk. Data dianalis secara kualitatif dan kuantitatif. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : Pertama, sumberdaya PT Lippo Karawaci Tbk terdiri dari : sumberdaya kasat mata, dibagi menjadi sumberdaya fisik (lokasi, produksi dan produk serta pemasaran) dan keuangan; sumberdaya tidak kasat mata dibagi sumberdaya teknologi (pengelolaan air limbah dan bersih, desain rumah, komputerisasi bidang manajemen) dan sumberdaya reputasi (konsep penjualan dan klub pemasaran; pusat perbelanjaan terluas di Jakarta; apartemen tertinggi di Jakarta; pelopor desain Mediteranean dan Town House); sumberdaya manusia (keteraturan manajemen, keunggulan karyawan pemasaran, kehandalan petugas keamanan). Kedua, kompetensi inti PT Lippo Karawaci Tbk, adalah : konsep penjualan (pre﷓project selling), kerjasama dengan perusahaan lain. Ketiga, pengembangan bisnis berdasar kompetensi inti PT Lippo Karawaci Tbk : perpanjangan waktu pembayaran uang muka dan cicilan (konsep penjualan); mendirikan toko, perpustakaan umum, pusat kursus, bengkel mobil, rent a car, pasar onderdil dan tradisional (aliansi strategis); mendirikan sarana olahraga, peribadatan, taman rekreasi, penitipan bayi, asrama mahasiswa/karyawan, pusat jajan, pengembangan jalur angkutan se-Jabotabek, pengadaan taksi (fasilitas pendukung keberadaan kota baru); pembayaran telepon di kawasan Lippo Karawaci (pelayanan purna jual); peningkatan bonus dan jumlah tenaga penjual, membuka usaha jual beli rumah (SDM pemasaran); pembelian saham perusahaan yang lebih rendah harga tanahnya dari kawasan Lippo Karawaci (akuisisi saham).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Abdurrochman Zamzami
Abstrak :
Rencana pengembangan penianfaatan gas bumi yang dilakukan Pemerintah saat ini dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak di dalam negeri. Dalam kaitan ini sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT PGN (Persero) mendapat tugas untuk ikut mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan masyarakat dan sekaligus mennlpuk keuntungan sehingga dapat berkembang sebagaimana lazimnya sebuah perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut ada beberapa kendala yang harus dihadapi oleh Perusahaan yaitu terbatasnya sumberdaya yang dimilikinya dan adanya perubahan lingkungan strategis Perusahaan. Kemudahan yang selama ini dinikmati oleh Perusahaan yang berupa "monopoli secara terbatas" secara berangsur akan hilang, beralih ke mekanisme pasar. Oleh karena itu dalam kondisi lingkungan strategis Perusahaan yang sedang berubah dan dengan sumberdaya yang tebatas, agar dapat inalaksanakan misinya diperlukan strategi pengembangan yang tepat. Tujuan penulisan Tesis ini adalah untuk mencari alternatif strategi pengembangan usahayang tepat, yang dapat menumbuhkan kompetensi dan kapabilitas Perusahaan untuk memperkuat landasan keunggulan bersaing Perusahaan secara berkesinambungan. Analisis dilakukan secara kwalitatif dengan menggunakan metoda pendekatan analisis strategi bcrbasis sumberdaya. Dari hasil analisis diketahui bahwa Perusahan memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah: a) Luasnya jaringan pipa yang dimiliki Perusahaan saat ini, yang telah terpasang pada daerah sentra-sentra industri memiliki entry barier yang tinggi.b) Kinerja Perusahaan cukup baik sebagai modal untuk membangun kepercayaan investor. c) Keunggulan laumya seperti kwalitas SDM, kapabilitas Perusahaan yang khas dll. Sedangkan kelemahan antara lain terbatasnya sumberdaya keuangan Perusahaan dan kurangnya pcngalaman dalam bidang transmisi gas. Dan dari basil analisis juga didapat altematif strategi pengembangan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Meningkatkan pangsa pasar gas bumi, b) Mengembangkan kompetensinya di bidang distribusi dan teknik utilisasi gas. Hal ini diharapkan akan menjadi kompetensi atau kapabilitas yang khas bagi Perusahaan sehingga dapat menjadi keunggulan bersaing Perusahaan dimasa mendatang. Agar Perusahaan dapat berkonsentrasi pada kompetensi intinya perlu dilakukan outsourcing terhadap kegiatankegiatan atau sumberdaya yang tidak menunjang kapabilitas stratejiknya . c) Diversifikasi ke bidang transmisi gas sesuai dengan misinya. d) desentralisasi. Dengan menerapkan langkah-langkah strategi di atas diharapkan Perusahaan dapat memperkuat landasan keunggulan bersaing sehingga mampu berkembang secara berkesinambungan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. Kastowo
Abstrak :
Tidak dapat disangkal bahwa dalam setiap aspek kehidupannya, seseorang selalu dihadapkan. pada risiko. Terlebih lagi dengan kemajuan teknologi modern dewasa ini. Teknologi modern di samping memberikan kemudahan bagi manusia, juga menambah semakin kompleksnya risiko yang harus dihadapi. Risiko-risiko yang ada dapat mengancam jiwa seseorang ataupun keluarganya atau juga harta yang menjadi miliknya. Pengertian risiko di sini adalah kemungkinan menderita kerugian yang ditimbulkan oleh suatu kejadian yang belum tentu akan terjadinya. Kegiatan yang dilakukan atau usaha yang dijalankan oleh seseorang biasanya diarahkan pada hasil yang menguntungkan. Didasarkan pada pemahaman bahwa risiko itu selalu melekat pada setiap langkah seseorang, maka risiko itu selalu diusahakan untuk ditanggulangi. Satu di antara beberapa cara untuk menanggulangi risiko adalah dengan cara asuransi. Pada dasarnya menanggulangi risiko dengan cara asuransi adalah mengalihkan (mentransfer) risiko (kemungkinan menderita kerugian) yang dihadapi itu kepada perusahaan asuransi. Peralihan risiko dari seseorang (tertanggung) kepada perusahaan asuransi (penangggung) hanya dapat terjadi jika sebelum terjadi risiko telah diadakan perjanjian asuransi. Dalam perjanjian asuransi tersebut pada pokoknya dinyatakan bahwa penanggung dengan menerima suatu premi dari tertanggung, bersedia menerima peralihan risiko yang dihadapi oleh tertanggung. Ujud peralihan risiko ini adalah bahwa jika tertanggung menderita kerugian karena risiko yang diasuransikan, maka kerugian itu akan diganti oleh penanggung.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Bahri
Abstrak :
Dalam proses liberalisasi perdagangan dunia baik secara regional maupun internasional yang berlangsung hingga saat ini, dimana persaingan menjadi semakin ketat, memaksa tiap perusahaan / negara untuk dapat menemukan suatu strategi yang tepat berupa perencanaan dan kegiatan operasinal yang terpadu yang mengkaitkan Iingkungan eksternal dan internal sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan keunggulan daya saing berkelanjutan. Demikian pula untuk industri kertas nasional untuk dapat menangkap peluang yang ada tersebut dalam kondisi persaingan yang cukup ketat maka diperlukan daya saing industri kertas nasional yang kuat melalui peningkatan produktifitas sehingga dapat mengatasi pesaing dunia lainnya. Untuk mendapatkan gambaran daya saing industri kertas nasional sehingga dapat diterapkan suatu strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan maka perlu dilakukan suatu ?studi daya saing industri kertas nasional".

Untuk melihat posisi daya saing industri kertas nasional digunakan metoda Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) yang akan menggambarkan tahapan perkembangan industri kertas nasional, dan revealed comparative advantage (RCA) yang akan memberikan gambaran keunggulan komparatif industri kertas nasional. Sedangkan untuk melihat adanya efek daya saing dalam pertumbuhan ekspor kertas nasional digunakan metode Constant Market Share Analysis (CMSA).

Sementara untuk menentukan Faktor-faktor yang berpegaruh terhadap daya saing industri kertas nasional dengan pendekatan model diamond Poorter?s, sedangkan alaternatif starteginya juga menggunakan alternatif strategi yang ditawarkan oleh Porter yaitu strategi generik keunggulan biaya menyeluruh, strategi generik differensiasi dan strategi generik fokus.

Dari hasil perhitungan ISP menunjukkan bahwa industri kertas terbagi dalam dalam empat tahap perkembangan industri. Sedangkan dari perhltungan RCAnya menunjukkan bahwa daya saing kertas dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu industri kertas yang berdaya saing kuat, sedang dan Iemah. Sementara hasil analisis CMS menunjukkan bahwa pertumbuhan ekspor kertas disebabkan karena efek pertumbuhan permintaan dunia dan efek daya saing.

Sedangkan dari hasil pengolahan hirarki didapatkan bahwa faktor yang paling utama mempengaruhi daya saing nasional adalah faktor dalam negeri baik kondisi permintaan dalam negeri maupun Iingkungan internal perusahaan seperti kondisi faktor produksi dan tingkat persaingan yang ada. Faktor peranan pemerintah dan adanya kesempatan/peluang tidak terlalu mempengaruhi daya saing kertas nasional. Kondisi ini lebih disebabkan karena industri kertas sudah tidak dilindungi lagi dalam arti hambatan persaingan. Hambatan tarif sudah dihapuskan sehingga peranan pemerintah hanya sebagai fasilitator semata.

Dari hasil pengolahan alternatif strategi, berdasarkan pengolahan vertikal maka urutan prioritas pertama adalah keunggulan biaya menyeluruh yang dapat dilakukan melalui peningkatan pemanfaatan kapasitas terpasang industri kertas nasional, kemudian diikuti oleh strategi fokus, dimana diharapkan industri kertas dapat mengisi peluang pasar di belahan dunia yang tidak mengaitkan perdagangan kertas dengan isu-isu Iingkungan. Alternatif strategi terakhir yang merupakan prioritas paling bawah adalah dengan melakukan differensiasi, yaitu membuat kertas yang unik yang membedakan dari produk sejenis sehingga didapatkan nilai tambah yang cukup besar.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Gunawan
Abstrak :
Sistem ekonomi pasar merupakan sistem ekonomi yang paling tinggi efisiensinya diantara semua sistem ekonomi yang kita kenal. Ekonomi pasar, termasuk persaingan antara produsen dan pembeli menjamin penyediaan terbaik kebutuhan konsumen akan barang serta peningkatan kesejahteraan umum. Persaingan mengakibatkan modal dan sumberdaya lainnya digunakan ditempat-tempat yang paling produktif. Di banyak negara, untuk waktu yang lama, pemerintah menjadikan sektor telekomunikasi sebagai pasar monopoli. Namun pada akhirnya pemerintah menyadari bahwa tidak pada semua bagian dari industri telekomunikasi memiliki karakteristik yang tepat jika dilakukan dengan sistem monopoli, dan pada saat yang sama, teknologi menawarkan penurunan biaya investasi dan tumbuhnya tuntutan masyarakat akan tersedianya kapasitas yang baru. Liberalisasi telekomunikasi memberikan hasil yang sangat positif. Studi yang dilakukan ITLI (International Telecommunication Union), mengindikasikan suatu hubungan yang significant antara ukuran l1beralisasi pasar dengan tingkat pertumbuhan keparlatan pengguna telepon, balk untuk telepon bergerak maupun telepon tetap. Disaat kompetisi menjadi suatu tren yang terns didorong keberadaanya di seluruh belahan dunia, ternyata disinyalir masih ada Para pemain di bisnis telekomunikasi yang perilakunya menghambat terwujudnya persaingan yang sehat di sektor ini. Sebagai salah satu pemain telekomunikasi di Indonesia, TelkomFlexi ditengarai berperilaku anti kompetisi. Beberapa perilaku TelkomFlexi yang ditengarai anti kompetisi adalah perilaku penyalahgunaan po5isi dominan PT.TELKOM di bisnis telekomunikasi telepon tetap, melakukan diskriminasi harga, melakukan blocking dengan produk pesaingnya, serta melakukan subsidi silang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>