Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Koko Irwanto
Abstrak :
Proses belajar-mengajar konvensional yang terjadi sekarang ini mengharuskan siswa untuk mendengarkan, mencatat dan menghafal begitu banyak materi pelajaran yang diberikan oleh guru, tanpa dibekali pelajaran yang dapat membangun rasa percaya diri, merasa berhasil dalam hidup mereka dan bergembira pada waktu yang bersamaan. Proses belajar yang memperkuat tubuh dam memperkaya jiwa serta mendidik pikiran sehingga siswa menjadikan pengalaman belajar ini dapat diterapkan pada kehidupan nyata, bukan semata-mata bersifat akademis atau teoritis. Metode Quantum Learning menawarkan suatu metode yang efektif di dalam proses, sehingga metode ini dapat diterapkan sebagai perubahan cara belajar siswa. Namun demikian, tidak semua siswa mudah menerima suatu perubahan. Siswa yang memiliki orientasi goal task-involved menunjukkan bahwa keterlibatannya didasari oleh komitmen terhadap tugas. Siswa yang memiliki orientasi ini memperhatikan penguasaan tugas dan tidak peduli kinerjanya lebih balk atau tidak dibandingkan dengan orang lain dalam kelas. Mereka lebih memikirkan cara-cara menyelesaikan tugas, menggunakan strategi belajar, juga tidal segan-segan bertanya dan meminta bantuan bila membutuhkannya. Sementara itu siswa yang memiliki orieantasi goal ego-involved memfokuskan pada hal-hal seperti penilaian dari orang lain dan bangga dengan kemampuannya untuk menunjukkan dan mendapatkan kesuksesan. Siswa yang merniliki orientasi jenis ini menganggap nilai sebagai tujuan akhir dan lebih didasari oleh kornitmen pada diri sendiri, terutama kebanggaan dui. Mereka ingin terlihat pintar, menghindari tampak tidak kompeten, menonjolkan kemarnpuan melalui keberhasilannya, mengungguli performansi orang lain atau menunjukkan kemampuan dengan sukses tanpa usaha. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksplorasi atau penjajagan yaitu untuk mengungkapkan atau mengetahui hubungan antara Orientasi Goal dan Kebiasaan Belajar Menggunakan Quantum Learning terhadap Prestasi Belajar siswa SMAN di Kecamatan X Jakarta Selatan. Dalam penelitian ini, sampel yang dipergunakan sebanyak 125 orang dan 70 item. Narnun setelah dilakukan uji realibilitas dengan menggunakan program ITEMAN dan SPSS ternyata terdapat 13 item yang tidak dipergunakan atau dihilangkan karena memiliki nilai yang rendah, sehingga dalam penelitian ini hanya tersisa 70 item yang valid dan reliabel dan kemudian dipergunakan untuk analisis selanjutnya. Dan hasil analisis perhitungan korelasi terlihat bahwa korelasi antara orientasi goal dengan prestasi belajar diperoleh hasil r sebesar 0,005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,957, sedangkan korelasi antara kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning dengan prestasi belajar diperoleh hasil r sebesar 0,010 dengan nilai signifikansi sebesar 0,915. Dari hasil analisis regresi antara orientasi goal dan kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning dengan prestasi belajar menghasilkan R sebesar 0,025 dengan R Square sebesar 0,001.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatul Faizah
Abstrak :
Mahasiswa perantauan tahun pertama pada umumnya mengalami masalah penyesuaian diri terutama secara akademik. Salah satu prediktor kuat dari penyesuaian diri dalam situasi pembelajaran adalah efikasi diri akademik. Terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai hubungan efikasi diri akademik terhadap penyesuaian diri. Beberapa peneliti menemukan hubungan yang kuat, sementara peneliti lain menemukan hubungan dan pengaruh yang lemah. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa peranan variabel moderator dalam hubungan efikasi diri akademik dan penyesuaian diri akademik yang peneliti perkirakan adalah orientasi tujuan berprestasi normatif. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan uji hipotesis menggunakan analisis moderator model 1 Hayes. Berdasarkan uji hipotesis pada 296 partisipan, ditemukan bahwa orientasi tujuan berprestasi normatif memoderasi hubungan antara efikasi diri akademik dan penyesuaian diri akademik B = -0,09, SE = 0,04, p = 0,02. Peran moderasi orientasi tujuan berprestasi normatif adalah menurunkan hubungan antara efikasi diri akademik dan penyesuaian diri akademik pada mahasiswa perantauan tahun pertama. Fenomena big fish little pond turut dianalisis sebagai penyebab peran maladaptif orientasi tujuan berprestasi normatif.
1st year sojourner college students tend to experience adjustment problems academicly. One of the strong predictors of adjustment in learning situations is academic self-efficacy. Yet, there is inconsistency in previous research findings regarding the role of academic self-efficacy towards student adjustment. Some researchers find strong relationships and influences, while other researchers find weak relationships and influences. This inconcistency reflects the role of modearator variable between the two. Variable that has been tested in this research is normative achievement goal orientation. This study used correlational design with model 1 Hayes moderator analysis as hypothesis testing method. Based on hypothesis testing on 296 participants, this study proved that normative achievement goal orientation moderates the relationship between academic self-efficacy and college academic student adjustment B = -0,09, SE = 0,04, p = 0,02. The moderator role of normative achievement goal orientation is maladaptive since it diminished the relationship between academic self-efficacy and academic adjustment on first-year sojourner college students. The big fish little pond phenomenon analyzed as the cause of the maladaptive role of normative achievement goal orientation towards the two variables.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Ananda Sari
Abstrak :
Nilai merupakan variabel fundamental yang melandasi kehidupan manusia. Nilai yang diyakini oleh seseorang akan menjadi panduan bagi dirinya dalam menentukan perilaku yang ia tampilkan. Dalam lingkup pendidikan, orientasi terhadap nilai prestasi dapat mengarahkan mahasiswa untuk menampilkan perilaku yang sesuai dan dibutuhkan untuk mencapai sebuah prestasi akademik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran nilai prestasi sebagai moderator kegigihan dalam memprediksi prestasi akademik. Data diperoleh melalui survei online pada 363 mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Pengukuran kegigihan dilakukan menggunakan alat ukur Grit Scale for Children and Adult GCSA yang dikembangkan oleh Sturman & Zappala-Piemme 2017 dan diadaptasi oleh Bintamur 2018. Nilai prestasi diukur menggunakan The Portrait Value Questionaire PVQ yang dikembangkan oleh Schwartz 2003 dan diadaptasi oleh Halim 2008, sedangkan prestasi akademik diukur menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif IPK. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai prestasi merupakan moderator hubungan kegigihan dengan prestasi akademik. Mahasiswa yang memiliki penghayatan yang lebih besar pada nilai prestasi menunjukkan kegigihan dalam menyelesaikan studi serta usaha yang lebih besar dalam menghadapi tantangan di perguruan tinggi. Semakin besar kegigihan yang ditunjukkan mahasiswa dalam menjalani masa studi, semakin tinggi prestasi akademik yang ia raih.
Value is a fundamental variable that underlies human life. Value serve as a guidance for someone to take an actions. In the field of education, achievement value orientation could guide a students to act accordingly in order to gain academic achievements. The aim of the study was to find out how achievement value serve as a moderator bewtween grit and academic achievement. Data was obtained through online surveys on 363 students of University of Indonesia. Grit was measured by Grit Scale for Children and Adult GCSA test developed by Sturman & Zappala-Piemme 2017 and modified by Bintamur 2018. The Portrait Value Questionaire PVQ, developed by Schwartz 2003 and modified by Halim 2008 was used to measure Achievement Value, meanwhile academic achievement was measured by students IPK. The results show that achievement value is a moderator of the relationship between grit and academic achievement. Students who believe in a greater achievement value shows grittier behavior in the context of study and greater effort in facing challenges in college. The grittier the students, the higher the academic achievement achieved.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Setianingsih
Abstrak :
Siswa atlet adalah salah satu kelompok siswa yang sering kali mengalami underachievement, meskipun siswa atlet tersebut termasuk siswa berbakat intelektual gifted. Underachievement ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan regulasi diri dalam belajar. Intervensi Self Regulation Empowerment Program SREP terbukti dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar dan prestasi akademik melalui penelitian Cleary Zimmerman 2004, Cleary, Platten Nelson 2008, Cleary Platten 2013 dan Giri 2016. Pada penelitian berdesain single subject experimental study ini, peneliti ingin melihat pengaruh SREP dalam meningkatkan regulasi diri dalam belajar dan prestasi akademik siswa atlet SMA dengan gifted underachievement. Data diperoleh dari pengukuran Motivated Strategies and Learning Questionnaire MSLQ, Self-Regulation Strategies Inventory SRSI Parent and Teacher Rating, dan nilai pada mata pelajaran PKN, Matematika, serta Sosiologi. Melalui pengujian statistik reliability change index RCI disertai dengan analisis kualitatif, diketahui bahwa SREP dapat memberikan peningkatan signifikan pada regulasi diri dalam belajar RCI = 3.58, p ......Student athletes are one of the group of students who often experience underachievement, even though the athlete 39 s students are intellectually gifted. This underachievement is due to the low self regulation ability in learning. The Self Regulation Empowerment Program SREP interventions proved to improve self regulation in learning and academic achievement through study from Cleary Zimmerman 2004, Cleary, Platten Nelson 2008, Cleary Platten 2013 and Giri 2016. In the study of single subject experimental study design, the researcher wanted to see the influence of SREP in improving self regulation in learning and academic achievement of high school athlete with gifted underachievement. Data were obtained from measurement of Motivated Strategies and Learning Questionnaire MSLQ, Parent and Teacher Rating Self Regulation Strategies Inventory SRSI, and grades on PKN, Mathematics, and Sociology subjects. By testing the reliability change index RCI statistics along with qualitative analysis, it is known that SREP can provide significant improvement in self regulation in learning RCI 3.58, p
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah
Abstrak :
Prestasi belajar matematika siswa dipengaruhi oleh faktor yang berada dalam diri siswa dan faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa diantaranya adalah faktor psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa faktor psikologis yang dianggap sangat memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematika siswa SMP. Diantaranya adalah faktor self efficacy dan motivasi berprestasi. Siswa dengan self efficacy tinggi memperlihatkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki self efficacy rendah (Zimmerman, 1990) dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan tergerak untuk melakukan usaha dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas I SMPN 45 Cengkareng_ Sampel berjumlah 190 orang yang diperoleh dengan teknik accidental sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner dengan gaya Likert skala 5 yang terdiri dari alat ukur self efficacy dan motivasi berprestasi. Sedangkan prestasi belajar matematika diambil dari nilai raport kelas I semester I. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self efficacy dan motivasi berprestasi memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematika siswa di SMP, sebesar 23,4%. Saran yang diajukan untuk penelitian seianjutnya adalah: sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih luas tentang prestasi belajar matematika, agar didapatkan gambaran faktor-faktor lain yang ikut memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematika. Mengenai sampel sebaiknya diambil dari beberapa sekolah sehingga lebih dapat digeneralisasikan.
Depok: Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herwanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peranan lingkungan pendidikan terhadap motif berprestasi dan keyakinan spiritual pada siswa yang berbakat memimpin dari SMU Unggulan-Non unggulan. Penelitian dilaksanakan di enam SMU (tiga SMU Unggulan, tiga SMU Nonunggulan) di DKI Jakarta, dengan sampel para siswa kelas dua dan tiga (IPA dan IPS) Cawu I tahun ajaran 2001/2002 untuk mengidentifikasi siswa berbakat memimpin, menggunakan dua tahap : (1) tahap penjaringan melalui pelabelan, nominasi oleh guru; (2) tahap penyaringan menggunakan nilai prestasi belajar, skor IQ dan nominasi diri sendiri. Sampel terpilih sebanyak 72 orang siswa. Cara pengambilan sample untuk penentuan kota dan lokasi sekolah menggunakan teknik Total Sampling (sampel populasi). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berbentuk Skala Model Likert, yang terdiri dari : 1) Skala Berbakat Memimpin (SBM), salah satu alat untuk mengidentifikasi siswa berbakat Memimpin; 2) Skala Motif Berprestasi (SMB); 3) Skala Keyakinan Spiritual (SKS); dengan lima pilihan (option). Sebelum digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu dicarikan validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji coba dengan teknik item total correlation menunjukkan korelasi yang balk antara item yang satu dengan item yang lain, maupun dengan keseluruhan dimensi. Demikian pula reliabilitas tes dengan rumus Alpha Cronbach menunjukkan basil yang signifikan. Reliabilitas instrumen masing - masing variabel yaitu : Berbakat Memimpin = 0,94; Motif Berprestasi = 0,81; dan Keyakinan Spiritual = 0,91. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan SPSS Versi 10.01 dan Mathcad Professional 2001. Untuk Pembuktian hipotesis digunakan Analisis Statistik Multivariat dengan uji F. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa : Ada perbedaan yang bermakna peranan lingkungan pendidikan terhadap motif berprestasi dan keyakinan spiritual pada siswa yang berbakat Memimpin dari SMU Unggulan - Nonunggulan, dengan F hitting = 970,436 lebih besar dari F tabel = 3,13 pada taraf signifikansi 0,05 dan F tabel = 4,92 untuk taraf signifikansi 0,01. Deegan demikian hipotesis penelitian diterima. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan bahwa ada perbedaan yang bermakna peranan lingkungan pendidikan terhadap motif berprestasi dan keyakinan spiritual pada siswa yang berbakat Memimpin dari SMU Unggulan - Nonunggulan. Untuk itu, hash penelitian ini menjadi informasi ilmiah bagi penentu kebijakan khususnya yang bertanggung jawab terhadap pembinaan siswa berbakat memimpin dengan memperhatikari motif berprestasi dan keyakinan spiritualnya di SMU Unggulan - Nonunggulan DKI Jakarta.
This research is intended to find out the difference in the role of educational environment to need for achievement and spiritual belief on student having leadership gifted of superior - nonsuperior SMU. Research was conducted in six SMU (three superior and three non-superior SMU) in Special Capital District of Jakarta, by sampling of students grade Il and III (IPA and IPS) quarterly I study year 2001/2002 to identify leadership gifted student, using two stages: (1) netting stage through labeling, nomination by teacher; (2) netting state using study achievement value, IQ score and self-nomination. Total selected samples were 72 students. Sampling method to decide the city and location of school using total sampling (population sample). Data collection was made by using questionnaire take of the form of Likert Model Scale, consist of : (1) Leadership gifted scale (SBM) one of means to identify leadership gifted student; (2) Scale Need for achievement (SMB); (3) Spiritual belief Scale (SKS); with five options.. Before using it in this research we must first looking for it validity and reliability. The result that a good correlation between one item to the other, as well as to the whole dimensions. So are the test-reliability using Alpha-Cronbach formula indicated a significant result. The reliability of responsive variable indicated : leadership-gifted = 0,94; achievement motive (need for achievement) = 0,81; and spiritual belief = 0,91. the data of research result was processed using SPSS version 10.10 and Mathcad Professional 2001. to prove the hypothesis we used multivariate statistic analysis F test. The result hypothesis-test indicate that : There are a significant differences in the role of educational environment to need for achievement and spiritual belief on student with leadership-gifted of superior SMU and those of non-superior SMU, with F-Count = 970,470,436 larger than F-Table = 3,13 at significant level of 0,05 and F-Table = 4,92 for significant level of 0,01. By so doing the research hypothesis was accepted. This result may clarify that there are a significant differences in the role of educational environment to need for achievement and spiritual belief on student having leadership gifted of superior SMU and those of non-superior SMU. The resent of this research because scientific information for decisive policy especially those responsible for the building of gifted student by taking of need for achievement and spiritual belief in superior SMU-Nonsuperior SMU, Special Capital District of Jakarta.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T18519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fadila Nuraini
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat motivasi berprestasi antara remaja laki-laki dan remaja perempuan yang ditinggal orang tua bekerja sebagai buruh migran di luar negeri.Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi adalah Achievement Motivation Inventory (Muthee & Thomas, 2009). Partisipan pada penelitian ini merupakan 165 remaja berusia 11-16 tahun yang berdomisili di Desa Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan motivasi berprestasi yang signifikan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan, dimana tingkat motivasi berprestasi remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki. ......The purpose of this study is to examine achievement motivation difference between male and female adolescent left behind by migrant worker parents. Achievement Motivation Inventory (Muthee & Thomas, 2009) is used to measure achievement motivation. Participants of this study were 165 adolescents between 11-16 years old who lives in Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. The result of this study shows that there is a significant difference on achievement motivation between male and female adolescents left behind by parent’s migration where female adolescent scored higher achievement motivation compare to male adolescent.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S60394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library