Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok : Univeristas Indonesia, 2012
R 378.1 BUK
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Univeristas Indonesia, 1976
R 378.598 UNI l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kautsar
"Obat Anti Inflamasi Non steroid (OAINS) telah diketahui dapat menurunkan ketahanan mukosa lambung terhadap terbentuknya ulkus. Penggunaan OAINS kronis dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ulkus. Untuk mengatasi hal ini, maka akan diteliti apakah capsaicin dapat memberi perlindungan pada mukosa lambung yang telah diberi paparan OAINS. Penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa capsaicin memiliki pengaruh gastroproteksi baik pada hewan coba maupun pada manusia. Tikus Sprague Dawley dengan berat 150-200 gram dan jumlah 12 ekor dibagi dalam 4 kelompok. Semua tikus dibius dan dilakukan laparotomi. Lambung diolesi asam asetat pada tunika serosa untuk pembentukan ulkus. Pada kelompok kontrol tidak dilakukan apapun. Pada kelompok perlakuan 1 tikus diberi capasaicin pada hari ke-3 setelah induksi ulkus dengan dosis 10 mg/kg BB selama 5 hari. Pada tikus kelompok perlakuan 3 dan 4 masing-masing diberikan piroksikam dan piroksikam serta capsaicin yang juga dimulai pada hari ke-3 selama 5 hari. Pada hari ke- 10 setelah pembuatan ulkus, luas ulkus yang terbentuk diukur dengan program Adobe Photoshop CS II dan dianalisis. Kelompok yang di beri capsaicin menghasilkan rata-rata luas ulkus yang lebih kecil (2 mm2) dibanding kontrol (5,33 mm2). Kelompok yang diberi capsacin dan piroksikam juga menunjukkan rata-rata luas ulkus yang lebih kecil (9,67 mm2) jika dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberikan piroksikam saja (12,33 mm2). Namun, hasil ini secara statistik tidak bermakna.

Non-Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID) have been proven to reduce the gastric mucosal defence system. Chronic use of NSAID can increase the likelihood of gastric ulcer. To overcome this problem, we studied the effect of capsaicin to protect gastric mucosa against NSAID. Previous studies have proved that capsacion has gatroprotective effect to both experimental animals and humans. Sprague Dawley rat weighed 150-200 gram (12) were divided into 4 groups. All of the rats were anesthesized and performed laparotomy procedure. The gastric was given acetic acid solution on its serosal surface to create an ulcer. Nothing was done in the control group. In Group 1, the rats were given capsaicin on day 3 after ulcer induction. The dosage of which was 10 mg/BW for 5 days. In group 3 and 4, the rats were given piroxicam and piroxicam combine with capsaicin respectively on the day 3 after ulcer induction for 5 days. On day 10 after ulcer induction, ulcer area was measured by Adobe Photoshop CS II and was analysed. The Average ulcer area in capsaicin group (2 mm2) is smaller than control grop (5,33 mm2). The Average ulcer area in capsaicin and piroxicam group (9,67 mm2) is also smaller than piroxicam group (12,33 mm2). However, these results are statistically insignificant."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Adelina
"Status gizi seseorang menunjukkan seberapa besar kebutuhan fisiologis individu tersebut telah terpenuhi. Status gizi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran status gizi bayi usia 1,5-8 bulan di Jakarta Selatan dan hubungannya dengan jenis kelamin bayi, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, penghasilan ibu, usia ibu saat melahirkan, morbiditas diare dan Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA), dan pemberian Air Susu Ibu (ASI). Penelitian menggunakan studi cross-sectional dan dilakukan pada 88 responden yang memiliki bayi usia 1,5 hingga 8 bulan di Jakarta Selatan. Data didapatkan berupa status gizi bayi, jenis kelamin bayi, usia ibu saat melahirkan, tingkat pendidikan ibu, penghasilan ibu, morbiditas diare dan ISPA, dan pemberian ASI yang akan diteliti hubungannya dengan status gizi bayi yang diuji dengan uji Chi-Square (p<0,05). Dari hasil penelitian didapatkan proporsi status gizi wasted sebesar 4,5 % dan status gizi non-wasted sebesar 95,5 %. Dengan proporsi jenis kelamin bayi laki-laki 51,1%, dan perempuan 48,9%, pemberian ASI sebesar 30,7%, ibu bekerja 11,4%, diare dan ISPA bayi dalam kurun waktu 2 minggu terakhir masing-masing 14,8 % dan 60,2%, tingkat pendidikan ibu rendah 54,5%, sedang 34,1 %, dan tinggi 11,1%, tingkat penghasilan keluarga sedang 48,9% dan tinggi 51,1 %, semuanya tidak memiliki hubungan yang bermakna.

Nutritional Status described how great individual physiological requirement has met. Nutritional stauus is corelated to many factors. This research’s aims are first, to know the frequency distribution of infants 1,5-8 months of age in South Jakarta and its corelation with babies’ sex, maternal education level, woking mother, familiy annual income, maternal age of giving birth, dierhea and upper respiratory track infection and eksclusive breast milk in infants.The study design of the research iscross sectional. The number of the respondent is 88. The respondents are mother who have baby 1,5-8 months of age in South Jakarta. The data that were collected are infants’ nutritional status, babies’ sex, maternal age of giving birth, maternal educational level, working mother, familiy annual income level, diarhea and upper respiratory track infection in infant and eksclusive breast milk in infants. All those variables were analyzed with Chi-square test (p<0,05). From this research, the percentage of infants with non-wasting nutritional status is 95,5 % and the percentage of wasting is 4,5 %. The percentage of boys is 51,1 % and girls is 48,9 %. Percentage of babies receiving eksclusive breast milk is 30,7%, working mother 11,4%, Dhiarhea and upper respiratory track infectin in infants rea 14,8% and 60,2%. And all of them show no significant correlation to nutriotional status."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Birawani Dwi Anggraeni
"Artikel ini mencoba menjawab pertanyaan berapa besar tingkat kredit kepemilikan sepeda motor selama ini tidak transparan bagi konsumen sepeda motor. Hal ini berbeda dengan konsumen yang mengajukan kredit kepemilikan apartemen dan rumah dimana mereka dapat langsung mengetahui besarnya tingkat bunga kredit yang akan mereka bayar selama periode tertentu. Pada penulisan ini menggunakan konsep present value yaitu anuitas biasa dan dalam menentukan tingkat bunga kredit menggunakan Microsoft excel dengan rumus financial rate. Hasil perhitungan menunjukan bahwa tingkat bunga kepemilikan sepeda motor sangat tinggi dibandingkan kredit kepemilikan lainnya.

This article tries to answer the question how much the mortgage interest rate for a motorcyle that is not transparent to the consumer motorcycle. This is different from the consumer to apply for credit and home ownership of the apartment where they can directly determine the level of interest they will pay for a certain period At this writing uses the concept of present value of the ordinary annuity and in determining the interest rate loan using microsoft excel with financial formula rate. The calculations show the rate of motorcycle owenership interest is very high compared to orther.
"
Univeristas Indonesia. Program Vokasi, 2013
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Nur Utami
"ABSTRAK
Tujuan tesis ini adalah mengetahui pengaruh suplementasi sitikolin 1000 mg per hari selama 4 minggu terhadap hasil elektroretinografi pada pasien NPDR non-proliferative diabetic retinopathy . Desain penelitian ini adalah uji klinis acak terkontrol tersamar ganda. Tiga puluh delapan mata yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dirandomisasi untuk masuk ke dalam kelompok plasebo P-NPDR atau sitikolin 1000 mg S-NPDR . Pada akhir penelitian didapatkan 18 mata pada kelompok sitikolin dan 16 mata pada kelompok plasebo. Keluaran primer penelitian ini adalah nilai amplitudo P50 dan N95 PERG within group dan intergroup yang dinilai pada baseline dan 4 minggu paska pemberian intervensi. Analisis hasil didapatkan pada S-NPDR didapatkan perbaikan nilai rerata amplitudo N95 sebelum terapi, 4.85 1.9-10.3 V, dan setelah terapi, 5.7 1.9-17.1 V, P = 0.04 . Terdapat kecenderungan perbaikan amplitudo P50 yang lebih baik pada kelompok T-NPDR dan perbaikan amplitudo N95 yang lebih baik pada S-NPDR yang tidak bermakna secara statistik P = 0.45; P = 0.35.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of citicoline 1000 mg oral supplementation given for 4 weeks on electroretinography abnormalities in patients with NPDR non proliferative diabetic retinopathy . The study design was a double blind randomized controlled clinical trial. Thirty eight patients who matched the inclusion and exclusion criteria were randomized into two groups the plasebo P NPDR and citicoline C NPDR . In the end, there were 18 eyes in citicoline group and 16 eyes in plasebo group. The primary outcome was P50 and N95 amplitude in PERG within group and intergroup which were taken at the baseline and 4 weeks after treatment. Results at the end of treatment, the N95 amplitude in C NPDR showed improvement, 4.85 1.9 10.3 V, before treatment to 5.7 1.9 17.1 V, after treatment with P 0.04. In P NPDR showed positive trend in P50 amplitude while in C NPDR showed positive trend in N95 amplitude, but these values were not statistically significant P 0.45 P 0.35.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzy As Sidiqy
"Menurut laporan CHAOS yang dikeluarkan oleh Standish Group pada tahun 2015, hanya sekitar 29% proyek TI yang mengalami kesuksesan. Penerapan manajemen proyek merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proyek di perusahaan. PT. XYZ sebagai perusahaan terkemuka dibidang solusi TI masih mengalami kendala dalam menerapkan manajemen proyek di perusahaan. Kompetensi dari manajemen proyek dapat diwakilkan melalui tingkat kematangan manajemen proyek di perusahaan. Pengukuran terkait kematangan manajemen proyek di PT. XYZ masih belum pernah dilakukan. Untuk itu, dilakukan sebuah penelitian terkait tingkat kematangan manajemen proyek di PT. XYZ. Penelitian menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat kematangan manajemen proyek di perusahaan menggunakan model kematangan Kerzner (KPMMM). Setelah nilai tingkat pengukuran didapatkan, kemudian dilakukan wawancara dengan para pakar manajemen proyek untuk menyusun rekomendasi-rekomendasi peningkatan tingkat kematangan manajemen proyek perusahaan. Hasil dari penelitian adalah tingkat kematangan manajemen proyek PT. XYZ berada pada tingkat 1 dan kemudian disusun lima rekomendasi bersama pakar sebagai upaya peningkatan tingkat kematangan. Kelima rekomendasi tersebut yaitu penyusunan manajemen portofolio perusahaan, peningkatan jumlah dan kompetensi SDM, penyusunan prosedur pelaksanaan proyek, penggunaan tools dalam mengelola proyek, dan penyusunan manajemen perubahan.

According to the CHAOS report released by Standish Group in 2015, only 29% of IT projects can be categorized as success. The implementation of project management is one of the factors that influence the success of the project in the company. PT. XYZ, as a leading company in the field of IT solutions, still has problems in implementing project management inside the company. The competence of project management in the company can be represented by the maturity level of project management. Measurements related to project management maturity at PT. XYZ has never been done before. For this reason, a research was conducted regarding a measurement of the project management maturity at PT. XYZ. This research uses qualitative and quantitative methodologies. The quantitative method is used to measure the maturity level of project management in companies using the Kerzner maturity model (KPMMM). After getting the value of the measurement level, interviews with project management experts are then conducted to formulate recommendations for increasing the level of maturity of the company's project management. The results of this research are the maturity level of PT. XYZ is at level 1 and then five recommendations are prepared with experts as an effort to increase the level of maturity. The five recommendations are making the company portfolio management, increasing the number and competence of project managers, preparing the procedures for implementing projects, using tools in managing projects across the company, and preparing the change management."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiemas Rangga Yonathan Sembor
"PT XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri keamanan identitas. Penelitian ini mengangkat tema permasalahan pengelolaan pengetahuan yang kurang efektif di Unit Bisnis MO PT XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan Knowledge Management System (KMS) di Unit Bisnis MO PT XYZ serta merancang sistemnya. Analisis kebutuhan knowledge management system menggunakan metodologi Becerra-Fernandez dan analisis Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) dalam pengumpulan dan analisis data. Instrumen pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, focus group discussion, dan survei kuesioner. Analisis OCAI pada penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki budaya pasar. Selain itu, analisis metodologi Becerra-Fernandez menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan di organisasi penelitian, yaitu sosialisasi baik itu knowledge discovery maupun knowledge sharing, pertukaran, arahan, dan kombinasi. Fitur KMS yang dikembangkan pada penelitian ini adalah grup chat, manajemen dokumen, dan case-based reasoning. Perancangan KMS menggunakan metode prototyping, diagram UML, dan arsitektur sistem Tiwana. Diagram UML yang digunakan meliputi use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, dan behavioral state machine diagram. Rancangan sistem menghasilkan 12 use-case dan 4 aktor. Arsitektur sistem yang dirancang meliputi interface layer, access and authentication layer, collobarative intellignce and filtering, application layer, transport layer, middleware and legacy integration layer, dan repository layer. Prototipe sistem divalidasi dengan menggunakan pendekatan user acceptance test.

.XYZ is a company engaged in the identity security industry. This study raises the theme of less effective knowledge management problems in MO Business Unit. This study aims to analyze the needs of Knowledge Management System (KMS) in MO Business Unit XYZ and design the system. The analysis of the knowledge management system used the Becerra-Fernandez methodology and analysis of the Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). This study used a mixed method in data collection and analysis. The data collection instruments used included interviews, focus group discussions, and questionnaire surveys. The OCAI analysis in this study shows that organizations have a market culture. In addition, the analysis of the Becerra-Fernandez methodology resulted in a priority of knowledge management processes in research organizations, namely socialization for both knowledge discovery and knowledge sharing, exchange, direction, and combination. The KMS features developed in this study are chat group, document management, and case-based reasoning. KMS design used prototyping methods, UML diagrams, and Tiwana system architecture. UML diagrams used include use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, and behavioral state machine diagram. The system design produced 12 use cases and 4 actors. System architecture are designed include interface layer interface, access and authentication layer, collobarative intelligence and filtering, application layer, transport layer, middleware and legacy integration layer, and repository layer. The system prototype is validated using the user acceptance test approach."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vannisa Irma Dewi
"Tata kelola teknologi informasi saat ini banyak diimplementasikan oleh beragam jenis dan skala organisasi. Salah satu organisasi yang memanfaatkan hal tersebut adalah institusi perguruan tinggi. TI telah ditetapkan sebagai Standar Penyelengaraan Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai sarana dan prasarana yang wajib dihadirkan untuk menjadi bagian dari basis Pangkalan Data Perguruan Tinggi dan pendukung dalam pengelolaan dan pengembangan kegiatan akademik serta administratif. Tata kelola teknologi informasi ditujukan untuk mengelola layanan TI pada organisasi. Tata kelola TI pada organisasi akan membantu organisasi dalam menentukan proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan, pengelolaan, dan pemantauan pada aset TI yang dimiliki. Pelaksanaan penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis kondisi tata kelola teknologi informasi pada Universitas ABC. Data yang diolah dalam penelitian ini bersumber dari proses wawancara semi - terbuka dan pengisian kuesioner terstruktur. Hasil yang diperoleh dari proses pengukuran tingkat kapabilitas proses tata kelola TI pada Universitas ABC adalah berada pada level 1. Hal tersebut menunjukan bahwa proses tata kelola untuk TI telah dilakukan. Rekomendasi untuk perbaikan disusun sesuai dengan sasaran peraihan value dan tingkat kapabilitas dari proses tata kelola TI yang ingin dituju oleh Universitas ABC.

In recent year the implementation of information technology governance has been done by various organizations, one of them is higher education institution. Indonesia Higher Education And Research Ministry placed IT as a part of standar of national education performing system in order to provide data for Higher Education Database. Its also has a role for supporting the management and development of academic and administrative activities. With IT governance, it can support organization for decision making process around IT assets. The research conducted by applying study case method to observe and analyze universitiys IT governance capability level. Using COBIT 5, this IT governance framework created based on best practice, able to provides method and system to establish good enterprise IT governance. COBIT 5 likewise has a tool for assessing IT governance process capability level. Information and data occurred in this research gathered through interview and filled in structured questionnaire with the consent of case study subject. Through research activity, the IT governance process capability level shows at level 1, means the process of IT governance has occured. Another outcome from this research is the IT governance process improvement recommendation following the expect value and proper goals set by ABC University."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zulwelly M
"Penyelenggaraan pemilu dengan metode konvensional memiliki banyak kelemahan, data
terakhir memperlihatkan banyak terjadi kasus pelanggaran pemilu baik administrasi, pidana maupun etik. Banyaknya pelanggaran tersebut menjadikan masyarakat mulai kurang percaya akan hasil pemilu. Sehingga belakangan ini wacana e-voting dalam pemilu terus mengemuka untuk mencegah terjadinya kecurangan dan untuk memperbaiki kualitas pemilu. Beberapa regulasi juga sudah mendukung dilaksanakannya e-voting pada pemilu di Indonesia. Akan tetapi pelaksanaan e-voting tidak semudah yang dibayangkan, beberapa negara maju meninggalkan e-voting dan kembali ke sistem pemilu konvensional disebabkan oleh berbagai faktor terutama masalah keamanan informasi. KPU sebagai penyelenggara pemilu di Indonesia sampai saat ini masih belum mengeluarkan aturan tentang e-voting. KPU berpendapat e-voting perlu persiapan yang matang dari berbagai aspek seperti waktu, biaya, hukum, infrastruktur, keamanan, geografis dan lain-lain. Jika tidak dipersiapkan dengan baik akan memunculkan berbagai masalah seperti di negara lain dan mengurangi kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu pengukuran terhadap risiko keamanan informasi yang ada dalam penerapan teknologi e-voting. Pengukuran risiko keamanan informasi evoting berguna untuk mengetahui profil risiko, analisis terhadap risiko dan juga melakukan respon terhadap risiko, sehingga dampak-dampak yang kemungkinan muncul dari risiko tersebut dapat diketahui lebih awal dan dikelola dengan baik. Dengan adanya studi manajemen risiko yang komprehensif diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada e-voting. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana manajemen risiko keamanan informasi teknologi e-voting dengan menggunakan kerangka kerja ISO 27005 dengan empat tahapan utama yaitu penetapan konteks, penilaian risiko, penanganan risiko dan penerimaan risiko. Pada tahap penilaian, proses evaluasi risiko menggunakan NIST SP 800-30 dan untuk merancang kontrol dalam upaya mengurangi risiko, peneliti mengacu pada ISO 27002. Hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah perencanaan manajemen risiko yang berupa dokumen penanganan risiko, rekomendasi kontrol untuk mengurangi risiko dan penerimaan risiko yang berisi keputusan penanganan risiko serta penanggung jawab penanganan risiko.

.The elections with conventional methods has many weaknesses, the latest data shows that there are many cases of electoral violations both administrative, criminal and ethical. The large number of violations made the community began to lack confidence in the election results. So lately the discourse of e-voting in elections continues to emerge to prevent fraud and to improve the quality of elections. Some regulations also support the implementation of e-voting in elections in Indonesia. However, the implementation of e-voting is not easy, some developed countries leave evoting and return to conventional electoral systems caused by various factors, especially information security issues. KPU as the election organizer in Indonesia until now still has not issued a regulation regarding e-voting. KPU believes that e-voting needs careful preparation from various aspects such as time, cost, law, infrastructure, security, geography and others. If it is not well prepared, there will be a variety of problems such as in other countries and reduce the confidence of the community. Therefore a measurement of information security risks is needed in the application of evoting technology. Measuring the security risks of e-voting information is useful for knowing risk profiles, risk analysis and also responding to risks, so that the impacts that might arise from these risks can be identified earlier and managed properly. With the existence of a comprehensive risk management study, it is expected to increase public confidence in e-voting. This study aims to develop a risk management plan for information security for e-voting technology using the ISO 27005 framework with four main stages, namely context setting, risk assessment, risk management and risk acceptance. At the assessment stage, the risk evaluation process uses NIST SP 800-30 and to design controls in an effort to reduce risk, researchers refer to ISO 27002. The results to be obtained from this study are risk management planning in the form of risk handling documents, control recommendations to reduce the risk and acceptance of risks that contain risk management decisions and those responsible for handling risks."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>