Ditemukan 67146 dokumen yang sesuai dengan query
Nisrina Ismu Fitri
"Skripsi ini menyelidiki penggabungan imajinasi dan realisme yang merupakan produk dari interpretasi arsitek, dalam arsitektur naratif, dan bagaimana arsitektur naratif menggunakan ini sebagai metode bercerita. Skripsi ini mengeksplorasi teori arsitektur naratif, dengan fokus pada imajinasi dan realisme, yang diwakili oleh trajektori sequential dan spasial. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana pengguna mengalami dan memahami narasi tersebut. Oleh karena tujuan itu, skripsi ini berargumen bahwa me-representasikan penggabungan melalui trajektori visual menawarkan metode penjelasan lebih elaboratif mengenai penggabungan imajinasiārealisme karena dilihat dari segi orang yang mengalami ruang tersebut, yang pada akhirnya dapat menjelaskan bagaimana pengguna secara fisik berinteraksi dengan ruang secara lebih komprehensif. Studi ini menelusuri proses penggabungan dalam "Through the Lens of Faith," sebuah instalasi oleh Daniel Libeskind untuk memperingati ulang tahun ke-75 Auschwitz-Birkenau. Dengan mendekonstruksi elemen-elemen dan mekanisme imajinasi dan realisme serta menggunakan metode layering untuk menyelidiki pertemuan di antara mereka, studi ini mengungkapkan bahwa kohesi naratif dicapai melalui pengaturan alur cerita dan organisasi spasial.
This thesis summary investigates the merging of imagination and realism in narrative architecture, using these concepts as storytelling methods, which are products of the architect's interpretation. It explores the theory of narrative architecture, focusing on both imagination and realism, represented by sequential and spatial trajectories. The goal is to understand how the architect creates to the point where users experience and perceive the narrative. This thesis argues that representing the merging through visual trajectories offers a comprehensive storytelling method by illustrating how users physically engage with the space. The study examines the merging process in "Through the Lens of Faith," an installation by Daniel Libeskind commemorating the 75th anniversary of Auschwitz-Birkenau. By deconstructing the elements and mechanisms of imagination and realism and using the layering method to investigate their intersections, will eventually reveal how cohesiveness is established within the narrative architecture. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fadhlir Rahman
"
ABSTRAKLukisan Vissersvrijage karya Albert Neuhuys menampilkan gaya realisme yang berbeda dari lukisan realisme lainnya. Lukisan tersebut menampilkan gambaran kenyataan sosial melalui obyek sepasang kekasih. Penelitian ini akan memaparkan unsur-unsur realisme dari lukisan Vissersvrijage. Dari hasil penelitian unsur-unsur realisme terlihat pada penggambaran obyek dan setting, serta pemilihan warna dalam lukisan.
ABSTRACTVissersvrijage is by Albert Neuhuys shows realism aspect that is different from any other painting. This painting shows a reflection of socialism using a pair of lover as it rsquo s object. This research will show realism aspects from Vissersvrijage. From this research, a number of realism aspects will be shown through object and setting, also the choice of colour in the painting. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Humaera Qaneeta Gustia
"Skripsi ini menyelidiki bagaimana kondisi spasial yang fragmented dan disjunctive memicu rekonstruksi naratif melalui movement dalam spatial storytelling. Skripsi ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengguna melakukan bridging ruang-ruang yang terputus melalui movement sebagai praktik aktif untuk merekonstruksi spatial fragments menjadi narasi yang bermakna. Studi ini dipandu oleh pertanyaan bagaimana ruang disjunctive yang fragmented memicu rekonstruksi naratif melalui movement dalam spatial storytelling. Kerangka teoritis skripsi ini mengacu pada tiga konsep utama. Fragments sebagai elemen spasial otonom yang dikomposisi oleh strategi disjunction sebagai ketegangan produktif antar fragments yang memicu pencarian keterhubungan. Movement, sebagai praktik aktif pengguna yang memicu delinquency sebagai tindakan menghasilkan makna melalui eksplorasi yang tidak linier. Terakhir, frontiers dan bridges untuk menjelaskan bagaimana pengguna membentuk batas dan sambungan antar fragments sebagai proses rekonstruksi narasi. Studi Ini menggunakan Outer Wilds sebagai studi kasus yang menggambarkan kondisi dalam praktik untuk mengamati dan menganalisis bagaimana lingkungan yang fragmented dan tidak stabil, memaksa pemain baru untuk merekonstruksi narasi melalui eksplorasi, memori, dan transversal berulang. Studi ini mengungkap bagaimana ruang disjunctive yang fragmented mengembangkan proses naratif yang adaptif dan partisipatif di mana koherensi muncul melalui negosiasi yang berkelanjutan alih-alih solusi yang pasti; menjadikan fragmentation dan disjunction sebagai syarat untuk menghasilkan narasi melalui gerakan dan interpretasi.
This undergraduate thesis investigates how fragmented and disjunctive spatial conditions provoke narrative reconstruction through movement in spatial storytelling. The study aims to understand how users engage in bridging disconnected spaces through movement as an active practice to reconstruct spatial fragments into meaningful narratives. This study is guided by the proposition that fragmented disjunction spaces provoke narrative reconstruction through movement in spatial storytelling. The theoretical framework of this thesis draws on three main concepts. Fragments are understood as autonomous spatial elements composed through the strategy of disjunction, a productive tension between fragments that prompts the search for connectivity. Movement is framed as an active user practice that generates delinquency as a deviant mode of exploration that produces meaning through non-linear trajectories. Lastly, frontiers and bridges are used to describe how users define boundaries and construct connections between fragments as part of the narrative reconstruction process. This study uses Outer Wilds as a case study that illustrates the conditions in practice to observe and analyze how a fragmented and unstable environment compels new players to reconstruct a narrative through exploration, memory, and repeated traversal. The study reveals how fragmented disjunctive space develops an adaptive and participatory narrative process where coherence emerges through ongoing negotiation rather than a fixed solution, making fragmentation and disjunction the very condition for generating narratives through movement and interpretation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rendell, Jane
London: Palgrave Macmillan, 2008
720.1 REN a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Priyanto
"Kehadiran arsitektur dapai dilihat sepedi sebuah sinema, dalam dimensi ruang dan waktu. Sebuah bangunan dapat dilihat sebagai sebuah rangkaian urut-urutan atau fragmen, dan juga memiliki sebuah cerita. Meski secara esensial arsitektur berbeda dengan film dan segi dimensi dan cara penyampaian, namun memiliki kesamaan dalam segi pengeksplorasian ruang volumetlik dalam walctu. Eksplorasi baru dalam dunia arsitektur dengan analogi teknik dan metode dalam dunia sinematografi yang menambah kevariasian arsitek dalam mengolah ruang dan menghasilkan sebuah karya arsitektur.
Tulisan ini mencoba menganalisis bagaimana sebuah karya arsiteklur dapat dilihat clan dialami sebagai sebuah rangkaian sinematik. Beberapa teori praktis Elm dari studi literatur menjadi bahan pengolahan analisis, dilihat sebagai sebuah pengalaman ruang bukan sekedar visualisasi. Pada karya-karya arsitektur di Indonesia yang menjadi objek pengamatan dan Studi kasus, fenomena simulasi dalam arsitektur secara tidak disadan teraplikasikan. Meski tidak seluruhnya dapat kita temui pada karya-karya tersebut, namun cukup menjadi sebuah wahana baru dalam dunia arsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48558
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agus Sachari
Jakarta: Erlangga, 2005
702 AGU m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Neneng Rika Lestari
"Tesis ini menyelidiki montase untuk mengembangkan arsitektur sinematik melalui operasi rekonstruksi spasial yang menyajikan serangkaian pengalaman spasial. Montase adalah bagian dari diskursus yang berkaitan dengan sinematik, film, dan arsitektur. Artikel ini mengeksplorasi pendekatan montase sebagai dasar utama dalam proses desain arsitektur melalui pengalaman spasial. Diskusi ini didasarkan pada gagasan bahwa montase menekankan Ā tiga hal, yaitu sequence, layer of meaning, dan movement. Ketiga aspek ini diamati lebih lanjut melalui preseden yang terdiri dari berbagai preseden sinematik berdasarkan montase dalam arsitektur, yaitu Manhattan Transcripts dan Parc de la Villette dari Bernard Tschumi, Villa Savoye dari Le Corbusier, dan Maison Bordeaux dari Rem Koolhaas. Temuan studi preseden ini menunjukkan pemahaman tentang operasi rekonstruksi ruang, yaitu, pembongkaran (dismantlement), penghilangan (disappearance), dan pemasangan kembali (reassembly). Ketiganya ada sebagai strategi yang akan menjadi bagian dari proses produksi untuk mengembangkan desain arsitektur sinematik berbasis montase, menciptakan rangkaian spasial baru yang memberikan alternatif pengalaman spasial. Eksplorasi montase dan mekanisme desainnya memperluas pengetahuan tentang desain arsitektur berbasis sinematik.
This thesis investigates montage to develop cinematic architecture through operations of spatial reconstruction that present a sequence of spatial experiences. Montage is a part of discourses related to cinematic, film, and architecture. This article explored the montage approach as the primary basis in the architectural design process through spatial experience. The discussion is based on the idea that a form of montage emphasizes three things, i.e., sequence, multiple layers of meaning, and movement. These three aspects were further observed through the montage precedent comprising various cinematic precedents based on montage in architecture, i.e., Manhattan Transcripts and Parc de la Villette from Bernard Tschumi, Villa Savoye from Le Corbusier, and Maison Bordeaux from Rem Koolhaas. The finding of this precedents study suggests an understanding of space reconstruction operations, i.e., dismantlement, disappearance, and reassembly. All of these three exist as strategies that will be part of the production process to develop montage-based cinematic architectural design, creating new spatial sequence that provide alternative spatial experience. Exploration on montages and its design mechanisms expands the knowledge regarding cinematic-based architectural design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
M. Ade Nugraha
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47920
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Michell, George
New York: Thames & Hudson, 2000
704.9 MIC h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
London: Konemann, 2000
R 704.94897 ISL
Buku Referensi Universitas Indonesia Library