Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hanifah
"Unit Rawat Intensif merupakan area khusus rumah sakit, dimana pasien yang mengalami sakit kritis atau cidera memperoleh pelayanan medis dan keperawatan secara khusus. Anggota keluarga merasa khawatir biasanya diindikasikan dengan rasa takut dan sering merenungkan akan kematian keluarganya yang sedang menjalani perawatan kritis.  Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, pemilihan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode consequtive sampling dengan total 100 responden keluarga pasien yang dirawat di ruang intensif dan menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) serta The Daily Spiritual Experience Scale (DSES). Hasil penelitian ini didapatkan tingkat kecemasan rendah (56%) dan aspek spiritualitas kurang (64%). Hasil uji statistik dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna (p=0,012) antara tingkat kecemasan dengan aspek spiritualitas keluarga pasien. Selain itu terdapat hubungan yang bermakna antara usia dan ruang rawat terhadap aspek spiritual (p<0,05). Perawat perlu melibatkan keluarga dalam kegiatan keagamaan seperti berdoa bersama, mengingatkan waktu sholat, dan berdzikir dapat meningkatkan kenyamanan pasien serta kunjungan rohaniawan mungkin dibutuhkan bagi penunggu pasien.

The Intensive Care Unit is a special area of ​​the hospital, where patients who are critically ill or injured receive special medical and nursing services. Family members feel worried, usually indicated by fear and often reflecting on the death of their family members who are undergoing critical care. This study used a cross-sectional design, sample selection using non-probability sampling with the consecutive sampling method with a total of 100 respondents of families of patients treated in the intensive care unit and using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and The Daily Spiritual Experience Scale (DSES) instruments. The results of this study obtained a low level of anxiety (56%) and a low spirituality aspect (64%). The results of the statistical test can be concluded that there is a significant relationship (p = 0.012) between the level of anxiety and the spirituality aspect of the patient’s family. In addition, there is a significant relationship between age and treatment room and spiritual aspect (p <0.05). Nurses need to involve families in religious activities such as praying together, reminding prayer times, and dhikr can improve patient comfort and visits from clergy may be needed for patient caregivers. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Lestari
"Perawatan kritis yang rumit meningkatkan kecemasan pada keluarga pasien. Spiritualitas memiliki potensi untuk mengurangi tingkat kecemasan pada keluarga pasien kritis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ICU IGD RSCM. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Sampel penelitian ini adalah keluarga inti dari pasien yang terpasang ventilator sebanyak 72 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas keluarga pasien memiliki spiritualitas rendah sebesar 66,7%, kecemasan sedang sebanyak 59,7%, dengan hasil uji spearman rank nilai korelasi tingkat spiritualitas dengan tingkat kecemasan keluarga pasien r = -710 serta nilai signifikan p = 0,0001* < 0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat spiritualitas dengan tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU IGD RSCM.

Complicated critical care can increases anxiety in family of patient's. Spirituality has the potential to reduce levels of anxiety in the families of critical patients. This study aims to determine the relationship level of spirituality with anxiety level in patient's family member at Intensive care unit of emergency unit RSCM hospital. The design of this research was cross sectional. The sample of this study was nuclear family of patients on ventilator with a sample number of 72 people. Sampling technique with non probability sampling. The results showed that the majority of patient's family had low spirituality of 66,7%, moderate anxiety of 59,7%, with a test result of the spearman rank of correlation value between spirituality level and the patient's family anxiety level was r = -710 as well as significant value P = 0.0001 * <0.05. The conclusion of this study shows indicates that there is a significant relationship between level of spirituality with level anxiety of family member treated in ICU room of Emergency unit RSUP Cipto Mangunkusumo."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Tiur Dame Uli
"Pendahuluan: Di negara Indonesia, terdapat hampir 400.000 kasus baru dengan angka kematian sekitar 200.000 orang. Kanker dapat menyebabkan perburukan pada fungsi tubuh. Pasien akan memasuki ruang perawatan intensif untuk mendapat dukungan dari fungsi tubuhnya yang terganggu. kecemasan dapat timbul pada anggota keluarga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien kanker di ruang perawatan intensif. Desain: Desain pretest-posttest kelompok kontrol dan metodologi kuasi-eksperimental digunakan dalam desain penelitian ini. Desain ini terdiri dari satu kelompok intervensi dan satu kelompok kontrol. Hasil: Ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi yang mendapatkan psikoedukasi dengan kelompok kontrol (p < 0,001). Kesimpulan: Intervensi psikoedukasi mampu menurunkan kecemasan pada keluarga pasien kaker yang dirawat di Ruang ICU. Rakomendasi: Intervensi psikoedukasi dapat diterapkan pada keluarga pasien kanker yang dirawat di Ruang ICU.

Introduction: In Indonesia, there are nearly 400.000 new cases with a mortality rate of about 200.000 people. Cancer can cause a deterioration in bodily function. Patients will enter the intensive care unit to receive support for their impaired bodily functions. Anxiety may arise among family members. Objective: This study aims to determine the effectiveness of psychoeducation on the anxiety levels of families of cancer patients in the intensive care unit. Design: A pretest-posttest control group design and a quasi-experimental methodology were used in this study. This design consists of one intervention group and one control group. Results: There is a significant difference between the intervention group that received psychoeducation and the control group (p < 0,001). Conclusion: Psychoeducation interventions can reduce anxiety in the families of cancer patients admitted to the ICU. Recommendations: psychoeducation interventions can be applied to the families of cancer patients admitted to the ICU."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Setiowati
"Semakin meningkatnya pasien COVID-19 yang dirawat diruang isolasi, menunjukan pentingnya dampak ruangan isolasi. Salah satu dampak ruang isolasi yang terjadi paa pasien yang sedang dirawat adalah adanya kecemasan. Variabel spiritual yaitu tingkat pemahaman tentang makna hidup dan iman. Spiritual secara positif atau negatif mempengaruhi atau dipengaruhi oleh kondisi dan efek interaktif misal mulai meningkatkan spiritualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritual terhadap kecemasan pada pasien COVID-19 yang dirawat diruang isolasi rumah sakit. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini melibatkan 53 pasien yang terpapar positif COVID-19 yang menjalani perawatan isolasi. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat spiritual terhadap kecemasan pada pasein dengan COVID1-9 yang dirawat diruang isolasi rumah sakit (p value = 0,961).  Walaupun demikian, spiritual tetap menjadi kebutuhan holistik yang perlu dipenuhi pada asuhan keperawatan. Studi ini merekomendasikan penelitian lanjutan yang mampu melibatkan lebih banyak responden.

The increasing number of COVID-19 patients being treated in isolation rooms shows the importance of the impact of isolation rooms. One of the impacts of the isolation room that occurs in patients being treated is anxiety. The spiritual variable is the level of understanding of the meaning of life and faith. Spiritually positively or negatively affects or is affected by interactive conditions and effects, for example starting to increase spiritually. This study aims to determine the relationship between spiritual level and anxiety in COVID-19 patients who are treated in hospital isolation rooms. The research method used a cross sectional design with consecutive sampling technique. This study involved 53 patients who were positively exposed to COVID-19 who underwent isolation treatment. The results of this study showed that there was no significant relationship between spiritual level and anxiety in patients with COVID1-9 who were treated in hospital isolation rooms (p value = 0.961). However, spirituality remains a holistic need that needs to be met in nursing care. This study recommends further research that is able to involve more respondents. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Irfanudin
"ABSTRAK
Perilaku caring perawat merupakan esensi dari ilmu keperawatan ldquo;the heart of nursing rdquo; , karena hal ini merupakan penentu kualitas dan mutu pelayanan asuhan keperawatan dan secara langsung akan berdampak terhadap tingkat kecemasan, tingkat stres dan strategi koping keluarga primary caregiver yang anggota keluarganya mendapatkan perawatan di instalasi gawat darurat IGD . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan, tingkat stres dan strategi koping keluarga primary caregiver yang anggota keluarganya dirawat di IGD. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif korelasi, dengan jumlah sampel sebanyak 75 responden, pemilihan sampel dilakukan dengan metode proposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan Caring Behavior Assesmant Tool CBA , Depression Anxiety Stress Scales DASS 42 dan F COPES Family Crisis Oriented Personal Scales . Hasil penelitian mendapatkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan Pvalue 0.001; r -0,0362 , tingkat stress keluarga Pvalue 0.000; r -0,467 dan tidak terdapat hubungan antara perilaku caring perawat dengan strategi koping keluarga P value 0.938, r -0,009. . Hasil Penelitian ini memberikan implikasi bahwa perilaku caring perawat harus dijadikan sebagai budaya dalam memberikan asuhan keperawatan serta pihak manajeman rumah sakit menentukan kebijakan berkaitan kebijakan mengenai perilaku caring perawat di layanan instalasi gawat darurat.

ABSTRACT
Caring behavior of nurses is the essence of nursing science the heart of nursing , as this is what determines the quality and service quality nursing care and will directly affect the level of anxiety, stress and coping strategies family primary caregiver who had family members get care in the emergency department ED . This study aims to identify the correlation between nurse caring behaviors with levels of anxiety, stress and family coping strategies caregiver whose family members were treated in the ER. Methods This study used a descriptive correlation approach, with a total sample of 75 respondents, the sample selection was conducted by sampling proposive. The research instrument used Assesmant Caring Behavior Tool CBA , Depression Anxiety Stress Scales DASS 42 and F Copes Family Crisis Oriented Personal Scales . Results of the study found that there is a correlation between nurse caring behaviors with a level of anxiety pvalue 0.001 r 0.0362 , the level of family stress Pvalue 0.000 r 0.467 and there is no correlation between nurse caring behaviors with family coping strategies P value 0938, r 0.009. . The results of this study imply that nurses caring behavior should be used as a culture in providing nursing care and hospital management determines the policies related policies on caring behavior of nurses in emergency department services"
2017
T46945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Rahmawati
"Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan Keadaan khawatir,gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. Keadaan tersebut dapat terjadi dalam berbagai situasi kehidupan maupun gangguan sakit. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya gambaran kecemasan keluarga pasien saat menunggu anggota keluarga yang sedang dirawat di icu. Metodelogi yang digunakan adalah total sampling dari penelitian ini, yaitu keluarga yang mempunyai hubungan inti dengan pasien. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian sebanyak 33 orang. Hasil dari penelitian ini adalah dapat terpotret gambaran kecemasan pada keluarga pasien di ICU.

The state of worry, anxiety, fear, unrest accompanied by various physical complaints. That situation can occur in various situations of life and pain disorders. This study aimed to know the overview of the family’s member anxiety while waiting patient who are being treated in the ICU. Methodology of this study used total sampling. The core families who have a relationship with the patient. The total respondents in the study as many as 33 people. The results of this study to photographed the overview of family's anxiety of the patients in the ICU.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Elyas
"Pasien di ruang intensif selain mengalami masalah biologis juga mengalami masalah psikologis seperti kecemasan. Kecemasan yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi hemodinamik serta mengganggu proses perawatan. Terapi non-farmakologis dapat menjadi pilihan untuk mengatasi kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi keperawatan KoMoYas terhadap tingkat kecemasan pasien pasca operasi di ruang intensif. Penelitian ini menggunakan quasy experimental study. Metode sampling dengan consecutive sampling sebanyak 29 responden kelompok intervensi dan 29 responden kelompok kontrol. Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan pre dan post-test baik pada kelompok intervensi maupun pada kelompok kontrol dengan nilai p-value 0.000 (< 0.05). Penurunan nilai kecemasan terjadi lebih banyak pada responden kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol, ditandai dengan selisih nilai mean (pre dan post) pada kelompok intervensi sebesar 1.31 dan pada kelompok kontrol selisih nilai mean (pre dan post) sebesar 0.45. Uji Mann Whitney dilakukan dengan hasil p value=0.000 (< 0.05), sehingga disimpulkan terdapat perbedaan rerata kecemasan pre-test dan post-test antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Intervensi KoMoYas dikombinasikan dengan terapi non farmakologis lainnya dapat dengan signifikan menurunkan tingkat kecemasan

n addition to experiencing biological problems, patients in the intensive care unit also experience psychological problems such as anxiety. Uncontrolled anxiety can affect hemodynamics and interfere with the treatment process. Non-pharmacological therapy can be an option for dealing with anxiety. This study aims to determine the effect of KoMoYas nursing interventions on the anxiety level of postoperative patients in the intensive care unit. This research uses a quasy experimental study. The sampling method with consecutive sampling consisted of 29 respondents in the intervention group and 29 respondents in the control group. The results of the study with the Wilcoxon test showed a decrease in pre- and post-test anxiety levels in both the intervention group and the control group with a p-value of 0.000 (<0.05). The decrease in anxiety scores occurred more in respondents in the intervention group than in the control group, marked by a difference in the mean value (pre and post) in the intervention group of 1.31 and in the control group the difference in mean value (pre and post) was 0.45. The Mann Whitney test was carried out with a p value = 0.000 (<0.05), so it was concluded that there was a difference in the mean pre-test and post-test anxiety between the intervention group and the control group. KoMoYas intervention combined with other non-pharmacological therapies can significantly reduce anxiety levels."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariyatul Kiptiyah
"Kecemasan merupakan pengalaman manusia yang universal akibat ketidakpastian dan ketidakberdayaan perasaan yang bersumber dari pikiran yang tidak jelas dan tidak teridentifikasi. Kecemasan dimanifestasikan dengan respon fisiologis, afektif, perilaku, dan kognitif. Tujuan penelitian mengetahui tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang ICU. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan jumlah sampel penelitian 36 responden.
Hasil penelitian tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang ICU RSUD Cibinong termasuk sedang (77,8%). Respon keluarga dalam menghadapi anggota keluarganya di ruang ICU masih dalam rentang adaptif. Perawat perlu menggunakan komunikasi terapeutik untuk menurunkan tingkat kecemasan keluarga pasien di ICU.

Anxiety is a universal experience due to the feeling of uncertainty and helplessness that comes from thoughts that cannot identified clearly. Anxiety is manifested by physiological, cognitive, affective, and behavioral responses. This study aimed to determine the level of anxiety in the family who's their family member was cared in the ICU. Research design was simple descriptive and total sample was 36 respondents.
The results showed that the level of anxiety in the family of patient's cared in Intensive Care Unit, District Hospital of Cibinong was moderate (77.8%). The family also responded in the range of adaptive behavior during the care of their family member in the ICU. Nurses need to use therapeutic communication to decrease the anxiety level of family of patients cared in the ICU.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cucuk Suwandi
"Kecemasan pada anak yang dirawat di rumah sakit merupakan fenomena yang sering ditemui dan berdampak terhadap penolakan tindakan. Penelitian ini untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada Anak usia Sekolah selama dirawat di kelas III Ruang Parikesit RSMM Bogor. Desain cross sectional, dengan sampel 23 responden melalui concecutive sampling. Analisa menggunakan chi square dan Independent T-Test. Hasil menunjukkan tingkat kecemasan dialami oleh 53 % responden, selanjutnya terdapat hubungan signifikan antara karakteristik anak, keluarga dan lingkungan dengan kejadian takut.
Kesimpulan bahwa Tingkat kecemasan yang dialami oleh anak sekolah yang dirawat di rumah sakit cukup tinggi, Karakteristik anak pada penelitian ini antara lain usia anak yang rata-rata berada pada usia sekolah, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berada pada tipe temperamen lambat, belum pernah dirawat sebelumnya dan rata-rata lama dirawat lebih dari tiga hari, Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik anak: usia dan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada anak usia sekolah yang di rawat di Rumah Sakit.

Anxiety as experienced by hospitalized children is a phenomenon that is often encountered and the impacted on the children rejection to nursing intervention. This study was to analyze factors associated with the level of anxiety in school-age children during in-patient in class III Space Parikshit RSMM Bogor. Crosssectional design, with a concecutive sampling of 23 respondents was used and used chi-square analysis and Independent T-Test. Were Applied results showed that anxiety experienced by 53% of respondents, then were is a significant relationship between the characteristics of the children, the family and the environment with the level of anxiety.
The conclusion that the level of anxiety experienced by school children who were hospitalized quite high, characteristic of the present study included age children on average are at school age, the majority of male sex, type of temperament is at a slow, yet never been treated before, and the average length of hospitalized more than three days, There was a significant relationship between child characteristics: age and family support with level of anxiety in hospitalized school-age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
"Latar belakang: Syok septik merupakan kondisi klinis umum yang terkait dengan tingkat kematian yang tinggi diantara pasien sakit kritis. Pasien syok sangat memerlukan pemantauan ketat terhadap tanda-tanda klinis serta status hemodinamik dan status intravaskuler. Perawat intensif memiliki peran penting untuk pengenalan dini sepsis dan identifikasi perburukan, sehingga perawat intensif perlu memiliki pengetahuan dan sikap yang baik dalam penanganan syok septik. Tujuan penelitian: menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perawat intensif dalam penanganan pasien syok septik di Intensive Care Unit RS Grup X Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, analisis penelitian dengan uji Fisher Exact pada 110 responden perawat intensif dilakukan di 3 RS pada Grup X Jakarta. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kesimpulan: ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perawat intensif dalam penanganan pasien syok septik di RS Grup X Jakarta (p-value 0.044 < α= 0.05). Rekomendasi: Pengetahuan perawat dalam mengidentifikasi dan melakukan tatalaksana syok septik, serta skrining pencegahan syok septik (qSOFA dan SOFA) harus ditingkatkan dalam bentuk peningkatan pengetahuan terstruktur.

Septic shock is common clinical condition associated with high mortality rate among critically ill patients. Septic shock patient should be closed monitoring of clinical signs and hemodynamic also intravascular status. Intensive nurses have an important role for early identify and prevent septic shock. So, critical nurses have to good knowledge and attitudes in management of septic shock. Aim: this study was to analyze the correlation knowledge level and nurse’s attitude of septic shock management in intensive care unit at Group X Hospital Jakarta. Study Design: descriptive analytic correlation with a cross-sectional using Fisher Exact test on 110 intensive nurse respondents at 3 Hospital of Group X Jakarta. Conclusion: there is a significant correlation between the level of knowledge and attitude intensive nurses in management of septic shock patients at Group X Hospital Jakarta (p < α = 0.05). Recommendation: Knowledge nurses to identify and management septic shock, screening to prevent septic shock (q-SOFA and SOFA) must be improved with knowledge structured improvement."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>