Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanuar Sindhu Riyanto
"Industri tekstil di Indonesia menjadi salah satu industri yang paling berkontribusi pada eksport non-migas dari provinsi Jawa Tengah. Pengrajin batik tulis masih terpapar beberapa risiko keselamatan kerja seperti Muskuloskeletal Disorder yang diakibatkan pekerjaan (WMSD) dan nyeri punggung bagian bawah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendesain alat bantu untuk mengurangi risiko WMSD pada pengrajin batik tulis skala UMKM yang dinilai dengan menurunnya angka Posture Evaluation Index (PEI). Penelitian ini mengkolaborasikan metode berpikir desain yang memiliki 5 langkah dan mengintegrasikan penilaian risiko kedalam langkah-langkahnya yaitu empathize, define, dan ideate. Penilaian risiko berdasarkan penilaian 4 orang ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan 1 orang akademisi terhadap hasil wawancara pengrajin batik tulis dan pemiliknya mengenai risiko dalam aktifitas pembuatan batik tulis. Hasil penilaiannya diproses menggunakan metode Pareto untuk menyusun Bow-Tie analysis yang merupakan langkah define dari berpikir desain. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa lantai kerja yang berisiko tinggi adalah stasiun kerja putihan, lorot, dan soga dimana alat bantu yang digunakan adalah gawangan, kursi, dan plangkan. Desain 3D alat bantu menggunakan software Autodesk Inventor dan menilai performa ergonominya menggunakan software simulasi Siemens Jack menunjukkan bahwa muncul penurunan PEI dari 2.14 dan 2.26 menjadi 1.17 dan 1.23.

Textile industries have been one of the most contributing industry on Indonesia’s non-oil and gas exports from Central Java Province. Batik workers are still susceptible to some of the occupational working risk such as Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD) and low back pain. This research aim was to design supportive device to reduce risk WMSD on batik tulis workers on small and medium enterprises. This Research use design thinking which has 5 steps and integrate risk assessment into empathize, define, and ideate phase. This research’s risk assessment are done based on expert’s judgements from the interview and discussion with batik tulis workers and owner of the industry. Evaluation of 5 experts of work safety and 1 work safety Academics for each risk and each work process. Results of the expert’s evaluations are processed using Pareto method and then bow-tie analysis. The ergonomic factor of the tools calculated using Posture Evaluation Index (PEI). Result of the study shown that the highest risk activities are happening in the putihan, lorot, and soga step therefore designing better gawangan, chair, and plangkan recommended in order to reduce the risk. Designing supportive device are done using Autodesk Inventor 3D software and calculating the performance using Siemens Jack software resulting in reduction of PEI using traditional tools from 2.14 and 2.26 into 1.17 and 1.23."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Azizah
"Desain memiliki arti proses yang bertujuan untuk membuat dan menciptakan objek baru. Kesalahan pada tahap desain dapat menyebabkan kegagalan konstruksi proyek. PT RE adalah perusahaan yang bergerak di bidang Engineering Services untuk proyek-proyek EPC. Proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT RE kerap mengalami kesalahan desain. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengembangan prosedur perencanaan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja kualitas dengan menggunakan analisa risiko dari PMBOK 6th edition. Hasil penelitian diketahui bahwa proses perencanaan dalam tahap desain memiliki enam risiko signifikan yang berasal dari empat knowledge area, yaitu Manajemen Lingkup Proyek, Manajemen Waktu Proyek, Manajemen Biaya Proyek dan Manajemen Komunikasi Proyek. Sedangkan proses pengendalian memiliki empat risiko signifikan yang berasal dari empat knowledge area, yaitu Manajemen Lingkup Proyek, Manajemen Waktu Proyek, Manajemen Biaya Proyek, dan Manajemen Pengadaan Proyek.

Design means the process that aims to create and create new objects. Errors at the design stage can lead to project construction failure. PT RE is a company engaged in Engineering Services for EPC projects. The projects undertaken by PT RE often suffer from design errors. This research is conducted to provide the development of planning and controlling procedures to improve quality performance using risk analysis matrix from PMBOK 6th edition. The study's findings indicate that there are six significant risks in the planning process throughout the design stage, which come from four knowledge areas: project scope management, project time management, project cost management, and project communication management. The control process contains four significant risks that originate from four knowledge areas: Project Scope Management, Project Time Management, Project Cost Management, and Project Procurement Management."
Jakarta : Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Silalahi, Yoseph Valentino
"Kesesuaian dan efisiensi komponen peralatan dan fasilitas minyak bumi perlu dipastikan kelayakan dan performanya agar operabilitas dapat berjalan sesuai dengan target dan mencegah agar tidak terjadinya yang berakibat kepada keselamatan, kesehatan, lingkungan, dan aset perusahaan. Oleh sebab itu manajemen risiko perpipaan sangat penting untuk pemeliharaan aset sistem jaringan pipa yang tepat waktu dan efektif, termasuk jaringan pipa. Meskipun analisis RBI memberikan rencana inspeksi yang sangat baik dalam menganalisis risiko dari suatu sistem peralatan namun membutuhkan pengumpulan data yang ekstensif dan perhitungan yang detail. Sebagaimana disarankan dalam DNV-RP-G101 dan DNV-RP-F107, analisa awal kekritisan dapat dilakukan sebelum melakukan analisis RBI lengkap. Equipment Criticality Analysis (ECA) dapat menjadi acuan awal dalam penilaian pipa penyalur karena sifatnya yang sederhana dan dapat dieksekusi dengan cepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis kritikalitas pipa penyalur gasoline dan gasoil menggunakan kombinasi model penilaian risiko dengan Equipment Criticality Analysis (ECA) dan Inspeksi Berbasis Risiko serta memberikan rencana inspeksi terhadap nilai risiko. Dalam studi kasus dipilih dua segmen pipa dimana segmen KM 133+414 sampai KM 147+310 merupakan segmen yang lebih rentan karena mempunyai rating kemungkinan 4 sedangkan KM 147+533 sampai KM 152+800 memiliki rating kemungkinan 3, baik pada saat mengalirkan gasoline, maupun gasoil. Hasil kritikalitas dari masing-masing segmen adalah C2 yang merupakan kritikalitas sedang, sehingga segmen pipa penyalur diharapkan dapat menerima penilaian yang lebih menyeluruh. Strategi inspeksi dan pemeliharaan yang efektif kemudian disusun dengan tujuan untuk mengurangi frekuensi insiden.

The suitability and efficiency of components of petroleum equipment and facilities needs to be ensured for their suitability and performance so that operability can run according to targets and prevent incidents that could impact safety, health, the environment and company assets. Piping risk management is therefore critical for the timely and effective maintenance of pipeline system assets, including pipelines, components, equipment and related spare parts. Although RBI analysis provides an excellent inspection plan for analyzing the risk of an equipment system, it requires extensive data collection and detailed calculations. As suggested in DNV-RP-G101 and DNV-RP-F107, a preliminary criticality analysis can be performed before performing a complete RBI analysis. Equipment Criticality Analysis (ECA) can be an initial reference in assessing distribution pipes because it is simple and can be executed quickly. This research aims to analyze the criticality of gasoline and gasoil distribution pipes using a combination of risk assessment models with Equipment Criticality Analysis (ECA) and Risk-Based Inspection as well as providing an inspection plan for risk values. In the case study, two pipe segments were chosen, where the KM 133+414 to KM 147+310 segment is the more vulnerable segment because it has a probability rating of 4, while KM 147+533 to KM 152+800 has a probability rating of 3, both when flowing gasoline and gasoil. The criticality result for each segment is C2 which is medium criticality, so the distribution pipe segment is expected to receive a more comprehensive assessment. An effective inspection and maintenance strategy is then developed with the aim of reducing the frequency of incidents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febe Monika
"Kasus-kasus kekerasan seksual di Indonesia membutuhkan solusi untuk memiliki platform pelaporan yang efisien. Di era digital dengan teknologi konektivitas ekstensif dari Revolusi Industri 4.0, aplikasi seluler adalah alat portabel yang paling sesuai untuk berbagi lokasi secara real-time dan pelaporan darurat. Sasaran pengguna aplikasi seluler ini adalah korban, saksi, dan pencegah kasus kekerasan seksual. Penelitian ini berpedoman pada metodologi berpikir desain (design thinking) dan memanfaatkan beberapa analisis statistik untuk pengumpulan dan pengolahan data melalui Kansei engineering (KE), Principle Component Analysis (PCA) sebagai alat reduksi dimensi faktor dengan rotated varimax solution, dan partial least square untuk menentukan elemen desain antarmuka pengguna. Output dari penelitian ini digambarkan dalam bentuk desain antarmuka pengguna melalui rapid prototyping dan diuji melalui Usability Testing's set of scoring metrics. Selain itu, user experience design juga dikembangkan dalam bentuk mock-up yang dapat diklik. Penelitian ini mencakup dua desain antarmuka pengguna akhir yang telah diuji dan cocok untuk user target

The emerging, urgent cases of sexual violence in Indonesia call for a solution to have an efficient reporting platform. In this digital era with industry 4.0 extensive connectivity technologies, a mobile application is the most suitable, portable tool for real-time location sharing and emergency reports. This mobile application's user targets are victims, witnesses, and preventers of sexual violence cases. This research was guided by design thinking methodology and utilized several statistical analysis for data gathering and processing through Kansei engineering, principle component analysis as the factor dimension reduction tool with rotated varimax solution, and partial least square for determining the user interface’s design elements. The output of this research was depicted in user interface design wireframes through rapid prototyping and tested via usability testing's set of scoring metrics. Moreover, the user experience design was developed too in the form of a clickable mock-up. This research resulted in two final user interface design suited for the user target"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiani Syifa Andytaputri
"Kesepian memengaruhi hampir satu dari empat mahasiswa, berdampak signifikan pada kesejahteraan mental, kinerja akademik, dan perkembangan sosial mereka. Kondisi ini muncul akibat sulitnya membangun hubungan sosial di universitas karena keterbatasan wadah yang mendukung. Penelitian ini mengatasi tantangan tersebut dengan merancang solusi digital menggunakan kerangka berpikir System Development Life Cycle (SDLC) dan alat-alat yang biasa digunakan dalam design thinking untuk memastikan desain yang berpusat pada manusia. Hasilnya adalah MeetMates, sebuah prototipe aplikasi seluler yang mendukung koneksi sosial. MeetMates memungkinkan mahasiswa terhubung berdasarkan minat yang sama, kesamaan akademik, dan preferensi pribadi, serta mendorong keterlibatan komunitas melalui forum interaktif dan fitur pesan langsung. Penelitian ini mengadopsi metodologi terstruktur, termasuk identifikasi masalah, tinjauan literatur, pengumpulan data, perancangan sistem, dan pengembangan prototipe. Kerangka kerja SDLC memastikan pendekatan yang sistematis, sementara alat design thinking memprioritaskan desain yang berfokus pada pengguna. Namun, penelitian ini terbatas pada skenario hipotetis dan ukuran sampel yang kecil. Penelitian di masa depan disarankan untuk memperluas keragaman partisipan dan mengeksplorasi metodologi yang lebih canggih untuk mengintegrasikan desain berpikir ke dalam pengembangan sistem.

Loneliness affects nearly one in four university students, significantly impacting their mental well-being, academic performance, and social development. The condition stems from the difficulty of establishing social connections in university due to limited platforms. This research addresses this challenge by designing a digital solution using the System Development Life Cycle (SDLC) framework and design thinking tools to ensure a human-centric design, resulting in MeetMates, a mobile application prototype that fosters social connections. MeetMates enables students to connect based on shared interests, academic similarities, and personal preferences, while also encouraging community engagement through interactive forums and direct messaging features. The study adopts a structured methodology, including problem identification, literature review, data collection, system design, and prototype development. The SDLC framework ensures a systematic approach, while design thinking tools prioritize user-centric design. However, the research is limited by its reliance on hypothetical scenarios and a small sample size. Future research should broaden participant diversity and explore enhanced methodologies for integrating design thinking into system development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fyona
"Industri sepatu sektor informal sangat rentan terhadap hazard kimia, ergonomi, fisik serta pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja. Penelitian dilakukan untuk menilai risiko pada setiap tahapan proses produksi pada area produksi di Bengkel Sepatu Aris, tahun 2012. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan, pemajanan dan konsekuensi dari setiap dari setiap tahapan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap tahapan proses produksi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki pada setiap langkah kerja meliputi level very high, priority 1, substantial, priority 3 dan acceptable.

Shoes industry informal sector has a hazard, there are chemical hazard, ergonomic hazard, management and culture of job, etc. This study discusses the risk that value of owned production every step of the work performed in the production area in Bengkel Aris, in 2012. Risk Assessment is done by analyzing the probability value, exposure and consequences of each phase of work which is then compared to a standard level of risk semi-quatitative to determine the level of risk that exist at each stage of the production process. This study is a descriptive analytical study using semi-quantitative method AS/NZS 4360:2004. The study states that the level of risk that you have on each step in production area of work includes very high level, priority one, substantial, priority 3 and acceptable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Jihan Fairuzia
"Proses peleburan merupakan proses pencairan dan pematangan logam di dalam tungku dengan suhu mencapai lebih dari 1600oC untuk menghasilkan logam cair yang akan dicetak menjadi sebuah komponen penyusun alat berat. Skripsi ini bertujuan untuk menilai risiko kesehatan kerja pada proses peleburan di pabrik pengecoran perusahaan alat berat. Penelitian menggunakan desain sequential explanatory dengan menggabungkan metode kuantitatif untuk melakukan penilaian risiko berdasarkan metode penilaian semi-kuantitatif W.T. Fine dan metode kualitatif untuk menginterpretasikan penilaian risiko. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara informan, dan telaah data perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya 87 risiko dari 7 tahapan proses kerja. Setelah diberikan rekomendasi pengendalian lanjutan, penilain risiko prediktif pada kategori substantial, priority II, dan acceptable masing-masing sebanyak 45, 24, dan 18 risiko. Bahaya dengan tingkat risiko prediktif kategori substantial adalah bising, asap logam, dan debu logam, sehingga masih dibutuhkan perhatian lebih. Penyebab tingginya tingkat risiko pada bahaya kebisingan, asap logam, dan debu logam dianalisis pada penelitian ini.

Melting process of metals in the furnace is carried out at temperature exceeding 1600oC to produce molten metal that will be molded into components for heavy equipment. This thesis aims to assess occupational health risks in the melting process at heavy equipment manufacturer’s foundry plant. The research uses a sequential explanatory design, combining quantitative methods to conduct risk assessments based on the W.T. Fine semi-quantitative assessment method, and qualitative methods to interpret the risk assessments. Data collection was conducted through observation, informant interviews, and company data review. The research findings indicate the presence of 87 risks from 7 stages of the work process. After the implementation of further risk control recommendations, the predictive risk assessment in the substantial, priority II, and acceptable categories amounted to 45, 24, and 18 risks respectively. Hazards with substantial predictive risk levels include noise, metal fume, and metal dust, requiring further attention. The causes of the high level of risk in noise, metal fume, and metal dust hazards were analyzed in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risqi Septiana
"Penilaian risiko kesehatan di bengkel alat berat adalah langkah penting untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kesehatan yang timbul dari berbagai faktor lingkungan kerja, termasuk kebisingan, getaran, radiasi pengelasan, paparan panas, dan ergonomi. Penelitian ini menggunakan sequential explanatory mix-method research design yang dilakukan dengan menilai risiko secara kuantitatif dan menginterpretasi data secara kualitatif. Penelitian ini mengacu pada pedoman manajemen risiko dari AS/NZS 4360:2004 dan menggunakan metode semi kuantitatif dari W.T. Fine. Pengumpulan data primer menggunakan walk-through survey, observasi, dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari penelusuran pada dokumen perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 64 penilaian risiko dari hasil identifikasi bahaya di bengkel alat berat PT X. Pada penilaian basic risk terdapat 14 risiko kategori high (22%), kemudian turun menjadi kategori priority 2 pada penilaian existing risk setelah diketahui pengendalian yang telah dilakukan. Tiga bahaya yang memiliki risiko tertinggi yaitu kebisingan, asap pengelasan, dan bahaya angkat angkut (manual handling). Dalam penelitian ini diberikan rekomendasi pengendalian hingga bahaya dapat diperkirakan turun menjadi kategori acceptable pada penilaian predictive risk.

Occupational health risk assessment at a heavy equipment workshop is a crucial step in identifying, evaluating, and controlling hazards that can impact workers' health. This study aims to analyze the health risks arising from various workplace environmental factors, including noise, vibration, welding fumes, heat exposure, and ergonomics. The research employs a sequential explanatory mixed-method research design, which involves quantitative risk assessment and qualitative data interpretation. The study follows the risk management guidelines of AS/NZS 4360:2004 and utilizes the semi-quantitative method of W.T. Fine. Primary data were collected through walk-through surveys, observations, and interviews, while secondary data were obtained from company documents.The results indicate that 64 risk assessments were conducted following hazard identification at the heavy equipment workshop of PT X. The basic risk assessment revealed 14 high-category risks (22%), which were subsequently reduced to priority 2 category in the existing risk assessment after accounting for current control measures. The three highest risks identified were noise, welding fumes, and manual handling. This study provides control recommendations to reduce these hazards to an acceptable category in the predictive risk assessment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Kartono
"Penerapan suatu integrasi sistem yang berisi informasi diseminasi suatu lembaga pemerintah ternyata membuka potensi ancaman yang mengganggu proses kerja sistem tersebut. Paparan risiko juga dapat mengakibatkan berhentinya sistem tersebut dalam melayani pengguna data sehingga menyebabkan kerugian baik pada lembaga yang membuat sistem tersebut maupun pengguna yang tidak bisa mengakses data yang ada dari sistem tersebut. Pengintegrasian sistem ini selain mempermudah pengguna dalam mengakses sebuah informasi juga mempercepat proses informasi tersebut diolah dan disajikan ke pengguna. Banyaknya sistem yang terintegrasi merupakan tantangan tersendiri dalam membuat saling keterhubungan dalam sistem dan juga pengamanan dari integrasi sistem tersebut. Penilaian Risiko Keamanan sangat diperlukan pada integrasi sistem ini. Pada sistem terintegrasi, metodologi untuk melakukan penilaian risiko keamanan terdiri dari 5 tahap, mulai dari dekomposisi sistem yang terdapat pada Sistem Diseminasi Terintegrasi(SDT), mengintegrasi satu komponen dengan komponen pada sistem lain, identifikasi klasifikasi ancaman menggunakan klasifikasi STRIDE, penilaian risiko dari setiap ancaman menggunakan DREAD, dan perencanaan tindakan mitigasi dari risiko tersebut tersebut. Pada penilaian risiko didapatkan risiko paling tinggi terpapar ancaman adalah komponen webserver. Pada mitigasi ancaman disarankan rutin melakukan pembaharuan perangkat lunak yang dipakai oleh tiap komponen.

The application of an integrated system that contains information for the dissemination of a government agency turns out to open potential threats that disrupt the work process of the system. Exposure to risk can also result in the cessation of the system in serving data users, causing losses to both the institutions that make the system and users who cannot access existing data from the system. In addition to make it easier for users to access information, the integration of this system also speeds up the process of processing and presenting this information to users. The number of integrated systems is a challenge to create interconnectedness in the system and to secure the integration of these systems. Security Risk Assessment is very necessary in the integration of this system. In an integrated system, the methodology for conducting a security risk assessment consists of 5 stages, starting from the decomposition of the system contained in the Integrated Dissemination System (IDS), integrating one component with components in other systems, identification of threat classification using the STRIDE classification, risk assessment of each threat using DREAD, and planning mitigation actions for each of these risks. In the risk assessment, it was found that the highest risk of exposure to threats was the webserver component. In threat mitigation, it is recommended to routinely update the software used by each component."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>