Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115624 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilis Komalasari
"Halusinasi merupakan sebuah persepsi sensorik tanpa adanya stimulus eksternal yang dapat melibatkan modalitas sensorik. Halusinasi pendengaran merupakan gejala yang paling sering muncul pada pasien dengan skizofrenia yaitu sekitar 59%. Dampak pada individu dengan halusinasi pendengaran diantaranya merasa tertekan oleh sifat suara yang mengganggu, menjadi marah, depresi, tidak dapat mengikuti aktivitas sehari-hari, kualitas hidup berkurang, harga diri rendah, dan fungsi sosial dan emosional yang buruk. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk mengetahui penerapan aktivitas terjadual dengan terapi okupasi waktu luang pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran terhadap penurun gejala halusinasi pendengaran. Intervensi keperawatan yang dilakukan dengan penerapan kegiatan terjadual dengan terapi okupasi waktu luang yaitu merangkai bunga. Penerapan intervensi kegiatan terjadual dengan terapi okupasi waktu luang pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran dapat menurunkan gejala halusinasi, terlihat dari hasil hallucination rating scale pada pasien yang mendapatkan hasil 8 saat pelaksanaan intervensi kegiatan terjadual dan setelah dilakukan kegiatan terjadual dengan terapi okupasi waktu luang mendapatkan hasil 1. Karya ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas perawat untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi pendengaran, terutama pelaksanaan kegiatan terjadual dengan terapi okupasi agar dapat meningkatkan kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi dan penurunan tanda dan gejala halusinasi pendengaran.

Hallucinations are sensory perceptions in the absence of external stimuli that can involve sensory modalities. Auditory hallucinations are the most common symptom in patients with schizophrenia, which is about 59%. Impacts on individuals with auditory hallucinations include feeling depressed by the disturbing nature of sounds, becoming angry, depressed, unable to follow daily activities, reduced quality of life, low self-esteem, and poor social and emotional functioning. The purpose of writing this final scientific paper for nurses is to determine the application of scheduled activities with leisure time occupational therapy in patients with sensory disturbances in the perception of auditory hallucinations to reduce auditory hallucinations symptoms. Nursing interventions are carried out by implementing scheduled activities with leisure time occupational therapy, namely flower arrangement. The application of scheduled activity intervention with leisure time occupational therapy in patients with sensory disturbances in perception of auditory hallucinations can reduce symptoms of hallucinations, as seen from the results of the hallucination rating scale for those who get results of 8 during the implementation of scheduled activity interventions and and after scheduled activities with leisure time occupational therapy gets results 1. This scientific study is expected to increase the motivation and creativity of nurses to apply nursing care to patients with auditory hallucinations, especially the implementation of scheduled activities with occupational therapy in order to improve the patient's ability to control hallucinations and decrease signs and symptoms of auditory hallucinations. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karlin Ratna Mustika
"Halusinasi merupakan salah satu dari gejala positif yang paling sering ditemui pada pasien dengan penyakit gangguan jiwa skizofrenia. Halusinasi adalah tanggapan dari panca indera tanpa adanya ransangan atau stimulus dari luar. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan terkait penerapan terapi origami sebagai distraksi pada Ny. W dengan halusinasi pendengaran. Asuhan keperawatan yang diberikan sesuai dengan asuhan keperawatan generalis (Ners) ditambahkan dengan terapi seni origami sebagai disraksi yang menjadi fokusnya. Pemberian intervensi dilakukan dari tanggal 20 – 27 April 2022. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tingkat keparahan halusinasi menggunakan instrument AVHRS-Q dan evaluasi tanda gejala halusinasi menggunakan instrumen yang dibuat oleh residen FIK UI 2018. Hasilnya didapatkan penurunan tingkat keparahan dari skor 10 menjadi 6 serta turunnya tanda gejala yang dialami dari 30 menjadi 11 tanda gejala yang tersisa. Terapi seni origami ini dapat menjadi salah satu teknik distraksi yang dapat digunakan dalam mengontrol halusinasi.

Hallucinations are one of the most common positive symptoms in patients with schizophrenia. Hallucinations are responses from the five senses without any external stimulus. The purpose of writing this scientific paper is to describe the application of origami art therapy as a distraction to Mrs. W with auditory hallucinations. Nursing care provided in accordance with generalist nursing care (Ners) was added with origami art therapy as a distraction that become the focus of intervention. The intervention was carried out from 20 – 27 April 2022. The evaluation was carried out by measuring the severity of hallucinations using the AVHRS-Q instrument and evaluating signs of hallucinations using an instrument made by the resident of FIK UI 2018. The result was a decrease in severity from a score of 10 to 6 and decreased from 30 to 11 remaining symptoms. Origami art therapy can be a distraction technique that can be used to control hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Laura Peby Sinta
"Salah satu gejala positif yang paling banyak ditemui pada klien dengan skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan, terhadap sumber yang tidak nyata. Halusinasi pendengaran merupakan gejala psikosis yang paling banyak terjadi. Dampak dari halusinasi pendengaran yang terjadi pada klien dapat menganggu kehidupan sehari-hari seperti sering mengalami ketakutan, kecemasan, bahkan depresi akibat halusinasi, yang dapat meningkatkan risiko melakukan bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran terkait penerapan intervensi kegiatan bermain catur sebagai distraksi pada Tn M.I dengan halusinasi pendengaran. Intervensi yang diberikan kepada klien yaitu intervensi keperawatan jiwa generalis dengan ditambahkan dengan distraksi dengan kegiatan bermain catur. Pemberian intervensi dilakukan dari tanggal 04 April-14 April 2023. Pengukuran tingkat keparahan halusinasi menggunakan instrument Auditory Vocal Hallucination Rating ScaleQuestionnaire (AVHRS-Q). Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat keparahan halusinasi yang dialami dari 9 menjadi 4 dan terjadi penurunan tanda dan gejala halusinasi dari 28 menjadi 12 tanda dan gejala yang tersisa. Penelitian ini membuktikan bahwa kegiatan bermain catur dapat digunakan sebagai salah satu teknik distraksi dalam mengontrol halusinasi yang muncul terutama pada pasien dengan halusinasi pendengaran.

One of the most common positive symptoms in clients with schizophrenia is hallucinations. Hallucinations are a symptom of a mental disorder in the form of a response from the five senses, namely sight, hearing, smell, touch and taste, to sources that are not real. Auditory hallucinations are the most common symptom of psychosis. The impact of auditory hallucinations that occur on clients can interfere with daily life such as often experiencing fear, anxiety, and even depression due to hallucinations, which can increase the risk of committing suicide. The purpose of this study is to provide an overview regarding the application of chess playing interventions as a distraction to Mr. M.I with auditory hallucinations. The intervention given to the client is a generalist psychiatric nursing intervention with added distraction by playing chess. The intervention was carried out from 04 April to 14 April 2023. The measurement of the severity of hallucinations used the Auditory Vocal Hallucination Rating Scale-Questionnaire (AVHRS-Q) instrument. The results showed that there was a decrease in the severity of hallucinations experienced from 9 to 4 and there was a decrease in signs and symptoms of hallucinations from 28 to 12 remaining signs and symptoms. This study proves that playing chess can be used as a distraction technique in controlling hallucinations that appear especially in patients with auditory hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Milazwarni Aisyah
"Halusinasi merupakan gejala gangguan jiwa dimana individu mengalami respon panca-indra terhadap sumber yang tidak nyata. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas asuhan keperawatan aktivitas terjadwal: menggambar terhadap penurunan skor form evaluasi tanda dan gejala halusinasi pada klien dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran di ruang Dewi Amba Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Laporan kasus ini dibuat dengan melakukan pengukuran skor evaluasi tanda dan gejala halusinasi setiap pertemuan dengan klien. Hasil dari laporan kasus menunjukkan bahwa asuhan keperawatan aktivitas terjadwal: menggambar efektif terhadap penurunan skor evaluasi tanda dan gejala halusinasi pada klien dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran. Kesimpulan dari laporan kasus ini yaitu pemberian asuhan keperawatan aktivitas terjadwal: menggambar dapat menurunkan dan mengontrol halusinasi pendengaran yang dialami oleh klien.

Hallucinations are symptoms of mental disorders in which individuals experience a five-sensory response to an unrealsource. This case report aims to find out the effectiveness of nursing care scheduled activities: drawing against the decreased form score  evaluation of signs and symptoms of hallucinations  in clients with auditory hallucination nursing problems in the Dewi Amba room of Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital. This case report is made by measuring the evaluation score of signs and symptoms of hallucinations  every meeting with the client. Results from case reports showed that nursing care was scheduled activity: drawing effectively against decreased evaluation scores of signs and symptoms of hallucinations  in clients with auditory hallucination nursing problems. The conclusion of this case report is the provision of nursing care scheduled activities: drawing can decrease and control auditory hallucinations experienced by clients. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Revina Rizka Sanni
"Persepsi sensori palsu atau pengalaman persepsi yang tidak ada dalam kenyataan tanpa adanya suatu rangsangan (objek) yang jelas dari luar terhadap panca indera dalam keadaan sadar biasa disebut dengan Halusinasi. Teknik distraksi mendengarkan musik pada Tn. L, berusia 24 tahun dengan ganguan persepsi sensori halusinasi pendengaran bertujuan untuk membantu mengontrol halusinasi menggunakan cara distraksi mendengarkan musik. Metode yang digunakan adalah case report dimana klien akan mendengarkan musik untuk membantu mendistraksi halusinasinya. Hasil dari intervensi distraksi mendengarkan musik menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan skor halusinasi dari skor 10 menjadi 5. Penulisan ini merekomendasikan untuk menggunakan musik sebagai cara untuk mendistraksi dan mengontrol halusinasi dan merekomendasikan rumah sakit untuk memfasilitasi intervensi distraksi mendengarkan musik.

Kata Kunci: Halusinasi, Skizofrenia, Musik


False sensory perceptions or perceptual experiences that do not exist in reality without a clear external stimulus (object) to the five senses in a conscious state are commonly called hallucinations. Musical distraction techniques on Mr. L is 24th years old with impaired sensory perception of auditory hallucinations aims to help control hallucinations using music listening distraction. The method used is a case report where the client will listen to music to help distract his hallucinations. The results of the music listening distraction intervention showed that the client experienced a decrease in hallucinations scores from a score of 10 to 5. This writing recommends using music as a way to distract and control hallucinations and recommends hospitals to facilitate music listening distraction interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana Kabang
"Halusinasi merupakan salah satu gejala skizofrenia paranoid. Halusinasi merupakan persepsi sensorik palsu yang tidak berkaitan dengan stimulus eksternal yang nyata. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menyampaikan asuhan keperawatan halusinasi pada Tn. R dengan skizofrenia paranoid. Proses asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis kepada Tn. R yang berusia 28 tahun selama 11 hari rawat pada tanggal 7 ndash; 18 Mei 2018. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien mengenal dan mengontrol halusinasinya serta mengikuti program pengobatan secara optimal. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien terlihat dari penurunan tanda dan gejala halusinasi yang diperlihatkan oleh klien serta kemampuan klien mengaplikasikan kegiatan yang dilatih. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga dan kelompok.

Hallucination is one of clinical manifestations of paranoid schizophrenia. Hallucination is a false sensory perception which has no association with the actual external stimulus. This study case aimed to elaborate on nursing care provided for Mr. R with hallucination and paranoid schizophrenia. The nursing care was provided for Mr. R, 28 year old male, for 11 days long starting from 7th to 18th of May 2018 by referring to standards of generalist nursing care. The nursing intervention emphasized on client rsquo;s ability to recognize and control his hallucination as well as to comply with the regimen program properly. The interventions provide positive impact on client as manifested by relieved signs and symptoms of hallucination and his proficiency in applying trained activities. Follow-up plan of care is supposed to be promoted for individual, family, group, and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Rahmawati
"Skizofrenia menjadi salah satu masalah gangguan jiwa yang masih dikhawatirkan berbagai negara. Halusinasi termasuk gejala positif yang dapat diamati pada penderita skizofrenia. Halusinasi merupakan stimulus palsu terhadap berbagai panca indra, salah satunya indra penglihatan. Halusinasi ini perlu diatasi karena jika halusinasi tidak terkontrol maka halusinasi dapat memerintahkan klien untuk menyakiti diri atau orang lain. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran hasil analisis proses asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan melalui penerapan terapi menggambar. Metode penulisan yang digunakan adalah case-report.  Klien adalah Tn. S berusia 35 tahun yang mengalami halusinasi penglihatan. Upaya yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi klien yaitu dengan tindakan keperawatan generalis selama 14 hari dan terapi menggambar dengan media menulis sebagai aktivitas terjadwal selama 10 hari. Terapi menggambar ini diterapkan dengan tujuan mendistraksi klien dari halusinasi serta menulis digunakan sebagai media komunikasi selama pemberian asuhan keperawatan. Hasil penerapan terapi menggambar menunjukkan adanya penurunan tanda gejala halusinasi dari skor 15 menjadi skor 2. Klien juga menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengontrol halusinasi dari 2 kemampuan menjadi 12 kemampuan. Melalui hasil tersebut diharapkan terapi menggambar sebagai aktivitas terjadwal dapat diterapkan sebagai alternatif mengontrol halusinasi penglihatan dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit.

Schizophrenia is one of the mental disorders that is still a concern for many countries. Hallucinations are among the positive symptoms that can be observed in people with schizophrenia. Hallucinations are false stimuli for various senses, one of which is the sense of sight. These hallucinations need to be overcome because if the hallucinations are not controlled then the hallucinations can order the client to hurt themselves or others. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of the results of the analysis of the nursing care process for clients who experience sensory perception disorders: visual hallucinations through the application of drawing therapy. The writing method used is case-report. The client is Mr. S is 35 years old who experiences visual hallucinations. Efforts were made to control the client's hallucinations with generalist nursing actions for 14 days and drawing therapy using writing media as a scheduled activity for 10 days. Drawing therapy is applied with the aim of distracting clients from hallucinations and writing is used as a medium of communication during the provision of nursing care. The results of applying drawing therapy showed a decrease in hallucination symptoms from a score of 15 to a score of 2. The client also showed an increase in ability to control hallucinations from 2 abilities to 12 abilities. Through these results it is hoped that drawing therapy as a scheduled activity can be applied as an alternative to controlling visual hallucinations in providing nursing care in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Ummu Rahmatillah
"mencapai 14% di bandingkan dengan penyakit mental lainnya seperti depresi 10% dan ansietas 4%. Salah satu tanda gejala yang muncul pada skizofrenia adalaha halusinasi. Diantara jenis halusinasi, halusinasi pendengaran paling sering terjadi pada penderita skizofrenia. Diperkirakan 74% pasien yang terdiagnosis skizofrenia mengalami halusinasi pendengaran. Halusinasi dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi penderita seperti mencedrai diri sendiri atau pun orang lain. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan hasil asuhan keperawatan klien dengan halusinasi pendengaran. Intervesi keperawatan utama pada karya ilmiah ini yaitu melakukakn aktivitas fisik. Hasil dari penerapan intervensi didapatkan bahwa terdapat penurunan tanda gejala dari skor awal yaitu 22 dan setelah dilakukan aktivitas fisik selama tiga hari berturut-turut skor berkurang menjadi 8, yang diukur dengan skala penurunan tanda gejala menggunakan SAPS  ( Scale for  The Assesment of Positive

Schizophrenia is a mental disorder that has the highest percentage in the world reaching 14% compared to other mental illnesses such as depression 10% and anxiety 4%. One sign that symptoms appear in schizophrenia is hallucinations. Among the types of hallucinations, auditory hallucinations are most common in people with schizophrenia. It is estimated that 74% of patients diagnosed with schizophrenia experience auditory hallucinations. Hallucinations can cause
harmful effects for sufferers such as spreading themselves or others. The writing of this scientific work aims to report the results of client nursing care with auditory hallucinations. The main nursing intervention in this scientific work is doing physical activity. The results of the intervention implementation showed that there was a decrease in symptom signs from the initial score of 22 and after physical activity for three consecutive days the score was reduced to 8, as measured by the scale of decreasing symptoms using the Scale for Assessment of Positive Symptons."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Benita Aryani Widyawati
"Skizofrenia adalah penyakit mental yang mengakibatkan adanya kerusakan dalam proses berpikir, persepsi, respons emosional, dan interaksi sosial. Halusinasi pendengaran merupakan gejala positif yang paling umum terjadi pada pasien skizofrenia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis penerapan terapi bercakap-cakap dalam support group terhadap penurunan tanda dan gejala pada pasien dengan halusinasi pendengaran. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan studi kasus terhadap Ny. I (52 tahun) dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran. Asuhan keperawatan dilakukan selama 10 hari dengan implementasi tindakan keperawtan generalis selama 4 hari dan terapi bercakap-cakap dalam support group selama 8 hari. Alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi pasien menggunakan instrumen “Evaluasi Tanda dan Gejala Pasien Halusinasi” yang dikembangkan oleh Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia. Hasil evaluasi dari asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala halusinasi yang signifikan dari skor 20 menjadi skor 1. Penerapan terapi bercakap-cakap dalam support group terbukti efektif digunakan sebagai intervensi dalam mengontrol halusinasi pada pasien dengan membantu pasien fokus pada hal-hal yang bersifat nyata.

Schizophrenia is a mental illness that causes damage to thought processes, perception, emotional responses, and social interactions. The auditory hallucinations are the most common problem that occurs as a positive symptom in patients with schizophrenia. This scientific work aims to analyze the application of conversation therapy in a support group to reduce signs and symptoms in patients with auditory hallucinations. This scientific work was prepared based on a case study of Ms. I (52 years old) with auditory hallucinations as nursing problem. Nursing care was carried out for 10 days with the implementation of generalist nursing interventions for 4 days and conversation therapy in a support group for 8 days. The measuring tool used to evaluate the patient's condition is the "Evaluation of Signs and Symptoms of Hallucination Patients" instrument developed by the Department of Mental Nursing, Faculty of Nursing, University of Indonesia. The evaluation results of the nursing care provided showed a significant reduction in signs and symptoms of hallucinations from a score of 20 to a score of 1. The application of conversation therapy in support groups has proven to be effective as an intervention in controlling hallucinations in patients by helping patients focus on real things.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Areta Dewi Pramudita
"Latar belakang: Psikotik akut merupakan gangguan jiwa yang bercirikan gangguan perilaku yang parah seperti kegelisahan dan agitasi, mendengar suara atau melihat hal-hal yang tidak dapat didengar atau dilihat orang lain, kepercayaan aneh, ucapan dan tingkat emosional. ketakutan atau emosi berubah dengan cepat, seperti dari menangis menjadi tertawa. Halusinasi pendengaran adalah halusinasi yang dialami oleh 60% hingga 80% penderita psikotik. Kasus: Ny. IP (24 tahun) diantar oleh keluarga ke rumah sakit karena berbicara sendiri dan marah-marah di rumah. Selama di rumah sakit, pasien mengalami halusinasi pendengaran, harga diri rendah kronik, risiko perilaku kekerasan, dan isolasi sosial. Diskusi: Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, analisa data, perencanaan, implementasi hingga evaluasi.Seluruh proses asuhan keperawatan dilakukan selama 13 hari sejak tanggal 23 September – 7 Oktober 2022 di ruangan Utari Rumah Sakit Jiwa Dr H. Marzoeki Mahdi (RSJMM) Bogor. Intervensi yang diberikan kepada Ny. E dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan generalis untuk setiap diagnosis keperawatan yang muncul serta dikombinasikan dengan pendekatan terapi psikoreligius mengaji. Kesimpulan: Penerapan intervensi keperawatan generalis dengan pendekatan terapi psikoreligius: mengaji terhadap pasien Ny. IP dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran terbukti efektif dalam mengurangi tanda dan gejala halusinasi, dapat meningkatkan kemampuan dalam mengontrol halusinasi.
Background: Acute psychosis is a mental disorder characterized by severe behavioral disorders such as restlessness and agitation, hearing sounds or seeing things that other people cannot hear or see, strange beliefs, speech and emotional levels. fear or emotion changes rapidly, such as from crying to laughing. Auditory hallucinations are hallucinations experienced by 60% to 80% of psychotic sufferers. Case: Mrs. IP (24 years old) was brought by his family to the hospital because he was talking to himself and being angry at home. While in hospital, patients experience auditory hallucinations, chronic low self-esteem, risk of violent behavior, and social isolation. Discussion: Nursing care starts from assessment, data analysis, planning, implementation to evaluation. The entire nursing care process is carried out for 13 days from 23 September to 7 October 2022 in the Utari room of the Dr H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital (RSJMM) Bogor. The intervention given to Mrs. E is carried out according to generalist nursing care standards for each nursing diagnosis that appears and is combined with a psychoreligious therapy approach to the Koran. Conclusion: The application of generalist nursing interventions with a psychoreligious therapy approach: reciting the patient of Mrs. IP with auditory hallucinations nursing problems proved effective in reducing signs and symptoms of hallucinations, can improve the ability to control hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>