Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michelia Champaca Firdausi
"Peran Apoteker dalam pengobatan diabetes mampu meningkatkan kualitas hidup pasien dan kepatuhan pasien. Apoteker dapat menunjukkan perannya sebagai care giver melalui kegiatan home pharmacy care. Dalam hal ini, Apoteker dapat memberikan edukasi ke pasien, memonitor respons pasien terhadap terapi obat dan non-obat, mendeteksi dan mengenali secara dini reaksi efek samping serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan pemberian obat. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek dilaksanakan selama 20 hari, dimulai dari 3 April hingga 28 April 2023 di Apotek Kimia Farma Adelina Tanah Baru, Depok, Jawa Barat. Metode pelaksanan dilakukan secara kualitatif, yang dilakukan dengan wawancara secara langsung terhadap pasien. Objek dalam pelaksanaan home pharmay care ini adalah pasien yang menderita diabetes dan hipertensi serta luka diabetes. Pasien rutin meminum obat hipertensi dan obat diabetes sesuai dengan arahan Dokter. Obat hipertensi yang pasien gunakan adalah amlodipine, sedangkan obat diabetes yang dikonsumsi adalah kombinasi dari glimepiride dan metformin. Terdapat efek samping dan interaksi yang terjadi antar obat sehingga perlu dilakukan monitor lebih lanjut. Kegiatan home pharmacy care dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki kepatuhan yang cukup baik terhadap konsumsi obat. Pasien disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang berlemak, telalu tinggi gula dan garam serta memperbanyak konsumsi serat, serta disarankan mejaga pola hidup sehat.
The role of pharmacists in diabetes treatment can improve patient quality of life and patient compliance. Pharmacists can demonstrate their role as care givers through home pharmacy care activities. In this case, pharmacists can provide education to patients, monitor patient responses to drug and non-drug therapy, detect and recognize side effects early and solve problems related to drug administration. Pharmacist Professional Work Practices (PKPA) in pharmacist  be held for 20 days, starting 3-18 April, 2023 at Kimia Farma Adelina Tanah Baru Pharmacy, Depok, West Java. The implementation method is carried out qualitatively, which is carried out by direct interviews with patients. The objects in implementing home pharmacy care are patients suffering from diabetes and hypertension as well as diabetic wounds. Patients routinely take hypertension medication and diabetes medication according to the doctor's instructions. The hypertension medication the patient uses is amlodipine, while the diabetes medication consumed is a combination of glimepiride and metformin. There are side effects and interactions that occur between drugs so further monitoring is necessary. Home pharmacy care activities can be concluded that patients have fairly good compliance with medication consumption. Patients are advised to reduce consumption of foods that are fatty, too high in sugar and salt and increase fiber consumption, and are advised to maintain a healthy lifestyle."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Guesvidha Nurhidayat As Putera
"Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dan merupakan wujud pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Maka, Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lain secara aktif, berinteraksi langsung dengan pasien di samping menerapkan keilmuannya di bidang farmasi. Salah satu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut adalah melalui pelayanan kefarmasian di rumah yaitu pelayanan kepada pasien yang dilakukan di rumah khususnya untuk kelompok pasien lanjut usia, pasien yang menggunakan obat dalam jangka waktu lama seperti penggunaan obat-obat kardiovaskular dan obat-obat untuk penyakit kronis lainnya. Pelayanan kefarmasian di rumah oleh Apoteker diharapkan dapat memberikan pendidikan dan pemahaman tentang pengobatan dan memastikan bahwa pasien yang telah berada di rumah dapat menggunakan obat dengan benar.Metode yang digunakan pada penelitian khusus Home Pharmacy Care ini berupa metode kualitatif yang berfokus pada cara pengambilan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari Hasil yang didapat dari wawancara di kediaman Tn L, ditemukan bahwa pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan kolesterol. Kadar Kolesterol yang diketahui pada tanggal 26 april 2023 adalah 202 mmHg dan kadar tekanan darah yang diketahui pada tanggal 26 april 2023 adalah 150/90 mmHg. Didapatkan informasi tambahan dari wawancara pasien berupa cara minum obat yang kurang tepat dimana konsumsi amlodiphine bersamaan dengan simvastatin. Menurut data yang diambil dari medscape drug interaction, simvastatin dan amlophine memiliki interaksi tingkat mayor. Selain diberikannya edukasi mengenai penyakit dan obat yang dikonsumsi, diberikan juga informasi tambahan berupa makanan yang dapat mereduksi kadar kolesterol contohnya seperti kurma dan minuman yang dapat mereduksi kadar kolesterol apabila saat mengkonsumsi makanan berlemak. Hal tersebut dapat menunjang kesehatan pasien yang diharapkan ikut serta membantu menurunkan kadar kolesterol yang dialami.Pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care) yang dilakukan terhadap salah satu pasien dengan penyakit kolesterol dan hipertensi yang menerima obat dari Apotek Kimia Farma Adelina Tanah Baru dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki kepatuhan yang kurang baik terhadap konsumsi obat yang diberikan yang didukung dengan data hasil pengukuran tekanan darah yaitu 150/90 mmHg dan data hasil kolesterol yaitu 202mmHg.

Pharmaceutical services are an integral part of health services and are a form of implementation of Pharmaceutical Work based on Law no. 23 of 1992 concerning Health. So, pharmacists are required to improve their knowledge and skills so they are able to communicate with other health workers actively, interact directly with patients in addition to applying their knowledge in the pharmaceutical field. One of the health services that suits the needs of the community is through home pharmaceutical services, namely services to patients carried out at home, especially for elderly patients, patients who use drugs for a long time, such as those using cardiovascular drugs and drugs for other chronic diseases. Pharmacy services at home by pharmacists are expected to provide education and understanding about medication and ensure that patients who are at home can use medication correctly. The method used in this special Home Pharmacy Care research is a qualitative method that focuses on collecting data using interviews. , observation and documentation. From the results obtained from the interview at Mr L's residence, it was found that the patient had a history of hypertension and cholesterol. The known cholesterol level on April 26 2023 was 202 mmHg and the known blood pressure level on April 26 2023 was 150/90 mmHg. Additional information was obtained from patient interviews in the form of inappropriate methods of taking medication where amlodiphine was consumed simultaneously with simvastatin. According to data taken from Medscape Drug Interaction, simvastatin and amlophine have a major level of interaction. Apart from providing education regarding diseases and medications consumed, additional information is also provided regarding foods that can reduce cholesterol levels, for example dates and drinks that can reduce cholesterol levels when consuming fatty foods. This can support the health of patients who are expected to participate in helping to reduce their cholesterol levels. The home pharmacy service (Home Pharmacy Care) provided to one of the patients with cholesterol and hypertension who received medication from Kimia Farma Adelina Tanah Baru Pharmacy can be concluded that The patient had poor compliance with the consumption of the medication given which was supported by blood pressure measurement data, namely 150/90 mmHg and cholesterol data, namely 202mmHg.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Nuril Romadhoni
"Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis yang ditandai yang dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat defisiensi sekresi insulin atau resistensi insulin. Penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insidensi dan prevalensi DM di berbagai penjuru dunia. Peningkatan pesien DM mempengaruhi peningkatkan pola peresepan obat dan risiko terjadinya medication error (ME). ME merupakan setiap kejadian yang dapat merugikan keselamatan pasien akibat pemakaian obat selama dalam pengawasan tenaga kesehatan atau pasien yang sebetulnya dapat dicegah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan ME adalah pengkajian resep yang meliputi aspek administrasi, farmasetik, dan klinis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian 5 resep pada pasien DM di Apotek Kimia Farma Raya Bogor pada periode April 2023. Pelaksanaan pengakajian resep dilakukan berdasarkan studi literatur dari resep pasien DM pada bulan April 2023. Hasil kajian 5 resep penyakit DM di Apotek Kimia Farma Raya Bogor menunjukkan bahwa pada aspek farmasetik dan klinik telah terpenuhi dan sesuai dengan literatur. Sedangkan pada aspek administrasi belum sesuai persyaratan yaitu tidak ada informasi alamat dan berat badan pasien pada seluruh resep.

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by high blood glucose levels (hyperglycemia) due to insulin secretion deficiency or insulin resistance. Epidemiological research shows a trend of increasing incidence and prevalence of DM in various parts of the world. The increase in DM patients influences the increase in drug prescribing patterns and the risk of medication errors (ME). ME is any event that can harm patient safety due to the use of drugs while under the supervision of health workers or patients that can actually be prevented. One effort that can be made to prevent ME is reviewing prescriptions which includes administrative, pharmaceutical and clinical aspects. This study aims to conduct a review of 5 prescriptions for DM patients at Kimia Farma Raya Bogor Pharmacy in the period April 2023. The prescription assessment was carried out based on a literature study of DM patient prescriptions in April 2023. The results of the study of 5 DM prescriptions at Kimia Farma Raya Bogor Pharmacy shows that the pharmaceutical and clinical aspects have been fulfilled and are in accordance with the literature. Meanwhile, the administration aspect does not meet the requirements there is no information on the patient's address and weight on all prescriptions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noviana
"Sebagai salah satu program unggulan guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi BPJS Kesehatan serta memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta penderita penyakit kronis, maka dilakukan Program Rujuk Balik. Peserta yang berhak memperoleh obat PRB adalah peserta dengan diagnose penyakit kronis yang telah ditetapkan dalam kondisi terkontrol/stabil oleh Dokter spesialis/sub spesialis dan pasien akan membawa resep obat dari dokter yang akan dibawa ke Apotek yang bekerja sama dengan BPJS. Berdasarkan pengkajian data resep pasien PRB pada periode Juni 2023 diperoleh 93 resep dengan 53 item obat dan total obat pasien PRB periode Juni 2023 yaitu 10946. golongan obat yang diresepkan yaitu 3 antihiperglikemik oral dan pemberian insulin, meliputi sulfonylurea, penghambat alfa-glukosidase, biguanid, Insulin campuran (Premixed insulin), Insulin kerja panjang (Long-acting), dan Insulin kerja cepat (Rapid-acting).  Total obat antidiabetes yang diberikan yaitu 3323 dengan persentase 30,36% dari total obat PRB yang diberikan. Obat yang paling banyak diresepkan yaitu metformin sebanyak 1590 untuk metformin 500mg dan 120 untuk metformin 850mg, jika diakumulasi penggunaan metformin yaitu 1710 dengan persentase 51,46%. Kemudian, frekuensi obat yang paling banyak diresepkan pada PRB Juni 2023 yaitu 23 resep. Hal ini sesuai dengan algoritma pengobatan DM yang mengacu pada Perkeni 2021, Perkeni 2021 menyatakan bahwa lini pertama yang dianjurkan pada pengobatan yaitu Metformin (Perkeni, 2021). Obat metformin merupakan salah satu obat yang paling aman digunakan pasien lansia, hal ini dinyatakan dengan criteria beers. Diketahui obat yang paling sedikit diresepkan yaitu Sansulin Log-G Dispopen sebanyak 3 buah setara 0,09%.

As one of the leading programs to improve the quality of health services for BPJS Kesehatan and facilitate access to health services to participants with chronic diseases, “Pasien Rujuk Balik / PRB” is carried out. Participants who are entitled to obtain PRB drugs are participants with a diagnosis of chronic disease that has been determined in a controlled / stable condition by a specialist / sub-specialist doctor and the patient will bring a prescription from a doctor who will be taken to a pharmacy that collaborates with BPJS. Based on the review of PRB patient prescription data in the June 2023 period, 93 prescriptions were obtained with 53 drug items and the total drugs for PRB patients in the June 2023 period were 10946. the classes of drugs prescribed were 3 oral antihyperglycemics and insulin administration, including sulfonylureas, alpha-glucosidase inhibitors, biguanids, Premixed insulin, Long-acting insulin, and Rapid-acting insulin.  The total number of antidiabetic drugs prescribed was 3323 with a percentage of 30.36% of the total PRB drugs prescribed. The most prescribed drug is metformin as much as 1590 for metformin 500mg and 120 for metformin 850mg, when accumulated the use of metformin is 1710 with a percentage of 51.46%. Then, the frequency of the most prescribed drug in PRB June 2023 was 23 prescriptions. This is in accordance with the DM treatment algorithm that refers to Perkeni 2021, Perkeni 2021 states that the recommended first line of treatment is Metformin (Perkeni, 2021). Metformin drug is one of the safest drugs used by elderly patients, this is stated by the Beers criteria. It is known that the least prescribed drug is Sansulin Log-G Dispopen as much as 3 pieces equivalent to 0.09%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyah Amirah
"Salah satu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat adalah pelayanan kefarmasian dirumah (Home Pharmacy Care). Pada umumnya, pasien dengan kategori usia lanjut dengan fungsi organ yang menurun memiliki resiko yang besar terjadinya komplikasi komorbid. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai polifarmasi pada pasien dengan usia lanjut. Pada laporan tugas khusus ini dibahas mengenai pemberian edukasi terkait pengobatan dan mengidentifikasi masalah terkait penggunaan obat serta melakukan Home Pharmacy Care terhadap pasien hipertensi dan polifarmasi di Apotek Kimia Farma Adelina Tanah Baru. Metode pelaksanaan dilakukan dengan mengidentifikasi resep polifarmasi di Apotek Kimia Farma Adelina Tanah Baru pada bulan April 2023 dan konseling obat kepada pasien. Hasil menunjukkan bahwa pasien dengan inisial EH telah memahami terkait ketepatan penggunaan obat yang pasien dapatkan sesuai aturan tujuh (7) benar dengan tingkat kepatuhan sedang berdasarkan hasil dari kuisioner MMAS-8 yang telah diisi oleh pasien. Perlu dilakukannya kegiatan Home Pharmacy Care pada setiap Apotek untuk memastikan bahwasanya pasien dengan kategori tertentu terutama pasien geriatri memahami terkait pengobatan yang didapatkan serta diperlukan adanya Pendamping Minum Obat (PMO) agar dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien sehingga tercapainya keberhasilan terapi serta diperlukan komunikasi yang lebih lanjut antara Dokter dengan pasien terkait pengobatan apa saja yang didapatkan agar dapat mengurangi terjadinya resiko polifarmasi yang dapat menyebabkan interaksi antar obat.

One of the health services that suits people's needs is Home Pharmacy Care. In general, patients in the elderly category with decreased organ function have a large risk of comorbid complications. Based on this, it is necessary to conduct research regarding polypharmacy in elderly patients. This special assignment report discusses providing education related to medication and identifying problems related to drug use as well as providing Home Pharmacy Care for hypertension and polypharmacy patients at Kimia Farma Adelina Tanah Baru Pharmacy. The implementation method is carried out by identifying polypharmacy prescriptions at Kimia Farma Adelina Tanah Baru Pharmacy in April 2023 and drug counseling to patients. The results show that the patient with the initials EH has understood the correct use of the medication the patient received according to the rule of seven (7) correctly with a moderate level of compliance based on the results of the MMAS-8 questionnaire which was filled in by the patient. It is necessary to carry out Home Pharmacy Care activities at each pharmacy to ensure that certain categories of patients, especially geriatric patients, understand the treatment they are receiving and that there is a need for a Medication Companion (PMO) in order to increase compliance with taking medication in patients so that therapy can be successful and more communication is needed. further between the doctor and the patient regarding what treatment they receive in order to reduce the risk of polypharmacy which can cause interactions between drugs.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roro Wajdilfarah
"Puskesmas merupakan suatu fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama. Pelayanan kefarmasian di lingkungan Puskesmas mencakup pengelolaan sediaan farmasi dan bahan media habis pakai (BMHP) dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan farmasi klinik mencakup salah satunya adalah pelayanan informasi obat (PIO). Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian informasi obat yang dilakukan oleh Apoteker baik kepada pasien maupun kepada tenaga kesehatan di lingkungan Puskesmas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan penggunaan obat yang rasional. PIO dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan melalui suatu media yang dibuat untuk memudahkan penyampaian informasi. Pasien dengan penyakit kronis membutuhkan manajemen jangka panjang yang melibatkan kepatuhan pasien sehingga penyampaian informasi obat yang jelas harus diberikan agar pengobatan dapat dilakukan secara optimal dan hasil terapi yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu penyakit kronis dengan angka kejadian paling banyak di Puskesmas adalah Diabetes Melitus Tipe2. Pasien dengan DM Tipe 2 membutuhkan kepatuhan minum obat yang baik sehingga penyampaian PIO harus dilakukan baik kepada pasien maupun kepada keluarga pasien untuk mencapai hasil terapi yang diinginkan. Leaflet merupakan salah satu media yang sering digunakan dalam penyampaian informasi. Dalam penyampaian PIO, leaflet baik digunakan karena dapat dibuat dengan tampilan yang menarik namun tetap jelas terbaca sehingga informasi dapat dengan mudah tersampaikan dengan jelas. Tugas khusus ini bertujuan untuk menyusun leaflet informasi mengenai aturan minum obat antidiabetes yang baik. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan observasi yang dilakukan untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan persyaratan impelentasi. Hasil dari tugas khusus ini merupakan leaflet yang dipajang di depan instalasi farmasi Puskesmas untuk memudahkan pasien, tenaga kesehatan, maupun pengunjung Puskesmas lainnya untuk mendapatkan dan membaca leaflet.

The Community Health Center is a health facility that carry out public health efforts and first-level individual health efforts. Pharmaceutical services in the Puskesmas environment include management of pharmaceutical preparations and consumable media materials (BMHP) and clinical pharmacy services. Clinical pharmacy services include drug information services (PIO). PIO activities consist of providing and distributing drug information carried out by pharmacists both to patients and to health workers in the Puskesmas environment with the aim of increasing the rational use of drugs. PIO can be conveyed verbally or in writing through a medium created to facilitate the delivery of information. Patients with chronic diseases require long-term management that involves patient compliance so that clear drug information must be provided so that treatment can be carried out optimally and the desired therapeutic outcome can be achieved. One of the chronic diseases with the highest incidence in Community Health Centers is Type 2 Diabetes Mellitus. Patients with Type 2 DM require good medication adherence, so delivery of PIO must be carried out both to the patient and to the patient's family to achieve the desired therapeutic outcome. Leaflets are one of the media that is often used to convey information. In delivering PIO, leaflets are good to use because they can be made with an attractive appearance but are still clearly read so that information can easily be conveyed clearly. This special assignment aims to arrange information leaflets regarding good rules for taking antidiabetic medication. The method used is literature study and observations carried out to obtain complete information in accordance with implementation requirements. The result of this special task is a leaflet that is displayed in front of the Community Health Center’s pharmacy installation to make it easier for patients, health workers and other Community Health Center visitors to get and read the leaflets.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Lestari Negari
"Apotek merupakan salah satu sarana kegiatan pelayanan kefarmasian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Pelayanan farmasi klinik di apotek mencakup pengkajian resep, dispensing, Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care), Pemantauan Terapi Obat (PTO), dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO). Program Rujuk Balik (PRB) merupakan pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh apotek Kimia Farma 007 Djuanda, dimana pemberian obat-obatan kepada pasien penyakit kronis dengan kondisi stabil. Diabetes Melitus merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah melebihi normal, menjadi salah satu jenis penyakit kronik yang dilayani pada PRB. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui kesesuaian pelayanan kefarmasian di Apotek Kimia Farma 007 Djuanda Bogor dengan standar pelayanan kefarmasian di Apotek, serta melakukan pengkajian resep pasien diabetes melitus Apotek Kimia Farma 007 Djuanda. Pengkajian resep dilakukan berdasarkan kelengkapan pada aspek administratif, farmasetik dan klinis, kemudian ditentukan apakah pemberian resep tersebut telah memenuhi persyaratan aspek atau belum. Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa pelayanan kefarmasian yang diterapkan di Apotek Kimia Farma 007 Djuanda meliputi pengkajian resep, dispensing obat, PIO, konseling, pelayanan apotek digital sebagai pelayanan home pharmacy care, PTO, dan MESO serta hasil pengkajian resep terdapat belum memenuhi kelengkapan pada aspek administrasi dan aspek klinis berupa data diri pasien, alergi pasien, cara pemberian obat, duplikasi obat, dan interaksi obat.

Pharmacy is one of the pharmaceutical service activities that aim to improve the quality of life of patients. Clinical pharmacy services at pharmacies include prescription review, dispensing, Drug Information Services (PIO), counseling, home pharmacy care, Drug Therapy Monitoring (PTO), and Monitoring Drug Side Effects (MESO). The Reverse Referral Program (PRB) is a pharmaceutical service provided by Kimia Farma 007 Djuanda pharmacy, which provides medicines to patients with chronic diseases with stable conditions. Diabetes Mellitus is a metabolic disorder characterized by an increase in blood glucose levels beyond normal, being one type of chronic disease served in PRB. The purpose of this observation is to determine the suitability of pharmaceutical services at the Kimia Farma 007 Djuanda Pharmacy in Bogor with the pharmaceutical service standards at the Pharmacy, and to assess the prescriptions of patients with diabetes mellitus at the Kimia Farma 007 Djuanda Pharmacy. Prescription review is carried out based on completeness in administrative, pharmaceutical and clinical aspects, then it is determined whether the prescription has fulfilled the required aspects or not. Based on the results of observations, it can be concluded that the pharmaceutical services applied at the Kimia Farma 007 Djuanda Pharmacy include prescription review, drug dispensing, PIO, counseling, digital pharmacy services as home pharmacy care services, PTO, and MESO and the results of the prescription review do not yet complete of the administration and clinical aspects in the form of patient personal data, patient allergies, how to administer drugs, drug duplication, and drug interactions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nusaibah Meili Karimah
"Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Pasien diabetes melitus berisiko mengalami komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Salah satu komplikasi makrovaskular pada pasien diabetes melitus adalah penyakit arteri perifer (PAD) yang berkontribusi pengembangan penyakit ulkus kaki diabetik. Latihan fisik sebagai salah satu manajemen non farmakologi pada Penyakit arteri perifer. Buerger allen exercise (BAE) merupakan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan perfusi perifer ke kaki. Buerger allen exercise diterapkan dalam dua kali sehari selama lima hari perawatan dan dilakukan rutin pada pasien untuk mengatasi masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif. Evaluasi dari latihan ini adalah pengukuran ankle-brachial index untuk menilai perfusi pada kaki. Hasil yang didapatkan terdapat kenaikan ankle-brachial index pada kaki kanan 0.88 menjadi 1.03 dan untuk kaki kiri 0.87 menjadi 1.01. Kesimpulan dari hasil penerapan intervensi buerger allen exercise dapat mengatasi masalah perfusi perifer tidak efektif dibuktikan dengan peningkatan pada nilai ankle brachial index.

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease with a prevalence that continues to increase every year. Diabetes mellitus patients are at risk of experiencing microvascular and macrovascular complications. One of the macrovascular complications in diabetes mellitus patients is peripheral arterial disease (PAD), which contributes to the development of diabetic foot ulcers. Physical exercise as a non-pharmacological management of peripheral arterial disease. Buerger Allen Exercise (BAE) is an exercise that aims to increase peripheral perfusion to the feet. The Buerger Allen exercise is applied twice daily for five days of treatment and is carried out routinely on patients to overcome the problem of ineffective peripheral perfusion nursing. The evaluation of this exercise is the measurement of the ankle-brachial index to assess perfusion in the foot. The results showed an increase in the ankle-brachial index for the right leg from 0.88 to 1.03 and for the left from 0.87 to 1.01. The conclusion from the results of implementing the Buerger Allen Exercise intervention can overcome the problem of ineffective peripheral perfusion as evidenced by an increase in the ankle-brachial index value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Rizqi Nursyifa
"Pelayanan kefarmasian di apotek merupakan pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga dituntut untuk mampu menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu, dan berkhasiat. Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia persisten. Terapi pasien DM tipe dua bertujuan untuk mempertahankan tingkat konsentrasi glukosa dalam darah dalam batas normal, dan untuk mencegah berkembangnya komplikasi jangka panjang dari kondisi diabetes. Penulisan Tugas Khusus ini dilakukan agar penulis lebih memahami secara mendalam terkait analisis dan pengkajian resep di apotek, khususnya resep pasien diabetes. Metode pelaksanaan analisis resep dilakukan dengan pendekatan pengkajian, pelayanan, dan screening resep terhadap resep pasien diabetes di KFA Matraman sesuai dengan yang tertera pada buku Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Kesimpulan yang didapat dari analisis resep pasien diabetes kali ini yaitu secara umum seringkali terdapat kombinasi pengunaan obat pada pasien (polifarmasi), sehingga potensi terjadi interaksi obat pada pasien dapat meningkat. Menyikapi hal ini, apoteker perlu memastikan setiap kombinasi terapi yang diterima pasien merupakan kombinasi terapi yang rasional, sehingga efektif untuk menunjang kesembuhan pasien.

Community pharmaceutical services in pharmacies are services that are in direct contact with the community, so they must be able to guarantee the availability of safe, quality, and efficacious drugs. Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by persistent hyperglycemia. Therapy for type 2 DM patients aims to maintain blood glucose concentration levels within normal limits, and to prevent the development of long-term complications from diabetes. This Special Assignment was written so that the author could get better understanding in the analysis and assessment of prescriptions in pharmacies, especially prescriptions for diabetes patients. The analysis of diabetes prescription in this assignment was carried out using the approach of assessment, service, and screening of prescriptions for diabetes patients at KFA Matraman in accordance with that stated in the Technical Instructions for Standard Pharmaceutical Services in Pharmacies. The conclusion obtained from the analysis of diabetes patient prescriptions this time is that in general there is often a combination of drug use in patients (polypharmacy), so that the potential for drug interactions in patients can increase. In response to this, pharmacists need to ensure that every combination of therapy received by patients is a rational combination of therapy, so that it could be effective in supporting patient recovery.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dezh Nahda Athiyya
"Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Indonesia saat ini menghadapi triple burden disease atau tiga beban kesehatan, salah satunya adalah penyakit tidak menular yang didalamnya terdapat diabetes melitus. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta penduduk. Pencegahan dan pengendalian diabetes melitus di Indonesia dilakukan agar individu yang sehat tetap sehat, mengurangi faktor resiko diabetes melitus, dan mencegah komplikasi atau kematian dini akibat diabetes. Perlunya upaya pencegahan dan pengendalian diabetes dapat dilakukan melalui promosi kesehatan, edukasi, deteksi dini faktor risiko PTM (Penyakit Tidak Menular), dan tatalaksana sesuai standar. Penggunaaan media booklet digital yang berisi materi dapat mempermudah pemahaman pasien Apotek Kimia Farma 352 Margonda dan dapat menjelaskan secara lengkap mengenai pentingnya upaya pengobatan pencegahan penyakit diabetes melitus. Penyusunan media edukasi pasien diabetes melitus dibuat dalam bentuk booklet menggunakan media infografis yaitu Canva.

Diabetes is a chronic disease characterized by high blood sugar levels. Indonesia is currently facing triple burden disease, which is one of noncommunicable diseases including diabetes mellitus. Indonesia currently in fifth position with a population of 19.47 million people suffering from Diabetes. Prevention and control of Diabetes mellitus in Indonesia is carried out so that healthy individuals remain healthy, reduce risk factors for diabetes mellitus, and prevent complications or early death due to diabetes. The need for efforts to prevent and control diabetes can be carried out through health promotion, education, early detection of risk factors for NCDs (Non-Communicable Diseases), and management according to the standards. The use of digital booklet media containing information about Diaetes can facilitate understanding for Pulogadung District Health Center patients and can explain in full the importance of treatment efforts to prevent diabetes mellitus. The preparation of educational media for diabetes mellitus patients is made in the form of booklets using infographic media, namely Canva.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>