Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133083 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifda Humaira
"Pandemi COVID-19 telah membawa dampak yang besar dan berkepanjangan pada berbagai aspek, termasuk pada aspek akademis, khususnya pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara depresi dan conscientiousness dengan prestasi akademis mahasiswa. Partisipan penelitian berjumlah 146 mahasiswa Universitas Indonesia dalam rentang usia 19-24 tahun yang berasal dari angkatan 2020-2022. Alat ukur yang digunakan adalah Hopkins Symptom Check List-25 untuk depresi dan Mini IPIP untuk conscientiousness. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa depresi dan conscientiousness tidak berkorelasi dengan prestasi akademis. Penelitian ini mengusulkan adanya peran yang lebih signifikan pada faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi akademis mahasiswa.

COVID-19 pandemic has brought a long-lasting impact in a lot of aspects, including college student’s academic aspect. This research aims to see the correlation of depression and conscientiousness to student’s academic achievement. A total of 146 participants were gathered, with age ranging from 19-24 years old and were Universitas Indonesia students from the year 2020-2022. Hopkins Symptom Check List-25 was used to measure depression and Mini-IPIP was used to measure conscientiousness. Results showed that depression and conscientiousness did not have a significant correlation to academic achievement. This research suggests that other factors might have a greater significance in academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alita Dantrie
"Penelitian ini melihat hubungan antara persepsi kegunaan yang dirasakan oleh mahasiswa Universitas Indonesia dan kepuasannya setelah menggunakan SCELE-UI. Perbedaan individu memiliki peran penting untuk memprediksi tingkah laku pembelajar; karenanya trait conscientiousness yang erat kaitannya dengan pencapaian akademis digunakan sebagai moderator penelitian ini. Responden merupakan 236 mahasiswa dari Universitas Indonesia. Trait conscientiousness diukur menggunakan Big Five Inventory (John, Donahue, & Kentle, 1991) yang telah diadaptasi Ramdhani (2012). Kepuasan pengguna dan persepsi kegunaan menggunakan alat ukur Mohammadi (2015). Hasil penelitian menunjukkan, 1) terdapat hubungan antara persepsi kegunaan dan kepuasan pengguna; 2) terdapat hubungan antara conscientiousness dan persepsi kegunaan dan dengan kepuasan pengguna; 3) Tidak terdapat efek moderasi dari conscientiousness pada hubungan antara persepsi kegunaan dan kepuasan pengguna. Penelitian ini dapat menjadi dasar konsiderasi inovasi dan penyesuaian fitur SCELE-UI bagi KSDP UI.

This study examined the relationship between perceived usefulness felt by University of Indonesia students and their satisfaction after using SCELE-UI. Individual differences have an important role to predict learner's behavior; hence conscientiousness trait, which is closely related to academic achievement, is used as the moderator of this research. The respondents were 236 students from University of Indonesia. Conscientiousness was measured using the Big Five Inventory (John et al., 1991) which had been adapted by Ramdhani (2012). User satisfaction and perceived usefulness was measured using instruments developed by Mohammadi (2015). The results show that, 1) there is a relationship between perceived usefulness and user satisfaction; 2) there is a relationship between conscientiousness and perceived usefulness and with user satisfaction; 3) There was no moderating effect from conscientiousness on the relationship between perceived usefulness and user satisfaction. This research can be a basis for innovation consideration and adjustment of SCELE-UI features for KSDP UI."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiske Flowerenta
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi atau peran trait kepribadian terhadap academic burnout pada siswa kelas 3 SMA Negeri di Jakarta, khususnya pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaannya, PJJ memiliki dampak yang membuat pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga memengaruhi kondisi mental sosial emosional siswa. Kendala-kendala yang muncul dan beban tugas selama PJJ menyebabkan siswa dapat merasa lelah secara emosional, tidak merasa mampu dalam menyelesaikan tugas, dan menjadi tidak peduli terhadap kegiatan belajarnya. Dengan kata lain siswa mengalami academic burnout. Penelitian ini dilakukan pada 357 siswa kelas 3 SMAN di Jakarta. Academic burnout diukur dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS). Sementara itu kepribadian siswa diukur menggunakan IPIP-BFM-25. Hasil perhitungan Pearson correlation menunjukkan bahwa kelima trait kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect) memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan academic burnout. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa kecuali trait extraversion, empat trait kepribadian lainnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap munculnya academic burnout pada siswa.

This study aims to see the influence and contribution of personality traits on academic burnout in grade 12 public high school students in Jakarta, especially during the PJJ or Distance Learning period. Throughout its implementation PJJ has made learning less effective, thus affecting the social emotional state of students. Constraints and the workload during PJJ cause students to feel emotionally tired, incapable of completing assignments, and become indifferent towards their academic activities. In other words, students experience academic burnout. The study was conducted on 357 12th graders at SMAN in Jakarta. Academic burnout was measured using the Maslach Burnout Inventory - Student Survey (MBI-SS). Meanwhile, student personality is measured using IPIP-BFM-25. The results of the Pearson correlation calculation show that the five personality traits (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect) have a negative and significant relationship with academic burnout. Further analysis show that except for extraversion, four other personality traits have a significant contribution to the emergence of academic burnout in students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifiana Nabilah
"Dari sekian banyaknya faktor yang memengaruhi efikasi diri dalam keputusan karir, kepribadian memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan karir individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Kepribadian proaktif adalah kemampuan individu untuk menciptakan lingkungan dan situasi yang memberikan pengaruh maupun yang dipengaruhi oleh perilaku individu.
Penelitian ini dilakukan pada 516 mahasiswa semester empat, berusia 18 sampai 25 tahun yang tersebar di seluruh fakultas Universitas Indonesia. Alat yang digunakan untuk mengukur kepribadian proaktif adalah 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) dan untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karir menggunakan Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF).
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu psikologi pendidikan dan memberikan masukan kepada pembimbing akademik maupun konselor karir untuk mempertimbangkan aspek kepribadian dalam perkembangan karir individu.

One of the factors that influence career decision self-efficacy is personality which has important role in person?s career improvement. This research aims to examine the relationship between proactive personality and career decision self-efficacy among college students. The proactive personality is the individual?s ability to create environments and situations that influence or are influenced by individual?s behavior.
This research has 516 college students as participants, which were in the fourth semester, 18-25 years old, and randomly choosen from all faculties in University of Indonesia. The research design which was used to measure proactive personality is 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) and to measure the career decision self-efficacy is by using Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF).
This research shows that there is a positive and significant relationship between proactive personality and career decision self-efficacy in college students. The results of this study are useful for educational psychology?s development and to provide advice for academic counselors and career counselors to consider the aspect of personality in the development of individual careers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Kadar Rahminto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebahagiaan dan prestasi akademis pada mahasiswa psikologi. Selain itu, penelitian ini juga memperoleh gambaran mengenai perbedaan kebahagiaan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tahun angkatan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Pengukuran kebahagiaan menggunakan alat ukur Subjective Happiness Scale (Lyubomirsky & Lepper, 1999), sedangkan, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) digunakan sebagai indikator prestasi akademis.
Secara keseluruhan, 162 mahasiswa psikologi program studi sarjana berpartisipasi dalam penelitian. Hasilnya, ditemukan hubungan positif yang signifikan dari kebahagiaan dan prestasi akademis (r = 0.134; p = 0.045). Selain itu, peneliti tidak menemukan perbedaan kebahagiaan yang signifikan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tahun angkatan pada mahasiswa psikologi. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkorelasikan kebahagiaan dan prestasi akademis mahasiswa per angkatan, karena, perbedaan beban kuliah dapat saja mempengaruhi prestasi akademis.

This study aims to investigate the relationship of happiness and academic achievement among psychology students. In addition, this study obtains happiness differences by gender, age, and class intakes in psychology students. Happiness was measured by Subjective Happiness Scale (Lyubomirsky & Lepper, 1999). While, Grade Point Average (GPA) was used as the indicator of academic achievement.
Altogether, 162 undergraduate students from 2009, 2010, 2011, and 2012 intakes participated. The result show that there is a significant positive relationship between happiness and academic achievement (r = 0.134; p = 0.045). In addition, there was no significant differences in happiness by gender, age, and class intakes. Future research is suggested to correlate happiness and academic achievement per class year, because, course load differences may affect the academic achievement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruthnaomi Vitaloka Liquisa
"Masalah kualitas tidur telah menjadi masalah global yang memengaruhi populasi secara umum. Hal ini juga turut memengaruhi kondisi mahasiswa tahun pertama yang dituntut untuk beradaptasi dalam kehidupan perkuliahannya. Namun, yang terjadi adalah mahasiswa tahun pertama mengalami kesulitan dalam membagi waktu secara proporsional. Mereka seringkali berusaha untuk menyeimbangkan kegiatan akademik dan non-akademiknya, namun mereka tetap tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan tidur. Hal inilah yang bisa berpotensi untuk menimbulkan gangguan tidur. Selanjutnya, penelitian ini melihat bagaimana kualitas tidur berperan sebagai moderator dalam pengaruh conscientiousness terhadap prestasi akademis. Dari 119 partisipan, ditemukan bahwa conscientiousness tidak memengaruhi prestasi akademis dengan signifikan, t 115 = 0,6589 , p > 0,05. Namun, kualitas tidur ditemukan memengaruhi prestasi akademis dengan signifikan, t 115 = -2,0338, p < 0,05. Kualitas tidur sendiri secara signifikan berperan sebagai moderator dalam pengaruh kualitas tidur terhadap prestasi akademis, t 115 = -2,1320, p

Sleep quality problems had been present as global problems that affected general population. This matter had also affected college freshmens condition in which they were required to adapt in their newfound life. Yet, college freshmen had difficulties in prioritizing their activities. They often made efforts in balancing their academic and non academic activities but still, they didnt have enough time to rest and sleep. This research would like to find how sleep quality had a role as a moderator on the effect of conscientiousness on academic achievement. From 119 participants, it was found that conscientiousness didnt correlate with academic achievement significantly, t(115) = 0,6589 , p > 0,05. On the other hand, sleep quality was found to have a significant correlation with academic achievement, t 115 2,0338, p 0,05. Finally, sleep quality was found to have moderated conscientiousness and academic achievement, t (115) = 2,1320, p<0,05. Good sleep quality (effect = -0,0123, p < 0,05) moderated the effect of conscientiousness on academic achievement significantly.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiana Nisa Wiegati
"Berbagai seleksi dilakukan untuk dapat memprediksi kesuksesan akademik mahasiswa, namun belum ada seleksi yang yang berkaitan dengan kemampuan regulasi diri, motivasi akademik, dan berpikir abstrak. Executive function terbukti berkaitan dengan regulasi diri, motivasi akademik, dan berpikir abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan dan pengaruh executive function terhadap prestasi akademik pada mahasiswa. Partisipan berjumlah 144 mahasiswa Universitas Indonesia. Komponen-komponen executive function diukur dengan alat ukur Backward Digit Recall Test, Kelancaran Verbal Fonemik dan Semantik, Tower of Hanoi, dan Stroop Color and Word Test. Hasil perhitungan multiple regression menunjukkan secara bersama-sama komponen-komponen executive function tidak dapat memprediksi prestasi akademik. Namun jika dihitung menggunakan simple regression, ditemukan bahwa tiga dari empat komponen executive function yang diteliti, yaitu working memory, generativity dan inhibition secara signifikan dapat memprediksi prestasi akademik. Cognitive flexibility ditemukan tidak dapat memprediksi prestasi akademik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam memanipulasi dan menyimpan informasi, memunculkan ide, serta menahan respon yang tidak sesuai konteks berpengaruh terhadap prestasi akademik.

Various selection is done to be able to predict the academic success of students, but there is no selection with regard to the ability of self-regulation, academic motivation, and abstract thinking. Executive function has been found associated with self-regulation, academic motivation, and abstract thinking. This study was conducted to see the relationship between executive function and academic achievement in students. Participants are 144 students of Universitas Indonesia. The components of executive function was measured by Backward Digit Recall Test, Phonemic and Semantic Verbal Fluency Test, Tower of Hanoi, and the Stroop Color and Word Test. Results of multiple regression calculation shows that together the components of executive function can not predict academic achievement. However, if calculated using simple regression, it was found that three of the four components of executive function, which are working memory, inhibition and generativity significantly predicted academic achievement. Cognitive flexibility was found not able to predict academic achievement. Results of this study indicate that students' ability to manipulate and store information, generate new ideas, and holding the inappropriate response affect academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.K. Rono J.
"Penelitian ini berusaha melihat hubungan antara goal orientation dengan prestasi akademis pada Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Goal orientation diukur dengan menggunakan alat ukur ?goal orientation? yang dikembangkan oleh Larasati (2010). Sedangkan untuk mengukur prestasi akademis dilihat dari IPK terakhir yang diraih oleh partisipan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara goal orientation dengan prestasi akademis. Lebih lanjut lagi, ditemukan adanya hubungan positif yang lemah antara learning goal orientation terhadap prestasi akademis, namun terdapat hubungan positif yang signifikan antara performance goal orientation terhadap prestasi akademis. Selain itu ditemukan bahwa mahasiswa yang menggunakan learning dan performance goal orientation yang tinggi secara bersamaan, mencapai prestasi akademis terbaik dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya menggunakan salah satu goal orientation maupun kedua goal orientation secara rendah. Berdasarkan jenis kelamin, tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara goal orientation, learning goal orientation, maupun performance goal orientation antara laki-laki dan perempuan. Namun perempuan secara signifikan lebih tinggi dalam prestasi akademis dibandingkan dengan laki-laki.

This research is proposed to find the relationship of goal orientation and academic achievement in college student in Faculty of Psychology University of Indonesia. Goal orientation was measured by measurement tools constructed by Larasati (2010). And academic achievement was measured by Grade Point Average of the subject. The result from this study is there?s a positive and significant relationship between goal orientation and academic achievement. Furthermore, it was founded that learning goal orientation has a positive but weak relationship with academic achievement, whereas performance goal orientation has a positive and significant relationship with academic achievement. Beside that, it was founded that student with high on learning and performance goal orientation achieved the highest Grade Point Average than student with only using either learning or performance goal orientation alone or neither goal orientation. By sex, there is no significant differences on goal orientation, learning goal orientation nor performance goal orientation among male and female college student. But female is significantly higher on academic achievement than male college student.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Az Zahra
"Prestasi akademik sebagai salah satu prediktor kesuksesan siswa di sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Konstruk yang menjelaskan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi prestasi akademik ini adalah school well being, dikembangkan oleh Konu & Rimpelä (2002). Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara school well-being dengan prestasi akademik bagi siswa berbakat akademik. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA program akselerasi di Jakarta. Sebanyak 52 siswa menjadi sampel penelitian ini. Penelitian dilakukan menggunakan kuisioner untuk mengukur school well-being siswa dan tes prestasi akademik yang menggunakan soal Ujian Akhir Nasional pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.
Hasil analisis menunjukkan bahwa school well-being memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Hasil analisis tambahan, menunjukkan bahwa dimensi having memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan perbedaan yang signifikan pada prestasi akademik siswa berdasarkan latar belakang pendidikan ibu. Ditemukan pula perbedaan yang tidak signifikan antara school well-being dengan jenis kelamin, school well-being dengan latar belakang pendidikan orang tua, prestasi akademik berdasarkan jenis kelamin, dan prestasi akademik berdasarkan latar belakang pendidikan ayah.

Academic achievement is predictor of student success in school, affected by internal and external factor. One construct that describes internal and external factor that affects academic achievement is a school well being by Konu & Rimpelä (2002). This research was conducted to examine the relationship between school well-being of academic achievement for students with academic gifted. The research was conducted on the students of class XI Acceleration Program in high school. Total sample comprised 52 students.
Result indicated that school well-being has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In comparison, it was found thas just only having dimension of school well-being that has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In addition, there was a significant difference in the academic achievement of students based on maternal education. Moreover, there are no significant differences between the school wellbeing by gender, school well-being based on parental education, academic achievement by gender, and academic achievement based on father's education.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitongah, Ivana Augustina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir dari berbagai universitas di Indonesia sebanyak 429 orang. Pengukuran prestasi akademik dalam penelitian ini menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa pada semester sebelumnya, sementara adaptabilitas karir diukur menggunakan Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) yang dikembangkan oleh Savickas dan Porfeli (2012). Hasil uji statistic dengan teknik korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir (r = .104, p < 0.05, two-tailed). Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa semakin tinggi prestasi akademik individu, semakin baik pula adaptabilitas karir yang dimiliki. Ditemukan juga hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dan dua dimensi adaptabilitas karir, yaitu kepedulian karir (r = .135, p<0.01, two-tailed) dan keyakinan diri karir(r = .115, p < 0.05, two-tailed). Implikasi dari penelitian ini adalah menigkatkan kesadaran mahasiswa bahwa prestasi akademik yang dicapai penting untuk membantu peningkatan kemampuannya beradaptasi dengan karir terutama dalam masa transisi menuju dunia kerja.

This study aimed to find the relationship between academic achievement and career adaptability. The participants of this study were 429 final year students from various universities in Indonesia. Academic achievement measured by the students’s Grade Point Average (GPA) from the previous semester, while career adaptability is measured by using the Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) developed by Savickas and Porfeli (2012). The results show that there is a significant relationship between academic achievement and career adaptability (r = .104, p <0.05, two-tailed). Based on these results, is known that the higher individual’s academic achievement, the better career adaptability possessed. This study also found a significant relationship between academic achievement and two dimensions of career adaptability, namely career concern (r = .135, p <0.01, two-tailed) and career confidence (r = .115, p <0.05, two-tailed). The implication of this study is toincrease student’s awarenessof the importance of academic achievement to improve their career adaptation ability, especially in the transitionfrom college to work-life period."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>